Sepanjang tulisan salah.
Ini sudah kedua kalinya Lin Xian mendengar frasa ini.
Para ahli matematika 600 tahun kemudian mengevaluasi buku 《Pengantar Konstanta Semesta》 persis seperti penilaian Guru Qi Yan terhadap Liu Feng saat ini...
Sepanjang tulisan salah!
Empat kata ini memiliki daya rusak yang luar biasa bagi seorang akademisi.
Tapi setelah dipikir-pikir.
Mungkin justru karena semua orang menganggap 《Pengantar Konstanta Semesta》 sebagai karya keliru dan tak bernilai, buku ini bisa bertahan utuh selama 600 tahun, bahkan lolos dari cengkeraman Klub Jenius.
Kalau tidak, dengan gaya kerja super hati-hati Klub Jenius...
Belum lagi soal berapa lama Liu Feng bisa bertahan hidup.
Kertas coretannya Liu Feng pun mungkin tidak akan tersisa selembar pun di dunia.
Cukup menarik.
Sebuah teori yang dianggap salah oleh semua orang, justru merupakan yang paling benar.
Fakta bahwa hasil konstanta alam semesta adalah angka 42 tidaklah penting, yang penting adalah... mengapa 42, dan apa makna dari 42 itu sendiri.
Tidak ada keraguan.
Orang yang paling mampu menjawab teka-teki ini adalah ayah Dalimao, dia adalah satu-satunya saksi dalam aliran sungai waktu sejarah.
Sedangkan orang kedua yang paling dekat dengan jawaban ini... Menurut Lin Xian, mungkin adalah penulis 《Pengantar Konstanta Semesta》, Liu Feng.
……
Mengingat mentor Qi Yan ini juga menganggap 《Pengantar Konstanta Semesta》 penuh dengan kesalahan, tidak ada gunanya melanjutkan diskusi.
Lin Xian meminta alamat Liu Feng darinya, lalu pergi.
Sekalian juga mengetahui.
Liu Feng dan Li Qiqi sama-sama mahasiswa Universitas Shaanxi, keduanya berasal dari keluarga miskin, hampir seperti yatim piatu, saling mengenal dan jatuh cinta saat kerja paruh waktu.
Setelah lulus S1, Liu Feng melanjutkan S2, sementara Li Qiqi masuk ke dunia kerja untuk mendukung Liu Feng, mencari uang untuk biaya studi dan penelitiannya.
Sayangnya...
Tali selalu putus di bagian yang tipis, nasib malang selalu menghampiri orang sengsara.
Tak lama setelah Liu Feng lulus S2, ketika mereka sedang merencanakan pernikahan, Li Qiqi didiagnosis kanker pankreas.
Kanker pankreas dijuluki raja dari semua kanker, terutama karena tingkat kelangsungan hidup terendah dan mortalitas tertinggi, sebagian besar pasien tidak bertahan lebih dari tiga tahun, tingkat kelangsungan hidup setelah lima tahun hanya 5%.
Pantas saja.
“Lin Xian teringat pada secarik kertas kecil yang terselip di dalam buku 《Pengantar Konstanta Semesta》 600 tahun kemudian, rupanya itu adalah surat wasiat Li Qiqi sebelum meninggal.”
“Semoga aku masih bisa bertemu Li Qiqi yang masih hidup.”
Lin Xian membawa alamat rumah Liu Feng dan meninggalkan Kampus Shaanxi, naik taksi menuju tempat tinggal mereka.
……
Tempat tinggal Liu Feng sangat terpencil.
Jauh dari pusat kota, di sudut paling ujung kabupaten, terlihat jelas kondisi kehidupannya sangat sulit.
Saat Lin Xian tiba, hari sudah gelap.
Di sini penuh dengan rumah-rumah swadaya yang berantakan, tepat saat Lin Xian bingung harus mulai mencari rumah Liu Feng dari mana...
Kreek...
Pintu besi pekarangan kecil dengan tembok rendah terbuka, seorang pria bertopi kuning dan rompi kuning mendorong motor keluar.
Di jok belakang motor, terikat sebuah koper besar berwarna kuning.
Ini!
Kombinasi warna yang familier ini!
Seragam delivery!
Saat kurir delivery ini mengangkat kepala untuk merapikan tali helm, Lin Xian langsung melihat wajahnya——
“Liu Feng?!”
Suara Lin Xian cukup keras.
Karena seragam delivery yang dikenakan oleh lulusan master terbaik ini benar-benar kontras yang mencolok!
Pria muda itu tertegun sebentar, menatap Lin Xian:
“Kau...?”
Dari reaksinya, pasti tidak salah lagi ini Liu Feng.
Lin Xian melangkah mendekat, mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Liu Feng:
“Halo Liu Feng, namaku Lin Xian.”
Liu Feng dengan kaku menjabat tangan Lin Xian, lalu menatapnya:
“Ada yang bisa saya bantu? Sepertinya saya tidak mengenalmu.”
Lin Xian menjelaskan maksud kedatangannya:
"Saya pernah bertemu pembimbing akademikmu Qi Yan di Universitas Shaanxi. Sejujurnya, saya sangat tertarik dengan proyek penelitianmu dan ingin mendanainya."
"Proyek apa?" Liu Feng terkejut:
"Konstanta alam semesta?"
"Benar." Lin Xian mengangguk:
"Meski banyak yang bilang teorimu salah, saya rasa mungkin itu benar. Jika kau tidak keberatan, saya ingin menyediakan laboratorium dan dana untukmu, semoga kau bisa melanjutkan penelitian ini."
Liu Feng terkekeh pendek.
Kemudian menunduk, membuka aplikasi pesanan makanan di dudukan ponselnya:
"Terima kasih atas perkataanmu. Tapi... maaf, sekarang bagiku konstanta alam semesta sudah tidak penting lagi."
"Ini tentang Li Qiqi ya?"
Lin Xian berbicara terus terang:
"Saya juga bisa menanggung semua biaya pengobatan Li Qiqi. Jangan lihat saya masih muda, sebenarnya saya cukup kaya."
"Semua ini Qi Yan yang memberitahumu?" Liu Feng tetap memainkan ponselnya dengan datar.
Lin Xian mengangguk lagi:
"Saya juga sedikit tahu tentang masalah kalian. Kulihat... sekarang kau mengantar pesanan makanan terutama untuk mencari uang ya?"
"Benar." Liu Feng menghela napas:
"Pengobatan Qiqi sangat mahal, obat khusus, cuci darah rutin dan kemoterapi. Saya biasa mengajar les, waktu senggang mengantar pesanan. Pekerjaan biasa tidak bisa menanggung pasien kanker, apalagi kami yang tidak punya aset keluarga."
"Jadi……" Lin Xian menepuk bahu Liu Feng:
"Bagaimana kalau pertimbangkan hal yang kubicarakan tadi? Aku bisa membiayai penelitianmu sekaligus menanggung biaya pengobatan Li Qiqi. Ini menguntungkan kalian berdua, mengapa tidak?"
"Terima kasih atas niat baikmu, tapi maaf, aku sudah tidak berniat melanjutkan penelitian tentang konstanta alam semesta."
Ding dong.
Ponsel Liu Feng berbunyi menandakan pesanan makanan online diterima.
Sambil menggeser layar ponselnya, dia berkata pelan:
"Guru Qi memang memberitahumu banyak hal, tapi beberapa hal sebenarnya tidak dia ketahui. Qiqi memang sejak dulu kesehatannya rapuh. Dulu demi membiayai studi S2 dan penelitianku, dia bekerja beberapa shift sehari…… Kondisinya sekarang mungkin akibat kelelahan waktu itu."
"Sebenarnya kalau dipikir-pikir sekarang, Guru Qi memang benar. Anak-anak seperti kami seharusnya fokus pada kehidupan. Semua salahku yang terlalu ngotot waktu itu. Dan yang paling penting……"
Liu Feng mengangkat kepala, memandang Lin Xian dengan tatapan suram:
"Qiqi sudah mengidap kanker pankreas stadium akhir. Dia tidak akan bertahan lama lagi. Di sisa waktu yang tersisa ini, aku ingin lebih banyak menemaninya."
Lin Xian menatap matanya yang terasa seperti kolam air mati:
"Kau tidak ingin tahu…… apakah 《Pengantar Konstanta Semesta》mu itu salah atau benar?"
"Itu salah."
Liu Feng menjawab tanpa keraguan:
"Baik dalam matematika maupun di luar matematika, itu jelas-jelas salah."
“Maaf, saya harus pergi.”
Liu Feng menendang standar motornya, melirik Lin Xian untuk terakhir kalinya:
“Sudah lama saya tidak meneliti konstanta alam semesta... Kalau kau tidak mengingatkan hari ini, saya hampir lupa.”
Tuktuk-tuk-tuk...
Motor itu menjauh dengan asap hitam mengepul, menghilang di jalan kecil yang berliku.
……
Lin Xian berdiri diterpa angin malam, menghirup asap knalpot yang perlahan menyebar di udara, menatap arah kepergian Liu Feng...
Sorot mata Liu Feng adalah tatapan tanpa harapan, seperti mayat hidup.
Dia seolah tak peduli pada apapun.
Tapi Lin Xian percaya...
Dulu pasti dia pernah berjuang, berusaha keras, hanya saja dunia ini memang terlalu kejam pada orang-orang kecil di lapisan bawah.
Cobaan hidup cukup untuk menghancurkan semua mimpi dan keteguhan.
Tidak setiap seniman yang mati bisa menjadi Van Gogh.
Fakta yang lebih menyedihkan adalah...
Saat Van Gogh masih hidup, dia bukan Van Gogh, dia hanya orang tak dikenal, lukisannya tak ada harganya.
Persis seperti Liu Feng di depan mata ini.
Mungkin.
Hasil penelitiannya memang terlalu visioner...
Jauh melampaui eranya.
Terlalu jauh melesat ke depan.
Bahkan manusia 600 tahun kemudian pun masih tak mampu memahami karya-karyanya, tetap mengklasifikasikannya sebagai "bukti cinta" yang tak bernilai dan penuh kesalahan.
Bahkan tak layak dipajang di area pameran karya akademik.
Lin Xian teringat ucapan tentang Gregor Mendel, bapak pendiri genetika——
【Jenius sejati yang melampaui eranya hanya membawa kesepian dan cemoohan.】
Di dunia ini sekarang...
Mungkin hanya diri sendiri yang yakin 《Pengantar Konstanta Semesta》 itu benar.
Benar-benar hanya diri sendiri.
Karena dari pandangan Liu Feng tadi... Lin Xian bisa merasakan, bahkan Liu Feng sendiri tak punya keyakinan pada 《Pengantar Konstanta Semesta》.
Atau mungkin... sudah menyerah setelah bertemu dengan banyak penolakan dan kegagalan.
Awan hitam berangsur menghilang.
Cahaya bulan menyinari bumi.
Pinggiran kota yang sepi ini pun menjadi terang, mungkin sebagian besar penghuninya adalah pekerja migran. Di waktu yang seharusnya dipenuhi lentera rumah dan keramaian, tempat ini justru gelap gulita tanpa kehidupan.
Kreek——
Pintu rumah di pekarangan kecil Liu Feng terbuka.
Setelah belasan detik, sebuah kursi roda perlahan bergerak keluar.
Seorang gadis kurus bertopi besar putih, mengenakan jaket kapas putih dan selimut wol putih, mendorong kursi rodanya keluar dari rumah.
Lengannya sangat kurus...
Terlihat jelas bahwa sekedar mendorong kursi roda saja sudah menghabiskan seluruh tenaganya.
Butuh beberapa menit lamanya, barulah ia berhasil berpindah dari dalam rumah ke tengah pekarangan, menatap langit malam yang gelap namun berkilauan.
Sepertinya menyadari pandangan Lin Xian...
Ia menoleh, tersenyum lembut pada Lin Xian sambil mengangguk memberi salam.
Gadis ini terlalu kurus.
Tubuhnya hanya sedikit lebih berisi dibandingkan Xu Yiyi yang terbaring di ranjang pasien.
"Tidak perlu berpikir, pastinya ini adalah pacar Liu Feng, atau mungkin istri yang sudah menikah, Li Qiqi."
Lin Xian perlahan berjalan sambil tersenyum ke tepi tembok halaman setinggi dada, sengaja menjaga jarak tertentu, lalu melambaikan tangan pada Li Qiqi:
"Halo, Qiqi, boleh kita bicara?"
