Lin Yu Xi memeluk Zhao Yingjun sebentar, perlahan berdiri tegak, lalu berjalan ke sisi lain meja riasnya, mengambil jam tangan pintar Xiaotiancai yang sedang di-charge, mengenakannya di pergelangan tangan kiri.
Ini hadiah Hari Anak dari Lin Xian.
Setiap hari keluar rumah selalu dipakainya, sebulan berlalu, sudah menjadi kebiasaan.
Dia sangat menyukai jam tangan mungil nan lucu ini.
Ini salah satu dari sedikit barang yang berasal dari dirinya sendiri.
Setelah itu...
Dia menengadah.
"Melihat bingkai foto kecil di atas meja rias, memandangi foto \"keluarga\" yang diambil di Disney di dalamnya.
Tidak disangka.
Rangkaian kesalahpahaman.
Ini ternyata foto keluarga sejati.
Sama seperti foto di meja kerja dokter wanita dalam ingatanku, ini adalah foto bersama sebenarnya dari keluarga bertiga.
\"Hal yang paling kuinginkan...\"
Dia tersenyum tipis:
\"Ternyata sudah lama kudapatkan.\"
Mengulurkan tangan.
Mengambil bingkai foto.
Lin Yu Xi mengeluarkan foto dari dalamnya, tidak bisa melepaskannya dan menatapnya di depan mata.
Meski pencahayaan di ruangan sangat redup, hanya lentera malam oranye yang berkedip perlahan... tapi sejak garis cahaya biru aneh itu muncul di pupil matanya, penglihatannya membaik drastis. Dalam cahaya temaram ini, tetap bisa melihat dengan jelas.
Diri sendiri yang mengenakan gaun putri di foto, dengan hiasan kepala perak rumit; Zhao Yingjun dan Lin Xian di belakangnya, berdandan seperti permaisuri dan pangeran, berdempetan.
Ternyata...
Mirip sekali.
Jari Lin Yu Xi membelai foto Zhao Yingjun.
Itu adalah ibunya.
Dari alis hingga fitur wajah, dirinya dan wanita itu mirip sembilan puluh persen, seperti versi miniatur darinya.
Sedangkan bagian sisanya...
Meski sulit ditangkap.
Tapi setelah dibandingkan dengan serius oleh Lin Yu Xi, masih bisa ditemukan kemiripan persis di bagian alut, dagu, dan telinga dengan Lin Xian.
Jarinya bergerak dari Zhao Yingjun ke tubuh Lin Xian.
Meski belum melihat laporan tes DNA milik Lin Xian, tapi itu sudah tidak penting lagi, semuanya jelas tanpa perlu diucapkan.
Tiba-tiba dia teringat kata-kata dokter wanita di pangkalan militer:
"Nama itu terlihat sederhana, tapi sebenarnya punya makna mendalam. Margamu mewakili latar belakang keluargamu, diwarisi dari ayahmu, sudah ditentukan sejak lahir. Sedangkan namamu mengandung perasaan, harapan, dan doa dari orangtuamu."
Benar.
Saat ini juga, barulah dia benar-benar memahami makna namanya.
Lin dalam Lin Yu Xi adalah Lin dari Lin Xian;
Yu Xi dalam Lin Yu Xi adalah Yu Xi yang diberikan oleh Zhao Yingjun.
Inilah nama yang diberikan orangtuanya.
Nama yang unik.
Membalik foto keluarga ini, di bagian belakang tertera tulisan cakar ayam bertuliskan tiga huruf: Yan Qiaoqiao.
Ini nama yang diberikan Nenek dan Kakek untuknya.
Dia menengadah.
Memandang ke arah barat.
【Indra Ruang-Waktu】.
Dia bisa merasakan aura kuat penjelajah waktu itu telah naik mobil, bergerak cepat menuju kompleks tempat tinggal Lin Xian.
Ternyata tebakannya benar.
Pasti Nomor 17!
Nomor 17 berasal dari Partikel Ruang-Waktu Terjerat yang melintasi waktu, meski harus mematuhi berbagai batasan hukum ruang-waktu... Tapi elastisitas ruang-waktu yang bisa dipicunya jauh lebih besar dari penjelajah waktu biasa.
Yang bisa menghentikan Nomor 17 hanyalah diri sendiri di masa depan yang juga berasal dari sana.
Sekalipun diri sendiri di masa kini sangat lemah.
Tapi.
“Sudah waktunya berangkat.”
Lin Yu Xi memasukkan foto keluarga yang paling disayang dan berharga ke dalam saku bagian dalam baju olahraga.
Langkah demi langkah, menginjak karpet yang lembut.
Dari meja rias menuju pintu kamar tidur...
Jarak belasan meter ini terasa seperti telah ditempuh seumur hidup.
Pelatihan agen khusus ruang-waktu mengajarkannya untuk patuh mutlak pada perintah, mengutamakan misi di atas segalanya.
Tapi sebagai 【pecundang】seleksi, kini tak ada misi apapun padanya.
Apalagi.
Kalaupun ada misi.
Tetap takkan sanggup dilaksanakannya...
Berhenti di ambang kamar, Lin Yu Xi menatap terakhir kali kilau kebahagiaan dalam ruangan:
“Selamat malam, Ibu.”
Dia menunduk memandangi anjing Pomeranian VV yang terlelap di kandang:
“Selamat malam, VV.”
Dengan lembut menutup pintu kamar, ia mengambil pedang baja karbon yang paling nyaman digenggam dari dapur, menyembunyikannya di balik lengan baju olahraga.
Melangkah keluar dari ruang tamu.
Mengunci pintu rumah...
Braak.
Untuk menghindari suara, dia memilih turun lewat tangga darurat ketimbang lift rumah, derap kaki cepat menghilang di kejauhan.
V？
Di kamar, VV si Pomeranian menggerakkan telinga, seolah mendengar sesuatu. Kepala anjing itu menengok ke sekeliling:
“Guk.”
Mendengus pelan, tiba-tiba sikapnya berubah waspada.
Menghirup udara dalam-dalam.
"Di udara... ada aroma darah! Ini aroma bahaya!"
"Guk guk guk! Guk guk!"
Dia menggonggong dengan ganas.
Zhao Yingjun di ranjang sebelah mengusap matanya:
"Ada apa... VV, mimpi buruk lagi?"
Dia menarik napas dalam-dalam, membuka mata, memandangi anjing Pomeranian VV yang terus menggonggong di bawah.
Lalu melihat ke ranjang sebelah...
Tidak ada siapa-siapa.
"Qiaoqiao?"
Dia bangkit dari lantai, menatap cahaya di kamar mandi:
"Pergi ke toilet?"
Saat keluar kamar mandi, tiba-tiba menyadari lentera di ruang belajar dan dapur semuanya menyala.
Dia berkedip secepat kilat.
Ini... situasi apa?
Qiaoqiao lapar tengah malam? Masak sendiri di dapur?
Sepertinya tidak mungkin.
"Qiaoqiao?"
Dia memanggil lagi, tetap tidak ada jawaban.
Zhao Yingjun mulai menyadari keanehan.
Yan Qiaoqiao selalu punya pendengaran tajam, apalagi di tengah kesunyian malam begini, mustahil tidak mendengar panggilannya.
Dia bergegas ke kamar mandi, mendorong pintu kaca——
Zhao Yingjun menarik nafas dalam-dalam!
Lantai... penuh noda darah berlumpur! Tisu toilet berlumuran darah berserakan di mana-mana!
Menuju ruang ganti.
Ternyata.
Ada piyama bernoda darah serupa di sini.
Di dapur, lemari terbuka, sebilah pedang dapur hilang.
Musibah, musibah!
Zhao Yingjun seketika menyadari: Yan Qiaoqiao mengalami musibah!
"Lagi mencari di rumah, sama sekali tidak menemukan bayangan Yan Qiaoqiao, Zhao Yingjun segera menelepon Lin Xian."
Tidak ada yang mengangkat……
Dia tidak bisa menunggu lagi.
Sambil terus menelepon Lin Xian, dia cepat-cepat mengganti baju untuk keluar, mengambil kunci Ferrari dari kotak kunci, bersiap mencari.
"Halo?"
Akhirnya, Lin Xian mengangkat telepon.
Zhao Yingjun menceritakan urusan Qiaoqiao dengan cepat. Lin Xian berkata akan menyelesaikannya, lalu langsung menutup telepon.
"Apa maksudnya?"
Zhao Yingjun mengerutkan alut.
Dia teringat suara bising di telepon tadi, sepertinya Lin Xian sedang berlari dan melompat, brak brak brak.
Jelas, di jam segini pun Lin Xian masih belum tidur.
Dan…
Dia sama sekali tidak terkejut dengan hilangnya Yan Qiaoqiao, bahkan dengan fakta bahwa dia membawa pedang.
Mungkinkah…
Ini terkait misi rahasia yang selalu diikuti Lin Xian?
Zhao Yingjun melihat tanggal di ponselnya.
1 Juli 2024.
Lin Xian pernah bilang, berencana memberitahu Yan Qiaoqiao kebenaran di bulan Juli, sekaligus memberitahunya tentang segala yang selama ini dikerjakan.
Juli.
Ternyata memang momen spesial?
Zhao Yingjun menggelengkan kepala.
Sekarang memikirkan hal-hal ini tidak penting, dan bukan waktunya untuk merenung.
Harus segera menemukan Lin Xian dan Yan Qiaoqiao!
"Tapi… di mana mereka berdua?"
Zhao Yingjun menutup mata.
Mulai berusaha mengingat detail, petunjuk, informasi.
Merenung…
Merenung…
Dia membuka mata tiba-tiba:
"Xiaotiancai Watch!"
Dia teringat!
Dalam hadiah Hari Anak dari Lin Xian untuk Yan Qiaoqiao, yaitu Xiaotiancai Watch, dirinya dan Lin Xian telah diatur sebagai kontak panggilan satu tombol, yang juga merupakan peran [orangtua] dalam jam tangan pintar tersebut.
Maka bisa dibayangkan.
Sebagai [orangtua] dengan otoritas tertinggi di seluruh sistem Xiaotiancai Watch, tentu bisa memeriksa positioning jam tangan kapan saja!
Dia menekan lift rumah menuju parkir bawah tanah.
Kemudian mengunduh aplikasi resmi Xiaotiancai Watch di toko aplikasi via ponsel, lalu registrasi satu klik dengan nomor ponsel dan login.
Seperti diduga. Nomor ponselnya sudah terikat dengan sebuah jam tangan pintar.
Di antarmuka tertulis nama jam tangan yang terikat: Qiaoqiao.
BOOM——
Berjalan cepat ke mobil sport Ferrari merah menyala, membuka pintu mobil, menekan tombol start mesin yang meraung.
Zhao Yingjun meletakkan ponsel di holder, membuka ikon jam tangan "Qiaoqiao" di layar untuk memeriksa positioning.
Setelah antarmuka loading singkat.
Ponsel menampilkan posisi Yan Qiaoqiao yang sedang bergerak cepat ke kompleks tempat Lin Xian tinggal; sementara terus muncul notifikasi "Keluar dari area pagar elektronik" disertai sirine keras.
"Mungkin ponsel Lin Xian dalam mode senyap."
Zhao Yingjun berdugaan:
"Kalau tidak disensor, saat jam tangan Qiaoqiao keluar dari area pagar elektronik, alarm pasti langsung berbunyi di sisi Lin Xian. Seharusnya dia lebih dulu tahu Qiaoqiao meninggalkan rumah dibandingku."
Gas diinjak sampai dasar.
Dia sudah sangat mahir dalam kemampuan balapan, melesat keluar dari parkir bawah tanah, menyatu dengan jalan lebar yang sepi di malam hari, mengikuti arahan yang terlihat di ponsel...
Mengejar tanpa henti!
……
Cring!
Sekali lagi terdengar dentingan pendek senjata yang saling beradu.
Lin Yu Xi sama sekali tak mampu menyaingi kekuatan sang pembunuh waktu-ruang yang tinggi semampai, gadis berambut panjang bermata biru itu. Di bawah tekanan kekuatan lengan yang dahsyat, seluruh tubuhnya terpental mundur beberapa langkah.
Terlihat, sang pembunuh waktu-ruang itu kini juga mengerutkan alut.
Memandangi Lin Yu Xi dengan penuh tanya:
"Lin Yu Xi?"
Dia mengedipkan mata cepat-cepat, tak kunjung paham:
"Bagaimana mungkin! Kau... kau bisa ada di sini!"
Tidak mungkin.
No.17 sangat jelas di hati, bukankah dialah yang dalam pertarungan eliminasi terakhir berhasil mengalahkan Lin Yu Xi, dipromosikan menjadi agen tingkat tiga, sehingga berhak menggunakan Partikel Ruang-Waktu Terjerat untuk melintas ke tahun 2024 sekarang.
Partikel Ruang-Waktu Terjerat hanya ada satu!
Hanya dia sang pemenang yang berhak menggunakan, yang bisa menjalankan misi mulia ini.
Lin Yu Xi adalah Pecundang!
Adalah pihak yang pernah dikalahkannya!
Apa haknya berdiri di sini?
Lagipula...
Lin Yu Xi di depannya terasa sangat aneh.
Pertama, mata Lin Yu Xi berwarna hitam.
Ilmuwan perempuan di pangkalan militer pernah menjelaskan tentang partikel ruang-waktu dan perjalanan lintas waktu. Penjelajah waktu yang datang ke era yang bukan miliknya pasti akan bermata biru.
Seperti yang terlihat sekarang, pupil matanya memancarkan warna biru yang terang dan mencolok—ini adalah manifestasi efek Penolakan Ruang-Waktu.
Tapi.
Pupil Lin Yu Xi justru berwarna hitam, kalau dipaksakan untuk dicari, mungkin ada semburat biru yang samar... Tapi cahaya biru sedemikian pudarnya mustahil muncul!
Penolakan Ruang-Waktu bersifat mutlak!
Kedua, penampilan wajah Lin Yu Xi sama sekali tidak berubah.
Inilah hal yang paling tidak dipahami Nomor 17.
Setelah penjelajah waktu melintasi ruang-waktu, fungsi penolakan ruang-waktu juga akan memengaruhi fitur wajah. Seperti dirinya yang pertama kali mencari kaca etalase di sebelah untuk melihat wajahnya sendiri setelah melintas.
Perubahannya sangat besar.
Bentuk wajah, fitur, bahkan detail kulit sama sekali berbeda dari sebelumnya... Sekalipun pelatih dari pangkalan datang, pasti tidak akan mengenalinya sekarang.
Lalu apa yang sebenarnya terjadi pada Lin Yu Xi?
Mereka berdua sudah dimasukkan ke pangkalan militer sejak kecil. Meski sangat membenci Lin Yu Xi, setelah bertahun-tahun berlatih bersama, dia pasti hapal betul wajah perempuan itu.
Persis seperti sekarang: berambut kuncir kuda, mengenakan baju olahraga, memegang pedang dapur.
Meski di pangkalan militer Lin Yu Xi selalu berambut pendek sepanjang leher, soal pengenalan wajah, Nomor 17 tidak mungkin salah.
Maka.
Di sini muncul kontradiksi besar.
Jika Lin Yu Xi juga datang melalui mesin penjelajah waktu, mengapa penampilannya tidak berubah?
Dan jika Lin Yu Xi memang berasal dari era ini, lalu siapa gadis yang berlatih bersamanya selama bertahun-tahun di masa depan ratusan tahun kemudian?
Terakhir.
Dan yang paling tak terduga...
Semua jejak latihan di tubuh Lin Yu Xi telah menghilang!
Tubuhnya kurus, lemah, tanpa sedikitpun garis otot yang terlihat.
Jika bukan karena wajahnya yang identik dan kebiasaan memegang pisau secara terbalik yang membuat Nomor 17 familiar, dia benar-benar meragukan apakah gadis lemah ini benar-benar Lin Yu Xi.
Namun...
Segera, dia memastikannya.
Karena gadis kecil yang memegang pisau dapur ini, dengan posisi berjongkok mengangkat pisau secara horizontal, melindungi Lin Xian sambil menatapnya dan menyebutkan nomor identitasnya:
"【Nomor 17】..."
Pada titik ini.
Identitas kedua belah pihak menjadi jelas.
Lin Yu Xi tahu, Nomor 17 yang asli tidak terlihat seperti ini. Meski tinggi badan, postur, dan gaya rambut mirip, tidak ada kesamaan sama sekali dalam fitur wajah.
Tapi para ilmuwan di pangkalan sudah menjelaskan tentang hukum penolakan ruang-waktu.
Nomor 17 yang datang dari masa depan tentu akan mengalami perubahan wajah akibat penolakan ruang-waktu.
Apalagi.
Dalam ingatannya, selama bertahun-tahun latihan dan duel bersama, mereka sudah saling hapal pola serangan dan kebiasaan masing-masing.
"Hanya dalam sekejap pertarungan jarak dekat tadi, Lin Yu Xi sudah memastikan status lawannya."
"Nomor 17."
Lin Yu Xi menatapnya dengan tajam dan berkata keras:
"Kau melanggar peraturan."
"Pelatih bilang, hanya dalam 【situasi ekstrem】 dimana misi gagal atau ada gangguan, kita boleh menghukum mati tahanan sejarah. Kenapa langsung main bunuh?"
Mendengar itu.
Nomor 17 menyeringai dingin:
"Hehehe... Lin Yu Xi, kau cuma 【Pecundang】, apa hakmu bicara denganku?"
"Sekarang! Inilah yang disebut! Situasi ekstrem!"
Suaranya menggema sambil melompat ke depan seperti angin, menerjang Lin Yu Xi.
Kesanggupan mereka bagai langit dan bumi.
Lin Yu Xi terpaksa bertahan pasif.
Tapi sia-sia...
Sru!
Kilatan dingin membentuk garis bulan separo, membuka pertahanannya dan menyambar dadanya!
Meski tenaga Lin Yu Xi sudah jauh berkurang, refleksnya masih cepat. Ia segera melengkungkan badan dan melompat mundur.
Krek——
Suara kain robek.
Di hadapan kekuatan mutlak, meski sudah menghindar secepat mungkin, baju olahraganya tetap terkoyak sobengan mengerikan.
Bersamaan.
Saku dalam baju olahraganya ikut robek, foto yang tersembunyi terlempar ke udara dan melayang tertiup angin malam.
Nomor 17 menunduk.
Memandangi foto yang berputar jatuh ke tanah.
"Itu terlihat seperti foto bersama."
Tapi Nomor 17 sama sekali tidak peduli, yang lebih dia perhatikan adalah... saat foto itu berputar jatuh, dia melihat di bagian belakangnya tertulis sebuah nama.
Membungkuk.
Mengambil foto itu.
Tanpa melihat bagian depannya, Nomor 17 langsung membalik foto laminasi itu dan memandangi huruf-huruf yang terlihat tidak natural di baliknya:
"Yan Qiaoqiao…"
Dia berkedip secepat kilat.
Teringat saat Lin Yu Xi melindungi Lin Xian dari tusukan pedang sebelumnya, nama yang diteriakkan Lin Xian.
Juga Yan Qiaoqiao.
Satu nama lagi!
Lin Yu Xi! Ternyata ada dua nama!
Seketika itu juga.
Nomor 17 menggeretakkan gigi penuh kebencian:
"Lin Yu Xi yang licik, awalnya aku ingin bertanya detail bagaimana kau bisa melintasi zaman ini, dan berubah menjadi seperti ini."
"Tapi sekarang semuanya jadi tidak relevan. Aku sama sekali tidak peduli kondisimu sekarang, semua itu sudah tidak penting lagi."
"Hehehehe."
Gadis bermata biru Nomor 17 menunjukkan senyum puas:
"Ini bukan pangkalan latihan, tidak ada aturan kacau yang membatasiku untuk membunuhmu. Lebih baik… kubunuh kalian semua sekalian."
Sambil berbicara santai, gadis itu menyelipkan foto keluarga dari Disney ke dalam saku baju ketatnya, tersenyum:
"Satu orang butuh dua nama? Bukankah kau terlalu serakah? Tapi, akhirnya terima kasih untuk hadiahmu…"
"【Dengan membunuh kalian, nama Yan Qiaoqiao ini akan menjadi milikku!】"
Shu!
Secepat kilat!
Nomor 17 sangat menikmati pembantaian yang bersifat menggilas ini.
Dulu di pangkalan latihan, yang paling tidak ia sukai adalah Lin Yu Xi. Dalam duel selama bertahun-tahun ini, kemenangan hampir terbagi rata, tak ada yang bisa benar-benar mengendalikan lawan.
Tapi sekarang.
Semuanya berbeda!
Lin Yu Xi yang dulu tak bisa dikalahkan meski ia mengerahkan seluruh tenaga... Kini bagai domba yang siap disembelih!
"Kiri!"
Nomor 17 tertawa sambil mengumumkan serangannya, menebas dengan kekuatan penuh.
Bahkan dengan terus terang memberitahu Lin Yu Xi tentang jurusnya, apa yang bisa dilakukan sang lawan?
Terlihat Lin Yu Xi menyangga pedang dengan kedua tangan, menghadapi serangan dari kiri.
Tapi Nomor 17 hanya perlu menggunakan satu tangan dengan sepertiga kekuatan untuk melontarkan seluruh tubuhnya.
"Wahahahaha!"
Nomor 17 merasa sangat puas:
"Lin Yu Xi, sejak di pangkalan latihan, aku sudah ingin membunuhmu! Tak kusangka akan ada kesempatan emas seperti ini untuk menghadapkanmu padaku."
"Aku penasaran, setelah kubunuh pesakitan nomor satu dalam sejarah ini dan kembali ke pangkalan latihan kita, masih bisakah kita bertemu? Masih bisakah kutunjukkan medali padamu? Masih bisakah... kubunuhmu sekali lagi?"
Bzzz!!!
Nomor 17 bersiap menyerang lagi.
Tiba-tiba, dua sorot lampu menyilaukan muncul dari kejauhan disertai raungan mesin yang membara.
Panca indera supernya membuat Nomor 17 paham.
Ada mobil yang melaju kencang hendak menabrak.
Dengan sigap ia melompat ke samping menggunakan seluruh tenaga——
Bzzz!!!
“Ferrari merah menyala nyaris menabrak No.17, kecepatan gila bahkan melebihi 100 km/jam! Jelas bertujuan untuk menabrak No.17 sampai tewas!”
Krekekekekekek!
Setelah melewati Gadis Bermata Biru, Ferrari langsung melakukan drift spektakuler, ban menggesek lantai mengeluarkan asap putih dan bau karet terbakar yang menyengat. Setelah suara berisik dahsyat, mobil miring berhenti di pinggir jalan.
Kaca mobil turun.
Zhao Yingjun berteriak ke luar:
“Lin Xian! Qiaoqiao! Kalian larilah!”
Setelah berkata demikian.
Kaki kembali menginjak gas sampai dasar, Ferrari merah menyala start dengan ban terbakar, melesat bagai panah tak terbendung untuk menabrak Gadis Bermata Biru lagi! Menabrak pelaku kejahatan! Menabrak penjahat yang menganiaya putrinya ini!
Namun.
Kali ini No.17 sudah siap.
Kemampuan koordinasi tubuh dan penglihatan dinamis yang luar biasa memungkinkannya memprediksi gerakan, sekali lagi melompat menghindar dengan lincah.
Dia melihat jelas.
Perempuan yang menyetir mobil sport merah ini adalah wanita di foto bersama tadi, yang berdiri bersama Lin Xian dan Lin Yu Xi.
“Menarik.”
Ia tersenyum, menggenggam pisau tajam, kedua mata biru tua setan berkilauan sambil mendekati Lin Yu Xi:
“Bertiga sekeluarga?”
“Harus mati semua!”
