“Tidak mungkin.”
Elon Jusk menggelengkan kepala:
“Sama sekali tidak mungkin.”
Akhirnya, Lin Xian tidak jadi makan barbekyu bersama Gao Yang. Ia malah naik mobil khusus menuju Pabrik Super Tesla, menemui Elon Jusk yang belum meninggalkan Tiongkok.
Setelah mendengar penilaian Lin Xian, Elon Jusk terkikik, tampak khawatir dengan kondisi mentalnya:
“Lin Xian, apa kau baru saja mengalami trauma psikologis? Atau mungkin membaca novel fantasi lalu mencari akal?”
“Paranoid-mu di bagian ini membuatku merasa aneh. Pertama kau curiga Copernicus pura-pura mati, sekarang curiga Einstein pura-pura mati... hahaha, maaf, lelucon ini terlalu konyol. Aku pernah menjalani pelatihan manajemen ekspresi profesional, biasanya tidak akan tertawa kecuali benar-benar tidak bisa menahan.”
“Otak Einstein sudah diiris dan diteliti bertahun-tahun, bagaimana mungkin dia belum mati? Apalagi Einstein lahir tahun 1879. Kalau masih hidup sampai sekarang, umurnya hampir 140 tahun. Normalnya tidak mungkin ada yang bisa hidup sampai segitu.”
“Belum lagi ketua Klub Jenius yang bertopeng Einstein itu, pola pikirnya jernih, bicaranya lancar. Menurutmu dia terlihat seperti nenek 140 tahun? Bahkan jika kau bilang ketua Klub Jenius sudah diganti orang lain aku masih percaya, tapi hasilnya kau bilang dia Einstein sendiri... memang terlalu mengada-ada.”
Lin Xian duduk di depan Jusk, mengajukan pertanyaan:
“Lalu mengapa dia melarang kita menanyakan masalah yang berhubungan dengan Klub Jenius itu sendiri?”
“Jika dia benar-benar hanya pengagum Einstein, atau sekadar meminjam topeng Einstein, mengapa waktu pendirian klub, metode spesifik, dan rencana masa depan semuanya dimasukkan sebagai larangan?”
“Jujur saja, aku tidak melihat ada yang perlu disembunyikan dari tanggal berdirinya klub. Kalau memang dia yang mendirikannya, mengapa tidak bisa memberitahu kita sejarah ini secara terbuka?”
Jusk tersenyum tipis.
Melambaikan tangan:
“Sebenarnya masalah ini tidak perlu diperdebatkan, bukankah sangat mudah untuk memverifikasi? Begini saja——”
“【Perkumpulan tanggal 1 September, aku akan membantumu memverifikasi masalah ini!】”
Elon Jusk setia kawan berkata:
“Bukankah di perkumpulan besok lusa, kau berencana memverifikasi apakah Copernicus sudah mati? Kalau begitu aku akan membantumu memverifikasi masalah Einstein.”
“Aku akan bertanya seperti ini, ‘Di mana abu jenazah fisikawan terkenal Albert Einstein disebarkan?’ ……Bagaimana pertanyaan ini? Ini adalah Misteri yang Belum Terpecahkan di dunia! Hanya anak-anak Einstein yang tahu, tapi sekarang mereka sudah lama meninggal, sepertinya tidak ada cara untuk mengetahui jawabannya, tapi Ketua pasti tahu.”
“Aku juga penasaran dengan jawaban ini. Jika Ketua menyebutkan lokasi spesifik penyebaran abu, apakah kau akan merasa tenang? Tidak mungkin abu sudah disebarkan tapi orangnya masih hidup di dunia, kecuali dia adalah hantu.”
Lin Xian mengangguk:
“Bagus, tanyakan saja seperti itu.”
“Meskipun aku terkesan paranoid, berhati-hati tidak ada ruginya. Karena musuh kita semakin sulit ditaklukkan, semakin licik, lebih baik berjaga-jaga.”
……
Keesokan harinya, 28 Agustus 2024, Bank Thyme mengakhiri masa uji coba operasi selama hampir setengah tahun dan mulai beroperasi secara resmi.
Upacara pembukaannya megah, mengundang banyak media untuk publikasi.
Lin Xian dan Zhao Yingjun tentu hadir, memberi selamat kepada Kak Wang yang akhirnya mewujudkan mimpi masa kecilnya.
Kak Wang bersemangat menggenggam tangan Lin Xian:
“Terima kasih banyak Lin Xian! Tenang saja, semua yang kau minta sudah kumasukkan ke peraturan Bank Thyme. Bahkan jika bangkrut sekalipun, prinsip yang wajib dipatuhi adalah——”
“Setiap perayaan 100 tahun, wajib menyewa airship sebanyak mungkin untuk promosi di langit Shanghai! Entah itu perayaan 100 tahun, 200 tahun, bahkan 600 tahun, 800 tahun... harus ada airship balon terbang seharian di langit!”
Lin Xian tersenyum tipis tanpa berkata-kata.
Tradisi ini bisa berlanjut tentu hal yang baik.
Sayangnya...
Bencana super besar tahun 2400 melanda seluruh dunia. Jangankan Bank Thyme, Shanghai saja rata dengan tanah. Populasi global menyusut 95%... airship pasti tak bisa terbang lagi.
Tapi jika bencana super besar 2400 bisa dihentikan, semua akan baik-baik saja. Ini juga salah satu target Lin Xian ke depannya.
Malam itu.
Seolah langit membantu Bank Thyme.
Amerika dan Uni Eropa bersama-sama mengumumkan: kabin hibernasi produksi massal resmi dijual. Pangkalan hibernasi besar juga mulai beroperasi.
Amerika juga menggandeng banyak negara menandatangani "Rancangan Undang-Undang Hibernasi". Meski masih banyak kekurangan, sebagai regulasi hibernasi pertama dalam sejarah manusia, kemunculannya resmi menandai dimulainya era hibernasi.
Di Tiongkok, berbagai lembaga resmi mengumumkan bahwa produksi massal kabin hibernasi dan pembukaan pangkalan hibernasi akan dijalankan akhir tahun 2024, disertai penerapan hukum terkait hibernasi.
Tahun 2024 adalah tahun pertama hibernasi dalam arti sebenarnya.
“Seperti yang Kak Wang perkirakan sejak awal, cabin hibernasi segera hadir di rumah-rumah rakyat biasa, dan bisnis Bank Thyme juga mulai meledak pesat.”
Setelah menyelesaikan urusan dunia nyata yang berantakan, Lin Xian akhirnya bisa masuk ke mimpi untuk mencari CC dan memverifikasi hubungan Tiang Milenium dengan mimpi buruk.
Dia menyantap makan siang lebih awal, mengisi penuh makanan anjing Pomeranian VV, lalu berbaring di ranjang kamar tamu sambil menutup mata masuk ke alam mimpi.
……
……
……
Setelah masuk ke mimpi.
Mengikuti rute aslinya, Lin Xian speedrun dengan sempurna. Membawa Xu Yiyi dan CC bergabung dengan Geng Wajah, kemudian bersama keempat anggota geng menuju laboratorium bawah tanah Akademisi Gao Wen.
Setelah menyamakan kaliber dengan Gao Wen dan memastikan bagian mana yang akan dihafal selanjutnya, Gao Wen menoleh untuk mempersiapkan.
Sementara Lin Xian mulai bertanya pada CC tentang mimpi buruk.
“Hah?”
CC terlihat terkejut mendengar deskripsi Lin Xian:
“Aku tidak pernah bermimpi.”
Dia berkedip secepat kilat:
“Seumur hidupku tak pernah mengalami mimpi, juga tak pernah memperhatikan hal-hal semacam itu.”
“Benar-benar tidak pernah bermimpi?”
Lin Xian tampak tidak percaya:
“Tidak mungkin. Bagaimana mungkin ada orang yang tidak pernah bermimpi?”
Dia menoleh ke Xu Yiyi:
“Kau biasa bermimpi?”
“Pastilah.”
Xu Yiyi menjawab:
“Hanya saja mimpi-mimpi itu cepat terlupakan. Seumur hidupku, selain beberapa mimpi tertentu yang kuingat jelas, sisanya semuanya lenyap.”
Lin Xian mengangkat tangan pasrah, memandangi CC:
“Lihat, masalahnya ada di sini.”
“Kau bukannya tidak bisa bermimpi, tapi karena kau lupa terlalu cepat! Percayalah, pasti seperti ini, saya punya pengalaman.”
“Oh.”
CC menjawab sembarangan, tidak menganggap serius:
“Mungkin saja, saya selalu merasa tidur saya terlalu nyenyak, lagipula saya sama sekali tidak punya ingatan tentang bermimpi. Jadi... apa yang ingin kau lakukan?”
“Sederhana, ikuti saja perintah saya.”
Lin Xian melihat ke kiri-kanan, merenung:
“Pertama kita harus cari tempat untuk tidur.”
？？？
Seketika.
Seluruh mata di laboratorium bawah tanah membelalak lebar.
Apa-apaan ini, ucapan cabul macam apa ini?!
Langsung begitu saja?!
Xu Yiyi malah agak memerah wajahnya, tercengang, menyembulkan telinga ikut nimbrung.
“Brengsek!”
Dalimao menampar dengan telapak tangan:
“Peraturan Geng Wajah pasal 27! Kelinci tak boleh makan rumput di sarang sendiri!”
Lin Xian mundur menghindar:
“Kau yakin ingat 26 pasal sebelumnya? Jelas-jelas ini karangan dadakan!”
“Diam! Peleceh tak tahu malu!”
Azhuang berteriak keras, memandang hina pada Lin Xian:
“Saya belum pernah melihat orang yang begitu tak tahu malunya!”
“Parasit!”
Er Zhuzi menegakkan pinggang:
“Saya usul, segera cabut keanggotaan Geng Wajah si parasit ini!”
San Pang dengan tatapan bijaknya, mengerutkan alis:
“Saya rasa tidak bisa!”
Aduh.
Lin Xian menghela napas.
Dia benar-benar sudah lelah dengan pertunjukan komedi wajib setiap kali masuk mimpi, berinteraksi dengan anggota Geng Wajah ini sungguh melelahkan hati.
“Bukan itu maksudku, bisakah kalian mendengarkan sampai selesai?”
Lin Xian kesal memandangi Geng Wajah berempat:
“Lagipula, ini urusanku dengan CC, apa hubungannya dengan kalian?”
Ia menoleh ke CC:
“Sebenarnya yang ingin kukatakan adalah——”
“Aku mengerti maksudmu.”
CC langsung berkata:
“Karena kau bilang jelas aku terlalu cepat lupa, maka aku paham. Pasti kau ingin mengguncangku saat aku bermimpi lalu langsung menanyakan isi mimpiku... untuk memverifikasi apakah aku benar-benar tidak bermimpi.”
Lin Xian memberikan jempol padanya:
“Pintar. Dan... rasanya kau semakin pengertian.”
Masih teringat di mimpi kedua saat mengendarai motor berdua CC, baru sedikit mendekat CC sudah merasa dirinya digoda lalu menyindirnya.
Sekarang, langsung bisa menangkap maksudnya.
Benar-benar semakin perhatian.
“Bisa pinjam ruangan?”
Lin Xian menatap Akademisi Gao Wen.
Gao Wen mengangguk menunjuk ke atas:
“Ke bangunan di lantai atas saja, ada kamar tamu di sana.”
Kemudian.
Lin Xian dan CC tiba di sebuah ruangan kecil yang sempit, hanya ada satu ranjang dan set meja-kursi.
Braak.
Setelah menutup pintu, suasana ruangan menjadi agak aneh.
Ruang sempit berdua di rumah sendirian membuat Lin Xian merasa canggung:
“Bagaimana kalau kusuruh Yi Yi saja yang datang.”
Ia menunjuk ke luar pintu:
“Bagaimanapun, tujuannya adalah membangunkanmu dan menanyakan isi mimpimu. Tidak harus aku yang di sini... Yi Yi juga bisa melakukan hal yang sama.”
“Heh, ini tidak seperti kebiasaanmu.”
CC tiba-tiba tersenyum:
“Mengapa di dunia ini... kau menjadi seperti punya hati nurani yang tidak bersih?”
“Aku tidak punya rasa bersalah.”
Lin Xian dengan santai mengangkat tangan pasrah:
“Aku ini orang biasa, mesti malu apa. Aku di sini demi eksperimen verifikasi sains. Aku hanya khawatir kau merasa canggung.”
“Hmph.”
CC mendengus pelan, lalu berbaring di ranjang.
Dia membalikkan badan, menghadap dinding dan membelakangi Lin Xian:
“Jaga ketenangan, aku mau tidur.”
……
Lin Xian tetap duduk di kursi, terus memandangi siluet tubuh CC yang kurus, mendengarkan irama napasnya yang terus berubah.
Jelas sekali.
Dia sama sekali tidak tertidur.
Napas orang yang benar-benar tidur seharusnya teratur dan stabil. CC juga terlihat kaku, posisi tidurnya tidak bergerak sama sekali sejak pertama kali naik ke ranjang.
“Kau boleh bergerak sedikit.”
Lin Xian berbisik pelan.
“Bukan itu.”
CC berbalik badan, menatap Lin Xian:
“Dengan kau terus-terusan menatapku seperti ini, mana mungkin aku bisa tidur?”
“Aku juga tidak punya tempat lain untuk pergi.”
Lin Xian melirik ke kiri-kanan ruangan sempit:
“Tempat di sini sangat kecil. Aku bisa menghadapmu atau menghadap dinding. Jangan bilang aku harus menyanyikan lagu atau mendongeng untuk menidurkanmu?”
Puu—
CC tertawa terbahak:
“Kalau begitu, ceritakan saja kisah yang membosankan.”
Dia membalikkan badan, terus membelakangi Lin Xian, menutup matanya:
“Semakin membosankan semakin bagus, anggap saja sebagai hipnosis.”
“……”
Lin Xian menghadapi tantangan.
Banyak kisah menarik, tapi cerita membosankan... justru membuatnya bingung.
“《Putri Laut》.”
Lin Xian berkata:
“Apakah kau pernah mendengar kisah ini?”
Lin Xian baru saja membaca dongeng Andersen ini beberapa waktu lalu, membacanya perlahan, sangat serius, jadi ingat dengan jelas.
Ini mungkin cerita paling cocok untuk hipnosis yang bisa dia pikirkan.
“Apa itu?” CC bertanya.
“Sebuah dongeng anak-anak.”
Lin Xian tersenyum:
“Cerita kekanak-kanakan untuk anak kecil.”
“Baiklah.”
CC mengubah posisi, berbaring lebih nyaman, berkata lembut:
“Kedengarannya... memang sangat kekanak-kanakan.”
Setelah itu.
Lin Xian bersandar di kursi, perlahan menceritakan dongeng putri duyung kecil sesuai ingatannya. Semakin lama bercerita.
Putri duyung kecil di otaknya berubah menjadi wujud Huang Que.
Semakin lama bercerita.
Semakin lambat, semakin berat.
Akhirnya, terakhir selesai bercerita.
Putri duyung kecil berubah menjadi gelembung, terbang ke langit, berbicara dengan putri langit, mendapatkan cinta manusia biasa, memeluk jiwa yang tidak binasa, memasuki surga yang lebih indah dan lebih tinggi.
Hening yang panjang.
Lin Xian dan CC, keduanya tidak berbicara.
Tapi Lin Xian tahu dia tidak tertidur.
Perlahan, CC menghela napas panjang, nadanya terdengar lelah:
"Kisah pangeran dan Putri, sungguh tak peduli berapa tahun diceritakan, tetap saja sama."
"[Bukan pernikahan bahagia, ya penyesalan perpisahan abadi, sepertinya tak ada keadaan biasa-biasa saja di antara keduanya.]"
Lin Xian menengadah:
"Karena mereka pangeran dan Putri, maka sudah pasti istimewa, pasti tak akan biasa-biasa saja."
CC terkekeh pendek, menutup matanya:
"Jadi... ini cuma dongeng belaka."
Suaranya terdengar samar.
Lin Xian tak lagi bersuara.
Ia memandangi punggung CC yang sudah membalikkan badan, terlihat rileks dengan gerakan naik turun perlahan.
Suara napasnya lemah namun teratur.
Ternyata...
benar-benar tertidur.
"Kisah sebelum tidur yang ajaib."
Lin Xian tak kuasa mengagumi kekuatan dongeng.
Ia terus menatap CC diam-diam.
Menurut teknik dalam kaset VCD Zhang Yuqian, biasanya saat mengerutkan alut atau napas tersengal-sengal, itu pertanda mulai mimpi buruk. Saat itu goyangkan tubuh untuk membangunkan lebih efektif.
Tapi.
Lin Xian menunggu sampai setengah jam, napas CC tetap tenang tanpa gangguan sedikitpun.
Ini membuat Lin Xian mulai curiga.
Jangan-jangan...
Dia benar-benar tak mengalami mimpi buruk?
Tak masuk akal.
Dua Tiang Milenium yang pernah ia temui pasti bermimpi buruk, tak mungkin CC tidak bermimpi.
"Sudahlah, langsung saja dicoba."
Lin Xian bangkit dari lantai, dengan kuat memutar badan CC dan tiba-tiba membangunkannya.
CC membuka mata lebar-lebar dalam kewaspadaan, langsung berusaha mendorong Lin Xian, namun Lin Xian dengan refleks cepat segera menahan kedua tangannya:
"Cepat! Apa yang kau mimpikan?"
Lin Xian tahu waktu sangat mendesak, mendesak:
"Cepat katakan apa yang kau mimpikan!"
CC terbaring di ranjang, memandangi Lin Xian di atasnya dengan tatapan penuh ketidakpercayaan:
"Kau..."
"Aku?"
Lin Xian terlihat bingung:
"Kau melihat aku?"
CC mengangguk lesu:
"Biru..."
"【Dirimu dengan mata biru.】"
……
Seketika, Lin Xian melepaskan genggamannya pada CC.
CC mengusap pergelangan tangannya, duduk dari ranjang, merapikan rambut, berkedip cepat lalu menatap Lin Xian:
"Apa yang baru saja kukatakan?"
"Kau tidak ingat?" tanya Lin Xian.
CC menggelengkan kepala:
"Tidak ingat. Hanya ingat berbicara dua patah kata denganmu dalam keadaan setengah sadar, juga tidak ingat mimpi apa... Sekarang bahkan kurasa aku sama sekali tidak bermimpi."
Lin Xian mengangguk:
"Ayo kita keluar dulu. Nanti setelah kupahami, akan kujelaskan semuanya."
Beberapa jam lagi dunia akan dihancurkan cahaya putih. Memberi tahu CC sekarang tidak ada artinya, apalagi... Lin Xian sendiri belum sepenuhnya memahami hal ini.
Mari analisa sedikit.
Mimpi CC sama sekali berbeda dengan apa yang dimimpikan Zhang Yuqian.
Mimpi Zhang Yuqian lebih seperti montase dan hal rumit, mirip potongan film yang berkelebat cepat.
Mimpi CC jauh lebih sederhana...
Dirinya sendiri dengan mata biru.
Ini, bagaimana memahaminya?
Jika hanya CC yang memimpikan dirinya sendiri, itu normal dan bisa dijelaskan; karena di otaknya sudah ada banyak fragmen memori tentang dirinya, apa yang dipikirkan siang akan terbawa mimpi malam, wajar saja memimpikan diri sendiri.
Tapi.
【Mata biru】.
Ini adalah ciri khas penjelajah waktu.
Artinya, CC memimpikan dirinya sendiri yang merupakan penjelajah waktu!
Maka masalahnya jadi agak serius.
Lin Xian mulai sakit kepala.
Sama sekali tidak tahu ke mana arah pemikiran yang harus dituju.
Karena sama sekali tidak bisa dipastikan, apakah mimpi CC itu benar-benar nyata.
Jika benar seperti kata Gao Yang bahwa mimpi Tiang Milenium hanyalah montase kacau-balau yang tersusun sembarangan bagai kaleidoskop, maka memang tidak ada artinya untuk dianalisa.
Tapi jika mimpi Tiang Milenium itu adalah sejarah sebenarnya yang terjadi...
Mungkinkah.
Yang CC mimpikan adalah dirinya sendiri sebagai penjelajah waktu yang kembali ke masa lalu?
Bukan tidak mungkin.
Hanya saja...
Di era apa, tahun berapa versi dirinya itu?
"Aku butuh lebih banyak informasi."
Lin Xian berkata dengan lembut.
……
Selama tiga hari berikutnya, setiap kali masuk ke mimpi, dia selalu mengajak CC tidur di sini, mengulangi prosedur bangunkan, dan menginterogasi isi mimpi.
Awalnya mengira bisa mendapatkan beberapa kata kunci tambahan.
Tapi harapan tak sesuai kenyataan.
Bahkan setiap kali mengganti cara bertanya, bahkan memberitahu jawaban kepada CC lebih awal agar dia lebih memperhatikan detail, tapi ucapan CC setiap kali setelah dibangunkan... tetap identik.
"Kau... kau dengan mata biru."
Lalu setelah dia bangun, semuanya terlupakan.
Persis sama dengan kasus Zhang Yuqian, bangun lalu lupa.
"Tapi konten mimpinya agak sulit dijelaskan."
Hari ini adalah 31 Agustus, pukul 23.00 malam.
Lin Xian duduk di ruang belajar menanti perkumpulan bulanan Klub Jenius, tetap belum memahami hubungan antara mimpi Zhang Yuqian dan CC.
Mimpi Zhang Yuqian: awan jamur, ledakan, Einstein - sangat tidak masuk akal.
Mimpi CC: dirinya sebagai penjelajah waktu, mata biru - bahkan lebih tidak masuk akal.
Sekilas.
Kedua mimpi ini sepertinya tidak berhubungan.
Di bawah pandangan lebih teliti.
Sepertinya juga tidak ada.
Kecuali paksakan imajinasi, tidak ada petunjuk meyakinkan yang ditemukan.
"Masih ada satu hal."
Lin Xian teringat sesuatu:
"Meski Zhang Yuqian juga melupakan konten mimpi, dia masih menyimpan perasaan takut itu. Jadi meski melupakan semua isi mimpi dalam 1-2 detik setelah bangun, dia tetap jelas menyadari telah mengalami 'mimpi buruk'."
“Tetapi CC berbeda, dia tidak pernah mengatakan dirinya mengalami mimpi buruk, artinya konten dalam mimpinya tidak memberikan dampak emosional yang besar—entah itu 'mimpi indah' atau sekadar 'mimpi biasa'. Singkatnya, sama sekali bukan mimpi buruk.”
“Inilah mungkin mengapa CC tidak pernah mempedulikan konten mimpinya atau pertanyaan apakah dia benar-benar bermimpi, karena pengaruh mimpi terhadap kehidupan dan emosinya terlalu kecil, jauh lebih kecil dibandingkan pengaruh fragmen memori.”
Ini juga merupakan hal yang sangat aneh.
【Mengapa meski sama-sama Tiang Milenium, hanya CC yang memiliki fragmen memori? Apa keistimewaannya?】
Kreek——
Pintu ruang belajar terbuka, Zhao Yingjun masuk.
Lin Xian memandangi perutnya:
“Kenapa belum membuncit juga?”
“Kau buru-buru apa sih.”
Zhao Yingjun juga meraba perutnya:
“Belum genap dua bulan, wajar belum terlihat perubahan. Sebenarnya aku sendiri bisa merasakan perubahannya, hanya saja kau kurang memperhatikanku.”
“Aku akan lebih serius mengamatimu nanti.”
Lin Xian menepuk kacamata VR di meja belajar:
“Semua masalah sedang berangsur teratasi. Mungkin setelah rapat hari ini, kita akan mendapat kabar terbaik.”
“Istirahatlah cepat Yingjun. Bukankah besok kita janji ke Beijing menemui orangtuamu untuk membicarakan pernikahan?”
“Pernikahan adalah masalah penting dalam hidup. Aku sarankan kau pertimbangkan matang-matang. Menikah sambil traveling tanpa upacara... Menurutku terlalu terburu-buru. Harusnya ada unsur ritualnya, bukan?”
Zhao Yingjun berjalan ke belakang Lin Xian.
Kedua tangannya merangkul leher Lin Xian, tersenyum tipis:
"Romansa dan rasa ritual yang kau berikan padaku sudah lebih dari cukup. Lagipula pernikahan adalah urusan dua orang, untuk apa membuat pertunjukan besar-besaran untuk dilihat orang lain?"
"Yang lebih penting... Aku sudah mengandung bayi kita. Kita bisa langsung melewati tahap istri dan masuk ke peran sebagai ibu. Dibandingkan sukacita menyambut bayi kecil ini, sebenarnya aku merasa upacara pernikahan sudah tidak penting. Siapa yang menyuruhku sudah masuk ke tahap selanjutnya lebih cepat?"
"Daripada mempertontonkan pernikahan duniawi untuk orang lain, aku lebih mengharapkan perjalanan berdua yang hanya milik kita. Tempatnya sudah kupilih."
Setelah jeda sebentar, Zhao Yingjun berkata:
"【Kopenhagen】."
Lin Xian menutupi punggung tangan Zhao Yingjun dengan tangan kanannya, menggenggam erat, tersenyum lembut:
"Jangan-jangan kau cemburu pada dirimu sendiri?"
"Mana mungkin, aku tidak segitu piciknya."
Zhao Yingjun bangun dari pelukan, mengacak-acak rambut Lin Xian:
"Aku hanya berpikir... Bukankah kita seharusnya pergi ke patung putri duyung kecil, memperlihatkan pada Huang Que bagaimana bahagianya kita sekarang?"
"Penyesalan terbesar Huang Que adalah tidak bisa mempertahankan Lin Xian-nya, tidak bisa menemani Yu Xi-nya. Kini dengan bantuannya, kita memiliki semua ini. Menurutku kita harus berterima kasih padanya."
"Mungkin inilah pemandangan yang paling diharapkan Huang Que. Penyesalannya akan kita tebus."
Lin Xian mengangguk:
“Tapi, apakah perjalanan dan pernikahan tidak bertentangan? Yang utama adalah apakah orangtuamu setuju?”
“Mereka justru sangat mendukung.”
Zhao Yingjun tersenyum:
“Sekarang sistem pemerintah menganjurkan acara merah-putih diselenggarakan secara sederhana, bahkan tidak diadakan sama sekali, sebagai contoh pemberantasan pemborosan. Orangtuaku sangat mendukung cara sederhana ini untuk menyelesaikan masalah penting dalam hidup, malah... di lingkaran sosial mereka, pernikahan mewah sangat ditolak. Kita semua menjaga profil rendah, kadang cukup makan bersama dua keluarga saja sudah dianggap menikah.”
“Manusia biasanya paling menginginkan apa yang tidak mereka miliki. Suasana dan penghormatan posisi semacam itu sudah terlalu banyak mereka miliki, tidak perlu lagi pernikahan berlebihan untuk membuktikan apapun pada orang lain.”
“Memang benar.”
Lin Xian mengangguk paham:
“Ini sangat berbeda dengan pemikiran orangtuaku. Orangtuaku justru berpendapat hal seperti ini harus dirayakan semegah mungkin, diumumkan seluas-luasnya.”
“Tapi orangtuaku masih menghargai pendapat kami. Secara pribadi, aku juga tidak ingin perayaan berlebihan, terutama...”
Ia menggigit bibirnya, berkata pelan:
“Terutama karena aku merasa masih banyak hal belum kuselesaikan, banyak janji belum kutepati.”
“Kau pelan-pelan saja memikirkannya, aku akan ikut keputusanmu.”
Zhao Yingjun berjalan menuju pintu ruang belajar:
“Ada segelas susu hangat di kotak penghangat dapur, jangan lupa diminum setelah rapat. Aku tidur dulu, tidak menunggumu.”
“Hmm-hmm.”
Lin Xian membalas:
“Selamat malam, sampai jumpa dalam mimpi.”
Tiba-tiba ia tertegun.
"Ucapan yang terucap begitu saja ini, sebelumnya tak pernah dia ucapkan, sepenuhnya karena pengaruh mimpi CC."
Dia menengadah, memandangi Zhao Yingjun yang keluar dari ruang belajar:
"Apa kau biasanya bermimpi tentangku?"
"Dua bulan terakhir ini jarang bermimpi."
Zhao Yingjun berkata:
"Karena aku tahu kau ada di rumah, di dekatku, jadi tak perlu lagi memimpikanmu. Mungkin ini yang disebut alam bawah sadar."
"Tapi sebelumnya..."
Dia menoleh sambil tersenyum tipis:
"Kau sering menghiasi mimpiku."
