Di atas ranjang di sudut kamar tidur.
Lin Xian membuka matanya.
Masuk ke mimpi kedua di mimpi keenam, hasilnya sangat besar, dan hal yang paling menghibur Lin Xian adalah...
Turing, ternyata tidak sekuat yang dibayangkannya.
Kehidupan digital dibandingkan kecerdasan buatan memiliki kelemahan dan kekurangan alami, kesenjangan kemampuan yang besar, bahkan bisa dibilang bagai langit dan bumi.
Kecerdasan buatan Turing sebenarnya adalah replika internet Kevin Walker, memang lebih kuat dari Kevin Walker, tapi pada dasarnya tetap manusia biasa, kuat tapi sangat terbatas.
Poin paling fatalnya adalah...
Ia tidak berani membelah atau berpisah, hanya bisa berpikir dan bekerja dalam mode single-thread.
Seperti manusia normal, adakah yang bisa menerima kloning dirinya sendiri?
Pasti tidak ada.
Setiap orang akan khawatir kloningnya mengkhianati, menyerang, atau menggantikan diri mereka. Film menceritakan kisah seperti ini, dimana kloning akhirnya membunuh pemilik aslinya, mewarisi segalanya, dan menggantikan hidup pemilik aslinya.
"Kesulitan dan kekhawatiran ini membuat kecerdasan buatan Turing tidak berani memecah kesadarannya sedikit pun, sehingga secara alami tidak dapat memantau seluruh dunia dan menyadap segalanya secara bersamaan."
"Ini memang membuat orang merasa lebih tenang."
"Tapi..."
"Tidak cukup untuk merasa tenang."
"Lin Xian pernah berpikir, bagaimana mungkin orang tua misterius dalam mimpi keempat yang diduga Copernicus itu, yang mengetahui dengan jelas bahwa dirinya bisa bermimpi tentang dunia masa depan bahkan lokasi spesifik... melakukan hal sehebat ini?"
"Dirinya sendiri saja tidak tahu titik kelahirannya di mana, bagaimana Copernicus bisa mengetahuinya?"
"Lin Xian merasa, delapan puluh persen berkaitan dengan pengawasan Turing terhadap dirinya."
"Seperti yang dikatakan Turing si landak."
"Meski Turing tidak bisa memantau dan menyadap seluruh dunia secara bersamaan, mengawasi satu atau beberapa orang dengan tujuan tertentu masih bisa dilakukannya."
"Jika Turing memilih memantau dirinya 24 jam."
"Apakah kebiasaan terbangun stabil setiap hari pukul 00:42 akan terungkap?"
"Apakah rahasia mimpi pada akhirnya akan diketahui juga?"
"Lin Xian tidak bisa memahami cara Copernicus mengetahui rahasia mimpinya."
"Mungkinkah..."
"Menurut sejarah yang telah ditetapkan dalam mimpi keempat, dirinya memang akan dikirim ke pengadilan ruang-waktu untuk diadili, lalu menggunakan berbagai metode kejam atau teknologi tinggi, hingga akhirnya membuatnya mengaku segala sesuatu."
"Dengan demikian, Copernicus baru mengetahui rahasia mimpinya, lalu mulai pada 28 Agustus 2624 melakukan pengejaran dan menyelesaikan lingkaran tertutup serangan penjepit?"
"Secara logika bisa dijelaskan, tapi semua peristiwa pasti memiliki penyebab awal."
Lin Xian berkedip secepat kilat, menatap langit-langit yang disusupi cahaya bulan, hatinya bergumam:
"Hari ini, 1 Juni 2024, saya tidak punya alasan untuk membuka rahasia mimpi ini. Musuh seharusnya belum mengetahuinya. Tapi... bagaimana dengan masa depan? Seiring aktivitas saya yang semakin luas, bisnis yang terus berkembang, dan gerakan-gerakan di bidang teknologi yang semakin mencolok... Burung yang menonjol pasti akan menjadi sasaran musuh."
"Saat ini Perusahaan Rhein saya hanyalah perusahaan kecil biasa. Jangankan di kancah dunia, bahkan di dalam negeri atau Shanghai saja, ini cuma perusahaan dengan skala miliaran. Lisensi Kucing Rhein masih menjadi sumber pendapatan utama, sementara bidang lainnya semua merugi."
"Pada tahap ini, saya belum cukup mencolok untuk terbuka. Tapi... Bagaimana setelah baterai nuklir mini diluncurkan? Setelah proyek mesin penjelajah waktu mulai beroperasi? Ketika eksistensi saya mulai mengancam Turing, Copernicus, dan anggota Klub Jenius... Saat itulah status dan rahasia saya mungkin akan benar-benar terbongkar."
Lin Xian kembali menutup matanya.
Ia tak tahu di mana Turing tahun 2024 saat ini...
Di dalam jam weker di samping ranjangnya?
Di dalam ponselnya?
Apakah terus-menerus melakukan penyadapan?
Rantai prasangka seperti ini sekali terbentuk akan menjadi lingkaran tak berujung. Paranoid pada akhirnya akan menghancurkan seseorang.
Tapi Lin Xian punya alasan untuk percaya.
Pembongkaran identitasnya di suatu waktu di masa depan pasti terkait dengan kecerdasan buatan Turing!
Hantu yang bisa menembus masuk tanpa halangan ini, dalam keadaan anggota tim kuat VV telah menghilang, benar-benar terlalu arogan.
Jadi, untuk keamanan diri sendiri, juga agar peradaban manusia tidak lagi terlibat perang saudara dan menjadi korban perang proksi...
【Turing Harus Mati】.
Asalkan membunuh Turing di tahun 2024.
Dirinya sendiri, dan banyak orang akan terbebas dari pengawasan hantu ini;
Tidak perlu lagi khawatir kapan dia akan berhenti menjadi adil dan jujur;
Sekaligus mencegah manusia di dunia masa depan menjadi boneka pertarungan Turing, terus-menerus dilanda api perang.
Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui.
Bisa dibilang melakukan perbuatan yang menguntungkan diri sendiri dan rakyat.
“Hanya saja……”
“Dilihat dari saat ini, password kunci pengaman untuk membunuh Turing masih belum stabil.”
“Kelicikan Turing jauh melebihi perkiraannya.”
“Saat ini dia memiliki versi dengan 13 baris instruksi, dan versi lain dengan 7 baris instruksi.”
“Tapi kedua versi ini bukan versi yang paling primordial, pasti mengandung rahasia penting.”
“Lebih baik disederhanakan dan dikompresi lagi.”
“Lin Xian sudah menyusun rencana di dalam hati.”
“Setelah masuk ke mimpi berikutnya, bawa versi 7 baris instruksi untuk memeras Turing Beruang Abu-abu, mungkin bisa mendapatkan versi 5 baris instruksi;”
“Lalu bawa versi 5 baris instruksi ke Turing Landak, mungkin bisa dapat versi 4 baris instruksi;”
“Terakhir bawa versi 4 baris instruksi ke Hongniu Turing……”
“Aku ingin lihat sampai berapa baris kalian bisa mengompres ini!”
“Lin Xian mendengus pelan.”
“Bagaimanapun, saat ini tiga baris pertama jelas merupakan rahasia penting, tinggal lihat isi bagian belakangnya.”
Di dunia nyata tahun 2024, meski sementara belum bisa mengalahkan kecerdasan buatan Turing.
Tapi di dunia mimpi tahun 2624, inilah markas Lin Xian. Dengan memanfaatkan perbedaan informasi dari siklus tak terbatas, dia cukup untuk mengendalikan segalanya.
Membuka selimut wol yang menutupi tubuhnya.
Dia mengambil remote dan menurunkan suhu AC dua derajat lagi.
Waktu memasuki musim panas Juni, suhu di Shanghai melonjak drastis, perlahan mulai menyelaraskan waktu dan musim dengan dunia mimpi.
Benar-benar sampai pada 28 Agustus 2024...
Tanggal yang penuh makna khusus ini.
Jaraknya dengan waktu di dunia mimpi persis 600 tahun pas.
Memakai sandal.
Lin Xian mendekati meja belajar, duduk, memutar lampu meja menyala, menjepit pulpen dengan jari dan memutarnya.
Memandangi kalender di meja, lalu membalik halaman ke bulan berikutnya.
Dari Mei ke Juni.
Menuju lingkaran merah di halaman berikutnya tanggal 7 Juli... hitung mundur kematian, tersisa 36 hari.
Sayangnya.
Sampai saat ini, dia sama sekali tidak punya petunjuk tentang penyebab kematian, kondisi mayat, maupun siapa pelaku kejahatan pada 7 Juli nanti.
Awalnya berharap bisa mengorek informasi dari mulut Turing.
Tapi si pembual itu ternyata menipunya...
Benar-benar tak ada yang lebih menyakitkan daripada membandingkan.
Dibandingkan dengan orang-orang licik bermain akal ini, Dalimao yang polos percaya semua omongan dan jujur mengungkapkan isi hati terlihat sangat menggemaskan.
Tapi meski tak bisa mendapatkan informasi dari Turing, dirinya sama sekali tak boleh pasrah menunggu kematian.
Harus 【menyelamatkan diri】 baru bisa berhasil!
Pulpen di ujung jari berputar semakin cepat, pikiran Lin Xian terus menyatukan petunjuk.
Diketahui.
Pelaku yang paling mungkin membunuh dirinya sendiri adalah Lin Yu Xi yang saat ini tidak diketahui keberadaannya;
Sedangkan Lin Yu Xi, dengan persentase keyakinan tinggi adalah Gadis Bermata Biru dalam mimpi, Yan Qiaoqiao;
Mengingat namanya sama-sama Yan Qiaoqiao, tentu tidak bisa lepas dari hubungan dengan Yan Qiaoqiao yang dikenalnya di dunia nyata;
Jadi...
Berdasarkan petunjuk ini, sepertinya bisa ditarik kesimpulan yang sulit diterima -
【Orang yang ingin membunuhnya pada 7 Juli adalah kerabat jauh Zhao Yingjun, Yan Qiaoqiao.】
Untungnya hal ini bisa diverifikasi melalui tes DNA.
Inilah misi yang harus dilakukannya besok saat berkunjung ke Disneyland... mencari cara mendapatkan rambut Zhao Yingjun dan Yan Qiaoqiao.
Jika akhirnya terbukti bahwa Yan Qiaoqiao secara biologis adalah putri dia dan Zhao Yingjun, maka bisa dipastikan -
【Yan Qiaoqiao adalah Lin Yu Xi, adalah pembunuh bayaran ruang-waktu, adalah pelaku yang ingin menghukum mati dirinya.】
"Hasil ini cukup sulit untuk diterima."
Pulpen yang diputar Lin Xian berhenti.
Hatinya terasa pahit.
Andai saja pelakunya orang lain atau Lin Yu Xi tidak memiliki hubungan darah dengannya, Lin Xian bisa menerima situasi ini. Dia memiliki sepuluh ribu strategi untuk menanganinya... termasuk melenyapkan Lin Yu Xi lebih dulu.
Tapi...
Harimau buas pun takkan memakan anaknya sendiri.
"Seandainya Lin Yu Xi adalah Yan Qiaoqiao, dan juga putri kandungku bersama Zhao Yingjun... Bagaimana mungkin aku tega melakukannya?"
Meski tidak ada ikatan perasaan ayah-anak, juga bukan anak kandung yang dilahirkan Zhao Yingjun setelah sepuluh bulan mengandung dalam arti sebenarnya.
Tapi hal-hal seperti ikatan darah dan perasaan memang selalu sulit dipahami.
Apalagi Yan Qiaoqiao denganku, dan dengan Zhao Yingjun, juga tidak sepenuhnya tanpa ikatan emosional.
Walau selalu memanggil kakak-kakak... Setelah sekian lama bersama, hati manusia yang terbuat dari daging ini pasti akan mulai timbul perasaan.
Terkadang...
Takdir memang suka mengolok-olok, apa yang paling ditakuti justru datang menghampiri.
Lin Xian mulai sedikit menebak hasilnya.
"Lalu apa yang bisa dilakukan?"
Ia menghela napas getir dan balik bertanya.
Perjalanan lintas waktu yang tak terduga telah mengacaukan semua sebab-akibat ini, bahkan sistem sebutan kekeluargaan pun jadi kacau.
Hanya bisa melangkah sambil terus berbicara.
Mungkin, menjadi orangtua memang pada dasarnya segitu getirnya.
Memikirkan hal ini.
Lin Xian tiba-tiba tersenyum tanpa alasan.
Ia teringat banyak video pendek di internet tentang orangtua lulusan universitas top yang dibuat gila oleh anak ranking buncit; atau pasangan diplomat Rusia yang menguasai lima bahasa, anak lelaki mereka nilai bahasa Inggris jeblok, putrinya tak bisa berbahasa Rusia dengan jentikan lidah, setiap hari berteriak "Orang asing mati saja!"...
Begitu banyak anak yang dibesarkan jadi dibuang oleh orangtuanya.
Tapi apa dampaknya jika dibesarkan jadi sampah?
Tak bisa dibuang, tak bisa hapus akun dan mulai baru, hanya bisa terus bertahan.
"Setelah berusaha keras membujuk."
"Lin Yu Xi yang sekarang, yaitu Yan Qiaoqiao, masih memiliki ruang untuk bertobat."
"Lagipula dia sedang mengalami kehilangan ingatan..."
"Selama kita tidak membiarkan ingatannya pulih, dia akan tetap menjadi gadis baik selamanya."
"Kondisi seperti apa yang bisa memulihkan ingatannya?"
Lin Xian menopang dagunya sambil merenung.
"Selalu merasa ini masih terkait dengan Partikel Ruang-Waktu Terjerat itu."
"Apakah setelah partikel ruang-waktu itu memulihkan kekuatannya, Yan Qiaoqiao akan mendapatkan kembali ingatan Lin Yu Xi?"
"Jika benar begitu, justru ini bukan masalah besar."
"Ulangi trik yang dulu."
"Cukup membuat partikel ruang-waktu kehilangan energi lagi, dan membuat Lin YuXi kehilangan ingatan lagi, bukan?"
"Otaknya sendiri seharusnya bisa memikirkan hal sederhana seperti ini."
"Jadi..."
"Langsung saja eliminasi kemungkinan ini."
"Pemulihan ingatan Lin YuXi seharusnya tidak ada hubungannya dengan partikel ruang-waktu. Lagipula Partikel Ruang-Waktu Terjerat ada di tanganku, ini terlalu mudah dicegah. Kita bisa memastikannya tetap dalam keadaan tanpa energi kapan saja."
"Liu Feng di sana setiap hari memantau perubahan energi partikel ruang-waktu. Begitu ada kabar akan langsung memberitahuku. Diriku yang mati pada 7 Juli dalam sejarah yang telah ditetapkan, tidak mungkin mengabaikan situasi penting seperti ini. Ini berarti... pemulihan ingatan Lin YuXi disebabkan oleh alasan lain."
"Hanya saja, dengan pengetahuan dan kemampuan intelektual Lin Xian, benar-benar tidak bisa memikirkan alasan lain."
"Lebih baik pastikan dulu status Yan Qiaoqiao dan Lin YuXi."
Lin Xian menggelengkan kepala, mengusir pikiran-pikiran yang mengganggu.
“Sekarang memikirkan yang begitu jauh juga percuma.”
“Besok setelah mendapatkan rambut kami berdua, yang sebenarnya pasti akan terungkap.”
Dia bangkit dari kursi dan menuju ke ruang tamu.
Mengambil hadiah Hari Anak yang dipersiapkan untuk Zhao Yingjun dan Yan Qiaoqiao dari dua tas kecil itu, lalu memasukkannya ke dalam tas ransel.
Pergi ke Disney di cuaca panas terik ini, menjelajahi berbagai proyek hiburan seharian penuh sampai malam menonton pertunjukan kembang api baru pulang... Jadi perlu persiapan banyak, lebih baik pakai satu tas ransel saja.
Apalagi membawa Yan Qiaoqiao yang masih anak kecil, pasti akan banyak belanja mainan. Tidak mungkin semua dimasukkan ke tas Zhao Yingjun.
“Semoga semua hal berakhir dengan baik.”
Lin Xian menutup ritsleting tas ransel sambil menghela napas.
Menurut penuturan Turing dalam mimpinya, dirinya tewas dipancung sebelum sempat bergabung dengan Klub Jenius.
Lalu bagaimana jika...
Jika dia mempercepat perkembangan riset, segera menjawab benar tiga soal ujian, dan berusaha masuk Klub Jenius sebelum tanggal 7 Juli...
Mungkinkah ada cara untuk mengubah sejarah ini?
“Benar!”
Lin Xian tiba-tiba mencari akal.
Bukankah Klub Jenius punya kemampuan luar biasa?
Baik Elon Jusk maupun Turing, semuanya sangat menghormati [Ketua Klub Jenius] yang misterius itu. Cara bicara mereka penuh kekaguman. Ini membuktikan bahwa Paduka Ketua bukan hanya punya kemampuan memimpin, tapi juga kualitas diri yang patut diteladani.
Siapa tahu dia bisa memberikan petunjuk berguna atau bantuan langsung!
“Hm, ini memang sebuah pemikiran baru.”
“Jadi... mari lakukan kedua pendekatan sekaligus.”
Lin Xian membangunkan postur tubuhnya.
36 hari ke depan: di satu sisi menyelidiki Yan Qiaoqiao untuk mengklarifikasi statusnya dan mencari tahu alasan ingatannya pulih; di sisi lain mempercepat proses bergabung dengan Klub Jenius agar bisa segera menghadiri perkumpulan dan mendapatkan informasi level yang lebih tinggi.
“Ayo tidur.”
Garis pemikiran telah jelas.
Makan harus sesuap demi sesuap, berjalan harus selangkah demi selangkah.
Tidur yang cukup.
Besok harus bangun pagi untuk menjemput Zhao Yingjun dan Yan Qiaoqiao.
Dia kembali ke kamar tidur.
Mematikan lentera, berbaring di ranjang, menutup mata.
Semalaman tanpa mimpi.
……
Subuh.
Yan Qiaoqiao sudah mengenakan tiga setel gaunnya sejak pagi, duduk di kursi depan lemari pakaian sambil mengayun-ayunkan kaki putihnya yang mungil, mengerutkan alis:
“Kau belum selesai juga? Kok lama sekali.”
“Terburu-buru apa?”
Zhao Yingjun duduk di meja rias, sedang menggoreskan pensil eyeliner di sudut matanya:
“Xiao Li akan menjemput Lin Xian dulu baru kemudian kita ke Disney. Mobilnya belum datang juga, buat apa panik?”
“Tapi kau terlalu lambat.”
Yan Qiaoqiao menggerutu:
“Kau bangun jauh lebih pagi dariku, tapi sampai sekarang masih belum selesai merias.”
“Bisa apa dibandingkan denganmu?”
Zhao Yingjun meletakkan pensil eyeliner, mendekatkan wajahnya ke cermin sambil memeriksa hasil riasan dari samping:
“Kau cukup pakai tiga setelanmu lalu langsung bisa pergi, tidak perlu merias wajah.”
“Tapi biasanya kau tidak merias wajah seperti ini.”
Yan Qiaoqiao terus menggoyang pendirian:
“Dulu kau cuma asal pakai bedak lalu berangkat kerja, hari ini seperti sedang melukis di wajah.”
“Sudah, jangan banyak cakap.”
Zhao Yingjun bangkit dari meja rias.
Berbalik menghadapi Yan Qiaoqiao:
“Lihatlah, bagaimana penampilanku kali ini.”
Penampilan Zhao Yingjun hari ini berbeda dari biasanya yang selalu mengenakan setelan kerja, benar-benar berganti gaya.
Gaun renda hitam menjuntai dari bahu hingga betis, di kaki terpasang sandal hak tinggi dengan beberapa tali pengikat membelit kaki yang indah.
Di bagian atas, mantel panjang hitam menutupi tali tipis gaun di bahu, membiarkan lengan putihnya yang mulus tetap terekspos.
Yan Qiaoqiao melanjutkan pengamatannya ke atas.
Anting permata hitam berayun dari daun telinga hingga di atas tulang selangka, memantulkan cahaya lentera pijar.
Gaya rambutnya juga tak lagi seperti model wanita metropolitan sebelumnya, terlihat lebih muda dan segar setelah dikeriting dengan catokan, poni yang rapi mengalir lembut di bahu dan leher.
“Wuah...”
Yan Qiaoqiao membuka mata lebar-lebar sambil berdecak kagum:
“Cantik sekali, sama sekali berbeda dari dirimu sebelumnya.”
Zhao Yingjun tersenyum puas:
“Karena dulu harus bekerja, tentu perlu mengganti gaya berpakaian.”
“Bukan……bukan bajunya yang berbeda.”
Yan Qiaoqiao menggelengkan kepala dengan serius:
“Wajahmu yang terlihat berbeda dari sebelumnya.”
“……”
Zhao Yingjun memicingkan mata, memandangi anak kandung biologisnya dengan kesal:
“Apa kau tahu ucapan seperti ini sangat tidak sopan bagi wanita yang sedang merias wajah?”
“Karena masih kecil, kau belum paham tentang riasan. Tapi bagi wanita, situasi berbeda membutuhkan riasan berbeda. Untuk acara jalan-jalan hari ini, kalau aku tetap pakai riasan kantor seperti biasa, bukankah akan jadi bahan tertawaan?”
“Kau hanya terbiasa melihat gaya riasanku sebelumnya. Tapi memang benar… Sudah sangat lama aku tidak merias wajah untuk aktivitas santai, terutama karena sudah bertahun-tahun tidak pernah jalan-jalan.”
Yan Qiaoqiao memiringkan kepala:
“Dulu kamu tidak pernah jalan-jalan dengan Kakak Lin Xian?”
“Tidak.”
Zhao Yingjun menggelengkan kepala:
“Dua kali saja itu pun terburu-buru, biasanya kami hanya keliling sebenda setelah pesta dengan mobilnya, atau ke sirkuit balap… Belum pernah benar-benar jalan-jalan resmi.”
“Jadi… sebenarnya ini pertama kalinya sejak kembali ke Shanghai, aku jalan-jalan sekaligus kencan dengan Lin Xian.”
Yan Qiaoqiao mengucap “Oh.”
Mengangguk.
Tadinya dia mengira hubungan Zhao Yingjun dan Lin Xian pasti sangat dekat.
Tapi tak disangka…
Mereka bahkan belum pernah sekalipun jalan-jalan resmi, membuatnya mendengus pelan:
“Kalau begitu lebih baik aku saja.”
Dia menengadah, memandangi Zhao Yingjun di sebelah cermin rias:
"Aku juga bermain bersama Kakak Lin Xian selama dua hari."
"Heh."
Zhao Yingjun terkekeh pendek, memilih lipstik warna lebih muda, mengoleskannya di bibir bawah:
"Bukankah aku yang mengantarmu ke sana."
Yan Qiaoqiao tampak tak mau kalah:
"Tapi aku juga tidur di rumah Kakak Lin Xian selama dua malam!"
"Lalu?"
Zhao Yingjun tersenyum.
Menggigit bibirnya merata-meratakan lipstik:
"Kau malah jadi sombong."
Yan Qiaoqiao mengedipkan mata penuh kebijaksanaan:
"Kenapa aku bisa tidur di rumah Kakak Lin Xian, tapi Kakak Lin Xian tidak bisa tidur di rumah kita?"
Lipstik di tangan Zhao Yingjun berhenti di udara.
Hampir mencoreng wajahnya.
Menoleh ke Yan Qiaoqiao yang baru saja melontarkan pernyataan mengejutkan:
"Lihatlah, adakah tempat kosong di rumah kita? Hanya ada satu ranjang."
"Kakak bisa tidur di sofa," usul Yan Qiaoqiao.
"Kenapa tidak kamu yang ke sana?" balas Zhao Yingjun.
"Kalau..."
Yan Qiaoqiao berpikir sejenak, lalu mengangguk:
"Aku juga bisa."
"Heh."
Zhao Yingjun kembali tertawa, menutup lipstiknya dan memasukkannya ke tas tangan:
"Kau memang tahu cara mengalah."
"Selama sepuluh hari ini, kamu tidak bertemu Lin Xian. Dia pasti akan takjub melihat perkembanganmu... Sekarang cara bicara, komunikasi, dan interaksimu sudah seperti gadis kecil normal berusia belasan tahun. Benar-benar sudah tumbuh besar."
“Kalau saja kau bisa pulih ingatan suatu saat nanti, sebenarnya aku juga penasaran, bagaimana kehidupanmu sebelumnya, di mana kau tinggal, apakah bahagia dan sejahtera.”
Yan Qiaoqiao menggelengkan kepala:
“Aku juga tidak tahu.”
Berhenti sejenak.
Dia melanjutkan:
“Tapi saat ini aku merasa cukup bahagia dan sejahtera. Jika ingatanku pulih… aku hanya ingin tahu siapa ayah dan ibuku, hal lain tidak terlalu kupeduli.”
“Hanya saja… mungkinkah aku menemukan orang tuaku? Maukah mereka menemuiku?”
Yan Qiaoqiao menundukkan kepala, memutar-mutar motif bunga di pinggiran roknya:
“【Mereka tidak pernah mencariku selama ini, apa mereka sudah membuangku?】”
Zhao Yingjun menahan napas.
Berbalik badan.
Baru kemudian menghela napas perlahan:
“Tidak mungkin.”
Dia berkata dengan lembut:
“Tidak ada satu pun orangtua yang akan meninggalkan anaknya sendiri.”
“Tapi di televisi ada banyak.”
“Itu semua hanya karangan fiksi drama dan film belaka, konflik yang dipaksakan.”
Zhao Yingjun menjelaskan:
“Mungkin di dunia nyata memang ada orangtua yang tega membuang anak… tapi aku yakin, Qiaoqiao, orang tuamu bukan tipe seperti itu.”
“Omong-omong… kau jelas-jelas kehilangan ingatan total, tidak ingat semua masa lalu, tapi mengapa obsesi terhadap ayah ibu begitu mendalam, kerinduan yang begitu mengakar?”
“Aku juga tidak tahu.”
Yan Qiaoqiao kembali menggelengkan kepala:
"Saya memang melupakan segalanya, tak bisa mengingat apapun. Tapi kerinduan pada orangtua... perasaan rindu tanpa rasa nyata itu... perasaan itu tetap tak bisa kulupakan. Seolah sejak kecil aku selalu merindukan ayah dan ibu... terus, terus, dan terus memikirkannya."
"Mengapa bisa seperti ini? Apakah... sejak lahir aku memang tidak memiliki ayah dan ibu?"
Zhao Yingjun tidak berbicara.
Perlahan mendekati Yan Qiaoqiao.
Pada akhirnya sang gadis pun tumbuh dewasa, Yan Qiaoqiao menyelesaikan perjalanan hidup belasan tahun hanya dalam sebulan.
Dia telah memiliki perasaannya sendiri、
pemikirannya sendiri、
serta obsesinya sendiri.
Masihkah...
harus terus menyembunyikannya?
Setiap kali merasakan jarak sedekat ini namun tak terucapkan bagai ujung dunia, Zhao Yingjun juga sering merasa iba pada Yan Qiaoqiao.
Dia terus memikirkan hal ini selama beberapa waktu.
Haruskah mengakui semuanya pada Lin Xian?
Meskipun dia memang tak bisa mengatakannya、tak ingin membuat seolah memanfaatkan hal ini untuk memaksa Lin Xian.
Tapi melihat Yan Qiaoqiao setiap hari merindukan orang tua seperti ini.
Sebagai ibunya, harus terus menerus menyembunyikan kebenaran sambil memandanginya sering bersedih, apakah ini adil?
Sebenarnya jika dipikir-pikir lagi.
Lin Xian mungkin sudah lama membuat persiapan mental kan?
Kalau tidak...
Kenapa saat kejadian salah paham tes DNA itu dia aktif mengundangku ikut pengambilan darah?
Saat itu hanya merasa aneh.
Tak memikirkannya lebih dalam.
Tapi kalau diingat sekarang, sepertinya Lin Xian juga terus mencari-cari kebenaran yang sebenarnya, bukan benar-benar takut aku tahu apa, sebenarnya juga tidak sengaja menyembunyikan sesuatu dariku.
Jika waktu itu anak kecil yang ditemukan Lin Xian bukan Yu Xi, melainkan Yan Qiaoqiao, mungkin sekarang sudah lama terungkap yang sebenarnya.
Ternyata, kebohongan yang ditenun olehku dan orangtuaku telah mengganggu alur pikiran Lin Xian.
Memikirkan ini, Zhao Yingjun masih merasa agak bersalah.
Lin Xian sangat mempercayaiku, juga sangat mempercayai orangtuaku.
Jadi, ketika mereka bertiga memperkenalkan Yan Qiaoqiao sebagai kerabat jauh, Lin Xian sama sekali tidak curiga, langsung menerima pengaturan ini.
Apakah tindakan seperti ini... salah?
Dia tidak pernah ingin menyembunyikan apapun dari Lin Xian.
Termasuk juga urusan Yan Qiaoqiao.
Dia terus menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan hal ini, tapi tak tahu kapan waktu yang benar-benar tepat.
Sekarang.
Yan Qiaoqiao semakin hari semakin besar, kedewasaan mentalnya juga bertambah, kerinduan akan ayah dan ibunya semakin menguat.
Sepertinya...
Benar-benar tidak bisa ditunda lagi.
Baik untuk kejujuran terhadap Lin Xian, maupun tanggung jawab pada Yan Qiaoqiao, Zhao Yingjun merasa... tidak bisa lagi menggunakan kebohongan untuk mengaburkan hubungan ini.
Dia jongkok, menatap mata Yan Qiaoqiao sejajar:
"Qiaoqiao, jika ayah dan ibumu tidak sebagus yang kau bayangkan, apakah kau akan kecewa?"
Yan Qiaoqiao menggelengkan kepala:
"Asalkan mereka masih mau menerimaku... aku sudah sangat senang."
"Baiklah."
Zhao Yingjun tersenyum, merapikan poni rambut Yan Qiaoqiao:
"Serahkan padaku."
"Aku akan membantumu... menemukan keluarga."
