“Taklukkan dengan kecerdasan?”
CC dan Wei Shengjin mendengar Lin Xian ingin mengakali Er Zhuzi, wajah mereka dipenuhi kebingungan seperti biksu kebingungan.
CC juga memicingkan mata:
“Kau ahli strategi? Tapi dari fragmen memori tentangmu, sepertinya keahlianmu lebih ke senjata api dan pertarungan frontal.”
Lin Xian melambaikan tangan:
“Lawan Geng Wajah yang polos itu perlu IQ tinggi? Aku akui IQ-ku memang biasa, tapi untuk menggilas Dalimao dan Er Zhuzi pasti cukup.”
“Bahkan... terkadang aku merasa bersalah sudah memperdayai mereka.”
Lin Xian berkata jujur.
"Setelah mengalami begitu banyak mimpi, selain kerja sama yang menyenangkan di mimpi ketiga, pertemuan dengan Dalimao dan keempat orangnya pada waktu-waktu lain umumnya dipenuhi persaingan tidak sehat dan tipu muslihat."
Jika beruntung, cukup dengan menyisakan nyawa anggota Geng Wajah dan mengambil motor Dalimao, maka semuanya berakhir.
Jika sial, kemungkinan besar Dalimao dan tiga anak buahnya akan berakhir dengan kepala pecah.
Inilah alasan mengapa Lin Xian tidak menembak mati keempat orang itu dengan pistol saat memasuki mimpi sebelumnya.
Setelah bersama begitu lama.
Timbul sedikit perasaan.
Jika bisa diselesaikan dengan akal, lebih baik hindari kekerasan.
"Ayo, kita lihat situasinya dulu."
Tak lama kemudian.
Tiga orang itu melanjutkan perjalanan.
CC yang sudah beberapa kali melakukan pengintaian sebelumnya sangat familiar dengan rute. Setelah berjalan kaki puluhan menit, mereka tiba di bukit tanah yang menjadi titik tertinggi, tempat persembunyian semak-semak untuk mengawasi seluruh Desa Wajah.
Lin Xian membuka tas Wei Shengjin, mengeluarkan teleskop dari lapisan terdalam.
Adegan ini membuat Wei Shengjin dan CC terpana.
"Nak, kau keterlaluan ya."
Wei Shengjin berkata dengan getir:
"Aku sendiri sampai lupa membawa benda ini. Kau ini cacing parasit di tasku ya!"
CC tampak tidak mengenali benda tersebut:
"Apa ini?"
Lin Xian langsung memberikan teleskop itu ke CC, memintanya mencoba langsung.
"Tingkat teknologi dan industri di mimpi kelima sangat tertinggal, bahkan jika ada teleskop muncul, pasti bukan teleskop teknologi Mars mutakhir seperti ini. Wajar saja CC belum pernah melihatnya."
Di benaknya, memang terdapat banyak fragmen memori.
Tapi sebagian besar cukup singkat, tidak mengandung banyak informasi, dan tidak memiliki nilai apa pun.
Dalam kondisi kebetulan, fragmen memori bisa memberikan beberapa pengetahuan.
Tapi kebanyakan fragmen memori seperti sobekan sudut buku yang acak, tidak koheren dan sulit dipahami.
Singkatnya.
Di mimpi kelima, posisi Dora C-Mimpi sudah tidak bisa dipertahankan, harus menyerahkan tempat kepada Tuan Wei Shengjin. Sekarang menjadi Dora Mimpi Emas.
"Ini teleskop."
Lin Xian menjelaskan pada CC:
"Kau seharusnya pernah mendengar konsep ini, hanya belum melihat bentuknya. Teleskop ini adalah teknologi Mars, pasti bisa melihat lebih jauh dan lebih jelas dibandingkan lensa buatan Bumi."
Mendengar itu, CC mengangkat teleskop ke depan matanya.
Ternyata.
Pandangan langsung meluas, melihat sangat jauh dan jelas, lalu perlahan mulai bergerak mencari brankas paduan hafnium yang disebut nenek kepala desa.
"Ketemu, Lin Xian, di sudut timur laut desa. Cepat lihat!"
Lin Xian mengambil teleskop dan melihat ke arah yang ditunjuk CC.
Memang pantas disebut teknologi Mars.
Perbesarannya sangat tinggi.
Bahkan sampai sekarang belum diputar maksimal, masih bisa diperbesar lagi.
Lin Xian dengan cepat menemukan lokasi brankas paduan hafnium, dan melalui lensa dia melihat Azhuang dan San Pang sedang mencoba metode brute force untuk meretas brankas.
Bisakah diperbesar sedikit lagi?
Lin Xian terus memutar roda, mendekatkan gambaran pandangan lebih dekat.
Kali ini terlihat lebih jelas, segala detail di permukaan brankas terlihat jelas di depan mata.
"Nomor:424……Nama:Akademisi Gao Wen……"
Lin Xian mengucapkan informasi yang dilihatnya.
Tuan Wei Shengjin tak bisa menahan helaan napas:
"Ah, ini pun bukan milik kita. Sebelumnya saat belum menemukan brankas hafnium semangatku masih membara. Sekarang sudah dua ditemukan, tapi nama dan nomornya bukan punya kita... Tetap saja ada kekecewaan yang tak tertahan."
CC tersenyum, menghibur Wei Shengjin:
"Guru Wei, mencari benda ini memang butuh kesabaran. Anda masih beruntung setidaknya tahu password brankasmu. Yang kucari... Aku tak tahu lokasinya, passwordnya, bahkan isinya."
"Tapi karena sudah memutuskan mencarinya, aku pasti akan menemukan dan membukanya. Kalau tidak, aku tak akan pulang. Jadi jangan patah semangat Guru Wei, mari kita semangati bersama. Detektor logammu sudah meningkatkan efisiensi berkali lipat."
Wei Shengjin mengusap keringat di alutnya, terkekeh:
“Terima kasih nona kecil, kau dan Lin Xian adalah orang baik, aku bisa melihatnya. Aku hanya sedang menggerutu sebentar, pasti tidak akan menyerah begitu saja. Meski aku tidak mengapa kalian begitu gigih dengan brankas ini... tapi bagiku... ini adalah penyesalan terakhir dalam hidupku untuk menemukan diri masa lalu, makna kehidupan, dan kenangan yang hilang...”
“Jadi, aku pasti tidak akan menyerah. Tapi kamu, nona kecil, lihatmu masih muda, tidak terlalu mengenal produk teknologi Mars... pasti kamu manusia bumi tulen kan? Secara logis, Bank Thyme sudah lenyap setelah bencana besar tahun 2400, di usiamu... seharusnya tidak punya brankas.”
“Bahkan di bumi sekarang, teknologi cabin hibernasi pun tidak ada. Semua orang yang kau kenal, para senior, seharusnya tidak tahu tentang brankas Bank Thyme. Lalu mengapa kau datang? Apa kau juga mencari makna hidup?”
“Kurang lebih.”
CC mengangguk:
“Sebenarnya aku juga tidak tahu apa yang kucari, tapi aku percaya pria yang memberitahuku lokasi brankas... dia pasti tidak berbohong. Jika dia bilang di dalamnya ada semua kebenaran dan makna... apapun yang tersembunyi di sana, aku harus melihatnya.”
Wei Shengjin teringat sesuatu, masih terkesima:
“Tapi kau bahkan tidak tahu passwordnya? Meski ketemu, bisa dibuka?”
“Tidak jelas.”
CC menggelengkan kepala:
“Tapi aku harus mencoba. Mungkin... inilah makna hidupku, alasan keberadaan nyawaku.”
Keparat Wei Shengjin tercengang.
Terhenti sejenak dalam keheningan.
Ekspresi wajahnya baru mulai rileks, memberi jempol ke CC:
"Pemuda yang mengagumkan. Semoga kau juga bisa meraih keinginanmu."
Keduanya terus berbincang.
Lin Xian pun tak tinggal diam.
Ia terus mengubah sudut pandang, menunggu momen tepat, memantau perkembangan riset brute force password Azhuang dan San Pang.
Bagus.
Ia sudah melihat jelas.
Total delapan roda kombinasi password, empat digit pertama semuanya 0!
Saat ini Azhuang sedang mencoba satu per satu digit terakhir roda kombinasi, memutar lalu menekan kunci, siklus tak berujung.
00005232、
00005231、
00005230……
Ternyata memang melakukan brute force terbalik!
Dari 99999999 turun, mencoba digit demi digit.
"Ah..."
Lin Xian menghela napas, tak kuasa menahan tawa, tak tahu ekspresi apa yang harus ditunjukkan:
"Harus diakui, orang-orang Desa Wajah ini kurang beruntung. Andai mereka memulai brute force dari 00000000, mungkin password benar sudah ditemukan dalam hitungan hari."
"Nyatanya malah memulai brute force terbalik, menyia-nyiakan bertahun-tahun, bahkan belasan tahun percuma."
Pelajaran ini pernah dirasakan Lin Xian sebelumnya.
Saat manual brute force buku harian password Zhang Yuqian dulu, karena memulai dari 9999 secara terbalik, banyak waktu terbuang sia-sia.
Hingga saat itu Lin Xian bertekad, jika menggunakan metode brute force lagi, harus mulai dari 0000!
Ngomong-ngomong soal Zhang Yuqian...
Lin Xian teringat password buku hariannya, 1952.
Empat digit angka yang sama sekali tak berkaitan dengan Zhang Yuqian, terlihat tak bermakna.
Bila dianalisis berdasarkan periode waktu.
"Tahun itu tidak ada peristiwa besar yang terjadi."
Satu-satunya hal yang menarik perhatian Lin Xian adalah karya pelukis realis Henry Dawson yang menggambar 8 lukisan 《Einstein yang Murung》 untuk Einstein di Brooklyn, Amerika.
Ini juga merupakan petunjuk satu-satunya.
Oh, sebenarnya tidak sepenuhnya satu-satunya.
Ada petunjuk kedua: tahun 1952 juga merupakan tahun lenyapnya Tiang Milenium dan tahun terkuncinya sejarah.
Dari peti mati Zhang Yuqian, dia membawa tiga barang.
Buku harian berkode, album foto, dan satu kaset VCD.
Buku harian dan album foto sudah diperiksa, tidak ada konten bernilai atau patut disebutkan.
Kaset VCD itu belum ditonton.
Karena Gao Yang belum menemukan peralatan pemutar yang sesuai - kaset itu terlalu kuno, dia masih mencari pemutar VCD kuno yang masih berfungsi normal.
Hanya saja dia baru saja menjadi manajer dealer 4S, pekerjaan sehari-hari juga sibuk, sehingga progresnya agak lambat.
Lin Xian tetap penasaran dan sangat ingin melihat...
...isi rekaman dalam kaset VCD yang dimasukkan ke peti mati Zhang Yuqian itu.
"Lin Xian, lihat ke sana, Er Zhuzi sedang patroli di situ."
Suara CC memutus alur kenangan Lin Xian.
Dia mengarahkan teleskop ke pintu masuk Desa Wajah.
Sru.
Tatapan Er Zhuzi tajam seperti elang, sorot matanya yang dingin bertemu pandang dengan Lin Xian melalui teleskop!
"Waduh."
Tatapan tajam itu benar-benar membuat Lin Xian terkejut.
“Tidak mungkin, jarak ratusan meter itu, apakah Er Zhuzi punya mata dewa? Bisakah melihat tembus persembunyian mereka?”
Fakta membuktikan, kekhawatiran itu memang berlebihan.
Mata Er Zhuzi yang seperti lampu sorot laser segera menyapu bukit ini, terus menjaga kedamaian Desa Wajah.
"Er Zhuzi ini memang punya kelebihan."
Lin Xian berbisik pelan:
"Kau benar, CC. Kalau nekat mendekat, besar kemungkinan akan ketahuan oleh Er Zhuzi."
Ia kembali mengamati Er Zhuzi dengan teleskop.
Memakai baju jahitan kulit binatang, topi hijau penutup matahari dari kain.
Selera yang cukup bagus.
Masih sangat unik dan berbeda, unggulan di antara orang-orang.
Tubuh Er Zhuzi masih kurus dan tinggi seperti bambu.
Di tangan kanannya menggenggam tombang panjang dengan hiasan merah, tubuh dan senjatanya sama tegaknya, seperti dua tombak yang menyatu.
Lin Xian mengamati lagi tata letak Desa Wajah.
Ada sekitar 50-60 rumah tangga, kurang dari 100 bangunan rumah dengan gaya arsitektur yang agak liar, sekilas seperti sarang antagonis.
Tingkat perkembangan teknologi setara dengan Desa Rhein, tidak jauh lebih maju. Tapi peternakan dan perburuan terlihat lebih berkembang, persenjataan juga sedikit lebih canggih dari Desa Rhein.
Mungkin ini perbedaan konsep perkembangan.
Di bawah pimpinan Zheng Xiangyue, Desa Rhein terutama mengembangkan pertanian, tekstil, kerajinan tangan, dan konstruksi bangunan.
"Desa Wajah di sini lebih mementingkan praktikalisme, mengutamakan pragmatisme."
Setelah mencari sekeliling, tetap tidak menemukan kepala desa Dalimao, mungkin sedang bersembunyi di suatu rumah.
"Apa yang biasanya dilakukan orang-orang Desa Wajah?"
Lin Xian meletakkan teleskopnya, bertanya penasaran:
"Membakar, membunuh, merampok? Atau berbuat kejahatan?"
"Tidak sampai segitu."
CC menggelengkan kepala:
"Kau mungkin punya prasangka buruk tentang Desa Wajah karena urusanku, sebenarnya mereka cukup baik. Menurut nenek kepala desa, penduduk desa mereka memang agak liar dan garang, tapi dasarnya tidak jahat."
"Utamanya karena jarak antar desa sangat jauh, dan sumber daya di bumi sekarang ini sangat melimpah dibanding populasi. Tidak perlu ada perebutan. Baik makanan, tanah, hasil pertanian, buah-buahan... tersebar di mana-mana, hutan-hutan subur seperti ini ada di segala penjuru, tidak ada desa yang kelaparan."
"Kalau mau bicara tentang satu-satunya sumber daya yang bisa memicu persaingan... pasti itu adalah [barang-barang kuno] yang digali dari tanah. Karena benda-benda ini benar-benar tidak bisa diregenerasi atau diproduksi ulang, sekaligus menjadi sumber pengetahuan utama setelah terputusnya peradaban."
"Ini mungkin juga alasan mengapa Dalimao dan kawan-kawan begitu gigih ingin membuka brankas. Kemajuan Desa Wajah sepenuhnya berkat kepemimpinan ayah Dalimao dulu. Ayah Dalimao sangat menyukai arkeologi dan mengoleksi berbagai buku kuno, jadi dia menguasai banyak pengetahuan, bahkan mungkin lebih banyak dari nenek kepala desa Zheng Xiangyue."
"Kemudian kepala desa tua ini meninggal karena sakit, desa pun diserahkan pada anak lelakinya Dalimao untuk dikelola. Nenek Zheng Xiangyue berkata, Desa Muka di bawah kepemimpinan Dalimao selalu menjalankan prinsip 'tak mengganggu/mencari masalah', selama tidak memancing mereka, mereka tak akan bermusuhan dengan siapapun."
……
Lin Xian mendengarkan cerita CC.
Oh- dengan suara panjang.
Jadi dilihat dari ini, Dalimao di mimpi kelima masih bisa diterima, tak bisa dikatakan jahat, bisa dinilai sebagai karakter netral.
Tak heran dia membawa anak buah mengejar CC...
Lagipula CC itu pencuri, CC yang salah lebih dulu.
Satu-satunya penyesalan Lin Xian --
Kenapa ayah Dalimao hilang lagi!
Kenapa masih mati begitu cepat!
Ah.
Surga iri pada bakat.
Lin Xian tak bisa menahan diri bertanya-tanya, kapan dia bisa bertemu dan ngobrol dengan jenius luar biasa ini?
Mungkin dengan bertanya langsung, mendapat pencerahan, dirinya bisa memahami konstanta alam semesta 42.
Tapi...
Ayah Dalimao di mimpi kelima, yang masih begitu berilmu.
Mungkinkah meninggalkan naskah tertentu?
Di Bumi yang begitu terpuruk sekarang, kemungkinan besar Klub Jenius sudah tak ada, kalau pun ada, mungkin ada di Mars.
Masih perlu menyusup ke Desa Muka, melakukan penyelidikan menyeluruh.
Dia mengembalikan teleskop pada Tuan Wei Shengjin, lalu menatap CC berkata:
"【Kalau begitu kita jadi mata-mata, gabung secara terbuka ke Desa Muka, menjadi bagian dari mereka!】"
"Apa?"
CC terkejut dengan logika berpikir Lin Xian:
"Ini... apakah ini bisa dilakukan? Bukankah kita ini musuh?"
"Tidak, tidak."
Lin Xian melambaikan tangan:
"Kali ini, kamu belum mulai mencuri barang Desa Wajah, mana bisa disebut musuh? Bukankah kau sendiri yang bilang, desa ini menganut prinsip [tak mengganggu/mencari masalah]. Kita belum mengganggu mereka, meski bukan teman, setidaknya juga bukan musuh seperti katamu."
CC masih ragu-ragu:
"Bergabung dengan Desa Wajah... ini benar-benar rencana yang tak pernah terpikir, tapi apakah mungkin? Bagaimana caranya? Menurutku mata elang Er Zhuzi bisa dengan mudah menembus konspirasi kita."
"Ah, kau terlalu mengagungkan dia."
Lin Xian mendengus dingin:
"Begitu melihat kakak ipar, IQ-nya langsung nol, loyalitasnya hilang, otaknya ikut kemana sang kakak ipar pergi."
CC tampak bingung.
Meski fragmen memorinya mengandung ingatan tentang Dalimao dan tiga anak buah, sama sekali tak ada pengetahuan tentang "Er Zhuzi dan kakak ipar".
"Lalu harus bagaimana?"
CC bertanya bingung:
"Di hutan terpencil begini, dari mana kita cari kakak ipar untuk Er Zhuzi?"
"Adik ipar perempuan juga boleh." Lin Xian menambahkan:
"Asalkan sudah bersuami."
CC terkekik:
"Adik ipar perempuan mana bisa ditemukan? Dari mana mencarinya?"
Tiba-tiba.
Dia menemukan, tatapan Lin Xian dan Wei Shengjin semuanya terpusat pada wajahnya.
“Saya……saya?”
Dia menunjuk dirinya sendiri, dengan tak percaya berkedip secepat kilat, melihat Lin Xian:
“Tidak mungkin!”
CC langsung mengerti:
“Kau tidak ingin menyamar sebagai istriku, lalu meningkatkan tingkat kesukaan Er Zhuzi ya?”
Lin Xian tersenyum tipis:
“Tepat sekali, kalau tidak, mengapa aku bilang ini kelemahan terbesar Er Zhuzi?”“Dengar, kalau tebakanku benar, Desa Wajah pasti masih menggunakan sistem vote demokratis. Jika kita benar-benar ingin bergabung sebagai warga resmi Desa Wajah, kita harus bertemu Dalimao dulu, lalu melalui voting tiga anak buah.”
“Azhuang bodoh dan polos, San Pang hanyalah orang yang tidak punya pendirian, keputusan utama tetap di tangan Er Zhuzi. Asalkan Er Zhuzi setuju kita bergabung ke Desa Wajah, semuanya akan berjalan lancar.”
“Jadi mengertikah? Mengatasi Er Zhuzi sama dengan mengatasi Dalimao, mengatasi semuanya.”
“Ngomong-ngomong, kau harus sedikit percaya diri dengan citramu.”
Lin Xian mulai memuji berlebihan:
“Di suatu dunia paralel, kau pernah disetujui dengan suara bulat untuk bergabung ke Geng Wajah. Azhuang yang bodoh bahkan mulai melantunkan puisi kuno melihatmu, San Pang juga belajar menjawab duluan, hanya Er Zhuzi yang hambar... itu karena aku menolak status adik ipar perempuanmu.”
“Heh!”
CC tertawa sangat meremehkan:
“Masa aku tidak tahu punya pesona sebesar ini?”
Dia terlalu polos untuk terjebak dalam masalah ini, namun setelah mempertimbangkan matang, saran Lin Xian memang solusi terbaik untuk menyusup ke Desa Wajah secara legal:
"Lin Xian, bukan aku tidak mau membantu, tapi aku benar-benar tidak punya pengalaman sama sekali."
CC mengangkat tangan pasrah:
"Usiaku masih sangat muda, belum pernah pacaran... Bagaimana mungkin aku bisa berpura-pura jadi istrimu? Aku sama sekali tidak punya petunjuk, tidak tahu apa yang harus dilakukan seorang istri."
Setelah berkata demikian, dia menatap Lin Xian penuh tanya, mengajukan Pertanyaan Jiwa:
"【Kau pernah pacaran?】"
“……”
Lin Xian benar-benar kehilangan kata-kata.
Berkelit dengan alasan ngeles:
"Tidak pernah makan daging babi, masa tidak pernah lihat babi berlari? Apa susahnya berpura-pura?"
"Lihat."
CC menunjuknya:
"Andai kau punya pengalaman, kau bisa membimbingku berakting. Tapi sekarang aku tidak punya pengalaman cinta, kau juga belum pernah pacaran. Bagi kita berdua, menyamar sebagai pasangan suami istri adalah misi yang mustahil."
Melihat situasi memasuki Kebuntuan.
Tuan Wei Shengjin tahu.
Bulan akan menurunkan hukum karma pada orang ini.
Seolah disinari cahaya keemasan, dia berdiri dalam kemilau cahaya sambil membersihkan tenggorokan:
"Batuk-batuk! Batuk!"
Setelah berhasil menarik tatapan kedua pemuda itu, dia tersenyum penuh kearifan:
"Para gadis, kalian berdua belum punya pengalaman cinta dan pernikahan, tapi saya punya! Saya dan istri saya sangat mesra, puluhan tahun menjadi pasangan teladan yang tidak pernah bertengkar, benar-benar manis bagai madu, selalu bersama, lengket seperti perangko."
“Saat ini kalian menghadapi kesulitan, bisa meminta bantuan kebijaksanaan orang tua! Katanya punya orang tua di rumah adalah harta, bukankah sekarang saatnya saya membuktikan nilai diri? Tenang saja nona kecil dan nak……”
Wei Shengjin tersenyum.
Tangan kiri menggenggam tangan Lin Xian, tangan kanan menggenggam tangan CC, terjalin menjadi satu dan digenggam erat:
“Serahkan padaku! Aku akan menggunakan hubunganku dengan istriku sebagai contoh, mengajarkan kalian cara berpura-pura menjadi pasangan suami-istri yang harmonis! Pasti si Er Lengzi itu tidak akan tahu kelemahannya!”
Melihat situasi ini.
Lin Xian buru-buru melambaikan tangan:
“Tidak perlu, benar-benar tidak perlu, Guru Wei.”
“Er Zhuzi itu tidak sesulit yang kau bayangkan. Sebenarnya tidak perlu akting sama sekali, cukup ucapkan dua huruf ‘adik ipar’, langsung membuat Er Zhuzi bergelegak.”
“Bahkan, aku tidak perlu mengatakan apa-apa, dia sendiri akan berimajinasi…… Selama aku tidak menyangkal hubungan dengan CC, Er Zhuzi pasti akan membayangkan CC sebagai adik ipar, lalu merasa seperti saudara seperjuangan yang terlambat bertemu denganku.”
Melihat semangat Pak Wei yang semakin membara, Lin Xian harus mendinginkannya.
Lalu menatap CC:
“CC, bukankah begitu? Sama sekali tidak perlu latihan berpura-pura jadi suami istri.”
Namun.
Di luar perkiraannya.
CC menundukkan kepala melihat tangan mereka yang masih tergenggam oleh Wei Shengjin, setelah beberapa saat berjuang batin, akhirnya menatap Lin Xian:
"Untuk keamanan, mari... mari kita berlatih. Mari kita ikuti nasihat Guru Wei, lihat bagaimana pasangan suami istri sejati harus berpura-pura."
Lin Xian memiringkan kepalanya:
"Ha?"
……
Empat puluh menit kemudian, di depan pintu Desa Muka.
Lin Xian berjalan perlahan menuju pintu gerbang Desa Muka.
Sru!
Er Zhuzi mengayunkan tombak merahnya, alis terangkat dan mata melotar:
"Siapa kau?!"
"Kakak, tunggu dulu."
Lin Xian buru-buru berkata:
"Saya pengembara yang ingin bergabung dengan desa ini untuk menetap."
"Hmph."
Er Zhuzi dengan wajah dingin memberi Lin Xian muka masam:
"Desa Muka tak pernah menerima pendatang asing! Cepat pergi, cari tempat lain!"
"Aduh... Sayang."
Tiba-tiba.
Seorang wanita dengan gerakan kaku berjalan tertatih-tatih, lalu menempelkan diri pada lengan Lin Xian dengan suara "Puu!".
Dengan gerakan kaku yang memaksa, ia merangkul—atau lebih tepatnya mengunci—lengan Lin Xian sambil mulai menghafal teks:
"Kau... kau jalan terlalu cepat... aku tak bisa... tak bisa mengikuti..."
Ah...
Lin Xian dalam hati mengutuk kekalahan terbesar dalam hidupnya.
Belum pernah ia melihat akting yang lebih buruk dari ini.
"Yang tahu, bisa melihat CC berusaha keras memainkan peran sebagai seorang istri."
"Yang tidak tahu, mungkin mengira ini hantu perempuan datang menuntut nyawa."
Lin Xian memandangi CC dengan tatapan penuh penyesalan dan kekecewaan, menyampaikan pesan tersirat "Lebih baik kau tidak usah berpura-pura."
Jujur saja.
"Akting tidak tulus seperti ini, lebih baik tidak usah berakting! Sekalipun yang asli, pasti akan terlihat palsu karena gaya aktingnya."
Sudah kelihatan.
Istri Wei Shengjin seharusnya bertipe wanita manja yang suka merengek dan selalu ingin ditemani.
Membimbing akting orang juga harus disesuaikan dengan bakat masing-masing.
CC jelas bukan tipe gadis seperti itu. Sekarang berpura-pura cari perhatian, apa bedanya dengan Dongshi yang meniru gaya Xi Shi?
Lin Xian baru saja ingin menjelaskan sesuatu pada Er Zhuzi——
Hush!!
Dua semburan uap keluar dari hidung Er Zhuzi!
Melempar tombak merah, menginjak roda api angin, Er Zhuzi berlari seperti orang gila ke hadapan Lin Xian dan menggenggam erat kedua tangannya:
"Apakah ini adik ipar perempuan?!"
Lin Xian merasa uap panas itu hampir membakarnya:
"Ah iya iya benar."
"Saudaraku! Kenapa tidak bilang dari dulu!"
Er Zhuzi menepuk bahu Lin Xian, lalu memeluknya bak saudara:
"Gabung Desa Dalimao itu bagus, masa depan cerah! Ayo, aku antar kamu menemui Kakak!"
Mereka pun menuju rumah Dalimao.
Er Zhuzi juga memanggil Azhuang dan San Pang yang sedang mengutak-atik brankas, sepertinya akan langsung masuk ke tahap voting.
"Saudaraku! Aku percaya!"
Er Zhuzi menepuk dada dan perutnya, berjanji pada Dalimao dengan yakin:
"Kakak, izinkan pemuda ini dan istrinya bergabung dengan Desa Dalimao kita!"
Dalimao duduk di singgasana kayu bakar, mengusap dagu, mengerutkan alut, memandangi Lin Xian dan CC:
"Hm…"
Dia merenung:
"Desa kami tidak memberi makan pengangguran. Kalian punya keahlian khusus apa?"
Lin Xian hampir berkata, kalau tidak bisa mungkin akan melakukan beberapa salto lagi.
Tiba-tiba Er Zhuzi langsung maju menghalangi Lin Xian:
"Kakak, kemana kebijaksanaanmu? Dari penampilan saja sudah jelas mereka orang berbakat! Lihatlah, pria tampan dan wanita cantik – itu sendiri sudah keahlian terbesar! Azhuang, setuju kan?"
Azhuang yang melihat kecantikan sempurna CC langsung terbengong, bicara ngelantur:
"Di musim semi tahun keempat Qingli, Teng Zijing diturunkan jabatan ke Prefektur Baling…"
Braak!
Dalimao menampar tumpukan kayu bakar:
"Kau ngomong apaan sih!"
"Ah."
Azhuang tersadar, mengusap sudut bibir, berkata pada Dalimao:
"Bukankah ini yang diajarkan ayahmu dulu ke kita… Entah kenapa tiba-tiba teringat."
"Aku… aku setuju! Er Zhuzi benar, sepasang pria-wanita tampan ini bahkan hanya dengan berdiri di sini sudah bisa memicu aktivitas otak kita… Pasti baik untuk desa kita!"
San Pang tiba-tiba mengangkat tangan:
"Menurutku boleh!"
Heh.
Lin Xian yang terlindung di belakang Er Zhuzi juga menahan tawa.
Jadi beginilah.
"Menghadapi anggota Geng Wajah yang cacat otak besar, atrofi otak kecil, dan kekurangan batang otak ini... apa perlunya latihan akting?"
"Mereka akan mengalahkan diri sendiri."
Lin Xian tiba-tiba menyadari.
"Sepertinya!"
"Geng Wajah-lah kunci super terbesarku di dunia mimpi!"
"Mimpi Pertama menyediakan senjata dan informasi;"
"Mimpi Kedua menyediakan tangga manusia dan bala bantuan;"
"Mimpi Ketiga mengirim balon udara dan pakaian antariksa langsung ke muka;"
"Mimpi Kelima langsung disetujui suara bulat masuk geng."
"Ternyata..."
"Bagaimanapun mimpi berubah, Dalimao selalu tulus dan ramah. Pantas saja kemarin aku enggan membunuhnya. Di mana lagi bisa menemukan kakak baik yang percaya semua omongan dan sama sekali tak punya niat jahat seperti ini?"
"Baiklah!"
Dalimao menepuk pahanya, bangkit dari singgasana kayu bakar:
"Kita menganut demokrasi. Karena sudah disetujui semua, selamat bergabung di keluarga besar Desa Wajah! Kalian mau dipanggil apa?"
"Lin Xian." "CC."
"Bagus!"
Dalimao mengayunkan tangannya:
"Mulai hari ini, kalian adalah warga Desa Wajah! Siapa berani memukul pantat kalian, berarti menghina wajahku! Aku pasti takkan mengampuni mereka!"
"Karena ada anggota baru, malam ini kita sembelih seekor babi untuk perayaan! Selamat datang!"
Melihat keputusan disetujui.
Er Zhuzi menghela napas lega.
Tatapan saling mengagumi mengarah ke Lin Xian, wajah penuh penyesalan terlambat berkenalan:
"Saudara, andai kita bisa bertemu lebih awal..."
"Heh."
"Pertemuan pertama ini aku belum menyiapkan hadiah, ini untukmu."
Sambil berkata demikian.
Er Zhuzi melepas topi hijau kain penutup mata dari kepalanya, menaruhnya di kepala Lin Xian:
"Ini barang berharga!"
Gila.
Lin Xian buru-buru melepasnya, kembalikan ke kepala Er Zhuzi:
"Jangan jangan, niat baikmu kuhargai, hadiah ini terlalu mewah untukku."
Dalimao tertawa terbahak-bahak sambil keluar:
"Ayo ayo! Malam ini makan daging panggang! Rayakan! Sambut anggota baru Desa Dalimao!"
"Hahahahahahaha!"
Azhuang dan San Pang juga mengikuti dari belakang:
"Hahahahahahahaha!"
Er Zhuzi meluruskan topinya sambil berjalan keluar:
"Hahahahahahahaha!!"
……
Wu wu wu wu wu wu.
Di rumah Zhao Yingjun, di aula masuk, anjing Pomeranian VV mengkerut ketakutan di sudut, merintih pelan.
Perut kelaparan terus mengeluarkan suara wu wu wu wu.
Ini krisis terbesar dalam hidup anjing!
Belum pernah dilihatnya nyonya rumah marah seperti ini!
Malam ini, dia pulang sangat terlambat.
Anjing itu menjerit-jerit minta diisi makanan.
Tapi baru saja menggonggong dua kali——
Dor!!
Sebuah laporan berkulit tebal langsung dibanting ke meja teh, suaranya begitu keras, bahkan mengalahkan raungan Pomeranian.
VV yang suka menindas yang lemah tidak berani menjebak lagi.
Langsung menyusut di sudut rak sepatu.
Merangkak dengan kepala setengah terangkat, mata melirik takut-takut, memandang nyonya rumah yang masih mengenakan sepatu hak tinggi, duduk di sofa dengan kaki bersilang, diam seribu bahasa, alis berkerut ketat.
Zhao Yingjun.
Beberapa tarikan napas dalamnya gagal menenangkan detak jantung.
Ini terlalu mengada-ada!
Tatapannya menyapu laporan terbuka di meja teh, pada halaman pertama bagian hasil tes, tertulis jelas dengan font hitam tebal:
【Berdasarkan tes, Sampel A adalah putri kandung Sampel B, Sampel B adalah ibu kandung Sampel A.】
Zhao Yingjun tak ingat bagaimana dia pulang setelah menerima laporan ini.
Sepanjang perjalanan, semuanya samar-samar.
Otaknya kosong melompong.
Dia tak bisa memahami, juga tak mau percaya.
Dirinya yang masih perawan tak tersentuh, dari mana datangnya putri?!
Bukankah ini omong kosong belaka?!
Tapi...
Begitu teringat Yan Qiaoqiao yang mirip sekali dengannya.
Lagipula hasil tes DNA ini tak mungkin berbohong.
Beberapa waktu lalu, Lin Xian tiba-tiba memintanya melakukan tes DNA dengan seorang gadis kecil 14-15 tahun.
Saat itu dia hanya menganggapnya lelucon, tak dipedulikan.
Namun.
Beberapa hari kemudian, orangtuanya sendiri membawa seorang gadis remaja 14-15 tahun.
"Bagaimana pun hasilnya nanti, itu urusan belakangan."
Mengapa belakangan ini selalu ada orang yang mengajak gadis kecil dan dirinya untuk tes DNA?
Dia menggelengkan kepala.
Penyebab berbagai masalah ini tidak penting pada saat ini.
Yang penting adalah!
Dari mana asalnya gadis kecil itu, Yan Qiaoqiao, putri kandung biologisnya sendiri?
Bagaimana mungkin hal konyol seperti ini bisa terjadi?
Dia memicingkan mata.
Memandangi lampu indikator TV yang satu-satunya menyala terang lalu padam di ruangan gelap tanpa penerangan...
Wu wu wu wu wu wu.
Perut anjing Pomeranian VV yang keroncongan kembali mengeluarkan suara wu wu wu wu.
Zhao Yingjun menoleh.
Melihat bola-bola dandelion yang mengerut dan meledak di samping rak sepatu:
"Lapar?"
Anjing Pomeranian VV menggelengkan kepala sekuat tenaga seperti drum mainan!
Tidak lapar!
Masih bisa bertahan!
