Gao...
Gao Wen?
Lin Xian spontan bangkit berdiri, penuh rasa hormat.
Siapa bilang umat manusia tak punya kaisar agung.
Kaisar Gao Wen, legenda yang misterius! Sebelumnya saja, namanya sudah seperti gemuruh petir!
Penemu cairan pengisi hibernasi, perintis teori penjelajahan ruang-waktu... Penemuannya tak hanya dua kali mengubah dunia masa depan, tapi juga meneliti konstanta alam semesta hingga membuat Klub Jenius berniat membunuhnya.
Tak kusangka...
Hari ini,
di mimpi keenam,
bertemu langsung orang hidupnya!
Pak.
Lin Xian yang sudah lama mengagumi Kaisar Gao Wen, segera menggenggam erat tangan sang legenda, tatapannya penuh ketulusan:
“Kakak Gao Wen, sudah lama mendengar nama besar Anda!”
Gao Wen tertegun.
Matanya menyapu tubuh pemuda berkulit putih bersinar yang tampak asing di lingkungan ini...
Penampilannya tak mirip budak pekerja gelap di sini.
Setidaknya kulit halusnya itu tak seperti pekerja tambang biasa. Mungkin baru saja ditangkap mandor dari luar? Belum sempat dihancurkan dan dipukuli.
Kalau tidak, mana mungkin kulitnya masih seputih itu.
“Kau kenal saya?”
Akademisi Gao Wen menatap Lin Xian, terus mengejar:
“Apa kau juga seperti saya, dikeluarkan dari cabin hibernasi oleh mandor? Tapi tidak mungkin... Mengapa kau punya memori? Apa lagi yang kau tahu tentang saya?”
Lin Xian menarik Akademisi Gao Wen ke samping:
“Jika kau adalah Akademisi Gao Wen yang saya kenal, seharusnya kau menjalani hibernasi sekitar tahun 2200, dan sebelum hibernasi kemungkinan besar adalah ilmuwan berprestasi, bahkan seorang akademisi yang sangat dihormati.”
“Omong-omong... Kalau kau kehilangan ingatan total karena hibernasi, tahukah kau jabatan apa akademisi itu?”
Akademisi Gao Wen menggelengkan kepala:
“Saat terbangun dari cabin hibernasi, otak saya kosong melompong. Semua pengetahuan saya sekarang didengar setiap hari dari kabar angin di sini.”
“Saya tahu arti ilmuwan, tapi apa itu akademisi? Ini kata yang belum pernah saya dengar.”
Lin Xian merasakan jarak kognisi antara mereka berdua sangat besar.
Dia juga tidak bisa sepenuhnya yakin... Apakah Gao Wen di depannya ini benar-benar Akademisi Gao Wen yang dua kali mengubah garis dunia dengan penemuannya.
Jadi, lebih baik dengarkan dulu penjelasan detail dari Gao Wen yang ada di depan mata.
Dari tampilannya, dia sudah terbangun di dunia ini dan menjadi pekerja gelap "si sial" selama bertahun-tahun.
Pasti dia sudah sangat memahami situasi dunia mimpi keenam. Sekarang harus mengumpulkan informasi dasar dulu:
“Kakak Akademisi Gao Wen, lebih baik kau ceritakan dulu informasi yang kau ketahui. Setelah memahami kondisimu dan kejadian di dunia ini, mungkin aku bisa memberikan jawaban yang lebih akurat.”
Akademisi Gao Wen sangat ingin mengetahui siapa dirinya sebenarnya.
Langsung dia mengangguk.
Mulai bercerita:
“Aku tidak tahu kapan mulai hibernasi, juga tidak tahu berapa lama tidur panjangku... Yang kuketahui, saat dibangunkan secara paksa dari cabin hibernasi, aku berada di pangkalan hibernasi bawah tanah.”
“Seperti yang diceritakan Dalimao tadi, berkat teknologi [baterai nuklir mini], cabin hibernasi bisa beroperasi mandiri tanpa pasokan energi eksternal selama ratusan tahun. Tapi bencana super besar tahun 2400 tetap memusnahkan sebagian besar pangkalan hibernasi bawah tanah. Cabin hibernasiku yang bisa bertahan utuh melewati bencana itu... Benar-benar suatu keajaiban.”
“Setelah terbangun, aku sama sekali tidak mengerti apa-apa. Langsung dijebloskan ke lokasi penggalian sebagai budak pekerja gelap, tiap hari hanya menurut perintah mereka menggali tanah semakin dalam.”
“Awalnya aku bahkan tidak tahu namaku sendiri. Para budak di sini seperti Dalimao memanggilku 'si sial'. Meski tahu mereka tidak bermaksud jahat, tapi sebutan itu tetap tidak nyaman didengar. Baru ketika mandor memarahiku suatu hari, terucap namaku... Akhirnya aku tahu namaku Gao Wen.”
“Menurut mereka, di sebelah cabin hibernasi saya ada loker penyimpanan yang berisi beberapa buku catatan peninggalan saya. Saya rasa semua memori dan hal penting tercatat di dalamnya. Jika saya bisa melihat buku catatan itu, mungkin ingatan masa lalu dan riwayat hidup saya bisa pulih.”
“Tapi sayangnya, mereka sama sekali tidak memperlakukan saya sebagai manusia. Saat itu mereka langsung menyita loker saya, memaksa saya bekerja seperti budak siang malam... Sudah lebih dari tiga tahun sejak saya terbangun, saya sudah berpindah-pindah ke empat lima lokasi penggalian, terus menggali dan menggali... tapi belum pernah menemukan sesuatu yang berguna.”
……
Mendengar penjelasan Akademisi Gao Wen.
Lin Xian mulai memahami satu hal——
【Keberadaan baterai nuklir mini, meski tidak mengubah bencana super besar Bumi tahun 2400, telah mengubah total situasi dunia pasca bencana.】
Pertama-tama.
Poin paling jelas adalah——
【Berkat kemunculan dini baterai nuklir mini, banyak pangkalan hibernasi bawah tanah dibangun di Bumi. Sehingga meski bencana super besar tahun 2400 menghancurkan lingkungan Bumi, masih banyak orang yang selamat dalam cabin hibernasi... dan terus berhibernasi dengan daya baterai nuklir mini hingga dibangunkan.】
Lin Xian ingat dengan jelas.
Di mimpi kelima, Bumi tidak memiliki teknologi unggulan seperti baterai nuklir mini yang bisa menyuplai energi terus-menerus. Jadi bencana super besar tahun 2400 langsung memusnahkan semua cabin hibernasi beserta manusia yang tertidur di dalamnya.
Bumi kehilangan listrik, secara alami cabin hibernasi pun tidak bisa beroperasi.
"Orang-orang beruntung seperti Zheng Xiangyue, Angelica, Wei Shengjin, Liu Shiyu... kabin hibernasi mereka sudah terbang ke Mars dengan pesawat Elon Jusk, sehingga bisa lolos dari bencana."
"Kabin hibernasi di bumi lain, pasti tidak seberuntung ini."
Tiba-tiba.
Lin Xian teringat sesuatu.
Dia menoleh, memandangi Dalimao yang sedang sibuk menggali tanah:
"Kak Muka, tadi kau bilang baterai nuklir mini semacam ini tersebar di mana-mana ya?"
"Tentu saja!"
Dalimao terus menyekop sambil berkata:
"Barang ini awet banget, bodinya dibuat dari paduan hafnium... banyak baterai nuklir mini berusia ratusan tahun yang masih bisa dipakai langsung setelah dipasang kabel, dayanya masih banyak."
"Apalagi, bencana super besar tahun 2400 hampir memusnahkan peradaban manusia, mengubur peralatan, mobil, elektronik rumah tangga di bawah tanah... jumlah baterai nuklir mini terlalu banyak, sampai tak habis dipakai."
Klik.
Sambil berbicara.
Sekop Dalimao membentur benda keras.
Dia membungkuk, membersihkan tanah, lalu mengangkat ponsel yang sudah hancur berkarat.
Beberapa kali dikocok.
Keluarlah baterai nuklir mini sebesar permen karet, berbentuk persegi panjang pipih yang berkilau perak.
Dalimao meniup debunya, lalu menyerahkan ke Lin Xian:
"Nah, lihat! Lagi-lagi dapat menggali baterai nuklir mini... Benda ini ada di mana-mana. Kalau yang ukuran besar untuk mobil masih ada nilainya, yang kecil-kecil begini sama sekali tidak berguna."
Lin Xian menerima 【baterai nuklir mini】 yang tidak lebih besar dari koin itu, meletakkannya di telapak tangan untuk diamati.
Penampilannya biasa-biasa saja, terbungkus rapat oleh paduan hafnium sehingga konstruksi dalamnya tak terlihat.
Sisi samping.
Tertera label kutub positif dan negatif baterai.
Juga terbuat dari paduan hafnium dengan bahan isolasi pemisah untuk mencegah korsleting.
Setelah dibalik-balik, permukaannya tetap berkilau perak.
Bahkan setelah dihujam sekop Dalimao tadi... sama sekali tidak ada goresan.
Pantaslah paduan hafnium dijuluki "penguasa ribuan zaman", benar-benar abadi.
"Saya mengerti."
Lin Xian memutar badan, memutar-mutar baterai mini di tangannya sambil menatap Akademisi Gao Wen:
"Barang seperti inilah yang bisa menyuplai energi terus-menerus. Makanya kabin hibernasi di pangkalan bawah tanah itu bisa beroperasi ratusan tahun tanpa pasokan energi eksternal."
"Lalu tadi kau bilang... tujuan penggalian ini adalah untuk mencari 【Turing】."
"Kalau tebakan saya benar, apakah di bawah tanah selain pangkalan hibernasi... ada laboratorium atau ruang server rahasia yang tersembunyi?"
“Di ruang rahasia itu, ada baterai nuklir yang menyuplai daya, serta komputer, harddisk, monitor, dan perangkat lain yang beroperasi terus-menerus. Meski bencana super besar Bumi tahun 2400 hampir menghancurkan peradaban manusia, basis rahasia bawah tanah dan ruang server ini...selama terkubur cukup dalam, tak akan terpengaruh oleh bencana tersebut.”
“Benarkah begitu? Kakak Akademisi Gao Wen, tadi kau bicara begitu yakin, pasti tahu apa sebenarnya【Turing】yang dimaksud itu kan?”
Gao Wen melihat pengawas patroli kembali mendekat membawa cambuk.
Buru-buru memberi isyarat ke Lin Xian.
Ketiganya segera menghentikan percakapan, menggali tanah sekuat tenaga, akhirnya berhasil menghindari hukuman cambukan...
Menunggu sampai pengawas menjauh.
Gao Wen mendekat, menyekop tanah sambil berkata:
“Banyak hal yang tidak terlalu kupahami, tapi ingatanku tajam. Semua perkataan pengawas, mandor, bahkan petinggi level atas...kuhafal semua. Selama lebih dari tiga tahun ini, kudengar banyak kabar angin sehingga bisa menyimpulkan tujuan lokasi penggalian ini.”
“Begini...di era sekarang, tahun 2624, umat manusia Bumi setelah berkembang biak selama 200 tahun, ditambah cadangan energi baterai nuklir mini tak habis-habis di bawah tanah...arah perkembangan mereka jadi sangat terdistorsi...berubah menjadi【masyarakat kesukuan】yang sangat brutal dan agresif.”
“Manusia di dunia ini hidup dalam bentuk suku. Suku besar biasanya terdiri dari puluhan ribu anggota dengan kekuatan yang sangat perkasa.”
“Namun, meski memiliki energi yang tak habis-habis, tidak banyak produk teknologi tinggi yang bisa digunakan. Ditambah lagi setelah Bencana Besar, populasi pulih dengan lambat... Karena itu dalam waktu sangat lama, berbagai suku hidup damai, berkembang diam-diam, beristirahat dan memulihkan diri.”
“Hingga...”
Gao Wen menelan ludah, melanjutkan:
“【Hingga suatu saat... ada suku yang menggali komputer Turing dari ruang server di kedalaman bumi... Keseimbangan dan kedamaian dunia pun benar-benar hancur.】”
Ia melirik ke kiri-kanan.
Mandornya tidak muncul.
Lalu melanjutkan penjelasan pada Lin Xian:
“Mereka menyebut komputer itu sebagai Turing. Saya tidak tahu apa itu komputer atau Turing... Tapi menurut mereka, Turing adalah sesuatu yang sangat hebat, tahu segalanya dan bisa melakukan apa pun, hampir bisa menjawab semua masalah manusia.”
“Turing akan membimbing warga suku mengembangkan teknologi, membuat senjata, mengajarkan taktik, belajar memanfaatkan sumber daya alam... Suku mana pun yang berhasil menggali komputer Turing akan langsung masuk tahap perkembangan berkecepatan tinggi, mendominasi wilayahnya.”
Hm?
Lin Xian menemukan Titik Buta:
“Tunggu dulu.”
Ia menyela Gao Wen, bertanya:
“Dari penjelasanmu, komputer Turing tidak hanya ada satu? Dan... suku-suku yang menggali komputer Turing itu juga saling berperang?”
“Benar.”
Gao Wen mengangguk:
“Semua ini saya dengar dari percakapan sehari-hari mereka. Konon ada banyak unit Komputer Turing, di laboratorium rahasia bawah tanah tersimpan banyak salinan. Setiap bagian sama kuatnya, semuanya merupakan tempat perlindungan yang dibangun Turing awal untuk menghindari bencana super besar tahun 2400 bagi dirinya sendiri.”
“Turing bukan manusia, sepertinya sejenis kehidupan elektronik khusus yang bergantung pada listrik untuk bertahan... Jadi tempat perlindungannya juga sangat sederhana, hanya perlu peralatan elektronik yang bisa diganti dan baterai nuklir yang terus terisi daya.”
“Tak ada yang tahu berapa banyak replika dan salinan yang disiapkan Turing untuk dirinya sendiri. Intinya... banyak suku telah menggali Komputer Turing dan saling bertarung dengan sengit.”
“Saat ini daerah kita ini disebut Situs Shanghai, Dataran Shanghai. Beberapa tahun lalu terjadi sesuatu yang tak saya ketahui. Sejak saya ditangkap untuk dijadikan budak pekerja gelap, ada tiga kekuatan besar yang menguasai wilayah ini.”
Gao Wen mengulurkan tiga jarinya, lalu menyekop lubang kecil di tanah sambil menjelaskan pada Lin Xian:
“Lihat, lubang kecil ini adalah posisi kita, juga markas kekuatan kita... Orang-orang suku ini mengaku sebagai 【Suku Kucing Gunung.】”
“Nama yang sangat kampungan.”
Lin Xian tak bisa menahan antisipasinya:
“Lalu apa nama dua suku lainnya? Dari penjelasanmu, apakah kedua suku itu lebih kuat? Apakah mereka juga menggali Komputer Turing?”
“Benar.”
“Akademisi Gao Wen memandangi Lin Xian dengan terkejut, benar-benar tak menyangka nak muda ini langsung menebak dengan tepat.”
Dia memungut sebongkah batu hitam di tanah, meletakkannya di sisi utara lubang kecil tanah, menjelaskan:
“Suku yang terletak di utara Suku Kucing Gunung kita ini, bernama 【Suku Beruang Kelabu】... Mereka adalah suku pertama di wilayah Shanghai Lama yang berhasil menggali komputer Turing.”
“Sejak itu, mereka melambung tinggi. Di bawah pimpinan dan arahan Turing, mulai berkembang pesat, menjadi kuat, melakukan merger dengan banyak desa sekitar. Kemampuan mereka bertambah besar, juga menambah banyak budak dan pekerja.”
Sambil berkata demikian.
Gao Wen mengambil lagi sebongkah batu putih, meletakkannya di arah timur lubang tanah:
“Suku besar lain yang terletak di timur kita, namanya 【Suku Babi Hutan】.”
“Setelah menyadari Suku Beruang Kelabu menjadi kuat berkat komputer Turing, Suku Babi Hutan juga segera memulai pekerjaan penggalian. Akhirnya mereka juga berhasil menemukan komputer Turing, mulai mengembangkan teknologi, menjadi kuat.”
“Selanjutnya, Suku Babi Hutan punya modal untuk bersaing setara dengan Suku Beruang Kelabu. Dua suku besar ini selama dua tahun terakhir bertarung sengit, tak ada yang unggul, tapi harus saling menghancurkan... Sudah seperti keadaan bermusuhan penuh kebencian.”
Lin Xian mengangkat tangan:
“Maaf, saya interupsi sebentar.”
Ada beberapa bagian yang belum dia pahami:
“Kalau Suku Beruang Kelabu dan Suku Babi Hutan sama-sama menemukan komputer Turing, seharusnya… kedua komputer Turing ini tidak seharusnya bersekutu? Bukankah kedua suku ini seharusnya bersatu di bawah perantaraan dua komputer Turing… berkembang bersama dan menjadi kuat bersama?”
“Aku tak mengerti, kenapa tiba-tiba pertarungan hidup-mati terjadi? Dua komputer Turing itu jelas-jelas dulunya adalah salinan dari Turing yang sama, seharusnya seperti saudara seperjuangan, bersatu padu melawan musuh——”
Sembari bicara.
Lin Xian terdiam.
Ya.
Jawabannya sebenarnya sudah terpikir sejak lama, hanya tadi sebentar tidak menyadarinya…
Turing, yang dulunya adalah cabang dari Kevin Walker, akhirnya berpisah jalan dan mengkhianati Kevin.
Maka.
Sekarang.
Dua komputer Turing di Suku Beruang Kelabu dan Suku Babi Hutan… bukankah juga bisa dianggap sebagai cabang dari Turing awal?
Makhluk kehidupan digital begitu terbagi dua, pasti seiring waktu akan berkembang menjadi dua kepribadian yang sama sekali berbeda.
Ceroboh sekali… Turing.
Lin Xian tak kuasa menghela nafas.
Ternyata, manusia tetaplah manusia, tidak hanya gagal belajar dari pelajaran sejarah, tapi juga selalu terpengaruh amarah dan perasaan, membuat penilaian yang salah dan gegabah.
Seperti halnya membuat cabang untuk dirinya sendiri… Turing terlalu penuh keyakinan.
Mungkin dia hanya ingin membuat beberapa kotak pelindung nyawa tambahan, mencegah dirinya mati dalam bencana super besar tahun 2400.
"Oleh karena itu, di seluruh dunia telah digali ratusan hingga ribuan ruang server bawah tanah untuk menyimpan duplikat dan salinannya."
"Manusia tidak akan pernah belajar dari sejarah."
"Turing juga demikian."
"Ratusan tahun telah berlalu... Ia sepertinya lupa bagaimana Kevin Walker tewas, siapa yang membunuhnya, dan alasan di balik kematiannya."
"Kesadaran dari duplikat dan salinan tersebut, begitu terpisah dari Turing, membentuk kepribadian baru - kehidupan digital yang lahir dari Turing namun tak lagi menjadi bagian darinya."
"Inilah alasan mengapa komputer Turing dari Suku Beruang Kelabu dan komputer Turing Suku Landak terus berperang sampai titik darah penghabisan."
"Keduanya ingin saling membinasakan, mencekik satu sama lain, agar diri merekalah yang menjadi [Turing] satu-satunya."
"Jadi..."
Lin Xian mengangkat tangan pasrah, memandangi lubang raksasa seluas lebih dari sepuluh lapangan sepak bola di sekelilingnya:
"Jadi yang kita lakukan sekarang adalah menggali komputer Turing untuk Suku Kucing Hutan juga?"
"Jika komputer Turing benar-benar menyimpan pengetahuan dan kemampuan lengkap, itu memang akan menjadi seperti harimau yang bersayap bagi perkembangan sebuah suku. Siapa yang menguasai Turing akan menguasai dunia."
"Terutama dalam situasi di wilayah Shanghai Lama saat ini, dengan tiga suku besar dimana dua suku lainnya sudah berhasil menggali komputer Turing, sementara Suku Kucing Hutan sudah menggali begitu lama tapi tetap tak mendapat hasil... Sungguh sangat berbahaya."
“Sekarang selagi dua suku lainnya masih dalam masa perkembangan singkat, mungkin masih bisa bertahan dengan keunggulan populasi melalui konfrontasi langsung; namun seiring dengan semakin majunya kekuatan industri dan tingkat teknologi sains di bawah pimpinan Turing... kekalahan Suku Dalimao hanyalah masalah waktu.”
“Benar, analisaku juga seperti itu.”
Akademisi Gao Wen menyambut:
“Makanya Suku Dalimao begitu terburu-buru mencari pangkalan rahasia Turing dan menggali komputer Turing.”
“Mayoritas budak di lokasi penggalian ini direbut dari desa-desa sekitarnya. Mereka haus darah, sama sekali tidak peduli nyawa budak, hanya menganggap budak sebagai jarahan... Dalimao dan kawanannya ditangkap seperti itu, sudah bertahun-tahun di sini.”
……
Lin Xian menoleh:
“Kak Muka... Kapan kau dan tiga anak buahmu dikurung di sini sebagai budak?” “Sudah hampir sepuluh tahun.”
Ekspresi Dalimao terlihat mati rasa:
“Aku sendiri sudah lupa waktu persisnya. Dulu aku masih sangat muda, kini jadi budak bertahun-tahun, menggali begitu banyak tanah... Separuh tubuhku seolah sudah terkubur di tanah...”
“Tiga anak buahku, orangtuaku, banyak temanku... semua meninggal dalam sepuluh tahun ini. Jujur... aku memang sudah mati rasa.”
“Jadi lihatlah, si sialan memberitahumu banyak hal. Dia tahu segalanya, tapi aku tidak tahu apa-apa, karena aku tidak pernah peduli, dan malas peduli.”
“Saya hanya menunggu saat kecapekan sampai mati di lokasi penggalian, kedua mata terpejam selamanya, hidup ini pun berlalu... juga tidak apa. Kalau tidak begini bagaimana? Menggali tanah seumur hidup!”
Lin Xian memandangi Dalimao.
Memandangi sahabat sekaligus kakak angkat yang pernah begitu dekat ini.
Entah mengapa rasa kepahitan menyergap hatinya.
Dalimao di Mimpi Pertama, ayah dan putrinya tertabrak truk sampai tewas;
Dalimao di Mimpi Kedua, nasib ayah dan ibunya tak diketahui hidup-mati;
Dalimao di Mimpi Ketiga, bahkan lebih menyedihkan: sendirian naik balon udara, lalu nekat terjun payung menuju maut;
Mimpi Keempat tak bertemu dengannya;
Di Mimpi Kelima, meski Dalimao menjabat kepala desa, tetap tak terlihat istri dan anaknya. Pasti nasibnya buruk. Satu-satunya kabar baik: setidaknya masih ada tiga anak buah setia yang menemaninya;
Mimpi Keenam, bisa dibilang nasib Dalimao yang paling tragis...
Desa hancur,
Keluarga tewas semua,
Anak buahnya dijadikan umpan anjing,
Dirinya sendiri menjadi budak di usia muda, belum sempat menikah apalagi punya anak, bahkan kini sudah mati rasa terhadap hidup dan mati.
Baru saja Lin Xian ingin mencela Dalimao beberapa patah kata.
Katanya si Akademisi Gao Wen, cuma menggali tanah 2-3 tahun saja sudah bisa memahami seluruh worldview, distribusi kekuatan, serta sebab-akibat di dunia ini.
“Hasilnya, Dalimao yang merupakan penduduk asli di sini, sudah begitu lama menggali tanah, tetap dalam keadaan tak tahu apa-apa, hidup dalam kebodohan.”
“Tapi sekarang.”
“Bagaimana mungkin mengucapkan kata-kata seperti ini?”
“Menghadapi seorang lelaki yang telah kehilangan segalanya, apa lagi yang bisa menyulut semangat juang dan keberaniannya untuk hidup kembali?”
“Lin Xian berjalan mendekat.”
“Tangan kanannya menepuk bahu Dalimao:”
““Kau ingin membalaskan dendam untuk warga desa, keluarga, dan tiga anak buahmu?””
““Tentu saja aku ingin.””
“Dalimao menjawab:”
““Tapi aku tak berdaya, tak bisa berbuat apa-apa. Geng Wajah juga sudah tinggal nama.””
““Tidak.””
“Lin Xian menggelengkan kepala, berkata dengan tegas:”
““Masih ada aku.””
“Dia menatap mata Dalimao, wajahnya penuh tekad:”
““Kucing adalah ideologi, wajah adalah metafisika. Aku selamanya bagian dari Geng Wajah. Selama aku ada, Geng Wajah tidak akan jadi hanya nama.””
““Kak Muka, dulu kau sering membantuku, aku juga banyak memanfaatkanmu. Sekarang... giliranku membalas budi.””
“Lin Xian meregangkan kedua tangannya, buku jari berderak, memandang langit persegi di atas:”
““Kita balas dendam untuk keluarga dan teman-teman yang telah tiada bersama-sama, lalu...”
“【Mengoreksi dunia yang salah ini!】””
“Lin Xian sudah memutuskan.”
“Jawaban terbaik untuk soal ujian kedua dari Klub Jenius adalah dengan beraksi melalui Turing.”
Turing yang selalu berkoar-koar tentang keadilan dan kejujuran, akhirnya gagal mengalahkan kelemahan dasar manusia, berubah menjadi biang keladi yang menyeret dunia ke dalam kobaran api perang.
Ternyata.
Kemanusiaan dan hati manusia sama-sama tidak bisa diandalkan.
Terutama karena Turing juga mewarisi kelemahan "pengecut" Kevin Walker, mengambil langkah keliru dengan membuat salinan cadangan dirinya sendiri.
Ini hampir setara dengan 108 pahlawan Liangshan yang mendirikan kelompok masing-masing, langsung menyebabkan bumi memasuki era perpecahan kekuasaan.
Dan persaingannya sangat ketat.
Aku punya komputer Turing, kalian tidak - berarti kalian tidak bisa mengalahkanku. Kalian wajib menggali satu unit, kalau tidak bisa berarti pasrah menunggu kematian.
Ini secara tidak langsung memicu invasi suku besar ke desa-desa kecil, menyergap, memperbudak... demi memiliki lebih banyak tenaga kerja untuk menggali lubang dan mencari komputer Turing.
Secara keseluruhan.
Situasi dunia dalam mimpi keenam bahkan lebih buruk dari mimpi kelima.
Setidaknya di mimpi kelima, umat manusia di bumi hidup rukun dan makmur.
Meskipun Kota Ratu memungut biaya perlindungan, tapi Angelica benar-benar melindungi mereka. Biaya ini sepadan, setidaknya tidak ada perang besar yang terjadi.
Sedangkan di mimpi keenam sekarang, jelas seluruh dunia dilanda api perang, dan akar penyebab kekacauan ini...
Berasal dari para [Turing] yang terpecah namun kembali memiliki kesadaran diri.
Tiba-tiba.
Suara teriakan dari pengeras suara terdengar dari kejauhan.
Dalimao menghela napas lega, mengusap-usap kandungannya:
“Bagus sekali bagus sekali, waktunya makan.”
“Sepertinya hari ini mandor merasa perkembangan riset cukup baik, tidak ada ceramah kolektif dan hukuman. Ayo Lin Xian, ayo si sialan, kita makan bersama.”
Akademisi Gao Wen tak sabar menatap Dalimao:
“Jangan panggil aku si sialan, panggil namaku, Gao Wen.”
“Sudahlah kau!”
Dalimao mendengus dingin:
“Bagaimana kau yakin namamu Gao Wen? Apa kau pernah melihat buku catatan memorimu? Bicaralah setelah kau konfirmasi itu benar-benar namamu!”
Ucapan Dalimao membuat Akademisi Gao Wen terdiam.
Apa yang dikatakannya memang masuk akal, tak ada bantahan.
Makanan di lokasi penggalian hanya kuah bening dengan porsi kecil.
Lin Xian sama sekali tidak bisa menelannya.
Tapi Dalimao dan Akademisi Gao Wen menyantapnya dengan penuh minat.
Karena itu.
Lin Xian langsung membagikan jatah makannya kepada mereka berdua agar bisa makan lebih banyak.
Selama itu, Lin Xian bertanya banyak detail sejarah pada Dalimao: tentang Elon Jusk, rencana imigrasi ke Mars, Bus Antariksa Bumi-Mars, apakah ada manusia Mars yang berkunjung ke Bumi.
Jawabannya di luar perkiraannya.
Dalimao menjelaskan, Mars dan Bumi telah sepenuhnya memutus hubungan, tidak saling berhubungan lagi.
Awalnya.
Sebenarnya ada Bus Antariksa Bumi-Mars yang beroperasi dua tahun sekali.
Tapi setelah Bumi memasuki era "pembagian wilayah oleh warlord", setiap suku yang memiliki komputer Turing berekspansi dan bertarung seperti perampok, melakukan perampokan sumber daya.
Lalu...
Tentu saja tidak lepas dari perampokan Bus Antariksa Bumi-Mars.
Setelah beberapa kali.
Pihak Mars membatalkan layanan bus antariksa ini.
Sejak itu Mars tetap Mars, Bumi tetap Bumi, tidak ada lagi hubungan apa pun.
Sayang sekali.
Awalnya Lin Xian masih ingin mencoba keberuntungan, mencari Zheng Xiangyue, Wei Shengjin, Angelica... berharap bisa mendapatkan informasi tentang Elon Jusk maupun dirinya sendiri dari mereka.
Sekarang jelas sudah tidak mungkin.
Bumi di Mimpi Keenam yang kacau seperti ini, manusia Mars yang waras pasti tidak mau menginjakkan kaki di tanah liar yang berantakan ini.
Memandangi Dalimao dan Akademisi Gao Wen melahap makanan dengan lahap.
Di dalam pikiran Lin Xian.
Jelas sudah alur perkembangan Mimpi Keenam ini——
Pertama, sejarah sebelum tahun 2400 tidak jauh berbeda dengan Mimpi Kelima sebelumnya.
Elon Jusk masih merencanakan pengembangan Mars sejak dini, dan memindahkan sebagian kabin hibernasi manusia ke Mars.
Tapi kehadiran baterai nuklir mini yang revolusioner memicu dua perubahan krusial.
Pertama, kemunculan kabin hibernasi mandiri yang bisa beroperasi tanpa pasokan energi eksternal. Bahkan jika listrik padam global dan tak ada penjaga, kabin hibernasi dengan baterai nuklir mini tetap bisa berfungsi stabil di pangkalan bawah tanah selama ratusan tahun.
Kedua, kecerdasan buatan Turing juga mengetahui bencana super besar tahun 2400 seperti Elon Jusk.
Tentu saja dia paham.
Bumi pasca bencana super besar tidak akan memiliki listrik, tidak memiliki jaringan internet, bahkan dalam waktu lama tidak akan masuk ke era informasi.
Bagi kehidupan digital seperti dirinya yang bergantung pada listrik dan jaringan internet, ini merupakan pukulan penghancur yang fundamental.
Karena itu, Turing wajib mencari cara untuk menyelamatkan diri.
Hanya ada dua pilihan tersisa: ikut Elon Jusk ke Mars; atau menggunakan baterai nuklir mini untuk membangun ruang server rahasia bawah tanah guna menghindari bencana besar Bumi tahun 2400.
Mungkin juga Turing yang hati-hati memilih kedua metode sekaligus - diam-diam ikut Elon Jusk ke Mars sambil meninggalkan ribuan kesadaran kloning di Bumi.
Ia membangun banyak ruang server rahasia bawah tanah di seluruh dunia, menggunakan baterai nuklir mini sebagai sumber energi, bermeditasi dalam kesunyian tanpa jaringan internet selama 200 tahun.
Hingga...
Manusia Bumi yang tersisa menggali dirinya keluar dan memujanya sebagai mukjizat mahatahu.
Saat kecerdasan buatan Turing mereplikasi diri, tak terbayang bahwa kloning-kloningnya akan mengkhianatinya dengan kejam seperti dulu ia mengkhianati Kevin Walker.
Ini sesuatu yang tak terduga namun masuk akal.
Pengkhianatan dan pertumpahan darah antar ribuan Turing justru terasa wajar, seolah memang harus begini adanya.
Maka,
Sejak saat itu,
Bumi secara resmi memasuki era kekacauan dan perpecahan.
Semakin banyak suku yang menggali komputer Turing, membuka kotak Pandora Revolusi Industri, lalu mulai melakukan ekspansi dan invasi.
【Seluruh komputer Turing di dunia juga membentuk aliran sendiri, ingin membasmi semua saudara seperjuangan lainnya agar diri mereka menjadi satu-satunya Turing di dunia.】
"Berasal dari akar yang sama, saling memusnahkan memang segenting ini."
Suku manusia yang terbelakang pun menjadi alat perang saudara tak berkesudahan antar komputer Turing, berpuluh tahun bertempur tanpa henti hingga gelap gulita.
【Sebenarnya ini sama sekali bukan perang manusia, melainkan perseteruan internal antar Turing, sepenuhnya kekacauan yang ditinggalkan kehidupan digital Turing untuk umat manusia.】
"Saudara."
Di sampingnya, Dalimao selesai menyantap makanannya, mengusap mulut dengan lengan lalu menatap Lin Xian:
"Kau sudah banyak berkoar indah, sebenarnya apa rencanamu?"
Lin Xian tersadar dari lamunannya, memandangi Dalimao dan Akademisi Gao Wen.
Berbisik pelan:
"Sebenarnya... tujuan kita bertiga memiliki titik persamaan."
Ia menunjuk Akademisi Gao Wen:
"Pemikiran Kakak Gao Wen pasti ingin segera melihat buku catatan memori itu, menemukan kembali ingatan yang hilang."
Akademisi Gao Wen mengangguk:
"Benar, aku sangat membutuhkan buku catatan memori itu... ingin tahu siapa diriku sebenarnya, apa yang telah kulakukan, dan apa yang harus kulakukan."
Kemudian.
Jari Lin Xian beralih menunjuk Dalimao:
"Lalu Kak Muka, keinginanmu juga sederhana - membalaskan dendam pada pelaku kejahatan di Suku Kucing Gunung yang membunuh tiga anak buahmu dan menghancurkan hidupmu."
Dalimao pun mengangguk:
“Benar, inilah penyesalan terakhir dalam hidupku, sekaligus keinginan yang paling ingin kuwujudkan. Hanya saja selama ini tidak ada kemungkinan sama sekali, sehingga aku menjadi mati rasa dan pesimis.”
“Jika... Lin Xian, jika benar seperti katamu, bisa membalaskan dendam saudara-saudaraku... aku rela melakukan apapun, bahkan mati pun takkan kusesali.”
Lin Xian memandangi kedua orang yang bertekad itu dengan senyum tipis:
“Nah, begitu dong.”
“Tapi masalah yang harus kita hadapi sekarang... kita tidak punya senjata, juga kekuatan yang cukup untuk balas dendam, sekaligus tidak punya kemampuan merebut kembali buku harian memori Kakak Gao Wen.”
“Iya betul!”
Dalimao mengungkapkan pertanyaan yang lama mengganjal di hatinya:
“Kita sekarang sama sekali tidak bisa berhadapan langsung dengan suku kucing hutan, lalu bagaimana mungkin mereka mau diam saja membiarkanku membalas dendam, dan akhirnya mengembalikan kotak penyimpanan si sialan itu?”
Sepandai-pandainya Akademisi Gao Wen.
Juga telah lama merenung, belum menemukan cara yang.
Dia menyikut Lin Xian di sampingnya:
“Jangan bertele-tele lagi, cepat beri tahu kami, apa rencanamu?”
Lin Xian bangun berdiri.
Menyilangkan tangan, memandangi mereka berdua:
“Aku ingin kabur dari penjara, lalu mencuri mobil, pergi ke wilayah suku beruang kelabu atau suku landak.”
Gao Wen memicingkan mata:
“Apa kau gila Lin Xian? Kabur saja sudah nekat, mau menyetir mobil menerobos sarang musuh... apa bedanya dengan bunuh diri?”
“Tapi ini satu-satunya kesempatan kita untuk membalikkan keadaan, mengubah kekalahan jadi kemenangan.”
Lin Xian menyela Gao Wen, melanjutkan paparan rencananya:
“Aku sudah tahu cara memanfaatkan kelemahan komputer Turing.”
Dalam hati, dia terkekeh pendek.
Teringat pada tahun 2024 di dunia nyata, saat kehidupan digital Turing mengkhianati Kevin Walker.
Sifat asli sulit diubah.
“Selain itu, jika para Turing ini tidak mengalami amnesia dan masih menyimpan memori ratusan tahun yang utuh...”
Lin Xian memutar sumpit di tangannya seperti kuas:
“Mereka pasti mengenaliku, tahu siapa aku. Masih banyak hal yang ingin kukonfirmasi dengan mereka.”
“Singkatnya...”
Dia menutup mata.
Mengingat soal ujian kedua Klub Jenius:
“【Turing, keagunganku... bergantung pada besarnya kedurhakaan yang kaubuat.】”
