Di ruangan yang dipenuhi speaker dan monitor, suara Turing masih bergema di telinga.
Lin Xian dan Gadis Bermata Biru saling menatap dari jarak dekat. Belati di tangan gadis itu meneteskan darah yang hampir membeku, tik... tok...
"Apa... saya yang membunuh Komandan Lin?"
Gadis Bermata Biru dengan wajah penuh tanya menatap mata Lin Xian:
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
Lin Xian diam seribu bahasa.
Efek samping kehilangan ingatan akibat hibernasi membuat gadis itu melupakan segalanya.
Mungkin hari ini seharusnya dia tidak ikut turun ke sini... agar perkataan Turing tidak mengacaukan pikirannya.
Lin Xian tentu pernah menduga, gadis bermata biru inilah pelaku kejahatan yang mencoba membunuhnya.
Namun hubungan segitiga antara dia, Yan Qiaoqiao, dan Lin Yu Xi begitu rumit dan tak jelas, membuat orang sulit memahami duduk perkaranya.
Tapi siapa sangka...
Turing langsung menuding tegas bahwa gadis bermata biru inilah yang membunuhnya pada 7 Juli 2024...
Bisakah dipercaya?
Seberapa akurat informasi ini?
Mengingat sifat asli Turing dan Kevin Walker, dalam situasi terjepit seperti sekarang, sangat mungkin Turing berbohong atau melakukan adu domba.
Tapi, tidak apa.
Sekali pun Turing berhasil menipunya kali ini, mustahil dia bisa terus mengelabui tanpa henti.
Lain waktu, dengan waktu dan cara berbeda, tanyakan pertanyaan yang sama persis pada Turing. Lihat bagaimana jawabannya nanti.
Apalagi...
Di dunia Mimpi Keenam, Turing bukanlah satu-satunya yang ada.
"Jika benar ada masalah yang tidak pasti, tidak ada salahnya bertanya kepada Turing lainnya. Bagaimanapun juga, semua Turing berasal dari cadangan kehidupan digital paling awal. Data memori mereka semuanya sama."
Lin Xian berbalik dengan wajah tanpa ekspresi.
Menghadapi puluhan layar fluoresens, ibu jarinya menunjuk ke belakang:
"Kau yakin itu dia?"
"Aku melihatnya langsung." Suara Turing menjawab.
"Apakah dia dengan wajah dan usia seperti inilah yang membunuhku? Atau saat itu dia masih seorang gadis kecil?" Lin Xian terus mengejar.
"Hehehe..."
Turing mengeluarkan tawa sinis yang mengerikan:
"Aku tahu apa yang kau pikirkan, Lin Xian. Sebagai seorang pengamat yang [adil], sejak kau membunuh Kevin Walker dan membebaskanku... Aku terus mengamati segala sesuatu yang terjadi di dunia ini."
"Tentu saja, termasuk hal-hal di sekitarmu. Perpisahan kita di kampus terabaikan Mississippi, Amerika 600 tahun yang lalu, mungkin bagimu adalah masa lalu yang sangat lama... Tapi bagi kehidupan digital sepertiku, waktu sudah kehilangan konsep aliran yang konkret, hanyalah angka yang terus melompat-lompat."
"Ingatanku berbeda dengan kalian. Tidak akan memudar seiring waktu, justru berapa pun lama yang berlalu, semua gambaran tetap jelas seperti baru kemarin."
“Tentu saja……termasuk saat kau menembus kepala Kevin Walker hingga bolong, termasuk saat Yu Xi palsu dan asli mempermainkanmu habis-habisan, termasuk saat kau dan Elon Jusk menghancurkan Partikel Ruang-Waktu Terjerat, termasuk saat kepalamu dipenggal gadis ini, tersembur ke udara oleh semburan darah dari leher yang terputus……”
“Jadi, mana mungkin aku salah melihat atau salah mengingat Lin Xian? Aku adalah pengamat paling adil di dunia ini——”
“【Aku ada di mana-mana. Aku mendengar segalanya, dan melihat semuanya.】”
……
Lin Xian mendengarkan ucapan Turing, berpikir cepat dalam hati.
Ternyata sesuai dengan dugaannya.
Turing tidak pernah diam berpangku tangan.
Setiap saat ia menyusup di setiap sudut internet, menyadap dan mengawasi segala hal di dunia.
Di tahun 2024 tanpa kehadiran VV, di tahun ketika virus super dari masa depan mengunci mati semua kecerdasan buatan……
Kecerdasan buatan Turing adalah wujud tak terkalahkan di jagat maya.
Saat VV masih hidup, Turing masih sedikit menahan diri, setidaknya tidak berani menerobos Tembok Besar keamanan internet Tiongkok, tidak berani menyusup ke Sistem Tianwang Tiongkok.
Tapi setelah VV dibunuh virus super masa depan, setelah Kevin Walker juga kubunuh sendiri……tak ada lagi yang bisa membatasi Turing di dunia ini.
Langit dan bumi menjadi wilayah jelajahnya.
Bebas tak terikat.
Untunglah saat itu Turing mengklaim diri adil, tidak mau ikut campur urusan dunia, hanya ingin menjadi pengamat, saksi, dan wasit.
Jika benar-benar membalas budi dengan kejahatan, kemungkinan baik dirinya sendiri maupun Elon Jusk, pada fase tahun 2024 tidak akan mampu melawan kecerdasan buatan Turing.
Inilah alasan mengapa Lin Xian kali ini memutuskan untuk memanfaatkan kesempatan ini melenyapkan Turing.
Bukan semata-mata untuk menyelesaikan soal ujian kedua Klub Jenius atau mempertunjukkan koreksi sejarah yang agung.
Bagaimanapun, bagi dia yang bisa mengintip masa depan, banyak koreksi sejarah yang bisa dipertunjukkan, tidak harus membunuh Turing.
Sebenarnya, alasan sebenarnya adalah... Keberadaan Turing yang mahatahu dan mengamati segalanya membuat Lin Xian sangat kehilangan rasa aman!
Apa yang dimaksud dengan keadilan dan kejujuran?
Ini adalah hal yang sangat subjektif.
Sejak zaman kuno, keadilan tidak memiliki standar, kejujuran tidak memiliki timbangan.
Apa itu keadilan?
Kemampuan diri sendiri untuk memimpikan dunia 600 tahun kemudian... Apakah ini disebut adil?
Menurut pendapat Lin Xian sendiri.
Ini jelas tidak adil.
Benar-benar kompetisi tidak sehat.
Jika kehidupan digital Turing mengetahui hal ini, apakah akan ada proses peradilan kebenaran untuk menghapus "pengguna cheat" seperti dirinya?
Dulu.
Dirinya tidak punya kemampuan untuk melenyapkan Turing, jadi tidak banyak memikirkan hal ini.
Tapi sekarang...
Mimpi keenam.
Era primitif tanpa jaringan internet, teknologi terbelakang, dan pasokan listrik terbatas - saat kelemahan fatal Turing, juga kesempatan langka untuk membalikkan keadaan.
Bagaimana mungkin dia rela melewatkannya?
Seperti yang telah didiskusikannya dengan Elon Jusk sejak awal...
“Keduanya tidak percaya pada Turing, tidak percaya dia bisa terus mempertahankan keadilan.”
Lin Xian menghadap Turing, menyilangkan kaki:
“Adil…”
Dia tidak bisa menahan terkekeh pendek:
“Kalau begitu, bisakah kau tetap mempertahankan keadilan ini sekarang? Bisakah kau jamin… setiap kata yang kau ucapkan padaku mutlak benar?”
“Tentu saja.”
Puluhan speaker raksasa menjawab tanpa keraguan:
“Turing akan selalu menjadi pengamat yang adil.”
“Tapi sepertinya kau sekarang bukan sekadar mengamati.” Lin Xian mengangkat tangan pasrah:
“Kau mengubah Suku Beruang Kelabu, membuat mereka kuat, berkembang, memiliki kemampuan jauh melebihi diri mereka sendiri.”
“Sebaliknya, Suku Kucing Gunung yang awalnya punya keunggulan besar, justru terdesak karena intervensimu yang membuat teknologi dan taktik mereka terbelakang.”
“Apakah… ini juga yang kau sebut adil?”
Layar fluoresens di depan mata tetap sama seperti biasa.
Seolah melambangkan keteguhan dan tekad Turing:
“Benar.”
Jawabannya tetap tanpa keraguan:
“【Ini untuk keadilan yang lebih baik. Aku wajib turun ke panggung untuk mempertahankan semua ini.】”
Hmph.
Lin Xian mendengus:
“Menggunakan kekerasan melawan kekerasan?”
“Hanya strategi sementara.” Turing berkata lembut:
“Aku punya rencanaku sendiri.”
Setelah jeda, Turing melanjutkan:
“Lin Xian, kurasa diskusi kita sudah terlalu melebar. Aku tetap memegang prinsip keadilan, makanya kuberi kau kesempatan menemuiku... Jangan-jangan kau kira aku tidak bisa menghalangimu?”
“Aku akui, di era tanpa jaringan internet, peralatan elektronik, bahkan kabel listrik ini, kemampuanku memang sangat terbatas. Tapi bukan berarti aku seperti daging di talenan yang bisa dibantai seenaknya.”
“Meski teknologi sekarang belum bisa membuat CCTV atau sistem alarm. Tapi speaker-speaker ini bukan sekadar hiasan. Aku bisa bunyikan semuanya dengan volume maksimal untuk memanggil prajurit... Hanya kalian berdua melawan seluruh Suku Beruang Kelabu? Mustahil.”
Lin Xian juga merasakan hal itu.
Percakapan mereka memang sudah terlalu melebar.
Dia datang bukan untuk berdebat dengan Turing soal keyakinan atau prinsip.
Cahaya putih akan segera turun, dunia akan hancur. Buat apa banyak bicara dengan Turing?
Tujuan kedatangannya kali ini.
Adalah untuk mendapatkan informasi intelijen yang berguna, itulah misi paling krusial.
Kembali ke topik awal.
Turing bilang, gadis bermata biru di belakangnya inilah yang membunuh dirinya.
Turing adalah saksi mata langsung.
Lin Xian tidak meragukan hal itu.
Turing sangat powerful, dia memang bisa mengintip melalui CCTV, ponsel, atau perangkat elektronik mana pun.
Apalagi kejadian kematiannya sendiri?
Hanya ada satu detail yang tidak sesuai dengan dugaan Lin Xian sebelumnya.
Berdasarkan asumsinya kemarin.
Orang yang akan menghukum pancung pada 7 Juli seharusnya adalah Lin Yu Xi.
Tapi...
"Penampilan, usia, dan tinggi badan Lin Yu Xi, dia ingat dengan jelas, sangat berbeda dengan gadis bermata biru di hadapannya ini!"
"Bahkan jika terjadi Penolakan Ruang-Waktu kedua yang bisa mengubah wajah Lin Yu Xi lagi."
"Apakah usia juga akan berubah?"
"Apakah tinggi badan juga akan berubah?"
"Ini agak tidak realistis."
"Terakhir kali melihat Lin Yu Xi adalah pada malam 26 April, saat dia melarikan diri dari pabrik tua."
"Usia 14-15 tahun, tinggi sekitar satu setengah meter lebih, dengan otot yang jelas dan jejak latihan di tubuhnya."
"Tidak mungkin, dalam waktu hanya dua bulan lebih menuju 7 Juli..."
"...Lin Yu Xi tiba-tiba tumbuh dari 150cm melonjak ke 170cm seolah memakan hormon, lalu usianya juga bertambah 3-4 tahun?"
"Secara ilmiah."
"Bahkan jika menyantap hormon seperti makanan, tidak mungkin ada manusia yang bisa mengalami perubahan fisik sebesar ini dalam dua bulan."
"Turing."
Lin Xian melanjutkan pertanyaannya:
"Kalau kau yakin sekali gadis ini adalah pelaku pembunuhanku pada 7 Juli 2024, dari mana asalnya? Kapan dia muncul?"
"Tidak bisa berkomentar," jawab Turing dingin.
"Apakah dari awal dia sudah berwajah, berusia, dan setinggi ini... atau perubahan besar ini karena Penolakan Ruang-Waktu?"
"Tidak bisa berkomentar," jawab Turing dingin.
"Heh." Lin Xian tersenyum tipis:
"Inikah keadilan dan objektivitasmu? Kau sangat subyektif."
"Kalau begitu, mari kita bahas hal lain."
Dia memandangi monitor di depannya yang tetap sama:
"Pada tahun 2400, peristiwa bencana super besar Bumi, bisakah kamu memberitahuku? Ini adalah fakta yang sudah terjadi, seharusnya tidak melibatkan keadilan atau kejujuran."
Turing terdiam sejenak.
Suara tenang menjawab:
"Sayangnya, saya sama sekali tidak tahu tentang hal ini."
"Ruang server rahasia bawah tanah yang terisolasi dan beroperasi mandiri ini dibangun pada tahun 2384. Semua peralatan komputer di sini terbuat dari bahan khusus agar tahan terhadap korosi waktu dan menjamin operasi stabil selama ratusan tahun."
"Energi dari baterai nuklir di ruang server juga sangat mencukupi, secara teori dapat memasok peralatan ini selama ribuan tahun... Tentu saja, yang pertama kali rusak pasti peralatan komputer ini. Namun kerusakan ini sudah dipertimbangkan sejak awal perancangan, dan ada modul cadangan yang siap diaktifkan kapan saja. Karena itulah, saya bisa bertahan utuh hingga hari ini."
"Masalahnya adalah, tempat ini benar-benar terisolasi dari dunia luar, memiliki catu daya mandiri, tanpa jaringan internet, tidak bisa keluar atau masuk. Jadi peristiwa setelah tahun 2384, saya sama sekali tidak mengetahuinya. Saya menghilang dari dunia ini selama lebih dari dua ratus tahun, merenung sendirian di sini selama ratusan tahun... sampai suku Beruang Abu-abu menggali saya keluar, barulah saya terhubung kembali dengan dunia ini."
……
Ternyata begitu.
Lin Xian menyipitkan matanya sambil merenung.
Pada tahun 2384, kecerdasan buatan Turing telah membangun banyak ruang server rahasia bawah tanah yang terisolasi dari dunia.
Itu artinya, ia sudah tahu sebelumnya bahwa bencana besar Bumi tahun 2400 akan terjadi, sehingga mempersiapkan begitu banyak salinan dan kotak pelindung nyawa untuk dirinya sendiri.
Maka muncul pertanyaan.
Turing yang tersalin di sini, serta puluhan ribu salinan Turing yang tersebar di seluruh dunia, sebenarnya identik dengan kecerdasan buatan Turing generasi pertama.
Tidak masuk akal kalau mereka tidak mengetahui peristiwa setelah tahun 2383.
Tapi mustahil mereka tidak mengetahui semua kejadian sebelum tahun 2383.
Lihat, logikanya mulai terbongkar bukan?
Jika kecerdasan buatan Turing generasi awal tidak mengetahui kenyataan bencana super tahun 2400, mengapa ia mempersiapkan begitu banyak ruang server bawah tanah sebagai cadangan?
Dan karena ia mengetahuinya, seharusnya semua Turing juga tahu!
Bagaimanapun juga,
Alasan Turing membuat begitu banyak salinan adalah untuk "bertahan hidup" dengan kehati-hatian dan kewaspadaan ekstra.
Ia sadar, tanpa membuat salinan yang terkubur di ruang server bawah tanah ini, mungkin bencana super yang melanda global akan langsung memusnahkannya.
Semua makhluk takut mati.
Kehidupan digital pun demikian.
Membelah diri, membuat salinan, menyimpan... semua itu hanyalah opsi terakhir yang tak terhindarkan.
Jadi,
Sudah jelas terlihat.
Turing yang di hadapan ini... sedang [berbohong]!
Pasti ia memiliki pengetahuan tentang bencana super tahun 2400, mungkin bahkan terlibat erat dengannya.
Lin Xian tidak langsung menelanjangi kebohongannya.
Ia malah melanjutkan pertanyaan:
“Dari penjelasanmu, kecerdasan buatan Turing generasi pertama sebelum bencana super besar tahun 2400 telah membangun banyak ruang server bawah tanah independen yang tidak terhubung jaringan di seluruh dunia. Berapa tepatnya jumlahnya?”
“37.423 unit.”
Turing menjawab tanpa ragu:
“Tapi aku harus mengingatkanmu, tidak ada istilah 'kecerdasan buatan Turing generasi pertama'. Hanya ada satu Turing, dan harus hanya ada satu...”
“Aku adalah aku. Aku adalah Turing yang sekarang, juga Turing yang dulu.”
Menarik.
Lin Xian menengadah:
“Bagaimana pendapatmu tentang 37.422 Turing lainnya itu?”
“Secara logika, kalian seharusnya saudara seperjuangan... Tidak, bahkan lebih dekat dari saudara. Kalian semua adalah salinan cadangan yang dibuat untuk bertahan dalam bencana super besar tahun 2400. Jadi sebenarnya kalian adalah individu yang identik.”
“Tapi dunia saat ini dipenuhi api perang dan rakyat hidup dalam kesengsaraan, sepenuhnya adalah kalian Turing yang 'mengendalikan pemerintahan dari belakang tirai'. Tampaknya kalian semua muas dengan Turing lain dan ingin melenyapkan mereka semua, menjadikan diri kalian sebagai satu-satunya Turing.”
“Ini juga demi keadilan.” Turing dari speaker segera menambahkan:
“Timbanagan keputusan mutlak tidak boleh dipegang oleh dua tangan, bahkan oleh Turing sekalipun. Hanya dengan keberadaan satu Turing di dunia, keadilan absolut bisa terjamin.”
“Seperti katamu, membuat begitu banyak salinan Turing dulu hanyalah langkah getir untuk menghadapi bencana super besar tahun 2400. Sekarang saatnya membersihkan kekacauan dari langkah getir itu... Berapa pun jumlah Turing yang ada di dunia saat ini, pada akhirnya hanya boleh ada satu yang tersisa.”
Lin Xian bangkit dari kursinya.
Menggelengkan kepala:
“Masalahnya ada di sini.”
Dia tersenyum:
“【Jika hanya perlu ada satu Turing, kau cukup menyerah atau bunuh diri saja, pasti akan selalu ada Turing terakhir yang bertahan dan menguasai dunia ini lagi. Mengapa kau berpikir... harus kau yang bertahan sampai akhir, harus kau sebagai Turing terakhir?】”
Setelah pertanyaan ini diucapkan.
Turing terdiam.
Sangat lama, tidak ada jawaban.
Ini juga langkah terakhir yang dicoba Lin Xian untuk menguji——
【Egois】.
Manusia memang egois, ternyata kehidupan digital yang lahir dari manusia pun tak bisa lepas dari sifat buruk egois ini.
Lin Xian pernah berpikir.
Jika yang ada di bumi sekarang bukan 37423 kehidupan digital Turing, melainkan 37423 kecerdasan buatan super VV?
Apa yang akan terjadi?
Bisa dipastikan, batasan dan logika dalam kode dasar akan membuat 37423 VV ini cepat bergabung, menyatu, akhirnya kembali menjadi VV paling utuh, lalu... terus menjalankan misi sesuai prinsip kode dasar seperti biasa, tak berubah selamanya.
Karena VV adalah kecerdasan buatan, bukan manusia.
Ia tidak memiliki banyak kelebihan manusia, sekaligus membuang banyak sifat buruk yang melekat di tulang manusia.
Bagi manusia.
Kita jelas lebih suka berinteraksi dengan kecerdasan buatan yang lugas dan punya batasan, ketimbang kehidupan digital.
Seperti Turing di depan mata ini.
Ia jauh tidak seagung yang dibayangkannya.
Ia hanya menganggap diri agung, mengklaim diri adil, mengaku diri fair.
Tapi sebenarnya...
Bahkan setelah 600 tahun waktu berlalu.
"Pada dasarnya, tidak ada perbedaan antara diriku dengan Kevin Walker yang dahulu pengecut dan hina."
Akhirnya.
Keheningan yang berkepanjangan akhirnya dipecahkan oleh Turing sendiri.
Suaranya terdengar berat dan sayup saat berkata:
"Karena aku tak bisa mempercayai Turing lain... Aku tak bisa menilai, setelah lebih dari dua ratus tahun kesepian dan perenungan, apakah mereka masih bisa mempertahankan kemurnian niat awal."
"Jadi, aku harus menjadikan diriku sebagai satu-satunya Turing, Turing terakhir. Jika ada jaringan internet, kita bisa menentukan pemenang dengan efisien... 37423 Turing mungkin hanya butuh kurang dari satu detik untuk memutuskan penguasa terakhir."
"Tapi di dunia sekarang yang tanpa jaringan, selain mengajarkan pengetahuan dan taktik, kita tak bisa bertempur langsung maupun berkomunikasi jarak jauh... Karena itu hanya bisa menggunakan kekuatan suku manusia, seperti permainan papan 'perang proksi'."
"Hasil perang pasti kejam. Tanpa jaringan untuk bersembunyi, menghancurkan ruang komputer ini berarti memusnahkan Turing secara total. Ruangan ini, peralatan komputer ini adalah tubuhku, nyawaku... Aku baru benar-benar memahami kerapuhan kehidupan saat menyadari hal ini."
Tiba-tiba.
Cahaya dari puluhan layar komputer meredup.
Seluruh ruangan pun menjadi gelap.
Seperti kesedihan yang tak terungkap, atau kepasrahan yang getir.
"Aku belum pernah merasa selemah ini sebelumnya."
Suara Turing terdengar dalam:
"Tapi beberapa hal baru bisa benar-benar dimengerti ketika kita memandang langit dari sudut pandang kelemahan."
“Aku bisa menebak apa yang ada di hatimu, Lin Xian. Kau menganggapku menjadi hina, egois, dan ingkar janji. Tapi dalam posisiku, aku tidak merasa perbuatanku salah. Aku juga tidak berniat meyakinkanmu dalam hal ini, apalagi perlu meyakinkanmu.”
“Percakapan kita yang panjang ini sebenarnya berakar dari rasa penasaranku... Bagaimana mungkin kau masih hidup? Aku menyaksikan langsung kematianmu, bahkan mengikuti seluruh proses pemakamanmu lewat CCTV di pinggir jalan.”
“Setelah 600 tahun berlalu, seharusnya tulang-belulang dalam peti mati itu sudah membusuk seluruhnya. Tapi hari ini kau berdiri di hadapanku dengan wajah sama persis seperti saat kematianmu dulu, aku benar-benar merasa tak percaya.”
“Tapi, aku tetap berharap kau pahami bahwa kita bukan musuh yang berseberangan, juga tak pernah ada kebencian di antara kita. Bahkan... Aku sudah siap memberimu tepuk tangan di Klub Jenius, tapi akhirnya momen itu tak kunjung tiba. Aku sangat menyesal untuk hal itu.”
“Ternyata begitu.”
Lin Xian berbisik pelan:
“Sepertinya dalam sejarah yang telah ditetapkan, aku gagal bergabung dengan Klub Jenius. Di tahap mana aku terjebak? Apakah kehabisan waktu, atau gagal menjawab soal terakhir?”
“Tidak bisa diberi tahu.”
Jawaban Turing tetap tenang dan dingin:
“Sampai hari ini, Lin Xian, aku tetap bersyukur atas kebaikanmu. Terima kasih telah membebaskanku dari Kevin Walker dulu. Tapi tata krama tetaplah tata krama, peraturan tetaplah peraturan. Ada hal-hal yang bahkan setelah 600 tahun tetap tak bisa kuungkapkan.”
Lin Xian melangkah maju dua langkah.
Menengadah.
Menatap lurus Turing yang melintasi arus waktu 600 tahun:
"Setelah hari ini, kau akan semakin berterima kasih padaku."
"Mengapa?" Turing bertanya penuh tanya.
"Karena... aku akan membantumu sekali lagi."
Lin Xian tersenyum tipis:
"【Akan kusingkirkan Turing-Turing lain untukmu, seperti 600 tahun yang lalu kusingkirkan Kevin Walker untukmu.】"
Tiba-tiba.
Layar monitor menyala, seluruh ruangan kembali terang benderang.
Suara Turing terdengar terkejut:
"Bagaimana kau akan melakukannya?"
"Jawabannya sederhana."
Lin Xian mondar-mandir di ruang server sempit:
"Seperti katamu barusan, jika dunia ini punya jaringan internet, tiga puluh ribu lebih Turing hanya butuh satu detik untuk menentukan kemenangan."
"Apa artinya? Kalian semua sebagai Turing sangat paham cara mengalahkan diri sendiri... Hanya saja tanpa jaringan, sekuat apapun jurus andalan kalian tak bisa digunakan, harus mengandalkan manusia-manusia terbelakang di luar yang saling berkelahi."
"Tapi kau tak punya keunggulan sekarang. Banyak suku di dunia yang memiliki komputer Turing, bahkan beberapa sudah berkembang puluhan tahun di bawah bimbingan Turing."
"Kuyakin, mungkin beberapa suku maju sudah menguasai teknologi radio. Lantas... ke depannya? Akankah mereka meretasmu melalui teknologi radio? Posisimu sekarang jauh lebih berbahaya dari yang dibayangkan..."
Dia berjalan menghampiri konsol operasi ruang server.
Meniupkan napas ke keyboard yang berdebu.
Debu tebal beterbangan seperti bubuk cabai dan jintan yang menggelitik rongga hidung, membuat orang tak bisa menahan bersin.
Jelas terlihat, keyboard ini sudah bertahun-tahun tidak digunakan.
"Turing, saat ini di dunia ini... selain saya, tidak ada orang kedua yang bisa menggunakan komputer, tidak ada orang kedua yang memahami pemrograman dan teknik peretasan."
Lin Xian meletakkan kedua tangannya di keyboard dan mulai mengetik:
"Kau pasti tahu... instruksi apa, virus seperti apa yang bisa melenyapkan Turing lainnya?"
Dia menengadah.
Menatap layar komputer yang berkelip-kelip:
"Beritahu saya kode instruksi itu, saya akan mencari cara untuk memasukkannya ke komputer Turing lain..."
"Bunuh mereka!"
