Bangkit dari ranjang.
Melihat ke arah jam elektronik di meja rias samping.
Waktu menunjukkan 00:42.
Entah mengapa...
Dua titik berkedip vertikal di tengah jam itu, terus berkelap-kelip, selalu mengingatkan Lin Xian pada sepasang mata biru kristal yang tak bisa dilupakan.
Tak disangka.
Baru saja bebas dari dua gadis bermata biru di dunia nyata, eh malah bertemu lagi dalam mimpi.
“Yan Qiaoqiao...”
Lin Xian mengulang nama gadis itu dengan getir:
“Kau memang 'Qiao' (pintar). Cuma bikin pangkalan hibernasi bawah tanah, eh malah ketemu kamu di dalam.”
Menggaruk rambut yang kempes karena tidur.
Memakai sandal.
Lin Xian duduk di meja belajar, mengambil gelas air dan meneguknya.
Dengan alasan menunjukkan naskah "Baterai Nuklir Mini" kepada Direktur Gao Yan dan Nan Gong Mengjie, ditambah berdirinya Laboratorium Kedua Rhein Shanghai, dunia mimpi pun berevolusi seiring perubahan kelengkungan ruang-waktu pada Zhong Ruang-Waktu, sampai di garis dunia 0.0000084 - mimpi keenam.
Dibanding mimpi kelima, mimpi keenam memang banyak perubahan, tapi belum sampai level kiamat.
Jadi.
Kelengkungan ruang-waktu baru melompat ke nilai minimum 0.0000042.
"Hanya berubah pada skala terkecil, berarti... garis dunia Mimpi Kelima dan Mimpi Keenam saling berdekatan."
Ini tidak sulit dipahami.
Sebelumnya, setiap kali dunia mimpi berubah, dasarnya adalah mereset ulang seluruh dunia:
Mimpi Pertama berubah ke Mimpi Kedua, teknologi global mundur, muncul kota-kota baru dengan tembok tinggi;
Mimpi Kedua ke Mimpi Ketiga, teknologi maju tapi kehidupan semakin mundur, muncul Kota Langit yang memperburuk kondisi lantai;
Mimpi Ketiga ke Mimpi Keempat, ini fase mimpi paling membingungkan yang masih menyimpan banyak misteri... tapi setidaknya perubahannya benar-benar drastis dibanding Mimpi Ketiga;
Mimpi Keempat ke Mimpi Kelima, mungkin tingkat teknologi tidak banyak berubah, tapi arah perkembangan teknologi dan pergeseran titik berat peradaban manusia bisa disebut belum pernah ada sebelumnya;
Dibandingkan itu, Mimpi Kelima dan Keenam meski berbeda detail, latar belakang dunianya tetap sama -
Bencana besar Bumi tahun 2400, Elon Jusk mengembangkan Mars dan melakukan imigrasi ke Mars, manusia yang selamat membutuhkan ratusan tahun untuk perkembangan dasar... dll, latar worldview ini semua tidak berubah.
"Perubahan terbesar justru datang dari peluncuran dini baterai nuklir mini, membuat banyak orang yang tidak bisa bertahan sampai 2624 bisa menghindari bencana besar 2400, menjadi yang lolos dari kepunahan."
“Yang pertama dan terpenting adalah Akademisi Gao Wen, gadis penjelajah waktu yang mengaku sebagai Yan Qiaoqiao, serta Turing.”
Pada masa depan yang semestinya terjadi dalam mimpi kelima.
Akademisi Gao Wen baru saja membuat pernyataan penting langsung tewas, entah dibunuh oleh Klub Jenius atau meninggal dalam bencana super besar tahun 2400. Intinya, Gao Wen tidak sempat kembali untuk membuka brankasnya,
Sementara kemunculan baterai nuklir mini langsung menyempurnakan upgrade generasi cabin hibernasi, memungkinkannya beroperasi mandiri tanpa pasokan energi eksternal.
Gao Wen dan gadis penjelajah waktu yang mengaku sebagai Yan Qiaoqiao sama-sama keberuntungan yang meledak-ledak, cabin hibernasi mereka berhasil bertahan dari bencana tahun 2400, sehingga... baru bisa bertemu dengan versi diri yang sedang bermimpi di tahun 2624.
Apalagi kecerdasan buatan Turing, ia harus lebih bersyukur pada baterai nuklir mini, bahkan seharusnya memberi hormat dengan menyembah Lin Xian dua kali.
Bukan berlebihan jika dikatakan.
Tanpa "bantuan ilahi" dari Lin Xian, kecerdasan buatan Turing mustahil bisa bertahan hidup sampai era primitif dengan teknologi terbelakang ini.
Tanpa listrik, juga tanpa jaringan internet.
Meski punya kemampuan luar biasa, Turing tetap tak bisa berbuat apa-apa, bahkan kehilangan pancaindra, tak bisa melakukan perenungan paling dasar sekalipun.
Keterbatasan kehidupan digital hampir tak terasa di era internet, tapi di era primitif seperti mimpi keenam ini menjadi serangan hukum karma yang nyata, bahkan tak bisa membuat riak kecil... Saat harddisk penyimpanan terakhir di dunia lapuk dan hancur oleh waktu, Turing benar-benar mati, mati di bumi yang bahkan tak bisa mengeluarkan erangan ini.
"Turing, sekarang saatnya kau membalas budi."
Lin Xian mendengus pelan, mengambil pulpen.
Kemudian di atas kertas putih, menulis persis seperti yang diingat empat opsi yang disimpulkan dalam mimpi tadi.
Di dalam mimpi sebelumnya, tepat setelah menulis empat jenis dugaan, dia langsung terganggu oleh suara lain sehingga tidak sempat menggunakan 【metode eliminasi】 untuk mengerjakan soal.
Tapi sekarang lebih mudah.
Lin Xian punya banyak waktu untuk menganalisa kebenaran opsi-opsi ini, lalu mencari jawaban yang paling mendekati dan paling benar:
"Opsi A bisa langsung dieliminasi."
Lin Xian menggunakan kuas merah menggambar tanda silang di opsi A, menandakan kesalahan.
Tidak mungkin semua kebetulan di dunia ini kebetulan dialaminya sendiri. Yan Qiaoqiao adalah orang yang dikenalnya, Yu Xi palsu maupun asli sudah pernah dihadapinya... Teknik pemenggalan kepala gadis dalam mimpi itu persis sama dengan Lin Yu Xi.
Memegang pedang dengan tangan terbalik, lengkungan bulan separo, kepala yang menyembur ke langit... Layaknya estetika kekerasan.
Detail yang begitu mirip, mana mungkin tidak ada hubungannya dengan Lin Yu Xi?
"Opsi B juga bisa dieliminasi."
Lin Xian kembali menggambar tanda silang dengan kuas merah.
Sebelumnya sudah dianalisa, melalui mesin penjelajah waktu dan Partikel Ruang-Waktu, perjalanan ke titik waktu sebelumnya memang memungkinkan; tapi... perjalanan ke titik waktu masa depan yang belum pasti, belum jelas, dan setiap saat bisa berubah, itu terlalu mengada-ada.
Apalagi, usia Yan Qiaoqiao juga masalah besar.
Yan Qiaoqiao di tahun 2024 sudah berusia empat belas tahun, sementara gadis yang terbangun dalam mimpi itu kira-kira tujuh belas atau delapan belas tahun.
Selisih usia keduanya hanya tiga-empat tahun.
“Ini berarti…”
Yan Qiaoqiao, harus menyelesaikan hibernasi, perjalanan lintas waktu, penguatan gen, latihan fisik dalam waktu 3-4 tahun ini, setidaknya berlatih sampai bisa merobek cabin hibernasi dengan tangan lalu memenggal kepala manusia dengan besi.
“Tidak realistis.”
Lin Xian menggelengkan kepala:
“Stamina manusia terbatas, mustahil menyelesaikan segalanya dalam 3-4 tahun. Bahkan dengan latihan intensif setiap hari, Yan Qiaoqiao takkan punya kemampuan fisik sehebat itu… Apalagi, penguatan obat dan gen sudah terlambat untuk usia Yan Qiaoqiao.”
Kemudian.
Lin Xian melihat opsi ketiga, opsi C.
“Yang ini tak bisa disingkirkan, terlalu banyak faktor tak diketahui. Alasan utamanya… kita tak tahu apakah saya berhasil melewati pembunuhan bayaran di tanggal 7 Juli.”
“Jika Lin Yu Xi benar-benar masih hidup di dunia ini, dia pasti takkan berhenti mengejar saya tanpa alasan. Ini adalah misi perjalanan lintas waktunya, juga tugas yang harus dia tepati sampai akhir.”
“Kita berdua seperti hidup-mati. Keberadaan saya berarti kegagalan atau kematiannya; kematian saya berarti keberhasilan dan kelangsungan hidupnya.”
“Jadi, mari kesampingkan dulu opsi ini. Setelah bertemu Turing di mimpi keenam, kita bisa tanya tentang akhir hidup saya dalam sejarah untuk menilai benar-salahnya.”
Untuk sementara lewati opsi C, beralih ke opsi D.
Ini opsi paling absurd, banyak masalah yang tak bisa dijelaskan.
Jika Lin Yu Xi dan Yan Qiaoqiao sebenarnya adalah orang yang sama… Lalu mengapa Yan Qiaoqiao tidak langsung membunuh dirinya sendiri?
"Lin Yu Xi dalam mimpi keenam yang tidak membunuh dirinya sendiri, masih bisa dijelaskan dengan kehilangan ingatan akibat hibernasi."
"Lalu Yan Qiaoqiao di tahun 2024?"
"Apakah dia juga kehilangan ingatan?"
Tiba-tiba.
Lin Xian bangun sambil menarik nafas dalam:
"【Sepertinya... jika memang sama-sama kehilangan ingatan, banyak hal bisa dijelaskan dengan jelas!】"
Dia menutup matanya.
Mulai menyusun pola pikir.
Awalnya dia dan Jusk sama-sama yakin, setelah menghancurkan Partikel Ruang-Waktu Terjerat, Lin Yu Xi pasti tidak mungkin selamat! Pasti harus menerima semacam luka atau hukuman.
Saat itu pendapat mereka berdua adalah Lin Yu Xi langsung berubah menjadi serpihan bintang biru dan menghilang.
Bagaimana jika...
Dia benar-benar tidak menghilang?
Jika tidak menghilang, hukuman apa yang sebenarnya diterima Lin Yu Xi? Perubahan apa yang terjadi padanya?
Pikiran Lin Xian semakin jelas.
Sepertinya benar-benar menemukan titik kunci.
Mari mulai mengikuti alur pikiran ini dan membuat asumsi berani...
Kehilangan ingatan, efek penolakan ruang-waktu menghilang, menjadi lemah, cahaya biru di pupil menghilang berubah menjadi hitam.
Mungkinkah ini situasinya?
"Mungkin saja."
Lin Xian membuka matanya:
"Hanya bisa dikatakan mungkin, tapi tidak ada bukti konkret."
"Masalahnya... jika Lin Yu Xi benar-benar berubah menjadi Yan Qiaoqiao karena kehancuran Partikel Ruang-Waktu Terjerat, lalu karena alasan apa Yan Qiaoqiao berubah kembali menjadi Lin Yu Xi?"
“Jadi jika mengikuti alur berpikir ini, Yan Qiaoqiao seharusnya akan kembali menjadi Lin Yu Xi sebelum tanggal 7 Juli, baru kemudian bisa memenggal kepala saya pada 7 Juli, menyelesaikan Lingkaran Tertutup sejarah yang telah ditetapkan.”
“Tapi masalahnya, bagaimana cara membuktikan bahwa Lin Yu Xi dan Yan Qiaoqiao adalah orang yang sama? Dari mana harus memulai untuk memverifikasi atau menyanggah imajinasi konyol ini?”
Lin Xian menjepit kuas merah dengan dua jarinya, memutarnya dengan cepat di antara jari.
Andai saja ada rambut Lin Yu Xi, atau informasi DNA-nya...
Begini.
Bisa dibandingkan dengan informasi DNA Yan Qiaoqiao.
DNA tidak bisa berbohong. Jika DNA kedua orang itu cocok, tidak diragukan lagi Lin Yu Xi dan Yan Qiaoqiao adalah orang yang sama.
Mengingat beberapa waktu lalu, dia baru saja melakukan tes DNA dengan Yu Xi palsu karena mencurigai Yu Xi adalah putri Huang Que.
“Bagaimanapun, mari kita coba. Tidak banyak menyita waktu.”
Usai berkata demikian.
Lin Xian membalik kertas putih di meja, menulis target terbaru antara dunia nyata dan mimpi di bagian belakang:
1、Di Disneyland, cari cara untuk mendapatkan rambut Yan Qiaoqiao dan Zhao Yingjun.
2、Dalam mimpi temui Turing, tanyakan penyebab kematian diri sendiri, kebenaran bencana super besar tahun 2400, serta... cari cara menipu Turing untuk mendapatkan metode melenyapkannya di tahun 2024.
3、Melenyapkan Turing tahun 2024 adalah [Koreksi Sejarah seagung mungkin] yang akan dipersembahkan kepada Klub Jenius... dan dengan ini lulus ujian soal kedua.
4、Jika benar-benar yakin Yan Qiaoqiao adalah Lin Yu Xi, maka harus segera mencari cara untuk menemukan akar penyebab Yan Qiaoqiao berubah kembali menjadi Lin Yu Xi, menghalangi takdir diri sendiri yang pasti akan dihukum mati pada 7 Juli.
……
Lin Xian menutup tutup pena.
Memandangi empat target terbaru yang terdaftar di kertas.
Tiga yang pertama tidak ada yang perlu dikatakan, cukup bertindak berjalan seperti biasa.
Hanya target keempat...
Mengingat pipi Yan Qiaoqiao yang menggemaskan, lalu memikirkan tatapan dingin penuh kebencian Lin Yu Xi.
Lin Xian sulit melihat kedua gadis ini sebagai orang yang sama.
Dia mengakui.
Dia memang sangat menyukai Yan Qiaoqiao.
Bukan hanya karena merasa dia lucu dan menyenangkan.
Melainkan...
Memang.
Selalu ada perasaan kedekatan yang tidak jelas dengan Yan Qiaoqiao.
Saat Zhao Yingjun mengatakan ingin meminta bantuannya menjaga Yan Qiaoqiao selama beberapa hari, dia langsung setuju tanpa sedikit pun rasa muak.
Meski mengajak Yan Qiaoqiao bermain akan menghambat perkembangan riset eksplorasi dalam mimpi... Lin Xian tetap tidak menolak.
Jadi.
Jika benar-benar hasil terburuk -
Yan Qiaoqiao adalah Lin Yu Xi, dan akan membunuh dirinya sendiri dengan hukuman mati pada 7 Juli.
Lalu...
Apa yang harus dilakukan dirinya?
Otak Lin Xian kosong.
Terutama setelah memikirkan situasi yang lebih buruk lagi -
【Jika……Lin Yu Xi, dan kebetulan seperti dugaan sebelumnya, adalah putri kandung saya dan Zhao Yingjun……bagaimana masalah ini harus ditangani?】
“Ah……”
Lin Xian tampak berkerut.
Menggaruk-garuk rambut.
Sungguh persimpangan jalan yang sulit dipilih.
Jika dia benar-benar putri kandungku, harimau buas pun takkan memakan anaknya sendiri, pasti tidak bisa bertindak keras terhadap Lin Yu Xi.
Tapi bagaimana pandangan Lin Yu Xi?
Dia sama sekali tidak punya perasaan padaku, hanya menganggapku sebagai pesakitan sejarah yang kejam, dengan tekad "meski kau ayahku, demi perdamaian dan keadilan aku akan menangkapmu sesuai hukum".
Dia jelas terlalu dicuci otak, mungkin tidak akan mendengar penjelasan dan bujukanku.
“Sudahlah, sudahlah.”
Lin Xian menggelengkan kepala:
“Sekarang berpikir jauh-jauh juga percuma, tunggu sampai hubungan Lin Yu Xi dan Yan Qiaoqiao pasti, baru pertimbangkan nanti. Lagipula……sekarang belum ada bukti konkret, berpikir lebih dalam hanya sia-sia.”
“Untungnya 7 Juli masih beberapa waktu lagi, masih ada cukup waktu untuk mencari kebenaran dan mencegah masalah sejak dini.”
“Prioritas utama tetap mengeksplorasi mimpi, sebagian besar petunjuk dan kebenaran saat ini bergantung pada perkembangan riset mimpi untuk mendapatkan jawaban.”
“Tapi……tidak semuanya kabar buruk sih.”
Lin Xian tersenyum tipis.
“Teringat akhir mimpi yang baru saja berakhir, gadis dalam kapsul hibernasi bagaikan dewi perang yang menghancurkan segala rintangan, dengan otak kosong tanpa memori dan tanpa dendam terhadap siapa pun...”
“Asalkan bisa merekrut gadis ini ke tim yang terdiri dari dirinya, Dalimao, dan Akademisi Gao Wen... pasti seperti harimau yang bersayap.”
Lin Xian menengadah.
Memandang kalender tiga dimensi di atas meja.
Halaman yang terbuka adalah bulan Juli, dengan lingkaran tinta merah mengelilingi tanggal 7 Juli - mewakili tanggal kematiannya yang telah ditetapkan.
Gemerincing.
Membalik halaman ke bulan Juni, pada tanggal 1 tertulis "Hari Anak Internasional" dengan huruf cetak.
Ini juga hari yang disepakati Lin Xian dengan Yan Qiaoqiao dan Zhao Yingjun untuk mengunjungi Disneyland.
“Aku juga berjanji akan membelikan hadiah untuk Qiaoqiao.”
Melirik jam tangannya.
Sekarang tanggal 31 Mei, pukul 01:11.
Besok sudah Hari Anak, sementara siang ini harus segera masuk ke mimpi untuk eksplorasi. Jadi jika ingin memilih hadiah untuk Qiaoqiao, hanya bisa pergi ke mal pagi ini.
“Baiklah.”
Lin Xian bangkit dari kursinya, bersiap tidur lebih awal:
“Besok pagi ke laboratorium Universitas Shanghai dulu menemui Liu Feng, lalu mampir ke mal membeli hadiah anak-anak untuk Qiaoqiao, terakhir... pulang tidur dan melanjutkan petualangan di mimpi keenam.”
Hari yang lagi sibuk menanti.
Lin Xian mematikan lampu meja.
Membaringkan diri di ranjang.
Semalam tanpa mimpi.
……
Pagi hari, di Laboratorium Gabungan Rhein Universitas Shanghai, Lin Xian memainkan Zhong Ruang-Waktu yang biasa saja di tangannya, bertanya pada Liu Feng:
"Masih masalah yang kita bicarakan sebelumnya. Kau bilang partikel ruang-waktu yang kehilangan kekuatan bisa diisi ulang, bagaimana caranya? Sudah ada hasil?"
Liu Feng menggelengkan kepala:
"Sama sekali belum ada petunjuk. Tapi beberapa hari ini aku sudah menyangkal beberapa dugaan sebelumnya."
"Aku pernah curiga... apakah mekanisme partikel ruang-waktu memulihkan kekuatan mungkin berasal dari perubahan kelengkungan ruang-waktu atau garis dunia?"
"Jika pemikiran ini benar, berarti selama perubahan kelengkungan ruang-waktu cukup besar dan garis dunia melompat semakin sering, partikel ruang-waktu cepat atau lambat akan pulih ke keadaan energi penuh semula."
"Sayangnya... hampir setiap hari aku mengukur energi sisa dalam partikel ruang-waktu. Berkebalikan dengan harapan, meskipun pembacaan Zhong Ruang-Waktu berubah dari 0.0000042 menjadi 0.0000084, tetapi energi yang tersisa tidak berubah sama sekali. Ini langsung menghancurkan dugaan saya."
Liu Feng mendorong kacamatanya:
"Aku juga memikirkan kemungkinan lain, bahwa partikel ruang-waktu perlahan-lahan memulihkan energinya secara otomatis... Namun dari pengukuran beberapa waktu ini, tetap tidak ada perubahan sedikitpun." "Sekarang aku juga jadi bingung, sebenarnya apa yang bisa mengisi energi partikel ruang-waktu?"
"Baiklah."
Lin Xian berkata perlahan.
Hal serumit ini memang tidak bisa dipahami dalam waktu singkat.
“Setelah dia menyelesaikan urusan di mimpi keenam、serta akhirnya memastikan hubungan antara Lin Yu Xi dan Yan Qiaoqiao, baru kemudian menangani Partikel Ruang-Waktu tidak akan terlambat.”
“Kemudian dia melanjutkan dengan memberitahu Liu Feng bahwa kerja sama dengan pihak Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok telah disepakati, pihak akademi akan mengirim sejumlah besar talenta ke Shanghai, memanfaatkan nama dan peralatan Laboratorium Kedua Rhein Shanghai untuk melakukan penelitian 【baterai nuklir mini】.”
“Baterai nuklir mini juga merupakan penemuan yang bagus.”
Lin Xian berkomentar dengan penuh perasaan:
“Sekali baterai ini berhasil diciptakan, pada dasarnya sama dengan memberikan revolusi industri energi ke seluruh dunia, banyak industri dan bidang peralatan akan mengalami perubahan dan pembaruan yang terjungkirbalik.”
“Saat ini, kemacetan di banyak industri terhambat pada baterai, dan selama bertahun-tahun, teknologi baterai tetap berjalan di tempat, menyebabkan banyak teknologi tidak bisa mencapai penetrasi.”
“Saya yakin tidak lama lagi, situasi ini akan sepenuhnya terpecahkan. Saya cukup menantikan seperti apa dunia yang akan berubah sangat berbeda setelah baterai nuklir mini menyebar luas...”
“Penanggung jawab Laboratorium Kedua Rhein adalah murid kesayangan Direktur Gao Yan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, Nangong Mengjie. Meski usianya belum tiga puluh tahun, dia sudah menjadi talenta muda terkemuka di industri energi nuklir Tiongkok.”
Liu Feng menunjukkan ekspresi tersadar saat mendengar nama itu:
“Oh... Nangong Mengjie ya.”
Lin Xian memiringkan kepala:
“Kau kenal?”
“Pernah dengar, dia cukup terkenal di dunia akademik.”
Liu Feng menjelaskan pada Lin Xian:
"Dia kuliah di Universitas Sains dan Teknologi Pertahanan Nasional, kan? Selama masa studi sudah sangat berprestasi, sejak dini direkrut oleh Akademi Ilmu Pengetahuan China."
"Kau bukan dari lingkaran akademik, mungkin kurang memperhatikan hal ini. Tapi saat Nangong Mengjie melapor ke Universitas Sains dan Teknologi Pertahanan Nasional, dua veteran perang bertabur medali yang mengantarnya ke gerbang kampus. Saat itu semua media besar memberitakannya... Kau belum pernah dengar?"
Lin Xian menggelengkan kepala dengan ekspresi kosong:
"Aku memang tidak pernah menyentuh informasi ini. Baru tahu setelah kalian ceritakan."
"Mumpung kau juga mengenalnya, bagaimana kalau nanti saat dia bawa tim ke Shanghai, kubuatkan acara perkenalan untuk kalian berdua? Biar bisa bertemu, berkenalan, dan bertukar pikiran."
"Jangan, jangan."
Liu Feng tanpa ragu melambaikan tangan:
"Terima kasih atas niat baikmu, Lin Xian. Tapi saat ini aku hanya fokus meneliti konstanta alam semesta, ingin memastikan kebenaran penelitian ini untuk memenuhi wasiat Qiqi. Agar dia mati tanpa penyesalan, tidak mengecewakan kepercayaannya selama hidup singkatnya yang begitu mempercayaiku. Aku tak boleh membuatnya kecewa, kan?"
"Hatiku hanya milik Qiqi. Hidup atau mati, mungkin aku akan menjalani sisa hidup sendirian. Takkan mencari wanita lain untuk pacaran. Meski akhirnya Qiqi tak sempat menjawab lamaranku... di hatiku, dia sudah menjadi istri yang kupastikan seumur hidup."
Lin Xian mendengarkan.
Terkikik:
"Ngapain mikir kemana-mana? Cuma perkenalan biasa. Bukan maksud menjodohkan kalian berdua."
“Saya terutama merasa, kau adalah penanggung jawab Laboratorium Pertama Rhein dan dia penanggung jawab Laboratorium Kedua Rhein. Kalian berdua bekerja di laboratorium bawah bendera saya. Jika saling mengenal, bukankah urusan penelitian dan pekerjaan akan lebih mudah dikomunikasikan di kemudian hari?”
“Lagipula, bukankah kau selalu mengeluh padaku bahwa staf di sini kurang dan pekerjaan yang kuberikan terlalu banyak? Di sisi Nan Gong Mengjie ada banyak magang... Jika benar ada yang berkemampuan biasa saja tapi bisa dipercaya, tidak mustahil untuk direkrut ke laboratorium ini bekerja bersamamu.”
Liu Feng juga tidak menganggapnya serius.
Berjalan menuju meja eksperimen di depan papan tulis, mengambil gelas air termos, membuka tutupnya dan minum beberapa teguk, kemudian menutupnya kembali sambil memandangi Lin Xian:
“Akan kuberi tahu jika ada kebutuhan. Pokoknya, urusan makan dan pertemuan itu tidak perlu.”
Lin Xian mengubah posisi, menyilangkan kaki di sandaran kursi sambil memandangi Liu Feng:
“Tak kusangka kau cukup setia. Tapi kau tidak mungkin tidak menikah seumur hidup, kan?”
“Apa masalahnya tidak menikah?”
Liu Feng mengangkat tangan pasrah:
“Lagipula sejak kecil aku yatim piatu, tidak ada tugas wajib meneruskan keturunan, juga tidak sepertimu yang punya warisan besar menanti... Jadi apa perlunya aku menikah dan melahirkan anak? Lebih baik fokuskan waktu dan stamina terbatas untuk penelitian matematika murni.”
“Ah, ngomong-ngomong soal Nan Gong Mengjie.”
Liu Feng berbalik, memandangi deret aritmatika yang baru saja ditulis di papan tulis kemarin.
Itu adalah beberapa nama perempuan.
"Diurutkan berdasarkan usia, bertambah secara berurutan, semuanya adalah wanita yang dikenal Lin Xian dan pernah datang ke kantor ini."
Dia melihat ke kiri-kanan sejenak dengan wajah berkerut:
"Tidak bisa... Sudah tidak ada posisi untuk Nangong Mengjie dalam deret aritmatika."
“……”
Lin Xian benar-benar malas meresponsnya:
"Bisakah kau berhenti meneliti deret aritmatika sialan itu? Bukankah ini sudah selesai?"
"Tapi kau baru saja mengenal wanita baru."
Liu Feng menjawab dengan wajar:
"Kau tidak mengerti... Deret aritmatika itu mutlak, pasti ada yang salah di suatu tempat."
Dia mulai mempelajari usia dan nama keempat wanita itu:
Yan Qiaoqiao (13-14 tahun), Chu Anqing (20 tahun), Su Xiuying (23-24 tahun), Huang Que (30 tahun).
Dor!
Liu Feng memukul meja laboratorium dengan tinju, berteriak seperti menemukan benua baru:
"Aku menemukan di mana masalahnya!"
Dengan semangat yang luar biasa, dia menunjuk nama Chu Anqing dan Su Xiuying:
"Apa kau menyadari masalahnya, Lin Xian? Deret aritmatika ini selalu bermasalah! Selisih usia antara Chu Anqing dan Su Xiuying terlalu kecil... Sementara jarak usia mereka dengan kedua ujungnya terlalu besar!"
"Ini tidak ilmiah sama sekali! Ternyata masalahnya ada di sini! Kalau sudah deret aritmatika, harus benar-benar beda tetap yang mutlak!"
Setelah berkata demikian.
Dia mengambil penghapus papan tulis, menghapus nama Huang Que, lalu menulisnya kembali sedikit ke kanan.
Kemudian.
"Di celah antara Su Xiuying dan Huang Que, tuliskan nama Nan Gong Mengjie, di dalam tanda kurung tulis (26 tahun)."
Liu Feng menepuk-nepuk papan tulis dengan Dor-dor-dor, bersemangat seperti guru matematika yang berhasil menebak soal ujian masuk perguruan tinggi:
"Kau lihat! Dengan begini, bukankah deret aritmatika menjadi lebih sempurna?"
"Nah begitu! Baru masuk akal! Makanya aku bilang... matematika itu ajaib dan sangat[harfiah: dengan serius]."
"Tak perlu dipikir, wanita berikutnya yang datang ke laboratorium ini pasti Nan Gong Mengjie! Inilah matematika!"
Heh.
Lin Xian terkekeh pendek:
"Ini matematika macam apa? Ini kan takhayul!"
"Kalau benar-benar mengikuti deret aritmatika sem[harfiah: dengan serius]-mu... bagian belakang memang beraturan, tapi bagian depan?"
"Antara Yan Qiaoqiao yang 13-14 tahun dengan Chu Anqing 20 tahun, jelas masih ada selisih seorang gadis 【17-18 tahun】? Dari mana aku bisa..."
Semakin diucapkan,
suara Lin Xian semakin melemah.
Dalam benaknya muncul bayangan gadis bermata biru di mimpi keenam yang mengeksekusi pengawas...
"Hm?"
Liu Feng melihat Lin Xian tiba-tiba diam, bertanya:
"Ada apa?"
"Tidak ada." Lin Xian menjawab asal-asalan.
"Kau jelas-jelas ingin mengatakan sesuatu!" Liu Feng mengejar dengan serius.
"Baiklah."
Lin Xian mengangguk getir:
"Aku akui, deret aritmatikamu... sepertinya memang ada benarnya."
Hmm~
Liu Feng mendengus bangga:
“Nah, itu baru benar. Kau harus percaya pada sains. Jadi lihat, kau sama sekali tidak perlu membawaku menemui Nan Gong Mengjie... Deret aritmatika telah memprediksi dengan sempurna bahwa akan ada wanita berusia 26 tahun datang ke laboratorium ini.”
“Jadi, cepat atau lambat Nan Gong Mengjie akan datang. Dia akan datang sendiri ke kantor ini untuk melengkapi deret aritmatika.”
“Mengenai bagian awal deret aritmatika yang kau sebutkan... itu terutama karena Chu Anqing sudah tidak ada lagi.”
Liu Feng mengambil penghapus papan tulis, bersiap menghapus nama Chu Anqing:
“Dia seharusnya tidak muncul dalam deret arit...” “Jangan dihapus!”
Teriakan tiba-tiba Lin Xian menyela penghapus papan tulis Liu Feng.
Dia menoleh.
Memandangi Lin Xian yang berada beberapa meja laboratorium jauhnya, saat ini sedang memandangi nama Chu Anqing dengan wajah tegas:
“Tidak perlu menghapus nama Chu Anqing.”
Tatapan Lin Xian penuh tekad:
“【Aku akan membawanya kembali.】”
Liu Feng mendengarnya.
Meletakkan penghapus papan tulis.
Merendahkan kepala sambil tersenyum:
“Ah... makanya, sebelumnya aku bilang kau punya magnet pribadi, Lin Xian?”
“Meski belum pernah pacaran, tapi harus diakui kadang-kadang kau memang pria yang sangat berkarisma, sangat disukai orang.”
“Bukan cuma disukai wanita, aku juga sangat mengagumi banyak sifat dan tindakanmu. Kurasa orang lain pun begitu, makanya rela mengikutimu tanpa ragu, tak takut bahaya, bahkan sampai ke luar angkasa untuk memburu Partikel Ruang-Waktu. Kita semua ikhlas.”
Dia menoleh lagi.
Memandangi nama Chu Anqing, mengangguk:
“Tenang saja, aku tidak akan menghapus Chu Anqing. Lagipula sejak awal aku sudah menganggap kalian berdua sangat cocok. Demi dirimu... dia bahkan berani melompat langsung dari ketinggian 20.000 meter.”
Liu Feng menghela napas:
“Pria mana yang bisa menolak keberanian seperti ini? Menolak gadis yang begitu tak kenal takut? Meski Chu Anqing tahu dirinya tinggal punya beberapa menit sebelum lenyap, tetap saja dia melompat dari pesawat antariksa...”
“Tapi lompatan tetaplah lompatan. Kurasa seumur hidupmu takkan bisa melupakan Chu Anqing. Dan... mungkin kau takkan pernah bertemu wanita lain yang mau berkorban dan mencintaimu sepenuh hati seperti dia.”
……
Lin Xian tidak menjawab.
Dia menengadah.
Memandangi papan tulis.
Memandangi posisi yang tertulis nama Nangong Mengjie, melihat angka usia 26 di belakangnya...
“Kau salah tebak di bagian ini.”
Lin Xian berkata lembut:
“Masih ada satu orang lagi yang melakukan hal serupa dengan Chu Anqing.”
“Masih ada?”
Liu Feng berkedip dengan tak percaya:
“Benar atau palsu? Ada yang bisa menyamai level Chu Anqing?”
“Hampir mendekati.”
Lin Xian teringat Zhao Yingjun yang menjaga 600 tahun sendirian di mimpi ketiga:
“Dia juga melakukan hal yang mirip.”
Liu Feng berbalik badan.
Memegang kapur di tangannya, menatap Lin Xian:
“Apakah dia juga sudah mati?”
“Bukan itu.”
Lin Xian menggeleng:
“Dia masih hidup.”
“Lalu apa lagi yang kau tunggu!”
Liu Feng memandangi Lin Xian penuh tanya:
"Orang lain sudah berkorban sampai segini untukmu, kenapa kau masih belum pacaran dengan keluarganya!"
Lin Xian terkekeh pendek:
"Logika macam apa itu? Apa pacaran bisa membalas budi orang?"
"Kenapa tidak bisa?"
Wajah Liu Feng menyeringai penuh keyakinan:
"Soal hubungan pria-wanita ini, kau tak perlu berpikir rumit. Tidak ada cinta tanpa pamrih! Kalau seorang wanita mau menempuh bahaya maut untuk menolong, menyelamatkan, dan melindungimu... jangan berkhayal itu hanya karena dia mengagumimu atau sekadar teman."
"Itu cuma tipu diri yang tak bertanggung jawab! Kau belum pernah pacaran jadi banyak hal tak kau pahami. Sebenarnya perasaan antara pria-wanita itu sederhana. Saat kau merasa seseorang baik padamu, pasti dia menyukaimu. Saat kau ingin berbuat baik pada seseorang, pasti kau menyukainya."
"Jadi... apa yang ditakut-takuti? Apa lagi yang diragukan? Seperti pertanyaanmu tadi--"
Liu Feng mengulurkan tangannya, menunjuk Lin Xian:
"Kau tanya apakah pacaran bisa membalas budi?"
"Jawaban tepatnya memang tidak pasti, tapi aku hanya ingin bilang..."
"【Lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa.】"
……
Lin Xian memandangi jari telunjuk Liu Feng yang menuding, diam seribu bahasa.
Jari telunjuk yang sama seperti dalam proses peradilan.
Yan Qiaoqiao juga pernah menunjuknya dengan berbagai alasan tak terhitung kali.
Dengan bujukan yang sama persis.
Yan Qiaoqiao juga disebutkan berkali-kali dengan keluguan masa kecil.
【Lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa.】
Perkataan Liu Feng masih bergema di telinga.
Benar.
Jangan-jangan diriku terlalu lambat menanggapi, atau... agak menghindar.
Meski tidak seperti saran Liu Feng untuk langsung mengaku, menyerbu huruf A, mengungkapkan perasaan... tapi setidaknya tidak boleh diam saja kan?
Sekalipun Huang Que bukan Zhao Yingjun yang sekarang;
Sekalipun patung giok putih yang menjaga kota langit selama 600 tahun di mimpi ketiga itu juga bukan Zhao Yingjun yang sekarang.
Tapi semua ini.
Bukan alasan untukku berdiam diri.
Lin Xian mengangkat pergelangan tangannya.
Sudah pukul setengah sepuluh pagi, sebagian besar mal di Shanghai sudah buka.
Dia bangkit dari lantai.
Bersiap pergi.
"Kau mau ke mana?"
Liu Feng bertanya.
"Membeli hadiah."
Lin Xian berbisik lembut.
Hehe.
Liu Feng tersenyum lega, merasa muridnya masih bisa diajar:
"Untuk wanita itu?"
"Ya."
Lin Xian mengangguk sambil berjalan ke pintu belakang:
"Sekalian harus belikan bagian untuk anak keluarganya."
？
Liu Feng membelalakkan mata:
"Tunggu--"
Saat teriakannya keluar, Lin Xian sudah menghilang di koridor.
Liu Feng menggaruk kepala.
Merasa... jangan-jangan mulut panjangnya sudah mengacaukan segalanya...
Ternyata ada anaknya juga.
"Jarak……"
"Cerai dan mengasuh anak?!"
