"Yu Xi, tunggulah di mulut tangga ini saja, jarak ini masih membuatku cukup tenang."
"Elon Jusk dan yang lain naik-turun pasti pakai lift, takkan melewati mulut tangga ini."
“Setelah berpikir panjang, Lin Xian menemukan titik keseimbangan antara dua pilihan: 'Jangan tinggalkan Yu Xi' dan 'Jangan biarkan Yu Xi terbuka di hadapan Elon Jusk'.”
“Setelah menempatkan Yu Xi di mulut tangga lantai 17 bagian rawat inap, dia berjalan menuju kamar pasien Zheng Xiangyue.”
“Di luar kamar pasien berdiri dua orang.”
“Mereka adalah pejabat pemerintah Shanghai tersebut dan kepala perawat.”
“Mereka tidak masuk mengganggu percakapan Elon Jusk dengan Zheng Xiangyue, sesuai permintaan awal Elon Jusk.”
“Elon Jusk mengatakan ingin berbincang dengan Zheng Xiangyue dalam kondisi santai, sekadar obrolan pribadi tanpa formalitas.”
“Lin Xian juga tidak mendekat, hanya berdiri diam di luar pintu.”
“Tak lama, Elon Jusk yang terus menoleh ke belakang memperhatikan Lin Xian. Dia segera bangkit dari kamar Zheng Xiangyue dan keluar.”
“Lin Xian, dia adalah temanku.”
“Elon Jusk menunjuk Lin Xian sambil tersenyum pada pejabat Shanghai yang mendampingi:”
“Kami berdua akan berbincang sebentar di sana, tidak akan mengganggu jadwal berikutnya.”
“Tidak masalah, silakan.”
“Kemudian.”
“Elon Jusk merapikan setelan jasnya, mendekati Lin Xian dengan mengulurkan tangan kanan:”
“Lin Xian, Sudah Lama Tak Berjumpa, mari kita berjabat tangan.”
“Di mana Angelica?”
“Lin Xian tidak menjabat tangan, langsung ke inti percakapan:”
“Di mana Angelica? Apa yang kau lakukan padanya?”
“Elon Jusk merendahkan kepala.”
“Terkikik pendek.”
“Lalu menggelengkan kepala:”
“Lin Xian, kalau kau mencari Angelica, sepertinya kau salah tempat. Angelica tidak ada di sini.”
“Memang benar dia pernah di bawah kontrolku, dan aku merawatnya dengan baik... Sayangnya, dia kabur dari sini dan mencuri beberapa barang.”
“Aku justru lebih ingin bertanya padamu, apakah kau tahu dimana Angelica? Jika tahu, tolong beri tahu. Bagaimanapun juga, barang curian harus dikembalikan.”
Lin Xian mendengus pelan.
Sama sekali tidak percaya pada kata-kata hantu Elon Jusk.
Angelica hilang kontak tepat di pusat peluncuran roket Elon Jusk. Sudah berbulan-bulan tidak ada jejak aktivitas maupun koordinasi dengannya.
Jelas sekali Elon Jusk sedang berbohong.
Dia menarik napas panjang, menatap mata Elon Jusk:
“Kalau begitu, tidak ada yang perlu dibicarakan lagi?”
Elon Jusk juga menghapus senyumnya.
Dengan wajah serius memandang Lin Xian:
“Kurasa sekarang apapun yang kukatakan, kau tidak akan percaya. Lin Xian, seharusnya ada salah paham mendalam antara kita.”
“Tapi dalam situasi ini, aku memang tidak bisa menunjukkan bukti konkret bahwa ini semua hanya kesalahpahaman.”
“Namun kuyakin, jika kita sama-sama menunjukkan itikad baik dan berbicara tanpa prasangka, kesalahpahaman ini bisa diatasi.”
“Sekarang di sini jelas tidak tepat, lagipula... saya memang punya sesuatu yang ingin saya tunjukkan padamu. Rumah sakit juga bukan tempat yang cocok untuk saya mengeluarkannya. Jadi... bagaimana kalau kita ganti waktu dan tempat untuk berbicara lebih lanjut?”
Dia tersenyum, menyatukan tangan di belakang punggung dan berdiri tegak:
“Di Area Baru Lingang, sekitar dua kilometer sebelah utara Pabrik Super Tesla, ada sebuah bangunan pabrik yang terbengkalai. Meski di dalamnya banyak material bangunan dan sampah yang menumpuk, ruangannya luas, cukup sepi, tidak ada gangguan—sangat cocok untuk kita berbincang di sana.”
“Jangan tunda lagi, bagaimana kalau jam 8 malam ini? Kali ini saya pasti tidak akan terlambat... Jam 8 malam, kita bertemu tepat waktu di pabrik terbengkalai itu. Saya akan datang dengan ketulusan penuh—tanpa pengawal, tanpa siapa pun, hanya saya sendiri yang akan menemui Anda.”
Setelah berkata demikian.
Ia melambaikan tangan memberi salam perpisahan pada Lin Xian:
“Sampai jumpa nanti malam, Lin Xian. Janji harus ditepati.”
Berbalik badan.
Elon Jusk tertawa sambil berkata "heh", menggandeng lengan pejabat Shanghai, saling merendah memasuki lift, pintu tertutup, lift turun dan pergi.
……
Pertemuan kali ini.
Jauh lebih singkat dari yang dibayangkan Lin Xian.
Tapi apa boleh buat?
Mengingat pihak lain tidak mengakui Angelica berada di tangannya, tentu tidak ada lagi yang layak dibicarakan.
Hanya saja tidak disangka...
Elon Jusk malah mengajak dirinya bertemu lagi jam 8 malam di pabrik terbengkalai di pinggiran kota yang sepi itu.
Katanya mau bertemu empat mata, datang sendirian.
Bisakah dipercaya?
Lin Xian tidak akan percaya begitu saja.
Karena sudah datang ke sini, dan selama ini sibuk dengan persiapan naik ke langit, sibuk berlarian, sibuk menyelamatkan nyawa—sudah lama tidak mengunjungi Zheng Xiangyue.
Mari manfaatkan kesempatan ini untuk menjenguknya.
Dia berjalan ke depan kamar pasien, mengetuk pintu yang terbuka dengan lembut, bertatapan mata dengan Zheng Xiangyue yang sedang memeluk kotak abu jenazah.
"Kakak Lin Xian!"
Zheng Xiangyue memiringkan kepalanya sambil tersenyum, rambut hitam panjangnya yang seperti air terjun terurai.
Dia meletakkan kembali kotak abu kakaknya di meja rias.
Kemudian berlari kecil menghampiri, menggenggam tangan Lin Xian:
"Kakak Lin Xian! Tahukah kau siapa yang baru saja datang? Elon Jusk datang! Elon Jusk yang menjual tiket kapal perjalanan ke Bulan itu! Dia memberitahuku bahwa tiket kapal itu kau yang memberikanku! Selama ini... kenapa kau tidak pernah bilang kalau itu uangmu?!"
Lin Xian tersenyum tipis.
Masuk ke kamar pasien bersama Zheng Xiangyue, mendengarkan ceritanya yang bersemangat tentang kunjungan Elon Jusk tadi.
"Kalau sudah tahu semuanya, aku tidak perlu menyembunyikan lagi."
Lin Xian berkata jujur:
"Sebenarnya tiket kapal itu, secara teknis memang melalui tanganku untuk membeli, tapi uangnya berasal dari teman lain kakakmu—itu bagian dari warisannya. Dia tahu mimpimu, juga hubunganmu dengan kakakmu. Jadi... sebelum meninggal, dia ingin berbuat baik dengan mewujudkan mimpimu."
"Oh, begitu ya."
“Zheng Xiangyue mendengarkan kisah rumit ini, menggaruk kepala:”
“Kalau begitu… dia benar-benar orang baik、orang yang penuh kebaikan.”
“Di kehidupan berikutnya saja.”
Lin Xian tersenyum:
“Mungkin di kehidupan selanjutnya akan menjadi orang baik, asal bisa mewujudkan mimpi Bulanmu, setidaknya sudah menabung sedikit kebajikan.”
Zheng Xiangyue mengatupkan bibirnya, seolah ingin bicara tapi mengurungkan niat.
Akhirnya.
Menengadah.
Memandang serius Lin Xian:
“Kakak Lin Xian, bukankah sebelumnya kau pernah bertanya padaku, apakah aku bersedia hibernasi bersama Xu Yiyi?”
Lin Xian mengangguk:
“Sekarang sudah ada keputusan?”
Sebenarnya.
Jauh sebelum dokter penanggung jawab Xu Yiyi mengatakan bahwa kondisi Yi Yi tidak bisa bertahan; dokter penanggung jawab Zheng Xiangyue sudah dua kali berbicara dengan Lin Xian.
Tabib utama berkata:
“Aku tahu Zheng Xiangyue dan Xu Yiyi semuanya diurus olehmu, jadi kondisi sebenarnya mereka akan kusampaikan langsung padamu.”
“Tuan Lin, jangan karena kondisi Zheng Xiangyue terlihat jauh lebih baik daripada Xu Yiyi, lalu mengira dia benar-benar kuat… Sebenarnya tidak demikian, dari sudut pandang profesional medis kami, justru kondisi Zheng Xiangyue jauh lebih berbahaya dibanding Xu Yiyi.”
“Setidaknya penyakit Xu Yiyi masih stabil, kami bisa mengontrol perubahan fisiknya, bisa melakukan pencegahan dini dan memprediksi tren perkembangannya. Tapi Zheng Xiangyue berbeda… Begitu penyakit jantungnya kambuh, itu akan menjadi serangan fatal yang mendadak.”
“Sebelumnya, penyakit jantung Zheng Xiangyue sudah kambuh beberapa kali, setiap kali nyaris tak tertolong dari gerbang hantu. Dia memang gadis yang sangat beruntung, tapi berapa lama lagi keberuntungan ini bertahan? Organ jantung manusia berbeda dengan organ lain, terkadang hidup dan mati hanya sekejap, tak tertolong sama sekali.”
“Jadi saya sarankan... Bapak sebaiknya melakukan pendekatan pada Zheng Xiangyue, meyakinkannya untuk hibernasi bersama Xu Yiyi. Kami tenaga medis sangat memahami perkembangan kabin hibernasi, meski saat ini masih dalam tahap uji nominal, sebenarnya hasil uji sudah layak diproduksi massal.”
“Saat ini selain efek samping [kehilangan ingatan] yang tak terhindarkan, sebagian besar efek samping hibernasi lainnya pada dasarnya sudah teratasi. Bahkan efek samping yang tersisa pun sangat minim dan tidak serius, baik bagi Zheng Xiangyue maupun Xu Yiyi tidak akan berpengaruh.”
“Tuan Lin harus cepat mengambil keputusan, kondisi Zheng Xiangyue tidak bisa menunggu. Tak ada yang tahu kapan malapetaka akan menimpa gadis kecil malang ini.”
……
Oleh karena itu.
Saat menjemput Xu Yiyi ke kabin hibernasi Akademi Ilmu Pengetahuan China, Lin Xian juga sudah membujuk Zheng Xiangyue lama dengan berbagai alasan.
Tapi Zheng Xiangyue tetap bersikeras menolak.
Dia takut akan melewatkan perjalanan ke Bulan itu.
Meski dirinya sendiri tidak terlalu percaya tiket kapal ke Bulan itu benar-benar ada, tapi... bagaimana jika? Bagaimana jika keajaiban benar-benar terjadi?
“Jika dirinya benar-benar memiliki tiket kapal... itu bukanlah alasan yang baik, tapi dirinya sendiri justru karena tidur di kabin hibernasi akhirnya melewatkan kesempatan……”
“Dia pasti akan menyesal seumur hidup!”
“Tapi sekarang berbeda.”
“Janji Elon Jusk tadi telah mengurungkan kekhawatiran terakhirnya.”
“Dia sekarang……”
“Sudah benar-benar memikirkan semuanya dengan jelas.”
“Ya, Kakak Lin Xian, saya sudah memutuskan.”
Zheng Xiangyue mengangguk serius kepada Lin Xian:
“Paman Jusk sudah berjanji padaku, tiket perjalanan ke Bulan ini bisa diwujudkan kapan saja, bahkan puluhan tahun atau ratusan tahun kemudian—kalau sampai tiketnya hilang pun tidak masalah!”
“Dengan begini, aku bisa tenang menjalani hibernasi... Aku juga ingin punya tubuh sehat, bisa hidup seperti yang kuinginkan dan menguburkan kotak abu kakakku di Bulan.”
“Tentu saja tidak masalah.”
Lin Xian tersenyum:
“Keputusanmu untuk hibernasi adalah hasil yang diharapkan banyak orang, dan ini memang skema pengobatan terbaik untukmu. Tenanglah Xiang Yue, teknologi dan kedokteran manusia berkembang sangat cepat. Mungkin tidak sampai puluhan tahun—bahkan mungkin kurang dari 20 tahun—penyakit jantung bawaan dan pesawat antariksa ke Bulan akan terselesaikan semua.”
“20 tahun lagi usiaku baru 45 tahun. Saat kau terbangun nanti, mungkin aku masih bisa menyaksikanmu masuk pesawat antariksa dan melepas kepergianmu ke Bulan.”
“Hehe……”
"Melihat kata-kata lembut Lin Xian, Zheng Xiangyue langsung menitikkan air mata haru hingga pandangannya buram."
"Dia mengusap matanya."
"Dengan suara tercekat dia berkata:"
"Benar-benar terima kasih banyak Kakak Lin Xian... Kakakku juga sering bilang, kalian semua orang baik yang banyak membantu kami; Dia berpesan, kelak jika ada kesempatan, aku harus membalas budi kalian."
"Walau aku tak tahu bisa berbuat apa nanti, tapi Kakak Lin Xian, jika setelah dewasa aku benar-benar mampu, pasti akan kubalas kebaikanmu! Seperti perhatianmu padaku sekarang... Saat kau tua nanti, aku juga akan merawatmu baik-baik!"
"Ah."
"Benar-benar polosnya ucapan anak kecil."
"Lin Xian mengambil dua tisu dari kotak di sampingnya, menyodorkannya ke Zheng Xiangyue."
"Dia sudah lama menyadari."
"Meski usia Zheng Xiangyue tidak bisa dibilang muda lagi, tahun ini sudah 15 tahun."
"Tapi karena sejak kecil terkurung di rumah sakit, tak pernah sekolah, tak bersosialisasi, dan tak punya teman... Membuat usia psikologisnya jauh lebih muda dari usia sebenarnya."
"Bukan hanya usia psikologis, tubuhnya yang terhambat pertumbuhannya juga membuatnya lebih pendek setidaknya satu kepala dari gadis 15 tahun normal."
"Secara keseluruhan, Zheng Xiangyue terlihat persis seperti gadis kecil 8-9 tahun yang membuat siapa pun yang melihatnya merasa kasihan."
"Tak perlu memikirkan yang begitu jauh, Xiang Yue."
"Lin Xian menghiburnya:"
“Asalkan kau bisa merawat diri sendiri dengan baik dan mewujudkan mimpi pendaratan di Bulanmu, kami semua akan bahagia untukmu. Sebenarnya bantuanku pada kalian berdua saudara sangat terbatas, dan aku juga tidak sering merawatmu... jadi... kau benar-benar tidak perlu memikirkan untuk membalas budi apa pun padaku, jangan sampai ada tekanan pemikiran seperti itu.”
“Apalagi, jika waktu hibernasimu cukup lama, efek samping [kehilangan ingatan] akan membuatmu melupakan segalanya. Secara alami kau juga akan melupakan diriku. Tapi menurutku melupakan justru baik, lingkungan baru, era baru, semuanya mulai dari awal lagi, itu juga bisa menjadi hal yang baik.”
Mendengar peringatan Lin Xian.
Zheng Xiangyue teringat secara tiba-tiba, benar... hibernasi memang ada efek samping kehilangan ingatan! Kalau bukan karena Lin Xian tiba-tiba mengingatkannya, dia benar-benar sudah lupa!
“Tapi... itu tidak boleh, Kakak Lin Xian.”
Zheng Xiangyue menggelengkan tangan dengan tegas:
“Kakakku berulang kali mendidikku, katanya kebaikan setitik air harus dibalas dengan mata air yang mengalir, manusia sama sekali tidak boleh lupa membalas budi. Tapi... bagaimana dengan efek samping kehilangan ingatan ini? Jika aku terbangun dan melupakan segalanya... lupa harus menguburkan kakak di Bulan, lupa hal-hal tentang Kakak Lin Xian... itu akan sangat buruk.”
Tiba-tiba, dia mendapat inspirasi tiba-tiba.
Ada!
Bagaimana kalau mencatat semua hal penting ini di buku catatan?
Begini.
Suatu hari nanti ketika dirinya bangun, tinggal menyelesaikan satu per satu hal sesuai deskripsi yang tercatat di buku catatan, bukan?
Dia melompat ke atas ranjang, membuka laci meja rias di sisi lain, mengeluarkan sebuah buku catatan berwarna merah muda dan pulpen berbentuk imut dari dalamnya.
Membuka halaman kosong.
Zheng Xiangyue menulis di atasnya:
《Hal-hal yang harus dilakukan setelah terbangun dari hibernasi!》
1、Kuburkan kakak di Bulan.
2、Balas budi Kakak Lin Xian dengan baik.
Selesai menulis.
Dia mengangkat buku catatan itu di depan mata Lin Xian sambil tersenyum cerah:
"Kakak Lin Xian lihat, dengan begini aku tidak akan melupakan kalian! Saat aku bangun dari cabin hibernasi nanti, begitu melihat tulisan ini pasti langsung ingat!"
Heh.
Lin Xian terkekeh pendek, mengusap kepala Zheng Xiangyue tanpa berkata apa-apa.
Kalau memang sesederhana itu...
Masyarakat sekarang tidak akan begitu khawatir dengan masalah kehilangan memori dan penipuan memori pasca-hibernasi.
Apalagi...
Zheng Xiangyue menulis dua hal ini dengan sangat sederhana, hanya beberapa coretan. Kalaupun dia mau percaya pada catatannya setelah bangun, bisakah dia benar-benar memahaminya?
Poin kedua mungkin masih bisa dimengerti.
Tapi yang pertama... Tanpa konteks, pasti sama sekali tidak masuk akal.
Tapi Lin Xian tidak berniat memberitahukan hal ini pada Zheng Xiangyue.
Biarlah dia menjalani hibernasi dengan hati riang, tanpa beban dan kekhawatiran.
Itu juga yang paling diharapkan Zheng Chenghé.
Kesehatan tubuh Zheng Xiangyue dan kehidupan yang indah jauh lebih penting daripada apapun.
"Bagaimana bisa melupakan Lin Xian? Bahkan melupakan Zheng Chenghé?"
"Lupakan saja."
"Lupakan segalanya, terima kehidupan baru."
"Lebih baik kau coret langsung poin kedua itu."
Lin Xian tertawa:
"Karena aku pribadi menentang cabin hibernasi, kemungkinan besar kau takkan bertemu denganku di masa depan. Kebaikan hati pada dasarnya tidak mengharapkan balasan, diwariskan turun-temurun secara ikhlas."
"Aku juga menerima banyak kebaikan orang lain hingga bisa membantumu seperti sekarang. Tapi mereka yang pernah membantuku... banyak yang sudah tiada, bahkan tak ada kesempatan membalas budi. Jadi, kuputuskan melanjutkan kebaikan ini padamu."
"Secara alamiah, Xiang Yue, kelak kau juga bisa melanjutkan warisan kebaikan ini—"
"【Jadilah orang baik, penuh kasih, ulurkan tangan pada yang membutuhkan, berikan kehangatan pada yang merindukan perhatian.】"
"【Bila mampu, berbaktilah pada negara dengan karya besar. Bila tidak, pulanglah ke Shanghai membangun kampung halaman.】"
"Singkatnya, melanjutkan warisan kebaikan dan kasih ini adalah balasan terbaik untukku, kakakmu, dan semua yang pernah membantumu di dunia ini."
……
Zheng Xiangyue menyimak perkataan Lin Xian.
Mengangguk kuat-kuat.
Lalu mengambil pulpen lagi, menambahkan poin baru di belakang daftar "Hal yang harus dilakukan setelah terbangun dari hibernasi!":
3. Jadilah orang baik yang penuh kasih.
Melihat ini,
Lin Xian lagi-lagi tak bisa menahan tawa.
"Memang konsisten dengan gaya singkat padat dan ahli kompresi. Zheng Xiangyue benar-benar pandai menyaring poin penting, setiap huruf bernilai emas."
"Kalau begitu saya pergi dulu, Xiang Yue. Urusan hibernasimu akan saya atur."
Lin Xian bangkit dari kursi:
"Saya sudah lama akrab dengan pihak Akademi Ilmu Pengetahuan China. Sejak awal sudah memesan dua kuota eksperimen cabin hibernasi. Sekarang Xu Yiyi sudah tertidur di dalamnya, satu lagi masih disimpan untukmu. Saya akan menghubungi mereka."
"Untuk urusan selanjutnya, ikuti saja instruksi dokter penanggung jawab."
Tak lama kemudian.
Lin Xian meninggalkan kamar pasien Zheng Xiangyue, menelepon Akademi Ilmu Pengetahuan China. Tak ada masalah, Direktur Gao Yan menyatakan Rumah Sakit Afiliasi Universitas Shanghai bisa mengantar Zheng Xiangyue kapan saja.
Kemudian, Lin Xian menemui dokter penanggung jawab Zheng Xiangyue.
Sang tabib berkata:
"Ini kabar baik. Beberapa hari lalu, penyakit jantung Xiang Yue kambuh lagi. Tapi saya tidak bisa menghubungimu, ponselmu terus mati. Saya sedang mencari kesempatan untuk berbicara serius denganmu."
"Mengingat pihak Akademi Ilmu Pengetahuan China sudah siap menerima, sebaiknya Zheng Xiangyue segera diberangkatkan. Saran saya jangan ditunda, langsung persiapkan dan berangkat secepatnya. Untuk keamanan, kita tidak akan menggunakan kereta cepat atau pesawat. Kami akan mengirim ambulans khusus untuk memindahkan Zheng Xiangyue."
“Tenang saja, di ambulans tersedia banyak peralatan darurat. Bahkan jika Zheng Xiangyue mengalami serangan jantung dalam perjalanan ke Beijing, kami masih punya waktu untuk melakukan penyelamatan. Apalagi... inilah keunggulan ambulans. Jika benar-benar terjadi situasi yang tak tertangani, kami bisa segera ke rumah sakit terdekat untuk menggunakan peralatan ECMO. Jauh lebih aman dibanding kereta cepat atau pesawat yang tak bisa berbelok di tengah jalan.”
Lin Xian mengangguk:
“Baik, Tabib. Maka setelah ini, Zheng Xiangyue kami serahkan kepada kalian.”
“Tenang saja, Tuan Lin.”
Dokter utama tersenyum:
“Dalam perjalanan ke Beijing ini, kami akan merawat Zheng Xiangyue. Ngomong-ngomong, Anda dan Zhao Yingjun dari Perusahaan MX adalah sosok yang sangat kami hormati di bagian rawat inap.”
“Baik Putri Profesor Xu Yun yaitu Xu Yiyi, maupun Zheng Xiangyue si anak malang ini - setelah menjadi yatim piatu, kalian berdualah yang merawat mereka dan membiayai pengobatan mereka.”
“Selama bertahun-tahun saya di bagian rawat inap, kedua anak ini - Zheng Xiangyue dan Xu Yiyi - saya awasi perkembangannya. Ada ikatan emosional tertentu. Jadi saya sangat berterima kasih pada kalian berdua yang begitu memperhatikan mereka.”
“Kalian berdua memiliki hati yang sangat mulia. Pastilah kehidupan kalian dipenuhi keberuntungan.”
Lin Xian tersenyum tipis, lalu bangkit dari tempat duduknya hendak pergi:
“Terima kasih atas doa baiknya. Kebetulan sekarang... adalah saat saya paling membutuhkan keberuntungan.”
……
Setelah keluar dari kantor dokter utama, Lin Xian menuju ke tangga lantai 17 bagian rawat inap.
Yu Xi bersandar di tembok, menunggu dengan tenang.
“Tak ada masalah ya?” tanya Lin Xian.
“Yu Xi menggelengkan kepala:”
“Tak ada yang datang ke sini, cuma para pengawal Elon Jusk yang naik-turun dua kali.”
“Tidak menemukanmu?”
“Yu Xi menyilangkan tangan di saku, kembali menggelengkan kepala:”
“Tidak.”
Setelah itu.
Keduanya naik lift ke lantai bawah, kembali masuk ke mobil Volkswagen, dan kembali ke hotel.
Di dalam suite, Lin Xian menceritakan percakapannya dengan Elon Jusk tadi kepada Yu Xi.
“Ini pasti jebakan Elon Jusk.”
Yu Xi berkata:
“Kalau kita yang mengundangnya keluar mungkin masih bisa dimaklumi, tapi sekarang dia yang mengundangmu ke tempat terpencil seperti itu, dari sudut mana pun terlihat sangat berbahaya.”
“Dia bilang datang sendirian, padahal pabrik tua itu letaknya dekat markas besarnya, Pabrik Super Tesla... siapa yang tahu berapa banyak orang yang sebenarnya akan datang?”
“Lagipula sejak dia menyangkal keberadaan Angelica di sisinya, tak ada gunanya lagi kamu berunding dengannya. Apapun kondisi Angelica sebenarnya, jelas Elon Jusk tak berniat mengembalikannya padamu... Bahkan, status hidup-mati Angelica saat ini masih dipertanyakan.”
“Aku juga berpikir begitu.”
Lin Xian duduk di sofa ruang tamu suite, melihat jam tangannya:
“Dari sudut pandang manapun, ini lebih mirip sebuah 【pesta jebakan】.”
Di jam tangan pintar elektronik, waktu sekarang menunjukkan 16:32.
Jarak dari waktu yang ditentukan Elon Jusk, pukul delapan malam, masih tersisa tiga setengah jam.
“Kamu yakin mau pergi?”
Yu Xi menggelengkan kepala:
“Ini benar-benar berbahaya. Saranku, jika harus bertemu Elon Jusk, kita yang harus memilih tempat dan menentukan waktunya.”
“Tapi... kurasa waktu juga tidak cukup longgar, karena aku bisa merasakan bahwa pembunuh bayaran ruang-waktu itu sudah memasuki wilayah Tiongkok. Hanya saja posisinya masih cukup jauh, jarak yang bisa kurasakan tidak akurat... mungkin sekitar area dekat Shandong, masih sangat jauh dari Shanghai.”
“Tapi bagaimanapun juga, selama pembunuh bayaran ruang-waktu sudah masuk ke dalam negeri Tiongkok, pengejarannya ke Shanghai hanyalah masalah waktu. Jika dia benar-benar bertemu dengan Jusk, kita sama sekali tidak akan punya kesempatan.”
“Waktu kita mepet Lin Xian, kau harus segera mengambil keputusan. Sekarang, kita bisa mengambil risiko menemui Jusk; atau mengabaikan Jusk dan mencari cara menghabisi pembunuh bayaran ruang-waktu; atau... pergi lagi dari Shanghai, menghindari pertempuran, menunggu kesempatan yang lebih tepat.”
Lin Xian menopang dagu, menutup mata, duduk di sofa sambil merenung.
Dia selalu merasa.
Sikap Jusk terhadap dirinya benar-benar .
Bilang dia musuh?
Dia sama sekali tidak menunjukkan niat membunuh, bahkan menyelamatkannya dari tabrakan pesawat antariksa yang dibajak Kevin Walker, dan secara tidak langsung memberitahukan alamat Kevin Walker.
Bilang dia bukan musuh?
Jelas dia berbohong tentang urusan Angelica, VV juga dibunuhnya, pembunuh bayaran ruang-waktu juga dikirimnya.
Dari situasi sekarang.
Pembunuh bayaran ruang-waktu paling cepat akan tiba di Shanghai tengah malam ini; sebelum itu, merupakan periode vakum pembunuh Jusk.
Tentu saja, mungkin Elon Jusk bisa langsung mengirim tim pembunuh di ruang-waktu ini untuk membunuh dirinya sendiri.
Tapi jika logikanya sesederhana itu...
Mengapa dia tidak bertindak di Amerika?
Mengapa tidak langsung mengirim tim pembunuh di Amerika?
Bagaimanapun melihatnya, membunuh diri sendiri di Amerika jauh lebih mudah daripada di Tiongkok.
Dirinya sendiri setidaknya adalah figur publik di Shanghai.
Jika benar-benar membunuhnya, Elon Jusk pasti akan menghadapi konsekuensi serius. Seharusnya dia tidak melakukan hal bodoh seperti ini.
Perasaan Lin Xian saat ini masih sama canggungnya seperti sebelumnya.
Selalu merasa...
【Ada sesuatu yang terasa aneh.】
Mari analisa baik-baik.
Saat ini, orang-orang yang jelas bermusuhan dengannya:
Kevin Walker, orang tua misterius dari mimpi keempat, pembunuh bayaran ruang-waktu.
Orang-orang yang jelas berada di pihaknya dan melindunginya:
Huang Que, Yu Xi, Angelica.
Dengan melihat ini.
Posisi Elon Jusk masih sama seperti awal, sama sekali tidak jelas.
Mungkinkah...
Dalang di balik layar yang sebenarnya adalah orang lain?
Lalu siapa lagi yang mungkin?
Lin Xian sementara tidak bisa memahaminya.
Tapi jam 8 malam ini, pesta jebakan Elon Jusk ini... pergi atau tidak?
"Menurutku harus pergi menemui."
Lin Xian membuka matanya:
"Aku selalu merasa, jika Elon Jusk benar-benar ingin menyergapku, tidak perlu repot-repot datang ke Shanghai untuk membunuhku."
“Dia punya ribuan pilihan yang lebih baik, tapi sekarang malah menjebakku di Shanghai saat pembunuh bayaran ruang-waktu tak bisa datang untuk membunuhku. Ini benar-benar metode paling bodoh, sama sekali tidak masuk akal.”
“Apalagi, kalau tujuan pembunuh bayaran ruang-waktu memang ingin membunuhku, seharusnya aku sudah tidak ada di sini kan? Saat kau belum melindungiku dulu, kalau saja mereka punya sedikit niat membunuh, pasti aku sudah mati.”
“Setelah dipikir-pikir, meski terlihat kejam, sebenarnya mereka masih punya batasan. Contohnya saat pertama kali dia merobek pintu mobilku, sebenarnya bisa langsung mencabik leherku; atau waktu menabrakan mobil Mercedes-Benz, bisa saja ditabrakan lebih keras sampai mobilku terbalik; Belum lagi dia sendiri tidak terikat Hukum Ruang-Waktu, di Amerika bisa dengan mudah mendapatkan pistol, tapi kenapa tidak pernah menggunakannya?”
Yu Xi mengedipkan mata biru tajamnya:
“Mungkin dia tidak menggunakan pistol karena takut melukai manusia lain di ruang-waktu ini? Sekiranya masalah gagalnya Hukum Ruang-Waktu bukan pada dirinya... Tapi pada dirimu? Apa ada masalah denganmu? Apa penghindaran paksa hanya berlaku untukmu?”
“Tidak tahu.”
Lin Xian menggelengkan kepala:
“Tapi tetap seperti yang kukatakan, Elon Jusk itu orang pintar. Kalau mau membunuhku sudah lama dilakukan, tidak mungkin menunggu sampai aku kembali ke Shanghai. Benar-benar langkah buruk.”
“Jangan terlalu meremehkan, Lin Xian.”
Yu Xi berjalan ke seberang meja teh, kedua tangan di dalam saku menatapnya:
“Kau selalu tidak tegas seperti ini, mengapa kau menyerahkan nyawamu sendiri ke tangan Elon Jusk? Tidak mungkin setiap kali mempercayai belas kasihan musuh kan?”
“Jika malam ini kau benar-benar akan menemui Elon Jusk, aku secara alami akan melindungi dan menemanimu pergi bersama. Tapi aku terikat oleh Hukum Ruang-Waktu, jika kau benar-benar dalam bahaya, aku hanya bisa membawamu kabur, tidak bisa melawan manusia di ruang-waktu ini.”
“Elon Jusk bisa berbohong padamu tentang Angelica, berarti dia bisa menipumu dalam hal apapun. Jangan terlalu percaya padanya. Jadi kita harus lebih waspada. Jika Elon Jusk benar-benar tulus hati berbicara denganmu, maka bicaralah baik-baik dengannya; tapi jika dia menyergapmu... kau harus segera bereaksi dan mengalahkannya.”
“Setelah mengalahkan Elon Jusk, kita bisa jadikan dia sandera. Dengan begitu meskipun ada penyergapan di luar, setidaknya kita punya modal negosiasi.”
“Mengalahkan?”
Lin Xian menengadah dari sofa, memandang Yu Xi yang berdiri dengan tangan di saku:
“Bagaimana cara kita mengalahkan Elon Jusk?”
Pak.
Yu Xi mengeluarkan objek berwarna kuning-hitam dari saku kanannya, langsung menepukkannya ke meja teh.
Lin Xian menunduk melihat——
【Pistol Setrum Taser】!
Ini adalah senjata polisi yang sangat dikenalnya...
Meski belum pernah menggunakannya, tapi pernah menjadi sasaran berkali-kali.
Sensasi lumpuh akibat aliran listrik instan itu sampai sekarang masih membuat ototnya menegang saat teringat.
“Dari mana kau dapat ini?”
Lin Xian bertanya penuh kebingungan.
"Hari ini di tangga rumah sakit, mencuri dari tubuh pengawal Jusk." Yu Xi menjawab:
"Aku selalu ingin pergi ke pasar gelap, menukar perhiasan Angelica untukmu dengan pistol asli... Tapi tak pernah ada kesempatan, dan kau juga tidak mengizinkanku meninggalkanmu. Jadi terpaksa pakai ini saja dulu."
"Alat ini tidak mematikan, hanya membuat lumpuh, kejang, terjatuh tak bisa bergerak atau pingsan. Pasti bisa mengatasi Jusk."
"Jadi, untuk berjaga-jaga..."
Pupil biru tuanya yang terang menatap mata Lin Xian:
"Malam ini, mari kita lebih dulu menyergap di pabrik terbengkalai itu."
"Jika benar-benar ada yang mencurigakan... Kita yang lebih dulu bertindak!"
