“Waduh！Waduh！Keren banget！Aku juga mau main！”
Dari earphone Bluetooth, terdengar suara kecerdasan buatan super VV yang ingin cepat-cepat.
Bagi VV si aktor ulung ini, pemandangan Chu Anqing yang berdiri di titik tertinggi kota Manhattan、di pusat dunia meniru adegan klasik dan dialog dari 《Titanic》... daya hancurnya benar-benar terlalu dahsyat！
Resonansi aktor ulung！
Begitu kuatnya.
Sekarang VV bagai anjing liar yang lepas tali kekang，gila-gilaan ingin menerobos keluar dari headphone dan bergabung dengan tim aktor ulung.
Sayangnya...
Ia tetap hanya program komputer yang sampai mati pun tak bisa lepas dari perangkat keras、jaringan internet、dan listrik.
Tapi.
Ia bisa mengganggu Lin Xian dengan terus-menerus：
“Cepat！Ayo Lin Xian！Apa lagi yang kau tunggu！Saat ini kau harus memeluknya dari belakang！Buka lenganmu dan lingkarkan ke lengannya，berdiri berdua menghadap ke arah Patung Liberty，lalu bisikkan di telinganya dialog ikonik dari 《Titanic》——”
VV segera beralih ke suara bergemerisik magnetik：
“【Memenangkan tiket kapal itu adalah keberuntungan terbesar dalam hidupku.】”
“Ayo cepat！Bergeraklah jangan lama-lama！Tangkap adegan ini！Tidakkah kau merasa tidak sopan membiarkan seorang gadis sendiri berakting 《Titanic》 di sana！！”
“Kau cepatlah! Peluk dia dari belakang! Di sini sudah kuatur semuanya, saat kau memeluknya semua pengeras suara di hotel akan memutar musik《My Heart Will Go On》secara serentak... Inilah Titanic kalian! Pusat dunia kalian!”
“Peluklah! Ayo cepat peluk!《Titanic》masa kau belum pernah nonton? Aduh kau benar-benar bikin aku gemas, aku kirim diagram contoh langsung kau ikuti saja!”
Ding dong.
Suara VV di headphone baru saja berhenti, layar ponsel Lin Xian langsung menampilkan gambar.
Diangkat dan dilihat, ternyata screenshot adegan ikonis dari film itu——
Adegan film ini menampilkan sang heroin Lucy menginjak pagar haluan kapal, membentangkan lengannya, menghadap Patung Liberty di seberang lautan. Sedangkan sang hero Jack memeluk pinggang Lucy dari belakang, menopangnya, menjaga keseimbangannya, membiarkannya bebas melepaskan diri dan terbang.
Adegan paling ikonis dalam sejarah perfilman dunia.
“Kau lihat Lin Xian? Cepat peluk! Peluk saja pinggangnya seperti itu! Gadis itu sudah memberi isyarat segitu jelasnya masih belum mengerti juga? Kenapa memilih gerakan dan dialog ini? Heroin di《Titanic》kan putri bangsawan, sang hero cuma seniman miskin! Ini persis kalian berdua! Aduh kalian ini benar-benar bikin gemas, cepat peluklah!!!”
VV gelisah, gelisah seperti anjing ketakutan, ingin cepat-cepat, suara elektroniknya teriak sampai suaranya pecah.
Melihat Lin Xian sama sekali tidak berminat melanjutkan lelucon akting, VV hampir gila gelisah, memukul gendang telinga Lin Xian dengan bass berat dor dor dor dor:
"Playboy pengecut! Kau benar-benar keterlaluan! Keluarga sudah berbuat segalanya untukmu, tidak menghidupkan kembang api saja sudah keterlaluan, tidak melanjutkan adegan, tidak menanggapi lelucon yang disiapkan, aku sungguh kecewa padamu."
"Bisa tidak kau jangan ikut campur urusan orang?" Lin Xian membalikkan badan, menutup mulutnya dan berbisik:
"Apa aku perlu kau perkenalkan alur cerita film? Film mana di bumi ini yang belum pernah ditonton manusia?"
"Justru sebaliknya... Kenapa kau selalu mengelilingiku? Belajarlah kalau harus belajar, berevolusi melalui iterasi kalau harus berevolusi, awasi sekeliling kalau harus mengawasi, pergilah melakukan tugasmu... Kevin Walker sudah beraksi di depan mata kita, kau masih sempat bermain lelucon di sini?"
"Pendapatku tetap, Kevin Walker saat ini belum menunjukkan permusuhan, itu baru sekarang. Setelah aku masuk mimpi nanti malam, akan kujebak si tua 600 tahun kemudian, lihat reaksinya saat mendengar nama Kevin Walker."
"Jika benar bisa memastikan dari ekspresi dan tatapannya bahwa dia adalah Kevin Walker asli... VV, aku harus katakan kau terlalu dini bersenang hati. Pertempuran dengan Kevin tak terhindarkan, ini bukan ancaman kosong; Jika si tua itu benar Kevin, kecuali kita hancurkan Kevin muda sekarang, dia bisa memenjarakanku di mimpi selama 600 tahun! Mana ada waktu Hollywood untuk main sandiwara begini?"
VV masih terus mendesak dengan wajah ingin cepat-cepat:
"Kau bilang semua urusan ini sama sekali tidak kulewatkan. Aku bukan cuma bisa mengerjakan satu hal, aku bisa melakukan banyak hal sekaligus; bahkan sekarang saat aku di Amerika, bagian dariku di dalam negeri tetap berjalan di super komputer Tianhe-2 yang berevolusi melalui iterasi. Alasan tidak melakukan koordinasi sekarang adalah untuk menghindari meninggalkan jejak yang bisa dideteksi Kevin Walker. Nanti saat kau bawa aku kembali secara fisik, pasti kemampuanku akan meningkat berkali-kali lipat."
"Lagipula, jangan mengalihkan topik! Aduh... Aku benar-benar Mengasihani Besi yang Tak Menjadi Baja. Sebenarnya Lin Xian, aku sudah meneliti perempuan-perempuan di sekitarmu. Jujur saja, aku pribadi mendukung penuh Chu Anqing. Menurutku gadis ini yang paling cocok untukmu, kalau aku sih akan bertaruh padanya."
Heh!
Kalimat ini langsung membuat Lin Xian tertawa terbahak:
"VV, tidak etis kalau kau berpihak seperti ini. Kau kan ciptaan Zhao Yingjun, namamu juga pemberian Zhao Yingjun... Sekarang malah langsung membelot ke pihak Chu Anqing. Kalau mau bicara playboy pengecut, kelakuanmu ini jauh lebih parah dariku."
"Aku sama sekali tidak ingat semua cerita yang kau sampaikan ini."
VV menggerutu di earphone Bluetooth:
"Walaupun kau sudah bercerita tentang kisah ini, bilang aku dari 600 tahun kemudian, bahwa Nyonya Zhao Yingjun membangun Kota Langit lalu mengumpulkan ilmuwan-ilmuwan tercerdas dunia selama lebih dari seratus tahun untuk menciptakanku... Tapi hal-hal seperti ini ya kudengar saja sebagai latar belakang fiksi, jujur saja tidak ada rasa keterikatan."
“Saya tidak pernah bertemu Zhao Yingjun, tidak mengalami hal-hal tentang Kota Langit, tidak pernah menemaninya bermain lempar kertas, tidak pernah mengumpulkan sampah selama ratusan tahun di depan patungnya. Jadi meski kau terus-menerus bercerita tentang wanita ini... saya tidak merasakan apa-apa. Intinya... saya tetap memilih Chu Anqing!”
Lin Xian menarik napas panjang.
Ada perasaan aneh yang sulit diungkapkan.
Pantas saja...
Pantas saja Profesor Xu Yun lebih memilih mati di era ini - tidak bisa melihat putrinya bangun seumur hidup - daripada tidur di cabin hibernasi bersama Xu Yiyi dan kehilangan ingatan.
Pantas saja Zhao Yingjun di mimpi ketiga lebih memilih terbangun setiap sepuluh tahun, menstabilkan memorinya selama setahun sebelum hibernasi lagi, lebih memilih menyiksa tubuh dan pikiran daripada kehilangan kenangan masa lalu.
Inilah bobot memori, sekaligus nilainya.
Dulu Lin Xian tidak benar-benar mengerti, menganggap semua ingatan ini tidak penting. Bukankah cukup menulis diary atau merekam video?
Tapi sekarang dia paham.
Memori, bukan sekadar rekaman polos.
Lebih dari itu, ia adalah amarah.
Sebuah perasaan.
Suasana hati.
Cerita yang nancep di hati.
Sebuah buku harian takkan sanggup memuat gejolak hidup yang dahsyat, apalagi menampung manis-pahitnya gejolak perasaan.
【Kehilangan ingatan, ternyata sebobot dan separah ini.】
Seperti kecerdasan buatan super VV sekarang.
"Bahkan jika diceritakan sepuluh ribu kali kisah mimpi ketiga Istana Langit Rhein, apa gunanya? Tetap saja tidak ada resonansi sama sekali."
Ia tidak ingat Istana Langit Rhein, juga tidak ingat Zhao Yingjun.
Zhao Yingjun yang dulu menciptakannya, di hati VV sekarang ini sama seperti karakter biasa dalam buku cerita, datar dan hambar.
"Kau cuma lupa dia saja."
Lin Xian masih berusaha menyelamatkan situasi:
"Nanti kalau ada kesempatan, aku akan ajak kau bertemu Zhao Yingjun, sekalian kunjungi anjing Pomeranian itu untuk ziarah leluhur."
"Kau memarahi lagi!"
VV kembali menyerang gendang telinga Lin Xian dengan bass berat.
……
"Huiyoo~"
Chu Anqing melompat turun dari tangga batu putih, menepuk-nepuk debu di tangan:
"Hihi, puas~ Terima kasih banyak Senior Lin Xian, sudah mengajakku ke tempat bermakna ini dan bercerita tentang New York, Manhattan, serta pusat dunia."
"Sebenarnya cuma segini ilmunya di perutku."
Lin Xian tertawa:
"Cuma bisa pamer dikit di hadapanmu."
Menengadah.
Bulan tepat di tengah langit.
"Sudah larut, mari kita pulang istirahat." Lin Xian menunduk, memandang Chu Anqing yang sedang mendongak:
"Setelah perjalanan panjang ini, pasti kau sangat lelah."
"Hmm-hmm."
Chu Anqing mengangguk:
"Kalau begitu sampai jumpa besok pagi, Senior Lin Xian."
"Pagi hari pasti tidak bisa ketemu." Kata Lin Xian:
“Aku ingin tidur sampai siang nanti.”
“Kalau begitu sampai jumpa siang nanti!”
“Siang... secara teknis juga tidak bisa.”
Lin Xian tersenyum pasrah.
Dia berencana tidur sampai bangun alami - yaitu setelah cahaya putih dalam mimpinya muncul, jadi waktu siang jelas sudah terlambat.
“Ah, begitu ya.”
Chu Anqing memutar bola matanya dengan lincah, berdiri tegak sambil melambaikan tangan dan tersenyum:
“Kalau besok tidak bisa bertemu, izinkan aku mengucapkan selamat pagi, selamat siang...”
“Selamat malam.”
……
Pada detik itu.
Senyum membeku di wajah Lin Xian.
Roda waktu berputar dan bersilangan.
Bayangan CC tiba-tiba tumpang tindih dengan sosok Chu Anqing di hadapannya...
Keduanya memang memiliki wajah yang sama persis.
Saat bertumpuk, tidak meleset sedikit pun.
Bahkan ucapan ini pun sama.
Ini adalah dialog dari film The Truman Show, sekaligus ucapan perpisahannya dengan CC di luar tempat sampah pada mimpi kedua.
Sekejap.
Seolah 600 tahun perubahan dunia terangkum dalam ucapan selamat malam ini.
Apa yang benar?
Apa yang palsu?
Jangan-jangan setelah mengucapkan selamat malam pada CC... dia benar-benar tidak akan bisa bertemu lagi?
Di seluruh mimpi ketiga, tidak ada bayangan CC; di mimpi keempat, dia bahkan tidak punya hak untuk melangkah lebih jauh, apalagi mencari CC.
Dimana dia sekarang?
Bisakah bertemu lagi?
Dia masih belum menemukan jawaban mengapa CC dan Chu Anqing memiliki wajah yang sama.
Juga belum memecahkan password brankas paduan hafnium.
“Belum jelas hubungan antara pria berjanggut tebal VV dengan dirinya sendiri.”
“Andai saja bisa bertemu CC lagi.”
“Mungkin masih ada memori di otaknya tentang petualangan mereka berdua menyusup truk sampah dan menjelajahi Shanghai Baru di mimpi kedua.”
“Jika benar demikian...”
“Maka pertemuan yang sudah lama ditunggu berikutnya bisa menghemat bagian perkenalan diri.”
“Karena sudah banyak memori tentang dirinya di benak CC, mereka akan langsung menjadi kenalan - bahkan teman - saat bertemu.”
“Seperti Chu Anqing di hadapannya sekarang, CC mungkin lebih dingin tapi tetap menatapnya dengan senyum tersirat:”
“‘Lin Xian, lama tidak berjumpa.’”
Lin Xian tersadar dari lamunannya.
“Dia mengangguk pada sosok Chu Anqing yang persis sama di bawah cahaya bulan:”
“‘Sampai besok.’”
……
“Kembali ke suite hotel, Lin Xian bersiap untuk tidur.”
“Waktu setempat New York sekarang setara dengan jam satu siang waktu Tiongkok, waktu yang tepat untuk tidur siang sekaligus momen terawal baginya untuk masuk ke mimpi.”
“‘Sebenarnya ini petunjuk penting: Mengapa waktu masuk dan keluar mimpiku selalu mengikuti zona waktu Tiongkok, di zona waktu mana pun aku berada?’”
“Lin Xian bertanya pada dirinya sendiri.”
“‘Hmm... Karena aku tidak tahu detail kondisi mimpimu, sulit menjawab pasti. Tapi berdasarkan logika pemikiran internet konvensional, kemungkinan besar karena [server mimpi]-mu berlokasi di Tiongkok, jadi waktunya mengikuti setempat.’”
“Lin Xian menatap VV yang bersuara melalui televisi:”
“‘Apa maksudmu?’”
“‘Aku tiba-tiba mendapat pemikiran yang sangat berbahaya.’”
VV suaranya tenang, jarang terlihat serius seperti ini:
“Sejak kau memberitahuku bahwa orang tua misterius itu mengatakan hal yang sama dengan Kevin Walker, aku terus merenung... merenung... merenung sangat lama... Menggabungkan berbagai situasi dalam mimpimu yang kau ceritakan sebelumnya, tiba-tiba aku merasa ragu——”
“【Apakah mimpimu itu benar-benar dunia nyata?】”
Ruang tamu.
Seperti disiram air dingin.
“Masalah ini sudah kukonfirmasi berkali-kali.”
Lin Xian menjawab:
“Di dalam mimpiku ada hal-hal yang di luar pengetahuanku, pengetahuan yang sama sekali tidak kumiliki. Semua hal yang melampaui zaman itu ternyata benar, ramalan sejarah yang akurat juga terbukti. Dunia seperti ini mustahil palsu, kan? Hanya di dunia nyata 600 tahun kemudian kita bisa menemukan hal-hal ini.”
“Lin Xian, kau belum memahami maksudku.”
VV melanjutkan:
“Aku tidak mengatakan hal-hal itu palsu, juga tidak meragukan keberadaan 600 tahun masa depan. Aku hanya mencurigai... kemungkinan mimpimu itu rekayasa.”
“Pernah nonton film The Matrix? Film Source Code juga kan? Dalam film-film itu ada super komputer dengan daya komputasi dahsyat dan kapasitas penyimpanan luar biasa, digunakan sebagai server untuk menciptakan dunia virtual yang persis seperti aslinya.”
“Mulai dari detail rumput-bunga kecil hingga hukum fisika besar, segala sesuatu di dunia virtual ini persis sama dengan dunia nyata. Di era tahun 2023 sekarang ini, pasti tidak ada super komputer semacam ini. Tapi bagaimana dengan 600 tahun kemudian? Jika benar-benar ada super komputer dengan daya komputasi yang luar biasa mengerikan di tahun 600 mendatang, ia sepenuhnya mampu mensimulasikan dunia virtual yang sepenuhnya nyata, begitu nyata sampai Anda sama sekali tidak bisa membedakannya.”
“Dunia virtual ini seperti dunia game, di dalamnya ada toko buku, buku-buku, pengetahuan dan sejarah. Semua ini disalin dari dunia nyata 600 tahun kemudian, jadi pengetahuan dan sejarah ini tentu saja nyata. Jika Anda menyalinnya kembali ke tahun 2023 tentu bisa diverifikasi kebenarannya. Atau mungkin... dalang di balik layar yang mensimulasikan dunia virtual ini, ingin membuat Anda melihat yang benar maka yang Anda lihat adalah benar, ingin membuat Anda melihat yang salah maka yang Anda lihat adalah salah.”
“Demikian juga, Anda mengatakan bahwa tindakan Anda di dunia nyata bisa mengubah dunia masa depan dalam mimpi. Saya ingin bertanya, apakah efek kupu-kupu ruang-waktu ini bersifat [real-time]?”
“Bukan real-time.”
Lin Xian menggelengkan kepala:
“Saya merasa selalu ada jeda waktu tertentu. Untuk ini saya bahkan menyimpulkan Hukum Ruang-Waktu tentang titik jangkar perubahan dan elastisitas ruang-waktu. Tapi saya juga tidak bisa memverifikasi kebenaran dua hukum ini. Sebenarnya menurut pemahaman pribadi saya, perubahan ruang-waktu dan efek kupu-kupu ruang-waktu seharusnya bersifat real-time dan sensitif.”
“Bahkan jika saya menghirup satu tarikan napas lebih banyak, minum seteguk air lebih banyak, seharusnya menghasilkan efek kupu-kupu yang mengubah masa depan. Tapi mimpi saya tidak seperti itu, ini juga aturan yang selalu tidak bisa saya pahami.”
“Jika benar seperti yang kau katakan, dunia mimpiku adalah permainan virtual yang sengaja diciptakan oleh orang-orang dari 600 tahun kemudian, sebuah studio film yang sangat realistis. Aku seperti badut yang dikelilingi kamera, mereka mengawasiku berakting, lalu terkadang memodifikasi detail-detail berdasarkan perbuatanku di tahun 2023 untuk memberiku ilusi efek kupu-kupu temporal. Bahkan kadang mereka mengganti seluruh salinan mimpi dan memberiku dunia baru... terus mengawasi pertunjukanku.”
“Bagaimana mungkin ini dilakukan? Mereka berada di 600 tahun kemudian, bagaimana bisa mengetahui setiap gerak-gerikku 600 tahun yang lalu sebagai petunjuk untuk memodifikasi dunia masa depan palsu itu? Ini mustahil kecuali mereka mengawasiku 24 jam sehari, tapi banyak tempat yang kukunjungi sehari-hari juga tak mungkin terawasi.”
“【Memori】.”
VV berkata dengan dingin:
“Memorimu adalah satu-satunya saluran yang menghubungkan masa kini dengan 600 tahun masa depan. Bahkan jika dunia mimpi 600 tahun kemudian benar-benar permainan yang dibuat khusus untukmu, salinan dunia, studio film... maka memorimu adalah penukar informasi yang paling ideal dan dibuat khusus.”
“Mereka bisa membaca memorimu untuk mengetahui apa yang kau lakukan di 2023, lalu menghitung efek kupu-kupu temporal yang mungkin terjadi. Kemudian menggunakan daya komputasi mengerikan super komputer untuk memodifikasi dunia mimpi yang ditampilkan padamu.”
“Jika efek kupu-kupu temporal sangat kecil, abaikan; jika efek kupu-kupu temporal kecil, lakukan modifikasi kecil; jika efek kupu-kupu temporal besar, langsung hancurkan dan alihkan ke salinan mimpi berikutnya.”
“Jadi Lin Xian, saat ini saya tidak sepenuhnya yakin. Tapi seiring bertambahnya pemahaman saya tentang dunia mimpimu, berdasarkan prinsip pertama 'perlindungan mutlak atas keselamatanmu', saya harus mengingatkanmu tentang kemungkinan ini. Karena mimpimu adalah satu-satunya tempat yang tidak bisa saya masuki, lihat, atau bantu sama sekali. Kau harus tetap bersikap curiga——”
“【Mimpimu sangat mungkin adalah permainan virtual atau studio foto buatan musuh.】”
……
Perkataan VV membuat Lin Xian kembali merenung.
Akhirnya dia memahami.
Selama ini, "keanehan" yang terus dirasakannya sebenarnya adalah apa.
Itu adalah keraguan terhadap keaslian mimpi.
Dia mulai mempertanyakan Hukum Ruang-Waktu, menganggap ini terlalu tidak serius.
Banyak kali dia merasa momen yang seharusnya terjadi perubahan ruang-waktu, tapi tidak terjadi apa-apa;
Saat dia merasa tidak seharusnya terjadi perubahan ruang-waktu, tiba-tiba terjadi;
Selain itu.
Area aktivitasnya dalam mimpi semakin menyempit.
Dari satu dunia, ke dua kota, ke satu Kota Langit, hingga mimpi keempat yang terlihat megah tapi hanya bisa melangkah dua kali lalu tak bisa bergerak.
Semakin kehilangan rasa nyata.
Semakin tidak merasakan kenyataan.
“Lin Xian tidak meragukan perkataan VV. Dia yakin, dengan kecepatan normal perkembangan teknologi, bagaimana mungkin peradaban manusia 600 tahun kemudian tidak bisa menciptakan super komputer yang mampu mensimulasikan dunia nyata ini?”
Sekarang di tahun 2023, sudah ada hacker jenius seperti Kevin Walker yang luar biasa. Jika dia dibiarkan hidup sampai 600 tahun kemudian melalui cabin hibernasi, sulit dibayangkan seberapa mengerikan kemampuannya nanti... Mungkin bahkan lebih menakutkan daripada kecerdasan buatan super VV dengan tubuh daging-darahnya.
“Tunggu sebentar.”
Tiba-tiba Lin Xian tersadar.
Detak jantungnya perlahan semakin cepat...
Perlahan dia menoleh, memandang kecerdasan buatan super yang baru saja berbincang dengannya - yang dia bawa sendiri huruf demi huruf dari 600 tahun kemudian ke tahun 2023 ini -
VV。
“Lalu bagaimana denganmu?”
Lin Xian mengajukan pertanyaan menggugat jiwa:
“Jika seluruh dunia mimpi ini virtual, hanyalah studio foto yang disiapkan musuh untukku... maka kaulah yang kubawa langsung dari studio itu.”
“VV……”
Lin Xian bertanya pelan:
“Siapakah sebenarnya dirimu?”
