“Batuk-batuk.”
Elon Jusk berdehem dua kali dengan sedikit canggung.
Kuas yang sama, saat orang pertama berpura-pura itu disebut sentuhan ilahi; saat orang kedua berpura-pura hanya tinggal kecanggungan.
“Untunglah masih baik.”
Elon Jusk tertawa heh-heh:
“Bagaimanapun, sekarang cuma kita berempat, anggap saja tak mendengar.”
“Lima orang.”
Kreek——
Pintu ganda coklat kembali terbuka, Newton melangkah masuk dengan langkah riang.
Entah disengaja atau tidak.
Newton yang jelas-jelas seorang tua seumuran Copernicus, citra avatar digitalnya justru dibuat seperti pemuda, bahkan cara bicara dan kecepatan berbahasanya sengaja meniru anak muda.
“Senang melihatmu masih hidup, Elon Jusk.”
Pria muda bertopeng Newton melewati kursi Elon Jusk, sengaja menatapnya:
“Berdasarkan pemahamanku tentang Copernicus, kupikir dia pasti membunuhmu lalu menggantikanmu dengan aktor pengganti... Hanya saja setelah kuperhatikan twittermu, sulit dipercaya ada pengganti orang lain yang begitu profesional di dunia ini, yang bisa berpura-pura tanpa meninggalkan celah sedikitpun.”
Elon Jusk terkekeh pendek:
“Karena sudah menyebut Copernicus, izinkan aku mengumumkan sesuatu lebih awal.”
Dia mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi:
“Semuanya tenang, lihat ke sini!”
“Tung... tunggu aku... sebentar...”
Kreek——
Pintu ganda cokelat terbuka lagi, seorang pria kurus bertopeng Gauss membungkukkan pinggangnya sambil berlari kecil, takut ketinggalan ikut nimbrung:
“Ma...masih... sempat...”
“Kalian semua tak akan pernah melihat Copernicus lagi.”
Elon Jusk langsung memotong gagapnya Gauss dengan suara keras:
“Aku sudah membunuh si kakek tua bangka yang menyebalkan ini... sampai mati!”
Begitu kata-katanya meluncur.
Seluruh ruangan hening.
Da Vinci bertanya dengan nada tak percaya:
“Benar atau palsu? Bagaimana caramu?”
Newton yang telah duduk di kursi juga penasaran:
“Oh? Kau yakin tidak salah membunuh? Aku sudah lama mengadunya tapi tak pernah bisa menangkapnya... Kau benar-benar membunuhnya? Bisakah kau beritahu status aslinya dan alamatnya?”
Galileo pun mendengus dingin:
“Elon Jusk, bualanmu sudah terlalu banyak. Banyak orang menantikanmu mengirim mereka ke Mars tahun 2026, bahkan kau sudah menjual tiket kapal... Sekarang kebohongan itu tak bisa dipertahankan, jadi pindah ke klub untuk membual?”
Di sebelah, Gauss yang kurus duduk goyah di kursi tinggi, melirik ke kiri-kanan, menelan ludah beberapa kali, akhirnya mengeluarkan kalimat:
“Tapi Kak...”
“Einstein!”
Suara jernih Nona Da Vinci menenggelamkan suara Gauss. Kerumunan menengadah ke kursi tinggi kayu hitam di podium bertangga.
Terlihat orang tua bertopeng Einstein berjalan perlahan dari tangga belakang.
Lin Xian baru mengerti, Paduka Ketua memang punya hak istimewa.
Semua orang lain masuk melalui pintu gerbang utama ruang pertemuan, hanya Einstein yang masuk dari pintu belakang.
Baru saja Da Vinci melihat Einstein duduk, lalu berteriak:
“Einstein, cepat beri tahu kami apakah ini benar?”
Nona Da Vinci mendesak:
“Benarkah Copernicus sudah mati? Itu sungguh membawa kepuasan.”
Namun...
Orang tua bertopeng Einstein menggelengkan kepala:
“Dalam Anggaran Dasar Klub Jenius tertulis, kami menerapkan sistem keanggotaan seumur hidup. Jadi siapapun nyawanya, kursi Klub Jenius akan tetap disimpan untuknya selamanya.”
“Sering kali, para anggota akan menjadikan nyawa mereka sebagai bagian dari rencana masa depan. Karena itu, saya tidak akan pernah mempublikasikan berita kematian anggota mana pun, karena itu juga termasuk privasi mereka... meskipun mereka benar-benar sudah mati.”
Nona Da Vinci mendengus pelan:
“Lalu kenapa saat Elon Jusk mengatakan Turing mati bulan Juni lalu, kau malah mengakuinya? Bahkan secara aktif memberi tahu kami bahwa Turing telah digantikan oleh kehidupan digital.”
“Kemudian saat rapat Juli, tanpa kami tanya pun kau langsung menyatakan bahwa kehidupan digital Turing juga sudah mati.”
Einstein berjalan perlahan menuju kursi tinggi berkayu hitam, lalu duduk sambil memandangi Da Vinci:
“Nona Da Vinci, kau pernah absen dari rapat selama dua tahun. Turing bergabung dengan klub tepat di periode itu... Dalam hal pengumuman kematian anggota, hanya Turing yang merupakan pengecualian. Semua yang hadir di sini kecuali Rhein, seharusnya paham hal ini.”
Da Vinci memiringkan kepala, memandangi kerumunan:
“Mengapa hanya Turing yang spesial?”
“Bicara soal ini, Elon Jusk, dulu saat kau tiba-tiba menghilang, kami terus berbisik-bisik apakah kau benar-benar mati. Tapi Einstein saat itu sama sekali tidak memberikan keterangan, tidak menyatakan kau hidup maupun mati.”
“Lalu kenapa kematian Turing harus diberitahukan dan diumumkan? Adakah yang mau menjelaskan pada saya si mantan absen ini?”
Di seberang.
Gauss pria kurus mengangguk:
“Karena... Turing... dia... tahu segal...”
“Turing bertanggung jawab untuk membangun kembali program perkumpulan VR, jadi dia mengetahui informasi semua orang.”
Di sebelahnya, Galileo dengan sabar menjelaskan:
“Hal ini sudah dijelaskan Einstein dengan jelas saat Turing pertama kali menghadiri rapat. Einstein mengatakan, meminta Turing membangun kembali program perkumpulan VR dan menulis ulang mekanisme verifikasi identitas sebenarnya untuk melindungi privasi anggota dengan lebih baik, karena Turing memang memiliki teknologi yang selangkah lebih maju dari zamannya.”
“Tapi dengan begini, Turing bisa mengetahui informasi identitas, alamat, bahkan rencana masa depan setiap anggota... Jadi, Einstein juga memberikan dua janji bersamaan——”
“1、Turing dilarang membocorkan informasi anggota Klub Jenius lainnya kepada siapapun, dan tidak boleh melakukan tindakan yang melukai anggota lain.”
“2、Begitu Turing meninggal, Einstein akan segera memberi tahu dalam perkumpulan klub. Bersamaan dengan itu, semua otoritas backend akan kembali ke tangan Einstein, seperti keadaan sekarang... Kita tidak perlu lagi khawatir ada yang tahu status asli kita.”
Lin Xian ingin membantah bahwa si Turing itu jelas-jelas ingin membunuhnya, bahkan menggunakan strategi yang sangat jahat dengan menjatuhkan pesawat antariksa.
Tapi kemudian...
Dia mengurungkan niatnya dan mulai paham.
Baik Turing maupun Kevin Walker, saat mencoba membunuhnya, dirinya belum menjadi anggota Klub Jenius, jadi tidak melanggar peraturan.
Ini juga menjelaskan mengapa Kevin Walker membenci Elon Jusk sampai tulang sumsum, tapi tidak bisa langsung menyerangnya karena adanya 【larangan】 dari Einstein.
Setelah dipikir-pikir memang masuk akal.
Jika Kevin Walker benar-benar ingin membunuh Elon Jusk, lebih baik langsung mengontrol pesawat antariksa untuk menabrak Elon Jusk di Menara Pandang Besi. Untuk apa menghancurkan satelit dan pabrik Elon Jusk dengan ledakan BOOM BOOM, tapi tidak berani menyebabkan kerusakan nyata pada Elon Jusk.
Kemudian kembali ke diri sendiri.
Saat itu dirinya bukan anggota Klub Jenius, jadi larangan Einstein tidak bisa melindunginya. Karena itu Kevin Walker bisa melakukan pembunuhan terhadapnya.
Dengan begini, logika tentang Yu Xi palsu menjadi semakin jelas.
Einstein mahatahu, jadi bahkan Turing dari masa depan pun tidak bisa melanggar larangan; Untuk membunuh Elon Jusk, dia hanya bisa menggunakan Yu Xi palsu untuk membimbing diri sendiri, memanfaatkan pedang orang lain untuk membunuh.
Hal ini telah dikonfirmasi dalam mimpi keenam.
Turing-chan dari Suku Beruang Abu-abu pernah memberitahu, biang keladi Bencana Besar tahun 2400 adalah Galileo. Tapi informasi spesifik lebih lanjut tidak bisa diungkapkannya. Jika bicara lebih banyak lagi, akan memicu larangan yang ditetapkan Einstein dan langsung meledak menjadi debu.
Harus diakui.
Einstein pantas menjadi ketua. Sudut pandangnya dalam mempertimbangkan masalah sangat komprehensif: Mencegah semua kejadian kriminal, membatasi kemampuan Turing, dan menemukan keseimbangan antara transparansi dan privasi.
Karena itu dia khusus menyatakan, begitu Turing mati, dia akan mengumumkannya di perkumpulan, bisa dianggap sebagai pencabutan alarm tepat waktu untuk kita semua.
Adapun...
“Mengapa Turing bisa mengirimkan alamat persembunyian Kevin Walker ke Copernicus……”
“Ini diperbolehkan oleh larangan Einstein.”
“Larangan hanya melarang Turing membocorkan informasi privasi orang lain, tidak mengatakan tidak boleh membocorkan miliknya sendiri.”
“Seperti yang dikatakan Elon Jusk.”
“Di klub tidak boleh menyelidiki orang lain, tapi boleh membuka identitas sendiri. Asal mau mempertaruhkan nyawa, kau bisa melepas topeng dan membacakan rencana masa depanmu dengan lantang.”
“Hm, yang dimaksud adalah dirinya sendiri, keyakinan buta dari miliarder terkaya dunia.”
“Keyakinan ini memang terlalu naif.”
“Kalau bukan karena pertolongan tepat waktu Lin Xian, miliarder ini sudah mati dua bulan lalu. Entah apakah sekarang dia menyesali kesombongan dan pengungkapan identitasnya dulu.”
“Lin Xian menduga, mungkin sudah menyesal.”
“Soalnya belakangan ini Elon Jusk jauh lebih hati-hati, bahkan berulang kali mengingatkan Lin Xian untuk merahasiakan identitas, jangan meremehkan jenius lain, bahkan bersedia jadi kambing hitam untuk Lin Xian.”
“Jelas ini efek didikan Copernicus, digigit ular lalu takut pada tali sumur; kelonggaran Elon Jusk sekarang hanyalah sikap keras kepala semata.”
“Setelah mendengar penuturan Galileo.”
“Nona Da Vinci mengangguk:”
““Ternyata begitu, tapi informasi penting seperti ini, Einstein, bukankah seharusnya kau tunggu saya kembali ke perkumpulan dulu sebelum memberitahuku? Rhein yang bergabung setelah Turing juga tidak tahu, bukankah ini harus dijelaskan ulang?””
“Einstein tetap menggelengkan kepala:”
“Ketidakhadiran, memang sudah begitu.”
“……”
Da Vinci terdiam seribu bahasa.
Lin Xian juga tak bisa berkata apa-apa. Peraturan klub memang seperti ini. Jika sudah absen, jangan berharap punya hak informasi yang sama dengan yang lain.
Apalagi mengenai urusan Turing.
Absen dua tahun, setiap anggota telah mengajukan lebih dari dua puluh pertanyaan, totalnya setidaknya seratus lebih... Mungkinkah setelah dia kembali ke perkumpulan, kita harus mengulangi semua jawaban dari seratus pertanyaan itu?
Lin Xian tentu sangat mendukung aturan ini.
Bagaimana tidak, dirinya sendiri sudah absen dari ratusan sesi tanya-jawab.
Sayangnya, Einstein takkan melakukan hal seperti itu.
Sistem perkumpulan klub ini memang dirancang semakin sedikit orang yang hadir, semakin rahasia pertanyaan yang bisa diajukan. Aturannya begitu. Kalau tak mau ketinggalan informasi, ya jangan sampai absen.
“Tak apa.”
Newton yang duduk di sebelah kanan Da Vinci tersenyum:
“Einstein tak boleh bicara secara aktif, bukankah kita bisa mengajukan pertanyaan untuk ditanyakan?”
“Meski ada peraturan bahwa pertanyaan dan jawaban tak boleh menyangkut anggota Klub Jenius lain... Tapi sebenarnya ada trik dalam bertanya. Rhein, kamu yang paling baru bergabung, akan kuperlihatkan cara mengajukan pertanyaan secara cerdik.”
Newton menggesekkan jarinya ke arah Lin Xian:
“Perhatikan baik-baik. Hanya akan kudemonstrasikan sekali.”
“Siap, Kakak!”
Lin Xian segera menyusun tangan memberi hormat.
Benar-benar kakak sejati!
"Meskipun Lin Xian sudah memahami triknya, fakta bahwa Newton bersedia menanyakan apakah Copernicus benar-benar mati bagaikan kue pai jatuh dari langit, membiarkannya mendapatkan satu pertanyaan gratis."
"Sungguh pantas disebut kakak berpengalaman."
"Memang sangat memperhatikan pendatang baru."
"Di mata Lin Xian, tingkat kesukaan terhadap Newton +1."
"Newton melihat ke atas memandangi Einstein:"
"'Waktunya tiba, apakah perkumpulan hari ini bisa dimulai?'"
"Einstein mengangguk, mengumumkan perkumpulan resmi dimulai:"
"'Newton, kau sudah sangat lama tidak mengajukan pertanyaan, tapi hari ini kau terlihat tidak sabar.'"
"'Tentu saja.'"
"Newton terkekeh pendek:"
"'Aku sudah tidak sabar mendengar kabar baik, Einstein. Tolong beritahu aku——'"
"'【Mulai sekarang, akankah masih ada ilmuwan atau matematikawan yang mati karena penyebab manusiawi pada pukul 00:42 menit waktu setempat.】'"
"Mendengar pertanyaan ini, Da Vinci dan Gauss tidak bisa menahan tawa."
"Ini memang pertanyaan yang sangat 'licin'."
"Di otak mereka sudah mensimulasikan berbagai jawaban, menemukan bahwa apapun jawaban Einstein—bahkan jika menolak menjawab—tetap bisa dinilai apakah Copernicus benar-benar mati."
"Hanya Lin Xian dan Elon Jusk yang tidak tertawa."
"Mereka saling memandang diam-diam, Kucing Rhein yang konyol menatap Tesla yang serius, tanpa berkata-kata."
"Tak disangka..."
"Pikiran jenius memang selalu sejalan."
“【Orang licik memang orang licik, dalam seketika bisa memikirkan pertanyaan matang ini, benar-benar membuat Lin Xian kagum.】 Einstein memandang Newton, menunggu sebentar, lalu menggelengkan kepala:”
“【Sejak saat itu, tidak akan pernah ada lagi.】”
“Pak! Pak! Pak! Pak! Pak!...”
“Newton memimpin tepuk tangan:”
“Jika Turing masih hidup, kita seharusnya menyuruhnya menambahkan efek membuka sampanye, menyalakan kembang api, dan petasan di sistem perkumpulan. Kapan lagi kalau bukan sekarang?”
“Kerja bagus Jusk, kau telah mengakhiri sumber malapetaka besar bagi umat manusia. Tapi kurasa meski kau tidak membunuhnya, dia tidak akan bertahan lama lagi? Dengan kondisi fisiknya, masuk ke cabin hibernasi pun belum tentu bisa bertahan sampai masa depan.”
“Tapi aku tetap ingin menyampaikan penghormatan. Dulu tidak tega membunuh Copernicus setelah kumpul offline, itu menjadi penyesalan yang terus menghantuiku... Sekarang, meski agak terlambat, kau benar-benar membantuku menebus penyesalan itu.”
“Nona Da Vinci menarik napas dalam-dalam:”
“Tidak percaya, Copernicus benar-benar mati. Meski aku juga menantikan hari ini, tapi sebagai anggota pertama Klub Jenius yang memiliki kesempatan bertanya paling sempurna dan tanpa batas... Kukira dia harusnya tahu banyak rahasia, tidak mudah dibunuh.”
“Manusia pasti mati.”
“Di seberang, Galileo berbicara lembut:”
"Begitulah manusia yang tidak sempurna, pasti melakukan kesalahan, pasti keliru, dan tubuh manusia biasa takkan sanggup melawan peluru senjata. Dalam Anggaran Dasar Klub Jenius, secara khusus disebutkan agar kami menyembunyikan identitas, alasannya memang ini."
"Bahkan jika kau tahu segudang rahasia, mengetahui banyak kebenaran, apa gunanya? Satu peluru cukup menembus tengkorak siapapun, sebilah belati bisa menusuk jantung siapapun, dalam hal kerapuhan tubuh memang semua makhluk setara."
……
Elon Jusk juga bertepuk tangan bersama Newton, terlihat sangat setuju dengan hal ini. Ia tidak terkejut dengan jawaban Einstein.
Lin Xian pun merasa setengah tenang.
Meskipun ia selalu merasa ada yang tidak beres, tapi karena Einstein sudah berkata demikian, maka secara garis besar Copernicus pasti sudah mati kaku. Orang tua yang dibunuhnya... memang Copernicus sendiri.
Tapi di saat yang sama, ia juga memikirkan kemungkinan lain.
Persis seperti yang pernah terpikir sebelumnya.
Jika Copernicus mati, apakah ada yang akan mewarisi tradisinya dan melanjutkan rencana masa depannya?
Tapi di sini muncul kontradiksi.
Karena Einstein dengan tegas menjawab, sejak saat itu tak ada lagi ilmuwan atau matematikawan yang mati karena penyebab manusia pada pukul 00:42. Ini menunjukkan rencana Copernicus seharusnya gagal total.
Bagaimana seharusnya menafsirkan ini?
Kecuali...
【Rencana sebenarnya Copernicus tersembunyi sangat dalam, sama sekali tidak sesederhana yang terlihat di permukaan.】
"Kantor Polisi Ruang-Waktu, Pengadilan Ruang-Waktu, Mesin Penjelajah Waktu."
“Lin Xian memikirkan tiga kata kunci ini di hatinya.”
“Sekarang bisa dipastikan secara dasar.”
“Copernicus yang menyebabkan kematian Xu Yun, Tang Xin, dan orangtua Ji Lin, benar-benar telah dibunuh oleh dirinya sendiri.”
“Balas dendamnya sendiri dan Angelica memang telah terlaksana.”
“Ini adalah kabar gembira.”
“Tapi apakah orang tua misterius dalam mimpi keempat itu benar Copernicus atau tidak, sekarang kembali menjadi status yang perlu diverifikasi.”
“Meskipun dia bukan Copernicus, pasti ada hubungan dengan Copernicus, mungkin termasuk sekutu seperti Copernicus kedua.”
“Pada akhirnya.”
“Sebenarnya yang paling dikhawatirkan Lin Xian selama ini adalah masalah partikel ruang-waktu terjerat yang mungkin dicuri Copernicus.”
“Sekarang karena Copernicus sudah mati, apakah ini berarti partikel ruang-waktu itu tidak akan dicuri, dan dirinya tidak akan lagi dikejar terus-menerus oleh pembunuh bayaran ruang-waktu?”
“Dia memutuskan.”
“Saat gilirannya bertanya, dia akan menanyakan kepada Einstein tentang masalah perjalanan lintas waktu dan pembunuh bayaran ruang-waktu untuk lebih menghilangkan potensi masalah.”
“Setelah tepuk tangan Newton dan Elon Jusk bergantian mereda, Einstein menatap Galileo:”
“Galileo, sekarang giliranmu.”
“Aku ingin tahu, adakah cara untuk tetap mempertahankan memori setelah terbangun dari hibernasi jangka panjang.”
“Setelah jeda sebentar, Galileo menambahkan:”
“Selain metode kuno yang sangat merusak tubuh dan memperpendek umur dengan terbangun setiap beberapa tahun.”
“【Mulailah dari neurosains.】”
“Einstein menjawab:”
“Setelah menunggu terobosan besar berikutnya dalam neurosains, umat manusia akhirnya dapat memecahkan masalah kehilangan ingatan akibat hibernasi.”
Tidak baik!
Lin Xian mengerutkan alut, berteriak panik.
Jawaban Einstein ini... benar-benar tepat sasaran! Sangat presisi!
Dia sudah bisa membayangkan.
Saat pertemuan klub tanggal 1 Oktober nanti, Galileo pasti akan bertanya lagi tentang perkembangan neurosains, waktu terobosan besar, dan nama ilmuwan terkait.
Tidak terhindarkan.
Einstein akan menyebut nama 【Du Yao】 di depan semua orang.
Semua yang hadir paham betapa revolusionernya penemuan untuk mengatasi amnesia hibernasi - produk yang mampu mengubah tatanan dunia dan masa depan umat manusia.
Jika Galileo, Gauss, atau Newton menemukan Du Yao lalu melindunginya dengan dana dan lembaga penelitian untuk fokus pada terobosan... itu tidak masalah, Lin Xian memang tidak berencana memonopoli teknologi 【helm setrum syaraf otak】.
Produk yang mendukung perkembangan teknologi dan peradaban manusia semestinya dipublikasikan ke seluruh dunia. Memonopolinya sama sekali tidak bermakna positif, apalagi Lin Xian sendiri tidak berniat berhibernasi.
Belum lagi, dia telah menyaksikan terlalu banyak teman yang kehilangan jati diri akibat amnesia hibernasi.
Xu Yiyi, Wei Shengjin, Zheng Xiangyue, dan lain-lain...
“Jika para jenius sejati ini benar-benar bersedia mendanai dan melindungi Du Yao, memungkinkannya menghasilkan terobosan penelitian yang bisa mengatasi masalah kehilangan ingatan akibat hibernasi, lalu apa salahnya?”
“Tapi masalahnya adalah...”
Lin Xian khawatir.
Khawatir pertanyaan Galileo sebenarnya bermaksud "terbalik", mengandung "konspirasi".
Mungkin Galileo tidak ingin umat manusia mempertahankan memori, tapi justru ingin menutup semua kemungkinan mempertahankan ingatan dengan membunuh Du Yao langsung?
Begitu Galileo mengetahui nama Du Yao, semuanya akan terlambat.
Harus segera bertindak!
Lin Xian memicingkan mata.
Pertanyaan berikutnya Galileo baru akan muncul satu bulan lagi.
Dalam satu bulan ini... dia harus menemukan Du Yao!
……
Einstein menoleh ke Da Vinci:
“Nona Da Vinci, apa pertanyaanmu kali ini?”
Da Vinci berpikir sejenak:
“Sementara Copernicus sudah mati, perkembangan teknologi manusia tak ada penghalang lagi. Masa depan seharusnya cerah. Einstein, pertanyaanku adalah——”
“Peristiwa apa yang akan menjadi terobosan berikutnya di bidang energi?”
“Keberhasilan penemuan baterai nuklir mini.”
Einstein menjawab tanpa berpikir panjang.
Glek!
Jantung Lin Xian berdebar kencang.
Rapat kali ini memang aneh...
Kok rasanya seperti sedang bermain kartu terbuka?
Apakah dua lansia ini sudah berkomplot? Menargetkanku?
Tolonglah.
"Dia kali ini hanya kebetulan tiba-tiba datang 20 menit lebih awal, benar-benar bukan sengaja jadi orang ketiga. Ke depannya dia pasti tidak akan pernah datang lebih cepat ke rapat lagi, jangan ganggu saya, para lansia!"
"Baterai nuklir mini?"
Nada suara Da Vinci penuh tanya, menatap Elon Jusk:
"Elon, apa itu baterai nuklir mini? Baterai nuklir biasa saya tahu, tapi kenapa harus ditekankan 'mini'-nya?"
"Mungkin seperti yang dipakai di mobil bulan atau detektor luar angkasa."
Elon Jusk mengusap dagunya sambil menjawab:
"Meski sejak abad lalu baterai nuklir sudah banyak dipakai di bidang penerbangan luar angkasa, tapi masih banyak masalah yang belum terselesaikan, sama sekali tidak cocok untuk penggunaan sipil."
"Jadi pertanyaan ini membuat saya bingung, saya benar-benar tidak tahu konstruksi baterai nuklir mini seperti apa. Ini membuat saya jadi penasaran... ilmuwan jenius macam apa yang bisa menciptakan penemuan revolusioner semacam ini!"
……
Lin Xian menutup mata, diam membisu.
Bro.
Kurangi omonganmu.
Kemudian, Einstein menoleh ke Gauss:
"Gauss, sekarang giliranmu."
Pria kurus itu mengangguk, berbicara dengan tempo lambat:
"Saya... tidak punya... pertanyaan."
？
Kali ini, Lin Xian cukup terkejut.
Mungkinkah...
Semua pertanyaan Gauss juga sudah terjawab?
Padahal dalam dua perkumpulan sebelumnya, jawaban yang dia terima selalu penyangkalan, tapi dia tidak melanjutkan pertanyaan.
Berarti...
Dari awal Gauss memang membutuhkan jawaban negatif!
Selanjutnya.
Topeng Einstein berputar menghadap Elon Jusk:
“No.7 Tesla, Anda yang telah absen dua kali dalam perkumpulan ini, pertanyaan apa yang ingin Anda ajukan kali ini?”
“Heh.”
Elon Jusk tersenyum tipis lalu berkata dengan lantang:
“Kali ini, saya ingin menanyakan pertanyaan yang cukup menarik. Ini juga merupakan misteri yang belum terpecahkan di komunitas ilmiah. Sejujurnya, saya bahkan tidak yakin apakah Anda mengetahui jawabannya.”
“Pertanyaan saya adalah——”
“Di mana sebenarnya abu jenazah Albert Einstein - fisikawan terkenal abad ke-20, pencetus teori relativitas dan persamaan massa-energi - disebarkan?”
Kecuali Lin Xian, semua anggota lain serentak memandang Elon Jusk.
Mereka tidak mengerti, mengapa harus menanyakan hal yang tak bermakna seperti ini.
Sekadar untuk ziarah spiritual?
Tapi Elon Jusk memang selalu bersikap sembrono seperti ini. Bukan sekali dua kali dia mengajukan pertanyaan absurd dalam perkumpulan.
Bahkan dalam pertemuan sebelumnya, dia pernah bertanya pada Einstein... siapa yang akan memenangkan pemilu presiden Amerika tahun ini, benar-benar membuat orang tak memahami logika berpikirnya.
Jadi, menghadapi pertanyaan Elon Jusk, anggota lain hanya terlihat sedikit bingung sebentar, lalu tidak terlalu mempedulikannya.
Sedangkan yang benar-benar memperhatikan pertanyaan ini...
Mungkin hanya Lin Xian dan Elon Jusk sendiri.
Orang tua bertopeng Einstein itu memandang Elon Jusk diam-diam selama beberapa detik.
Lalu berkata perlahan:
“Menolak menjawab. Kesempatan bertanya dinyatakan hangus.”
