Zheng... Zheng Xiangyue?!
Lin Xian memandangi orang tua berambut putih yang diikat rapi menjadi kuncir kuda di depannya, meski telah berusia lebih dari seratus tahun namun masih bugar, baik gerakan maupun bicaranya sangat lancar...
Zheng Xiangyue.
Di dunia nyata tahun 2024, baru dua hari yang lalu mereka berpisah.
Saat itu, dia masih seorang gadis kecil yang membuat hati tersayat, kesepian dan lemah, membuat siapa pun yang melihatnya ikut iba.
Tubuhnya selalu ditempeli lempengan elektromagnetik dan terhubung dengan berbagai jenis kabel, bahkan bergerak bebas pun menjadi masalah.
Dan sekarang, berhadapan dengan nenek tua ini.
Lin Xian sungguh sulit menghubungkan dua "Zheng Xiangyue" ini.
Tapi...
Kertas kecil berlapis plastik yang kini dipegangnya menjadi bukti tak terbantahkan status Zheng Xiangyue.
Karena kertas ini ditulis Zheng Xiangyue yang masih belasan tahun secara perlahan, goresan demi goresan, di hadapan mata Lin Xian sendiri.
Mungkin karena jarang menulis, coretannya tampak berantakan justru membuat Lin Xian semakin mengingatnya jelas.
Awalnya Zheng Xiangyue hanya menulis dua hal pertama;
Kemudian, setelah dijejali kata-kata motivasi, dia menambahkan poin ketiga——
【Menjadi orang yang baik dan penuh kasih sayang.】
Seperti yang dilakukannya sekarang: kembali dari Mars yang maju ke Bumi yang terbelakang... membantu umat manusia Bumi memasuki kehidupan modern, belajar bercocok tanam dan mengecor besi, membentuk perkampungan, berkembang biak.
Meski terkesan bukan hal yang luar biasa.
Tapi di era khusus ini, di Bumi yang khusus ini... Zheng Xiangyue yang turun dari Mars membawa pengetahuan dan harapan... pemberian ini bagaikan dewi yang turun ke dunia.
Tanpa alasan jelas.
Lin Xian teringat nasihat yang pernah diberikannya pada Zheng Xiangyue:
"Jadilah orang baik, penuh cinta kasih, ulurkan tangan pada yang membutuhkan, berikan kasih sayang pada yang merindukan perhatian."
"Bila mampu, wujudkan cita-cita membalas jasa negara. Bila tak bisa, pulanglah ke Shanghai membangun kampung halaman."
“Singkatnya, jika kau bisa melanjutkan kebaikan dan kasih sayang ini, itulah balasan terbaik untukku, untuk kakakmu, dan untuk semua orang di dunia ini yang telah membantumu.”
……
Tidak disangka.
Benar-benar sesuai dengan omongan sembarangan yang kukatakan sebelumnya.
Zheng Xiangyue berhasil hidup sampai ke masa depan, sembuh dari penyakit jantung bawaan, dan... benar-benar kembali ke Shanghai untuk "membangun kampung halaman"!
Sebenarnya Lin Xian mengerti.
Zheng Xiangyue pasti tidak ingat perkataannya sendiri, bahkan dia mengakui bahwa amnesia akibat hibernasi telah menghapus semua ingatannya. Meski berdiri berhadapan langsung, dia tidak mengenali siapa dirinya.
Alasan nenek tua Zheng Xiangyue yang sekarang ini memandangnya dengan terkejut adalah karena nama Lin Xian kebetulan muncul di kertas kecil itu.
Pasti sudah lama dia mencari nama ini.
Pasti sangat ingin menemukan orang yang tertulis di daftar keinginannya, untuk mengklarifikasi kejadian tahun itu, atau mungkin... benar-benar ingin memenuhi daftar keinginan dengan berterima kasih pada mantan Kakak Lin Xian ini.
Pada saat ini.
Tiba-tiba Lin Xian agak memahami mengapa Paman Wei Shengjin berulang kali mengingatkannya untuk tidak menggunakan sebutan dan langsung memanggil nama.
Sebelumnya sama sekali tidak mengerti urgensi hal ini, bahkan merasa tidak sopan.
Tapi sekarang... akhirnya dia paham mengapa di Mars semua orang tidak menggunakan sebutan kekeluargaan.
Karena terlalu memalukan!
Seperti sekarang.
Bagaimana dia harus memanggil Zheng Xiangyue?
"Apakah harus sama seperti beberapa hari lalu, meraba kepala beruban keluarga itu, lalu memanggil dengan lembut 'adik'?"
"Atau justru membuat nenek berusia ratusan tahun—yang setua nenek buyutku—memanggilku 'Kakak Lin Xian'?"
Perasaan ini mungkin tidak sampai menyeramkan, tapi benar-benar membuat tidak nyaman.
Lagipula, tidak mungkin saling memanggil sembarangan: dia memanggilnya nenek, dia memanggilnya kakak. Itu akan semakin kacau.
Setelah berpikir panjang...
Usul keparat Wei Shengjin lebih baik: Di era hibernasi dimana usia dan senioritas sudah kacau balau, cukup panggil nama asli—kecuali hubungan darah langsung—untuk menghindari kecanggungan.
Melihat Zheng Xiangyue sekarang sehat di usia 100+ tahun dan telah mewujudkan nilai diri serta mimpinya, Lin Xian sungguh bahagia.
Bahagia untuk Zheng Xiangyue, juga untuk niat baiknya sendiri.
Selama ini...
Meski Lin Xian enggan mengakuinya...
Tindakannya mengubah masa depan selalu seperti mengangkat batu jatuh mengena kaki sendiri, memperburuk banyak hal.
Tapi kehadiran Zheng Xiangyue dalam mimpi kelima...
Bagai cahaya bulan terang menyinari bumi yang tertinggal, dan menerangi mimpinya yang kelam.
Lin Xian penasaran:
"Apakah mimpi Zheng Xiangyue sudah tercapai?"
"Sudahkah dia ke Bulan?"
Lalu bertanya:
"Kalau kau—""Zheng, Zheng Xiangyue!!!"
“Hasilnya, sebelum Lin Xian sempat mengucapkan sepatah kata, langsung dipotong oleh teriakan Tuan Wei Shengjin.”
“Tuan Wei Shengjin sangat bersemangat.”
“Hampir saja melompat dari tempat duduknya.”
“Dia tercengang memandangi nenek kepala desa di depannya, suaranya gemetar:”
“‘Xiang... Gadis Bulan Zheng Xiangyue! Ternyata Yang Mulia masih hidup! Ah tidak tidak... Maafkan saya. Saya hanya terkejut, Ya Tuhan... Sama sekali tidak menyangka bisa bertemu sosok dari buku pelajaran di bumi!’”
“Sosok dari buku pelajaran?”
“Lin Xian memandangi Wei Shengjin dengan penuh tanya:”
“‘Apa maksudnya ini?’”
“Wei Shengjin menelan ludah, mencoba menstabilkan amarahnya:”
“‘Artikel "Gadis Bulan" ini adalah sebuah teks dalam buku pelajaran SMP. Bukankah saat saya hibernasi masih belasan tahun? Baru masuk SMP. Setelah bangun dari hibernasi, semua ingatan hilang, otak kosong melompong. Kecuali fungsi bahasa yang masih utuh, saya tidak tahu apa-apa... Karena dalam konstruksi otak, bahasa dan memori tidak dikelola oleh area yang sama. Kemampuan bahasa tidak akan hilang meski hibernasi berkepanjangan.’”
“‘Maaf saya melantur... Ini efek samping menjadi guru, selalu ingin menjelaskan secara divergen. Setelah menerima pendidikan dasar sejarah dan pengetahuan umum, saya melanjutkan ke sekolah menengah di Mars. Saat itu teks paling terkenal dalam buku teks adalah "Gadis Bulan".’”
“Teks ini menceritakan janji lintas ratusan tahun antara perusahaan Space-T dan seorang gadis kecil, memenuhi komitmen dengan ditemani Elon Jusk sendiri untuk mengirim gadis ini dalam perjalanan ke Bulan. Ini benar-benar teks yang sangat romantis... Meski pasti mengandung unsur promosi Space-T untuk meningkatkan citra perusahaan dan pengaruhnya. Tapi kenyataannya tetap demikian, gadis Bulan Zheng Xiangyue benar-benar ada.”
“Begitu artikel ini diterbitkan, langsung menggemparkan seluruh Mars. Reputasi Space-T dan Elon Jusk mencapai puncaknya, nama gadis Bulan Zheng Xiangyue menjadi terkenal di Mars. Wajar saja artikel ini masuk ke buku pelajaran SMP, waktu itu diharuskan untuk dihafal seluruhnya!”
Lin Xian tiba-tiba tertarik:
“Bisa kau hafalkan seluruhnya sekarang? Aku ingin mendengarnya.”
Wei Shengjin melambaikan tangan, terkekeh dua kali:
“Sekarang pasti sudah tidak bisa... Tapi waktu anak lelaki saya dan cucu saya sekolah, saya selalu membimbing PR mereka. Di buku pelajaran SMP mereka, teks 《Gadis Bulan》 masih wajib dihafal seluruhnya.”
“Kau harus tahu, saya terbangun dari hibernasi tahun 2574. Saat itu Zheng Xiangyue sudah pulang dari Bulan puluhan tahun sebelumnya. Sampai cucu saya SMP pun masih belajar teks ini... Bisa dibilang ini karya sastra paling terkenal di Mars.”
"Saya pasti tidak bisa menghafalnya untukmu, tapi isinya masih saya ingat. Utamanya memuji semangat Zheng Xiangyue yang pantang menyerah, gigih berjuang melawan penyakit, optimis, dan berani mengejar mimpi; kemudian memuji integritas perusahaan Space-T dan Elon Jusk yang menepati janji; mencerminkan hubungan antar manusia--"
"Guru Wei, kebiasaan mengajarmu kambuh lagi." Lin Xian memicingkan mata, menyela Wei Shengjin dan menyuruhnya:
"Sekarang jangan beri analisis pemahaman bacaan atau apresiasi sastra, langsung beritahu isi teks pelajarannya."
"Batuk-batuk, maaf."
Wei Shengjin membersihkan tenggorokannya:
"Sebenarnya teks ini sudah sangat terkenal di Mars, jarang ada yang perlu merangkum isinya. Isinya tidak panjang, dimulai dari kebangkitan Zheng Xiangyue dari hibernasi. Setelah menerima pendidikan dasar dan sejarah, Elon Jusk dari Space-T datang menemui Zheng Xiangyue dan bertanya apakah dia masih ingin pergi ke Bulan?"
"Lalu, Space-T menepati janji untuk membawa gadis kecil yang melampaui ratusan tahun ini dalam perjalanan ke Bulan. Jarak dari Mars ke Bulan cukup jauh, tapi Elon Jusk yang sibuk tetap menyisihkan waktu setahun untuk menemani Zheng Xiangyue melakukan perjalanan ke Bulan."
“Tapi untuk melindungi privasi Zheng Xiangyue, mengapa harus pergi ke Bulan, apa yang dilakukan di sana……semua tidak ditulis dalam teks. Alasan-alasan ini membuat banyak orang penasaran di kemudian hari, dan banyak sejarawan melakukan penelitian, hanya saja……tidak ada yang berhasil menemukan jawaban.”
“Saat itu banyak orang mengira, Gadis Bulan Zheng Xiangyue akan menjadi terkenal, menjadi selebriti atau tokoh publik; atau memanfaatkan popularitasnya untuk terjun ke politik; dia memiliki keunggulan alami yang tidak dimiliki banyak orang meski berusaha seumur hidup. Namun, Gadis Bulan justru lebih rendah diri dari yang dibayangkan semua orang, tidak pernah muncul di publik, dan tidak pernah memanfaatkan ketenarannya.”
“Orang hanya tahu dia bekerja di perusahaan Space-T, kemudian kemana perginya, kapan pensiun, dan kondisi selanjutnya……sama sekali tidak ada yang tahu. Alasan saya begitu bersemangat tadi adalah karena tak menyangka, Gadis Bulan legendaris itu ternyata datang ke Bumi! Bahkan menjadi nenek kepala desa!”
……
Mendengar Wei Shengjin yang bersemangat menceritakan kembali, Zheng Xiangyue yang sudah menjadi nenek tua tersenyum lembut dan menatap Lin Xian:
“Tuan Lin Xian……Apakah Yang Mulia masih ingat pada saya?”
Lin Xian menengadah.
Sebutan Zheng Xiangyue padanya telah berubah, menjadi lebih hormat.
Karena dia sangat paham, di usia belasan tahun menulis kata-kata tentang ingin membalas budi Kakak Lin Xian, itu secara alami mewakili bahwa Kakak Lin Xian pernah banyak membantunya, dengan hubungan yang sangat dekat.
Hanya saja……efek samping cabin hibernasi membuatnya melupakan segalanya.
Lin Xian berpikir sejenak.
Perlahan mengangguk:
“Aku ingat kau.”
Dia tersenyum:
“Tapi... kau seharusnya sudah tidak mengingatku lagi, bukan?”
Ekspresi wajah Zheng Xiangyue sangat rumit.
Sedikit bingung, sedikit tersentuh, dan sedikit gelisah:
“Maaf... Tuan Lin Xian. Betapa aku berharap bisa mengingatmu, tapi sayangnya... Aku telah berpikir seumur hidup, mengingat selama ratusan tahun, tapi tak bisa mengingat sedikitpun tentangmu.”
“Tidak hanya kau...”
Sambil berkata demikian, Zheng Xiangyue mengulurkan jari-jari berkerutnya, menyentuh lembaran plastik di tangan Lin Xian, menunjuk ke bagian permintaan pertama:
“Aku bahkan... tidak ingat apapun tentang kakakku. Padahal di kotak abu jenazahnya ada foto, tapi meski kulihat lama, tak ada yang bisa kuingat, seolah dia orang asing, benar-benar asing.”
Lin Xian memandang nenek Zheng Xiangyue yang kesepian...
Dalam cahaya lentera minyak babi yang redup, tetap tak bisa menahan diri untuk menumpukkan bayangan gadis kecil di ranjang pasien yang dipenuhi kabel dan elektroda dengan dirinya.
Seolah dia masih duduk di ranjang pasien lantai 17 Rumah Sakit Afiliasi Universitas Shanghai,
Masih bersandar pada boneka Kucing Rhein yang besar,
Menundukkan kepala,
Memeluk kotak abu jenazah Zheng Chenghé,
Mengusap, dan mengusap lagi, sampai tak tersisa debu.
Waktu terus bergulir.
Kini Lin Xian masih hidup di masa lalu, sementara ratusan tahun telah berlalu bagi Zheng Xiangyue.
Saat ini adalah rangkaian kesalahpahaman.
Lin Xian juga tidak tahu harus berkata apa.
“Jadi…”
Dia menelan ludah:
“Kau menguburkan kotak abu jenazah Kakak di Bulan?”
Nenek Zheng Xiangyue tersenyum tipis, mulai bercerita tentang masa lalu—“Saat aku terbangun dari cabin hibernasi tahun 2523, jaraknya persis 101 tahun dari sekarang. Waktu itu otak benar-benar kosong, tidak tahu apa-apa, tidak tahu di mana berada, tidak mengenali diri sendiri.”
“Setelah melalui serangkaian edukasi, baru kusadari sebelumnya aku tertidur di cabin hibernasi di Bumi. Tapi saat Tuan Jusk memulai Rencana Imigrasi Mars, seolah dia sudah tahu sebelumnya Bumi akan mengalami bencana super besar di tahun 2400...dia mengangkut cabin hibernasi banyak orang termasuk aku, ke Mars yang jauh, melanjutkan hibernasi di sana.”
“Bencana super tahun 2400 menghancurkan segalanya di Bumi, membuat lingkungan alam tidak bisa ditinggali. Aku justru selamat karena berada di Mars. Saat aku terbangun dari cabin hibernasi tahun 2523, penyakit jantung bawaanku sudah sembuh total, tubuhku sangat sehat dan penuh vitalitas. Tuan Jusk kemudian muncul, mengembalikan empat barang peninggalanku...”
“Satu boneka Kucing Rhein yang sudah berubah bentuk, pecah, memudar, dan dijahit kembali; satu kotak abu jenazah; selembar kertas buku catatan yang dilaminasi; plus satu tiket kapal ke Bulan yang juga sudah dilaminasi.”
“Dia meminta maaf padaku, mengatakan bahwa boneka Kucing Rhein ini setelah disimpan selama ratusan tahun telah benar-benar hancur dan tidak bisa diperbaiki. Dia juga mencari banyak restorator profesional baru bisa memperbaikinya seadanya. Meski sangat jelek, dia berpikir lebih baik mempertahankan sedikit bentuk aslinya sebisa mungkin. Dengan tertawa dia menyebut kucing ini sebagai...【Kucing Theseus】.”
“Saat itu aku belum mengerti apa arti Kucing Theseus ini, baru kemudian aku menyadari... ini hanya lelucon kering dari Tuan Jusk belaka.”
Zheng Xiangyue menopang tubuh rentanya untuk bangkit lagi, mendekati ranjang kayu di rumah batu, lalu mengeluarkan sebuah boneka yang penuh jahitan dari dalam lemari dengan hati-hati.
Itu adalah boneka Kucing Rhein yang tidak layak disebut sebagai Kucing Rhein.
Sudah lama kehilangan bentuk aslinya.
Lebih mirip produk bajakan yang disusun secara asal-asalan.
Kucing Theseus...
Benar-benar metafora yang tepat.
Sebenarnya dalam masalah filsafat aslinya, sebutan awalnya adalah "Kapal Theseus", juga dikenal sebagai Paradoks Theseus.
Ini adalah pertanyaan yang diajukan filsuf Plutarch pada abad ke-1 Masehi:
Asumsikan, ada sebuah kapal yang bisa berlayar di laut selama ratusan tahun.
Berkat perawatan dan penggantian komponen yang terus-menerus, selama ada satu papan yang membusuk, maka papan itu akan diganti.
Demikian seterusnya, sampai semua bagian fungsionalnya bukan lagi komponen awal, setiap kayu sudah menjadi kayu baru.
Lalu, masalahnya muncul... Apakah kapal yang seluruh komponen dan kayunya baru ini, yang akhirnya tercipta, masih bisa disebut sebagai Kapal Theseus yang asli?
Ataukah ini sudah menjadi kapal yang sama sekali berbeda? Jika bukan kapal asli, pada titik mana kapal ini berhenti menjadi yang asli?
Seperti boneka Kucing Rhein yang terus-menerus ditambal dan diganti bagian-bagiannya ini.
Meski sudah menjadi nenek tua, Zheng Xiangyue sepertinya masih sangat menyayangi "boneka Kucing Rhein yang agak jelek" ini. Dia tidak menyerahkannya ke Lin Xian untuk dilihat, hanya menaruhnya di sudut ranjang agar Lin Xian mengamati dari jauh.
Tampaknya...
Zheng Xiangyue sudah lama lupa bahwa boneka Kucing Rhein ini sebenarnya adalah hadiah dari Lin Xian.
Di bawah penerangan lentera minyak yang redup, Lin Xian mengamati boneka Kucing Rhein ini dengan seksama.
Dibandingkan dengan boneka Kucing Rhein yang dia berikan dulu... Bisa dibilang sama sekali berbeda, mungkin sudah tidak ada sehelai kain atau benang kapas yang tersisa dari 600 tahun lalu.
Pertama dari segi ukuran.
Boneka yang dia berikan ke Zheng Xiangyue dulu adalah versi jumbo. Awalnya Zheng Xiangyue bahkan tidak bisa memeluknya, Zheng Chenghé yang membantu mengangkatnya ke ranjang.
Kemudian, setelah Zheng Chenghé tiada, kekuatan Zheng Xiangyue semakin bertambah sehingga akhirnya bisa mengangkat boneka Kucing Rhein jumbo itu.
Tapi "Kucing Theseus" yang ada di depan mata ini jelas lebih kecil, hanya seukuran dua bola basket.
Lalu dari segi model.
"Dibandingkan dengan penampilannya 600 tahun yang lalu, bisa dibilang sama sekali tidak ada hubungannya."
"Tapi ini bukan kesalahan Jusk."
"Tidak ada mainan boneka yang bisa bertahan ratusan tahun dalam keadaan utuh."
"Pasti akan rusak."
"Dan bukan rusak dalam arti tradisional, tapi rusak total... Semua jahitan akan terlepas, semua kain akan menua, berubah warna, menjadi rapuh seperti rumput laut, hancur menjadi debu saat disentuh... Belum lagi kapas di dalamnya, setelah ratusan tahun pasti sudah berubah menjadi lumpur busuk."
"Jadi bisa diperbaiki sampai seperti ini sudah cukup bagus."
"'Aneh juga kalau dipikir.'"
"Zheng Xiangyue menatap boneka di tepi ranjang sambil tersenyum:"
"'Tuan Jusk bilang, awalnya dia ingin membeli yang baru persis sama, bahkan membuat ulang yang baru untukku. Tapi seberapa keras dia mencari, tidak bisa menemukan model aslinya... Jangankan boneka dengan model sama, gambar, foto, lukisan promosi semuanya sudah dicari, tetap tidak bisa menemukan model ini.'"
"Lin Xian mendengar cerita Xiangyue sambil membayangkan ekspresi murung Jusk."
"Tentu saja tidak akan menemukan model ini..."
"Boneka Kucing Rhein model ini hanya diproduksi dua sampel, lalu dihentikan karena berbagai alasan."
"Dua sampel unik itu, satu dimenangkan Chu Anqing melalui undian di pesta perayaan MX; satunya lagi diambil sendiri dari gudang perusahaan sebagai hadiah ulang tahun untuk Zheng Xiangyue."
"Produk yang tidak pernah masuk pasar atau dipromosikan, tentu saja tidak ada gambar atau model yang tersisa."
“Kemudian, Tuan Jusk bertanya kepada saya: Maukah kamu menggunakan tiket kapal ke Bulan ini? Dia bisa segera memberangkatkan penerbangan untukku kapan saja.”
“Saat itu aku masih sangat bingung. Aku tidak terlalu ingin ke Bulan, juga tidak tahu mengapa ada tiket ini. Sampai aku melihat tulisan di kertas kecil itu 《Hal-hal yang Harus Dilakukan Setelah Terbangun dari Hibernasi!》”
“Di urutan pertama tertulis...kuburkan Kakak di Bulan. Aku pun tidak ingat punya kakak, tapi saat melihat kotak abu jenazah itu, aku paham. Mungkin yang dimaksud 'kakak' adalah ini.”
“Saat itu aku melihat kotak abu jenazah ini dengan perasaan sangat menyeramkan, sangat asing, bahkan takut mendekat. Baru dua tahun kemudian, sebagai siswa SMP, aku membawa tiket itu menemui Tuan Jusk dan berkata ingin ke Bulan...ingin mencari kembali kenangan yang hilang.”
“Tuan Jusk langsung setuju dan mengatakan penerbangan sudah lama dipersiapkan untukku. Lalu aku menggendong kotak abu kakak sambil membawa lembaran plastik kecil itu ke Bulan. Setiba di sana, dengan mengenakan pakaian antariksa, aku menggali lubang di permukaan Bulan dan menguburkan kotak abu jenazah kakak.”
“Saat menyelesaikan semua ini...tidak ada perasaan puas atau kesan apapun. Seperti robot yang melakukan hal tak berkaitan. Saat itulah aku benar-benar menyadari...【Betapa berharganya sesuatu yang disebut memori ini.】”
“【Memori bagi kita, tidak hanya sekadar sebuah informasi, sepatah kata, atau rekaman. Alasan mengapa memori berbeda dengan cuplikan film adalah... memori mengandung perasaan.】”
“Seperti yang tercatat di kertas kecil ini, saya memiliki seorang kakak. Melalui nama di kotak abu jenazah, saya tahu namanya Zheng Chenghé. Saya juga tahu keinginan saya adalah menguburkannya di Bulan. Tapi... lalu? Apa arti dan maknanya? Sama sekali tidak tahu, juga tidak ada perasaan.”
“Saya berdiri di Bulan sesuai keinginan, memandang alam semesta yang gelap, melihat bumi biru yang luar biasa besar seakan hendak menindih... Saat itu, saya merasa sangat kesepian, ingin kembali ke Mars. Setidaknya... di Mars ada keluarga dan teman sekelas saya.”
“Saya mengambil kertas kecil berisi tiga keinginan itu. Saya bilang ke Tuan Jusk, sekarang keinginan pertama sudah terpenuhi. Keinginan kedua adalah... membalas budi Kakak Lin Xian. Tapi siapa Kakak Lin Xian? Kau kenal dia?”
“Tuan Jusk diam. Dari wajah menyeringainya, sepertinya dia tahu siapa Kakak Lin Xian, tetapi tak mau memberitahuku. Saya terus bertanya, bisakah saya bertemu Kakak Lin Xian lagi?”
“Tuan Jusk tetap diam, hanya menoleh ke bumi biru. Saya pikir... ini berarti kemungkinan besar Kakak Lin Xian, seperti kakak kandung saya Zheng Chenghé, sudah meninggal.”
“Gambaran saat itu masih jelas dalam memori saya...”
“Zheng Xiangyue menutup matanya, seolah kembali ke 100 tahun yang lalu, saat dia dan Elon Jusk berdiri di Bulan memandang Bumi dari kejauhan.”
Dia berkata dengan lembut:
“Tuan Jusk pernah mengatakan padaku, orang yang ingin kulihat cukup disimpan di hati… selain itu, keinginan kedua di kertas itu hanya tertulis ‘membalas budi Lin Xian dengan baik’, tidak harus bertemu langsung untuk membalas… Mengapa tidak mulai berusaha dari keinginan ketiga dulu?”
“Dia bilang… mungkin keinginan kedua dan ketiga sebenarnya saling terhubung. Selama kita menjadi orang baik dan melakukan hal penuh cinta, itu sudah menjadi balasan terbaik untuk Lin Xian.”
……
Saat mengatakan ini, Zheng Xiangyue tersenyum dan membuka matanya menatap Lin Xian:
“Inilah awal kehidupan keduaku.”
“Setelah kembali ke Mars, aku mulai belajar giat lalu bekerja di perusahaan Space-T. Aku menghabiskan seluruh hidup mencari hal yang bisa kulakukan, tapi menyadari sebenarnya aku tidak begitu hebat, tidak punya bakat luar biasa, juga tidak bisa memberi kontribusi besar bagi dunia ini…”
“Harus diakui, hidupku di Mars sangat bahagia: menikah, punya anak… Dua anakku yang bersaudara kandung itu rukun; anak lelakiku memberiku dua cucu perempuan; putriku melahirkan seorang cucu laki-laki… Setelah pensiun, aku lama menikmati kebahagiaan keluarga.”
“Saat ini, sebelum saya datang ke bumi, anak lelaki dan putri saya sudah meninggal. Dari tiga cucu, hanya tersisa satu cucu laki-laki yang kondisi kesehatannya juga tidak terlalu baik... Sepertinya anak-anak yang lahir dan besar di Mars umumnya tidak memiliki umur sepanjang manusia hibernasi dari Bumi. Orang-orang hibernasi generasi lama yang saya kenal di sini, rata-rata bisa hidup hingga lebih dari 100 tahun.”
Keparat Wei Shengjin mengangguk setuju mendengar perkataan ini.
Fakta memang demikian.
Manusia yang berhibernasi di Bumi dan terbangun di Mars umumnya berumur lebih dari 100 tahun. Para ilmuwan menduga kondisi ini terkait lingkungan gravitasi dan perkembangan embrio, namun penyebab pastinya masih belum diketahui.
Zheng Xiangyue menatap lembaran kertas berplastik di tangannya, lalu melanjutkan:
“Kemudian, ketika usia saya hampir 100 tahun, saya sering memandangi kertas kecil ini sambil merasa bahwa sebagai Zheng Xiangyue, saya belum memenuhi keinginan diri sendiri di masa kecil... Dia menuliskan tiga permintaan untukku, tapi aku hanya menyelesaikan yang pertama dengan cara yang tidak jelas. Dua sisanya... sama sekali tidak ada petunjuk.”
“Orang yang sudah tua wajar jika menjadi mudah cemas. Saya tidak memiliki memori tentang kehidupan di Bumi sebelumnya, malah semakin merindukan Bumi. Saya tahu Bumi sangat terbelakang, hidupnya sulit... Tapi saya sering bertanya-tanya, seperti apa orang yang bisa disebut baik hati dan penuh kasih sayang?”
“Jika Bumi benar-benar kampung halamanku... Bukankah seharusnya aku kembali membawa pengetahuan dan kasih sayang... untuk membangunnya dengan baik?”
“Jadi, saya pun datang ke bumi dan tidak pernah ingin kembali. Saya hanya ingin memberikan lebih banyak kebaikan dan kasih sayang di sini, membuat bumi menjadi lebih baik. Ini juga sebagai penghormatan pada Zheng Xiangyue yang berusia belasan tahun—tidak boleh saya mengecewakannya yang menulis mimpi mulia ini dengan goresan kuas demi kuas.”
Zheng Xiangyue yang telah berusia lebih dari seratus tahun menggelengkan kepala, tersenyum haru.
Dia meletakkan kertas kecil berlapis plastik di atas meja.
Menatap Lin Xian kembali:
“Saya sangat menyukai bumi karena... bulan di sini benar-benar indah, pemandangan yang takkan pernah terlihat di Mars.”
Bulan?
Seketika, Lin Xian teringat pada tangan hitam raksasa yang tertusuk sepenuhnya dari kutub utara ke selatan di Bulan.
Apakah bulan seperti itu bisa disebut indah?
Mungkinkah...
Dia segera bangkit, keluar dari rumah batu, dan menengadah ke langit.
Di sana,
Di tengah gemintang malam yang gelap, sebuah bulan purnama terang benderang tergantung megah di langit!
Bercahaya jernih.
Putih bersih.
Bulat seperti nampan giok.
Itulah bulan yang indah tak tertandingi dalam beberapa mimpi masa depan.
Lin Xian tiba-tiba merasa tenang.
Baru benar begini.
Inilah bulan yang sesungguhnya.
Di belakangnya, dua orang tua Wei Shengjin dan Zheng Xiangyue juga keluar dari rumah, berdiri di samping Lin Xian memandang bulan purnama di langit.
“Saya juga sangat menyukai bulan bumi.”
Wei Shengjin berkata dengan haru:
"Meskipun Mars juga memiliki dua satelit, Phobos dan Deimos, namun ukurannya terlalu kecil dan tidak dapat memantulkan sinar matahari. Jadi pemandangan indah seperti Bulan tidak akan pernah terlihat di Mars."
"Selama dua bulan ini di Bumi, setiap malam aku selalu lama memandangi bulan. Sungguh indah dan memesona."
Lin Xian terkecil, menatap balik Zheng Xiangyue:
"Sebenarnya... meskipun kamu tidak datang ke Bumi, umat manusia di sini akan selamanya berterima kasih padamu. Kebaikan dan cintamu... telah mereka terima sejak ratusan tahun lalu."
Zheng Xiangyue yang sudah berusia lanjut tidak memahami perkataan Lin Xian, bertanya penuh tanya:
"Mengapa berkata begitu? Aku tidak pernah melakukan apapun untuk Bumi... tidak memberikan kontribusi apapun."
"Tidak..."
Lin Xian kembali menengadah, membiarkan cahaya bulan putih menyinari wajahnya, bola matanya memantulkan bayangan bulan terbalik:
"【Cahaya bulan murni ini... adalah hadiah terbaik yang kau berikan untuk Bumi.】"
