"Tahun 2234..."
"Masih tahun yang sama!"
"Lin Xian memicingkan mata, tak kuasa menghela napas panjang."
"Awalnya, dia masih menyimpan harapan."
"Memikirkan apakah ada cara untuk memperoleh isotop astatin-339 lebih awal, sehingga bisa menggunakan mesin penjelajah waktu lebih dulu, mengonsumsi partikel ruang-waktu lebih cepat."
Tapi sekarang.
Satu jamuan Einstein langsung mematahkan semua harapan Lin Xian.
"Bahkan jika semua kemungkinan sudah dicoba, jawaban untuk masalah ini tidak akan berubah sedikitpun."
Kalimat ini mutlak adanya.
Sebagai ketua Klub Jenius yang bertopeng Einstein, orang tua itu juga bersikap tegas.
Dia yang bisa melihat semua masa depan pun berkata demikian.
Kalau begitu...
Apakah benar-benar tidak ada cara lagi?
Memang, seperti yang dikatakan Akademisi Gao Wen dalam mimpi kedelapan, kemampuan terbesar manusia hanyalah menggaruk-garuk bumi. Tata surya saja belum bisa ditinggalkan, apalagi mengubah lintasan komet luar angkasa atau waktu kedatangannya?
Waktu kedatangan komet ini ke bumi sudah ditetapkan mati.
Sekalipun astronomi berkembang pesat berlipat ganda, jarak pengamatan mengalami lompatan kuantum - mungkin bisa mengamati komet ini puluhan tahun lebih awal. Tapi... Bagaimanapun, fakta bahwa ia baru akan tiba di bumi pada 11 Desember 2234 tidak bisa diubah.
Di hadapan skala kosmik alam semesta.
Kekuatan manusia masih terlalu lemah.
Jangankan memajukan komet puluhan tahun, bahkan satu detik lebih awal pun mustahil dilakukan.
"Heh..."
Mendengar jawaban ini, Copernicus justru tidak terkejut atau terheran-heran.
Ekspresinya tetap tenang sambil tertawa.
Seolah-olah...
Yang dia butuhkan hanyalah tanggal pasti semata.
"Batuk-batuk... batuk-batuk..."
Dia batuk lemah dua kali, membersihkan tenggorokan, lalu melanjutkan:
"Sungguh tanggal yang sangat jauh, lebih jauh dari yang kubayangkan. Mari kita ucapkan selamat tinggal hari ini, dalam perkumpulan ini, kepada para jenius..."
Ia duduk tegak.
Mengangkat tangan pasrah.
Memandang dari Galileo di sebelah kanannya searah jarum jam terbalik, tatapannya akhirnya berhenti pada Newton yang tepat berseberangan, lalu berdecak kagum:
"Teman-teman, setelah pertemuan ini aku akan tidur di cabin hibernasi. Ini akan menjadi tidur panjang, tidur... selama 211 tahun. Aku akan terbangun tahun 2234 untuk menyaksikan realisasi perjalanan lintas waktu pertama dalam sejarah manusia."
"211 tahun arus waktu... sungguh terlalu lama."
Ia menoleh ke Einstein yang berada di podium tinggi:
"Sahabatku Einstein... sejak tahun 1970-an ketika aku bergabung dengan Klub Jenius, penampilanmu selalu seperti ini, kondisimu tak pernah berubah."
"Kau terlihat selalu tua tapi tak semakin tua. Bahkan pernah kusangka... setelah era internet kita mengganti pertemuan offline menjadi online... Sudah puluhan tahun kita tak bertemu. Apakah kau menyembunyikan sesuatu?"
"Apakah kau masih Einstein yang asli? Atau jangan-jangan kau sudah mati, digantikan orang lain? Atau seperti Turing, telah menjadi kehidupan digital yang abadi?"
Pertanyaan Copernicus ini juga membangkitkan rasa ingin tahu anggota lainnya.
"Di dalam Klub Jenius, dilarang membahas Klub Jenius itu sendiri."
"Tidak ada yang mengetahui status asli Einstein, juga tidak ada yang tahu mengapa dia bisa melihat masa depan."
"Bagian yang membuat semua orang penasaran…"
"Dengan usia senjanya yang sudah renta ini, berapa lama lagi dia bisa bertahan? Berapa lama lagi dia bisa hidup?"
"Terutama Copernicus, Newton, Galileo, dan Da Vinci – keempatnya sudah bertemu pria tua bertopeng Einstein ini dalam rapat offline sejak abad lalu."
"Saat itu pun, dia sudah berstatus sebagai orang tua."
"Sekarang, citra virtualnya tetap berupa seorang lelaki tua."
"Lalu di dunia nyata… sebenarnya dalam kondisi seperti apa dia berada?"
"Kita semua menantikan jawaban Einstein."
"Namun…"
"Pria tua yang tak bergeming ini menjawab dengan nada datar:"
"“Copernicus, sesi bertanyamu sudah berakhir, dan kau sudah mendapatkan jawabanku. Sesuai peraturan, setelah ini kau boleh mengobrol, menyampaikan pendapat, bahkan mengkritikku.”"
"“Tapi… selain pertanyaan pertamamu,【dalam perkumpulan kali ini aku tidak akan menjawab satu pun pertanyaan lanjutanmu, maupun memperbaiki kesalahan apa pun dalam ucapanmu.】”"
"“Jika benar masih ada pertanyaan, tunggu sampai perkumpulan berikutnya. Tapi sebagai anggota klub paling senior, seharusnya tak perlu kuingatkan lagi: Pertanyaan dan jawaban yang menyangkut anggota Klub Jenius atau klub itu sendiri akan ditolak, dan kesempatan bertanya dinyatakan hangus.”"
"Einstein menunjukkan sikapnya."
"Tidak akan menjawab pertanyaan tambahan apa pun."
“Copernicus juga sudah memperkirakan hal ini, menggelengkan kepala sambil tertawa:”
“Kau salah paham, teman lama, aku tidak sedang memberimu soal. Aku hanya khawatir… saat aku terbangun dari hibernasi dua ratus tahun kemudian, apakah aku masih bisa bertemu denganmu, apakah perkumpulan puluhan tahun ini bisa terus berlanjut.”
“Tentu saja, masalah ini menyangkut Klub Jenius itu sendiri. Kau pasti tidak akan menjawabnya, jadi anggap saja ini sebagai keluhanku yang berlebihan, mengenang masa-masa lalu.”
“Tapi aku percaya padamu, kau begitu misterius dan kuat, arus waktu takkan mampu menghapusmu.”
Setelah berkata demikian, dia kembali memandangi Newton, Da Vinci, dan setiap orang yang hadir:
“Bagaimana dengan kalian? Rekan-rekanku, meski kalian semua tidak menyukaiku… jika dua ratus tahun lagi aku terbangun dan menemukan kalian semua sudah tiada, aula emas yang megah ini hanya menyisakan aku dan Einstein… itu akan menjadi penyesalan terbesarku.”
“Bagaimanapun, izinkan aku mengucapkan selamat tinggal dulu, para jenius sejati. Jika kita masih bisa bertemu… mari bertemu 211 tahun lagi di masa depan!”
……
Ternyata.
Seperti yang ditebak Lin Xian.
Setelah Copernicus memastikan waktu tercepat penggunaan mesin penjelajah waktu, dia segera masuk ke cabin hibernasi.
Lalu bagaimana ini?
Lin Xian merasa resah.
Tubuh Copernicus sudah tak bisa bertahan. Dia harus hibernasi selama dua abad untuk pengobatan, memperpanjang nyawa, dan menggunakan mesin penjelajah waktu.
Lalu bagaimana dengan rencana balas dendamnya sendiri?
Begitu Copernicus masuk ke pangkalan hibernasi bawah tanah, apalagi yang dia bangun sendiri… mampukah dia menemukannya lagi?
Jika benar-benar tidak bisa menemukannya.
Apakah aku harus melihat "iblis besar" ini terbangun kembali 200 tahun kemudian, sementara diriku sudah terkubur dalam peti mati dan menjadi debu?
Dalam rencana hidup Lin Xian, tidak ada rencana untuk tidur di cabin hibernasi.
Paling-paling dia hanya bisa hidup 70-80 tahun lagi sebelum meninggal, saat Copernicus terbangun di masa depan, dia sudah tiada di dunia manusia.
Apakah dendam Yu Xi akan dilupakan begitu saja?
Dendam Xu Yun, dendam Tang Xin, janji pada Angelica, kata-kata manis yang diucapkan pada Zhao Yingjun... semuanya akan diabaikan?
Balas dendam dan janji-janji ini masih merupakan prioritas sekunder.
Jika benar seperti yang dikatakan Copernicus.
200 tahun kemudian, tahun 2234, dia terbangun kembali di dunia manusia. Saat itu tidak ada yang menghalanginya, Lin Xian sudah meninggal, mesin penjelajah waktu menjadi miliknya... Bukankah ini berarti Lingkaran Tertutup masa depannya bisa muncul kembali?
Lin Xian tidak berani membayangkan.
Tahun 2234, tangan kiri memegang informasi intelijen dari Einstein Klub Jenius; tangan kanan menguasai mesin penjelajah waktu.
Tangan kiri masa depan, tangan kanan masa lalu.
Dia akan benar-benar mengendalikan takdir manusia dan aliran ruang-waktu!
Tapi...
Kembali ke pembicaraan awal.
Mungkinkah aku dipaksa masuk cabin hibernasi bersama Copernicus, melanjutkan pertarungan kita sampai 200 tahun, 400 tahun, bahkan 600 tahun kemudian?
Hatinya tiba-tiba dilanda kesepian dan kekosongan yang tak tertahankan.
Hibernasi...
Dalam arti tertentu, ini adalah hal yang lebih menakutkan daripada perjalanan satu arah melalui partikel ruang-waktu biasa.
Sama seperti tidak ada tiket pulang、
Juga dunia yang asing、
Sama sekali tidak memiliki keluarga atau teman, hidup dalam kesepian seumur hidup.
Seperti yang pernah dikatakan Zhao Yingjun:
"Di dunia yang tak memiliki apapun, bahkan kematian pun tak akan ada yang meratapi. Hanya bisa menaburkan abu jenazah di langit, terbang bersama angin."
Apalagi.
Lin Xian sekarang tidak sendirian.
Dia memiliki orangtua, keluarga, teman-teman, Yingjun, dan Yu Xi kecil yang dinantikan.
Benarkah harus membuang semua ini untuk pergi ke masa depan asing dua ratus tahun kemudian?
Sejujurnya.
Dia merasa berat untuk melepaskan semua ini.
……
Setelah Copernicus selesai berbicara, Einstein di kursi tinggi menoleh ke Newton:
"Newton, apa pertanyaanmu kali ini?"
Pria muda bermasker Newton menggelengkan kepala:
"Saya tidak punya pertanyaan."
Lin Xian menggigit bibirnya.
Sungguh seorang yang perhitungannya sempurna.
Tanpa pertanyaan darinya, tak ada cara untuk memahami dirinya.
Einstein kemudian menatap Galileo:
"Galileo, sekarang giliranmu."
Pria paruh baya bermasker Galileo menengadah, langsung berkata:
"Metode apa yang bisa digunakan untuk menemukan keberadaan celah dimensi secara akurat?"
"Tidak ada metode apapun."
Einstein menjawab tanpa ragu:
"Celah dimensi bukan fenomena visual. Ia memang ada secara fakta, tetapi hanya berada di ruang hiperdimensi, sehingga tak ada cara untuk mendeteksi, mengamati, atau menemukannya."
……
“Pertanyaan yang diajukan Galileo, ternyata juga berkaitan dengan perjalanan lintas waktu.”
“Tampaknya, setelah Copernicus menempatkan topik ini di permukaan, tidak perlu lagi ditutup-tutupi.”
“Bahkan bisa dibilang,”
“Copernicus adalah pengacau. Dengan cerdiknya dia bertanya tentang waktu penemuan pertama mesin penjelajah waktu, lalu fokus tanpa gangguan untuk berhibernasi menuju era itu.”
“Sangat mungkin ini adalah ulahnya yang disengaja.”
“Bagaimanapun juga tubuhnya harus menjalani hibernasi, jadi lebih baik mengacaukan situasi agar para jenius mulai terjun ke bidang ini, membuka jalan untuknya, sehingga saat bangun nanti dia bisa langsung memetik keuntungan tanpa usaha dan mencuri hasil kemenangan.”
“Pertanyaan yang diajukan Galileo juga sangat abstrak.”
“Dan juga tidak mendapatkan jawaban.”
“Tapi jelas sekali...”
“Dia juga punya tujuan lain.”
“Seolah-olah, dia sebenarnya tahu jawabannya, tapi sengaja mengatakannya untuk mengarahkan perhatian orang lain ke arah ini.”
“Kemudian, Einstein menatap Da Vinci:”
“Nona Da Vinci, sekarang giliranmu bertanya.”
“Da Vinci terkekeh pendek, menyilangkan kakinya:”
“Aduh, ada apa dengan hari ini? Kalian semua bertanya tentang perjalanan lintas waktu... Kok rasanya ini semua direncanakan?” Dia mengangkat tangan pasrah:
“Kalau memang sudah disengaja, buat apa dibuat tidak tulus? Biar aku yang mengungkap jawaban terakhir untuk kalian.”
“Seketika itu,”
“Lin Xian menjadi bersemangat.”
“Rupanya, Nona Da Vinci juga menyadari maksud Copernicus mengacaukan situasi dan upaya Galileo yang sengaja mengarahkan pembicaraan.”
"Lin Xian jelas di hati, rencana masa depan Nona Da Vinci sama sekali tidak terkait dengan perjalanan lintas waktu-ruang, jadi... mungkin dia berniat mengacaukan segalanya."
"Masalah apa yang akan dia tanyakan ya?"
"Lin Xian hanya diam-diam memandangi para jenius sejati ini saling bersaing tidak sehat dan menjebak satu sama lain."
"Nona Da Vinci melirik ke Galileo, lalu melirik ke Copernicus, tersenyum:"
"Dari pertanyaan ke pertanyaan, tujuan kalian semua tetap perjalanan lintas waktu-ruang kan... Ingin ke masa lalu? Atau ke masa depan?"
"Tapi kalian semua tahu ini takkan terwujud dalam waktu dekat. Aku malah sangat curiga, jangan-jangan kalian berdua sudah mengetahui informasi mengejutkan... lalu sengaja berpura-pura bodoh di sini?"
"Benar-benar ahli! Kalau begitu biar aku yang jadi orang bodoh. Jangan sembunyikan apa pun lagi, Einstein. Pertanyaanku adalah..."
"Dia menoleh, memandangi orang tua bertopeng di podium:"
"Aku tidak akan menanyakan hal-hal tidak penting, juga tidak membuat syarat apa pun. Hanya ingin tahu satu hal—"
"[Dalam masa depan yang bisa kau lihat, kapan tepatnya manusia pertama kali melakukan perjalanan lintas waktu: hari, menit, dan detik apa.]"
"Ucapan Da Vinci menggema usai."
"Gauss yang kecil-kering menegakkan tubuhnya, penuh hormat:"
"Lua... luar biasa Nona Da Vinci! Ini... langsung..."
"Heh, menarik."
"Di seberang, Newton tak kuasa menahan diri bertepuk tangan, memotong Gauss yang bicaranya lamban:"
"Saya suka gaya seperti ini, Nona Da Vinci. Andai tidak dilarang bertanya lebih detail, aku benar-benar ingin mendengar siapa yang menciptakan perjalanan lintas waktu ini."
"Aku hanya berharap, jika di masa depan ada jenius yang berhasil kembali ke masa lalu, tolong beri tahu diriku yang masih muda: Jangan pernah sesaat pun lemah hati membiarkan Copernicus si bajingan ini. Langsung beritahu aku untuk menembaknya habis perkumpulan offline Klub Jenius."
"Hehehe... Hehe..."
Copernicus tertawa kering:
"Tentu saja bisa, Newton kesayanganku. Aku akan sampaikan pesanmu. Tapi pertama... bukankah kau harus memberitahuku siapa dirimu? Ke mana aku harus mencarimu?"
Di atas podium.
Einstein mengulurkan tangan menghentikan obrolan kerumunan, lalu memandangi wanita bertopeng Da Vinci sambil berkata lembut:
"Kehati-hatian dan keseriusan memang sangat baik, tapi mungkin jawabannya akan mengecewakanmu. Manusia sangat kecil di hadapan ruang-waktu. Jadi, tidak ada cara lain untuk menembus ruang-waktu selain menggunakan mesin penjelajah waktu, itu satu-satunya metode."
"Kalau begitu, sekarang aku akan menjawab pertanyaanmu. Di masa depan yang kulihat, waktu pasti pertama kali manusia melakukan perjalanan lintas waktu adalah——"
"【Waktu Tiongkok, 21:47:21, 11 Desember 2234.】"
Galileo mendengus pelan:
"Mengapa semua waktu di klub kita mengacu pada Waktu Tiongkok?"
"Aku pernah menanyakan ini sebelumnya."
Newton mengangkat tangan pasrah:
“Namun ditolak oleh Einstein untuk dijawab, termasuk waktu pelaksanaan rapat kami, semua waktu yang dideskripsikan Einstein...semuanya menggunakan patokan waktu Tiongkok. Saya tidak tahu apa artinya ini, tapi jelas bahwa masalah ini menyangkut Klub Jenius itu sendiri.”
“Karena saat saya menanyakan masalah ini dulu, seluruh klub hanya ada dua anggota yaitu Copernicus dan saya. Kami berdua bukan orang Tionghoa, Ketua Einstein juga bukan orang Tionghoa. Jadi saya menduga...kemungkinan besar tidak terkait anggota Klub Jenius, melainkan menyangkut rahasia Klub Jenius itu sendiri.”
……
Lin Xian mendengarkan kerumunan mengobrol sambil...
...merenungkan jawaban yang baru saja diberikan Einstein.
Pertanyaan Nona Da Vinci memang telah membuka tabir perjalanan lintas waktu pertama dalam sejarah manusia.
Mungkin dia selalu merasa Copernicus dan Galileo sengaja menyesatkan, mengalihkan perhatian kita ke tahun 2234, lalu memanfaatkan kesempatan untuk melakukan perjalanan lintas waktu lebih cepat, seperti taktik mengalihkan perhatian.
Hanya saja jawabannya sangat mengejutkan.
Meski sudah dirinci hingga menit dan detik, waktunya tetap 11 Desember 2234.
Tampaknya...
...ini memang langkah buntu.
Bagaimanapun juga, dengan kemampuan manusia saat ini, mustahil menyelesaikan perjalanan lintas waktu sebelum tanggal tersebut.
Yang membuat Lin Xian semakin penasaran...
...siapakah gerangan?
Siapakah manusia pertama dalam sejarah yang melakukan perjalanan lintas waktu ini?
Ke mana dia pergi?
Apa tujuannya?
Tapi Lin Xian yang sekarang tidak sempat memikirkan semua itu.
"Pertanyaan beberapa orang sebelumnya benar-benar menghalangi kemungkinan perjalanan lintas waktu yang dipercepat."
"Bagaimana ini harus dihadapi?"
"Mungkinkah..."
"Benarkah kita harus menyerahkan mesin penjelajah waktu begitu saja, membiarkan Copernicus bebas berkeliaran ratusan tahun kemudian untuk berbuat semaunya?"
Einstein kemudian menatap Gauss, pria kurus itu:
"Gauss, giliranmu."
Gauss yang jelas sudah mempersiapkan diri langsung menjawab:
"Pertanyaanku adalah: Pada era apa manusia bisa sepenuhnya meningkatkan ketahanan tubuh sehingga tidak akan sakit, tidak terinfeksi virus, bahkan mampu menyembuhkan semua penyakit dan kebal terhadap semua virus?"
"Tidak mungkin selamanya."
Einstein menjawab:
"Tubuh fisik manusia memiliki cacat alami. Evolusi dan mutasi manusia hingga kini masih terus berlangsung. Tidak ada yang tetap selamanya, termasuk diri manusia sendiri. Selama ada perubahan, akan selalu ada tantangan baru, cacat baru... Ini adalah prinsip alam yang tidak bisa dihindari manusia."
"Tentu termasuk virus yang kau tanyakan. Tidak ada virus yang tidak bisa dipecahkan selamanya, dan akan selalu muncul virus baru... Virus sama seperti manusia, juga terus berevolusi dan bermutasi."
"Kabar baiknya: Hampir semua virulensi dan daya sebar virus akan melemah seiring waktu dan frekuensi infeksi. Kabar buruknya: Dalam proses penyebaran dan reproduksi, pasti akan muncul varian virus baru."
……
Lin Xian memandangi Gauss.
Pria kurus ini kembali mendapatkan jawaban penyangkalan.
"Dan dia berpikir, masalah ini sama sekali tidak layak ditanyakan pada Einstein. Cari saja ahli medis atau ahli virus mana pun, jawabannya akan sama."
Bahkan Lin Xian pun bisa menjawab pertanyaan ini untuk Gauss.
Tak ada satu pun orang bodoh yang bisa masuk ke Klub Jenius.
Jadi, Gauss selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya pasti tidak...
Sebenarnya apa yang dia harapkan?
Akhirnya.
Tatapan Einstein beralih ke wajah Lin Xian, ke topeng Kucing Rhein yang konyol:
"Jenius terakhir, Rhein, apa pertanyaanmu?"
Lin Xian menutup matanya.
Otaknya berpikir cepat.
Sebenarnya dia sudah tidak punya pertanyaan lagi. Semua yang ingin ditanyakan sudah diajukan oleh Copernicus dan Nona Da Vinci.
Krisis terbesar yang dihadapinya sekarang adalah...
Copernicus akan masuk ke cabin hibernasi setelah pertemuan ini.
Saat dia terbangun nanti, dunia sudah berubah total, dan dirinya sendiri mungkin sudah tiada.
【Jangan biarkan dia hibernasi!】
Lin Xian meneguhkan pemikiran inti ini.
Begitu Copernicus masuk ke cabin hibernasi, posisinya akan terjepit, sama saja dengan langsung kalah dalam pertarungan ini.
Harus ada cara untuk menghentikannya!
Tapi...
Cara apa?
Untuk membuat Copernicus tetap tinggal di tahun 2024, harus ada tawaran yang cukup menggiurkan.
Pikirkan baik-baik.
Pikirkan baik-baik.
Lin Xian memulai badai otak.
Tiba-tiba.
Dia teringat ucapan Einstein tadi——
"Saya tidak akan menjawab pertanyaan lanjutanmu, juga tidak akan mengoreksi kesalahan apa pun dalam perkataanmu."
【Salah!】
Artinya, sekalipun berbohong atau menyimpulkan hal yang salah saat bertanya, Einstein tidak akan mengoreksi.
Ini aturan yang jelas.
Kalau tidak, jika menanyakan hal yang sama lalu Einstein mengoreksi dulu sebelum menjawab, itu sama saja memberi kesempatan tambahan untuk memanfaatkan celah...jenius sejati tidak akan membiarkan kejanggalan seperti ini eksis.
Baguslah!
Lin Xian menemukan skema brilian!
Sekarang, dia punya lima keunggulan:
1、Copernicus sudah mengajukan pertanyaan dalam perkumpulan kali ini. Untuk memastikan kebenaran suatu fakta, harus menunggu sampai 1 September, pertemuan berikutnya sebulan kemudian.
Jadi, selama jeda satu bulan ini, Copernicus sama sekali tidak bisa memverifikasi kepalsuan.
2、Einstein hanya akan menjawab pertanyaan, tidak mengoreksi penjelasan. Ini memungkinkan manipulasi antara soal dan pertanyaan akhir untuk membentuk penyesatan.
3、Elon Jusk dan Angelica di sana mungkin sudah berhasil menipu Copernicus, bisa digunakan untuk menjalin kolaborasi orang dalam.
4、Dia sendiri tahu apa yang paling diinginkan Copernicus, dan benda itu...sedang digenggam di tangannya.
5、Cara bertanya Gauss dan Galileo mengajarinya beberapa pola penyesatan, sekarang...saatnya beraksi.
Lin Xian membuka matanya.
Menengadah.
Sekarang, waktunya mulai berbohong!
“Dia akan memanfaatkan Einstein, menipu Copernicus!”
“Einstein.”
Lin Xian berkata dengan tenang:
“Observatorium saya telah mengamati bahwa lebih dari setengah bulan lagi, sebuah partikel ruang-waktu yang tidak biasa akan melintasi atmosfer bumi. Tapi proses penangkapannya sangat sulit.”
“【Pertanyaan saya adalah——】”
“Jika selama proses menangkap partikel ruang-waktu, karena kontak berlebihan menyebabkan partikel kehilangan kekuatan dan menjadi tak terlihat... adakah cara lain untuk menangkap sinyalnya kembali melalui detektor?”
Orang tua bertopeng Einstein mengangguk:
“Kuncinya ada pada 'aktivitas'.”
“Bagi partikel ruang-waktu, aktivitas dan energi adalah dua konsep yang berbeda, serta eksis secara independen tanpa saling mengganggu.”
“Partikel ruang-waktu yang kehilangan energi memang akan menjadi tak terlihat dan tak terdeteksi. Tapi jika kau bisa membuatnya kehilangan aktivitas lagi, maka ia akan kembali terlihat dan terdeteksi.”
“Ternyata begitu.”
Lin Xian tersenyum tipis, mengangguk:
“Terima kasih atas penjelasannya, saya akan memperhatikan.”
