Jempol Lin Xian berhenti di layar ponsel.
【Yang membunuhku adalah Ji Xinshui!】
Melihat pesan yang dikirim Zhou Duan Yun ke ibunya di akhir 2021 ini, Lin Xian tertegun.
Dia pernah membayangkan berbagai kemungkinan hubungan antara Zhou Duan Yun dan Ji Xinshui.
Secara logika...
Bukankah seharusnya hubungan mereka adalah kerja sama, sekutu, bahkan hubungan bos dengan anak buah?
Kenapa sekarang terlihat seperti musuh?
Lin Xian terus membaca ke bawah.
Mungkin karena dikirim sore hari, ibu Zhou Duan Yun tidak langsung membalas pesan ini.
Dua jam kemudian.
Zhou Duan Yun mengirim balasan:
【Bu, aku main game truth or dare dengan teman-teman, jangan dianggap serius Ha.】
Setelah itu, rutinitas saling mengucapkan selamat malam kembali normal tanpa keanehan.
Lin Xian menggeser layar beberapa kali, tidak menemukan informasi intelijen berguna lainnya.
Dia keluar dari halaman obrolan, lalu mengembalikan ponsel tersebut kepada ibu Zhou Duan Yun dengan santai.
Ibu Zhou Duan Yun sedang asyik mengobrol dengan Zhou Le.
Lin Xian mondar-mandir di dalam ruangan sambil memikirkan dua kalimat yang tidak sengaja dilihatnya tadi——
"Ibu, aku tidak bisa kabur lagi……Cepat panggil polisi untuk melindungimu! Orang yang akan membunuhku adalah Ji Xin Shui!"
"Bu, ini cuma permainan truth or dare bareng teman-teman, jangan dianggap serius ya."
Bagaimanapun dilihat.
Ini jelas bukan permainan truth or dare biasa.
Dari berbagai sisi terlihat jelas, Zhou Duan Yun memang seperti yang dikatakan ibunya——seorang anak lelaki yang sangat berbakti dan sangat menyayangi ibunya. Mustahil dia membuat lelucon kejam seperti ini pada ibunya sendiri.
Jangankan Zhou Duan Yun……anak mana pun yang masih punya hati nurani, takkan mengucapkan kebohongan seperti ini.
Bukankah ini hanya membuat ibu khawatir tanpa alasan?
Ibu mana yang tidak panik melihat pesan seperti ini?
Dan lagi...
Sekalipun diberi toleransi sepuluh ribu langkah.
Andai kata Zhou Duan Yun benar-benar iseng membuat lelucon buruk ini pada ibunya, tak mungkin dia baru menjelaskan dua jam kemudian.
Biasanya, dalam belasan menit sudah akan datang klarifikasi.
Karena itu.
Setelah mempertimbangkan segala aspek, Lin Xian menyimpulkan——
【Zhou Duan Yun berbohong!】
Tapi kebohongan kali ini kemungkinan bersifat pasif.
Dia memang sedang menghadapi ancaman nyawa saat itu, entah karena bermasalah dengan Ji Xin Shui atau tertangkap basah berbuat kejahatan oleh Ji Xin Shui.
Singkatnya, sekitar pukul empat sore saat mengirim pesan pertama, Zhou Duan Yun benar-benar yakin dirinya akan dibunuh oleh Ji Xin Shui.
Karena itu dia buru-buru memberi kabar pada ibunya, menyebutkan identitas pelaku sekaligus meminta ibunya minta perlindungan polisi.
"Perilaku ini cukup sesuai dengan karakter Zhou Duan Yun."
"Dia sangat menyayangi ibunya, hal pertama yang dilakukan setelah menjadi kaya adalah memperbaiki kehidupan ibu, saat dirinya dalam masalah yang pertama dikhawatirkannya adalah keamanan ibu. Ini baru masuk akal."
Tapi situasi tiba-tiba berubah.
Entah apa yang terjadi dalam dua jam ini, Zhou Duan Yun terbebas dari bahaya, melarikan diri dari bawah kendali Ji Xin Shui.
Tidak.
Lin Xian mengerutkan alut.
Sama sekali bukan kabur!
Jika benar hanya kabur, lari sesaat tak bisa lari seumur hidup. Apalagi dia bisa kabur, apakah ibunya juga bisa?
Jika Zhou Duan Yun benar-benar kabur, bukankah kehadirannya yang masih semena-mena di Shanghai sekarang justru merupakan provokasi di bawah pengawasan ketat Ji Xin Shui?
Ini jelas tidak masuk akal.
Jadi tidak sulit menyimpulkan, Zhou Duan Yun bukan kabur dari Ji Xin Shui; kemungkinan besar mereka telah menjalin kerja sama tertentu, menjadi sekutu, atau mungkin diampuni dan direkrut Ji Xin Shui menjadi bawahan setianya.
"Nah, baru masuk akal." Lin Xian bergumam pelan.
Benar-benar seperti mencari jarum dalam jerami...
Dua rekaman chat yang tak sengaja terlihat di ponsel ibu Zhou Duan Yun hari ini, langsung menyambung semua petunjuk menjadi jaring logika yang utuh.
Teringat percakapan antara Zhou Duan Yun dan Tang Xin saat makan malam bersama Tang Xin dan Gao Yang:
"Tang Xin sekarang kerja apa?"
"Saya bekerja di Lembaga Penelitian Obat Shanghai Fuxing."
"Oh~~~ Saya kenal dengan bos kalian!"
“Benar atau palsu?! Itu kan seorang pejabat tinggi... Dia pernah menjadi mentor Profesor Xu Yun! Kau kenal dengannya? Hubungan kalian dekat?”
“Lumayanlah, pernah beberapa kali urusan bisnis. Tapi aku tidak suka orangnya. Dia terlalu sok tahu.”
Petunjuk ini juga cocok!
Bos lembaga penelitian dan mentor Xu Yun adalah orang yang sama, yaitu Ji Xin Shui.
Dialah yang mengundang Tang Xin bekerja ke Shanghai, dan juga dialah yang dulu ingin membunuh Zhou Duan Yun.
Zhou Duan Yun mungkin merasa tidak puas, jadi sambil mengaku kenal Ji Xin Shui, dia juga menyebut orang tua itu sok tahu.
Hubungan antara mereka berdua agak rumit, ini juga sesuai dengan hasil deduksi yang kususun tadi.
Alur pikiran.
Seketika menjadi jernih.
Lin Xian menoleh kembali ke arah surat penerimaan palsu Universitas Hunan yang dibingkai dalam pigura kaca...
Kehidupan Zhou Duan Yun setelah ujian masuk perguruan tinggi penuh dengan kebohongan.
Tapi kebenaran seringkali tersembunyi di balik kepalsuan ini, terhubung oleh benang-benang rumit.
Berdasarkan petunjuk yang ada, Lin Xian mulai merangkum hasil deduksinya:
1、Seperti dugaan sebelumnya, ada hubungan ambigu antara Zhou Duan Yun dan Ji Xin Shui. Dalam kasus pembunuhan Tang Xin, pasti mereka berdua bersekongkol.
2、Ji Lin yang memiliki kecerdasan otak dan kemampuan memecahkan kasus setinggi itu, tapi sama sekali tidak pernah mencurigai Zhou Duan Yun dan Ji Xinshui sebagai tersangka yang sangat jelas, ditambah lagi kedekatannya dengan Ji Xinshui, kemungkinan besar dia satu kelompok dengan Zhou Duan Yun dan Ji Xinshui yang bersama-sama merencanakan kematian Tang Xin.
3、Pelaku kejahatan yang membunuh Tang Xin dan Xu Yun sudah pasti berasal dari kelompok yang sama, maka sudah jelas bahwa orang yang membunuh Xu Yun adalah Ji Xinshui yang dianggapnya seperti ayah dan anak, serta Ji Lin yang sangat mengaguminya sejak remaja.
……
Memikirkan hasil ini membuat Lin Xian merinding.
Dulunya dia percaya bahwa semua orang pasti memiliki sisi kemanusiaan, setidaknya batas terendahnya adalah tidak melukai keluarga sendiri.
Tapi jelas terlihat, baik Ji Xinshui maupun Ji Lin hanya pantas disebut binatang.
Lin Xian yakin, Zhou Duan Yun mungkin akan bertindak terhadap Tang Xin atau suatu hari nanti terhadap dirinya sendiri, tapi pasti tidak akan pernah menyakiti ibu kandungnya sendiri.
Sedangkan Ji Lin dan Ji Xinshui...
Dengan alasan apa, kebutuhan seperti apa, atau imbalan sebesar apa... sampai mereka tega membunuh Xu Yun yang seperti keluarga sendiri?
"Membunuh Xu Yun, pengorbanan sebesar ini, apa benar-benar ada imbalan memadai bagi mereka?"
Lin Xian sama sekali tidak mengerti.
Tapi alasan di depan hasil yang mutlak ini ternyata tidak terlalu penting.
Sekarang dia benar-benar memahami makna perkataan Huang Que:
"Kau tidak cari masalah, masalah juga akan datang padamu. Mungkin kau belum menyadari... tapi permainan kucing dan tikusmu sudah dimulai."
Benar juga.
Sekarang ini bukan sekadar masalah datang mencarimu lagi.
Zhou Duan Yun yang tampak seperti teman sekelas ini, nyaris menempel di sampingku;
Ji Lin si jenius licik yang berteriak "tangkap pencuri" ini, sudah menyusup ke kantor polisi Shanghai dan mendapat kepercayaan polisi;
Ji Xinshui dengan kekuasaan absolutnya, bos tingkat dunia yang juga punya pengaruh kuat di dalam negeri, adalah musuh yang mustahil kuhadapi langsung dalam kondisiku sekarang.
Ini baru tiga "pelaku kejahatan" yang berhasil kudeteksi, siapa tahu masih banyak lagi "pelaku" lain yang belum kusadari mengintai di sekitarku.
Permainan kucing dan tikus ini...
Terlalu sulit.
Kekuatan lawan dan sekutu tidak seimbang, aku ibarat tikus kecil yang berjalan di atas es tipis, dikelilingi kucing-kucing bermata kunjing yang mengintai dalam gelap. Cukup satu kesalahan yang membuatku ketahuan... mereka akan langsung menerkam dan mencabik-cabikku!
Posisiku sangat tidak menguntungkan.
Tapi setidaknya sekarang akhirnya kuketahui siapa sebenarnya para pelaku kejahatan itu, sehingga tidak terjebak dalam perangkap mereka. Ini memberikanku sedikit inisiatif.
Langkah selanjutnya.
Adalah mempertimbangkan.
Cara membalikkan keadaan, cara menghukum para pembunuh berdarah dingin ini sesuai hukum, cara membalaskan dendam Profesor Xu Yun dan Tang Xin!
"Tidak lama kemudian, ibu Zhou Duan Yun dan Zhou Le sudah hampir selesai mengobrol. Zhou Le berdiri bersiap pergi bersama Lin Xian."
"Ibu Zhou Duan Yun dengan antusias mengeluarkan sekantong besar kacang tanah dari kamar dalam, memaksa Lin Xian untuk membawanya pulang dan mencicipinya."
"Lin Xian menggelengkan tangan menolak dengan halus:"
"'Tante, kami anak-anak muda tidak bisa masak, dibawa juga nanti busuk. Lebih baik Tante simpan sendiri saja perlahan-lahan.'"
"Ibu Zhou Duan Yun malah mengejar sampai ke pekarangan, memasang tali plastik besar ke telapak tangan Lin Xian:"
"'Kacang tanah hasil tanam Tante enak, bawa pulang untuk dicicipi keluarga!'"
"Setelah berkata demikian, dia menunjuk pekarangan tanah yang luas tanahnya sangat besar dan seluruhnya ditanami bibit kacang tanah:"
"'Jangan lihat saya menanam banyak kacang, ini cuma pengisi waktu saja. Kalau soal makan... Sudah lama sekali saya tidak menyentuh satu biji kacang pun.'"
"Memandangi hamparan bibit kacang tanah di pekarangan, sang ibu tua menghela napas sambil menggelengkan kepala tersenyum:"
"'Dulu hidup susah, kacang yang hampir busuk tidak laku dijual, kami berdua ibu dan anak yang menghabiskannya.'"
"'Tahun-tahun itu benar-benar menghabiskan jatah kacang seumur hidup, sampai sekarang tidak pernah ingin menyentuhnya lagi...'"
"Akhirnya, sulit menolak kebaikan hati."
"Lin Xian terpaksa menerima kacang tanah dari ibu Zhou Duan Yun."
"Setelah itu mampir sebentar ke rumah Zhou Le untuk mengobrol ringan, Lin Xian langsung naik taksi ke stasiun kereta cepat, lalu membawa kantong besar kacang tanah ini naik kereta cepat kembali ke Shanghai."
Keluar dari stasiun kereta cepat, langit sudah gelap gulita, hujan rintik-rintik turun.
Lin Xian berdiri di tengah hujan memandang Shanghai yang warna-warni diterangi lampu terang di kejauhan...
Tampaknya.
Pertarungan seperti petak umpet ini.
Benar-benar akan dimulai!
