“Ha ha ha ha... Selamat datang, para raksasa akademik dan bintang muda berbakat!”
Masih di lokasi yang sama, dengan cara yang sama.
Di gedung pertemuan bergaya Eropa yang mewah, Chu Shanhe dengan wajah berseri turun dari tangga, mengangkat gelas ke arah tamu yang menghadiri 《Jamuan Amal Sains》:
“Setiap tahun sekitar waktu ini, aku selalu menyelenggarakan 《Jamuan Amal Sains》di Shanghai, berharap lebih banyak pengusaha dan tokoh masyarakat bisa mendukung perkembangan ilmu pengetahuan negara kita yang pesat.”
“Tahun lalu, di bawah bimbingan teman lama kita, Profesor Xu Yun, komunitas ilmiah dunia mengalami perubahan drastis dan berkembang pesat! Banyak disiplin ilmu bermunculan karena hibernasi, berbagai penemuan baru tercipta!”
“Saat ini, tidak hanya teknologi kabin hibernasi yang sudah mendekati kematangan dan akan memasuki tahap produksi massal serta publikasi; penemuan dua material baru yaitu superkonduktor suhu ruang dan paduan hafnium baru juga memberikan fondasi bagi inovasi di bidang kedirgantaraan dan industri. Ambil contoh pencapaian terbaru... Uji terbang pertama pesawat antariksa Tiongkok benar-benar membangkitkan semangat! Kemakmuran negara yang semakin meningkat tidak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat!”
“Sebagian besar anggota Kamar Dagang Shanghai dan teman-teman yang hadir hari ini adalah pengusaha yang jarang bersentuhan dengan dunia penelitian ilmiah. Tapi harus diakui, kitalah yang paling diuntungkan dari kemajuan teknologi dan perkembangan zaman! Hanya dengan kemajuan sainslah akan lahir lebih banyak perusahaan rintisan, perusahaan berteknologi tinggi, dan bidang-bidang baru... Jadi pada dasarnya, teknologi lah yang mengubah hidup semua orang, dan tentu saja teknologi pula yang membawa kesuksesan kita.”
“Karena itu... Daripada banyak bicara, lebih baik tunjukkan melalui tindakan nyata untuk menghormati para ilmuwan dan mengagumi perkembangan ilmu pengetahuan! Kali ini mewakili Grup Shanhe, saya menyumbang masing-masing 200 juta yuan kepada Dana Pengembangan Sains Shanghai dan Institut Penelitian Universitas Shanghai!!”
Pak pak pak pak pak pak pak pak pak pak pak pak pak!
Tepuk tangan bergemuruh memenuhi ruangan. Para tamu dari berbagai usia memberikan penghormatan tulus kepada Chu Shanhe, ketua Kamar Dagang Shanghai yang lugas dan berorientasi praktis.
Lin Xian yang berdiri di tengah kerumunan juga bertepuk tangan bersama Zhao Yingjun.
Hari ini, Zhao Yingjun mengenakan anting biru yang jarang terlihat dalam kesehariannya.
"Anting safir berbentuk tetesan air panjang itu bergoyang-goyang di bawah daun telinga putih yang mulus, memantulkan cahaya berkilauan."
"Dia jarang memakai pasangan anting telinga ini."
"Utamanya karena ia jarang mengenakan mantel atau jaket biru sehari-hari. Bagi wanita kuat di dunia bisnis ini, warna biru mungkin dianggap kurang mencerminkan kharismanya yang menyala-nyala."
"Ditambah dengan obsesi kompulsifnya bahwa warna anting harus selalu cocok dengan warna mantel... Akibatnya, anting safir biru ini hanya dikenakan dua atau tiga kali dalam setahun, dan itu pun hampir selalu di acara-acara pesta."
"Lain halnya dengan Huang Que..."
"Setiap kali bertemu, dia selalu memakai anting biru."
"Model antingnya mungkin berganti-ganti, tapi warnanya selalu biru berkilauan. Tak pernah sekalipun terlihat dia memakai anting warna lain."
"Dia juga tidak memiliki obsesi kompulsif aneh seperti Zhao Yingjun - mantel bisa dipakai sesuka hati, warna apapun tak masalah..."
"Inilah alasan mengapa Lin Xian sering mencurigai Huang Que adalah Zhao Yingjun dari masa depan yang menjadi penjelajah waktu, tapi tak pernah bisa 100% memastikannya."
"Penampilan fisik adalah satu hal;"
"Kebiasaanlah cap terdalam yang paling sulit diubah dari seseorang."
"Lin Xian sulit percaya bahwa Zhao Yingjun dengan obsesi kompulsif sekuat itu, suatu hari akan melepaskan kebiasaannya."
"Ada apa? Cantik tidak?"
“Zhao Yingjun memperhatikan pandangan Lin Xian, jari-jarinya yang ramping memutar-mutar anting di dekat pipi, tersenyum melihat Lin Xian:”
“Aku jarang memakai model ini, karena hanya punya satu gaun malam biru yang cocok dengannya.”
“Sangat cantik.” Lin Xian menjawab jujur:
“Warna birunya sangat indah.”
……
Setelah Chu Shanhe memimpin sumbangan, para pengusaha yang hadir pun berlomba-lomba menyumbang dengan dermawan untuk perkembangan ilmu pengetahuan.
Sumbangan terbesar mencapai 100 juta yuan, berasal dari tokoh ternama dunia bisnis Shanghai yang berdiskusi akrab dengan Chu Shanhe.
Lin Xian agak ingat pria ini, tahun lalu di jamuan amal dia juga hadir dan menyumbang 80 juta yuan.
Pengusaha lain menyumbang puluhan juta, jutaan, atau ratusan ribu. Dalam urusan amal tidak ada hierarki, selama rela menyumbang uang sungguhan, patut diapresiasi.
Lin Xian dan Zhao Yingjun bersama-sama menyumbang 50 juta yuan atas nama Perusahaan MX dan Perusahaan Rhein.
Kemarin Kak Wang memberitahu Lin Xian, dari 50 juta tersebut 40 juta berasal dari Zhao Yingjun, Perusahaan Rhein hanya menyumbang 10 juta, mirip cerita dia berdua Kobe Bryant mencetak 99 poin bersama.
“Direktur Zhao bilang perusahaan kita masih baru, banyak kebutuhan dana, apalagi belum ada bisnis inti yang profit selain menggarap IP Kucing Rhein... Makanya dia usul dua perusahaan saudara ini menyumbang bersama.”
Begitu penjelasan Kak Wang kepada Lin Xian.
Tampaknya, Zhao Yingjun benar-benar memperhatikan Perusahaan Rhein, semua aspek telah dipertimbangkan.
Bagaimana menjelaskannya.
Lin Xian secara tak terduga merasa seperti masih bekerja di perusahaan yang sama... dirinya tetap menjadi bos yang malas melepas tanggung jawab, Zhao Yingjun tetap menjadi pemimpin tertinggi, Kak Wang tetap berlari ke sana kemari mengerjakan tugas untuk Direktur Zhao.
Hmm...
Apa makna keberadaan dirinya sebenarnya?
Kenapa rasanya hanya sekadar memindahkan kantor dari lantai 20 Perusahaan MX ke gedung seberang?
Sama sekali tidak ada pemisahan keluarga!
Tapi Lin Xian tidak mempermasalahkan detail-detail ini.
Tahun lalu karena pendapatan krim pelembab Rhein sangat meledak, Perusahaan MX benar-benar meraup untung besar, pasar global berkembang pesat, hampir memonopoli penuh bidang krim pelembab. Brand dan reputasi pun semakin dikenal, produk kosmetik lain juga selalu laris manis, menunjukkan tren "Produk Rhein pasti berkualitas tinggi".
Tentu saja, Rhein yang dimaksud di sini adalah merek kosmetik Rhein milik Perusahaan MX, tidak ada hubungannya dengan Perusahaan Rhein kecil yang menyedihkan miliknya.
Wajar saja jika menyumbang lebih banyak ketika sudah kaya raya.
Lin Xian juga tidak ingin berlomba-lomba dalam hal ini.
Bagaimanapun, baik investasi 20 miliar dari Chu Shanhe maupun 20 miliar dari Zhao Yingjun... uang saku yang mereka keluarkan begitu saja sudah menyamai seluruh harta Perusahaan Rhein kecilnya yang memprihatinkan.
……
Saat Lin Xian dan Zhao Yingjun naik ke panggung bersama untuk menyumbang.
Chu Shanhe keluar dengan tersenyum lebar, di hadapan semua orang memeluk Lin Xian sambil menepuk bahunya, memperkenalkan kepada tamu dari berbagai bidang di bawah panggung:
"Prestasi Bapak Lin Xian, kurasa tak perlu saya perkenalkan khusus lagi kan? Pemuda Pemberani Shanghai, Warga Teladan Sepuluh Besar, menciptakan Kucing Rhein yang mendunia di bidang bisnis, di bidang ilmiah mendirikan laboratorium bersama universitas, di bidang komputer mengharumkan nama negara dengan menjadi juara World Hacker Competition, benar-benar teladan zaman! Perwujudan ideal pemuda masa kini!"
"Saya dan Adik Lin memiliki hubungan dekat secara pribadi. Beberapa waktu lalu kami bahkan pergi bersama ke Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok untuk menemui Direktur Gao Yan. Direktur Gao juga sangat memuji bakat Lin Xian, sehingga Lembaga Astronomi Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok pun menjalin proyek kolaborasi dengan Laboratorium Rhein Lin Xian. Saya Chu harus mengakui... Lin Xian benar-benar membuatku melihat makna generasi muda menggeser generasi tua! Pemuda yang mengagumkan! Bakat jenius zaman ini, hanya bisa disaksikan di era sekarang!"
Chu Shanhe memuji Lian Xian hingga seperti bunga mekar.
Para tamu yang hadir di malam ini semuanya orang-orang cerdik, tentu memahami maksud tersirat dari ucapan Chu Shanhe——
【Lin Xian adalah saudara dekatku Chu Shanhe. Ke depannya harap semua pihak memberikan sedikit penghargaan, bantu sebisa mungkin, jangan menyulitkannya.】
Sikap akrab seperti ini benar-benar membuat semua orang terkejut.
“Selama bertahun-tahun Chu Shanhe mendominasi Shanghai, belum pernah sekalipun dia menunjukkan kehangatan dan perlindungan seperti ini kepada siapapun. Perhatian dan kebanggaan dari lubuk hati ini... Kalau tidak tahu, orang mungkin mengira Chu Shanhe punya anak haram lagi di suatu tempat!”
“Jangan-jangan ini menantu?”
“Tapi sepertinya tidak mungkin, Putri Chu Shanhe tahun ini baru masuk tahun kedua kuliah, belum genap 20 tahun, masih sangat muda.”
“Di mata orang tua generasi sekarang di Tiongkok, pacaran sebelum 23 tahun dianggap kenakalan remaja, kaki dipatahkan!! Setelah 25 tahun dianggap telat menikah, masa belum juga cari jodoh dan cuma bisa mengandalkan orang tua?!”
“Hanya anak-anak yang bisa menyelesaikan pacaran, pernikahan, dan punya anak dalam dua tahun di tengah-tengah itu, yang dianggap 'pengertian dan berbakti' oleh orang tua.”
“Bagaimana dengan Chu Anqing?”
Dari earphone Bluetooth, VV bertanya penuh tanya:
“Kenapa hari ini Chu Anqing tidak datang?”
“Ini sudah akhir semester, pasti dia sibuk ujian.” Lin Xian berbisik sambil menoleh.
“Huh, membosankan. Nggak asik, bye-bye.” Efek suara dari earphone perlahan menjauh.
“Oh iya.”
Suara VV tiba-tiba mengeras lagi:
“Ada seseorang yang akan segera datang menagih utang padamu.”
“Siapa?”
“Orang terkaya dunia, CEO Tesla, Presiden SPACE-T, bos Twitter—Elon Jusk!” VV terkekeh:
"Tim kendaraannya akan segera tiba di pintu gerbang gedung pertemuan. Karena kau memintaku untuk selalu memperhatikan keamananmu, jadi meskipun aku tidak mengobrol denganmu, sebenarnya dalam radius beberapa kilometer di sekitarmu aku terus memantau secara intensif dari segala arah. Jika ada bahaya, aku akan langsung memberitahumu."
"Ngomong-ngomong... Elon Jusk tidak benar-benar akan memaksamu mengganti uang satelitnya, kan? Aku sudah memindahkan semuanya kembali ke orbit aslinya, bahkan memberi mereka beberapa celah tambahan. Masak iya dia membalas budi dengan kejahatan?"
"Seharusnya tidak sampai segitunya."
Lin Xian berbisik:
"Masa sih orang terkaya dunia tidak punya visi sebesar itu? Kalau benar meminta ganti rugi, paling-paling kita bayar biaya bahan bakarnya. Satelitnya kan tidak jatuh, mau klaim apa lagi."
……
Tak lama kemudian, banyak pejabat tinggi Shanghai secara aktif menyapa Lin Xian. Chu Shanhe juga dengan antusias menemani Lin Xian, memperkenalkannya satu per satu, menunjukkan perhatian yang sangat besar.
Setelah akhirnya ada waktu luang,
Lin Xian teringat perkataan Zhao Yingjun sebelumnya tentang kedatangan filantropis asing dalam jamuan amal ini. Chu Shanhe sengaja menunda waktunya karena berharap ada donatur yang mau menyumbang untuk perkembangan ilmu pengetahuan Tiongkok dan Dana Pengembangan Sains Shanghai.
Terlintas lagi perkataan VV tadi tentang iring-iringan mobil Elon Jusk yang akan segera tiba.
Jangan-jangan...
Filantropis luar negeri yang dimaksud Chu Shanhe adalah orang terkaya dunia ini?
"Tuan Chu."
Lin Xian menoleh dan bertanya:
"Kupingku dapat kabar dari Zhao Yingjun, hari ini ada filantropis asing yang akan menyumbang?"
“Benar, heh, saya juga terkejut.”
Chu Shanhe tertawa:
“Tapi bagaimanapun, jika ada yang berniat baik seperti ini, kita tetap harus mendukung. Selama benar-benar tulus beramal, tulus ingin menopang perkembangan sains Tiongkok—siapa pun yang ingin menyumbang dana, barang, atau hasil penelitian, saya pasti membuka pintu gerbang kapan saja.”
“Wah, lihat! Benar kata pepatah, menyebut Cao Cao maka Cao Cao pun datang! Dia sudah sampai!”
Kreek——
Saat Lin Xian dan Chu Shanhe sedang berbincang, pintu kayu tebal di aula utama gedung pesta dibuka lebar oleh para pelayan.
Seorang pria berpostur tinggi sekitar 1,9 meter melangkah mantap masuk.
Bahunya yang bidang menopang rapi setelan jas putih ala Barat; bagian tengah jas sengaja tidak dikancing, memperlihatkan kemeja kotak-kotak santai di dalamnya.
Tanpa dasi kupu-kupu, tanpa necktie, bahkan kancing paling atas di kerah pun dibiarkan terbuka—sungguh mencerminkan gaya bebas nan santai.
Rambutnya tersisir rapi, pancaran energinya jauh lebih muda dari kebanyakan pria paruh baya berusia 50-an.
Inilah.
Sang Iron Man dari Silicon Valley, orang terkaya dunia saat ini: pemilik Starlink, peluncur roket Starship, penjual tiket perjalanan antariksa, penggagas imigrasi manusia ke Mars—
【Elon Jusk】.
Saat ini.
Dengan senyum khasnya, Jusk berjalan mendekat.
Sambil bertepuk tangan, ia berbicara dengan logat Mandarin yang kental:
“Selamat malam! Selamat malam! Selamat malam semuanya!”
Sementara para tamu yang hadir...
Melihat kehadiran mendadak orang asing ini!
Langsung terkejut sampai mati kutu!!
Mereka sama sekali tidak menyangka...
Orang terkaya di dunia! Elon Jusk!
Ternyata muncul di acara "Jamuan Amal Sains" yang diselenggarakan Chu Shanhe!
BOOM!!!
Seketika, suasana di lokasi langsung meledak:
"Ya... Ya Tuhan! Elon Jusk si orang terkaya dunia! Kenapa dia datang?"
"Ketua Chu pernah bilang, hari ini akan ada tamu asing yang hadir... Tamu asing ini! Kukira cuma ilmuwan biasa, atau karyawan perusahaan asing di Shanghai! Tapi, tapi ternyata Elon Jusk si orang terkaya dunia! Ini terlalu heboh!"
"Hssh... Tapi aku belum pernah dengar ada hubungan antara Ketua Chu Shanhe dengan Elon Jusk? Baik dalam bisnis maupun hubungan pribadi, mereka seharusnya benar-benar orang asing, kenapa hari ini orang terkaya dunia begitu menghargai Chu Shanhe?"
……
Tidak heran semua orang terkejut seperti ini.
Meskipun Elon Jusk adalah pengusaha Amerika yang sering menggunakan platform media sosial untuk berinteraksi dengan penggemar, sehingga terkesan tidak terlalu jauh.
Tapi.
Orang terkaya dunia tetaplah orang terkaya dunia, tekanan yang dirasakan saat bertemu langsung tetap sangat kuat.
Apalagi tamu yang hadir dalam jamuan malam ini semuanya dari kalangan bisnis. Sebagai sesama pengusaha, mimpi siapa yang bukan menjadi orang terkaya dunia, atau setidaknya orang terkaya nasional, tokoh terkenal level kota?
Sejenak.
Seluruh aula pesta yang sempat gempar sejenak, tiba-tiba hening. Kerumunan sama sekali tak bersuara, memandang diam-diam saat Chu Shanhe tersenyum mendekati Elon Jusk.
Keduanya saling mendekat, lalu berjabat tangan erat:
"Halo, Tuan Jusk." "Tuan Chu, sudah bertahun-tahun tak bertemu, semoga Tuan baik-baik saja."
Chu Shanhe menggandeng orang terkaya dunia Elon Jusk ke tengah kerumunan, memperkenalkannya secara singkat kepada semua.
Sebenarnya sama sekali tidak perlu.
Siapa di lingkaran bisnis yang tak mengenal jenius ini?
Jangankan kalangan bisnis, orang gila sains ini - atau menurut banyak orang si gila sensasi - memiliki tingkat diskusi dan popularitas yang sangat tinggi di berbagai bidang di seluruh dunia. Mengulang kisah yang sudah dikenal umum ini hanyalah formalitas belaka.
Chu Shanhe menjelaskan bahwa pada tahun 2018, dia pernah bertemu sekilas dengan Tuan Jusk. Saat itu pemerintah Shanghai telah menyepakati perjanjian dengan Jusk untuk menjual sebidang tanah luas dengan harga sangat murah, tempat dia membangun pabrik Tesla terbesar di dunia yang khusus memproduksi mobil listrik Tesla.
Dengan potongan harga besar, tentu ada persyaratan tambahan: perjanjian ini mewajibkan semua komponen Tesla harus mencapai 100% produksi domestik dalam tiga tahun, serta berbagi teknologi, untuk memicu persaingan dan pengembangan industri mobil baru energi dalam negeri.
Fakta membuktikan bahwa keputusan ini bijaksana.
Saat ini, Tiongkok tidak hanya mengalami perkembangan pesat di industri kendaraan energi baru yang laris di seluruh dunia, tetapi juga berdiri di pundak raksasa, terus berinovasi di bidang teknologi sehingga memiliki potensi besar menjadi pemimpin global.
Langkah Shanghai memperkenalkan Tesla sebagai "efek lele" sungguh sangat brilian.
Di saat yang sama, kerja sama ini juga merupakan situasi saling menguntungkan.
Pada tahun 2018, Tesla mengalami masalah besar dalam rantai pasokan dan keuangan karena keterbatasan kapasitas produksi, menyebabkan harga saham anjlok dan bahkan sempat di ambang kebangkrutan. Berdirinya Pabrik Super Tesla Shanghai-lah yang menyelamatkan Tesla, menyelamatkan Elon Jusk, dan mengantarkannya menjadi orang terkaya dunia.
Dengan demikian, hubungan antara Elon Jusk dan Kota Shanghai memang sangat erat.
Dalam serangkaian proses kerja sama ini, Chu Shanhe yang menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang Shanghai secara resmi sekaligus pria paling berpengaruh di balik layar, tentu turut berperan.
Namun hubungannya dengan Elon Jusk sendiri hanyalah kenalan biasa, bisa dikatakan hanya beberapa kali bertemu dan saling mengenal wajah.
Beberapa waktu lalu, sebelum Chu Shanhe merencanakan "Jamuan Amal Sains", Elon Jusk secara proaktif menghubunginya untuk mengikuti acara ini, ingin membalas budi atas bantuan Shanghai di masa krisis sekaligus menyumbang bagi pengembangan ilmu pengetahuan di Tiongkok.
Chu Shanhe yang berdedikasi penuh pada negara dan menghormati sains, langsung menyetujui permintaan itu bahkan secara khusus menunda jadwal penyelenggaraan jamuan untuknya.
Karena itulah,
Terciptalah suasana megah hari ini dimana orang terkaya dunia secara khusus datang ke Shanghai untuk menghadiri jamuan amal ini.
“Sejak berpisah di tahun 2018, hitung-hitungannya... Sudah 6 tahun saya tidak bertemu dengan Tuan Elon Jusk. Merupakan kehormatan bahwa setelah enam tahun beliau masih mengingat saya, seorang teman yang hanya beberapa kali bertemu. Selamat datang di Jamuan Amal Sains dan terima kasih atas sumbangan dermawan beliau untuk perkembangan sains di Tiongkok!”
Di tengah gemuruh tepuk tangan, Elon Jusk menerima mikrofon dari Chu Shanhe:
“Saya sangat menyukai kota Shanghai, kota yang penuh pesona sekaligus memiliki hutang budi dan ikatan emosional dengan saya. Hari ini adalah 《Jamuan Amal Sains》 yang diselenggarakan Tuan Chu, jadi saya tidak akan mengambil alih panggung! Untuk membalas bantuan hujan tepat waktu Shanghai dulu, dan mendukung perkembangan penelitian ilmiah kota ini, saya secara pribadi akan menyumbang ke Dana Pengembangan Sains Shanghai sebesar——”
“500 juta dolar AS!”
BOOM!!!
Kali ini benar-benar bergemuruh bak langit runtuh dan bumi terbelah. Semua yang hadir seolah disambar petir lima kali, terpana tak percaya.
Pantas disebut orang terkaya di dunia.
Ulah tangan ini benar-benar menggetarkan!
Seketika, tepuk tangan bergemuruh membahana dengan gegap gempita!
Lin Xian dan Zhao Yingjun saling memandang, serentak mengangguk kompak, memahami maksud dalam pandangan satu sama lain...
Tuan Elon Jusk ini benar-benar luar biasa.
Chu Shanhe total menyumbang 400 juta renminbi.
Sedangkan orang terkaya dunia ini langsung menyumbang 500 juta dolar AS! Setara dengan sekitar 3,5 miliar renminbi!
Benar-benar hebat.
“Lin Xian awalnya khawatir, biasanya di acara seperti ini, tuan rumah memberi contoh dan menetapkan standar, tamu berikutnya umumnya tidak akan melebihi jumlah sumbangan tuan rumah. Ini juga bentuk menghargai posisi.”
“Setidaknya orang Tionghoa memiliki kesadaran seperti ini.”
“Tapi siapa sangka Elon Jusk adalah orang asing?”
“Namun...”
“Saat melihat Chu Shanhe bertepuk tangan paling bersemangat dan paling ceria, Lin Xian benar-benar merasa pola pikirnya tadi agak sempit.”
“Chu Shanhe sama sekali tidak peduli hal-hal ini.”
“Dia memang memiliki visi makro dan ketinggian pemikiran yang luar biasa, sungguh-sungguh berharap negara semakin maju dan teknologi semakin berkembang. Jadi, semakin banyak Elon Jusk menyumbang, tentu semakin senang dia.”
“Setelah tepuk tangan mereda.”
“Elon Jusk tersenyum tipis, mulai memandang sekeliling ruangan, akhirnya mengalihkan pandangan ke Lin Xian, kontak mata terjalin.”
？
“Lin Xian agak bingung.”
“Saya?”
“Ada apa ini.”
“Jangan-jangan benar seperti kata VV, dia datang menagih satelit Starlink!”
“Teman-teman, sebenarnya kehadiran saya di Shanghai untuk menghadiri Jamuan Amal Sains ini juga ada tujuan lain.”
“Usai berkata, Elon Jusk melangkah mantap, tatapan lurus, tersenyum menghampiri Lin Xian.”
“Satelit satelit satelit satelit...” suara VV bergetar di earphone Bluetooth:
“Paling-paling kita bayar biaya bahan bakar! Jangan mau dikeruk uang kita!”
“Tak.”
“Sepatu kulit tebal Elon Jusk berhenti di depan Lin Xian, tangan kanannya terbuka ramah hendak berjabat tangan:
“Tuan Lin, terima kasih banyak atas serangan hacker Anda terhadap sistem satelit Starlink, dan laporan celah ke teknisi saya setelah kompetisi. Sulit dibayangkan, jika celah ini tidak ditambal... lalu dimanfaatkan oleh orang jahat... konsekuensi mengerikan apa yang akan ditimbulkan bagi lingkungan luar angkasa dunia, stasiun ruang angkasa, satelit normal, serta usaha kedirgantaraan.”
“Jadi, tujuan kedua saya datang ke sini hari ini adalah untuk mengucapkan terima kasih secara langsung kepada Anda! Saya berharap dapat menyaksikan pencapaian besar Anda lagi di bidang keamanan siber.”
Lin Xian tersenyum, mengulurkan tangan kanannya dan menjabat tangan kanan Elon Jusk:
“Kau terlalu sungkan, ini semua sebenarnya——”
Tiba-tiba.
Dia berhenti bicara, memandangi Elon Jusk dengan tatapan penuh tanya.
Dia merasakan sesuatu...
Ada benda di antara telapak tangan mereka yang sedang berjabat!
Benda itu sudah disembunyikan Elon Jusk di telapak tangan sejak awal ia menjabat tangan Lin Xian.
Kini, saat Elon Jusk menggenggam tangan kanan Lin Xian, benda kecil berbentuk pipih bulat itu berpindah ke genggaman Lin Xian.
Tanpa bergerak, ia meraba-raba benda itu dengan ujung jarinya yang terasa familiar...
Potongan lilin.
Bentuknya pipih dan bulat.
Ada tonjolan di permukaannya.
Handling yang sangat dikenalnya!
Pola yang pernah ia sentuh ribuan kali di rumah——
[Sebuah tangan kanan yang menunjuk lurus ke langit dengan jari telunjuk terentang.]
Serta.
Di bawah pergelangan tangan itu, terukir rata dua kata dalam bahasa Inggris——
【Genius Club！】
Sekalipun Lin Xian tidak bisa merasakan huruf spesifik hanya melalui sentuhan, tapi dalam situasi ini, menebak pun bisa mengetahui dua kata ini!
"Tuan Lin."
Elon Jusk tersenyum sambil berdiri tegak, perlahan mengangkat tangan kanan, menjulurkan jari telunjuk, menunjuk lurus ke langit:
"Kita bertemu di atas sana."
