Di kantor luas Zhao Yingjun, sunyi tak bersuara.
Lin Xian mengangkat surat undangan Klub Jenius di tangannya ke depan mata, membukanya di bawah cahaya bulan.
Yang Terhormat Ibu Zhao Yingjun:
Mengundang Yang Mulia untuk……menonton……launching produk baru……
Di bawahnya terlampir sebuah alamat website dan kode QR.
Dia mengeluarkan ponsel dan memindainya……seperti yang disebutkan di atas, ternyata halaman launching musim semi tahun 2023 perusahaan Apple.
Lin Xian mengumpat dalam hati.
Setelah berputar-putar jauh, bersusah payah, akhirnya bisa menyelinap masuk ke kantor Zhao Yingjun……
Tapi tak disangka, surat undangan ini ternyata palsu.
Bahkan kepalsuannya sangat keterlaluan.
Selama ini, Lin Xian kerap bertanya-tanya mengapa Zhao Yingjun bisa mendapatkan undangan?
Dari segala aspek dia tidak memenuhi syarat, juga tidak terlihat ada keanehan dalam kesehariannya.
Dan organisasi yang telah bersembunyi dalam aliran sungai sejarah selama ratusan tahun, bahkan mungkin hampir ribuan tahun ini, cara pengiriman undangannya terlalu ketinggalan zaman dan tidak bisa diandalkan?
Dia telah meragukan banyak hal.
Meragukan banyak detail.
Meragukan segalanya tentang Klub Jenius……
【Tapi sama sekali tidak menyangka kalau undangan ini ternyata palsu!】
Ini benar-benar bangsat!
Hampir membuat semua deduksi sebelumnya menjadi lelucon yang menggelikan.
Perempuan itu.
"Huang Que."
Lin Xian berbisik nama yang jelas-jelas samaran ini, tapi tidak masalah, nama pada dasarnya hanyalah tanda pengenal, tidak ada bedanya asli atau palsu.
Kini Lin Xian juga telah menganalisanya dengan jelas.
Tujuan wanita ini membuat keributan dengan mengirim undangan palsu kepada Zhao Yingjun... sebenarnya hanya untuk memicu keraguan Lin Xian akan keaslian mimpinya dan menumbuhkan ketertarikannya pada Klub Jenius.
Jadi meskipun Zhao Yingjun memberitahukan isi undangan tersebut, atau bahkan jika Lin Xian langsung membukanya saat itu juga, bagi Huang Que itu sama sekali tidak menjadi masalah.
Asalkan Lin Xian bisa melihat lima karakter 【Klub Jenius】muncul di dunia nyata keesokan hari setelah bermimpi tentang Klub Jenius, maka tujuan wanita misterius Huang Que ini telah tercapai.
Tapi mengapa dia melakukan ini?
Dia bilang bukan musuhnya.
Tapi juga tidak pernah membantu dalam hal apapun, mengatakan tidak bisa memberitahu informasi apa pun, bagaimana memahami ini?
Sebenarnya pertanyaan terpenting adalah...
【Siapakah wanita ini sebenarnya?】
Lin Xian berjalan ke sofa yang pernah didudukinya, meraba kulit sofanya yang masih menyisakan sedikit kehangatan.
Ini membuktikan bahwa wanita tersebut sebenarnya telah duduk di sini cukup lama.
Sejujurnya.
Saat pertama kali melihat siluet wanita dalam kilat petir, Lin Xian sempat mengira dia adalah Zhao Yingjun.
Keduanya mirip, tapi juga tidak mirip.
Ini semacam perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Zhao Yingjun memiliki wajah oval sempurna, sedangkan wanita ini berwajah bulat.
Zhao Yingjun memiliki pupil hitam standar, sementara wanita ini bermata biru kristal seperti keturunan campuran, namun dengan ciri khas wajah Tionghoa yang sempurna.
"Dari segi usia, Zhao Yingjun baru saja merayakan ulang tahun ke-24, sementara wanita ini jelas terlihat berusia minimal 30-an. Perbedaan mencolok terlihat pada aura, pesona, dan proporsi tubuh yang lebih berisi dibandingkan Zhao Yingjun."
Namun kesan unik yang dipancarkannya... Lin Xian justru merasa sangat mirip dengan Zhao Yingjun.
"Lalu siapakah sebenarnya wanita ini?"
Lin Xian mengerutkan alut, tak kunjung menemukan jawaban.
Menganalisis perkataan wanita tersebut... sebenarnya ada beberapa hal yang bisa dipastikan:
1、Dia sangat memahami dirinya, mengetahui banyak rahasia termasuk Hukum Ruang-Waktu yang dirumuskannya, bahkan menyarankannya untuk memperdalam penelitian.
2、Meski surat undangan itu palsu, cap bergambar pada segel lilin tampak asli. Tangan hitam di bulan ganjil di dunia mimpi menjadi bukti terkuat.
3、Wanita itu berkata akan menunggu Lin Xian di Klub Jenius, sehingga besar kemungkinannya dia adalah anggota klub tersebut.
4、Wanita itu memang tidak menunjukkan niat jahat terbuka. Andai dia ingin membunuhnya, Lin Xian pasti sudah tewas.
Berdasarkan deduksi ini...
Lin Xian mulai curiga bahwa pembunuh Profesor Xu Yun mungkin bukan Klub Jenius.
Mengingat wanita ini begitu memahami latar belakangnya, pasti dia tahu bahwa Lin Xian-lah yang memberikan data penelitian kepada Xu Yun. Seandainya dia pelaku kejahatan, tak mungkin Lin Xian selamat sementara Xu Yun tewas.
Mungkinkah pelaku sebenarnya bukan Klub Jenius, melainkan pihak lain?
"Apakah kematian ayah Dalimao juga tidak ada hubungannya dengan Klub Jenius?"
……
Lin Xian merasa kesal.
Perasaannya yang baru saja mulai tertata sebelumnya, dalam sekejap langsung kacau semua.
Benar-benar terbalik sepenuhnya, hampir semua kesimpulan deduksi tentang Klub Jenius harus dirombak ulang.
"Terlalu sulit..."
Lin Xian memasukkan kembali undangan palsu itu ke dalam laci Zhao Yingjun.
"Yang utama adalah petunjuknya terlalu sedikit, tidak ada di dunia nyata, tidak ditemukan dalam mimpi, tanya siapa pun tidak tahu, di mana-mana juga ada informasi palsu."
Saat ini Lin Xian agak setuju dengan perkataan wanita yang menyebut diri "Huang Que" itu——
"Kalau ingin menemukan jawaban semua ini... cara termudah adalah mendapatkan undangan asli dari Klub Jenius."
Brak.
Menutup laci, Lin Xian memasukkan kunci mobil Ferrari itu sekalian, lalu keluar dari pintu berkode tebal, terakhir melirik meja kantor yang diterangi cahaya bulan dan sofa yang pernah diduduki wanita bernama Huang Que... menutup pintu dan pergi.
Breng!
……
Hari berikutnya.
Pintu berkode ganda yang tebal terbuka, Zhao Yingjun masuk, berkedip beberapa kali melihat kantor yang bersih rapi dan memikat hati ini, serta Lin Xian yang sedang menyiram tanaman pot:
"Sungguh mengejutkan... efisiensimu benar-benar luar biasa."
Lin Xian tersenyum tipis, meletakkan kaleng penyiram.
Datang lebih awal ke kantor Zhao Yingjun untuk bersih-bersih hari ini juga bertujuan membersihkan jejak semalam, memeriksa apakah ada barang yang tertinggal.
"Milik sendiri, wanita itu, milik Huangque."
Tapi tidak ada apa-apa.
Lin Xian akhirnya melakukan pembersihan total di kantor Zhao Yingjun.
Sebenarnya membersihkan kantor cukup mudah, toh ini bukan keluarga, tidak ada asap minyak atau barang-barang rumah tangga lain, intinya cuma mengepel lantai, membersihkan meja, mengelap kaca, dan merapikan dokumen.
Cukup ringan.
Bagaimanapun...secara formal ini adalah pekerjaan paruh waktu sebagai sekretaris, tetap harus melakukan tugas yang semestinya. Urusan lain bisa dipikirkan setelah tahun baru.
"Barang-barang ini masih kau butuhkan? Kalau tidak, buang saja sebagai sampah."
Lin Xian menunjuk tumpukan barang di meja teh, yang paling atas tergeletak undangan palsu Klub Jenius.
Zhao Yingjun meliriknya, membalik-balik sebentar, lalu langsung menggelengkan kepala:
"Semua barang tidak berguna, urus saja sesukamu. Aku percaya kemampuanmu, tidak perlu laporan detail. Hari ini perusahaan resmi libur, lebih baik kau pulang kampung lebih awal agar tidak macet di jalan."
"Baik."
Saat membuang sampah kemudian, Lin Xian tetap menyimpan undangan palsu itu dan membawanya pulang.
Meskipun palsu.
Tapi sebenarnya tidak sepenuhnya palsu.
Lebih baik disimpan dulu.
……
Di stasiun kereta cepat, Lin Xian meregangkan pinggangnya.
Meski Shanghai dan Hangzhou sangat dekat, tapi sudah setahun tidak pulang.
Setelah tiba di Hangzhou, dia membeli banyak rokok mahal, alkohol premium, dan berbagai bingkisan. Lin Xian membawa banyak barang untuk ayah dan ibunya.
Orang tua Lin Xian sangat senang melihatnya dan banyak bertanya tentang pekerjaan serta kehidupannya. Lin Xian memberi tahu mereka bahwa dia telah menghasilkan banyak uang, tapi tidak merinci jumlahnya... Mengingat mentalitas petani kecil orangtuanya, jika mereka tahu jumlah sebenarnya, mungkin akan khawatir sampai sulit tidur setiap hari.
Lin Xian berencana membelikan rumah di kota untuk orangtuanya di masa pensiun, tapi mereka menolak. Orangtuanya beralasan masih banyak teman dan kerabat di sini sehingga merasa lebih nyaman. Ketika Lin Xian memberikan rekening bank, ibunya langsung menyimpannya di laci paling dalam... Sepertinya sama sekali tidak berniat menggunakannya. Ayahnya juga menyembunyikan rokok dan alkohol mahal itu di kamar paling belakang... Katanya akan dikeluarkan saat pernikahan Lin Xian nanti.
Lin Xian hanya bisa tersenyum sambil menghela napas melihat semua ini.
Inilah gambaran orangtua ala Tiongkok.
Besok sudah malam Tahun Baru Imlek. Lin Xian membantu keluarga mempersiapkan kebutuhan perayaan. Dua hari ini sama sekali tidak ada waktu untuk masuk ke mimpi.
Tapi mengingat ini perayaan besar...
Anggap saja cuti beberapa hari.
Selama dia tidak menciptakan efek kupu-kupu yang besar, Shanghai Baru tidak akan hilang. Biarkan Dalimao dan CC terus bermain Infernal Affairs mereka.
Gemeretak pak-pak-pak-pak——
“Dalam dentuman petasan dan kembang api, menyusul hitungan mundur dari Gala Tahun Baru di TV, tahun baru dalam makna tradisional Tiongkok resmi tiba.”
“Ding dong!”
“Tepat di pukul 00:00, ponsel Lin Xian berdering.”
“Dia membuka WeChat dan menemukan pesan dari Zhao Yingjun:”
““Selamat Tahun Baru.””
“Empat huruf yang sederhana.”
“Lin Xian tidak terlalu memikirkannya, bersiap membalas——”
“Tapi tiba-tiba ikon pesan di pojok kiri atas meledak! Di [Grup Kecil Tanpa Pemimpin] tempat karyawan tim desain mereka, obrolan melonjak:”
““Kalian-kalian dapat juga? Direktur Zhao sendiri yang mengirimkan Selamat Tahun Baru ke saya!””
““Matahari benar-benar terbit dari barat! Saya juga dapat! Itu juga tepat pukul 00:00! Direktur Zhao sangat perhatian!””
““Aneh... Tahun-tahun sebelumnya tidak ada tradisi seperti ini sama sekali. Direktur Zhao bukan tipe yang memperhatikan detail kecil. Biasanya dia hanya mengucapkan selamat tahun baru sekilas, sekarang malah bisa mengirim tepat di detik pergantian tahun seperti hari ini?””
““Benar, saya karyawan lama perusahaan. Dulu saat hari raya Direktur Zhao sama sekali tidak merespon. Sekarang malah mengirim Selamat Tahun Baru tepat waktu ke setiap orang, benar-benar sangat perhatian.””
……
“Rupanya begitu.”
“Lin Xian meletakkan ponselnya. Ternyata dia terlalu berasumsi.”
“Dia mengira Zhao Yingjun mengirimkannya khusus untuknya, tapi ternyata hanya broadcast.”
“Apakah perlu dibalas?”
“Setelah berpikir, lebih baik balas dengan sopan.”
““Selamat Tahun Baru juga, semoga semua keinginanmu tercapai!””
“Setelah membalas, Lin Xian langsung meletakkan ponsel dan menoleh keluar untuk melihat kembang api.”
"Tahun ini Kota Hangzhou membuat pengecualian dengan mencabut larangan pembakaran kembang api selama perayaan Tahun Baru Imlek, langit dipenuhi warna-warni yang memukau."
"Ding dong."
Layar ponsel yang redup tiba-tiba menyala terang, menampilkan pesan belum terbaca dari Zhao Yingjun.
Namun di tengah gemuruh kembang api yang memenuhi angkasa, bunyi dingdong ini tak meninggalkan riak.
Layar yang menyala bertahan beberapa detik...
Perlahan padam.
