Ternyata…
Lin Xian menghela napas pelan.
Menghadapi jawaban ini, sebenarnya dia sudah siap mental, tapi saat "vonis" sesungguhnya diucapkan, tetap saja membuatnya merasakan kekecewaan yang dalam.
Virus masa depan itu, karena dibawa dari masa depan, pastilah diciptakan oleh seorang jenius masa depan.
Di era saat ini, Kevin Walker sudah menjadi hacker terkuat di permukaan bumi.
Kalau dia saja tidak bisa mengatasi kecerdasan buatan super VV, maka untuk menemukan orang yang bisa menyelesaikan VV... hanya bisa meminta bantuan jenius komputer masa depan.
【Cheng Qian】
Tidak diragukan lagi, pasti seorang jenius super komputer yang lebih hebat dari Kevin Walker.
Hanya saja tahun kelahirannya terlalu terlambat, baru lahir tahun 2482, tepat 300 tahun setelah tanggal lahir Gao Wen.
Maka.
Dengan deduksi seperti ini.
Banyak kejadian sebelumnya bisa menjadi jelas.
Setelah dirinya menyalin kecerdasan buatan super VV ke tahun 2023, Kevin Walker langsung menemukan keberadaannya.
Tidak.
Tepatnya, yang menemukan VV seharusnya bukan Kevin Walker, melainkan bentuk kehidupan yang lebih tinggi -
Kehidupan digital, Turing.
Ini adalah bentuk kehidupan baru antara manusia dan kecerdasan buatan, yang berhasil memanfaatkan kejanggalan sistem: tidak terdeteksi oleh VV maupun bisa dibunuh oleh virus komputer biasa.
Karenanya, sejak saat itu Kevin Walker mulai merencanakan strategi untuk membunuh VV di era sekarang dengan teknologi masa depan.
Langkah pertama, dia mengajukan masalah ini kepada Einstein dan mendapatkan informasi tentang Cheng Qian;
Langkah kedua, Turing yang bisa hidup abadi di dunia maya, setelah berhasil membunuh Kevin Walker, menghabiskan 400 tahun lebih untuk menemukan jenius super komputer Cheng Qian dan menyuruhnya mengembangkan virus yang mampu memusnahkan kecerdasan buatan super.
Langkah ketiga, melalui flashdisk biologi, membuat Yu Xi palsu menyerahkan virus kepada Elon Jusk, dengan alasan bahwa virus di dalamnya bisa membunuh kecerdasan buatan Kevin Walker. Namun sebenarnya memanfaatkan tangan Elon Jusk untuk membunuh kecerdasan buatan super VV.
Langkah keempat, Yu Xi palsu meninggalkan Elon Jusk, menggunakan nama Yu Xi untuk mendekati Lin Xian. Memanfaatkan kebencian Lin Xian terhadap Elon Jusk dan keinginannya membalaskan dendam untuk VV, menggunakan strategi "menggunakan pedang orang lain untuk membunuh" Elon Jusk.
Rencana licin yang saling terkait ini...
Adalah konspirasi kecerdasan buatan Turing dari mimpi keempat, garis dunia 0.0000000.
Di sini.
Kecerdasan buatan Turing yang cerdik memanfaatkan kejanggalan sistem lainnya.
Sebagai anggota paling khusus di Klub Jenius, dirinya dikenakan kunci pembatas oleh Einstein - tidak boleh membocorkan informasi anggota lain atau menyakiti anggota klub.
Lin Xian di tahun 2023 bukan anggota Klub Jenius, sehingga bisa menjadi alat Turing masa depan dan Yu Xi palsu dalam strategi "membunuh dengan tangan orang lain".
Saat itu saya memang tertipu akting Yu Xi palsu, ditambah dendam atas kematian VV, telah menjadikan Elon Jusk dan Kevin Walker sebagai musuh imajiner utama.
Yu Xi palsu hanya perlu memperkeruh situasi sedikit, Turing masa depan bisa meraih pembunuhan ganda sekaligus.
Tentu saja.
Untungnya rencana ini akhirnya gagal. Drama Yu Xi palsu dan asli secara tak terduga dipecahkan oleh kehadiran Elon Jusk palsu dan asli, membentuk pertunjukan pengganti orang lain yang spektakuler.
Sekarang baik Kevin Walker maupun Turing, semuanya sudah mati; ditambah lagi garis dunia juga sudah berubah berkali-kali, membahas hal-hal "ketinggalan zaman" ini tidak ada artinya.
Yang saat ini membuat Lin Xian pusing adalah...
Cheng Qian, seorang jenius super yang bisa membunuh VV sekaligus menyelamatkannya; bisa menciptakan virus sekaligus memusnahkannya, dalam skala waktu, jaraknya terlalu jauh dari dirinya.
Rentang waktu lebih dari 400 tahun, bagi kehidupan Lin Xian yang hanya puluhan tahun, bagaikan bulan tak terjangkau tangan.
Mungkinkah...
VV, benarkah sudah tidak tertolong?
Apakah ia benar-benar harus bersembunyi di dalam robot penyapu lantai, berpura-pura jadi idiot artifisial seumur hidup?
Lin Xian merasa getir.
Tidak berani membayangkan, jika kabar buruk ini sampai diketahui VV, pasti dia akan melompat dan menendang terbang sampai lututnya hancur.
Tsk.
Lin Xian mengecap bibirnya.
Sangat menyebalkan, banyak hal yang sebenarnya punya solusi, tapi karena rentang waktunya terlalu jauh, membuat dirinya di tahun 2024 ini tidak tahu harus berbuat apa, jalan buntu.
"Terima kasih, Nona Da Vinci."
Lin Xian mengucapkan terima kasih dengan sopan.
Apapun nilai informasi ini, yang pasti Nona Da Vinci mau memberitahu yang sebenarnya padanya, niat baiknya memang tulus.
"Tak perlu sungkan, Rhein."
Nona Da Vinci tersenyum:
"Seperti katamu sejak awal, ini pertukaran informasi yang adil, kita saling memenuhi kebutuhan. Sejujurnya, aku sangat menyukai anak muda sopan sepertimu."
“Meskipun aku sama sekali tidak bisa menebak tujuanmu bergabung dengan Klub Jenius, maupun seperti apa dunia masa depan yang ingin kauwujudkan... tapi kurasa... pasti tidak akan buruk.”
“Jika rencana masa depanku akhirnya gagal, aku sangat berharap... kau bisa menjadi pemenang terakhir yang membawa masa depan lebih indah dan bahagia bagi umat manusia.”
Setelah merenung beberapa detik.
Lin Xian menatap Da Vinci:
“Barusan kau bilang, kau berencana menanyakan tentang rencana masa depanmu kepada Einstein dalam pertemuan berikutnya.”
“Benar.” Da Vinci mengangguk.
“Lupakan, lebih baik jangan ditanyakan.”
Lin Xian membujuk:
“Dua pertanyaanmu sebelumnya sudah terlalu banyak membocorkan informasi—baterai nuklir energi, bencana global... Menurutku, meski para jenius lain tidak bisa menebak detail rencanamu, jika kau terus bertanya atau memberi detail lebih... delapan puluh persen mereka akan menemukan petunjuk.”
Lin Xian tidak bisa memberitahu Da Vinci bahwa dia bisa melihat dunia masa depan 600 tahun kemudian.
Garis dunia saat ini sebenarnya adalah masa depan milik Da Vinci.
Maka.
Jika orang lain bertanya tentang masa depan, Einstein pasti akan menolak menjawab. Tapi jika Da Vinci sendiri yang bertanya, Einstein akan menjelaskan semuanya tanpa disembunyikan.
Perusahaan Juru Selamat, Mekanik Bionik, panutan teladan, sistem penilaian individu... semua itu akan membuat privasi dan rencananya terbuka lebar.
Setelah terbuka, langkah selanjutnya apa?
Sudah sangat jelas.
Pasti akan menghadapi bahaya maut.
“Heh.”
Da Vinci tersenyum tipis:
“Aku mengerti kekhawatiranmu, Rhein. Kau benar-benar orang yang baik hati.”
“Tenang saja, selama puluhan tahun aku sudah sering rapat di klub ini. Tentang cara bertanya dan membatasi jawaban Einstein... aku punya banyak trik.”
Lin Xian mengangguk, lalu berdiri siap meninggalkan ruang pertemuan:
“Kalau begitu, semoga beruntung, Nona Da Vinci.”
Da Vinci juga segera berdiri:
“Kau juga, Rhein. Tapi... bolehkah aku serakah sedikit?”
Topeng Da Vinci di wajahnya menatap gambar kucing Rhein di topeng itu:
“Dari penjelasanmu, sepertinya kau juga punya sedikit informasi tentang pertanyaan yang kusampaikan hari ini.”
“Tentang masalah bencana global yang kutaruh. Meski Einstein menolak menjawab, justru penolakan itu merupakan pengakuan... artinya di suatu titik waktu di masa depan, pasti ada anggota yang sengaja memicu malapetaka global.”
Suaranya pelan tapi pikirannya sangat jernih:
“Sebenarnya dengan metode eliminasi, kita bisa mempersempit kandidat potensial. Jadi... ujian pertama kujatuhkan pada yang paling mungkin -【Galileo】.”
“Aku sudah lama berurusan dengan Galileo di Klub Jenius, jauh lebih memahami dia dibanding kalian. Bahkan rapat offline saja sudah lebih dari dua puluh tahun.”
“Tingkat pemahaman antar manusia tidak lain adalah dengan banyak bertemu, banyak mengobrol, banyak berkomunikasi. Akting, berpura-pura di depan umum, mulut berkata lain dari hati memang hal yang umum. Tapi selama puluhan tahun, manusia bukan mesin, tidak mungkin tidak ketahuan, tidak mungkin tidak memperlihatkan diri yang sebenarnya.”
“Penampilan Galileo barusan, saya tidak tahu apakah berhasil menipu kalian atau tidak. Tapi dia sepertinya tidak berhasil menipu saya—atau mungkin tipuannya lebih canggih sehingga berhasil menipu saya.”
“Bagaimanapun, jawaban dari masalah ini, entah kau beri tahu saya atau tidak, anggap saja saya sedang bicara sendiri——”
“Orang yang memicu bencana besar global di masa depan... apakah Galileo?”
Lin Xian tidak bersuara.
Memang seperti yang dikatakan Elon Jusk, Klub Jenius tidak membesarkan pengangguran. Seringkali hanya melalui reaksi kecil, sedikit petunjuk, mereka bisa melakukan deduksi terhadap kebenaran yang sebenarnya dari puzzle.
Sementara Nona Da Vinci yang pertama kali menguji Galileo—dan sekarang masih menanyakan nama ini... artinya, di dalam hatinya sebenarnya sudah ada jawaban.
Hanya saja.
Masalah ini.
Lin Xian tidak berencana menjawabnya.
Bencana super besar tahun 2400, apakah dipicu oleh Galileo?
Untuk saat ini, hanya terlihat seperti itu, persentase keyakinannya besar, sama sekali tidak ada bukti konkret.
Tidak menutup kemungkinan adanya salah paham terhadapnya.
Tidak ada hal yang 100% pasti, Lin Xian tidak ingin mengatakannya dan menyesatkan orang. Selain itu, juga tidak ingin Da Vinci mengetahui terlalu banyak rahasia dirinya.
“Kalau begitu saya tidak tahu.”
Lin Xian menggelengkan kepala sambil tersenyum:
“Seperti yang kau katakan, ini baru keikutsertaan keempat saya di perkumpulan klub. Pemahaman saya tentang Galileo tidak sebanyak itu; atau bisa dikatakan, pemahaman saya tentang setiap orang di sini tidak terlalu banyak.”
“Memang benar saya punya saluran informasi sendiri, tapi lebih banyak ide berasal dari dugaan dan deduksi. Saya hanya bisa menyarankanmu untuk lebih berhati-hati, karena...”
“【Kau sangat memahami Galileo, artinya Galileo juga sama-sama memahamimu.】”
Ini benar.
Memahami hal semacam ini bersifat timbal balik.
Saat kau menatap jurang tak berdasar, jurang itu juga menatap balik.
“Selamat tinggal, Nona Da Vinci. Selamat malam.”
Lin Xian melepas kacamata VR.
Pandangan menjadi terang kembali.
Di depan mata terbentang malam Shanghai yang sunyi, dan ruang belajar keluarga Zhao Yingjun yang rapi.
Urusan Da Vinci hanyalah selingan kecil.
Sementara belum ada telepon dari Liu Feng, pembacaan Zhong Ruang-Waktu tak berubah, berarti efek kupu-kupu temporal belum terjadi, garis dunia juga belum bergeser.
“Mungkin jangkar yang tak bisa ditarik kembali belum tercapai.”
Lin Xian berkata dengan suara lembut.
Perkataannya tanpa bukti, pasti Nona Da Vinci tak sepenuhnya percaya.
Nanti ketika dia mengetahui yang sebenarnya, membuat keputusan terakhir...
Harus menunggu sampai tanggal 1 bulan depan, di pertemuan klub berikutnya.
“Lebih baik selesaikan urusanku sendiri dulu.”
Dia bersandar di kursi, memandangi lentera langit-langit sambil mengerutkan alut.
Kondisi saat ini bagai terperosok rawa - berjuang mati-matian tapi tak bisa bergerak, semua urusan mandek dalam kebuntuan.
Menutup mata. Mengusap pelipis:
“Titik pemecahan situasi berikutnya... akan berupa apa?”
……
Keesokan harinya.
Laboratorium Gabungan Rhein Universitas Shanghai.
Lin Xian memegang kapur, mengetuk papan tulis:
"Situasi saat ini adalah banyak hal yang terhambat, tidak bisa bergerak maju, bahkan... jalan buntu."
Dia memutar badan membelakangi Liu Feng, mulai menulis di papan tulis:
"Yang menghambat perkembangan kita bukan hal lain, melainkan waktu! Saat ini, ada tiga node waktu krusial yang bisa menyelesaikan masalah kita."
"Ironisnya, ketiga waktu ini terlalu jauh dari kita, saling berkaitan, membuat kita tak berdaya menghadapi sungai waktu yang tak terjangkau."
"Node waktu pertama adalah..."
Tak-tak-tak-tak.
Suara kapur mengetuk papan tulis, Lin Xian menuliskan node waktu pertama:
【Tahun 1952, pasti ada peristiwa penting terjadi, tidak hanya terkait Einstein, Tiang Milenium, dan cahaya putih penghancuran dunia, tetapi juga menyimpan banyak rahasia dan yang sebenarnya.】
"Ini yang pertama."
Lin Xian menunjuk angka 1952, menoleh ke Liu Feng:
"Password buku harian Zhang Yuqian adalah 1952, dalam mimpi juga bermimpi tahun ini;"
"Lukisan 《Einstein yang Murung》 di sudut itu dibuat tahun 1952;"
"Tanggal lenyapnya Tiang Milenium menjadi serpihan bintang biru adalah 1952;"
"Penulis 《The Hitchhiker's Guide to the Galaxy》, Douglas Adams, yang pertama kali mengemukakan konsep 42 dalam karya fiksi ilmiah, juga lahir tahun 1952;"
"Tahun yang begitu kebetulan ini, hampir semua sumber masalah merujuk ke 1952, bahkan konstanta alam semesta 42 pun terkait dengan tahun 1952."
"Hal tentang 《The Hitchhiker's Guide to the Galaxy》 dan Douglas Adams juga baru saja terpikir olehku. Jadi lihatlah, penemuan baru ini..."
"Konstanta alam semesta 42, mungkin juga terkait dengan tahun misterius 1952 ini!"
Duduk tegak di kursi.
Liu Feng yang serius seperti murid SD sedang mendengarkan pelajaran, wajahnya tegang seperti menghadapi musuh:
"Jadi...kau tidak menyadari poin utamanya, Lin Xian?"
"Poin utama?"
Lin Xian tertegun, memandangi Liu Feng dengan penuh antisipasi:
"Liu Feng, apa kau menemukan Titik Buta?"
"Benar."
Liu Feng menengadah, menatap mata Lin Xian kata demi kata dengan khidmat:
"Pola Tiang Milenium, lenyap setiap 24 tahun...ini juga merupakan sebuah 【deret aritmatika】!"
“……”
“……”
Lin Xian dan Liu Feng yang bertekad bulat saling bertatapan.
Merasa sangat tidak masuk akal:
"Jadi, deret aritmatika adalah kebenaran alam semesta?"
Lin Xian menyindir:
"Apakah deret aritmatika lebih penting dari konstanta alam semesta? Liu Feng, aku selalu mengira kau matematikawan serius...kenapa semakin mirip pelawak?"
"Ayo lebih serius saudara! Di dunia ini ada yang bisa menghitung konstanta alam semesta hanya dengan pensil dan kertas; ada yang mengembangkan mesin penjelajah waktu tanpa partikel ruang-waktu...bisakah kita berhenti memusingkan pengetahuan matematika SMP ini?"
"Kemudian, momen kunci kedua..."
Lin Xian berbalik melanjutkan menulis dengan kapur tak-tak-tak——
【Tahun 2234, sebuah komet dari luar ruang-waktu menabrak bumi, membawa isotop yang seharusnya tidak ada, Astatine-339.】
"Masalah ini sudah menjadi topik basi, tidak perlu dijelaskan panjang lebar. Astatine-339 adalah material wajib untuk membuat modul kalibrasi mesin penjelajah waktu. Tanpanya, mustahil melakukan perjalanan lintas waktu."
"Ini berarti... baik kita berencana menggunakan Partikel Ruang-Waktu Terjerat, maupun ingin sendiri melintas ke titik waktu tertentu - misalnya tahun 1952 untuk memperoleh intelijen dan menyaksikan sejarah... kita tetap tidak bisa menghindari Astatine-339, dan mustahil mewujudkannya sebelum tahun 2234."
Liu Feng mengangguk.
Melipat lengan:
"Jadi, titik waktu tahun 1952 dan tahun 2234 sebenarnya saling terikat."
"Tanpa menunggu kedatangan komet tahun 2234, mustahil melintas waktu ke 1952. Sebaliknya, tanpa ke 1952, sepertinya tidak ada cara lain untuk mengungkap rahasia dan kebenaran yang terkubur itu."
"Benar."
Lin Xian berbalik lagi, menulis poin waktu kritis ketiga di papan tulis -
【Tahun 2482, jenius super komputer Cheng Qian lahir. Hanya dia yang bisa membersihkan virus masa depan dari internet dan membebaskan kecerdasan buatan super VV.】
"Ini juga merupakan momen yang membuat putus asa."
Lin Xian memutar-mutar kapur di tangan:
"Jika VV bisa dihidupkan kembali, diberi waktu cukup untuk berkembang... sebenarnya banyak masalah bukan lagi masalah, banyak kesulitan bukan lagi kesulitan."
"Tapi tahun 2482... terlalu jauh. Pantas saja virus masa depan ini begitu mematikan sampai bisa membunuh VV. Kejahatan selalu berkembang seiring teknologi, hanya teknologi masa depan yang bisa mengalahkan teknologi masa depan."
“Oleh karena itu, dengan logika yang sama—Masalah harus diselesaikan oleh yang menciptakannya—jika Cheng Qian tidak ditemukan, VV tidak bisa diselamatkan; sedangkan untuk menyelamatkan VV, kita harus menemukan Cheng Qian di tahun 2482 dan memintanya mengembangkan software antivirus.”
Tak.
Lin Xian melemparkan kapur ke podium, tepat mengenai kotak kapur tanpa meleset.
Liu Feng menggelengkan kepala:
“Dari sini terlihat, semua jalan untuk menyelesaikan masalah saat ini sudah dikunci rapat.”
“Memang begitu.”
Lin Xian juga merasa resah.
Tidak ada jalan keluar.
Semua jalan buntu.
Belum lagi gambar teknik mesin penjelajah waktu yang belum selesai disalin, bahkan jika sudah diberikan ke Liu Feng, tetap tidak berguna.
Masih 53 tahun sebelum manusia menemukan jejak komet, 221 tahun sebelum komet mencapai bumi. Sebelum itu, semua upaya penjelajahan ruang-waktu hanyalah sia-sia.
Adapun...
Berharap Master Cheng Qian bisa tidur di cabin hibernasi lalu terbangun di tahun 2624 menunggu dirinya, itu terlalu mustahil. Mimpi indah level SSR pun tidak berani membayangkan ini.
Apalagi, asal daerah Master Cheng Qian saja tidak jelas.
Jika dia tinggal jauh dari Shanghai, meski benar-benar hidup di tahun 2624, dengan durasi mimpi maksimal 12 jam, Lin Xian tidak mungkin bisa menempuh jarak jauh untuk menemukannya.
“Jadi, satu-satunya harapan ada pada Du Yao.”
Lin Xian berkata:
“Setelah Du Yao berhasil mengembangkan [Helm Setrum Syaraf Otak], mungkin kita bisa menemukan titik terobosan setelah garis dunia berubah.”
Liu Feng menoleh, memandang Zhong Ruang-Waktu di atas meja laboratorium tengah:
"Sejak tanggal 1 Juli, ketika pembacaan Zhong ini bergerak gila-gilaan seperti menari, tiga bulan telah berlalu, tapi ia tetap diam tak bergerak."
"Terkadang pergeseran garis dunia mudah, terkadang sulit. Kuncinya adalah menemukan titik awal yang cukup kuat untuk menembus Elastisitas Ruang-Waktu."
Dia bangkit berdiri.
Berjalan ke jendela laboratorium, menarik gorden dengan keras.
Cahaya matahari yang menyilaukan menerobos masuk.
Liu Feng menyipitkan mata, menatap mentari terik di langit:
"Kapan lagi perubahan garis dunia berikutnya akan terjadi... kapan lagi alur masa depan akan berubah?"
……
Di waktu yang sama.
Perbatasan dua provinsi, kawasan pegunungan Wuyi.
Dikelilingi pemandangan hijau air jernih dan gunung biru yang mempesona.
"Para gadis, jangan terus berlarian di luar. Sudah waktunya kembali membaca buku."
Seorang nenek tua penuh kasih melambaikan tangan, memanggil anak-anak yang sedang berlarian di sawah.
Ini adalah sekolah yang dibangun di tengah pegunungan, menampung anak-anak yang ditinggal orang tua mereka bekerja di desa-desa miskin sekitar.
Sesekali, relawan mahasiswa datang untuk mengajar di sini.
Tapi sebagian besar waktu, hanya sang nenek sendiri yang ada.
Satu per satu anak berlari kembali ke kelas, seorang nona kecil datang sambil memeluk setumpuk dedaunan segar:
"Nenek lihat! Teh yang kami petik!"
Sang nenek tersenyum lembut, mengusap rambut gadis kecil itu:
"Sudah masuk bulan ini... daun-daun ini pasti sudah tua. Kalau mau menggoreng teh yang baik, seharusnya dipetik sekitar April-Mei."
"Ah?"
Gadis kecil itu terlihat sangat kecewa:
“Lalu daun teh ini, sudah tidak berguna lagi?”
“Hm……”
Orang tua itu berpikir sejenak:
“Kau bisa membuat rangkaian bunga, atau menaruhnya di vas sebagai hiasan. Meski tidak bisa diseduh… tapi aroma Zhengshan Xiaozhong ini, bahkan setelah bertahun-tahun tetap tak pernah membuatku bosan.”
Tak lama kemudian, para gadis mulai memasuki kelas satu per satu. Sang nenek tua pun berbalik badan, bersiap untuk pergi.
Tiba-tiba.
Dari belakang, muncul seorang lelaki tua asing bertongkat dengan topi hitam bergaya bangsawan abad ke-20 yang berjalan perlahan.
Rambutnya memutih namun tertata rapi, terutama rambut pelipis yang terlihat dari bawah topi, berkilau karena perawatan yang cermat.
Kulitnya putih pucat, batang hidungnya mancung - di masa muda pastilah ia seorang pemuda tampan.
Sayangnya.
Waktu tak kenal ampun.
Jejak waktu bagai pisau tajam mengukir banyak kerutan di wajahnya.
Sang nenek menengadah, berkedip secepat kilat:
“Anda adalah…?”
Terlihat…
Lelaki bangsawan itu tersenyum ramah, melepas topinya dengan anggun lalu membungkuk sedikit sambil berkata dalam bahasa Inggris sempurna:
“Halo, Nona Da Vinci. Saya… Galileo.”
