【Copernicus】、【Huang Que】。
……
Lin Xian duduk di kantornya sendiri di Perusahaan MX, menyandarkan siku di meja kerja, memutar-mutar kuas, memandangi dua nama yang tertulis di kertas putih dihadapannya.
Dua nama ini adalah anggota Klub Jenius yang telah diketahui sejauh ini.
Satu, adalah nama astronom besar dari abad keenam belas dalam sejarah.
Satu lagi, adalah nama yang diambil secara sembarangan seperti lelucon "belalang mengejar capung, burung pipit menunggu di belakang" yang pernah dibuatnya.
"Hmm..."
Lin Xian menutup mata sambil merenung.
"Sama sekali tidak ada kesamaan."
Dia melempar kuas ke atas kertas putih, lalu bersandar di kursi.
Meski saat ini sudah mengetahui nama dua anggota Klub Jenius, informasi yang didapat bertambah banyak, tapi tetap tidak bisa menyusun petunjuk-petpisah ini menjadi jaringan utuh.
Mungkinkah...
Baik Copernicus maupun Huang Que, nama-nama anggota Klub Jenius sendiri memang tidak memiliki kesamaan? Semuanya adalah nama yang dipilih sembarangan?
Terutama Copernicus ini.
Lin Xian menatap tiga huruf di atas kertas putih.
Menurut perkataan Ji Xinshui yang sudah meninggal, sepertinya semua tindakannya diperintah oleh Copernicus, atau dihasut oleh Copernicus yang memberikan iming-iming bergabung dengan Klub Jenius berupa roge, sehingga Ji Xinshui membunuh ilmuwan-ilmuwan berprestasi.
Tapi saya sendiri bukan ilmuwan, mengapa target pembunuhan Tujuh Dosa kemudian terkunci pada diri saya?
Di ruang interogasi, Ji Xinshui yang linglung mengatakan ini adalah "ujian", sebuah "soal ujian", dan saya tiba-tiba menjadi "penguji" Klub Jenius.
Ditambah lagi.
Huang Que pernah menekankan di kantor Zhao Yingjun bahwa Hukum Ruang-Waktu jauh lebih penting dan ketat dari yang saya bayangkan, terutama mengingatkan pentingnya Elastisitas Ruang-Waktu.
Jadi...
Secara keseluruhan...
"【Mungkinkah, esensi Klub Jenius memiliki titik persamaan dengan yang sedang saya lakukan sekarang?】"
Lin Xian membuka matanya.
Sepertinya, mulai ada benang merah.
"Sejarah, ruang-waktu, masa depan, efek kupu-kupu."
Ini adalah hal-hal yang saat ini dialami dan diintervensi oleh diri sendiri.
Mengingat Klub Jenius adalah organisasi yang telah melintasi aliran sejarah selama 600 tahun namun tetap mempertahankan tujuan awalnya... Bisa jadi, mungkin mereka benar-benar memiliki kekuatan yang tak terbayangkan oleh orang biasa.
Hingga kini, Lin Xian masih menyimpan keraguan——
Apakah anggota Klub Jenius benar-benar semua jenius sejati?
Dulu dia tidak berpikir demikian.
Tapi sekarang, setelah mengalami peristiwa Ji Lin dan Ji Xinshui, dia mulai perlahan mempercayai hal itu.
Mungkin, ini benar-benar kelompok yang mengumpulkan jenius-jenius dengan kecerdasan puncak umat manusia, dan di balik perilaku ganjil serta selubung misterius mereka, pasti tersembunyi rahasia yang lebih dalam serta tujuan yang lebih sulit terdeteksi.
"Bagaimanapun juga, harus seperti yang dikatakan Huang Que, benar-benar masuk ke Klub Jenius untuk menyelidiki sampai tuntas."
Inilah juga alasan mengapa Lin Xian tiba-tiba memilih bertindak secara mencolok.
Tidak bisa terus bersembunyi lagi.
Sampai kapan harus bersembunyi?
Karena Ji Xinshui menjadikan pembunuhan dirinya sendiri sebagai ujian, untuk membuktikan kepada Klub Jenius.
Maka lebih baik diri ini mengambil jalan berlawanan, terang-terangan memberitahu Klub Jenius——
Ji Xinshui adalah yang kubunuh!
Jika ini benar-benar sebuah ujian, maka aku lebih cocok darinya.
Ini juga hal yang tak terhindarkan.
Huang Que selalu berkata, cara termudah untuk mengungkap semua misteri adalah dengan mendapatkan surat undangan Klub Jenius.
Omong kosong.
Diri sendiri juga menginginkannya.
"Tapi dia si pembuat teka-teki ini juga tidak memberikan petunjuk apa pun, tidak mengatakan apa-apa, dirinya sama sekali tidak tahu bagaimana cara mendapatkan undangan."
Dalam kondisi seperti ini, hanya bisa lebih banyak merenung dan mencoba.
Lin Xian memalingkan kepala, melihat koran yang tergeletak di meja sebelah.
Headline utama hari ini telah diganti dengan wawancara eksklusif tentang dirinya.
Beberapa hari sebelumnya, wartawan televisi dan koran khusus datang mewawancarainya. Lin Xian juga menjelaskan secara detail bagaimana dia yang bijaksana dan teliti berhasil menyelidiki kasus pembunuhan berantai ini.
Sekarang yang terpampang di halaman depan adalah pemberitaan tersebut.
Di posisi mencolok, tertulis dengan huruf tebal bahwa pihak berwenang Shanghai telah mengumumkan akan mengadakan acara penghargaan untuknya di Aula Besar Shanghai seminggu kemudian.
Setelah ini, dirinya tidak bisa lagi bersikap rendah hati.
Harus mengembangkan kekuatan sendiri, meningkatkan kemampuan diri.
Hanya dengan cara ini, di masa depan baru ada modal untuk melawan musuh yang lebih misterius dan lebih kuat.
"Karena itu, harus meninggalkan Perusahaan MX."
……
Memikirkan hal ini, Lin Xian benar-benar merasa berat hati.
Dia sendiri tidak mengerti alasannya.
Padahal ini sudah diputuskan sejak lama, sudah dipastikan bahwa undangan itu palsu, sudah tidak ada alasan untuk tetap bertahan di Perusahaan MX.
Tapi...
Keputusan ini selalu sulit dijalankan.
Dia tidak bisa memahaminya.
Mengapa setiap kali benar-benar berniat meninggalkan Perusahaan MX, bayangan Zhao Yingjun muncul di pikirannya, membuatnya tidak bisa mengucapkan permintaan ini.
Ah.
Apa-apaan ini.
Cuma mengajukan pengunduran diri biasa, kok rasanya seperti putus cinta?
Tapi...
Sekarang situasinya sudah berbeda.
Situasi saat ini, dirinya sendiri sudah tidak bisa menunggu lagi.
Permainan kucing-tikus yang "lembut" kali ini mungkin menjadi pengingat baginya, bahwa tertinggal berarti akan dipukuli, lemah berarti akan ditindas.
Musuh kali ini sangat beretika dan disiplin—tepat 00:42 membunuh ya 00:42, tidak maju atau mundur sedetik pun; bilang kecelakaan ya kecelakaan, taksi tidak datang pun dipaksa...
Jujur saja, di mana lagi bisa menemukan musuh yang begitu patuh pada aturan?
Ini benar-benar seperti paket EXP gratis.
Tapi musuh berikutnya... belum tentu sebaik hati dan beretika seperti ini.
Karena itu.
Seperti tekad yang telah diperkuat Lin Xian beberapa hari terakhir.
Harus menjadi kuat!
Gemerincing...
Lin Xian membalik kertas putih dihadapannya, menulis rencana target utama periode ini:
1、Keluar dari Perusahaan MX, mendirikan perusahaan sendiri, mempersiapkan dana dan membentuk kekuatan untuk aksi masa depan.
2、Segera menangani Liu Feng, membuatnya fokus meneliti konstanta alam semesta, mengungkap rahasia 42 secepatnya.
3、Mencari cara mendapatkan undangan Klub Jenius, bergabung untuk menyelidiki lebih dalam.
"Sudah, ini saja."
Lin Xian memandang tiga rencana yang terdaftar.
Sebenarnya semua rencana akhirnya mengarah ke Klub Jenius.
Saat itu di depan makam Tang Xin.
Lin Xian sudah menyadari, selama dalang utama tidak dihancurkan, pertumpahan darah yang dipicu Copernicus ini takkan pernah berhenti.
“Jika tidak dihentikan.”
“Maka suatu hari nanti...”
“Darah-darah ini akan mengalir ke orang-orang terdekat, teman, bahkan keluarga kita sendiri... seperti yang terjadi pada Profesor Xu Yun dan Tang Xin.”
“Mari kita berangkat.”
Lin Xian membuka folder di desktop, mengakses file word bertajuk 《Surat Pengunduran Diri》.
Laporan pengunduran diri ini sudah lama dia siapkan, hanya saja belum diserahkan kepada Zhao Yingjun.
Menekan tombol print.
Kriiik, kriiik, kriii——
Printer dengan cepat mengeluarkan satu halaman surat pengunduran diri, seolah-olah sesuatu yang remeh, ringan tak berbobot.
Mengambil kertas print tersebut dan melipatnya, Lin Xian bangkit dari kursi, meninggalkan kantor, menekan tombol lift lantai 22.
Setelah pintu lift terbuka kembali.
Dia tiba di pintu berkode ganda yang familiar, memasukkan password yang hanya diketahui oleh dia dan Zhao Yingjun di seluruh dunia...
32375246
Ini adalah rangkaian angka tanpa makna, namun telah terpatri dalam hati Lin Xian.
Klik.
Suara dentuman redup.
Pintu baja berat terbuka, cahaya matahari dari jendela dari lantai ke langit-langit menyinari tubuh Lin Xian. Zhao Yingjun meletakkan kuas, menengadah dari balik meja kerjanya, tersenyum tipis pada siluet Lin Xian yang bermandikan cahaya:
“Lin Xian, kau datang ya.”
Lin Xian mengangguk, menutup pintu, melangkah perlahan menuju meja kerja Zhao Yingjun.
Jarak sepuluh meter ini.
Yang bahkan beralaskan karpet.
Hari ini terasa begitu panjang dan sulit untuk ditempuh.
“Kebetulan aku ingin memanggilmu untuk melihat ini.” Zhao Yingjun mengangkat tangan, menunjuk sudut-sudut ruangan kantor:
“Belakangan kau sangat sibuk, saya tahu kau tak sempat membersihkan kantor, jadi saya yang membersihkannya sendiri.”
“Sebenarnya dulu seberantakan apapun kantor ini, saya tak pernah merasa masalah. Toh ini cuma kantor bukan keluarga. Tapi sejak kau membersihkannya, saya malah mulai suka dengan perasaan rapi dan bersih. Sekarang sedikit kotor saja sudah membuat tidak nyaman.”
“Bagaimana? Hasil bersih-bersihnya cukup baik kan? Setelah benar-benar membersihkan, ternyata tidak perlu ilmu bela diri khusus. Karena sebagian besar barang sudah kau atur rapi, peralatan juga ditata dengan logika. Saya hanya mengikuti prosedur yang biasa kau lakukan.”
Tak, tak, tak...
Lin Xian melangkah di atas karpet bersih, melewati meja teh dan sofa yang bebas debu, terus berjalan mendekati Zhao Yingjun.
“Belakangan ini, saya beberapa kali pergi ke Sirkuit Tianma untuk balapan sendiri.”
Zhao Yingjun merendahkan kepala, melanjutkan pemeriksaan dokumen sambil berkata santai:
“Rasanya semakin mahir, setidaknya lebih lancar dari sebelumnya. Sesuai ajarannya, kecepatan masuk tikungan lebih tinggi, keluar tikungan juga tidak mengurangi kecepatan... Pelatih di sana bahkan bertanya dari mana saya mendapat pelatih hebat. Lalu... Kau tahu apa yang terjadi? Ada hal yang sangat menarik.”
Zhao Yingjun mengangkat jari yang memegang kuas tanda tangan, menyisir helai rambut di pipinya ke belakang telinga, tersenyum kecil sambil terus memeriksa dokumen:
“Saya bilang ke para pelatih itu, kalian pernah lihat video pendek Terbang Melintasi Shanghai yang viral awal tahun ini? Yang dijuluki Shanghai 007 itu, mobil Bentley biru yang melompati jalan layang Shanghai itu.”
“Mereka semua shock, saya cuma tertawa dan bilang, itu mobil saya, anak buah saya, sopir terhebat se-Shanghai. Setidaknya… tidak ada orang kedua di Shanghai yang bisa melompati jalan layang, saya juga tidak salah ngomong.”
Tok, tok, tok...
Langkah Lin Xian semakin berat, hanya tinggal beberapa langkah lagi menuju meja kerja Zhao Yingjun.
“Sebenarnya waktu pulang kampung lebaran kemarin, orangtua saya juga lihat video Terbang Melintasi Shanghai itu. Meski buram dan kebanyakan orang tidak bisa lihat jelas, tapi itu kan mobil saya, Ayahku langsung tahu begitu lihat.”
“Dia… Dulu tidak pernah kulihat, ternyata dia juga punya sisi perhatian seperti ini. Dulu selalu meremehkan karierku, mau aku balik ke Beijing. Ibu bilang, Ayah semalaman tidak bisa tidur setelah lihat video Terbang Melintasi Shanghai itu.”
“Inilah orangtua ala Tiongkok, selalu ribet. Makanya pas lebaran, untuk pertama kalinya dia mulai tanya kondisi saya, ini itu, bahkan tanya tentangmu, tanya soal penjahat dan insiden lompat jalan layang itu. Ini pertama kali sejak aku ke Shanghai, dia begitu perhatian. Sungguh… Dulu selalu berlagak angkuh, buat apa sih.”
“Tapi setelah kejadian itu, Ayahku benar-benar berubah. Saat aku pergi dari keluarga kembali ke Shanghai, dia juga menahan diri lama sekali, wajahnya sampai membiru, akhirnya mengeluarkan satu kalimat: ‘Desain kucingnya lumayan, Putri saudari ayahmu suka.’ Lalu pulang ke kamar. Ucapan itu terdengar aneh dan berbicara dengan nada sinis, tapi tahukah kau Lin Xian…”
Zhao Yingjun menghentikan kuas di tangannya, menengadah, memandang Lin Xian yang berjalan mendekati meja kerjanya:
“Meski terdengar tak masuk akal, tapi ini memang pertama kalinya dia mengakui karierku. Tentu saja, ini bukan sepenuhnya karierku, sebagian besar jasanya ada padamu, lagipula Kucing Rhein itu rancanganmu, aku sama sekali tidak terlibat.”
“Harus diakui, Lin Xian… Kau benar-benar menyelamatkan nyawaku sekaligus mengubah hidupku. Seperti yang kukatakan sebelumnya, bertemu denganmu memang keberuntunganku.”
Tak.
Lin Xian sudah sampai di depan meja kerja, merapat ke tepi meja, menghentikan langkahnya.
Zhao Yingjun berkedip secepat kilat, tersenyum kecanggungan:
“Maaf, tadi aku terus bicara, soalnya sudah lama tidak bertemu. Ngomong-ngomong… Kau datang mencariku lebih awal hari ini, apakah ada sesuatu yang ingin kau bicarakan?”
Lin Xian mengangguk, meletakkan laporan pengunduran diri yang terlipat rapi di atas meja kerja Zhao Yingjun.
“Ini laporan pengunduran diriku.”
Senyum dan keringanan Zhao Yingjun membeku di wajahnya.
Bibir merahnya terkunci rapat, duduk tegak.
“Direktur Zhao.”
Lin Xian menatap Zhao Yingjun, berbisik pelan:
“Aku ingin meninggalkan Perusahaan MX.”
