"Alpenliebe... permen lolipop..."
"Di depan gundukan makam Tang Xin."
"Lin Xian mendengar penuturan Du Yao selesai, menutup mata, terbenam dalam perenungan."
"Lama sekali."
"Dia menarik napas dalam-dalam:"
"Aku ingat sekarang."
"Du Yao tampak tak percaya:"
"Kau... kau benar-benar ingat? Hanya dengan satu kata kunci sederhana ini, kau bisa mengingat kembali kenangan dengan Tang Xin tahun itu?"
"Benar."
"Lin Xian perlahan membuka mata:"
"Memang, saat itu di depan pintu samping lapangan, tidak jauh dari kantin sudut sekolah. Di sanalah aku melepas seragam sekolah dan mengikatkannya di pinggang Tang Xin; Lalu... dia jongkok kesakitan, aku memberinya permen lolipop Alpenliebe."
"Aku juga... aku juga bilang padanya..."
"Dia mengepal tangan:"
"Aku juga bilang padanya... [Makan permen ini, nanti tidak sakit lagi.]"
"Du Yao tertegun di tempat."
"Dia benar-benar tak memahami."
"Ternyata."
"Lin Xian benar-benar bisa mengingat kembali, bahkan berbagai detail teringat dengan sempurna!"
"Sungguh di luar dugaan."
"Dari sudut pandang sains, dia sulit mencerna hal ini:"
"Sejujurnya Lin Xian, aku sudah mempersiapkan mental bahwa kau mungkin tetap tak ingat meski mendengar tentang permen lolipop Alpenliebe."
"Kukira sebelumnya, perkataanmu tentang mengingat mungkin hanya untuk menghiburku, atau tidak ingin meninggalkan penyesalan di depan makam Tang Xin. Tapi... kau bahkan bisa mengingat kembali kalimat yang kau ucapkan itu persis sama, bagaimana mungkin?"
Du Yao mengerutkan alut.
Tidak dipahami mekanisme memori seperti ini:
"Mode pencarian memori manusia sangatlah buram. Selain itu, lupa adalah mekanisme naluriah dan perlindungan otak. Seiring waktu, manusia pasti akan melupakan banyak hal... Memori yang semakin jauh akan terlupakan lebih bersih tanpa rasa nyata."
"Tapi kau, sebelumnya jelas-jelas melupakan semuanya. Bahkan setelah Tang Xin menjelaskan panjang lebar kau tetap tak ingat. Mengapa hanya dengan mendengar kata 【permen lolipop Alpenliebe】, kau langsung teringat?"
Lin Xian menghela napas:
"Karena trauma psikologis."
？
Du Yao tak mengerti:
"Kenapa kau menyebut kenangan remaja seperti ini sebagai bayang-bayang? Bukankah karena Tang Xin kau jadi ingat permen lolipop Alpenliebe?"
"Bukan sama sekali."
Lin Xian menggelengkan kepala:
"Saat kau sebut permen lolipop, yang pertama kupikirkan benar-benar bukan Tang Xin, melainkan..."
"Gao Yang."
"Lalu melalui Gao Yang, ingatan terus merambat dan berkembang... Akhirnya, memori tersembunyi tentang Tang Xin muncul."
？？
Du Yao benar-benar bingung, berbalik memandangi Lin Xian:
"Apa maksud semua kekacauan ini? Bisakah kau jelaskan dengan detail dari awal?"
"Begini ceritanya."
Lin Xian juga berbalik badan, menatap Du Yao:
“Alasan saya punya kesan mendalam terhadap permen lolipop Alpenliebe bukan karena Tang Xin, melainkan karena waktu itu Gao Yang melakukan hal yang sangat menjijikkan sampai-sampai… Sekarang saja saya ingat masih merasa mual、【membekas dalam ingatan】.”
Dia mulai bercerita pada Du Yao:
“Waktu itu ada pelajaran olahraga, Gao Yang cuma punya sisa uang jajan satu yuan. Dia kasih ke saya, bilang beliin dua permen lolipop Alpenliebe, mau traktir saya satu.”
“Lalu saya ke koperasi beli lolipop, lima ratus perak satu. Beli dua. Tapi karena kasih satu ke Tang Xin, tinggal satu. Langsung saya robek bungkusnya dan masukin mulut, bohong ke Gao Yang bilang harganya naik, uangnya cuma cukup beli satu.”
“Gao Yang tentu saja tidak percaya, langsung kejar-kejaran sama saya, maksa minta lolipopnya. Tapi kan udah lama saya hisap di mulut, masa dia berani minta? Begitu pikir saya waktu itu. Tapi… saya masih meremehkan batas kekurangan ajar si Gao Yang ini.”
“Gao Yang ngejar saya hampir setengah lapangan, langsung terjang dan banting saya ke rumput. Lalu… Waduh…”
Lin Xian memegang alut, merasa kembali terkena polusi mental:
“Lalu Gao Yang langsung membelah mulut saya, mengeluarkan lolipopnya, diayun-ayunkan, lalu dimasukin ke mulutnya sambil ngehisap pergi.”
“Ih——”
Du Yao mendengarnya sampai merasa jijik, wajah menyeringai penuh jijik:
“Ini terlalu menjijikkan! Kok berani-beraninya dia!”
“Saya juga kaget banget.”
Lin Xian mengangkat tangan pasrah dengan wajah polos:
“Saat itu benar-benar membuatku jijik. Aku baru saja menjilat, dia langsung menjilatnya juga. Kalau kau setidaknya membersihkannya dulu mungkin masih bisa ditolerir, tapi langsung dijilat dengan air liur yang masih menempel... Saat itu, ah, benar-benar ada perasaan ternoda.”
“Sudahlah, sudahlah.”
Du Yao memotong Lin Xian:
“Kau tak perlu menceritakannya dengan gambaran visual begitu, di otakku sudah terbayang jelas.”
“Temanmu ini... maksudmu ketua kelas kalian itu, benar-benar orang yang nekat.”
“Aku paham, karena kejadian ini terlalu berdampak psikologis bagimu, jadi begitu melihat atau mendengar permen lolipop Alpenliebe, kau langsung bereaksi berlebihan dan teringat Gao Yang.”
Lin Xian mengangguk:
“Sejak saat itu, aku tak pernah lagi makan permen lolipop. Benar-benar menjijikkan, makanya kukatakan ini menjadi bayang-bayang psikologis bagiku.”
“Baru saja, petunjukmu kembali memicu ingatanku. Rasa jijik itu langsung menyergap. Karena memorinya terlalu dalam, melalui gambaran visual itu aku teringat kejadian dengan Tang Xin, termasuk saat memberinya sebatang permen lolipop, semuanya kembali jelas.”
Setelah itu.
Du Yao tidak berbicara.
Dia jongkok, memandangi gundukan makam Tang Xin dan rangkaian bunga lili yang melambai di depan nisan sambil merenung.
“Kalau begitu...”
“【Memori yang hilang, memang bisa direkonstruksi melalui empati dan imersi total.】”
“Saat itu Tang Xin menjelaskan dengan sangat detail padamu, tapi kau sama sekali tidak merasakan resonansi. Namun dari permen lolipop... teringat Gao Yang... teringat kejadian menjijik yang membekas dalam ingatan... lalu teringat Tang Xin... tiba-tiba seperti mengalami langsung, ingatan yang sudah terlupakan itu kembali utuh!”
“Hm... memang cara berpikir yang bagus... stimulasi, asosiasi memori, amarah... amarah!”
Du Yao membuka matanya lebar-lebar, bangkit dengan cepat, dan menatap Lin Xian:
“Banyak orang tiba-tiba punya fobia ketinggian, tapi mereka sama sekali tidak ingat pengalaman apa yang membuatnya jadi begitu.”
“Meski ingatan saat itu telah hilang, perasaan takut akan ketinggian dan amarah itu masih tertinggal. Trauma psikologis... mungkin memang bisa didekati dari sudut pandang ini!”
“Cukup dengan stimulasi berulang, mengguncang emosi dan perasaan dengan kuat, mungkin benar-benar bisa membangunkan memori yang tertidur pulas!”
……
Du Yao terdengar tidak koheren.
Tapi Lin Xian kurang lebih bisa memahami, juga merasakannya.
Hibernasi memang menyebabkan kehilangan ingatan, tapi banyak bukti menunjukkan emosi dan amarah bisa bertahan.
Sebelum hari ini, Lin Xian menyebut fenomena ajaib ini sebagai 【Obsesi】.
Zheng Xiangyue punya obsesi, Kepala Desa Bermata Biru Nomor 17 punya obsesi, Lin Yu Xi yang kehilangan ingatan juga punya obsesi. Meski mereka sendiri tak tahu mengapa obsesi itu ada... tapi obsesi-obsesi itu benar-benar seperti terukir di tulang, mustahil dilupakan.
Jadi...
"Maksud Du Yao... mungkinkah dengan menstimulasi arah berlawanan dari obsesi, perasaan, dan amarah ini... kita bisa mengaktivasi kembali memori yang terlupakan?"
Naskah Helm Setrum Syaraf Otak karya Kaisar Gao Wen telah menyelesaikan bagian peralatan eksternal, tapi mentok di bidang syaraf otak, tidak tahu harus mulai dari mana dan bagaimana menyetrumnya.
Sedangkan sekarang dengan pencerahan Du Yao.
Mungkin.
Akan benar-benar membuka pintu gerbang ini!
"Terima kasih, Lin Xian."
Du Yao berkata dengan lembut:
"Tampaknya... ilham mendadak yang selama ini kita tunggu, bukan berasal dariku, melainkan darimu."
"Tidak."
Lin Xian menoleh, bersama Du Yao memandangi makam Tang Xin:
"Jika ingin berterima kasih, berterimakasihlah pada Tang Xin. Dialah yang memberi kita inspirasi, membuat kita bisa menangkap jerami terakhir ini."
Du Yao membungkuk merapikan kembali buket bunga lili itu, lalu berdiri:
"Ayo kita pulang, Lin Xian."
Tatapannya penuh tekad:
"Memecahkan bidang neurosains secepatnya dan menciptakan helm setrum syaraf otak... itulah penghiburan terbesar bagi Tang Xin."
Keduanya memandang sekali lagi ke belakang.
Membalikkan badan menghadapi mentari musim semi, meninggalkan sawah yang mulai ditumbuhi tunas.
……
Beberapa hari berikutnya, dalam mimpi, Lin Xian tetap mengendarai motor setiap hari, menjelajah tanpa tujuan.
Kiamat.
Inilah kiamat yang sejati.
"Tapi bukanlah kiamat bumi, karena semuanya terlihat begitu harmonis dan tenang, matahari bersinar terang, penuh kehidupan."
"Hanya saja... tidak ada manusia."
"Ini adalah kiamat yang khusus bagi manusia, dunia tanpa kehadiran manusia."
"Waduh!"
Ciiit——
Tiba-tiba, motor yang melaju kencang itu mengerem mendadak! Cakram rem mengeluarkan percikan api!
Lin Xian sudah terbiasa berkendara di jalan datar, selalu memencet gas hingga mentok, tapi sama sekali tidak menyangka...
Di depan dataran luas yang mulus, tiba-tiba muncul jurang raksasa yang dalamnya tak terlihat, seperti ngarai yang terbelah.
Karena topografi yang terlalu datar ditambah kecepatan tinggi dan kelelahan mengemudi, Lin Xian baru menyadarinya ketika sudah terlambat.
Tinggalkan motor!
Berkat latihan hidup-mati berkali-kali di Mimpi Pertama, Lin Xian melompat dari motor tanpa ragu, terguling beberapa kali di tanah sebelum akhirnya berhasil meraih batu dan berhenti.
Dia menengadah...
Motor yang telah menemaninya siang-malam itu seperti meteor yang menukik ke jurang tak berdasar. Suara benturannya baru terdengar lama setelahnya.
Lin Xian bangkit berdiri.
Berdiri di tepi jurang yang muncul tiba-tiba di dataran itu, menatap ke bawah.
Benar-benar dalam.
"Selamat tinggal, sang motor."
Katanya dengan lembut:
"Sampai jumpa besok."
Hari ini adalah pertama kalinya dia mengendarai motor ke arah barat daya.
Karena semua arah lain sudah dijelajahi, sesuai urutan penyisiran karpet, mulailah penyelidikan di sisi ini.
“Jurang seperti ini jelas berasal dari pergerakan geologis yang sangat intens, kemungkinan besar adalah gempa bumi.”
Lin Xian menganalisa.
Daerah Shanghai bukan wilayah rawan gempa, apalagi posisinya saat ini yang seharusnya berada dalam wilayah Fujian, gerakan lempeng tektonik apa yang bisa membentuk celah besar seperti ini?
Dari sudut pandang geografis, ini kurang realistis.
Jadi...
“Seharusnya ini masih dampak dari bencana super besar tahun 2600.”
Saat ini, dengan berbagai petunjuk yang tidak jelas, hanya bisa menyalahkan semuanya pada bencana super besar tahun 2600.
“Hah?”
Lin Xian memicingkan mata, melihat ke sisi lain celah bumi.
Menemukan.
Ternyata ada gua modern!
Dia segera berlari, mengurangi jarak lurus sambil mengamati dengan serius.
Itu bukan gua alami.
Lebih mirip pangkalan bawah tanah modern yang terkoyak dari tengah, dipaksa terbelah dua, patah di lembah.
Ketika akhirnya menemukan sudut pandang yang tepat untuk melihat peralatan di dalamnya...
Lin Xian membuka mata lebar-lebar:
“【Pangkalan Hibernasi Bawah Tanah!】”
Bisa dikatakan.
Ini adalah hasil terbesar dalam beberapa bulan terakhir!
Sebelumnya, Lin Xian bukan tidak pernah berpikir bahwa seharusnya ada pangkalan hibernasi bawah tanah di kedalaman bumi.
Namun.
Saat ini tidak ada referensi atau lift darurat di permukaan, sama sekali tidak bisa memposisikan lokasi pangkalan bawah tanah.
Apalagi, meski bisa memposisikan, apa gunanya?
Dia bahkan tidak punya sekop kecil, apalagi menggali puluhan atau ratusan meter untuk mencari pangkalan hibernasi ini.
“Ini benar-benar pemberian langit...”
Kali ini, memang mendapat berkah yang tak terduga.
2600, gempa bumi tak dikenal merobek bumi, juga membuat pangkalan hibernasi bawah tanah di depan mata ini terekspos.
Di dalamnya terdapat banyak kabin hibernasi.
Tapi tampaknya semuanya rusak parah, berantakan tidak beraturan, tidak yakin ada korban selamat. "Harus mencoba peruntungan."
Lin Xian menyatukan tangan dan bersujud, mengucapkan doa.
Di pangkalan hibernasi bawah tanah beberapa mimpi sebelumnya, mereka telah menggali Akademisi Gao Wen, Gadis No.17, Smith si Bodoh, Angelica.
Tidak ada jaminan.
Pangkalan hibernasi bawah tanah di ngarai retakan ini... benar-benar mungkin menemukan orang hidup!
Langsung eksekusi.
Lin Xian membangkitkan semangat yang lama terpendam, mulai mencari posisi untuk panjat tebing.
……
Bagi Pangeran Parkour Lin Xian, memanjat tanpa alat pengaman sudah menjadi gerak-gerik dasar selama mengabaikan nyawa dan tak takut mati.
Semuanya berjalan mulus.
Setelah menghabiskan waktu cukup lama, Lin Xian akhirnya tiba dengan selamat di mulut gua.
Masuk ke dalam melihat.
Benar.
Inilah pangkalan hibernasi bawah tanah yang familiar.
Hanya saja...
Agak mengerikan.
Di mana-mana terdapat puing reruntuhan dan dinding yang runtuh, tak ada satu pun kabin hibernasi yang utuh dalam jangkauan pandangan.
Mendekat terlihat, terdapat banyak tulang belulang di dalamnya.
"Bencana super besar tahun 2600 hanya berjarak 24 tahun dari sekarang, dalam lingkungan seperti ini, adanya tulang belulang yang tersisa sangatlah wajar."
“Manusia yang mati di permukaan bumi, tidak terkubur di bawah tanah dan terurai, pasti tulangnya diambil oleh binatang; setidaknya di pangkalan hibernasi bawah tanah yang runtuh ini... Ah bukan, kerangka utuh bisa tersisa.”
Lin Xian terus menyelusup ke dalam.
Orang mati, orang mati, orang mati.
Rongsokan, rongsokan, rongsokan.
Haih.
Semakin besar harapan, semakin besar kekecewaan.
Mungkinkah benar tak ada orang beruntung yang bertahan hidup?
Sampai pencarian di sini selesai, tak satu pun cabin hibernasi yang berfungsi utuh ditemukan.
Tak terkecuali, semuanya rusak akibat longsoran, wajar tak ada orang hidup.
Awalnya masih berharap bisa menemukan informasi berguna di lokasi penyimpanan.
Tapi sama-sama mengecewakan.
Mungkin di dunia masa depan ini, perkembangan teknologi sebelumnya sudah cukup maju sehingga... tak ada lagi yang menggunakan 《Buku Catatan Memori》kertas, semua beralih ke perangkat penyimpanan sebesar telapak tangan.
Dari bentuknya, benda logam hitam berat ini mirip harddisk eksternal.
Tapi tidak terlalu persis.
Port-nya juga berwajah asing bagi Lin Xian.
“Ini juga bisa disebut... dampak buruk kemajuan teknologi.”
Lin Xian menggelengkan kepala.
Melempar harddisk yang diambil dari tulang belulang asing itu ke lantai.
Jika semua orang bisa meninggalkan 《Buku Catatan Memori》, mungkin masih bisa menyelidiki beberapa informasi. Sekarang semua peralatan hancur, benar-benar mustahil.
“Tak ada harapan lagi?”
Tiba-tiba dia terpikir...
Masih bisa mencoba keberuntungan di 【seberang】.
“Karena celah ngarai, pangkalan hibernasi bawah tanah yang asli terbelah dua. Sementara bagian ini tidak membuahkan hasil, lebih baik periksa separuh bagian seberang.”
Dia kembali ke mulut gua, memandang ke seberang.
Di sana tumbuh banyak tanaman rambat yang menutupi mulut gua dengan rapat, namun dengan pengamatan cermat terlihat jelas bahwa memang masih ada separuh bagian lain pangkalan hibernasi bawah tanah.
“Jarak ini bisa dilompati.”
Lin Xian meregangkan tangan dan kaki.
Rantai-rantai tebal itu memberinya kemudahan, bahkan jika jatuh dari ketinggian rendah, selama bisa meraih tanaman rambat, bisa memanjat kembali.
Bagaimanapun kalau mati tidak masalah, bisa mulai dari awal lagi.
Dia mengumpulkan keberanian—
Lompat!
Dengan tenaga penuh, melayang melintasi ngarai, meraih dan memeluk tanaman rambat!
Meski sempat tergelincir beberapa meter sebelum stabil, selama bisa bertahan, sisanya mudah.
Langkah demi langkah dia panjat menggunakan kekuatan lengan, akhirnya berhasil memasuki separuh bagian pangkalan hibernasi ini.
Sama berantakan dan kacau-balau, banyak cabin hibernasi hancur oleh reruntuhan batu.
Namun.
Langit tidak mengecewakan orang yang bertekad.
“Orang hidup!”
Di sudut paling dalam dekat tembok... Lin Xian akhirnya menemukan cabin hibernasi yang masih berfungsi sempurna!
Dia buru-buru berlari mendekat.
Mengamati wajah yang terendam cairan pengisi hibernasi dalam pencahayaan minim:
“Ini lelaki yang selamat dari malapetaka...”
“Ah tidak, ini gadis.”
Pencahayaan sangat redup, Lin Xian awalnya tidak bisa melihat jelas fitur wajah dan rambut yang tertutup wig. Ini memang seorang gadis, terlihat sangat muda, mungkin sekitar tujuh belas-delapan belas tahun.
Dia membungkuk.
Memeriksa plat nama.
Tapi ternyata, plat nama yang terbuat dari paduan hafnium tak tergoyahkan justru tertancap ke dalam cabin hibernasi oleh batu yang jatuh, hanya menyisakan separuh di luar.
Gadis kecil ini benar-benar beruntung.
Sedikit saja, batu itu akan menghantam kaca cabin hibernasi dan mengubahnya menjadi tumpukan tulang belulang.
“……【Maimai】”
Lin Xian membaca namanya.
Nama gadis kecil ini seharusnya X Maimai, namun karena bagian depan plat nama tertancap ke cabin hibernasi, marga aslinya tidak terlihat.
"Nama yang sangat menyentuh hati."
Lin Xian menghela napas dengan tulus.
Di mimpi sepi yang telah ditelusurinya sendirian selama berbulan-bulan ini, bahkan menemukan orang hidup bernama "Papan Kayu" pun akan terasa mengharukan.
Yang penting masih hidup, orang hidup selalu menyenangkan.
Dengan santai dia menarik lokasi penyimpanan gadis 【Maimai】, terkejut menemukan...
Selain harddisk memori standar milik semua orang, di lemari nya ternyata ada tambahan naskah dilaminasi!
"Benar-benar malaikat kecil."
Lin Xian segera mengeluarkan naskah dilaminasi itu, akhirnya bisa melihat catatan versi kertas. Informasi apa yang dia tinggalkan?
Dengan penuh antisipasi dia melihat sampulnya—
《Kaisar Iblis Pemakan》
"Nama pena penulis: Maimai"
"Waduh."
Lin Xian menyandarkan kepala ke belakang, matanya terasa perih seperti kepedasan.
Ini judul novel fantasi kuno dari zaman apa?
Seketika itu, Lin Xian merasa bukan berada di tahun 2624, melainkan tahun 2004!
"Ini... gadis bernama Maimai ini sebenarnya dari era mana sih?"
Dengan perasaan penuh antisipasi.
Lin Xian membuka halaman pertama naskah, melihat profil penulis di sampul samping:
【Maimai, lahir tahun 2222 di Shanghai Tiongkok, gaya bahasa tajam, goresan pena menyentuh, jenius mengetik suci. Bersumpah akan menaklukkan kontrak dengan karya perdananya《Pemangsa Dewa Kegelapan》, mengguncang dunia sastra, membuktikan status dewa.】
"Apa-apaan ini?"
Lin Xian bingung memandangi tulisan itu.
Awalnya membaca deskripsi di depan, dikira penulis hebat.
Tapi setelah lihat bagian belakang...
"Belum tanda tangan kontrak?"
Ia memandangi naskah yang melintasi 400 tahun waktu ini dengan tak percaya, bingung bagaimana menilainya.
Ini novel web yang belum diterbitkan!
"Ah."
Lin Xian kehilangan semangat.
Andai saja ini novel urban modern, mungkin masih bisa dapat informasi latar zaman. Tapi nona bermarga Lin ini malah menulis novel fantasi... Apa gunanya?
"Mari kita lihat levelnya. Jangan-jangan benar-benar jenius web novel yang bisa langsung jadi bestseller?"
Lin Xian kembali membangkitkan harapan, membalik ke halaman berikutnya.
Dua karakter besar tertulis gagah, seakan tersambar petir——
《Prolog》
"Luar biasa..."
Lin Xian menarik napas dalam-dalam, gadis ini benar-benar menyeramkan.
Novel web yang Lin Xian baca saat SMP saja sudah tidak ada yang berani menulis "Prolog" seperti ini... Bukankah lebih baik langsung masuk ke alur cerita di awal?
Prolog semacam ini biasanya hanya dimiliki dewa penulis atau jadi standar karya gagal, ini benar-benar bertujuan menulis mahakarya abadi!
Ia tidak percaya dan membalik halaman sebelumnya, benar, ini memang gadis yang lahir tahun 2222.
Tahun 2222...
Mungkin aliran retro.
Lin Xian bersabar dan membalik halaman lagi.
Halaman berikutnya berisi "Prolog"——
【17 April 2025, kabut mistis Dewa Iblis secara diam-diam menyelimuti bumi, telah menjatuhkan hukuman kehancuran pada dunia ini... Namun, seorang pemuda terbuang yang dikutuk sekte, mengayunkan senjata ilahi sepanjang sembilan kaki, menantang takdir!】
"Ha?"
Lin Xian tertegun.
Buku ini...
Benarkah bisa populer?
Tidak.
Benarkah bisa dikontrak?
Ia sudah hampir tidak tahan melihatnya, langsung melirik ke sudut kanan bawah "Prolog", melihat kalimat khusus yang tercantum di akhir:
【——Kisah ini diadaptasi dari peristiwa nyata.】
Lin Xian kembali membeku.
"Pe... peristiwa nyata?"
Ia membaca ulang.
Dewa Iblis, sekte, senjata ilahi sembilan kaki...
Apa-apaan ini!
Ini peristiwa nyata?!!
Ini... peristiwa nyata tanggal 17 April 2025?
Lin Xian menutup novel nggak laku ini.
Mulai berpikir.
Hari masuk ke mimpi ini adalah 9 Maret 2025.
"Tinggal sekitar sebulan lagi menuju \'peristiwa nyata\' yang disebut penulis Mo Mo pada 17 April 2025—\'Kabut Dewa Iblis Turun, Menghakimi Kehancuran Dunia\'."
Brak brak brak.
Lin Xian mengetuk kaca cabin hibernasi:
"Sudah waktunya bangun, Mo Mo kecil... Aku penasaran bagaimana versimu yang amnesia akan menilai novel [Kaisar Iblis Pemangsa] ini. Jangan sampai nanti mukamu memerah."
Sambil berkata demikian.
Dia mulai mengoperasikan panel kontrol cabin hibernasi.
Dalam mimpi keenam, dia pernah melihat Dalimao membangunkan cabin hibernasi. Langkah-langkahnya tidak rumit, cukup dilihat dua kali langsung hapal.
Didi didi.
Beberapa bunyi notifikasi berbunyi. Penerangan kuning keemasan menyala di dalam cabin hibernasi, suhu cairan pengisi hibernasi pun mulai naik.
Program pembangkitan hibernasi mulai berjalan bertahap.
Harus diakui, baterai nuklir mini benar-benar luar biasa...
Andai saja dirinya tidak mencuri penemuan era baru ini, di mimpi kesembilan kali ini mungkin tak akan ada satu orang hidup pun yang bisa ditemui.
Kabut putih mulai mengembun di kaca cabin hibernasi.
Lin Xian juga bisa merasakan suhu permukaan kaca yang perlahan menghangat.
Akhirnya.
Setengah jam berlalu.
Gadis berusia tujuh belas-delapan belas tahun bernama Mo Mo di dalam cabin hibernasi...
Membuka matanya!
