"Tuan Lin Xian, ternyata Anda benar-benar tahu banyak hal tentangku, tentang ingatan yang hilang itu."
Zheng Xiangyue mengalihkan pandangan dari bulan, menatap Lin Xian:
"Bisakah Anda memberitahuku? Kehidupanku dulu... saat masih menjadi gadis kecil belasan tahun itu, sebenarnya seperti apa?"
Lin Xian menundukkan kepala.
Ia memandangi kerikil yang melompat-lompat diterpa angin malam di bawah kakinya, ragu apakah harus mengatakan yang sebenarnya pada Zheng Xiangyue.
Zheng Xiangyue yang sekarang sudah cukup bahagia.
Putra-putrinya lengkap, menikmati kebahagiaan keluarga di Mars;
Semua dokter mengatakan dia takkan hidup melewati usia 14 tahun, namun kini di usianya yang ratusan tahun, kesehatannya tetap tegap;
Di senja kehidupan, dia kembali ke bumi memimpin sisa manusia membangun kampung halaman... mewujudkan impian masa kecil, inilah hidup yang bahagia dan penuh makna.
Dibandingkan dengan itu...
Apakah Zheng Xiangyue yang pernah menghabiskan belasan tahun di bumi, pernah merasakan kebahagiaan sejenak pun?
Saat masih terbungkus selimut bayi, orangtuanya dibunuh dengan keji;
Kakak yang berusaha melindunginya dari preman desa, wajahnya setengah tergigit anjing;
Kondisi penyakitnya semakin memburuk, sang kakak pun meninggalkannya, menyisakannya sendirian di dunia;
[Ingatan buruk dan kejam seperti ini... benarkah perlu ditemukan kembali?]
Lin Xian merasa ragu di hati.
Dia benar-benar tak yakin, apakah memori penuh kesengsaraan dan energi negatif ini pantas dikisahkan kembali kepada Zheng Xiangyue yang sudah berusia seabad.
Memori tak selamanya indah adanya.
Selama ini dia meyakini, beberapa kenapan buruk biarlah terlupakan.
Seperti Zheng Xiangyue, maupun Xu Yiyi.
Bukankah melupakan segalanya dan memulai hidup baru merupakan pilihan yang lebih baik?
Sejenak...
Dia juga terjebak dalam teka-teki paradoks 【Kapal Theseus】.
Apakah ingatan yang membentuk manusia?
Atau...
Apakah manusia yang menentukan ingatannya?
Seperti Kapal Theseus, cangkang kosong yang diisi memori baru - apakah dia masih orang yang sama?
Wei Shengjin si keparat, datang dari jauh ke bumi yang terbelakang.
Dia hanya ingin melihat apa yang tersembunyi di brankas, ingin mengetahui siapa dirinya sebenarnya, ingin melihat apakah Wei Shengjin saat ini masih sama dengan Wei Shengjin yang dulu.
Apakah dia sendiri sebenarnya adalah Wei Shengjin?
Atau...
Apakah dia memaksa diri untuk hidup menjadi Wei Shengjin?
Masalah 【Mencari Jati Diri】 seperti inilah yang menghantui Wei Shengjin, mengganggu Zheng Xiangyue, dan mungkin... juga menyiksa CC.
Lin Xian menoleh.
Melihat CC juga keluar dari rumah batu. Dia berdiri di samping tiga orang bersama dua orang tua, menatap Lin Xian.
Sepertinya kita semua menunggu jawabannya.
Tapi saat ini... dia sebenarnya juga tidak tahu jawabannya.
"Saya belum siap."
Lin Xian berbalik menghadap Zheng Xiangyue yang beruban:
"Saya akui, saya memang tahu masa lalumu, tahu kehidupanmu ratusan tahun yang lalu, juga mengerti kisah di balik tiga keinginan yang kau tulis ini."
"Tapi saya yakin, bukan hanya saya yang tahu. Elon Jusk pasti juga mengetahuinya. Dari sikap diamnya, serta reaksinya saat mendengar nama saya... Meski tidak tahu cara apa yang digunakan Elon Jusk, tapi sepertinya dia tidak kehilangan ingatan karena hibernasi."
"Entah mengapa, Elon Jusk jelas-jelas tahu semua tentangmu dan segala yang terjadi padamu. Tapi dia bersikeras tidak memberitahukan jawabannya... Jadi, beri saya waktu sebentar, ya? Saya juga butuh waktu untuk mempertimbangkan banyak hal dalam hal ini."
……
Lin Xian memutuskan untuk berpikir lebih hati-hati lagi.
"Elon Jusk bahkan tidak memberitahu Zheng Xiangyue siapa yang membeli tiket kapal ini... Bahkan ketika Zheng Xiangyue sudah menanyakan langsung ke wajahnya, Elon Jusk tetap tanpa bicara."
"Apakah dia juga tahu, begitu bendungan yang memblokir memori ini terbuka, pasti akan menghadapi risiko jebol?"
"Lin Xian setuju dengan tindakan Elon Jusk."
"Seandainya dia yang berada di posisi itu - berdiri di Bulan bersama Zheng Xiangyue yang baru bangun dari hibernasi, kehilangan ingatan, dan mengubur kotak abu jenazah Kakak - dia juga pasti tidak akan memberitahu Zheng Xiangyue kebenaran masa lalu."
"Untuk apa?"
"Dia baru saja mendapatkan tubuh yang sehat, lingkungan yang indah, kehidupan yang bahagia. Untuk apa mengubah kenangan menyakitkan yang tak bisa diubah... menjadi duri yang tak tercabut, selamanya menusuk hati?"
"Bahkan dunia mimpi kali ini tinggal kurang dari satu jam lagi akan berakhir, semuanya akan direset ulang."
"Tapi Zheng Xiangyue yang dia kenal sudah melalui begitu banyak penderitaan dan kesakitan. Lin Xian benar-benar tidak ingin melihat kesedihan walau sedetik pun, tidak ingin melihat setetes air mata darinya."
"Zheng Xiangyue tersenyum penuh kasih."
"Seolah jawaban Lin Xian sudah dia tebak sejak awal, tanpa kejutan:"
"Kau ternyata... juga orang yang sangat baik hati."
"Dia berbisik pelan:"
“Saya telah hidup selama bertahun-tahun, menyaksikan begitu banyak peristiwa, perpisahan dan kematian, bahkan beberapa anak dan cucu saya yang meninggal dengan tenang, semuanya saya antar satu per satu. Saya sangat paham mengapa kalian semua tidak mau memberitahu kebenaran... Dalam kehidupan lebih dari seratus tahun ini, saya juga berkali-kali menahan diri untuk tidak berbicara, dan berkali-kali mengatakan kebohongan yang baik.”
“Tapi saya tetap berterima kasih atas kejujuranmu, Tuan Lin Xian, setidaknya kau tidak mau lagi menipuku dengan kebohongan yang baik... Saya bersedia menunggu, lebih dari seratus tahun pun sudah saya lewati, tentu tidak keberatan menunggu beberapa waktu lagi.”
Zheng Xiangyue tersenyum memandang Lin Xian:
“Kau adalah salah satu dari tiga keinginan hidup yang pernah saya tulis, orang yang diri saya yang berusia belasan tahun pesankan untuk saya balas budi dengan baik. Jadi apapun keputusanmu akhirnya tentang memberitahu kebenaran masa lalu... Saya tidak akan mempermasalahkannya. Kau adalah penyelamatku, selamanya orang yang akan saya syukuri.”
“Saya hanya berharap... Jika benar suatu hari nanti kau berniat memberitahu semuanya, tolong katakan yang sebenarnya. Tenang saja Tuan Lin Xian, sepanjang hidup saya tumbuh besar dalam kebaikan dan kasih sayang, setiap orang sangat baik dan perhatian kepada saya. Apapun kebenarannya, saya bisa menerimanya.”
“Hanya saja... Seperti kalian bertiga yang begitu gigih dengan brankas itu, kalian mencari jawaban kalian, saya juga ingin menemukan diri saya yang sejati. Membuat Xiang Yue kecil yang berusia belasan tahun, dan nenek tua Xiang Yue sekarang, benar-benar berjabat tangan dan berdamai, menjadi satu pribadi yang utuh.”
Setelah berkata demikian, dia menoleh dan memanggil seorang pria paruh baya yang sedang lewat:
“Bukankah di sebelah timur desa masih ada rumah bambu tempat menyimpan perkakas? Meskipun berangin... tapi cuaca sekarang sangat panas, justru lebih nyaman untuk tidur di sana.”
“Kau bawa beberapa pemuda, cepat rapikan bagian dalamnya, bersihkan, siapkan dua ranjang bambu, biar dua tamu baru kita ini bisa beristirahat di sana.”
“Baik, Nenek.” Pria paruh baya itu membungkuk hormat kepada Zheng Xiangyue, lalu berlari kecil untuk mengerjakan tugasnya.
Benar seperti kata CC, status Zheng Xiangyue di Desa Rhein sangat terhormat. Semua orang, tua muda pria wanita, memanggilnya nenek.
Untuk usianya... panggilan ini wajar, bahkan Tuan Wei Shengjin yang berusia 70 tahun pun memanggilnya nenek tanpa terasa janggal.
Lin Xian memperkirakan, Zheng Xiangyue sekarang sudah sekitar 116 tahun. Sungguh luar biasa kesehatannya.
“Ah tidak perlu, kami bisa membereskan sendiri.”
Tuan Wei Shengjin merasa tidak enak hati, ikut lari membereskan rumah itu.
Mengingat usia Zheng Xiangyue yang sudah sepuh, setelah mengatur semuanya, dia kembali ke kamar untuk beristirahat.
Lin Xian melihat jam tangannya.
Sekarang pukul 23.57.
Hampir tengah malam, di desa yang hanya diterangi cahaya bulan tanpa lampu, tak ada yang masih beraktivitas sebegitu larut... kecuali penjaga malam seperti pria paruh baya tadi.
Kini.
Anak-anak yang tadi bermain riang sudah terlelap dalam mimpi. Di halaman desa yang luas, hanya tersisa CC dan Lin Xian.
“Kau seharusnya memberi tahu Nenek Kepala Desa.”
CC tiba-tiba berkata.
“Apa?”
Lin Xian menoleh:
“Maksudmu, aku harus memberitahu Zheng Xiangyue tentang kehidupan dan kejadian yang dialaminya saat masih gadis belasan tahun?”
CC mengangguk:
“Benar. Kau harus memberitahunya. Jika ada yang menyembunyikan hal seperti ini dariku sementara hatinya tahu, pasti aku akan sangat tidak nyaman.”
“Bahkan jika semua itu adalah hal-hal menyedihkan?” tanya Lin Xian.
“Benar.”
Tatapan CC sangat tegas:
“Meskipun buruk dan menyakitkan, ingatan tetaplah ingatan. Hanya kenangan utuh yang membentuk pribadi yang utuh. Adakah orang yang ingatannya selalu bahagia? Manusia punya duka dan sukacita, bulan punya fase cerah dan gelap... Apakah bulan yang separuh hilang bukan bulan lagi?”
“Ilmu yang kau punya lumayan banyak.”
Lin Xian tersenyum memandang CC:
“Dari mana kau belajar puisi kuno itu? Bukan dari dunia ini kan?”
“Dari fragmen memori tertentu.”
CC melanjutkan:
“Aku hanya ingin mengatakan... ingatan yang menyakitkan juga punya nilainya. Tanpa perpisahan, bagaimana orang bisa merindukan pertemuan? Tanpa kehilangan, siapa yang tahu menghargai apa yang dimiliki sekarang?”
“Seperti aku, kau juga tahu, untuk membuka brankas itu bahkan nyawapun kurelakan. Kau pernah bilang aku bodoh, tak bisa memahami.”
“【Tapi aku percaya kata-kata pria berjanggut VV. Aku yakin, saat akhirnya kubuka brankas paduan hafnium itu, aku sama sekali tak akan menyesal.】”
Lin Xian melipat kedua lengannya, menatap CC di bawah cahaya bulan yang putih bersinar:
"Apapun isinya?"
"Apapun isinya."
"Bahkan hanya sebuah penanak nasi?"
"Bahkan hanya sebuah penanak... Ngomong-ngomong, penanak nasi itu apa?" CC memiringkan kepalanya bertanya:
"Kau selalu mengatakan hal-hal yang membingungkan."
Lin Xian menghela napas kecil dalam hati.
Dia menyembunyikan sesuatu dari Zheng Xiangyue.
Bukankah dia juga menyimpan rahasia dari CC?
Dirinya sekarang sudah benar-benar berbeda dengan dirinya di Mimpi Pertama dan mimpi kedua.
Sekarang dia tahu password brankas itu, karena dialah yang menetapkannya sendiri;
Dia bahkan tahu persis apa yang ada di dalam brankas, karena penanak nasi, partikel ruang-waktu, dan kertas kecil itu juga dia sendiri yang menaruhnya.
Justru karena tahu isi brankasnya, dia sulit mengatakannya pada CC.
Sama halnya.
Takut membuat CC kecewa.
Tapi, keyakinan CC yang begitu kuat justru membuat Lin Xian mulai menaruh harapan pada isi brankas itu.
Mungkin kertas kecil itu bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk CC?
Mengingat Chu Anqing dan CC sama-sama bagian dari Tiang Milenium...
Pemikiran ini bukan tidak mungkin.
"Kau benar-benar sangat mempercayai pria berjanggut tebal itu."
Lin Xian berkata dengan tulus:
"Terkadang bisa dipercaya secara membabi buta dan gigih oleh orang lain, itu juga merupakan kebanggaan. Tapi sebenarnya saya punya pertanyaan... Dulu saya selalu berpikir, alasanmu begitu mempercayai pria berjanggut tebal itu; serta berani mempertaruhkan nyawa merampok brankas hanya karena sepatah katanya—pasti karena ada banyak kisah dan ikatan emosional yang kuat di antara kalian berdua, melalui berbagai pengalaman bersama."
"Tapi dalam perjalanan ke sini, kamu baru saja bilang bahwa hanya fragmen memori bersamaku yang panjang, sementara memori lain hanya berdurasi beberapa detik—termasuk fragmen beberapa detik saat pria berjanggut itu menyampaikan 《Deklarasi Brankas》... Ini yang membuatku agak bingung."
Lin Xian mengangkat tangan pasrah:
"Apakah memori beberapa detik saja benar-benar layak kau pertaruhkan nyawa seperti ini?"
CC terkekeh kecil.
Menatap jendela rumah nenek kepala desa yang sudah gelap setelah lentera minyak babi dipadamkan:
"Jawaban untuk pertanyaan ini... bukankah nenek kepala desa sudah memberitahumu tadi?"
"【Alasan memori berbeda dengan cuplikan film adalah karena memori itu sendiri menyimpan perasaan.】"
"Seperti saat kau tidak mau menceritakan masa kecil nenek itu, ketika mengingat gambaran itu—apakah hanya gambar kosong? Pasti ada kesedihan, penyesalan, kepedihan yang melekat, bukan? Inilah keajaiban memori."
“Di otak saya hanya ada dua fragmen memori tentangmu, itupun terputus-putus dan tidak koheren. Tapi mengapa saat bertemu lagi hari ini, saya masih sangat mempercayaimu? Alasannya terletak pada perasaan yang terkandung dalam fragmen memori itu... Emosi yang muncul saat mengingat gambaran itu adalah kepercayaan terhadapmu.”
“Saya mengerti.” Lin Xian menatap CC:
“Kalau kau sudah berbicara sampai segini, berarti dalam fragmen memori pria berjanggut VV itu... meski hanya berdurasi beberapa detik... perasaan yang muncul pasti sangat kuat, sampai membuatmu berjuang mati-matian.”
“Bisakah kau ceritakan... perasaan spesifik apa yang muncul di otakmu saat mengingat pria berjanggut VV? Suasana hati seperti apa? Amarah sekuat apa?”
“Tak mau bicara.”
CC dengan konsisten menolak mentah-mentah.
Ekspresi wajahnya persis seperti saat menjawab di mimpi kedua - dipenuhi kebencian.
Lin Xian mendengus pelan.
Sepertinya, tingkat kesukaan masih belum cukup.
Mungkin ketika tingkat kesukaan meningkat lagi... atau saat CC yakin bahwa dirinya adalah pria berjanggut VV... barulah dia mau menceritakan perasaan yang lebih detail.
Tapi bagaimana cara membuktikannya?
Saat ini Lin Xian hanya memiliki 98.35% keyakinan bahwa dirinya adalah pria berjanggut itu, tapi untuk menunjukkan bukti pasti... memang tak ada.
Jadi...
Biarlah CC tetap bungkam.
"Bagaimanapun, dari ekspresi wajah dan nada bicara, tidak sulit untuk menebak bahwa kisah antara CC dan pria berjanggut VV pasti tidak menyenangkan, bahkan... penuh dendam dan penyesalan."
"Pemikiranmu belum tentu mewakili pemikiran Zheng Xiangyue."
Lin Xian menatap CC:
"Ketika aku sudah memikirkan cara terbaik untuk membuka topik dan menceritakan kisah masa lalu pada Zheng Xiangyue... aku pasti akan memberitahunya."
"Tapi sekarang, tentang brankas bertuliskan nama Lin Xian, kita sama sekali tidak punya petunjuk. Apa rencanamu?"
CC menoleh ke arah kepergian Tuan Wei Shengjin:
"Kita harus terus mencari. Bukankah kau pernah bilang bisa mengulang hari ini berkali-kali? Jadi kita bisa terus mencari seperti ini. Meski seperti mencari jarum dalam jerami... tapi detektor logam yang dibawa Pak Wei memang bisa meningkatkan efisiensi pencarian berlipat ganda."
"Itu memang salah satu metode."
Lin Xian menjawab:
"Tapi kurasa ada cara yang lebih baik untuk dicoba."
Rencananya adalah sebagai berikut.
Pertama harus dipahami bahwa mencari brankas paduan hafnium dalam mimpi kelima itu sangat sulit, bahkan sudah tidak realistis.
Bisa jadi butuh puluhan tahun pengulangan hanya untuk menemukan beberapa brankas... lagipula Tuan Wei Shengjin sudah memindai area ini selama dua bulan, hari ini hanya keberuntungan saja yang membuatnya berhasil menemukan.
Situasi saat ini belum sedarurat harus mencari jarum dalam jerami. Kita bisa mengubah cara berpikir dalam mencari brankas——
【Mengubah mimpi sekali lagi】！
Alasan mendasar mengapa Mimpi Kelima sulit menemukan brankas adalah karena Shanghai telah dimusnahkan, diratakan, sehingga alamat Bank Thyme sama sekali tidak bisa ditemukan.
Bagaimana jika kita bisa mengubah mimpi lagi, mengembalikan Shanghai ke keadaan semula, melakukan koreksi...
Bukankah dengan begitu kita akan mudah menemukan Bank Thyme, lalu dengan gampang menemukan brankasnya?
Selain itu.
Begitu mimpi berubah, diri sendiri dan Liu Feng bisa kembali mengamati perubahan nilai pada Zhong Ruang-Waktu, lalu memahami aturan perubahan kelengkungan ruang-waktu, serta mendeduksi nilai koordinat ruang-waktu.
Asalkan mendapatkan nilai koordinat ruang-waktu, jarak untuk bergabung dengan Klub Jenius akan semakin dekat, dan kita bisa melihat soal ujian kedua.
Benar-benar sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.
Tapi masalahnya...
Bagaimana cara membuat dunia mimpi berubah lagi?
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, untuk memicu efek kupu-kupu temporal yang kuat, harus dilakukan perubahan realitas yang signifikan.
Cara paling sederhana dan langsung adalah menjiplak teknologi.
Naskah cairan pengisi hibernasi dan naskah teknologi fusi dingin telah dua kali membuktikan—
【Kemunculan prematur teknologi yang jauh lebih maju pasti akan memicu efek kupu-kupu temporal dahsyat, menyebabkan perubahan ruang-waktu, dan mengubah dunia masa depan.】
Munculnya paduan hafnium memang memicu efek kupu-kupu tertentu, tapi tidak cukup besar untuk memajukan Mimpi Pertama ke Mimpi Kedua.
Karena itu.
Teknologi futuristik yang bisa mengubah dunia mimpi harus memiliki dampak yang cukup besar.
Siapa yang memiliki kemampuan seperti ini?
Akademisi Gao Wen!
Lin Xian langsung teringat nama ini……
Hasil penelitian Akademisi Gao Wen telah mengubah masa depan sekali sebelumnya, Lin Xian percaya, mungkin Akademisi Gao Wen masih memiliki kecerdasan dan kemampuan mengubah dunia seperti itu.
Hasil penelitiannya mungkin bisa diperkenalkan lebih cepat lagi dan sekali lagi mengubah masa depan!
Jadi, apapun status brankas nomor 424 di Desa Wajah itu, apakah milik Akademisi Gao Wen atau hanya kebetulan nama sama… juga tidak peduli isinya materi penelitian atau barang tidak penting… saat ini, seharusnya mencoba keberuntungan.
Setelah berpikir jernih.
Lin Xian bertanya lagi pada CC:
“Kau hari ini pergi ke Desa Wajah sebelah… dari namanya saja aku tahu, pasti desa dimana Dalimao jadi kepala desa? Tak kusangka dia bisa jadi penguasa daerah. Kau pasti melihat brankas Gao Wen di sana, bagaimana kondisi brankas itu sekarang? Sudah dibuka?”
“Tidak.”
CC menggelengkan kepala:
“Tapi orang Desa Wajah jelas menganggap brankas itu berisi harta. Saat aku menyusup masuk untuk mengintip, Er Zhuzi dan San Pang sedang menggunakan metode brute force untuk meretas brankas.”
Aduh.
Lin Xian tak bisa menahan kekaguman……
San Pang yang hanya punya dua kalimat andalan saja sudah belajar metode brute force, membuatnya merasa gaya tidak sesuai.
Tapi metode brute force sendiri adalah cara bodoh, namun efektif. Untuk brankas yang tidak tahu passwordnya dan tidak bisa diretas dengan kekerasan, mungkin metode brute force memang skema terbaik.
“Sampai nomor berapa mereka sudah mencoba?”
Lin Xian penasaran:
“Ngomong-ngomong, kapan tepatnya brankas ini digali? Kalau sudah cukup lama... mungkin mereka sudah hampir berhasil menebak password dengan metode brute force!”
CC mengingat-ingat:
“Kata nenek kepala desa, brankas di Desa Wajah itu sudah digali setidaknya sepuluh tahun lalu... Aku tidak bertanya detail, nanti kau bisa tanyakan langsung ke nenek.”
“Kau benar! Sepertinya mereka memang sudah mencoba banyak password. Aku tidak melihat jelas, tapi saat memperhatikan nama di brankas... Saat Er Zhuzi dan San Pang mencoba kombinasi, beberapa digit pertama sudah berubah jadi 0.”
“Dari sisi positif, jika mereka mencoba password mulai dari 99999999 ke bawah satu per satu, memang tinggal sedikit lagi sampai ketemu yang benar.”
“Tapi kalau mereka mulai dari 00000000 ke atas dengan metode brute force, sudah pasti gagal... Seratus juta kemungkinan kombinasi, mustahil dipecahkan dalam beberapa tahun.”
Lin Xian menopang dagu merenung.
Seharusnya... kecil kemungkinan mereka mulai dari 00000000.
Kalau Dalimao dan kawan-kawan sudah memegang brankas belasan tahun, mana mungkin baru sekarang paham metode brute force? Pasti sudah mulai meretas sejak dulu.
“Ada harapan, layak dicoba.”
Lin Xian bangun dari duduknya, menatap bulan purnama yang sudah tepat di atas kepala.
Benar-benar indah...
Bulan kembali ke bentuk aslinya, cap bergambar Klub Jenius telah menghilang.
Sulit mengatakan bagaimana kondisi Klub Jenius di tahun 2624 sekarang.
"Mungkin telah punah dalam bencana besar tahun 2400."
"Atau mungkin, masih diam-diam mengendalikan aliran sejarah di Mars sampai sekarang."
"Elon Jusk juga telah meninggal puluhan tahun yang lalu di dunia ini. Mimpi imigrasi ke Marsnya tercapai, tapi... hanya sampai di situ?"
"Pada dasarnya, Lin Xian sama sekali tidak memahami tujuan Klub Jenius maupun pemikiran masing-masing anggotanya."
"Jadi, dia juga sama sekali tidak mengerti apa yang mereka lakukan."
"Semoga bisa segera bergabung dengan Klub Jenius. Saya juga wajib segera menemukan yang sebenarnya, lalu menyusun rencana masa depan saya sendiri."
Lin Xian mengangkat pergelangan tangannya, melihat waktu di jam tangannya:
00:39
"Tinggal dua menit lagi, cahaya putih yang familiar akan datang lagi."
"Waktu masuk mimpi hari ini mencapai 12 jam, tapi sebagian besar terbuang untuk perjalanan dan memahami worldview. Sebenarnya tidak melakukan hal berarti. Tapi besok akan berbeda."
"Bisa memulai jalur speedrun."
Dia menurunkan tangannya, melambaikan tangan pada CC:
"Kalau begitu sampai jumpa besok."
CC menurunkan lengan yang terlipat, mendengus pelan sambil menatap Lin Xian:
"Perasaan ini... agak, seolah setiap besok bisa bertemu lagi. Aku ingat dulu kau pernah bilang, dalam setiap mengulang hanya kau yang punya memori, kami tidak."
"【Jadi... kali ini, apakah kau masih bisa menemukanku?】"
Lin Xian mendengar kata-kata yang terasa familiar ini.
Memandang wajah yang identik di hadapannya.
Chu Anqing juga pernah mengatakan hal serupa di pusat perbelanjaan Xidan...
Saat itu saya harus pergi ke toilet untuk berbicara dengan VV, lalu menyuruh Chu Anqing menunggu pesanan teh susu di kedai teh susu dan jangan berkeliaran.
Chu Anqing duduk di dekat kursi jendela kedai teh susu, matanya menyipit seperti dua bulan sabit tipis:
"Baik senior, jangan sampai kau tersesat! Nanti tidak bisa menemukan jalan kembali dan kehilangan saya!"
Saat itu Lin Xian langsung tertawa terbahak-bahak, menjawab:
"Tenang saja, saya pasti akan menemukanmu."
……
Tapi tak disangka, akhirnya saya ingkar janji.
Sampai sekarang.
Masih belum bisa menemukan di mana Chu Anqing berada.
Meskipun CC dan Chu Anqing terlihat identik, ini tidak berarti apa-apa karena mereka adalah dua orang yang sama sekali berbeda.
Putri yang dijanjikan Lin Xian kepada Chu Shanhe untuk dicarikan adalah Chu Anqing, bukan CC.
"Saya akan menemukanmu."
Lin Xian menatap CC, berkata dengan lembut:
"Katakan padaku, di mana kamu berada sekitar pukul satu siang tadi?"
CC mengarahkan bola matanya ke atas, merenung sejenak:
"Sekitar pukul satu... Saya sedang di hutan. Saya berangkat dari Desa Rhein ke Desa Wajah sekitar jam 12, kalau sekitar jam satu pasti sedang berlari-lari di hutan. Hutan tanpa referensi apapun itu, sulit bagi saya untuk menjelaskan posisi pasti saya."
"Jika kau ingin mencariku besok, lebih baik tunggu di tempat kita bertemu hari ini. Setelah bertemu kita bisa berdiskusi lanjutan, saya juga bisa mengajakmu melewati kembali jalan menuju Desa Rhein. Asal kau mengingat beberapa penanda jalan yang unik, ke depannya kau akan sangat familiar dengan bagian hutan ini dan bisa menemukan saya kapan saja."
"Baiklah."
Lin Xian mengangguk.
Setiap eksplorasi mimpi membutuhkan proses bertahap.
Mimpi kelima ini, baru satu malam sudah mendapatkan banyak informasi intelijen, ini cukup sukses. Rencana aksi spesifik akan dipertimbangkan besok setelah masuk mimpi.
"Lin Xian - Ayo cepat tidur!"
Di sisi lain desa, Tua Wei Shengjin mengipasi topi jeraminya sambil tertawa:
"Ayo Lin Xian, kami sudah merapikan pondok bambu. Tidur di dalamnya sejuk. Hari sudah malam, mari istirahat bersama."
Lin Xian dan CC saling berpandangan, tersenyum kompak.
"Saya tidak akan tidur, Guru Wei. Silakan Bapak saja."
"Aiyo, seharian capek, tidak tidur bagaimana bisa!"
Wei Shengjin tertawa heh-heh membujuk:
"Lihat kalian berdua tadi menatap langit murung, seperti mengkhawatirkan bencana tahun 2400... Tenang, bencana super besar seperti itu tidak mungkin terulang."
"Lihatlah Gadis Bulan Zheng Xiangyue, sudah 20-30 tahun di Bumi tidak pernah ada bencana. Semua aman."
"Masa iya baru pertama kali kami menginap di desa, Bumi langsung meledak? Wahahahaha……"
【Tua Wei Shengjin tertawa optimis dengan senyum cerah, menunduk melihat jam tangannya:】
【"Cepat istirahatlah, sudah jam 00:4 waktu bumi——"】
【BOOM!!!】
【BOOM!!!】
【BOOM!!!】
"Cahaya putih yang membara menguapkan jam tangan Wei Shengjin, menguapkan senyumannya, menguapkan optimisme dan keceriaannya."
Sudut kamar tidur.
Lin Xian membuka matanya.
……
……
"Kau sudah bangun?"
Beberapa belas jam yang lalu, di dalam sebuah vila mewah di Kawasan Pemandangan Alam Sungai Dazhi, Shanghai.
Gadis kecil itu membuka matanya dari ranjang tidur yang empuk, menemukan sepasang orang tua yang ramah sedang tersenyum memandanginya.
"Wah, nona kecil, akhirnya kau bangun juga, kami sampai khawatir setengah mati."
Yan Mei yang melihat gadis itu bangun dari ranjang segera menyodorkan gelas air di sebelahnya:
"Minumlah dulu, tidurmu begitu lama pasti tenggorokanmu kering? Lembapkan tenggorokan dulu sebelum bicara."
Zhao Ruihai juga berdiri di belakang Yan Mei, mengamati gadis kecil yang sedang bersandar di kepala ranjang.
Dia mengedipkan mata jernih nan lincah, memandangi sekeliling lingkungan dengan raut wajah penuh tanya seolah belum sepenuhnya sadar, alisnya mengerut halus.
Kerutan alut itu...
Membuat alut Zhao Ruihai pun tak kuasa ikut berkerut.
Terlalu.
Terlalu mirip!
Putrinya yang menyebalkan Zhao Yingjun, sejak kecil memang suka mengerutkan kening, seolah seluruh dunia berhutang padanya, jarang tersenyum, selalu tenggelam dalam perenungan atau perhitungan.
Awalnya Zhao Ruihai mengira gadis kecil yang ditemuinya di jalan ini hanya memiliki kemiripan wajah dengan Zhao Yingjun masa kecil.
Tapi tak disangka!
"Sekarang ekspresi wajah dan raut mukanya persis seperti dicetak dari cetakan yang sama!"
"Ini……"
"Ini benar-benar ajaib!"
"Bukan hanya Zhao Ruihai yang terkejut."
"Yan Mei yang sedang mengulurkan gelas air ke gadis kecil itu pun terdiam di tempat, memandangi gadis yang tampak kebingungan itu dengan tak percaya."
"Sebelumnya dia dan Zhao Ruihai mengamati wajah gadis kecil itu dalam kondisi statis."
"Karena dia terus tertidur, jadi seperti sedang mengagumi lukisan."
"Tapi sekarang gadis kecil itu sudah bangun... alis, ekspresi mata, sudut bibir, semuanya menjadi hidup, memperlihatkan detail yang dinamis bagi pasangan tua ini."
"Benar-benar memberi mereka sensasi seperti kembali ke masa lalu belasan tahun silam, merasakan kembali pengalaman membesarkan putri mereka."
"Pasangan tua itu saling bertatapan, bertukar pandangan penuh keheranan."
"Kemudian Zhao Ruihai membersihkan tenggorokannya, berbicara dengan nada lembut seperti sedang membujuk anak kecil:"
"Nona kecil, jangan takut. Kemarin malam kami melihatmu pingsan di genangan air di jalan, lalu mengangkatmu ke mobil dan membawamu pulang untuk istirahat."
"Karena sekarang kau sudah sadar, kami akan mengantarmu pulang menemui ayah dan ibumu. Kau tahu alamat rumahmu? Nomor telepon orangtuamu?"
"Gadis kecil itu menengadah dengan bingung, menatap Zhao Ruihai."
"Keempat bola mata saling bertemu."
"Hanya ada kebingungan dan ketidakpastian."
"Yan Mei meletakkan gelas air, ikut bertanya:"
"Nona kecil, siapa namamu? Kira-kira tahu tidak daerah mana rumahmu berada?"
"Gadis kecil itu berkedip secepat kilat."
"Lalu memindahkan pandangan ke Yan Mei, tatapannya penuh kewaspadaan, ekspresi wajahnya pun menegang."
"Seketika itu, Yan Mei seolah benar-benar melihat Zhao Yingjun kecil!"
"Hingga membuatnya sendiri meragukan keyakinannya."
"Menoleh ke arah Zhao Ruihai:"
"‘Apa kita tidak punya kerabat di Shanghai?’"
"‘Tidak ada.’"
"Zhao Ruihai juga menggelengkan kepala dengan ragu:"
"‘Aku juga heran sejak tadi, saudara-saudaraku tidak ada yang di Shanghai, bahkan tidak di selatan... Keluargamu malah cuma kau dan adikmu, semuanya di Beijing.’"
"‘Aku tahu kau curiga nona kecil ini kerabat kita, tapi... Sungguh tidak ada kerabat kita di Shanghai. Lagi pula semua kerabat kita saling mengenal, kalau memang ada anak yang mirip Yingjun, pasti sudah kita ketahui sejak lama, mana perlu menunggu ketemu di jalan kemarin?’"
"Yan Mei bangkit berdiri."
"Menarik Zhao Ruihai ke samping, berbisik pelan:"
"‘Kupikir nona kecil ini, sepertinya tidak bisa bicara... Apa dia tuna rungu-bisu, atau punya masalah kecerdasan?’"
"Zhao Ruihai merenung beberapa detik:"
"‘Tuna rungu-bisu hanya tidak bisa berkomunikasi verbal, tapi masih bisa bersuara, bahkan bisa bahasa isyarat. Tapi nona ini tampak bengong, sepertinya... memang ada masalah perkembangan kognitif.’"
“Begini saja, dari mulutnya, pasti tidak bisa menanyakan nama dan status. Jika dia memang memiliki masalah intelektual, mungkin juga tidak tahu alamat rumah atau nomor telepon orangtuanya. Kau temani dia bermain sebentar, saya akan ambil beberapa foto dan kirim ke Kantor Polisi Shanghai, biar mereka membandingkan di sistem.”
Usai berkata.
Yan Mei segera merawat gadis kecil itu, sambil memerintahkan kepala rumah tangga untuk membawakan bubur yang telah dihangatkan dan makanan lainnya.
Zhao Ruihai menggunakan ponselnya untuk mengambil beberapa foto wajah gadis kecil itu dengan jelas, lalu mengirimkannya ke mantan bawahannya di Kantor Polisi Shanghai disertai penjelasan maksudnya.
Bawahan tersebut yang menerima informasi dari mantan atasannya segera membalas:
“Serahkan pada saya, akan segera meluncurkan sistem perbandingan wajah dan sistem pengawasan Jaring Surga. Yang Mulia tenang saja, sistem perbandingan wajah Shanghai terhubung secara nasional. Jika ada informasi terdaftar tentang gadis kecil ini di mana pun, pasti bisa langsung terdeteksi.”
“Bahkan jika tidak ditemukan, masih ada sistem Jaringankuasa Surgawi! Nona kecil ini sudah besar begini, masa iya muncul dari batu? Selama pernah terekam kamera CCTV, pasti bisa dilacak jejaknya di sistem Jaring Surga.”
“Tidak sampai setengah jam hasilnya akan keluar, Yang Mulia tunggu telepon saya saja.”
Usai berkata, mantan bawahan ini segera berangkat bekerja.
Zhao Ruihai kembali memasuki kamar tidur, memandangi gadis kecil yang sedang makan sesuap demi sesuap:
“Dia sudah bicara?”
Zhao Ruihai menatap Yan Mei dan bertanya:
“Kalian sudah berkomunikasi?”
Yan Mei menggelengkan kepala:
“Tidak, dia masih tetap tidak mau bicara apa-apa. Tapi saya merasa dia bukan tidak ingin bicara... Sepertinya tidak tahu cara berbicara.”
“Lagipula nona kecil ini benar-benar baik! Tenang dan menggemaskan, apa yang saya katakan juga bisa dia pahami. Lihat! Dia sangat mahir menggunakan sendok dan sumpit!”
Zhao Ruihai memandang gadis kecil itu duduk di tepi ranjang, makan dengan tenang. Benarlah pepatah "mencintai rumah hingga burung gagak di atapnya", semakin dilihat semakin disukai.
Sebenarnya dia sejak dulu sangat menyukai anak-anak, juga senang mengasuh anak.
Hanya saja dulu kebijakan keluarga berencana tidak memberi kesempatan, sekarang putri satu-satunya Zhao Yingjun juga tidak memberi kesempatan... Sekarang hanya bisa menghela napas:
“Ah, kapan kita bisa memiliki cucu perempuan secantik ini? Melihat keadaan Yingjun sekarang, sepertinya masih sangat lama... Belum lagi kapan bisa membesarkan cucu sampai sebesar ini, bahkan kapan bisa bertemu cucu saja masih jadi masalah!”
“Rekan kerja dan teman-teman saya sekarang hampir semuanya sudah menggendong cucu. Kadang mau kumpul makan bersama saja sulit, alasannya selalu sibuk mengasuh cucu. Di mulut mengeluh tidak palsu, tapi sebenarnya isinya pamer.”
“Kapan saya bisa bertahan sampai ada anak kecil yang mengejar-ngejar sambil memanggil 'Kakek, Kakek' ya...”
Gadis kecil di tepi ranjang meletakkan mangkuk dan sumpit, tertarik oleh suara Zhao Ruihai.
Menoleh:
“Kake...k...”
Hm??
Zhao Ruihai dan Yan Mei langsung membelalakkan mata.
"Zhao Ruihai bahkan langsung mengitari ranjang dan jongkok, memandangi Yan Mei:"
"Dia bisa bicara!"
"Benar!" Yan Mei juga tersenyum gembira:
"Dia bisa berbicara! Mungkin sebelumnya kami berbicara terlalu cepat, dia tak bisa mendengar jelas jadi tak tahu harus berkata apa... Saat kau menyebut Kakek tadi, coba ucapkan lebih perlahan, bukankah dia langsung paham?"
Yan Mei juga bersemangat, menarik tangan gadis kecil itu dan dengan lembut serta perlahan mengajari:
"Nenek... Nenek... Coba panggil Nenek?"
Gadis kecil itu memandangi Yan Mei, beberapa kali membuka mulutnya:
"Nen... ek?"
"Wah! Lao Zhao lihat ini! Dia benar-benar bisa bicara!"
，，，。
Mungkin……
Pasangan tua tadi menaruh harapan yang terlalu rendah pada gadis kecil itu, menganggapnya tuna rungu-bisu dan idiot.
Jadi.
Sekarang baru menyadari, ternyata bisa mengerti perkataan dan mulai belajar berbicara... Hingga membuat kedua orang tua tanpa sadar mengabaikan fakta bahwa ini sudah seorang gadis kecil belasan tahun, bukankah bisa bicara adalah hal yang normal?
Yan Mei dengan gembira menarik gadis kecil itu sambil bertanya ini-itu.
Meskipun gadis kecil untuk sementara tidak bisa menjawab, namun ucapan yang bisa diucapkannya semakin banyak, dan kalimat yang diucapkannya juga semakin panjang.
Perasaan yang didapat, kecerdasannya tidak bermasalah, seolah hanya tidur terlalu lelap, otaknya belum sepenuhnya pulih.
“Sepasang orangtua di ruang tamu, menemani gadis kecil bermain selama lebih dari satu jam.”
“Gadis kecil itu sudah bisa berkomunikasi secara umum, tapi memorinya seperti kosong, tidak bisa mengingat apapun, juga tidak memahami hal-hal rumit.”
“Zhao Ruihai mengambil ponselnya.”
“Ada apa dengan bawahan lamanya ini?”
“Katanya hasilnya dalam setengah jam, ini sudah satu jam, masih belum ada kabar...”
“Orangtua yang kehilangan anak selama ini pasti sangat khawatir bukan?”
“Mengapa tidak segera dicari?”
“Dia langsung menelepon bawahan lamanya:”
“‘Hamba Pangeran, informasi gadis kecil ini sudah ketemu? Siapa orangtuanya?’”
“Di sisi lain telepon.”
“Nada bawahan lamanya seperti melihat hantu:”
“‘Ini... ini benar-benar bukan kami tidak mencari, seluruh staf departemen informasi tadi sedang membandingkan sistem pengenalan wajah, tapi tidak ada yang cocok!’”
“‘Sistem Jaringankuasa Surgawi juga sama. Dulu, data wajah sejelas ini dimasukkan, langsung bisa ketemu jejak. Tapi sudah dicek lama, sistem Jaringankuasa Surgawi juga tidak menemukan petunjuk apapun.’”
“‘Meski terdengar tidak bertanggung jawab... tapi situasi seperti ini, selama bertahun-tahun, benar-benar belum pernah terjadi. Perasaan kami, seolah gadis kecil ini benar-benar keluar dari batu!’”
“‘Omong kosong!’”
“Zhao Ruihai langsung memarahi:”
“‘Bahkan jika keluar dari batu, sudah besar seperti ini, mungkin tidak ada informasi sama sekali? Di pihak pelapor, ada orangtua yang melaporkan kehilangan anak seperti ini?’”
“‘Tidak... tidak ada, sudah diperiksa semua. Beberapa hari terakhir di seluruh Shanghai, tidak ada kasus anak-anak hilang.’”
“Nada di telepon terdengar ragu-ragu:”
“Kita harus mencari cara untuk menyelidiki lagi!”
Setelah berkata demikian, ponsel ditutup.
Zhao Ruihai juga masih bingung, kembali mengamati gadis kecil di sofa ruang tamu yang terus membuat Yan Mei tertawa.
Aneh sekali……
Jaring Surga dan sistem registrasi kependudukan tidak bisa menemukan orangnya, ini mustahil! Orang Tionghoa, bahkan warga asing yang tinggal di Tiongkok sekalipun, tidak mungkin bisa menghindari Sistem Pengawasan Jaring Surga.
Gadis kecil di sofa menoleh, memandang Zhao Ruihai:
“Kakek.”
Dia memanggil dengan sangat jelas.
“Iya! Iya! Ayah datang.”
Meski sebenarnya dirinya bukan kakeknya, tapi karena si gadis kecil sudah memanggil begitu, Zhao Ruihai tersenyum heh-heh sambil berjalan ke arah sofa.
Gadis kecil itu kembali menunjuk Yan Mei:
“Nenek.”
Senyum Yan Mei tidak berhenti sejak pagi, dia buru-buru mengangguk:
“Benar, benar, ini nenek~ Kalau kamu siapa? Kamu ingat namamu?”
Gadis kecil itu menunjuk dirinya sendiri:
“Aku... gadis kecil.”
Puu——
Jawaban ini membuat Yan Mei tertawa terbahak-bahak, Zhao Ruihai juga penuh kasih mengelus ubun-ubun si gadis kecil, akhirnya mengerti situasinya:
“Dia sama sekali tidak memanggil kita Kakek/Nenek... Dia mengira ini nama kita! Dia mengira nama kami adalah Kakek dan Nenek, lalu mengira namanya sendiri adalah Gadis Kecil... Ini sangat lucu.”
“Menurut saya, gadis kecil ini juga cukup pintar. Mungkin karena suatu kondisi kehilangan ingatan, sementara banyak hal yang tidak bisa dia ingat.”
“Yang lebih aneh, tadi saya sudah minta Kantor Polisi Shanghai mencari, tidak ada informasi sama sekali tentang anak ini. Seluruh Shanghai juga tidak ada yang melapor ke pihak berwajib tentang anak hilang... Menurutmu ini normal? Orangtua mana yang selama belasan jam, bahkan semalaman tidak menemukan anaknya, tidak akan mengaktifkan alarm?”
Yan Mei mengangguk tanda setuju:
“Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang? Apakah harus membawa gadis kecil ini ke kantor polisi? Tapi di sana begitu sibuk, siapa yang akan merawatnya? Dia jelas masih dalam tahap pemulihan memori... Harus ada yang menemani.”
“Begini saja, Lao Zhao. Kita rawat dulu di keluarga, tidak akan membuatnya menderita. Begitu benar-benar menemukan orangtuanya, kita langsung antar ke keluarga mereka.”
Zhao Ruihai menggelengkan kepala:
“Tidak bisa. Tata krama adalah tata krama. Kantor polisi punya prosedur pribadi untuk urusan seperti ini, kita harus kooperatif.”
“Aiyo, Lao Zhao!”
Yan Mei benar-benar tidak ingin gadis kecil menggemaskan ini menderita di luar, memeluknya:
“Aturan itu kaku, manusia itu fleksibel! Saya juga tidak bilang mau mencuri anak orang, kita sudah melapor, sudah minta Kantor Polisi Shanghai mencari. Begitu ada petunjuk pasti kami kooperatif! Apa perawatan kantor polisi bisa lebih baik daripada saya? Bukankah ini juga untuk kebaikan anak? Makan di mana pun tetap makan!”
“Dan Lao Zhao, kau harus berpikir matang-matang, sampai sekarang belum ada yang melapor ke pihak berwajib. Bagaimana jika ini anak yatim piatu atau gadis yang dibuang... Kau berencana membiarkannya di kantor polisi seumur hidup? Atau akhirnya dikirim ke panti asuhan?”
“Kalau gadis yang benar-benar sehat mungkin tidak masalah, tapi gadis kecil ini jelas belum mengerti apa-apa. Melepaskannya dengan tidak bertanggung jawab seperti ini, bagaimana jika bertemu orang jahat? Bagaimana jika dia benar-benar yatim piatu yang tidak diinginkan?”
Gadis kecil itu digendong Yan Mei, tampak agak tidak nyaman.
Dia menepuk paha Yan Mei:
“Nenek...”
“Ya~ ya~” Yan Mei tiba-tiba tersenyum bahagia, membenahi rambut gadis kecil itu:
“Ah, terkejut? Tidak apa-apa, nenek tidak akan meninggalkanmu, jangan khawatir ya~”
Zhao Ruihai memandangi gadis kecil yang mirip sembilan puluh persen dengan Zhao Yingjun waktu kecil, hatinya juga tidak tega untuk mengusirnya.
Terutama karena kemiripannya yang sangat mencolok.
Dia benar-benar tidak tenang, gadis kecil ini tampak belum bisa mengurus diri sendiri, membuangnya ke kantor polisi juga membuatnya cemas.
Perkataan Yan Mei juga masuk akal, kalau memang ada petunjuk, segera kembalikan gadis kecil itu saja.
“Baiklah.”
Zhao Ruihai akhirnya berhasil membujuk dirinya sendiri. Memandangi gadis kecil imut di sofa, membayangkan Zhao Yingjun waktu kecil, lalu membayangkan cucu perempuan di masa depan... Hatinya benar-benar meleleh.
Lho?
Tiba-tiba dia teringat, bukankah di Tiongkok ada yang namanya 【basis data DNA】!
"Banyak anak yang menjadi korban perdagangan manusia, serta orangtua yang mencari anak mereka, menyimpan sampel DNA di basis data."
"Jika ada anak yang tidak dapat menemukan orangtua, atau orangtua yang kehilangan anak... cukup memasukkan sampel DNA ke basis data dan membandingkannya, hubungan darah akan langsung teridentifikasi!"
"Apapun status DNA orangtua gadis kecil itu di basis data... tidak ada salahnya memasukkan DNA-nya terlebih dahulu, bukan?"
"Tidak boleh ditunda lagi!"
Sebagai orangtua, Zhao Ruihai sangat memahami perasaan cemas kehilangan anak. Ia juga ingin mengembalikan gadis kecil itu ke keluarganya.
Langsung ia bangkit berdiri dan menatap Yan Mei:
"Cepat siapkan diri, kita ke rumah sakit untuk memasukkan DNA gadis kecil ini ke basis data. Ini akan mempermudah pencarian orangtuanya."
"Ah iya iya."
Yan Mei pun tersadar, DNA jauh lebih bisa diandalkan daripada cara lain. Lebih baik segera dimasukkan ke basis data.
Sambil tersenyum, ia menarik gadis kecil itu dari sofa:
"Ayo, kita bersiap-siap ke rumah sakit. Kita akan mencari ayah dan ibumu!"
Gadis kecil itu memiringkan kepala.
Berkedip secepat kilat:
"Ayah... Ibu?"
