Hukum Ruang-Waktu...
Lin Xian sudah lama tidak mendengar frasa ini.
Tiba-tiba dia teringat malam hujan pertama bertemu Huang Que.
Di kantor Zhao Yingjun, wanita yang membuatnya kaget itu menyodorkan undangan Klub Jenius palsu lalu pergi:
"Hukum Ruang-Waktu jauh lebih penting dan ketat dari yang kau bayangkan. Hampir semua jawaban ada di dalamnya... Tapi sejauh ini, pemahamanmu masih dangkal."
Sampai hari ini.
Sudah lebih dari setahun sejak hari itu.
Hampir dua tahun sejak pertama kali merumuskan empat hukum ruang-waktu.
Dua tahun.
Sangat lama.
【Penolakan Ruang-Waktu】.
Ini adalah hukum ruang-waktu baru.
Menjadi hukum kelima setelah Efek Kupu-Kupu Temporal, Perubahan Ruang-Waktu, Titik Jangkar Perubahan, dan Elastisitas Ruang-Waktu.
Saat ini.
Begitu hukum ini dipahami, banyak misteri yang sebelumnya membingungkan menjadi jelas.
【Ruang-waktu memiliki sifat menolak benda asing. Secara naluriah akan menolak, melawan, menyerang, bahkan memusnahkan objek atau pendatang dari dimensi lain yang bukan berasal dari linimasanya. Fenomena ini disebut——Penolakan Ruang-Waktu.】
Dengan memahami hukum ini.
Banyak hal dan teka-teki yang sebelumnya tak terpecahkan mulai menemui titik terang.
"Contohnya."
Mengapa mata Huang Que berwarna biru kristalin, seolah kaca patri mengalir?
Inilah efek penolakan ruang-waktu yang terjadi.
Karena bagi ruang-waktu asli ini, Huang Que yang berasal dari masa depan adalah entitas asing, benda luar, benda aneh.
Oleh karena itu, kekuatan ruang-waktu itu sendiri secara naluriah akan menolak Huang Que.
Membuat matanya membiru.
Bahkan mengubah penampilannya.
Membuat tubuhnya menjadi lemah.
Membuatnya terbatas oleh elastisitas ruang-waktu sehingga tak bisa berbuat semaunya.
Ini adalah 【mekanisme perlindungan diri】 dari ruang-waktu.
Lin Xian menduga.
Mungkin ruang-waktu itu sendiri juga bersifat lembam dan stabil, sama seperti manusia yang sehat.
Keberadaan orang seperti Huang Que jelas akan merusak perkembangan dan sebab-akibat ruang-waktu itu sendiri, mengganggu stabilitasnya.
Maka.
Sistem imun ruang-waktu akan aktif.
Penolakan ruang-waktu akan 【menandai】 para pendatang asing yang bukan berasal dari ruang-waktu ini.
Mata biru yang mencolok dan tak bisa diabaikan ini mungkin merupakan peringatan bagi makhluk ruang-waktu ini bahwa ini adalah pendatang berbahaya!
Perbedaan penampilan mungkin juga hasil penolakan ruang-waktu, tujuannya mungkin untuk mencegah makhluk ruang-waktu ini tertipu dan sulit membedakan yang asli-palsu.
Demikian pula.
Kelemahan tiba-tiba Huang Que di kamar mandi itu, batuk-batuk, seluruh tubuh bergetar, mata yang memudar - semua ini adalah serangan penolakan ruang-waktu yang bertujuan segera melenyapkan pendatang asing ini! Untuk mempertahankan stabilitas dan kesehatan ruang-waktu itu sendiri!
"Begitu rupanya..."
Saat ini.
Lin Xian telah benar-benar memahami misteri yang menyelimuti Huang Que.
Benar.
Seperti yang dikatakan wanita ini saat pertama kali bertemu dengannya—hukum ruang-waktu memang terlalu rumit dan penting.
Hampir semua jawaban tersembunyi dalam hukum ruang-waktu.
Huang Que sama sekali tidak berbohong tentang hal ini.
Hanya dengan memahami satu hukum ruang-waktu baru, begitu banyak misteri langsung terpecahkan.
Jika.
Suatu hari nanti.
Apakah dengan menguasai sebanyak mungkin, bahkan semua hukum ruang-waktu, dirinya benar-benar bisa menyingkap kabut semua misteri dan melihat kebenaran sejati?
Lin Xian terus menatap Huang Que.
Saat pertama kali melihat wanita ini, dia sempat mengiranya sebagai Zhao Yingjun.
Chu Anqing juga pernah berkata.
Dari awal dia sudah merasa Huang Que dan Zhao Yingjun sangat mirip—jika tidak memperhatikan baik-baik, mudah sekali terkecoh.
Keduanya memberikan kesan yang sangat serupa.
Aura.
Gerakan kecil.
Kebiasaan.
Ekspresi wajah saat tersenyum.
Meski wajah, postur, warna pupil mereka sama sekali berbeda... Tapi dengan mempertimbangkan penolakan ruang-waktu, bukankah mungkin mereka sebenarnya orang yang sama?!
Password kantor yang seharusnya hanya diketahui dia dan Zhao Yingjun, Huang Que juga mengetahuinya;
Teknik mengemudi Huang Que saat menikung sangat mirip dengannya, padahal kemampuan mengemudi Zhao Yingjun justru dia yang ajarkan;
Zhao Yingjun sangat suka memakai sepatu hak tinggi dan anting, Huang Que juga tak pernah lepas dari sepatu hak tinggi dan anting;
Pada malam Tahun Baru Imlek tahun 2024, kedua wanita ini memilih waktu yang sama persis untuk mengucapkan Selamat Tahun Baru pada diri sendiri;
【Huang Que, mungkin adalah Zhao Yingjun yang kembali dari perjalanan lintas waktu di masa depan!】
Tiba-tiba.
Lin Xian teringat lelucon yang pernah terpikir sebelumnya -
Karena warna anting Zhao Yingjun selalu selaras dengan warna mantelnya setiap hari, saat itu Lin Xian dalam hati mencela bahwa jika suatu hari ada kloningan yang ingin menyamar sebagai Zhao Yingjun, kebiasaan kecil ini akan langsung terlihat kepalsuannya.
Jadi...
Apakah Huang Que sengaja melakukan ini?
Sengaja membuat warna anting tidak selaras dengan mantel untuk menyesatkan dirinya? Agar dirinya tidak pernah terpikir ke arah itu?
Lin Xian teringat bahwa dia pernah mengajukan masalah ini langsung pada Zhao Yingjun:
"Bagaimana jika... kau memakai mantel warna krem lalu mengenakan anting biru?"
Saat itu Zhao Yingjun langsung mengerutkan alutnya:
"Kombinasi aneh macam apa itu? Menurutku sulit diterima."
Dia balik bertanya pada Lin Xian:
"Kau suka campuran gaya seperti itu?"
"Tidak, tidak sama sekali."
Lin Xian buru-buru menyangkal:
"Aku hanya kebetulan melihat seorang wanita berpakaian seperti itu hari itu, terasa aneh."
"Memang aneh." Kata Zhao Yingjun saat itu:
"Dalam hal kombinasi pakaian, sebaiknya tidak terlalu banyak warna. Kalau tidak akan terlihat seperti pohon natal yang norak. Menurutku tiga atau empat warna di seluruh penampilan sudah cukup."
Apalagi.
"Zhao Yingjun sendiri sebenarnya tidak suka memakai anting biru, dalam setahun mungkin hanya dipakai dua tiga kali saja."
"Dia sendiri yang mengatakannya."
"Hanya di acara seperti jamuan malam atau pesta dansa, barulah dia mau memakai anting biru yang serasi dengan gaun birunya."
……
"Hati Lin Xian campur aduk."
"Teringat kata Chu Anqing tentang kesepian Huang Que;"
"Teringat ucapan Zhao Yingjun yang takut akan kesepian;"
"Teringat patung giok putih di Istana Langit Rhein dalam mimpi ketiga yang telah menunggu 600 tahun;"
"Teringat di restoran masakan Hunan, Zhao Yingjun bersikukuh takkan naik cabin hibernasi."
"Pada detik ini,"
"Lin Xian seakan memahami, kode rahasia apa yang benar-benar mampu menembus tembok dimensi, melampaui hukum ruang-waktu, mengabaikan elastisitas temporal, namun tetap bisa tersampaikan!"
"Dia menarik napas dalam."
"Pelahan menengadah."
"'Huang Que.'"
"Suaranya lirih memanggil wanita penyendiri yang diam dan tak mau bergaul itu, menatap tajam biru pekat di matanya, sambil guliran jakunnya bergerak, berbisik pelan:"
"'Kenapa...selalu memakai anting biru?'"
？
？
？
"Di ruang peralatan, Gao Yang, Liu Feng, dan Chu Anqing membelalakkan mata, memandang Lin Xian seperti melihat orang bodoh."
"Sama sekali tak mengerti."
"Mengapa di momen genting begini, Lin Xian tiba-tiba menanyakan hal tak penting?"
"Otaknya kemasukan angin?"
"Atau kecerdasan babinya kelebihan beban memikirkan hukum ruang-waktu?"
"Namun..."
"Ekspresi Lin Xian sungguh-sungguh, tatapannya mantap."
“Dia tidak sedang bercanda.”
“Dia sangat serius menanyakan masalah ini pada Huang Que.”
Huang Que bangkit dari dinding kabin yang dijadikan sandaran.
Berdiri tegak.
Berhadapan dan saling memandang dengan Lin Xian.
Pupil biru yang biasanya tenang, kini tak kuasa menahan getaran.
Keduanya diam seribu bahasa.
Tapi tatapan mata mereka seolah bertukar banyak informasi.
Kau tahu.
Aku tahu.
Saling memahami tanpa perlu diucapkan.
“Karena...”
Huang Que menggigit bibir bawahnya, menutup mata:
“【Biru... benar-benar indah.】”
……
Seketika.
Lin Xian merasa ada sesuatu yang hancur di dalam hatinya.
Betapa tidak tulusnya perkataan itu.
Dan betapa sulitnya untuk diungkapkan.
Memang ada hal-hal yang bisa melampaui ruang-waktu.
Tapi Hukum Ruang-Waktu tetaplah mutlak.
Jika partikel ruang-waktu itu sudah diserang hukum hingga tak terlihat; maka kehati-hatian Huang Que yang tak berani melanggar hukum, tak berani berucap lebih, tak berani merespons sedikit pun.
Yang ditakutinya...
Pasti sama seperti partikel ruang-waktu itu.
【Penolakan Ruang-Waktu】
Hukum ruang-waktu yang kejam ini cukup untuk membunuh eksistensinya, seperti menghapus partikel ruang-waktu.
Apalagi.
Hukum ruang-waktu yang membatasi Huang Que bukan hanya Penolakan Ruang-Waktu.
Dia tak hanya harus menahan sakit akibat Penolakan Ruang-Waktu, tapi juga terus waspada terhadap pengawasan Elastisitas Ruang-Waktu.
Begitu melewati batas elastisitas ruang-waktu ini.
Mungkin...
"Konsekuensinya akan lebih parah."
"Apalagi."
"Mungkin masih ada hukum ruang-waktu lain yang tidak dipahami diri sendiri, yang juga membatasi Huang Que."
"Mengingat pertengkaran sebelumnya dengan Huang Que, ketidakpercayaan, salah paham."
"Dibandingkan dengan hal-hal yang telah Huang Que lakukan untukku."
"Aku minta maaf padamu."
Lin Xian berkata pelan:
"Meminta maaf untuk banyak hal."
Huang Que terkikik.
Menolehkan kepala.
Menyilangkan lengan:
"【Seorang pemimpin yang kompeten, jangan pernah meminta maaf.】"
"Hingga kini merenungkan Xiang Yu yang tak mau menyeberangi Sungai Jiangdong. Aku tak pernah menganggap Xiang Yu sebagai pahlawan, para prajurit yang mengikutinya sampai mati pun tak ada yang ingin melihat Raja Chu Barat bunuh diri di Sungai Wu."
"Kami mengikutimu, datang untukmu, benar demi mu, salah demi mu, hidup demi mu, mati demi mu. Dari dulu hingga kini, pemenang jadi raja yang kalah jadi penjahat, memang tak ada benar-salah mutlak. Banyak hal, jika kau percaya itu benar, maka itulah benar; jika kau ragu itu salah, maka itulah salah."
"Jadi, Lin Xian..."
Dia menoleh, mata birunya bersinar seperti baru:
"Kalau benar, lakukanlah dengan berani. Kalau salah, salahkan sampai akhir. Jangan jadi seperti Xiang Yu sang Raja Chu Barat, hidup dalam pujian catatan sejarah, tak ada artinya dibanding hidup di masa kini yang masih ada harapan. Kisah《Farewell My Concubine》, dibanding Xiang Yu, aku lebih suci Permaisuri Yu."
"【Permaisuri Yu-lah pahlawan, Xiang Yu bukan.】"
？
？
？
Tanda tanya muncul lagi di atas kepala Gao Yang, Liu Feng, dan Chu Anqing.
“Mereka saling memandang satu sama lain, merasa seperti mendengar percakapan terenkripsi.”
“Ini...”
“Apa kedua orang ini sedang berbicara bahasa manusia?”
“Memang setiap kalimat terpisah bisa dimengerti, tapi apa maksudnya membahas ini sekarang?”
“Pertanyaan aneh tentang warna anting-anting.”
“Permintaan maaf yang tak jelas juntrungannya.”
“Cerita 《Farewell My Concubine》 yang tak terkait sama sekali.”
“Sebenarnya sedang membahas apa sih!”
“Liu Feng memandang Lin Xian dengan wajah semakin putus asa...”
“Dia sudah lama tahu Huang Que adalah orang yang berbicara dengan teka-teki.”
“Nah ini dia akibatnya.”
“Burung sejenis berkumpul, dekat tinta akan menjadi hitam.”
“Lin Xian pun ikut menjadi ahli teka-teki.”
“Tidak! Kalian berdua ini sedang apa! Bisakah kalian memahami situasi sebenarnya?!”
“Gao Yang menepuk meja dan berdiri:”
“Ini waktunya bukan untuk mengapresiasi puisi kuno! Cepat pikirkan strategi dan skema! Pikirkan! Aduh, aku lebih panik dari kalian semua!”
“Ketinggian turun ke 52 kilometer! Kita akan masuk ke troposfer!” Suara Wei Cheng terdengar dari radio komunikasi:
“An Qing, cepat periksa! Apakah partikel ruang-waktu masih ada? Jika ada penyimpangan arahku, segera beri tahu! Sekarang aku tidak punya radar, navigasi, dan tidak bisa melihat posisi partikel ruang-waktu. Ini benar-benar menerbangkan buta!”
“Chu Anqing buru-buru melihat keluar jendela pesawat:”
“Masih ada! Arah dan kecepatan partikel ruang-waktu sangat stabil... Pertahankan kecepatan dan arah sekarang, tidak masalah! Aku terus menatapnya, jika ada penyimpangan akan segera kukabari Pelatih Wei Cheng!”
“Liu Feng mendekat dan memandang Lin Xian:”
“Sekarang bagaimana?”
Dia berhenti sejenak:
“Saat ini, kita sama sekali tidak mungkin menangkap Partikel Ruang-Waktu lagi. Semua instrumen dan mata telanjang tidak bisa melihat Partikel Ruang-Waktu. Gao Yang tidak punya cara untuk memburunya menggunakan lengan mekanik.”
“Bahkan jika Chu Anqing bisa melihat Partikel Ruang-Waktu, itu tidak ada gunanya secara praktis. Partikel itu muncul dan menghilang begitu cepat. Jika kita memintanya memberi tahu posisi partikel secara lisan kepada Gao Yang, mungkin sebelum kalimatnya selesai diucapkan, partikel sudah berpindah tempat. Terlalu lambat.”
“Kalau menyuruh Chu Anqing mengoperasikan lengan robot... jangan harap. Tidak realistis. Bakat Gao Yang sangat langka, bahkan dia perlu latihan lama baru bisa mahir mengendalikan lengan mekanik. Sekalipun Chu Anqing berlatih setahun dua tahun, dia tetap tidak akan bisa, apalagi belajar dadakan sekarang. Mustahil.”
“Eksekusi Rencana B.” Jawab Lin Xian:
“Sebenarnya dalam buku rencana kita, sudah dipertimbangkan kemungkinan Gao Yang gagal menangkap Partikel Ruang-Waktu dengan lengan mekanik. Jadi dari awal sudah ada Rencana B--”
“Tabrakan pesawat antariksa ke Partikel Ruang-Waktu, biarkan partikel masuk ke ruang dalam pesawat. Kita tangkap di ruang peralatan yang luas. Bagaimanapun sudah terbukti partikel itu tidak berwujud fisik dan bisa menembus semua materi, berarti juga bisa menembus dinding kabin pesawat antariksa.”
“Satu-satunya penyesuaian dalam Rencana B adalah... awalnya yang memegang penanak nasi untuk menangkap Partikel Ruang-Waktu adalah saya. Tapi karena kita semua tidak bisa melihat partikel itu dengan mata telanjang, maka An Qing lah yang harus melakukannya. Soal kelincahan tubuh dan koordinasi tangan-kaki An Qing tidak ada masalah, justru fisiknya yang paling unggul di antara kita membuatnya lebih cocok daripada siapa pun.”
Liu Feng menggelengkan kepala:
“Kau melewatkan satu masalah, Lin Xian. Memang sudah terbukti Partikel Ruang-Waktu yang menyentuh/menembus benda mati tidak berpengaruh apa-apa. Baik Penangkap Partikel Ruang-Waktu maupun lengan mekanik semuanya utuh dan berfungsi normal.”
“Tapi... bagaimana dengan manusia? Siapa yang bisa jamin apa yang terjadi jika Partikel Ruang-Waktu menyentuh tubuh manusia atau benda hidup? Bagaimana kalau——”
“Aku yang akan melakukannya.”
Lin Xian langsung mengangkat tangan menyela Liu Feng, memandang sekeliling kerumunan:
“Aku yang pertama. Aku yang akan kontak dengan Partikel Ruang-Waktu untuk memverifikasi ada tidaknya bahaya.”
……
Kerumunan memandangi Lin Xian dengan mata terbelalak.
“Kau! Kau gila Lin Xian!”
Gao Yang langsung menerjang ke depan, meninju bahu Lin Xian:
“Apa yang kau pikirkan?! Itu benda dari dimensi luar! Dari lihat saja sudah mengerikan, berdesis-desis mengeluarkan percikan api listrik. Siapa tahu tiba-tiba menyetrum mati kau? Atau langsung menarikmu ke dimensi lain? Kau bisa mati!”
“Cukup, tidak perlu dibahas lagi.”
Lin Xian kembali mengangkat tangan menghentikan Gao Yang:
“Seperti yang dikatakan Huang Que, kalian semua datang demi saya, naik pesawat antariksa penuh krisis ini karena saya. Setiap orang punya peran masing-masing, sementara saya yang tak berguna sama sekali. Jadi, beri saya satu kesempatan untuk membuktikan diri.”
Sambil berkata demikian, dia langsung berjalan menuju kabin penumpang:
“Kalian semua tetap di kabin peralatan dulu. Saya sendiri akan menunggu di kabin penumpang. Nanti, Chu Anqing akan memerintahkan Wei Cheng untuk menembakkan Partikel Ruang-Waktu melalui dinding kabin penumpang agar bersentuhan dengan saya. Setelah Chu Anqing memastikan Partikel Ruang-Waktu benar-benar menyentuh saya dan tidak ada bahaya, percepat sedikit kecepatan pesawat. Biarkan Partikel Ruang-Waktu tertinggal sedikit lalu masuk ke kabin peralatan. Chu Anqing bisa menangkapnya dengan penanak nasi di sana.”
Tak.
Sebuah tangan mendarat di bahu Lin Xian.
Menoleh ke belakang.
Liu Feng sedang menahannya.
“Biarkan saya saja.”
Liu Feng menatap Lin Xian:
“Saya selalu mengagumimu, Lin Xian. Tapi kau masih punya orangtua, teman, terlalu banyak ikatan di dunia ini. Saya yatim piatu, Qiqi juga sudah meninggal. Tak ada lagi yang kuikat atau kusesalkan di sini.”
“Satu-satunya keinginan adalah memahami konstanta alam semesta, membuktikan kebenarannya pada dunia. Dengan itu, mati pun takkan kusesali.”
“Tapi sekarang, jika Partikel Ruang-Waktu ini tak tertangkap, penelitian konstanta alam semesta mungkin akan mandek... Kemampuanku terbatas, aku bukan jenius matematika. Mungkin benar-benar tak bisa menemukan cara lain. Partikel ini adalah satu-satunya kesempatanku.”
“Jadi, aku tidak akan bicara panjang lebar. Biarkan aku maju, aku yang akan menghubungi Partikel Ruang-Waktu. Aku lebih tua beberapa tahun darimu, kebutuhanku akan Partikel Ruang-Waktu lebih mendesak. Aku tidak memiliki ikatan keluarga, tidak ada yang lebih cocok dariku.”
……
Waktu terbatas.
Pesawat antariksa telah turun ke ketinggian 50 kilometer di stratosfer. Tak seorang pun tahu di mana titik akhir Partikel Ruang-Waktu atau kapan akan menghilang. Tidak boleh ada penundaan lagi.
Akhirnya.
Liu Feng berdiri sendirian di kabin penumpang.
Menutup kedua matanya.
Bersiap menyambut kontak pertama dalam sejarah manusia dengan Partikel Ruang-Waktu.
“Pelatih Wei Cheng! Posisi sekarang tepat! Partikel Ruang-Waktu sedang berkelip dan melompat di sebelah kiri kabin penumpang! Arah dan frekuensi kedipannya stabil!”
Chu Anqing menempelkan wajahnya di jendela kabin peralatan, mengamati lintasan Partikel Ruang-Waktu yang hanya bisa dilihatnya, memberi arahan pada Wei Cheng:
“Geser ke sana! Biarkan Partikel Ruang-Waktu masuk ke kabin penumpang!”
Wei Cheng memutar gagang kemudi dengan kuat!
Mesin pendorong di belakang pesawat antariksa berputar!
Mendorong pesawat tiba-tiba belok kiri!
Namun.
Seperti sebelumnya, Partikel Ruang-Waktu menolak dan menghindar dari objek di ruang-waktu ini.
Pesawat belum sempat mendekati kiri, partikel itu sudah langsung menghilang.
Setelah beberapa kali percobaan.
Tetap tidak bisa membuat Partikel Ruang-Waktu menembus dinding kabin masuk ke pesawat.
“Ah...”
Liu Feng bertahan sambil menggertakkan giginya:
“Pesawat antariksa masih terlalu lambat. Jika kecepatannya bisa lebih tinggi, atau langsung menabrak ke atas, mungkin Partikel Ruang-Waktu bisa diseret masuk.”
“Menurutku harapannya kecil.” Gao Yang menggelengkan kepala:
“Sebelumnya aku pernah bertarung dengannya. Aku tahu betapa lincahnya dia. Pesawat antariksa sebesar ini terlalu mudah dihindari.”
“Bagaimana kalau kita pelankan dulu kecepatan, biarkan Partikel Ruang-Waktu berada di depan, lalu langsung akselerasi penuh dan tabrak partikel itu untuk memasukkannya?” Di saluran radio, Wei Cheng berkata.
“Tidak bisa.”
Lin Xian langsung membantah:
“Meski rencana ini berhasil, pesawat antariksa tidak memiliki kemampuan untuk memperlambat dan mengerem di atmosfer. Memang benar kau bisa menabraknya jika kecepatan tinggi, tapi kecepatan Partikel Ruang-Waktu selalu 0.97 Mach. Jika kecepatan kita jauh melebihinya, begitu partikel itu masuk, karena terlalu lambat, dia akan terlempar keluar lagi dari ekor pesawat.”
“Saat ini selain Chu Anqing, kita tidak punya cara lain untuk mengobservasi Partikel Ruang-Waktu. Lagipula tidak ada jendela di belakang pesawat antariksa. Jadi... jika sampai terjadi situasi itu, Chu Anqing tidak bisa melihat posisi partikel dan kita akan kehilangan jejaknya selamanya.”
Gao Yang langsung melompat marah:
“Lalu harus bagaimana ini!”
“Cepat tidak boleh, lambat juga tidak boleh. Dasar... Partikel Ruang-Waktu ini jelas-jelas ada di luar kaca, tapi tidak terlihat, tidak bisa disentuh, dan terus muncul-hilang secara acak. Benar-benar menjengkelkan!”
……
Situasi kembali mengalami kebuntuan.
“Ketinggian terus menurun! Saat ini berada di stratosfer atmosfer 48 kilometer!”
“Ketinggian 47 kilometer!”
“Ketinggian 45 kilometer!”
Di dalam pesawat antariksa, hanya tersisa suara Wei Cheng yang melaporkan ketinggian.
45 kilometer...
45.000 meter.
Dibandingkan ketinggian luar angkasa sebelumnya, jarak ini sudah sangat dekat dengan permukaan bumi.
Namun.
Kerumunan sama sekali tak punya cara.
Tiba-tiba.
Chu Anqing perlahan mengangkat tangan kanannya:
“Biarkan aku yang melakukannya.”
Suaranya tenang, namun masih terdengar bergetar.
Lin Xian, Gao Yang, Liu Feng menoleh memandangnya dengan bingung:
“Apa yang ingin kau lakukan?”
“【Keluar kabin.】”
“Apa?!” serempak kerumunan berseru.
Namun...
Tatapan Chu Anqing penuh keteguhan:
“Sekarang, karena hanya aku yang bisa melihat Partikel Ruang-Waktu... satu-satunya cara untuk menangkapnya adalah—”
Ia mengulurkan tangan kanan, menunjuk tepat di atas ruang peralatan:
“【Aku membawa penanak nasi, berdiri di kabin terbuka lengan mekanik... menangkapnya langsung dengan tangan!】”
