"Masih ada kabar yang lebih buruk daripada ratusan juta dolar proyek Starlink hancur berantakan……?"
Elon Jusk masih tak percaya.
Baginya, masalah Starlink ini sudah merupakan hal terburuk yang tak mungkin lebih parah lagi.
Lebih dari 20 ribu satelit!
Proyek bernilai ratusan juta dolar!
Mimpi dan buah hatinya!
Kalau bukan untuk jadi umpan Kevin Walker, sengaja memasang jebakan agar dia menyambar kail, menghancurkan Lingkaran Sejarahnya……Jusk takkan rela menghancurkan satelit Starlink yang dianggapnya seperti anak sendiri.
Yang paling disayangkan.
Hujan meteor Starlink yang tak ada duanya dalam sejarah manusia itu, dia pun tak sempat menyaksikan!
Saat ini di Amerika sedang siang bolong.
Fenomena itu terjadi di sisi lain Samudra Atlantik, di wilayah yang sedang mengalami fajar atau malam hari. Pada dasarnya dia telah menghabiskan ratusan juta dolar untuk mempertontonkan hujan meteor kepada penghuni belahan bumi malam.
Tapi dirinya sendiri malah tak melihatnya.
Tetap anonim tanpa pujian.
Malah dicaci maki, mendapat stigma "Teknologi Jusk payah, Starlink-nya sering diretas".
Namun.
Selama bisa menghancurkan Lingkaran Sejarah Kevin Walker, mengarahkan sejarah ke jalur koreksi diri, semua ini sepadan.
Bagi dia, pengorbanannya besar, imbalannya pun besar.
Tapi……
Sang sekretaris bilang, ini belum jadi kabar terburuk.
"Ini membuatnya mulai bersikap serius."
"Katakanlah."
Elon Jusk menutup matanya:
"Aku sudah siap mental... Ngomong-ngomong, apa ini tentang anak haramku yang datang mencariku?"
"Kau sendiri si drama queen!"
Sang sekretaris meliriknya kesal:
"Di momen serius seperti ini, bisakah kau berhenti berakting!"
Dia mendengus.
Menundukkan kepala.
Membalik kertas dalam folder ke halaman terakhir:
"Kabar buruk ini mungkin lebih parah dari yang kau bayangkan. Awalnya ingin kuberitahu sebagai bom terakhir setelah tiga kabar buruk."
"Hahaha, dengan caramu bicara begitu aku jadi lega." Elon Jusk tertawa:
"Kau masih bisa bercanda, berarti ini bukan masalah besar."
Sang sekretaris tersenyum tipis, mengangkat alis:
"Coba tebak?"
Dia mengangkat folder dan membacakan:
"Atas tuduhan menghancurkan pesawat X-37B NASA dengan roket, pihak berwenang Amerika telah menjeratmu dengan pasal membahayakan keamanan nasional, merusak pesawat antariksa negara, memiliki pasukan bersenjata pribadi..."
"Tunggu dulu."
Elon Jusk mengulurkan telapak tangan besar:
"Pesawat antariksa X-37B itu kan diculik Kevin Walker! Jangan bilang para bodoh di NASA bahkan tak bisa membedakan ini!"
"Tentu mereka tahu persis."
Sang sekretaris menengadah:
"Seperti yang saya katakan sebelumnya, Kevin Walker selalu dikenal berani bertindak dan sangat sombong. Sangat jelas apakah serangan itu dilancarkan olehnya atau tidak. Jadi, pihak NASA maupun otoritas Amerika tentu tahu bahwa pesawat antariksa itu dibajak oleh Kevin Walker."
"Di saat yang sama, mereka juga mengetahui bahwa peretasan dan penjatuhan satelit Starlink adalah ulah Kevin Walker. Ditambah lagi dengan insiden di kompetisi peretasan dunia sebelumnya dimana Kevin Walker mempermainkan otoritas Amerika - dia sama sekali tidak pernah berniat untuk benar-benar meretas Sistem Tianwang Tiongkok... Pihak berwenang Amerika juga sangat marah karena merasa dipermainkan."
"Karena alasan inilah, dengan gabungan hukuman untuk beberapa kejahatan, otoritas Amerika mengeluarkan surat pencarian internasional untuk Kevin Walker. Banyak negara di dunia yang merespons, membuat total hadiah penangkapannya melampaui 2 miliar dolar AS. Kevin Walker sekarang... bisa dibilang adalah musuh global sejati yang berhadapan dengan seluruh dunia."
……
"Bukankah begitu?" Elon Jusk membentangkan tangan, mondar-mandir di dek observasi menara:
"Kesalahan harus ada yang bertanggung jawab. Semua ini adalah perbuatan Kevin Walker, apa hubungannya dengan saya Elon Jusk? Pesawat antariksa X-37B yang dibajak itu jatuh dari langit, saya dengan tulus membantu mereka mencegatnya. Seharusnya saya jadi pahlawan dan pihak Amerika harus memberi saya medali. Kenapa malah membalas kebaikan dengan kejahatan?"
Sang sekretaris tersenyum.
Menyentil kacamata merahnya:
"Jelas sekali Tuan Jusk, tindakanmu terlalu ekstrem. Pesawat antariksa yang dibajak itu, belum lagi apakah benar-benar bisa dijatuhkan atau apakah NASA akhirnya bisa merebut kembali kendali... Sekalipun jatuh, akan jatuh ke Samudra Atlantik. Pelindung panas pada X-37B sangat tebal, mungkin akan muncul banyak kerusakan, tapi tetap lebih baik daripada kau langsung menghancurkannya dengan ledakan?"
"Sekalipun benar-benar perlu seseorang mencegatnya, itu bukan kewenanganmu. Di film Hollywood, semua orang bisa jadi pahlawan. Tapi itu hanya film. Di dunia nyata, untuk jadi pahlawan pun perlu memiliki hak istimewa."
"Yang lebih mengkhawatirkan... Pada roket Starship-mu jelas terpasang sistem kunci navigasi yang tidak diperlukan roket. Ini sangat menarik dan patut dipertanyakan. Saat ini kau tidak hanya menghadapi tuduhan dari pihak berwenang Amerika, organisasi internasional dan negara-negara juga sangat mempermasalahkan 'rudal antarbenua' di tanganmu ini."
"Benar, tak perlu melotot. Saat ini mereka memang menyebut roketmu demikian. Tidak lama lagi kau akan menerima panggilan resmi untuk memberikan penjelasan, klarifikasi, dan solusi."
"Bagaimana jika masalahnya tidak terselesaikan?" tanya Jusk.
"Maka kamilah yang akan menyelesaikanmu," jawab sang sekretaris.
Jusk tertawa terbahak:
"Nona Sekretaris yang mahakuasa, apa yang harus kulakukan sekarang? Kau juga tidak ingin menganggur, bukan?"
“Dengan kualifikasi setinggi ini, mana mungkin saya tidak bisa cari makan di tempat lain? Lagipula... tempat lain tidak mengharuskan saya pakai sepatu hak tinggi, lari-lari tiap hari di menara besi tanpa lift, cari bos yang tidak pernah bawa ponsel.”
“Nanti saya akan bawa ponsel ke atas.” Wajah Jusk tegang:
“Jadi, dalam situasi seperti sekarang, apa yang harus saya lakukan?”
“Tidak ada cara.”
Sekretaris menggelengkan kepala:
“Dalam situasi ini, selain Zongtong Amerika, tidak ada yang bisa menyelamatkanmu.”
Amerika...
Zongtong...
Jusk menengadah, memandang ikon matahari, teringat sahabat lamanya yang berambut pirang dengan topi merah:
“【Kalau begitu rapat berikutnya akan saya tanyakan, lihat siapa Zongtong berikutnya, siapa yang akan menang dalam pemilu kali ini.】”
“Kalau bukan dia...”
Dia berbalik badan, menghadap ikon matahari, mengangkat tangan kanan tinggi-tinggi, jari telunjuk menunjuk langit, berpose:
“Mari kita perbaiki sejarah!”
“Bisa tidak kau berhenti berakting!!”
Sekretaris tidak tahan lagi, berteriak sambil menghentakkan kaki.
Baru sekarang dia paham!
Ekspresi tegang dan wajah menyeringai "saya tamat" tadi dari Jusk hanyalah bercanda! Mempermainkannya!
Padahal dia begitu serius membicarakan hal ini dengan Jusk.
Tapi pihak seberang...
Hanya menganggapnya sebagai bagian dari improvisasi panggung!
Bosnya ini memang selalu bersikap sembrono, seolah tidak pernah serius.
Tidak peduli apapun.
Tapi sepertinya terus mengejar sesuatu.
Misterius.
Sulit ditebak.
"Dia sempat mengira... perkara yang dituduhkan oleh pihak berwenang Amerika dan organisasi internasional kali ini, setidaknya bisa memberikan pelajaran pada si playboy yang tak pernah peduli ini!"
Tapi kenyataannya!
Dia tetap tidak peduli!
Bahkan malah berakting layaknya drama queen!
"Ah, hal-hal seperti ini tidak penting."
Elon Jusk melambaikan tangan, mengakhiri mode aktingnya, lalu kembali ke sikap tenang dan stabilnya yang biasa:
"Asalkan Kevin Walker menjadi musuh bersama dunia, tujuan saya sudah tercapai. Seperti yang kukatakan tadi, memang benar Kevin itu kuat dan hebat. Tapi di saat pasukannya sudah tercerai-berai, kemampuan AI-nya terkunci oleh batas yang kuberikan... Masih mungkinkah dia benar-benar melawan seluruh dunia?"
Dia tersenyum tipis:
"Seorang diri melawan 200 lebih negara dengan 6 miliar penduduk... Saya tidak yakin Kevin Walker punya kemampuan atau hak untuk menjadi musuh global."
"Lagipula itu bukan fokus saya. Tunggu saja, tak lama lagi Tiongkok pasti akan mengeluarkan surat buruan internasional untuk Kevin Walker. Meski tujuan Kevin Walker tidak jelas bagi dunia... Tiongkok bukan negara yang bisa diremehkan. Menyerang pesawat luar angkasa dan astronaut mereka sama saja dengan menyatakan perang."
"Surat buruan dari Tiongkok akan lebih efektif daripada negara manapun. Soalnya... Lin Xian sendiri adalah warga Tiongkok."
"Tapi semua itu urusan nanti. Masih terlalu dini membicarakannya sekarang. Saat ini, masih ada satu hal krusial yang belum diselesaikan."
Dia berbalik badan.
Mulai berjalan di dek observasi menara besi.
Datang ke pagar sisi timur.
Lengan kekarnya menopang di atasnya.
Menengadah.
Memandang ke timur yang jauh, seberang Samudra Atlantik yang jauh, atmosfer puluhan kilometer di ketinggian:
"【Lingkaran Tertutup saya... masih kurang satu langkah terakhir.】"
……
……
Perbatasan Eurasia dan Atlantik, atmosfer 80 kilometer di atas.
Lin Xian melirik terakhir asap hitam ledakan yang menyebar di atmosfer, menarik pandangannya, menatap Chu Anqing yang baru saja menghela napas lega di sampingnya:
"Tidak menakutkan, kan?"
Chu Anqing menarik beberapa kali napas dalam, lalu menengadah:
"Ta-takut pasti takut... Tapi sekarang sudah baik, Pelatih Wei Cheng juga bilang pesawat antariksa normal semua, berbahaya tapi selamat."
Lin Xian mengangguk.
Baru sekarang ada waktu untuk merenungkan kejadian secepat kilat tadi.
Terlalu rumit dan menegangkan...
Pertama, adalah ribuan satelit Starlink yang berjatuhan seperti bintang.
Meski sekarang tidak ada bukti, tapi bisa dipastikan ini pasti ulah Kevin Walker.
Target Kevin Walker bukan hanya pesawat antariksa.
Dia juga mempertimbangkan masalah kendali pesawat antariksa tanpa awak yang kurang lincah, jika terdeteksi lebih awal, bisa dihindari dengan manuver ekstrem oleh pilot berpengalaman.
Wei Cheng, jelas punya kemampuan seperti itu.
Jadi.
Untuk jaminan mutlak.
Kevin Walker lebih dulu mengendalikan 20 ribu satelit Starlink untuk menghujam dari ketinggian, memaksa pesawat antariksa Tiongkok masuk ke atmosfer rendah.
“Dia sama sekali tidak berniat menggunakan satelit untuk menghancurkan pesawat antariksa.”
“Kartu as dan senjata pamungkasnya tetaplah pesawat antariksa Amerika X-37B itu.”
“Saat konstelasi satelit Starlink mulai berjatuhan.”
“Kevin Walker juga secara bersamaan membajak pesawat antariksa tak berawak di orbit 1.200 kilometer, menyesuaikan posisi, menghidupkan mesin propelan, lalu menyelam menembus atmosfer bumi bagai bola api atau meteor.”
“Karena semua radar, komunikasi, dan perangkat pemindaian di pesawat antariksa tempat Lin Xian berada telah rusak, wajar jika mereka tidak mendeteksi pesawat antariksa yang menyerbu ini.”
“Hingga.”
“Wei Cheng yang tajam penglihatannya berhasil menangkap jejaknya dengan mata telanjang.”
“Pesawat lawan juga merupakan pesawat antariksa bersayap yang bergerak dengan kecepatan luar biasa!”
“Dalam situasi dimana semua yang kumiliki juga dimiliki musuh, sementara mereka punya yang tidak kumiliki... mustahil untuk menghindar.”
“Tiba-tiba, muncul gangguan tak terduga di tengah jalan.”
“Dari sudut kiri bawah bidang pandang, roket berkecepatan ultra dengan lingkaran Mark menyembur seperti kilat, langsung menghantam pesawat antariksa X-37B yang menerjang itu, berhasil mencegatnya.”
“Insiden mendadak yang tak dipahami siapa pun ini menggagalkan rencana matang Kevin Walker, sekaligus memberi kesempatan pesawat antariksa Xiao Bai untuk bernapas...”
“Sejak itu, langit pun aman dari ancaman.”
“Roket Starship Space-T itu adalah roketnya Elon Jusk.”
“Lin Xian bergumam:”
“Mengapa dia membantu kita?”
Dia awalnya mengira bahwa kalimat "kita bertemu di langit" yang dikatakan Elon Jusk kepadanya di Jamuan Amal Sains dulu, adalah ancaman untuk mencuri Partikel Ruang-Waktu.
Tapi sama sekali tidak menyangka.
Ungkapan "bertemu di langit" dari pihak lawan ternyata adalah sekutu!
Sekarang ketika dipikir-pikir...
Sebenarnya asumsi sebelumnya bahwa Elon Jusk akan mencuri Partikel Ruang-Waktu muncul dari prasangka bahwa Klub Jenius itu jahat dan suka mengganggu urusan orang.
Kalau mau jujur.
Saat ini, selain Kevin Walker yang diduga anggota Klub Jenius yang menunjukkan permusuhan terbuka... anggota lain yang diketahui seperti Huang Que, Elon Jusk, bahkan Copernicus yang disebut Ji Xinshui, sebenarnya tidak melakukan tindakan berbahaya.
Bahkan Kevin Walker pun.
Mungkin tujuannya hanya Partikel Ruang-Waktu, atau tidak ingin aku mendapatkannya. Kalau bicara ancaman nyata... selain upayanya menghalangi aku mendapatkan partikel dengan membajak pesawat antariksa kali ini, selama ini juga tidak ada gerakan mencurigakan.
Ini sangat menarik untuk direnungkan.
Huang Que bukan penjahat, justru melakukan hal bertolak belakang dengan Copernicus.
Copernicus diduga sebagai biang keladi yang menyuruh Ji Xinshui membunuh, asumsikan perkataan Ji Xinshui benar.
Kevin Walker ingin mencegahku mendapatkan Partikel Ruang-Waktu.
Padahal, Elon Jusk justru berada di posisi berseberangan dengan Kevin Walker, meluncurkan roket untuk membantu dirinya sendiri menghalangi serangan pesawat antariksa.
Ini...
Apakah internal Klub Jenius sedemikian kacau?
Masing-masing main sendiri?
Punya tujuan masing-masing?
Yang lebih tak terpikirkan adalah, dalam situasi saling konflik seperti saat ini...
Bagaimana mungkin mereka tetap setia pada tujuan awal selama 600 tahun, dan selama ini tidak membocorkan informasi apa pun atau meninggalkan jejak?
Tidak bisa dipahami.
Tapi Lin Xian secara intuitif merasa, Klub Jenius pasti bukan organisasi kacau tanpa aturan yang kehilangan pemimpin.
Di balik penampakan "saling curiga" ini, pasti ada tangan pengendali makro yang mengarahkan semua tindakan anggota menuju target bersama.
Dan yang bisa mengendalikan semua ini...
Pasti, hanya satu orang——
【Ketua Klub Jenius! Atau mungkin sang pendiri!】
Sulit dipercaya.
Elon Jusk sang miliarder teknokrat yang mengguncang dunia.
Kevin Walker sang jenius hacker remaja terkuat di permukaan bumi.
Copernicus yang disembah Ji Xinshui sang konglomerat setara negara meski penampakannya misterius.
Ditambah Huang Que sang penjelajah waktu masa depan yang penuh teka-teki...
Dewa macam apa yang bisa membuat para "jenius" ini begitu tunduk?
Membuat mereka patuh dan menjalankan tugas yang diberikan dengan baik?
Berdasarkan pemahaman Lin Xian saat ini.
Bagaimanapun dia tidak bisa membayangkan.
Jenius di atas jenius seperti ini, benarkah ada?
“Lin Xian！Cepat lihat——”
Suara Liu Feng yang bersemangat terdengar dari kokpit:
“【Partikel Ruang-Waktu！！】”
……
Di kabin penumpang, Lin Xian bertukar pandang dengan Huang Que, Chu Anqing, dan Gao Yang.
Liu Feng terlalu bersemangat.
Lupa menyebut kode rahasia Materi Alfa, langsung menyebut nama asli Partikel Ruang-Waktu di depan Wei Cheng.
“Tidak apa.”
Huang Que berkata pelan:
“Sudah sampai sekarang, tidak masalah lagi.”
“Wei Cheng memang layak dipercaya, hanya waktu itu kita masih di permukaan bumi, semakin sedikit orang yang tahu semakin baik.”
“Sekarang, di pesawat antariksa hanya ada beberapa orang ini, lagi dalam tahap kritis menangkap partikel, silakan bicara bebas. Pembatasan ini dicabut.”
Saat ini.
Kecepatan pesawat antariksa telah turun ke 1 Mach, melayang stabil di atmosfer 80 kilometer dengan dorongan mesin propelan.
Kerumunan melepas sabuk pengaman dan berkumpul di depan pintu kokpit.
Kokpit sangat sempit.
Setelah Huang Que dan Lin Xian berdesak-desakan masuk, Gao Yang dan Chu Anqing tidak bisa masuk lagi.
Helm Lin Xian menempel pada helm Liu Feng, mengikuti arah jari yang ditunjuknya, memandang ke alam semesta gelap bertabur bintang...
“Mana?”
Matanya hampir melotot keluar, tapi tak melihat apapun.
“Jaraknya masih agak jauh.”
Liu Feng menjelaskan:
“Aku juga baru saja seperti melihat... titik biru kecil yang tiba-tiba berkedip lalu menghilang.”
“Tapi itu pasti Partikel Ruang-Waktu, tidak mungkin salah! Melihat langit dari ketinggian atmosfer seperti ini, latar alam semesta tetap hitam, tidak banyak gangguan penglihatan. Saat ada titik cahaya berkelip di kondisi seperti ini, sudah pasti itu Partikel Ruang-Waktu!”
Lin Xian menundukkan kepala, melihat pelacak Partikel Ruang-Waktu di tangan Liu Feng:
“Artinya, bisa dipastikan Partikel Ruang-Waktu terlihat oleh mata telanjang, bisa direkam CCTV.”
“Benar, ini kabar baik, Lin Xian.”
Liu Feng bersemangat berkata:
“Kalau mata manusia bisa melihat, berarti Partikel Ruang-Waktu memancarkan cahaya tampak. CCTV di luar kabin pasti bisa merekamnya! Dengan begitu... Gao Yang bisa mengoperasikan lengan mekanik melalui monitor, menangkap Partikel Ruang-Waktu pakai penanak nasi!”
Lin Xian mengangguk.
Ini bagus sekali...
Sebelum lepas landas, kekhawatiran terbesar Lin Xian adalah Partikel Ruang-Waktu tidak kasat mata.
Jika partikel itu transparan.
Atau memang tak terlihat.
Maka tingkat keberhasilan misi antariksa ini langsung turun 99%.
Kini kekhawatiran itu sirna.
Benar-benar kabar baik.
“Gao Yang, kembali ke kabin peralatan. Mulai operasikan lengan mekanik. Keluarkan dulu, biasakan diri dengan gerak-gerik operasionalnya.”
“Liu Feng, mulai sekarang kau bertindak sebagai navigator. Beri panduan lisan ke Wei Cheng melalui tampilan pelacak Partikel Ruang-Waktu, arahkan pesawat antariksa sedekat mungkin ke partikel, ciptakan kesempatan penangkapan yang ideal untuk Gao Yang.”
Di kanal komunikasi radio, Huang Que memulai perintah:
"Lin Xian dan An Qing, kalian berdua tidak memiliki tugas spesifik selama fase penangkapan. Bisa melihat-lihat lebih lama di kabin pengemudi. Tapi saat aksi penangkapan resmi dimulai, segera ikuti arahan sebelumnya—An Qing berdiri di kabin penumpang untuk menghubungkan kabin pengemudi dan kabin peralatan; Lin Xian berdiri di belakang Gao Yang, membantu Gao Yang dalam operasi mekanis."
"Diterima!" jawab kerumunan.
Tak lama kemudian.
Huang Que langsung menoleh keluar dari kabin pengemudi, bersama Gao Yang menuju kabin peralatan.
Chu Anqing berhasil menyelip masuk, membuka mata lebar-lebar, bersama Lin Xian memandang ke alam semesta bertabur bintang...
Menunggu.
Menunggu.
Menunggu...
Mungkin pertemuan pertama dalam sejarah manusia dengan Partikel Ruang-Waktu.
"Kanan, kanan, naik sedikit, depan, perlahan, kiri, kiri lagi... loncat ke kanan lagi, pertahankan arah ini, stabilkan..."
Di kanal radio, tak ada gangguan suara, tak ada yang berbicara, hanya Liu Feng yang terus memberi arahan ke Wei Cheng:
"Baik, naik, tingkatkan ketinggian, lebih tinggi lagi! Posisi tepat! Kecepatan tepat! Dia tepat di atas kita! Lanjutkan naik! Sudah dekat! Frekuensi kedipan dan arah Partikel Ruang-Waktu sangat stabil akhir-akhir ini! Akan bertemu! Wei Cheng! Jaga jarak!"
Tiba-tiba.
Chu Anqing membelalakkan mata, mengacungkan jari telunjuk ke kanan atas:
"Senior Lin Xian! Cepat lihat! Di sana!"
Lin Xian menoleh, mengikuti arah jari Chu Anqing—
Hiii...
Ia tak bisa menahan tarikan napas dalam-dalam.
Di latar belakang kosmos yang tak bertepi, di antara taburan bintang-bintang, sebuah bola cahaya biru sebesar apel tergantung di udara!
Karena kecepatan pesawat antariksa sejalan dengan kedipan partikel itu, kini Partikel Ruang-Waktu terlihat diam menggantung di layar hitam!
Lin Xian memicingkan matanya, mengamati lebih seksama.
Bola cahaya kecil itu tidak terlalu terang, seluruhnya berwarna biru. Di dalamnya terlihat kilatan listrik dan petir yang saling menjalin, tampak sangat aktif seperti makhluk hidup.
Di depan mata.
Jarak mereka dengan bola listrik biru sebesar apel ini hanya kurang dari 30 meter.
Benda langit!
【Pendatang dari Ruang-Waktu Lain！】
“Melampaui hukum fisika, bebas dari ikatan alam semesta！”
“Ini……”
“adalah——yang telah lama mereka cari——”
【Partikel Ruang-Waktu！】
“Bersiap di posisi masing-masing。”
Dari radio komunikasi, suara khidmat Huang Que terdengar:
“Sekarang saya umumkan, operasi penangkapan Partikel Ruang-Waktu……”
“Resmi dimulai！”
