Tanggal yang kebetulan ini...
Jarak dengan kedatangan cahaya putih yang membakar segalanya...
Tepat.
Masih tersisa 601 tahun.
AC di kamar tidur berdengung pelan.
Lin Xian bangkit dari ranjang, mengingat tatapan terakhir robot tempat sampah.
Itu...
Tidak seperti robot.
Tidak seperti program.
Lebih mirip manusia sungguhan... makhluk hidup sejati.
Dia tidak tahu apa yang terjadi.
Saat dia mengucapkan kalimat "Hidup tak mungkin bertemu lagi", Istana Langit Rhein tiba-tiba berdenyut seperti jantung.
Tiba-tiba...
Memperoleh nyawa, memperoleh daging dan darah.
Lin Xian yakin ini bukan kode yang sengaja ditinggalkan, atau program tersembunyi.
Karena benar-benar tidak ada gunanya.
Di dunia mimpi ketiga, Zhao Yingjun telah bersusah payah selama 600 tahun menyembunyikan pintu belakang serumit ini, itu saja sudah luar biasa.
Dalam kondisi seperti ini, menyembunyikan puisi yang tidak penting jelas bukan tindakan bijak maupun aman.
Lalu... robot tempat sampah tadi, sebenarnya apa yang terjadi?
Lin Xian teringat kembali perkataan yang didengarnya dalam mimpi tadi:
"Saya baru aktif selama satu jam. Baru setelah kau memanggil suara VV dan memasukkan password yang benar, saya diaktifkan ke tubuh robot tempat sampah ini. Meski sekarang saya berbicara melalui robot ini, sebenarnya kita adalah dua entitas yang sama sekali berbeda."
"Yang menemani Nyonya Zhao Yingjun di masa tuanya adalah dia. Yang bermain lempar kertas dengannya juga dia. Yang menemaninya naik mobil pun tetap dia."
"Nyonya Zhao Yingjun pernah bercerita padaku... Bintang Shenxiu dan Shangxiu, satu terbit di timur dan terbenam di barat. Mereka takkan pernah muncul bersama di langit malam yang sama. Itulah jarak terjauh... Seperti manusia yang takkan bertemu lagi."
……
Lin Xian mulai memahami sesuatu.
Seperti yang dikatakan otak superpusat VV, sebenarnya dia tidak begitu dekat dengan Zhao Yingjun.
Yang selalu menemani Zhao Yingjun adalah robot tempat sampah kuno model VV yang sudah usang ini.
Dialah yang menemani Zhao Yingjun bermain lempar kertas di masa tuanya;
Menemaninya duduk di mobil Bentley sambil mendengarkan ceritanya;
Lalu setelah Zhao Yingjun meninggal, tetap setia menjaga patung giok putihnya selama 200 tahun. Berkarat diterpa hujan dan angin, tapi tak pernah berhenti menjaganya, mengutip sampah selama dua abad.
Karena itu,
"Orang" yang terakhir berbicara dengan Lin Xian adalah VV yang setia menemani Zhao Yingjun ini.
Lin Xian yakin betul akan hal ini.
Karena...
VV si robot drama queen yang lain, takkan pernah menjepit pergelangan kaki sendiri dengan penjepit mekanis.
“Ini adalah gerakan yang hanya dimiliki robot tempat sampah.”
“Ia jelas bodoh, tanpa kecerdasan.”
“Tapi di akhir bisa memiliki nyawa, belajar berpikir, bahkan mengubah seluruh Istana Langit Rhein menjadi jantungnya yang berdenyut, mengubah getaran kota menjadi denyut nadi yang dahsyat.”
“Tidak bisa mengerti...”
Lin Xian menguap lebar.
Apakah ini kesadaran tempat sampah yang bangkit?
Penyatuan kesadaran dan kecerdasan dua VV?
Atau... VV si kecerdasan buatan super aktor ulung, sedang berakting memerankannya lagi?
Seperti sebelumnya saat semua orang bersujud menyebutnya Raja Kota Rhein?
“Sudahlah.”
Bagaimanapun juga.
Ini juga sebuah perpisahan.
Berpisah dengan teman, meninggalkan mimpi ketiga, mengucapkan selamat tinggal pada masa depan yang gagal.
Mulai dari detik ini...
Dia akan membalikkan garis dunia yang gagal ini.
Mengubah takdir!
Lin Xian bangkit berdiri, mendekati meja belajar, membelai sampul buku catatan yang telah tertutup.
Sensasi asing ini memberinya ilusi seperti meraba ubun-ubun robot tempat sampah.
“Tunggu sebentar lagi, VV.”
“Salam pertanyaanmu itu akan kusampaikan.”
……
BOOM——
Pesawat Gulfstream G550 kecil lepas landas dari basis pesawat eksekutif Bandara Pudong.
Ini adalah pesawat pribadi Chu Shanhe.
Prosedur dan alur administrasi sudah disetujui, tepat lepas landas pagi hari 30 Agustus 2023.
Tujuannya, Beijing.
Mereka akan mendarat di Bandara Beijing dalam 4 jam kemudian, lalu setelah beristirahat sebentar, naik kendaraan yang telah disiapkan Chu Shanhe menuju Lembaga Penelitian Fisika Nuklir Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok untuk bertemu dengan Direktur Akademi Gao Yan.
Ini adalah pertama kalinya Lin Xian naik pesawat pribadi.
Pengalamannya memang cukup baik.
Tapi Chu Shanhe menjelaskan, alat seperti ini sebenarnya kurang praktis, biaya perawatannya sangat tinggi, dan kebebasan rute penerbangan juga terbatas - seringkali izin lepas landas bergantung pada keberuntungan.
"Ini dibeli terutama untuk menghargai posisi di dunia bisnis. Tentu, manfaat lebih besar justru ada di rute penerbangan internasional."
Chu Shanhe memberitahu Lin Xian.
Rute internasional jarak jauh sebenarnya lebih cocok menggunakan pesawat pribadi, aman, andal, dan semua penumpang di pesawat adalah orang yang dikenal asal-usulnya, tidak hanya menghindari kebocoran informasi tapi juga memprioritaskan keamanan fisik:
"Luar negeri tidak seaman Tiongkok, banyak kejadian tak terduga. Kalau tidak sangat perlu, lebih baik jangan pergi ke luar negeri."
Lin Xian mengangguk, menunjukkan persetujuannya terhadap pemikiran Chu Shanhe.
Ia menatap ke arah barat yang jauh melalui jendela pesawat Gulfstream... ke arah 112 Jalan Masyarakat Princeton yang sangat ia perhatikan dan ingin kunjungi.
Sebenarnya ia sendiri juga tidak tahu harus melihat ke arah mana.
Apakah Amerika berada di timur atau barat dari posisi saat ini?
Sulit untuk memastikan.
Bagaimanapun juga bumi itu bulat, melihat ke arah manapun tidak bisa dianggap salah.
Dalam situasi saat ini.
Lin Xian pasti tidak akan mengambil risiko pergi ke Amerika, dan ia juga belum tahu kapan waktu yang tepat.
Jika...
Jika pihak Tiongkok bisa memberikan perlindungan padanya, dia merasa cukup tenang.
Tapi hal ini mustahil jika dipikir-pikir.
Status apa yang dia miliki?
Keahlian apa yang dia punya?
Bahkan saat pergi ke Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok di Beijing kali ini, dia hanya berencana menyerahkan naskah cold fusion kepada Direktur Gao Yan, memintanya meneliti secara rahasia tanpa membocorkan informasi apapun ke luar...
Lagipula teknologi cold fusion mustahil diwujudkan dalam beberapa puluh tahun ke depan, jadi tidak perlu dipublikasikan ke seluruh dunia - diam-diam mengeruk keuntungan saja sudah cukup.
Tujuan dan motivasi Direktur Gao Yan dengan Profesor Xu Yun berbeda. Dari sudut pandang negara, Direktur Gao Yan pasti tidak akan membuka teknologi ini, bahkan perkembangan risetnya pun akan dirahasiakan.
Jika ditanya, jawab saja "Saya tidak tahu!" "Mana mungkin Tiongkok punya mesin fusi nuklir!" "Saya hampir pensiun, hal-hal seperti ini tidak saya sentuh." "Ah, cold fusion apaan? Kebanyakan baca novel ya?"
Ini juga yang diharapkan Lin Xian.
Dia hanya ingin berhutang budi pada Direktur Gao Yan, bukan mencari kekayaan atau ketenaran dari teknologi cold fusion. Makin rahasia dan makin lepas hubungannya dengan dirinya, makin baik.
Karena itu.
Di mata semua orang kecuali Direktur Gao Yan, dirinya hanyalah bos perusahaan kecil dengan pencapaian terbesar mendesain boneka Kucing Rhein yang laris.
Biji wijen sekecil ini mau negara mengirim perlindungan khusus dengan pesawat dan mobil pribadi?
Terlalu muluk.
……
Pukul 7 malam.
Di kantor Lembaga Penelitian Fisika Nuklir Akademi Ilmu Pengetahuan, Direktur Gao Yan melihat Chu Shanhe dan Lin Xian masuk, lalu berdiri sambil tersenyum lebar:
“Shanhe, sudah lama tidak bertemu.”
Chu Shanhe maju berjabat tangan dengan Direktur Gao Yan sambil tersenyum:
“Direktur Gao, lama tidak jumpa.”
Setelah berkata demikian, dia menoleh ke samping:
“Ini adalah Lin Xian yang pernah kusebutkan padamu, pemuda yang sangat berbakat. Kasus pembunuhan para ilmuwan beberapa waktu lalu berhasil dipecahkan berkat bantuannya! Dalam acara penghargaan kota, Lin Xian bahkan dianugerahi gelar Pemuda Pemberani dan Warga Teladan Sepuluh Besar, benar-benar generasi penerus pahlawan!”
Direktur Gao Yan mengangguk sambil menepuk bahu Lin Xian:
“Memang tampan dan cerdas, aku suka berinteraksi dengan pemuda sepertimu.”
Setelah sekretaris Direktur Gao menuangkan teh untuk ketiganya, pintu kantor ditutup meninggalkan mereka bertiga berbincang.
Direktur Gao Yan dan Chu Shanhe mengobrol tentang kabar terakhir.
Dari percakapan mereka, Lin Xian bisa melihat bahwa hubungan pribadi mereka memang sangat baik seperti yang dikatakan Chu Shanhe.
Bagaimana menjelaskannya.
Chu Shanhe sangat menghormati Direktur Gao, memandangi mata sang profesor tua bagai menyaksikan dewa, penuh kekaguman.
Hal ini bisa dimaklumi, mengingat sikap Chu Shanhe yang selalu menghormati para ilmuwan. Apalagi Direktur Gao yang merupakan fosil hidup sejarah perkembangan sains Tiongkok, tentu semakin membuatnya berdecak kagum.
Sementara sikap Direktur Gao terhadap Chu Shanhe...
Jelas terlihat penuh apresiasi, pujian, dan penghormatan.
Tidak seperti sikap umum terhadap yang lebih muda, ini lebih intim; Chu Shanhe selalu memandang Direktur Gao Yan sebagai senior, namun Gao Yan memperlakukan Chu Shanhe setara.
Ini juga bisa dianggap sebagai...
Sebuah pertemuan dua arah yang tak terduga.
Alasan di balik ini, Lin Xian juga memahaminya.
Zhao Yingjun sudah lama memberitahu Lin Xian bahwa status Chu Shanhe di dunia persilatan komunitas ilmiah Tiongkok sangat tinggi. Menyumbang uang, barang, atau membangun lembaga penelitian hanyalah sekunder... Dia lebih mengandalkan jaringan pergaulan dan pengaruhnya untuk membantu banyak ilmuwan Tiongkok yang menghadapi kesulitan di luar negeri, serta memastikan keamanan mereka yang pulang ke tanah air.
Dalam penerbangan kemarin, Chu Shanhe pernah bercerita pada Lin Xian beberapa kisah legendaris... Pesawat Gulfstream ini benar-benar pernah "menyelamatkan" ilmuwan Tiongkok dari luar negeri.
Bagi Direktur Gao Yan yang memiliki idealisme dan keyakinan luhur...
Pedagang terkaya sekalipun, atau pejabat tinggi berkuasa mutlak, mungkin tak akan dia hiraukan.
Namun pahlawan era damai seperti Chu Shanhe, terutama yang berasal dari kalangan ilmiah, benar-benar dihormatinya dan dianggap sebagai teman.
Inilah alasan mengapa Lin Xian bisa berada di sini hari ini, semata-mata karena menghargai posisi Chu Shanhe.
Selama percakapan mereka, Lin Xian juga mengamati penampilan Direktur Gao Yan.
Pakaian dan penampilannya sangat sederhana, jelas terlihat sebagai orang yang berasal dari era penuh kesulitan.
Rambutnya beruban tapi teksturnya masih baik, tidak mengalami kerontokan signifikan, tersisir rapi.
"Penampilan dan semangat terlihat cukup baik, bahkan lebih baik dari kebanyakan orang tua berusia 70 tahun. Namun tak bisa dipungkiri terlihat jejak kelelahan di sekitar mata, sepertinya pekerjaan beberapa waktu terakhir ini cukup menyita tenaga."
Setelah mengobrol sebentar dengan Direktur Gao Yan, percakapan Chu Shanhe secara alami beralih ke Lin Xian.
Mereka tahu Direktur Gao Yan sedang sibuk dan tidak ingin membuang waktunya, maka Chu Shanhe langsung menyampaikan maksud kedatangan mereka——
Lin Xian telah mendirikan laboratorium bersama dengan Universitas Shanghai, memiliki beberapa ide terkait proyek fusi nuklir terkendali, dan ingin meminta pendapat serta arahan dari Direktur Gao Yan.
Di saat yang sama.
Lin Xian mengeluarkan naskah yang telah disiapkan sebelumnya dari tas dokumennya, menyerahkannya ke Direktur Gao Yan yang meletakkannya di atas meja kerja kayu.
Direktur Gao tersenyum, membuka kotak kacamata dan mengenakan kacamata baca, lalu memandangi kedua orang di hadapannya:
"Mengingat kau direkomendasikan oleh Shanhe, seorang pemuda berbakat yang juga tertarik pada perkembangan ilmu pengetahuan, berinvestasi membangun laboratorium... saya benar-benar tersentuh dan senang; terlebih kau adalah pemuda yang berani bertindak benar, ini alasan utama saya menyempatkan waktu menemui-mu hari ini. Tapi..."
Direktur Gao menyimpan senyumannya, mengubah nada bicara dengan penuh perhatian:
“Namun, setiap bidang punya keahliannya masing-masing, ada yang lebih dulu menguasai ilmunya. Proyek fusi nuklir terkendali saat ini hanya bisa dikerjakan oleh beberapa negara besar, memang bukan sesuatu yang bisa diselesaikan laboratorium universitas. Yang lebih krusial... sekarang masih banyak kendala di bidang fusi nuklir terkendali: batasan material, masalah pengendalian suhu, masalah stabilitas... belum ada solusi atau cara berpikir yang baik.”
“Karena itu, nak, kita bicara terbuka dari awal. Naskahmu pasti akan saya baca dengan serius, tapi nanti jika saya tunjukkan bagian yang tidak benar, tidak logis, bahkan... khayalan semata, jangan cari-cari alasan; Saya sudah bertahun-tahun meneliti di bidang ini, walau tidak berani bilang otoritas mutlak, tapi kesalahan yang saya temukan pasti memang salah, harap kamu memahaminya.”
……
Lin Xian hanya mengangguk sambil tersenyum, tidak berkata-kata.
Sudah jelas.
Direktur Gao Yan sama sekali tidak percaya pada kemampuannya. Meski belum mulai membaca naskah, hatinya sudah yakin bahwa naskah ini bermasalah.
Makanya "bicara terbuka dulu", memberikan peringatan awal.
Maksudnya sederhana.
Karena kamu direkomendasikan Chu Shanhe, naskah ini pasti akan saya tinjau dengan serius.
Tapi jika saya tunjukkan kesalahannya, jangan berdalih atau berdebat, terima saja dan tinggalkan proyek ini.
【Hari ini hanya mengoreksi naskah, bukan mengajar.】
Begitulah maksud Direktur Gao.
"Pemikiran seperti ini juga dipahami Lin Xian... Jika dia berada di posisi Direktur Gao Yan, seorang pemuda 20-an tahun membawa naskah dan berkata 'Saya ingin mengembangkan fusi nuklir terkendali', itu sama absurdnya dengan mengatakan 'Saya ingin membuat Ultraman'."
Tidak langsung diusir keluar, itu sudah cukup menghargai.
Ketika kesenjangan pengetahuan dan wawasan terlalu besar, pengajaran menjadi tidak bermakna.
Seperti menjelaskan masalah jumlah kaki ayam dan babi ke murid SD, menggunakan persamaan linear dua variabel itu mudah, tapi tanpa itu... mungkin bahkan mahasiswa pun tidak tahu cara menjelaskannya ke anak SD.
"Saya mengerti, Direktur Gao."
Lin Xian mengangguk, merespons dengan sopan:
"Yang Mulia tenang, jika ada kesalahan di atas, saya tidak akan membantah atau membuang waktu Yang Mulia. Saya percaya sepenuhnya pada otoritas dan penilaian Yang Mulia."
Mendengar ini, Direktur Gao Yan dan Chu Shanhe saling tersenyum, mengangguk penuh pengakuan:
"Lihat, pemuda sekarang memang cerdas, cepat tangkap."
Dia menundukkan kepala.
Menyesuaikan kacamata baca.
Membuka halaman pertama naskah Lin Xian:
"Kalau begitu... saya mulai membaca ya."
……
Direktur Gao Yan sambil melihat halaman pertama, mengangkat tong teh porselen putih, menyesap tehnya, mengangguk pelan.
Sorot matanya menunjukkan sedikit pujian:
"Tampaknya kamu memang sudah melakukan penelitian."
Kemudian.
Dia meletakkan tong teh, membuka halaman kedua naskah.
Setelah membaca beberapa baris...
Alisnya berkerut halus.
Bibirnya mengatup rapat.
Pandangannya terpaku tak bisa lepas dari deretan huruf itu.
Gemerincing——
Dia penasaran kembali ke halaman pertama, melihat bagian terakhir.
Gemerincing——
Kembali ke halaman kedua, melihat bagian awal.
Dengan kebingungan yang semakin menjadi, menengadah memandang Lin Xian, lalu Chu Shanhe, matanya bolak-balik beberapa kali... akhirnya menunduk melanjutkan membaca naskah.
Ini...
Adegan ini membuat Chu Shanhe merasa seperti orang kebingungan.
Ada apa sebenarnya?
Apa maksud tatapan Direktur Gao tadi?
Apakah beliau kesal karena saya membawa orang yang sama sekali awam?
Atau mungkin tulisan Lin Xian terlalu buruk... sampai Direktur Gao tidak tahu harus mulai mengkritik dari mana?
Dia menoleh melihat Lin Xian.
Tapi yang ditemukan...
Dari tiga orang di ruangan ini, yang paling tenang justru Lin Xian!
Pemuda ini duduk tegak di kursi, kaki bergoyang santai, sama sekali tak terganggu oleh tatapan Direktur Gao tadi.
Seperti jenderal yang menyusun strategi.
"Sss..."
Tiba-tiba.
Suara Direktur Gao Yan menarik nafas tajam terdengar.
Alisnya semakin berkerut.
Tangan kanannya menggosok-gosok tong keramik putih, sama sekali tidak bermaksud minum teh, seolah mencerminkan kegelisahan hati.
Beliau sangat berwibawa.
Maka bisa memahami isinya.
Beberapa halaman awal naskah ini benar-benar menjadi kitab suci di bidang fusi nuklir terkendali, banyak berisi pengalaman dan teori yang baru dirangkum setelah proyek "Matahari Buatan Tiongkok" diluncurkan beberapa bulan lalu.
"Padahal belum diumumkan ke publik sama sekali, termasuk rahasia negara mutlak!"
Tapi naskah di depan mata ini...
Tidak hanya menuliskan teori rahasia tingkat tinggi, tapi juga menyederhanakan dan mengoptimalkannya, menjelaskan banyak masalah yang bahkan belum dipahami oleh Akademi Ilmu Pengetahuan China saat ini... Meski belum diverifikasi melalui eksperimen, setidaknya secara teori masuk akal, dan sejalan dengan arah dugaan yang selama ini dia pegang!
Lanjutkan membuka halaman berikutnya.
Semakin dibaca semakin bingung!
Bagian tentang fusi nuklir terkendali di depan masih bisa dipahami, masih dalam lingkup pengetahuannya.
Tapi bagian belakang!
Apa maksud teknologi cold fusion ini?
Perasaan Gao Yan sekarang seperti membaca novel silat yang ada halaman yang hilang di tengah...
Di halaman sebelumnya baru saja belajar tendangan sapuan dan pukulan dua langkah.
Halaman berikutnya langsung:
"Ini Zhang Sanfeng, kau yang habisi dia."
Lompatannya terlalu besar!
Gao Yan mengosongkan satu tangan, mengusap alut...
Sebenarnya tidak ada keringat sama sekali di alut.
Tapi gerakan kebiasaan seperti ini adalah naluriah manusia, dia pun tak bisa mengendalikannya.
Naskah ini.
Bagaimana menjelaskannya.
Bagian yang dia pahami, pasti 100% benar.
Bagian yang tidak dia pahami, karena belum diverifikasi eksperimen, dia pun tak tahu benar atau salahnya.
Pemuda itu datang jauh-jauh dari Shanghai untuk berkonsultasi dengannya.
Dirinya sendiri bahkan tak bisa memberikan penilaian benar atau salah!
Tapi...
Berdasarkan pengalamannya meneliti bidang fisika nuklir selama ini...
Bagian teori cold fusion di belakang naskah ini, secara garis besar seharusnya benar.
"Bahkan jika tidak benar, arah ini memberikan pemikiran dan petunjuk yang sangat berharga bagi penelitian fusi nuklir terkendali yang saat ini mengalami kebuntuan!"
"Naskah ini..."
"Tidak diragukan lagi merupakan harta sejati!"
"Dan."
"Membalik ke halaman terakhir naskah."
"Ternyata adalah laporan eksperimen lengkap."
"Berbagai parameter, proses eksperimen, kondisi eksperimen semuanya lengkap, dan dengan peralatan laboratorium fisika nuklir Akademi Ilmu Pengetahuan China saat ini, verifikasi eksperimen bisa segera dilakukan!"
"Brem——"
"Direktur Gao Yan menepuk meja dengan keras dan berdiri!"
"Raut wajahnya serius."
"Tegang seperti menghadapi musuh."
"Chu Shanhe melihat situasi ini..."
"Astaga!"
"Mengenal Direktur Gao selama bertahun-tahun, selalu dikenal sebagai orang yang baik hati dan mudah diajak bicara, belum pernah melihatnya dengan ekspresi seperti ini!"
"Apa sebenarnya isi naskah Lin Xian yang tidak pantas ini, sampai membuat tokoh akademisi terkemuka marah seperti ini?"
"Hampir saja tamparan sudah mendarat di wajah Lin Xian!"
"'Di... Direktur Gao.'"
"Chu Shanhe bangkit sambil tersenyum:"
"'Tenanglah Yang Mulia, anak muda memang perlu dididik, dididik...'"
"Namun."
"Direktur Gao langsung melewatinya, mendekati Lin Xian dan menggenggam tangannya:"
"'Nak.'"
"Nada suaranya gemetar karena emosi:"
"'Ikut aku!'"
