Password ya...
Mengingat malam-malam dulu dimana Dalimao, CC dan aku memeras otak meretas password, benar-benar lucu, hangat, dan penuh kerinduan.
Tak disangka.
Saat ini, diriku sendiri bisa mengatur password brankas sesuka hati.
Apa yang ditetapkan sekarang, akan menjadi password brankas 600 tahun kemudian. Semuanya ada di tangan sendiri.
Password aslinya sudah tidak penting lagi, akan menjadi misteri abadi.
Bahkan, benda yang tadinya disimpan di brankas itu akan hilang, berubah menjadi teka-teki kekal, digantikan oleh secarik kertas kecil.
Tapi...
Beberapa bulan lalu, saat Lin Xian mengungkapkan pandangan ini ke VV, VV justru memberikan pemahaman berbeda.
Saat itu VV berkata:
“Lin Xian, mungkin sebenarnya tidak ada yang asli, password asli... Brankas itu dari awal sampai akhir adalah password yang sama, menyimpan benda yang sama. Kau belum tahu kebenarannya sekarang hanya karena belum sampai pada momen lingkaran sejarah tertutup.”
“Artinya ketika kau benar-benar akan menggunakan brankas untuk menyimpan barang dan mengatur password, kau akan tiba-tiba tercerahkan. Dari pertama kali kau melihat brankas, sampai kau membukanya 600 tahun kemudian dalam waktu yang panjang ini - ia tidak pernah berubah sedikitpun--”
“【Tidak peduli bagaimana ruang-waktu sejarah dan masa depan berubah, barang yang kau taruh di brankas selamanya sama, password-nya pun tetap sama.】”
……
Perkataan VV ini terasa bernuansa fatalistik.
Maknanya adalah.
Brankas di Mimpi Pertama, brankas di mimpi kedua, serta brankas yang akan muncul di mimpi keempat bahkan mimpi kelima nantinya... sebenarnya password-nya sama, berisi benda yang identik.
“Jika akhirnya yang kau masukkan adalah selembar kertas kecil, maka di brankas Mimpi Pertama sebenarnya juga berisi kertas kecil itu.”
“Jika isi brankas bukan kertas kecil, tenang saja. Sekalipun sekarang kau yakin ingin memasukkan kertas kecil... Saat benar-benar waktunya menyimpan sesuatu, kau tetap tidak akan memasukkannya. Yang akhirnya tersimpan pasti sudah ditentukan sejak di brankas Mimpi Pertama.”
Saat itu VV menganalisa seperti ini:
“Lin Xian, inilah yang disebut 【Lingkaran Tertutup】.”
Meski terdengar agak mistis, Lin Xian tidak meragukan hal ini.
Ini ada dasarnya.
Sebelumnya, ketika melihat brankas paduan hafnium di mimpi kedua, Lin Xian telah menulis surat untuk dirinya di masa depan, mengingatkan bahkan memperingatkan diri masa depan bahwa saat mengatur password brankas, harus diatur menjadi 29990203, dan khusus menekankan bahwa "kita semua orang sendiri, jangan saling menyusahkan".
Sekarang.
Surat yang dikirim beberapa bulan lalu itu, "kotak pos ruang-waktu" bagaikan tukang pos, telah mengantarkan surat tersebut.
Diri sendiri di masa depan.
Bukankah itu diri sendiri di masa kini?
Surat itu tepat ditulis Lin Xian setahun yang lalu untuk Lin Xian sekarang, yakni diri yang sedang berbicara telepon dengan Kak Wang saat ini.
Maka...
Apakah dia sekarang akan patuh mendengarkan diri masa lalunya, mengatur password menjadi 29990203?
Setelah tiga detik keraguan.
Dia menggelengkan kepala.
【Tidak】.
Bukan karena mengkhianati diri masa lalu.
Hanya... jika belum tiba saatnya benar-benar perlu menggunakan brankas lintas 600 tahun ini, bukankah membukanya lebih awal akan sia-sia?
Dia juga pernah terpikir.
Bisa saja sekarang menyuruh Kak Wang memasukkan boneka Kucing Rhein ke brankas bertuliskan namanya, lalu mengatur password menjadi 19990320 yang paling sering digunakannya, sehingga saat pertama kali bertemu Dalimao dan CC, bisa langsung membuka brankas.
Tapi...
Apa ada artinya?
Setelah dibuka, ternyata ada Kucing Rhein, yang memiliki topeng sama seperti Dalimao di wajahnya, atau mungkin saat itu masih disebut Keke Cat.
Apa artinya ini?
Hanya akan jadi bahan tertawaan orang saja.
Lagipula.
CC yang begitu gigih mencari brankas, bahkan mempertaruhkan bahaya maut untuk membukanya, ini membuktikan isinya pasti sangat penting baginya.
Bagi pria berjanggut tebal itu, juga sangat penting.
Ini cukup membuktikan bahwa di dalam brankas tidak mungkin ada Kucing Rhein.
Jadi...
【Selama ini, sebenarnya apa yang tersimpan di dalam brankas bertuliskan nama sendiri itu?】
Benar-benar sampai sekarang, di momen ia bisa menentukan jawaban ini.
Dia malah merasa agak bingung.
Selalu terasa bahwa memasukkan sesuatu ke brankas seharusnya menjadi hal yang sangat penting. Tapi hal paling berharga yang bisa ia pikirkan sekarang hanyalah kertas kecil yang bahkan belum ia tentukan mau ditulis apa.
Sudahlah.
Tidak usah dipikirkan dulu.
Yang penting selesaikan dulu urusan yang ada.
Setidaknya baru akhir Maret hingga awal April nanti saat kembali ke Shanghai untuk benar-benar mengatur password dan memasukkan barang ke brankas.
Mari kita lihat saat itu...
Apakah benar seperti kata VV, terjadi 【Lingkaran Sejarah】.
Jika benar demikian.
Ia akan tersadar sepenuhnya di momen itu.
Sama seperti Pomeranian VV peliharaan Zhao Yingjun...
Itu benar-benar takdir.
Sudah ditentukan sejak lama.
Sungguh perasaan yang ajaib.
"Aku belum memutuskan."
Lin Xian berkata melalui ponsel:
"Bicaralah nanti saat saya kembali ke Shanghai."
"Siap!"
Kak Wang tertawa:
"Kalau begitu, tunggulah berita pembukaan operasi percobaan Bank Thyme kami pada 320, hari ulang tahunmu!"
Setelah berkata begitu, dia menutup telepon.
"Banyak sekali urusan..."
Lin Xian mencolokkan pengisi daya ke ponselnya dan meletakkannya di meja.
Terasa seperti ada segudang pekerjaan yang menumpuk, tapi untungnya hanya merepotkan saja, tidak seperti saat berhadapan dengan tujuh dosa mematikan dulu yang penuh bahaya maut.
"Langkah demi langkah saja."
Dia menarik selimut, berguling, dan tidur.
Semalam tanpa mimpi.
……
Keesokan harinya.
Pelatihan kerumunan memasuki fase kedua.
Kini kemampuan fisik, adaptasi kelebihan beban, dan tingkat aktivitas gravitasi rendah semua sudah memenuhi syarat. Saatnya mulai mempelajari operasi peralatan pesawat antariksa.
Gao Yang menghela napas berat, sudah tidak sabar!
"Lengan mekanis aku mana?! Sudah lama menunggu!"
Rombongan mengikuti Huang Que menuju ruang simulasi operasi peralatan.
Di dalamnya terdapat perangkat operasi lengan mekanis pesawat antariksa replika 1∶1 yang telah dimodifikasi. Bagian yang seharusnya berupa penjepit mekanis kini berubah menjadi panci nasi... eh, Penangkap Partikel Ruang-Waktu.
Melalui tuas kemudi di konsol, kita bisa menggerakkan lengan mekanis ke atas-bawah-kiri-kanan, mengangkat-menundukkan-memutar kepala, serta mengatur kontraksi dan elongasi lengan mekanis tiga segmen.
Di panel kontrol terdapat tiga tongkat kemudi, sebelah kanan ada satu lagi; di bawah kaki ada tiga pedal, di atas panel terdapat sekumpulan tombol merah dan hijau.
Terlihat sangat rumit.
"Apa kau benar-benar bisa?" Pelatih Wei Cheng menatap Gao Yang dengan tatapan ragu, tidak begitu percaya.
"Kenapa kau selalu tidak percaya padaku!"
Gao Yang menepuk dada dengan penuh keyakinan:
"Setiap orang punya kelebihan! Jangan menilai orang dengan pandangan sempit!"
"Benar."
Sebagai teman masa kecil Gao Yang, Lin Xian merasa harus membela harga diri Gao Yang sekaligus dirinya sendiri... Jangan sampai Pelatih Wei Cheng mengira mereka orang yang sejenis:
"Bakat itu memang sulit dijelaskan. Semakin rumit operasinya, semakin kompleks ilmunya, semakin dibutuhkan bakat."
"Seperti jenius game terkenal di dunia itu, jago esports. Tidak hanya jari-jarinya cepat, gerakannya hebat, tapi matanya juga tajam. Sambil bermain bisa cepat berpindah layar mengamati sudut-sudut medan perang, tidak pernah melewatkan detail sekecil apapun. Benar-benar tak terkalahkan, jenius sejati."
Wei Cheng tahun ini baru 30-an tahun. Di masa mudanya juga pernah main banyak game, cukup paham dengan lingkaran sosial esports.
Dia menoleh melihat Lin Xian:
"Orang yang kau maksud itu bukan..."
"Benar."
Gao Yang mengacungkan jempol ke dirinya sendiri:
"Tepat sekali, itu saya!"
"……""……" Lin Xian dan Wei Cheng saling memandang tanpa kata.
"Pokoknya," Lin Xian menunjuk panel kontrol lengan mekanik:
“Sudah datang sampai sini, biarkan dia mencoba.”
……
Wei Cheng dengan serius menjelaskan fungsi setiap tongkat kemudi, tuas persneling, pedal, dan tombol kepada Gao Yang, kemudian mendemonstrasikan beberapa kali cara mengontrol lengan mekanik.
Setelah mengajar langsung, Wei Cheng bangkit dari kursi operasi dan memberi tempat kepada Gao Yang:
"Coba kamu praktekkan sendiri dulu, biasakan diri sebentar. Saya akan latih Lin Xian dan An Qing dulu, nanti saya kembali lihat hasilmu."
Setelah berkata demikian, dia membawa Lin Xian dan Chu Anqing pergi.
Dua jam kemudian.
Ketiganya kembali.
Mereka menemukan Gao Yang duduk di kursi, mendorong ke kiri dan kanan, menggunakan tangan dan kaki seolah sedang berlatih Wing Chun.
Melihat ketiganya kembali, dia terkekeh-kekeh:
"Tidak jauh beda dengan mengoperasikan ekskavator, cuma ada beberapa sumbu tambahan."
"He."
Wei Cheng menyeringai pendek lalu mulai memberi perintah:
"Kiri bawah, maju, kanan atas, tarik kembali, genggam, aduh..."
Senyumnya pudar, dia memandang Gao Yang penuh tanya:
"Kau sebelumnya pernah menyetir ekskavator?"
"Tidak pernah."
"Belajarnya cepat sekali..."
Wei Cheng tampak tak percaya, lalu mengambil balon dan mengisinya dengan helium dari tabung, memutarnya di ujung jari sebelum mengikatnya.
Kemudian berjalan ke bawah lengan mekanik:
"Tangkap balon ini."
Usai berkata demikian, dia melemparkannya keras ke samping.
Balon berputar-putar di udara sambil bergerak menyamping, lalu melayang miring ke atas.
Gao Yang dengan refleks cepat, menginjak pedal untuk menyesuaikan posisi rice cooker terlebih dahulu, membuatnya seperti Pac-Man yang membuka mulut lebar-lebar, dengan tutup wajan terkembang miring ke arah bawah.
Lalu ia kembali memainkan berbagai tuas layaknya jurus Wing Chun. Lengan robot meliuk-liuk seperti ular, menatap balon helium yang kecepatan naiknya semakin meningkat!
Prediksi!
Membidik!
"Hasagee!" teriak Gao Yang seperti hantu!
Kedua tuas didorong dengan kuat!
Kemudian ibu jarinya langsung menekan tombol di atas tuas kanan!
Rice cooker yang tampak biasa itu tiba-tiba bergerak seperti kepala ular kobra yang menyambar! Tubuhnya bersujud "Sruu!" lalu tutupnya menutup dengan suara "Dor!"
Balon helium yang dilempar sembarangan oleh Wei Cheng langsung tertelan ke dalam rice cooker... atau lebih tepatnya perangkat yang disebut penangkap partikel ruang-waktu.
"Waah!"
Chu Anqing terpana menyaksikannya!
Sudut mata Wei Cheng berkedut... Ia berjalan mendekat dan mengetuk rice cooker:
"Buka, ulangi."
Tutup rice cooker perlahan terbuka. Wei Cheng mengambil balon helium seukuran jeruk bali dari dalamnya, lalu melemparkannya ke arah yang tak terduga.
Dor!
Di bawah kendali Gao Yang, lengan robot bergerak lincah bagai naga dan kelinci yang melarikan diri, "mulut" besarnya menelan balon yang melayang dengan presisi.
"Waduh?"
Kali ini Wei Cheng benar-benar terkejut.
Ia mencoba berbagai cara melempar balon delapan kali lagi.
“Gao Yang, arah delapan penyerangan berbeda dari delapan arah, semuanya tepat sasaran!”
Pak! Pak! Pak! Pak! Pak! Pak!
Chu Anqing bertepuk tangan dengan sangat antusias untuk menghargai posisi!
Lin Xian berbalik badan, menekan earphone Bluetooth, berbisik:
“VV, kau yang melakukan ini?”
“Tidak! Aku benar-benar tidak ikut campur seperti pesanmu!” VV tampak kebingungan:
“Awalnya kupikir tim aneh kalian yang terdiri dari sekumpulan orang sembarangan ini, bagaikan orang-orang hebat yang pergi ke luar angkasa hanya untuk menonton pertunjukan... Tapi tak disangka, masing-masing punya keahlian khusus!”
Kali ini Lin Xian benar-benar memandang Gao Yang dengan cara baru... Ternyata, di dunia ini hanya ada pemakan sejati, tidak ada sampah sejati?
Pandangannya beralih ke Chu Anqing.
Yang satu ini bahkan lebih kelas berat, terlahir dengan tubuh suci astronaut, sungguh disayangkan bakat seperti ini hanya digunakan untuk menari.
Lalu Gao Yang.
Jika kedua orang ini tidak datang ke basis pelatihan rahasia astronaut kali ini, mungkin seumur hidup tak akan menemukan di mana letak bakat mereka.
Keduanya menganggap diri mereka biasa-biasa saja, tapi siapa sangka di bidang yang tak terduga dan penuh keterbatasan ini, mereka justru sangat berbakat.
Lin Xian teringat ucapan Guru Zhang Yang yang selalu diulang-ulang saat kelas pengantar di Universitas Shanghai:
“Setiap kalian adalah keajaiban di alam semesta. Atom-atom yang berasal dari kedalaman kosmos ini telah menempuh perjalanan miliaran tahun cahaya ke tata surya, hanya untuk menyusun diri menjadi kalian setelah miliaran tahun. Bagaimana mungkin kalian biasa-biasa saja? Bagaimana mungkin tidak berguna? Bintang-bintang dan supernova itu meledak untukmu, berjuang selama miliaran tahun demi dirimu... Jadi, para muridku, banggalah! Percaya dirilah!”
Batuk-batuk.
Di earphone Bluetooth, suara batuk VV menarik perhatian Lin Xian kembali:
"Ngomong-ngomong, sepertinya yang paling tidak berguna di seluruh tim ini adalah kamu."
Hiii...
Lin Xian harus mengakui.
Memang benar.
……
Beberapa hari kemudian, Liu Feng resmi datang berlatih.
Dia memberitahu Lin Xian bahwa pelacak partikel ruang-waktu sederhana sudah selesai dibuat. Dia akan mengikuti pelatihan kelebihan beban gravitasi.
"Sekarang, partikel ruang-waktu telah melewati sabuk asteroid, baru saja melintasi orbit Mars, dan sedang menuju bumi. Kecepatannya masih belum berkurang, jadi prediksi waktu tiba di bumi tetap tidak berubah - akhir bulan ketiga."
Setelah pelatihan intensif lagi selama setengah bulan,
kerumunan naik pesawat khusus meninggalkan Basis Pelatihan Rahasia Astronot Beijing, mengucapkan selamat tinggal pada tempat yang telah menjadi saksi kerja keras mereka selama dua bulan, dan terbang menuju Gansu -
Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan.
"Selanjutnya adalah pelatihan dengan mesin sesungguhnya."
Huang Que memimpin rombongan lima orang - Lin Xian, Gao Yang, Chu Anqing, Liu Feng, dan Wei Cheng - masuk ke hanggar pesawat raksasa.
Menekan tombol, hanggar pun terang benderang.
“Sebuah pesawat antariksa berwarna putih mutiara, berdiam dengan tenang dan anggun di tengah hanggar, dikelilingi berbagai tangga dan penyangga yang mengamankannya.”
“Keempat orang selain Wei Cheng menengadah...”
“Memandangi aset strategis nasional ini, pesawat antariksa yang hanya ada dua di dunia...”
“Meski ukurannya jauh tidak sebesar pesawat komersial.”
“Namun kekaguman akan teknologi serta kesan mulia yang seakan menembus esensinya, membuat keempat orang ini tak kuasa kecuali menjadi khidmat.”
“Mereka tidak pernah membayangkan.”
“Sebagai orang biasa, dalam hidup ini mereka justru berkesempatan menaiki pesawat antariksa yang bahkan sebagian besar astronaut tidak pernah mendapat kesempatan untuk mencobanya!”
“Itupun dengan kemewahan luar biasa – tidak masuk ke luar angkasa, hanya menjalankan misi di ruang sub-orbit 10 kilometer–100 kilometer.”
“Rasa tanggung jawab dan misi.”
“Seketika memenuhi tubuh keempat orang itu.”
“Pesawat antariksa ini, kami biasa memanggilnya ‘Xiao Bai’.”
“Wei Cheng, pilot yang menerbangkan pesawat ini pada uji coba perdana akhir tahun lalu, kini mengajak kami mengelilingi pesawat sambil menjelaskan detail-detail berharganya:”
“’Kecil dan imut kan? Tapi bandingkan dengan apa. Dibanding pesawat komersial yang biasa kita naiki, memang lebih kecil. Karena pesawat ini tidak punya kemampuan lepas landas mandiri, harus ditempatkan di kabin kepala roket Shenzhou, diluncurkan lalu dilepaskan di orbit, jadi ukurannya pasti dibatasi.’”
“Tapi, ukurannya juga sekitar dua kali lebih besar dibanding pesawat antariksa Amerika X－37B. X－37B Amerika adalah pesawat antariksa tak berawak yang kemampuan misi luar angkasanya sangat terbatas. Sedangkan pesawat antariksa Tiongkok kita, tidak hanya bisa mengangkut manusia, tapi juga memiliki dua kabin khusus. Jadi dari segi kecanggihan dan fungsionalitas, ‘Xiao Bai’ kita ini jauh lebih unggul dari X－37B.”
Saat membicarakan ini, wajah Wei Cheng dipenuhi kebanggaan.
Ia menunjuk bagian depan pesawat antariksa "Xiao Bai":
“Di sini ada kabin penumpang dan kabin pilot. Paling depan adalah kabin pilot, tempat saya dan Liu Feng nanti akan duduk. Kabin penumpang di belakangnya untuk kalian. Ruangnya agak sempit karena setiap centimeter di sini sangat berharga. Kabin penumpang hanya digunakan saat lepas landas dengan roket dan saat mendarat. Waktu kerja utama terkonsentrasi di bagian belakang ini - kabin peralatan.”
Wei Cheng menunjuk bagian tengah pesawat antariksa:
“Fungsi utama dan ruang operasi terkonsentrasi di bagian ini, termasuk konsol pengoperasian lengan robotik Gao Yang. Nah, di situlah pintu keluarnya lengan robotik.”
Ia menunjuk pintu lipat di bagian atas pesawat:
“Lengan robotik biasanya dilipat di dalam. Baru dikeluarkan saat diperlukan. Sekarang soal... panci listrik Liu Feng itu... ah, sudahlah, sebut saja panci listrik. Nama ‘alat penangkap sesuatu’ itu terlalu panjang. Bukankah fungsi dasar bahasa adalah untuk memudahkan komunikasi?”
Pak! Pak!
Wei Cheng menepuk tangan, meminta perhatian kerumunan:
“Di hari-hari berikutnya, Liu Feng terus menjalani latihan kelebihan beban gravitasi. Tugasnya relatif ringan karena Komandan Huang juga menugaskannya misi observasi lain; Gao Yang, kau tetap di sini langsung mengoperasikan lengan robot pesawat antariksa. Perhatikan! Saat penangkapan di luar angkasa sungguhan, berbeda dengan simulasi. Jarak pandangmu tak sebaik mata telanjang. Kau harus mengoperasikan melalui layar monitor. Kesulitannya meningkat berlipat ganda... Tapi sekarang aku sudah memandangmu dengan baru. Aku yakin kau bisa.”
Lalu dia menoleh, memandang Lin Xian dan Chu Anqing:
“Kalian berdua, ikut aku belajar mengoperasikan semua peralatan di modul perangkat. Sebagian besar alat ini jarang digunakan, tapi tetap harus dipelajari semua. Seperti nasihatku ke Gao Yang... 99.99% latihan kita adalah persiapan untuk 0.01% keadaan darurat... Sudah paham semua?”
“Paham.” Kerumunan serentak menjawab.
Wei Cheng tersenyum puas, mengangguk.
Kerjasama tim sangat mulus, seperti satu tali yang ditarik bersama-sama. Hatinya tersentuh.
……
Hari-hari berikutnya masih diisi latihan, latihan, dan latihan yang monoton.
Seiring Partikel Ruang-Waktu yang semakin mendekati Bumi dan waktu yang semakin mendesak, semua anggota tim dengan sadar memperpanjang jam latihan.
Meski tak ada yang menyuruh, tuntutan diri mereka sangat tinggi.
Lin Xian tentu tak mau ketinggalan.
Dia dan Chu Anqing mengerahkan semangat seperti saat ujian masuk perguruan tinggi. Prinsip mereka: selama tidak mati belajar, terus belajar sampai mati.
Setiap malam, Lin Xian tetap memasuki mimpi untuk melihat belasan airship bercahaya yang melayang di langit, menatap iklan peringatan 600 tahun Bank Thyme di atasnya.
Apa artinya terlihat tapi tak terjangkau......
Yaitu jarak garis lurus antara dirinya yang dikepung puluhan prajurit dengan balon airship di langit yang hanya berjarak ratusan meter.
Sialan.
Kapan bisa menghabisi Kevin Walker di dunia nyata?
Dirinya sudah terjebak lama di mimpi keempat, Bank Thyme sudah di depan mata tapi tak ada cara untuk membuka brankas dan memverifikasi.
Perasaan ini sangat tidak enak.
Seperti wortel yang digantung di depan kepala keledai, selalu terlihat dekat tapi tak pernah bisa diraih.
Selain itu, ada satu hal lagi yang membuat Lin Xian pusing.
【Kertas kecil yang harus dimasukkan ke brankas, cukup untuk menipu seluruh dunia, mengelabui semua orang, membuat dirinya langsung memahami dan menyadari bahwa mimpi itu nyata...Apa sebenarnya yang harus ditulis di atasnya?】
Lin Xian mengakui, sebelumnya di hadapan VV, dia terlalu berlagak sok. Sudah banyak skema dipikirkan, tapi tak ada yang memenuhi syarat ketat seperti ini.
Secara teori, meskipun musuh tidak bisa membaca memorinya.
Tapi metode brute force untuk membuka brankas paduan hafnium, hanya membutuhkan waktu lebih dari 3 tahun. Mungkin para musuh yang membangun mimpi palsu, dunia virtual, studio rekaman untuk diri mereka sendiri... sudah lama tahu password brankasnya, isi di dalamnya, dan tulisan di kertas kecil itu.
Bagaimanapun, bagi diriku sendiri, bahkan jika aku mengatur password brankas 1 menit yang lalu lalu langsung masuk ke mimpi, tampaknya sangat cepat.
Tapi sebenarnya bagi musuh... satu menit ini adalah 600 tahun yang mereka lalui.
Jika mereka benar-benar punya kemampuan dan kesabaran membangun studio dunia virtual yang begitu realistis ini, bukankah mudah bagi mereka untuk menghabiskan 600 tahun meretas password sebuah brankas?
600 tahun...
Rentang waktu yang begitu panjang, pertempuran ini memang sangat sulit.
Tapi.
Harus diperjuangkan!
Harus mencari cara untuk menang!
"Jadi..."
Malam ini, Lin Xian yang lelah berlatih berbaring di ranjang sambil menguap, kecerdasannya juga kelelahan berpikir:
"Apa sebenarnya yang harus ditulis di kertas kecil itu... Hanya tulisan yang bisa menyampaikan makna paling komprehensif, paling tersirat, paling langsung namun berbelit - media terbaik untuk sandi rahasia."
Dia menguap lagi.
Bersiap untuk tidur.
"Ha?" VV menggunakan jam alarm digital, 0_0, menatap Lin Xian:
"Kau mau tidur?"
"Iya." Lin Xian berguling:
"Ada masalah?"
“Belum juga jam 12! Ngapain tidur! Ayo bangun seru-seruan!” VV berteriak keras, mulai memutar lagu《Bei Er Shuang》melalui TV di kamar.
Ini dia feel～Bei Er Shuang! Bei Er Shuang!
Shuang shuang shuang shuang!!
VV malah ikut menyanyi.
“Bukan... Kau sakit jiwa ya?”
Lin Xian mengerutkan alut menatap VV:
“Kau kenapa hari ini jadi gila-gilaan?”
“Ah, tidur nanti saja!” alarm elektronik terkekeh:
“Gini deh, kuberi cerita hantu sebelum tidur! Alkisah, ada seonggok mayat...”
“Nggak, emangnya untung apa buatmu kalau aku mati ketakutan?”
Lin Xian curiga, menatap kecerdasan buatan super yang jelas-jelas tidak normal ini:
“Sebenarnya ada urusan apa? Kalau ada omongan, langsung saja.”
“Xi shua shua xi shua shua! Xi shua shua!” VV meraung-raung seperti hantu.
“Jangan nyanyi.”
“Terlahir sebagai manusia, aku minta maaf...”
“Jangan juga merenung!”
“Lin Xian, Lin Xian, aku mau Disneyland!”
“Kau ini kapan berhentinya?”
Lin Xian benar-benar kehabisan kata, ia bangkit dari ranjang:
“Kakak, sebenarnya mau apa sih? Aku ngantuk berat hari ini.”
“Ah, tunggu sebentar lagi! Temani aku main lagi dong!” VV mati-matian membujuk.
Ding dong～
Tiba-tiba, WeChat di ponsel berbunyi.
Ekspresi alarm elektronik VV berubah menjadi ^o^, lalu langsung padam menjadi tampilan waktu biasa.
“Ini ngapain sih...”
Lin Xian bergumam kesal sambil mengambil ponselnya.
Ternyata pesan WeChat dari Chu Anqing:
"Senior, kau sudah tidur?"
Lin Xian membalas lewat keypad 9-kotak:
"Belum."
"Hehe~ bisakah kau datang ke ruang latihan?" Kemudian, Chu Anqing mengirim stiker kucing membungkuk-bungkuk.
Lin Xian memicingkan mata...
Ada Hantu!
Pasti ini ulah Hantu, jelas-jelas VV yang mengatur.
Kalau tidak datang, delapan puluh persen VV akan tetap mengganggu dengan memutar musik dan menari-nari sambil menghina.
Lin Xian teringat, sepanjang hari ini dia bersama Chu Anqing berlatih operasi peralatan di bawah bimbingan Pelatih Wei Cheng.
Apa malam ini harus lembur latihan lagi?
Tanpa berganti piyama, langsung mengenakan jaket kapas antariksa lalu membuka pintu rumah menuju ruang latihan.
Dari jauh terlihat ruang latihan gelap gulita tanpa penerangan.
？
Apakah Chu Anqing tidak ada?
Dia berjalan di tengah ruang latihan yang pekat, menengok ke kiri-kanan:
"An Qing?"
Brak——
Lampu ruang latihan tiba-tiba menyala terang!
"Ta-daaaa~~"
Dari saklar lampu, Chu Anqing melompat keluar!
Lin Xian menoleh ke sana, yang tiba-tiba muncul bukan hanya wajah Chu Anqing yang berseri dengan bulan sabit dan lesung pipi.
Tapi juga...
Kue ulang tahun kecil bundar yang dipegangnya.
Dengan senyum lebar, dia mengangkat kue itu tinggi-tinggi:
"Senior Lin Xian~ Selamat ulang tahun!"
Suara lembut bergema di ruang latihan yang sepi, jernih dan nyaring.
Lin Xian tertegun sejenak.
Mengangkat jam elektronik di pergelangan tangan...
20 Maret 2024, 00:01
Ternyata...
Hari ini adalah ulang tahunnya sendiri.
Latihan yang padat, misteri yang tak kunjung terpecahkan di pikiran, ditambah sifat laki-laki yang memang tak suka merayakan ulang tahun - selama bertahun-tahun tak pernah dirayakan, dirinya benar-benar lupa.
Tak hanya tahun ini, tahun lalu pun terlupakan sama sekali.
Laki-laki seusianya, terutama yang sudah bekerja dan sibuk, sering tak sadar melupakan hari ulang tahun.
Kalaupun teringat bahwa hari ini adalah hari spesial, paling cuma mengangguk lalu berlalu begitu saja.
Yang lebih membuat Lin Xian terkejut...
Mengapa Chu Anqing bisa mengingat ulang tahunnya?
"Terima kasih."
Lin Xian tersenyum duluan sebelum bertanya:
"Kau tahu ulang tahunku dari mana?"
"Hehe, tahun lalu kamu sendiri yang bilang! Waktu di kantor polisi! Saat aku mengantarmu makanan!"
Oh~~
Lin Xian baru teringat.
Peristiwa itu.
Pantas saja tak ingat.
Saat itu, Chu Anqing semangat ingin merayakan ulang tahun dia dan Ji Lin, khusus menanyakan tanggal lahir mereka.
Tapi waktu itu, dirinya dan Ji Lin...
Mungkin sama-sama sedang menghitung hari kematian masing-masing di dalam hati.
"Tetap saja terima kasih, ternyata masih ingat." Lin Xian tersenyum menerima kue itu.
"Tentu saja~"
Chu Anqing dengan bangga menepuk dada dan perutnya:
“Bukankah kita sudah berjanji sejak dulu?【Setiap ulang tahun kita selanjutnya, kita harus saling memberikan hadiah! Terus sampai ulang tahun terakhir dalam hidup kita!】”
“Hehe, kalau sudah janji, tentu harus ditepati sampai akhir dong!”
……
Lin Xian memandang si gadis periang ini.
Di dalam hati, ia benar-benar tersentuh.
Ia menundukkan kepala melihat kue di tangannya.
Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan yang terpencil dan menjadi area rahasia strategis, mustahil ada toko kue atau layanan antar makanan.
Kue agak kasar yang sedang dipegangnya ini lebih mirip hasil buatan tangan Chu Anqing sendiri.
“Apa… apa kuenya tidak bagus?”
Chu Anqing menyatukan tangan di belakang punggungnya, tersipu malu:
“Ini juga pertama kalinya aku membuat kue. Sebenarnya awalnya ingin meminta tolong Kakak Huang Que untuk menyuruh orang luar membawakan yang lebih cantik. Tapi… aku lihat semua orang latihan sangat lelah akhir-akhir ini, takut mengganggu istirahat mereka kalau mengajak merayakan ulang tahunmu malam-malam. Apalagi… waktu misi semakin dekat, semua terlihat sangat tegang seperti menghadapi musuh. Akhirnya kupikir lebih baik tidak merepotkan orang lain.”
“Jadi aku berbicara dengan koki di sini. Selesai latihan sore tadi, dia mengajariku menggunakan peralatan dapur markas untuk mengocok krim, membuat lapisan kue, menghias dengan krim… hehe, meski hasilnya tidak sempurna, tapi! Paling tidak ini tetap kue kan!”
“Tempat ini sangat terpencil, kita juga tidak bisa pergi jalan-jalan atau belanja... tidak ada hadiah yang layak untuk diberikan padamu. Jadi... Senior, jika kau tidak keberatan, anggap saja kue ulang tahun ini sebagai hadiah ulang tahunmu! Aku juga bisa dikatakan sudah menepati janji～”
Lin Xian terkekeh pelan, tidak berkata apa-apa.
Memandangi "kue berkualitas rendah" di tangannya yang tidak terlalu bulat, beberapa bagian agak penyok, krimnya juga tidak rata...
“Baik, tentu saja tidak masalah. Sudah lama aku tidak menerima hadiah ulang tahun.”
Dia menunjuk ke meja di sebelah:
“Mau makan bersama?”
“Boleh boleh! Aku bawa piring, pisau, dan garpu!”
Keduanya memotong kue itu di ruang pelatihan yang sepi dan kosong.
Kue itu sendiri sudah kecil, dibagi dua hampir habis.
“Enak tidak?”
Chu Anqing berkedip-kedip, bertanya dengan serius.
“Enak.”
Lin Xian mengangguk:
“Ini benar-benar jujur. Perkembanganmu memang cukup pesat. Aku ingat tahun lalu saat mengirimkan makanan ke kantor polisi untukku, tanggung jawabmu di dapur masih hanya mencuci sayur dan mengantar piring. Sekarang sudah bisa membuat kue.”
“Aduh～ Aku juga harus perlahan menjadi lebih pandai mengurus rumah tangga!” Chu Anqing yang dipuji sangat senang, matanya melengkung seperti bulan sabit:
“Kau senang makan saja sudah bagus! Karena... belakangan ini, kulihat kau seperti sangat gelisah... bukan seperti itu perasaannya, tapi lebih seperti punya banyak beban di hati. Aku tahu, kita semua pasti gugup dengan hal terbang ke luar angkasa, tapi melihatmu setiap hari mengerutkan kening, aku... aku ingin melakukan sesuatu untukmu.”
Chu Anqing menggigit bibirnya, seolah telah bulat tekad, menengadah:
“Senior Lin Xian, apakah kau punya beban hati?”
Lin Xian mengangguk tanpa mengiyakan atau menyangkal.
Memang benar.
Belakangan ini, dia terus memikirkan, apa yang harus ditulis di kertas kecil itu, agar bisa menipu seluruh dunia namun tetap bisa dipahami sendiri dan menyadari realitas mimpi...
Dipikirkannya sampai otak hampir botak.
Soal ini benar-benar terlalu sulit.
Terlalu sulit.
Chu Anqing memandang Lin Xian:
“Ayahku pernah bilang... kalian semua orang pintar, terlalu pintar, sehingga hal-hal yang dipikirkan otak kalian, adalah hal-hal yang orang sepertiku tak bisa pahami atau mengerti.”
“Tapi dia juga bilang, semakin pintar seseorang, semakin cenderung membuat masalah sederhana jadi rumit, jadi kontradiktif, terlalu mempertimbangkan segala aspek sampai takut mengambil langkah... Dalam situasi seperti ini, justru orang yang tidak terlalu pintar, berpikir sederhana, hanya melihat permukaan masalah, lebih bisa menemukan jawabannya.”
“Itu adalah kutipan dari novel fiksi ilmiah favorit ayahku 《Ball Lightning》, saat itu sambil memegang buku itu dia berkata padaku--”
"Sering kali kita tidak bisa menemukan jawaban atas suatu masalah, bukan karena pemikiran kita tidak cukup rumit, melainkan karena tidak cukup sederhana."
"Jadi... Senior Lin Xian."
Chu Anqing tersenyum tipis:
"Saya adalah tipe orang yang tidak terlalu pintar, mempertimbangkan hal-hal secara sederhana, dan tidak bisa melihat esensi masalah."
"Jika yang kau pikirkan adalah masalah yang sangat [rumit], dan tidak bisa menemukan jawabannya..."
Matanya berkedip, lentera pijar di ruang latihan memantulkan lingkaran cahaya di pupilnya:
"Maukah kau mendengar... jawaban yang [sederhana]?"
