“Qiaoqiao! Ayo kita pergi dulu!”
Dari dua kali perlawanan, Lin Xian sudah paham Lin Yu Xi sama sekali bukan tandingan Gadis Bermata Biru ini.
Jurang perbedaan kekuatan terlalu mengerikan.
“Meskipun Lin Yu Xi mengerahkan seluruh kekuatannya, lawannya hanya perlu mengayunkan lengan seperti bermain-main, dan Lin Yu Xi langsung terlempar.”
Gadis bermata biru yang disebut Lin Yu Xi sebagai 【Nomor 17】 ini bisa dibilang sebagai "Terminator" bentuk sempurna. Kekuatannya setara dengan Lin Yu Xi yang sebelumnya membunuh Yu Xi palsu, jauh melampaui Lin Yu Xi sekarang yang telah kehilangan semua ciri khas masa depan.
Kreng!
Sekali lagi terjadi bentrokan yang memercikkan api.
Nomor 17 yang lebih tinggi setengah kepala dari Lin Yu Xi menekan pedang tajamnya ke bawah. Tubuh mungil Lin Yu Xi seperti hamster kecil yang tertekan, darah mengalir dari sudut bibirnya.
“Lari dulu!”
Lin Xian berteriak memperingatkan.
Bertarung jelas mustahil, tapi melarikan diri masih mungkin.
Terutama sekarang Zhao Yingjun sudah membawa Ferrari LaFerrari mendekat. Asal ada kesempatan tepat, ketiganya bisa kabur dengan mobil sport itu.
Taktik ini dulu di Amerika juga terbukti berhasil berulang kali.
Para penjelajah waktu masa depan ini memang kuat dan cepat, tapi manusia memiliki batasan fisik. Mustahil menyaingi kecepatan mobil super seperti ini.
Hingga saat ini.
Lin Xian telah sepenuhnya memahami beberapa hal:
Lin Yu Xi memang sudah memulihkan seluruh memorinya, sehingga bisa mengenali gadis bermata biru bernama Nomor 17 ini.
Tapi di saat bersamaan, dia tidak kehilangan memori sebagai Yan Qiaoqiao. Akibat tumpang-tindih perasaan ini, alih-alih memburu dirinya, dia malah datang melindungi.
Ini membuktikan bahwa pertimbangannya sebelumnya memang salah.
Dia selalu berpikir, kepalanya dipenggal oleh Lin Yu Xi yang telah pulih ingatannya.
Tapi kenyataannya justru sebaliknya.
Lin Yu Xi malah akan melindungi diri sendiri setelah pulih ingatan, yang sebenarnya memenggal kepalanya adalah orang lain...
Yaitu gadis bermata biru yang asing namun familiar ini, Nomor 17, gadis hibernasi berusia tujuh belas-delapan belas tahun di Mimpi Keenam, kepala desa Desa Muka di Mimpi Ketujuh.
Semua petunjuk cocok.
Karena Lin Yu Xi mengenal Nomor 17, berarti mereka berdua mungkin berasal dari kelompok yang sama.
Maka tujuan mereka melintasi waktu pasti sama... baik untuk menangkap dirinya, atau menghukum mati dalam situasi ekstrem.
Sedangkan Nomor 17, mungkin karena tidak memiliki nama hanya kode, menyimpan iri hati yang mendalam terhadap Lin Yu Xi.
Ini juga disadari oleh Lin Xian.
Jadi, Nomor 17 ingin membunuh Lin Yu Xi lalu mengambil alih nama Yan Qiaoqiao.
Dia bahkan merebut foto keluarga Disney itu.
Ini menjelaskan mengapa di Mimpi Keenam dan Ketujuh, gadis bermata biru ini mengaku sebagai Yan Qiaoqiao.
Dia sama sekali bukan Yan Qiaoqiao, tapi terobsesi memiliki nama miliknya sendiri.
Karenanya,
dia merebut nama Yan Qiaoqiao, menjadi benalu di sarang burung tekukur.
Semua logika ini telah dipahami Lin Xian.
Benar-benar tak disangka...
Opsi berempat yang sebelumnya telah kucatat sendiri.
Ternyata opsi A yang paling tidak masuk akal dan pertama kali kusisihkan... justru yang benar!
Lin Yu Xi dan Yan Qiaoqiao adalah orang yang sama;
Pelaku pembunuhan diriku, gadis kabin hibernasi, dan kepala Desa Muka adalah orang lain.
Setelah logika ini menjadi jelas, muncul pertanyaan yang tak bisa dijelaskan:
Bagaimana mungkin Nomor 17 yang melintas waktu ini menggunakan 【Partikel Ruang-Waktu Terjerat】?
Partikel Ruang-Waktu Terjerat yang sebelumnya ada di tangan Elon Jusk, jelas-jelas telah kuhancurkan. "Mayat" tanpa kekuatan itu masih tersimpan di laboratorium Liu Feng.
Selain itu, Liu Feng juga baru saja memastikan bahwa Partikel Ruang-Waktu Terjerat sama sekali tidak berubah, masih dalam keadaan tanpa energi, sama sekali tidak bisa digunakan.
Lalu bagaimana sebenarnya Nomor 17 bisa melintas ke masa kini?
Secara logika ini tidak masuk akal.
Kecuali...
Lin Xian hanya memikirkan dua kemungkinan:
1、Di periode waktu tertentu di masa depan, kantor polisi ruang-waktu pimpinan Copernicus berhasil menangkap Partikel Ruang-Waktu Terjerat lain, lalu memberikannya ke Nomor 17.
2、Partikel yang digunakan Nomor 17 justru yang ada di lab Liu Feng. Meski sekarang belum pulih energinya, di titik waktu tertentu di masa depan, partikel ini akan memulihkan kekuatan dan akhirnya dicuri Copernicus untuk digunakan pada Nomor 17.
Hanya dua kemungkinan ini saja.
Mempertimbangkan kelangkaan dan nilai berharganya Partikel Ruang-Waktu Terjerat...
Lin Xian merasa benda ini tidak mungkin mudah ditemukan, bahkan mungkin hanya ada satu-satunya dalam sejarah manusia.
Jadi.
Kemungkinan terbesar adalah skenario kedua: Pada akhirnya, diri sendiri dan Liu Feng gagal mempertahankan Partikel Ruang-Waktu Terjerat ini. Setelah diisi ulang energinya, partikel tersebut dicuri oleh Copernicus.
Ah.
Memikirkan ini, Lin Xian menggeretakkan gigi dan menghela napas.
Partikel Ruang-Waktu Terjerat benar-benar bencana!
Pantas saja dulu Elon Jusk menyadari tidak bisa mempertahankannya, lalu memilih menghancurkannya.
Sekarang melihat situasinya.
Pilihan yang cukup cerdas memang.
Bagaimanapun juga tidak bisa dipertahankan, cepat atau lambat akan dicuri, lebih baik langsung dimusnahkan agar tidak bisa digunakan siapa pun.
Tapi.
Lin Xian dan Elon Jusk masih mengabaikan satu hal...
Yaitu kenyataan bahwa partikel ruang-waktu benar-benar bisa diisi ulang energinya!
Hal ini mengakibatkan.
Bahkan partikel ruang-waktu terjerat yang telah kehilangan energi dan menjadi "mayat" pun tetap memiliki nilai yang sangat tinggi.
Elon Jusk pasti tidak tahu tentang hal ini.
Jika dia sudah mengetahui setting ini sejak awal, mungkin tidak akan memberikan "mayat" partikel ruang-waktu terjerat kepada dirinya; atau mungkin dia akan bertindak lebih radikal, menghancurkan partikel ini lebih tuntas atau bahkan melemparkannya ke luar angkasa agar Copernicus benar-benar tidak bisa mencurinya.
Singkatnya.
Keadaan sudah seperti ini.
Pembunuh ruang-waktu lainnya telah melintas datang, kita harus melewati ujian ini terlebih dahulu.
Bzzz——
Di sisi lain jalan, Zhao Yingjun mengemudikan Ferrari dengan teknik drift yang mahir, memutar bagian depan mobil dan kembali menabrak ke arah Nomor 17.
"Berdasarkan situasi saat ini, pasti tidak akan menabrak Nomor 17. Dia bisa dengan mudah menghindar, sehingga secara alami juga tidak memicu penghindaran paksa terbalik."
"Sebenarnya Nomor 17 sama sekali tidak perlu menghindar."
"Tapi ini juga merupakan area buta pengetahuannya."
"Sekaligus menjadi bukti kuat bahwa Partikel Ruang-Waktu Terjerat hanya ada satu... Baik Lin Yu Xi yang pertama maupun Nomor 17 sekarang, mereka tidak mengetahui keberadaan penghindaran paksa terbalik."
"Karena sebelumnya tidak ada kasus eksperimen."
"Sebagai [satu-satunya] korban, aku juga harus mencoba sendiri baru bisa memastikan keberadaan penghindaran paksa terbalik."
"Saat ini."
"Harus memanfaatkan perbedaan informasi ini, sambil memanfaatkan gerakan penghindaran Nomor 17, segera bawa Lin Yu Xi masuk ke Ferrari dan kabur bersama."
"Ferrari akan datang! Menyingkirlah!"
Lin Xian berteriak kepada Lin Yu Xi:
"Kita naik mobil dulu, kabur dulu baru bicara!"
Lin Yu Xi langsung memahami rencana Lin Xian. Dengan sekuat tenaga ia bertarung pedang dengan Nomor 17, lalu dengan lincah mundur ke samping Lin Xian.
Nomor 17 menoleh.
Ferrari LaFerrari yang menderu sudah berada di depan mata.
Matanya yang biru kristal berkilat menyipit, seperti elang yang menatap tajam warna merah darah yang mendekat.
Lalu!
Melompat!
Bukan menghindar ke samping, malah melompat ke arah Ferrari!
Brak.
Setelah menginjak atap Ferrari, Nomor 17 tidak berhenti. Langsung berlari ke bagian mesin di belakang mobil, mengangkat kepalan tangan kanannya yang bersarung tangan kulit hitam tinggi-tinggi, lalu menghantam keras ke mesin! Kemudian menarik kuat——
Sreeeek!!
Suara besi yang menyayat hati.
Terlihat……
Mesin V12 yang mengejutkan itu, ternyata ditarik dengan paksa!
Berbagai kabel dan pipa bahan bakar terkoyak, tong merah menyala mengeluarkan asap putih!
Begitulah.
Binatang buas yang meraung itu kehilangan tenaga seketika, disertai bunyi rem yang berhenti di pinggir jalan tak jauh, lalu mati.
No.17 membawa mesin V12 di tangan, berjalan perlahan lalu melemparkannya ke tanah dengan suara berdebam.
Terkikik:
"Lari? Mau lari ke mana?"
Langkahnya semakin mendekat, satu demi satu:
"Mobil sport itu... adalah peti mati kalian!"
Lin Yu Xi mengangkat pedang dan menerjang.
Brak!!
Langsung ditendang keras hingga terpelanting, berguling-guling di tanah.
Lin Xian segera mendekat dan menopangnya:
"Qiaoqiao!"
"Batuk--"
Lin Yu Xi batuk keras, darah beku di dadanya menyembur, mengotori separuh pakaian Lin Xian.
Keduanya menyadari.
Tendangan tadi……
Adalah aksi serius Pembunuh Bermata Biru No.17.
Sebelumnya, dia hanya bermain-main dengan Lin Yu Xi bagai melepaskan emosi terpendam bertahun-tahun.
Tapi sekarang.
Rupanya dia sudah bosan, mulai mengerahkan seluruh kekuatan.
Menghadapi Pembunuh Ruang-Waktu dalam bentuk sempurna yang mengerahkan seluruh tenaga, Lin Yu Xi saat ini sama sekali tak punya peluang menang, bahkan tak mampu melawan……
"Hehehe."
17 Hao memutar-mutar pisau tajam di tangannya, berjalan sambil menyipitkan mata, menunjukkan senyum penuh kegembiraan:
"Yang pertama... siapa yang harus dibunuh dulu?"
……
Pada saat yang bersamaan.
Amerika Serikat, Texas, Boca Chica, vila mewah.
Sekretaris wanita menyelipkan kunci pintu gerbang, memutar gagang pintu, mendorong kacamata merahnya, lalu mendorong pintu masuk.
Di ruang tamu yang terang benderang.
Seorang pria yang memiliki kemiripan sembilan puluh persen dengan miliarder terkaya dunia Elon Jusk duduk di sofa, di depan meja teh tergeletak sepasang kacamata VR.
"Oh, Shit!"
Dia mengumpat keras, buru-buru menyembunyikan kacamata VR di balik bantal sofa, bergumam kesal:
"Nona Sekretaris! Sebelum masuk ke rumah orang, bisakah mengetuk pintu dulu? Kau membuatku merasa tidak aman!"
"Elon Jusk palsu, kau sungguh menganggap ini rumahmu sendiri?"
Sekretaris wanita mendorong kacamata merahnya, melirik sinis:
"Ini aset perusahaan. Kau diizinkan tinggal di sini, bukan berarti ini rumahmu. Ngomong-ngomong..."
Dia menunjuk ke arah kacamata VR yang disembunyikan:
"Kenapa kau juga main kacamata VR? Sedang apa ini?"
"Aku sedang menonton film panas."
Pria itu tertawa terbahak-bahak:
"Teknologi memang luar biasa! Hidup teknologi VR! Ah bukan... ngapain kau datang? Hari ini kan hari Minggu, pengganti orang lain juga punya liburan. Ini sudah kita sepakati sebelumnya, Elon Jusk juga berjanji padaku tidak akan memaksaku jadi pengganti di akhir pekan... Kalau benar-benar perlu, dia akan memberiku waktu kompensasi."
"Heh."
Sekretaris wanita terkekeh pendek, menyandarkan tubuh ke dinding:
“Elon Jusk sudah mati.”
Pria di sofa itu terkejut.
Tercengang.
Dengan gerakan mekanis berbalik badan:
“Aku... aku menganggur?”
Dengan tak percaya dia memeluk kepalanya:
“Ya Tuhan, ini harus bagaimana? Aku tidak punya ijazah, juga tidak punya keahlian teknis, selain mirip Elon Jusk, sama sekali tidak ada kelebihan lain.”
“Hanya Elon Jusk yang bisa memberikan gaji dan fasilitas sebaik ini, ditambah pekerjaannya ringan, kadang ada tunjangan tambahan.”
“Tapi... tapi bos sudah mati! Bagaimana masa depanku? Aku, aku masih punya cicilan rumah dan mobil... Aku akan bangkrut!”
Sekretaris wanita itu terkekeh pendek.
Mendorong kacamata merahnya.
Kemudian mengeluarkan pistol perak kecil dari saku, memutarnya di antara jari-jari:
“Elon Jusk palsu, sekarang kau punya dua pilihan.”
“Pertama, aku bayar tiga kali lipat gajimu, mulai sekarang kau bekerja untukku, akulah bosmu; yang perlu kau lakukan sama seperti biasanya, terus menyamar sebagai Elon Jusk. Hanya saja... sesuai permintaanku.”
“Untuk menghindari keterbukaan, aku akan mengundang ahli rias dan ahli penyamaran lebih profesional, meriasmu sampai identik sempurna dengan Elon Jusk.”
Sambil berkata demikian, dia memeriksi pria di hadapannya dari ujung kepala sampai kaki:
“Meskipun penampilanmu memiliki sembilan dari sepuluh kemiripan dengan Elon Jusk, orang seperti saya yang sangat mengenalnya bisa langsung tahu bahwa kau bukan Elon Jusk. Jadi... perlu sentuhan akhir pada penyamaranmu, persis seperti riasan yang diberikan Angelica, mantan aktris Hollywood itu. Tingkat kemiripannya harus mencapai level itu.”
“Pekerjaan ke depan justru akan lebih ringan. Di bawah penyamaranmu, Elon Jusk akan semakin jarang muncul di publik dan perlahan mundur ke balik layar. Sementara aku akan tampil ke depan untuk melanjutkan eksekusi rencana imigrasi ke Mars SPACE-T. Adapun kau... cukup menjadi boneka yang muncul berkala, difoto, dan mengirim tweet.”
“Lalu, pilihan kedua...”
Sang sekretaris wanita menggelengkan kepala sambil tersenyum:
“Pilihan kedua adalah menolak jamuan baik. Jika kau menolak opsi pertama, peluru dari pistol ini akan menembus tengkorakmu. Aku akan mencari Elon Jusk palsu kedua, ketiga...”
“Kuyakin, di dunia yang luas ini mencari beberapa orang yang mirip Elon Jusk bukan hal sulit. Apalagi menurut penilaianku tentangmu: pengangguran mewah tanpa prestasi... Seharusnya tak ada alasan menolak gaji tiga kali lipat dan pekerjaan lebih ringan.”
Sang sekretaris mengira Elon Jusk palsu akan mengangguk seperti ayam mematuk beras.
Namun...
Pria yang hanya berstatus pengganti ini duduk di sofa dengan senyum berbeda.
Pria itu mengangkat tangan pasrah:
“Adakah... pilihan ketiga?”
Sekretaris wanita menghentikan pistol yang sedang diputarnya, menggenggam erat di tangan, memicingkan mata memandangi pria di sofa:
"Elon Jusk palsu, kau sedang menawar syarat denganku? Kau mengerti situasimu sekarang?"
Pria di sofa itu menghela napas.
Tatapannya berubah menjadi sepi:
"Ah..."
Dia menekan bibirnya:
"Aku memikirkan banyak orang, tapi tak menyangka ternyata kau."
"Pantas saja... pantas Partikel Ruang-Waktuku akhirnya dicuri; pantas juga rencana masa depanku akhirnya gagal."
Sekretaris wanita membelalakkan mata.
Kacamata merahnya melorot dari batang hidung:
"Kau!"
Baru saja dia mengangkat pistol——
Krek.
Dari belakang, sebuah pistol hitam menempel di bagian belakang kepalanya.
Wajah sekretaris itu tertegun, menolehkan kepala, mencoba melihat ke belakang dengan sudut pandang...
Terlihat.
Seorang wanita dengan wajah yang identik dengannya,
postur tubuh yang identik,
pakaian yang sama persis,
bahkan ekspresi detail wajah yang identik, sedang memegang pistol tersenyum padanya:
“baby~”
Wanita itu mendorong kacamata merah di wajahnya dengan tangan kiri, bersuara sama dengannya:
"Kali ini, aku tak akan lupa mendorong kacamataku~"
Braak!
Bunga merah darah mekar di udara.
Sekretaris yang kehilangan keseimbangan seperti tertabrak, miring ke arah sofa, Brak! terdengar keras menghantam lantai, darah berlumpur menyebar...
……
"Berubah! Berubah lagi!"
"Laboratorium Universitas Shanghai, Liu Feng menggendong Zhong Ruang-Waktu dengan kedua tangan, lengannya bergetar, menyaksikan pembacaan di atasnya melompat lagi!"
"Kali ini, kelengkungan garis dunia tidak terus merosot."
"Sebaliknya."
"Kembali melonjak!"
"Seketika, berubah menjadi——"
【0.0000000】
"Tapi tidak berhenti, masih terus melonjak naik!"
……
"Brak."
"Lin Yu Xi yang duduk bangkit di dada Lin Xian, merasakan jantungnya seolah dipukul palu godam."
"Pupil matanya menyembulkan kilatan cahaya biru, kembali menghilang dalam sekejap."
"Tapi……"
"Sebuah memori baru yang kontradiktif dengan sebelumnya membanjiri otaknya:"
"Pangkalan militer, arena pertarungan berpasir, pelatih membunyikan peluit dan mengumumkan:"
"'Pertandingan eliminasi terakhir! Nomor 17 VS Lin Yu Xi!'"
"'Kalian berdua, siapa yang bisa mengalahkan lawan akan diangkat menjadi agen tingkat tiga, mendapat kesempatan menggunakan Partikel Ruang-Waktu Terjerat satu-satunya dalam sejarah manusia, untuk menjalankan misi teragung yang paling mulia!'"
"'Sekarang…… pertandingan dimulai!'"
"Begitu pelatih selesai berbicara, Nomor 17 yang telah lama menyimpan dendam langsung menyergap dengan tinju besi, Brak! Brak! Brak! menyerang Lin Yu Xi dari tiga arah."
"Lin Yu Xi tahu kekuatannya tak sebanding, hanya bisa mengandalkan kelincahan dan taktik untuk menang."
"Memanfaatkan kesempatan, menemukan celah lawan:"
"'Di belakang!'"
"Dengan sliding tackle, dia meluncur ke belakang Nomor 17, lalu melompat seperti ikan mas sambil berdiri."
"Bersamaan dengan bangkitnya, dia menyekop segenggam pasir dari tanah, tanpa membidik, murni mengandalkan insting melemparkannya ke wajah Nomor 17."
Dia sedang melakukan prediksi, memprediksi bahwa Nomor 17 akan berbalik badan.
Tepat seperti dugaannya!
Seolah sudah mempersiapkan sebelumnya, Nomor 17 berbalik siap meng-counter dengan pukulan besi terkumpul yang diarahkan ke wajah Lin Yu Xi.
Tapi...
"Aduh!"
Pasir tepat mengenai kedua mata Nomor 17.
Dia menutup rapat matanya, seluruh tubuhnya lunglai. Memanfaatkan kesempatan ini, Lin Yu Xi menangkap lengan yang kehilangan tenaganya, lalu dengan gerakan fluid membantingnya ke belakang!
Dor!!
Nomor 17 terhempas keras ke tanah. Dengan gesit Lin Yu Xi langsung menangkap tangannya, mengapit leher sang lawan dengan kedua kakinya untuk melakukan kuncian salib.
Pelatih meniup peluit keras, mendekat dan memisahkan keduanya, lalu mengangkat tinggi tangan Lin Yu Xi:
"Pemenangnya! Lin Yu Xi! Selamat, Agen Tingkat Tiga Lin Yu Xi! Kau akan mewakili masa depan umat manusia!"
Lin Yu Xi terengah-engah tanpa mengucapkan sepatah kata.
Di sampingnya, kepala ilmuwan perempuan pangkalan mendatangi dengan dua asisten, menatapnya:
"Lin Yu Xi, ikut aku."
Sang ilmuwan berwajah tegas: "Selain karakteristik Partikel Ruang-Waktu Terjerat yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada satu 【Sifat Ruang-Waktu】penting yang harus kau ketahui."
"Ini termasuk rahasia tertinggi. Hanya agen yang memenangkan kompetisi dan berhak menggunakan Partikel Ruang-Waktu Terjerat yang boleh mengetahuinya."
"Datanglah sendiri ke laboratorium. Aku yang akan memberitahumu secara langsung."
Rahasia tertinggi yang hanya boleh diketahui oleh pemenang akhir...?
“Lin Yu Xi tidak berpikir panjang.”
“Mengikuti ilmuwan perempuan itu, memasuki laboratorium, lalu melewati koridor panjang, tiba di ruang penyimpanan rahasia terdalam.”
“Di dalamnya, terdapat sebuah mesin penjelajah waktu.”
“Tidak lama kemudian, dia akan menggunakan mesin penjelajah waktu ini dengan memanfaatkan satu-satunya Partikel Ruang-Waktu Terjerat dalam sejarah manusia, untuk kembali ke tahun 2024 dan menjalankan misi.”
“Ilmuwan perempuan itu mendekati mesin penjelajah waktu, berbalik badan, memberi isyarat pada dua asistennya untuk pergi.”
“Pintu kedap suara tertutup.”
“Seluruh ruang penyimpanan kini hanya menyisakan Lin Yu Xi dan ilmuwan perempuan itu.”
““Ini adalah urusan kerahasiaan tertinggi.””
“Ilmuwan perempuan itu menekankan sekali lagi:”
““Selain dirimu sendiri, jangan beri tahu siapa pun.””
“Lin Yu Xi mengangguk.”
“Sebagai prajurit agen rahasia, dia tentu memahami pentingnya menjaga rahasia.”
““Partikel Ruang-Waktu Terjerat memiliki perbedaan signifikan dibanding partikel ruang-waktu biasa, semua pengetahuan ini sudah pernah saya jelaskan sebelumnya.””
““Yang akan saya beritahu hari ini adalah: setelah menggunakan Partikel Ruang-Waktu Terjerat untuk menembus ruang-waktu, tubuhmu meski masih berupa tubuh manusia biasa, akan memiliki karakteristik mirip Keterkaitan Kuantum; dalam keadaan unik ini... kamu akan eksis secara bersamaan di masa lalu dan masa depan.””
““Seperti pernah dijelaskan sebelumnya, Partikel Ruang-Waktu Terjerat adalah tiket pulang-pergi yang memungkinkanmu kembali tanpa cedera setelah misi selesai. Hanya setelah perjalanan lengkap pergi-pulang, partikel khusus ini akan benar-benar terkonsumsi.””
““Namun jika kamu gagal kembali... partikel ini tidak akan dianggap benar-benar terpakai, masih memungkinkan untuk diisi ulang dan digunakan kembali.””
“Jadi, kau tahu apa yang ingin kukatakan?”
Ilmuwan perempuan itu berkata dengan nada berwibawa：
“【Jika karena berbagai kecelakaan, misi tidak bisa diselesaikan dengan mulus, maka serahkan kesempatan ini kepada kami di masa depan. Jangan gegabah kembali dan menyia-nyiakan Partikel Ruang-Waktu Terjerat yang hanya ada satu ini.】”
Lin Yu Xi mendapat pencerahan：
“Maksudmu... aku harus bunuh diri?”
Ilmuwan perempuan itu menggelengkan kepala：
“Bunuh diri tidak perlu. Kami percaya kau yang lolos seleksi ketat ini takkan mudah gagal, apalagi sampai ada yang bisa memaksamu bunuh diri.”
“Tapi tidak ada yang mutlak. Siapa tahu muncul penjelajah waktu yang lebih kuat menghalangimu, bahkan mencoba melenyapkanmu.”
“Jika benar terjadi... apa yang akan kau lakukan?”
Tatapan Lin Yu Xi berkilat tegar, tanpa ragu：
“Bertarung.”
Ia berkata dengan tegas：
“Aku akan bertempur mati-matian membunuh musuh dan menyelesaikan misi. Jika kalah, aku akan bertarung sampai nafas terakhir - terhormat mati berkalang tanah daripada hidup menanggung malu.”
Ilmuwan perempuan itu tersenyum.
Mengangguk perlahan：
“Itu memang sikap prajurit sejati, tapi kurang cerdik. Ingat baik-baik, Yu Xi. Yang akan kuajarkan sekarang adalah cara paling tepat menghadapi penjelajah waktu yang tak terkalahkan.”
“Dengarkan baik-baik...”
Ilmuwan itu mengucapkan tiap huruf dengan jelas：
“【Bom Ruang-Waktu】.”
Ia berhenti sejenak.
Lalu menjelaskan：
"Ini adalah karakteristik ruang-waktu yang hanya dimiliki oleh penjelajah waktu dalam keadaan terbelit. Kau bisa memaksa memicu keadaan menghilangmu, dan mengubah setiap partikel yang terdispersi menjadi bom energi yang meledak... Inilah yang disebut bom ruang-waktu."
"【Bom ruang-waktu tidak akan melukai benda apapun di linimasa ini, tapi akan melakukan koreksi kesalahan terhadap semua entitas non-linimasa dalam radius ledakan, mengembalikan mereka ke keadaan aslinya; Sedangkan untuk penjelajah waktu, mereka memang pendatang asing yang tidak memiliki keadaan asli di linimasa ini, jadi... Mereka akan musnah tanpa bekas.】"
"Jadi, mengerti sekarang, Yu Xi? Jika kau menghadapi musuh penjelajah waktu yang tak terkalahkan, beranikan dirimu untuk berubah menjadi bom ruang-waktu dan meledakkan musuh sampai rohnya tercerai-berai."
"Dengan begini, kita bisa mencapai dua tujuan sekaligus: tidak hanya melenyapkan penjelajah waktu kuat dari linimasa lain dan menggagalkan misi mereka, sementara itu juga menjaga Partikel Ruang-Waktu Terjerat tetap utuh, memberi harapan lebih untuk masa depan."
"Meskipun akan ada banyak masalah setelahnya... Tapi kita bisa mencari cara untuk mengisi ulang Partikel Ruang-Waktu dan mengirimkan agen khusus ruang-waktu lain untuk menyelesaikan misi yang belum kau rampungkan."
Mengorbankan nyawa demi kebenaran.
Lin Yu Xi memahami.
Ini memang pilihan terbaik ketika misi tak bisa diselesaikan - lebih baik hancur sebagai giok daripada utuh sebagai genteng, sekaligus menjaga Partikel Ruang-Waktu Terjerat yang berharga.
"Aku mengerti."
Dia mengangguk.
……
Dari memori kembali ke dunia nyata.
Lin Yu Xi bangkit dari pelukan Lin Xian, membersihkan darah di sudut bibirnya.
Memori ini memiliki kemiripan dengan ingatan sebelumnya, namun hasil akhirnya justru kontradiktif dan berseberangan.
Dalam ingatan sebelumnya, Nomor 17 menang, dia kalah;
Sedangkan dalam memori terbaru ini, dialah yang menang, Nomor 17 yang kalah.
Ini menunjukkan...
Ini adalah dua memori yang sama namun berbeda, berasal dari garis waktu yang terpisah.
Namun.
Semua ini.
Sudah tidak penting lagi.
Dia memandangi Nomor 17 yang memutar-mutar pisaunya sambil perlahan mendekat.
Lin Yu Xi berbalik badan, kedua lengannya yang halus merangkul leher Lin Xian.
Memeluknya erat.
Menempelkan kepalanya di dada Lin Xian.
"【Ayah】."
Panggilnya dengan suara lirih.
“Lin Xian tertegun, membuka mata lebar-lebar.”
“Ini.”
“Ini pertama kalinya Lin Yu Xi memanggilnya ayahku!”
“Dia tahu Lin Yu Xi telah pulih memorinya.”
“Tapi.”
“Kapan dia mengetahui latar belakangnya?”
“Belum sempat merapikan logikanya.”
“Lin Yu Xi bangkit dari pelukan.”
“Berdiri di hadapan Lin Xian.”
“Dia menyembunyikan senyum tipis, sudut matanya yang setengah terpejam mengalirkan dua tetes air mata:”
“【Kali ini……jangan tinggalkan aku lagi.】”
“Setelah berkata demikian.”
“Dia menoleh, langsung menyerbu Pembunuh Bermata Biru Nomor 17!”
“Yu Xi!”
“Lin Xian berteriak, tapi sudah terlambat.”
Tepat saat dia menerjang, kedua matanya memancarkan cahaya biru yang belum pernah terlihat sebelumnya. Sesaat kemudian, seluruh tubuhnya berubah menjadi partikel debu bintang biru kristal, seluruh sosoknya berpendar dengan cahaya biru yang jernih.
No.17 membuka matanya lebar-lebar:
"Bagaimana bisa! Kau bagaimana——"
Dor!
Bom biru jernih meledak tanpa suara, areanya mencakup seluruh Shanghai, serpihan bintang biru bertebaran jatuh dari langit.
Distrik Huangpu, Distrik Xuhui, Distrik Changning, Distrik Jing'an, Distrik Putuo, Distrik Baoshan...
Di setiap sudut Shanghai, titik-titik cahaya biru berjatuhan perlahan tertiup angin.
Oriental Pearl Tower, tepi Sungai Huangpu, Disneyland, Hotel Perdamaian, Gedung Perusahaan MX, taman kota...
Setiap bangunan di Shanghai seolah menangis, diselimuti lapisan perak berwarna biru.
Serpihan bintang yang beterbangan ini.
Seakan tidak berasal dari dunia ini.
Mereka menyusup ke rumah-rumah, menembus tembok, masuk ke bawah tanah, menyatu dengan arus kendaraan.
Orang-orang yang menikmati kehidupan malam Shanghai berhenti berdiri.
Semua melihat ke atas langit.
"Sa...salju turun?"
Mereka mengulurkan tangan, ingin menangkap kepingan salju biru yang berjatuhan ini.
Tapi menemukan...
Setiap serpihan bintang biru ternyata tidak bisa bertahan, menghilang dan lenyap selama proses jatuhnya.
1 Juli 2024 tengah malam.
Di Shanghai yang sedang musim panas terik, turunlah salju.
Ini adalah hujan salju yang hanya berlangsung kurang dari empat detik.
Ajaib.
"Namun indah."
Saat itu, di Laboratorium Universitas Shanghai——
Liu Feng tercengang, memandangi serpihan bintang biru yang tiba-tiba bermunculan di laboratorium...
Jumlahnya begitu banyak.
Memenuhi seluruh ruangan laboratorium.
Lalu ia menoleh ke jendela.
Seolah semua kunang-kunang di dunia berkumpul di Universitas Shanghai, langit maupun bumi di luar dipenuhi titik-titik cahaya biru.
Dan beberapa detik kemudian, semua serpihan bintang biru itu menghilang.
Liu Feng segera memusatkan perhatian pada Zhong Ruang-Waktu di meja laboratorium.
Pembacaan stabil di...
【0.0000168】
Diiit.
Bunyi petunjuk yang menggembirakan.
Liu Feng tiba-tiba menoleh ke kulkas kecil putih di sudut laboratorium.
Terlihat...
Kulkas kecil yang telah membisu selama berbulan-bulan...
Kini, untuk pertama kalinya layarnya menyala terang.
Ini menunjukkan.
Ada perubahan!
Energi Partikel Ruang-Waktu berubah!
Liu Feng segera menerjang ke depan, memasukkan password, membuka pintu berkode kulkas kecil putih——
"Sss..."
Cahaya biru terang menyambutnya, Liu Feng menarik napas dalam-dalam.
Di dalam.
Cahaya biru yang intens saling bertautan.
Dua bola listrik biru kecil yang berkilauan bunga api, seakan terbangun dari mimpi, hidup kembali!
Mereka mengamuk, ganas, menyemburkan kilat, mengelilingi sumbu poros satu sama lain...
Berputar,
Berputar,
Berputar tanpa henti,
Penuh energi.
……
Pintu selatan kompleks perumahan tempat Lin Xian tinggal.
Setelah ledakan cahaya biru yang mengguncang, Lin Yu Xi dan No.17 sama-sama menghilang.
Lin Xian terengah-engah, menoleh ke kiri-kanan, memandangi serpihan bintang biru yang jatuh sunyi di langit.
Dia meraih kuat ke udara.
Tak ada yang tertangkap.
Kedua lengannya merangkul.
Tak ada yang terpeluk.
Serpihan bintang yang menutupi langit dan bumi itu lenyap saat tersentuh, menghilang saat diayunkan.
Tak-tak-tak-tak.
Zhao Yingjun mendorong keras pintu Ferrari, berlari tergesa mendekat.
Matanya terbelalak menyaksikan serpihan bintang biru yang seketika memudar:
"Qiaoqiao?"
Suaranya gemetar memanggil:
"Qiaoqiao? Qiaoqiao?"
Bingung, dia berlari ke depan Lin Xian, membuka mata lebar-lebar:
"Lin Xian... Qi... Di mana Qiaoqiao?"
Nada suaranya mulai ketakutan:
"Qiaoqiao dimana?"
Melihat Lin Xian menunduk, bibir terkunci dalam kesunyian, Zhao Yingjun langsung panik, tatapannya kacau:
"Di mana anakku!!"
Tak.
Lin Xian melangkah mendekat, memeluk Zhao Yingjun erat.
Memeluknya dengan kuat.
"Maaf..."
Bisiknya lembut.
Zhao Yingjun menahan napas.
Belum pernah dia melihat ekspresi Lin Xian seperti ini, belum pernah mendengar suara seperti itu...
Baru sekarang dia tersadar.
Itu memang anaknya, tapi sekaligus... juga anak Lin Xian.
Perasaannya pasti sama seperti dirinya, bahkan... mungkin lebih menyakitkan.
“Pria sekuat apapun, pria seterbaik apapun, pria penuh keyakinan... pasti memiliki momen kerapuhan.”
“Maaf.”
Zhao Yingjun memeluk Lin Xian sambil menepuk punggungnya:
“Maaf, aku... aku terlalu terburu-buru. Tapi, sebenarnya apa yang terjadi?”
“Qiaoqiao... ke mana dia pergi?”
Lin Xian menghela napas panjang.
Dia melepaskan Zhao Yingjun, memegang bahunya dan berkata lembut:
“Dia pulang ke rumah.”
“Pulang ke rumah?”
Zhao Yingjun bingung:
“Rumah mana? Rumah Qiaoqiao... dia adalah anak kita, rumahnya di sini! Shanghai adalah rumahnya!”
“Lin Xian, jangan kau tipu aku. Aku sudah siap mental menerima apapun, tapi tak bisa menerima kebohongan.”
“Aku tidak menipumu.”
Lin Xian menengadah:
“Dia berasal dari sini, tapi bukan dari sini; dia datang dari masa depan, tapi bukan masa depan kita. Mungkin kau sulit memahaminya. Sebenarnya namanya bukan Yan Qiaoqiao, namanya adalah... Lin Yu Xi.”
“Lin... Yu Xi...”
Zhao Yingjun mengulang nama itu dalam hati.
Dia teringat diskusi mereka dulu, tentang gadis kecil berkacamata hitam dalam kasus DNA yang salah paham itu.
Pantas saja dulu dia sangat menyukai nama itu.
Pantas saja saat itu dia langsung merancang makna nama untuk anak mereka.
Itu nama yang dia ciptakan sendiri!
“Lalu kita...”
Suara Zhao Yingjun bergetar sambil menatap Lin Xian:
“Masih bisakah kita menyelamatkan Yu Xi……”
“Bisakah kita menemukannya kembali?”
Dring-dring dring-dring dring-dring dring-dring——
Saat itu, ponsel Lin Xian berdering.
Dia melihat layar, panggilan dari Liu Feng.
Di saat seperti ini menelepon…
Pasti.
Pasti Zhong Ruang-Waktu, kelengkungan ruang-waktu, dan garis dunia mengalami perubahan lagi.
Lin Xian mengangkat telepon:
“Halo?”
“Lin Xian! Ada masalah besar!”
Liu Feng berteriak:
“Pembacaan Zhong Ruang-Waktu berubah lagi! Tapi itu bukan hal utama, yang ingin kusampaikan adalah… Partikel Ruang-Waktu Terjerat! Ini… ini… kekuatannya pulih sepenuhnya!”
Mendengar teriakan Liu Feng.
Lin Xian memicingkan mata.
Rupanya…
Dari perspektif ini.
Kemungkinan besar terkait dengan tindakan Lin Yu Xi yang berubah menjadi debu bintang tadi?
Bagaimanapun… partikel ruang-waktu terjerat itu sendiri adalah inti Lin Yu Xi, sumber energi yang terikat saat dia melintasi waktu.
Mungkin juga ada hubungannya dengan hilangnya VV.
Singkatnya, dengan menghilangnya Lin Yu Xi dan VV, partikel ruang-waktu terjerat ini kembali pulih kekuatannya.
Ini malapetaka yang pasti akan dicuri Copernicus.
Atau…
Sebuah kesempatan berharga?
“Tunggu aku di laboratorium.”
Setelah berkata demikian, Lin Xian menutup telepon.
Merendahkan kepala memandang Zhao Yingjun:
“Yingjun, dengarkan aku.”
Suaranya penuh kekuatan:
“Pertama, kesalahan harus ada yang bertanggung jawab. Sebagai ayah Yu Xi, saya tidak bisa menerima jika ada orang yang memperlakukan putri saya dengan hinaan sebesar ini. Jika saya bisa menahan dendam ini dan tidak membalaskan dendam untuk Yu Xi... saya tidak layak disebut ayah.”
“Saya sudah memikirkan apa yang akan dilakukan, akan saya buktikan dengan tindakan nyata. Ini hal pertama yang ingin saya sampaikan padamu.”
“Kemudian, hal kedua adalah janji untukmu.”
Lin Xian memandangi mata Zhao Yingjun:
“Gagal melindungi putri kita adalah kesalahanku, tanggung jawabku. Saya akan menanggung jawabnya.”
Dia membungkuk memungut foto keluarga yang terjatuh di lantai.
Meletakkannya di tangan Zhao Yingjun.
Menekan tangan perempuan itu:
“【Jangan tinggalkan Yu Xi……】”
Lin Xian berbisik lembut:
“Kali ini, akhirnya saya mengerti.”
