Akhirnya selesai dibuat!
Karya pamungkas Kaisar Gao Wen, Lin Xian sudah menantikannya terlalu lama.
Tapi...
Setelah kegembiraan sesaat, yang menyusul adalah kekecewaan.
Karena telepon dari Liu Feng tak kunjung datang.
Artinya besar kemungkinan angka pada Zhong Ruang-Waktu tidak berubah, garis dunia juga tetap belum bergeser.
Ini terlalu sulit.
Mimpi kesembilan kali ini di garis dunia 0.0001764 benar-benar terlalu kokoh... Lin Xian telah menggunakan seluruh kemampuannya, tapi tetap tak bisa menembus elastisitas ruang-waktu.
Sekarang, benar-benar kehabisan akal.
"Tunggu saya di lembaga penelitian, saya segera ke sana."
Lin Xian berpesan, menutup telepon, lalu segera menghubungi ponsel Liu Feng.
"Halo?"
Suara Liu Feng di seberang sama sekali tak menunjukkan gejolak emosi.
"Ada di laboratorium?" tanya Lin Xian.
"Pasti dong!"
Liu Feng menjawab dengan logika yang tak terbantahkan:
“Selain laboratorium, kemana lagi saya bisa pergi? Biasanya kalau kau menelepon pasti ada urusan... Aku akan pergi melihat sekarang.”
Setelah berkata demikian, suara langkah kaki singkat terdengar dari telepon. Liu Feng berjalan ke depan Zhong Ruang-Waktu dan melirik:
“Tidak ada perubahan, angkanya masih sama seperti sebelumnya.”
Ah.
Lin Xian menghela napas panjang:
“Du Yao bilang, helm setrum syaraf otak sudah berhasil dibuat. Dia selalu sangat teliti dan detail, kecil kemungkinan melakukan kesalahan. Tapi... penemuan sehebat ini ternyata tetap tidak bisa membuat garis dunia melompat.”
“Kalau begitu aku tutup dulu, aku akan ke tempat Du Yao untuk mengecek.”
Tuuut.
Telepon dimatikan, Lin Xian menatap Zhao Yingjun:
“Sekarang benar-benar semua kartu sudah habis terpakai, kita tidak punya strategi lagi untuk mengubah masa depan... Di Mimpi kesembilan, aku hanya bisa menemukan seorang penulis novel yang nggak laku, tidak tahu apakah helm setrum syaraf otak bisa memulihkan memori berharga darinya.”
“Mengingat di tahun 2025 Du Yao sudah berhasil mengembangkan helm setrum syaraf otak, seharusnya di pangkalan hibernasi bawah tanah tahun 2624 sudah ada produk jadinya... Lagipula dengan alat semudah ini, manusia tidak perlu lagi buku catatan memori atau video memori.”
Zhao Yingjun mengangguk:
“Kalau begitu kau temui Du Yao dulu untuk mengecek situasi. Besok pagi kita bersama-sama menemui Chu Shanhe, tidak mengganggu rencanamu kembali siang hari untuk masuk mimpi dan menyetrum penulis novel itu.”
“Tapi bukankah besok sore kita ada janji dengan dokter kandungan?”
Lin Xian menjawab:
“Ahli yang khusus datang dari Beijing, ini pemeriksaan kehamilan terakhir, ingin dia memeriksa dengan teliti. Jadwalnya memang siang ini, saya akan menemanimu pergi.”
Namun……
Zhao Yingjun menggelengkan kepala sambil tersenyum:
“Saya masih bisa membedakan prioritas. Di momen krusial seperti ini, jika benar-benar bisa mendapatkan informasi penting dari mulut gadis bernama Mai Mai, mungkin masih ada kesempatan untuk mengubah masa depan.”
“Jadi jangan khawatir tentang saya, cuma pemeriksaan kehamilan, saya bisa pergi sendiri. Lagipula di perjalanan ada sopir yang mengantar.”
“Baiklah.”
Lin Xian memang ingin segera mencoba di mimpi:
“Kalau begitu kamu istirahatlah lebih awal, saya akan pergi ke Lembaga Penelitian Du Yao.”
……
Sekarang sudah jam 10 malam, gemintang bertaburan di langit.
Lin Xian keluar dari rumah Zhao Yingjun, naik mobil khusus yang dikemudikan Xiao Li, menuju lembaga penelitian.
Begitu masuk, langsung melihat Du Yao.
Keduanya berjalan menyusuri lorong sambil mengobrol.
“Sungguh berkat obrolan kita hari itu.”
Du Yao menoleh dan berkata:
“Memberikan inspirasi yang luar biasa. Dari ide itu, saya melakukan stimulasi pada area memori dan emosi otak, ternyata menemukan sinyal feedback serupa... Lalu dengan meniru persis seperti naskah yang kamu berikan, akhirnya berhasil membuat 【Helm Setrum Syaraf Otak】.”
Dia mendorong pintu laboratorium dan mengajak Lin Xian masuk.
“Di laboratorium tidak ada siapa-siapa,” Du Yao menjelaskan, dia hanya merekrut empat asisten mahasiswa S3, tapi tidak memberi mereka tanggung jawab atas bagian inti, sehingga helm ini masih dalam status rahasia dan tidak diketahui orang asing manapun.
Lin Xian melihat ke meja.
Di atasnya terletak peralatan mekanik berbentuk mirip "gurita", agak berbeda dengan bentuk helm yang dibayangkan; tapi secara garis besar terlihat konsepnya, yaitu memasang "gurita" ini di kepala.
Diangkat dan ditimbang, ternyata cukup berat.
“Ini digerakkan dengan apa?” tanya Lin Xian.
Du Yao menunjuk kabel listrik di samping:
“Bisa langsung menggunakan listrik rumah tangga 220V. Jika kau mau, bisa juga diganti dengan baterai, tapi itu sudah masuk ranah disiplin teknik, bukan keahlianku.”
Lin Xian mengangguk.
Asal bisa digerakkan baterai sudah cukup.
Kedepannya bisa dipasang baterai nuklir mini atau yang lebih besar, sehingga tidak hanya portabel tapi juga bisa disimpan lama, sangat cocok untuk pangkalan hibernasi bawah tanah.
“Bagaimana cara pakainya? Rumit tidak?”
“Tidak rumit.”
Du Yao menunjuk satu-satunya tombol di tengah helm:
“Sangat sederhana, cukup dikencangkan bagian bawahnya. Desain dalam naskah yang kau berikan sangat brilliant, bisa mengoreksi posisi setruman secara otomatis, luar biasa.”
“Boleh... aku coba?”
Lin Xian bertanya.
“Lebih baik jangan.”
Du Yao tersenyum:
"Pertama, mengapa saya mengatakan harus dikencangkan saat digunakan? Karena sensasi tersetrum oleh benda ini sangat tidak nyaman, tidak terhindarkan akan melawan atau kejang-kejang. Saat digunakan pada orang yang hibernasi dalam waktu lama nanti, saya rasa harus dipasang bersamaan dengan kursi pengekang."
"Kedua, kau tidak mengalami kehilangan ingatan akibat hibernasi. Bahkan jika digunakan, tidak akan ada efek. Jika kau ingin mengandalkan helm ini untuk mendapatkan memori yang terlupakan secara alami... lebih baik jangan main hitungan licik seperti itu, tidak mungkin berhasil."
"Prinsip kehilangan ingatan alami otak manusia berbeda dengan prinsip kehilangan ingatan akibat hibernasi, jauh lebih ajaib dan rumit, belum bisa dipahami pada tahap ini. Jadi, Helm Setrum Syaraf Otak ini hanya bisa digunakan untuk mengobati amnesia akibat hibernasi jangka panjang... sama sekali tidak efektif untuk kasus amnesia lain."
"Sayangnya inilah masalahnya. Saat ini, relawan dengan durasi hibernasi terlama di Akademi Ilmu Pengetahuan China belum mencapai dua tahun, belum memicu node amnesia... ini membuat kami tidak bisa menemukan subjek uji klinis."
Memang.
Mulai sekarang hingga delapan tahun mendatang, Helm Setrum Syaraf Otak ini sama sekali tidak berguna.
Baru pada 2033, relawan pertama di dunia yang masuk cabin hibernasi baru saja genap sepuluh tahun dan mulai kehilangan ingatan.
Verifikasi klinis pun harus menunggu sampai saat itu.
Tapi...
Lin Xian teringat penulis karya epik [Pemakan Langit Mo Di], Mai Mai.
Besok, gunakan dia sebagai bahan eksperimen.
……
Keesokan paginya.
Lin Xian membawa album foto, kaset VCD dari peti mati Zhang Yuqian, serta pemutar Panasonic dari keluarga Gao Yang, bersama Zhao Yingjun menuju Perkebunan Chu Shanhe.
Ia menyerahkan album foto Zhang Yuqian kepada Chu Shanhe dan Su Xiuying sambil menjelaskan sumbernya.
"Ini... Shanhe... ini..."
Su Xiuying memandangi gadis dalam album yang identik dengan putrinya Chu Anqing, bahkan tahi lalat air mata pun tidak meleset sedikit pun:
"Ini... Ini An Qing ya! Bukankah ini An Qing?"
Meski Chu Shanhe telah berpengalaman di dunia bisnis bertahun-tahun dan menyaksikan banyak situasi genting, saat ini melihat album ini tangannya bergetar hebat, wajahnya membeku:
"Lin Xian, apa yang terjadi?"
"Maaf, Tuan Chu."
Lin Xian lebih dulu meminta maaf:
"Sebenarnya album ini seharusnya sudah kami tunjukkan sejak lama, tapi waktu itu waktunya kurang tepat, dan kami belum menemukan pemutar untuk kaset VCD-nya... Jadi... Saya ingin menunggu sampai ada perkembangan dalam pencarian An Qing baru melapor, agar penjelasannya lebih jelas."
Ia mengatakan yang sebenarnya.
Kala itu, andai pun album ini ditunjukkan pada Chu Shanhe, apa gunanya selain membuat mereka cemas?
Saat itu dirinya sama sekali tak mengerti tentang Tiang Milenium, hanya bisa mengemukakan masalah tanpa solusi, malah menambah beban mental Chu Shanhe dan Su Xiuying.
Tapi sekarang.
Setelah usaha satu tahun ini, ia sudah banyak memahami Tiang Milenium. Setidaknya... sekarang saat bertemu Chu Shanhe, ia bisa memberikan solusi konkret, serta rencana dan harapan untuk menyelamatkan Chu Anqing.
“Gadis dalam foto ini, memang benar-benar mirip dengan Chu Anqing. Dia lahir pada tahun 1980, namanya adalah Zhang Yuqian...”
Lin Xian menceritakan secara detail kondisi Zhang Yuqian beserta kejadian malam ketika dirinya menghilang.
Kemudian.
Dia juga menghubungkan pemutar kaset VCD ke TV, lalu memperlihatkan rekaman Zhang Yuqian yang mengalami mimpi buruk.
“Mimpi buruk...”
Setelah menonton rekaman itu, Su Xiuying membuka mata lebar-lebar:
“An Qing... An Qing juga sering mengeluh mimpi buruk, tapi setiap kami tanya isi mimpinya, dia selalu bilang lupa.”
“Kami tak pernah menganggapnya serius. Lagipula... mimpi buruk itu hal biasa. Tidak mengganggu kehidupan maupun kondisi mentalnya, memang bukan masalah besar.”
Lin Xian mengangguk:
“An Qing pernah bercerita padaku di Jamuan Malam Tahun Baru waktu itu. Saat itu aku juga tidak memperhatikan. Baru setelah melihat kaset VCD ini aku menyadari masalahnya.”
“Setiap gadis Tiang Milenium tampaknya mengalami hal serupa - setiap malam bermimpi buruk yang sama; tapi begitu terbangun, dalam satu dua detik semua ingatan itu hilang tak berbekas.”
“Hanya dengan cara seperti dalam rekaman Zhang Yuqian ini, membangunkan mereka secara mendadak lalu langsung bertanya, baru bisa mendapat sedikit petunjuk.”
Su Xiuying mendengarkan dengan sangat serius.
Tapi... Chu Shanhe malah duduk membungkuk di sofa dengan kerutan di dahi.
Dia menengadah, menunjuk ke pemutar kaset:
“Lin Xian, tolong putar ulang kasetnya sedikit lagi. Aku ingin melihat bagian terakhir itu sekali lagi, tepat setelah terbangun dari mimpi saat bicara ngawur itu.”
Karena mesin ini tidak memiliki remote, Lin Xian bangkit dan menekan tombol di atasnya untuk memutar mundur, lalu memutar.
Di layar televisi.
Zhang Yuqian yang tertidur lelap kembali diguncang oleh sahabatnya, ditepuk alutnya, lalu dalam keadaan setengah sadar menyebutkan kata kunci seperti tahun 1952, awan jamur, koran, Einstein...
“Di sinilah!”
Chu Shanhe tiba-tiba bangkit, menunjuk Zhang Yuqian yang sedang mengucek mata di layar TV:
“An Qing... An Qing juga pernah seperti ini! Aku baru ingat!”
“Apa?”
Lin Xian juga ikut berdiri.
Ini petunjuk besar.
“Tuan Chu, maksudmu An Qing juga pernah bicara ngawur setelah terbangun tidur?”
Chu Shanhe mengangguk dengan wajah tegas.
Berbalik badan, memandangi Lin Xian:
“Itu kejadian saat An Qing masih sangat kecil, mungkin baru masuk SMP. Sepertinya saat liburan musim panas. Siang itu aku pulang dari luar dan melihat An Qing tertidur di sofa, TV-nya masih menyala.”
“Karena sebentar lagi ada tamu yang datang, langsung kuguncang An Qing untuk membangunkannya. Kubilang kalau tidur ya di kamar saja, nanti ada tamu datang. Karena pertama kali tidak bangun, kali kedua kuguncang lebih keras sampai akhirnya dia terbangun.”
“Waktu itu aku memarahinya, 'Tidur lelap sekali di siang hari, jangan-jangan semalaman main ponsel diam-diam?' Lalu...”
Chu Shanhe teringat detail-detail tentang Putri, menutup mata, menghela napas panjang:
"Kemudian An Qing setengah sadar berkata 'kembang api...', aku bertanya apa? Dia bilang lagi 'pengin lihat...kembang api...'. Lalu, benar-benar terbangun, persis seperti Zhang Yuqian di rekaman VCD itu, mengusap mata, menengadah dengan bingung, bilang tak ingat apa-apa."
Su Xiuying juga menoleh, terkejut:
"Ada kejadian begitu? Kenapa tak pernah kau ceritakan?"
Chu Shanhe menghela napas:
"Cuma mimpi, apa ini hal penting yang perlu dibahas? Lagipula kami selalu memanjakan An Qing, dia bukan tak pernah lihat kembang api."
"Hari pertama Shanghai Disneyland buka langsung kami ajak dia, setelah itu dia berkali-kali pergi dengan teman dan kerabat, pertunjukan kembang api di kastil itu mungkin sudah membosankan. Coba kau ingat, apa Anqing pernah bilang sangat ingin lihat kembang api setelah itu?"
Su Xiuying menunduk berpikir:
"Sepertinya...benar tidak pernah. An Qing jarang minta apa-apa ke kami, dan hampir semua keinginannya selalu kami penuhi."
Suara obrolan mereka, di telinga Lin Xian, perlahan menjauh.
【Kembang Api】.
Tambah satu kata kunci lagi.
Dan kata kunci ini tidak asing!
Di hari terakhir Mimpi Ketujuh, Lin Xian pernah bertanya ke CC:
"Jika suatu hari kau benar-benar bisa merayakan ulang tahun ke-20, hadiah apa yang paling kau inginkan?"
Saat itu, CC langsung menjawab tanpa berpikir:
"Kembang api."
“Saya sangat ingin menerima satu... kembang api yang benar-benar milik saya sendiri.”
Jawaban ini sangat mengejutkan Lin Xian.
Tak disangka, hadiah ulang tahun yang diyakini CC dengan begitu tegas ternyata hanyalah sebuah kembang api.
Setelahnya.
Lin Xian bertanya pada CC mengapa ingin kembang api, namun CC hanya menggelengkan kepala menunjukkan ketidaktahuannya:
“Tapi di otakku... selalu ada 【obsesi】 ini.”
Obsesi.
Apakah ini obsesi yang sama dengan Kucing Rhein Zheng Xiangyue, nama Pembunuh ruang-waktu No.17, dan balas dendam Angelica?
Lin Xian tak bisa memahami sumber obsesi kembang api ini.
Tapi hari ini...
Mendengar perkataan Chu Shanhe...
Petunjuk tentang Tiang Milenium mulai tersambung kembali.
Ada kembang api dalam mimpi Chu Anqing, ada kembang api dalam obsesi CC, ditambah montase kacau dalam mimpi Zhang Yuqian.
Hampir bisa dipastikan.
【Mimpi-mimpi Tiang Milenium ini... mungkin benar-benar fragmen dari mimpi yang sama, adegan yang sama, kisah yang sama.】
“Tuan Chu, Bibi Xiuying.”
Lin Xian tersadar dari lamunan, memandang keduanya dengan khidmat:
“Reaksi Zhang Yuqian dalam rekaman tadi, kalian juga sudah melihatnya, ditambah hal-hal yang kuceritakan bersama Yingjun... Kini semakin jelas bahwa tahun 1952 pasti terjadi peristiwa penting yang menjadi mata rantai munculnya Tiang Milenium dan segala keanehan ini.”
“Ini juga tujuan kami Yingjun dan saya mengunjungi kalian hari ini. Saya yakin Yingjun sudah memberitahukan... Kami berencana menunggu hingga para gadis ini dewasa, lalu masuk ke kabin hibernasi untuk berangkat ke tahun 2234, menggunakan mesin penjelajah waktu kembali ke tahun 1952 mencari yang sebenarnya.”
“Bersamaan, saya juga akan melakukan segala cara di tahun 1952 untuk menemukan petunjuk menyelamatkan An Qing, membawanya pulang untuk kalian.”
“Janji yang pernah saya ucapkan di sini, tak pernah sekalipun saya lupakan. Karena itu... saya harap kalian bisa memberi saya lebih banyak waktu, menunggu sebentar lagi. Saya pasti akan menepati janji untuk mengembalikan An Qing.”
Chu Shanhe maju mendekat, menepuk bahu Lin Xian:
“Lin Xian, saya dan Bibi Xiuying selalu mempercayaimu, tak pernah sekalipun meragukanmu.”
“Kami sangat paham seperti apa dirimu. Selama setahun ini saya sengaja tidak menelepon atau menagihmu – saya lebih dari siapa pun tahu seberapa keras usahamu.”
“Yingjun sudah beberapa kali datang sebelumnya, jadi kami sudah memahami situasinya. Sejujurnya, melihat kaset VCD dan album foto ini hari ini justru membuat kami merasa lebih tenang.”
“Tapi... Zhang Yuqian tetaplah Zhang Yuqian, An Qing tetaplah An Qing. Saya takkan pernah memaksamu, Lin Xian. Saya hanya berharap, suatu hari ketika kami terbangun dari kabin hibernasi...”
“【Yang kau kembalikan kepada kami adalah An Qing yang sejati.】”
Lin Xian mengangguk:
“Saya mengerti.”
Dia memahami maksud Chu Shanhe.
Yang diinginkan Chu Shanhe bukanlah Tiang Milenium, melainkan Chu Anqing – Chu Anqing yang memiliki memori dan kenangan masa lalunya.
Oleh karena itu, meskipun Chu Shanhe telah memahami bahwa dalam 3 tahun lagi, tahun 2028, akan ada bayi perempuan yang lahir di sudut dunia ini dengan wajah identik seperti Chu Anqing... dia tetap tidak mau terus menunggu di era ini.
Tidak ada artinya.
Meski wajahnya persis seperti Chu Anqing, itu bukanlah Chu Anqing yang sebenarnya.
Lagipula.
Bahkan jika ditemukan, apa gunanya?
Gadis Tiang Milenium yang lahir tahun 2028 tetap akan berubah menjadi serpihan bintang biru dan lenyap di tahun 2048, tak terhindarkan oleh hujan maupun angin...
Masakan harus membuat hati Chu Shanhe terluka lagi?
"Tenang saja Tuan Chu."
Lin Xian menatap mata Chu Shanhe, tatapannya penuh tekad:
"Keputusan Yingjun dan saya untuk hibernasi dan pergi ke tahun 1952 ini juga melalui pertimbangan matang."
"Bukan hanya untuk menyelamatkan An Qing, masih banyak hal penting lain yang harus kuselesaikan. Aku tak akan mengecewakan siapa pun."
Kiamat dunia、
Kepunahan umat manusia、
Cahaya putih penghancuran dunia、
Masalah-masalah inilah yang harus diselesaikan Lin Xian selangkah demi selangkah.
Cabut rumput sampai ke akarnya!
Tangkap pemimpinnya dulu!
Jika tidak bisa menangkap dalang di balik layar yang sesungguhnya, semua ini sia-sia belaka.
Akan ada korban Tiang Milenium berikutnya、
Akan muncul cahaya penghancur dunia berikutnya、
Akan terjadi kepunahan manusia berikutnya.
Harus menemukan [akar permasalahan] terlebih dahulu.
Hanya dengan menemukan sumbernya dan memberantasnya, kita bisa benar-benar menyelamatkan semua ini.
Chu Shanhe berjalan mendekati Su Xiuying.
Kembali duduk di sofa.
Memegang tangan istri, memandangi Lin Xian:
"Saat Undang-Undang Hibernasi Tiongkok《Undang-Undang Hibernasi》diresmikan beberapa waktu lalu, saya dan Bibi Xiuying sudah berdiskusi dan memutuskan untuk menyelesaikan urusan-urusan di sekitar, lalu masuk ke kabin hibernasi untuk berhibernasi."
"Di dunia yang kehilangan Putri, setiap hembusan udara terasa begitu berat, membuat kami sulit bernapas... Kami ingin langsung berhibernasi ke dunia tempat kau telah menyelamatkan Putri kami; hidup tanpa kehadiran An Qing masih terlalu menyiksa bagi kami berdua."
"Awalnya kami berencana memberitahukan ini setelah semua persiapan selesai, tapi mengingat kalian datang hari ini, lebih baik kami sampaikan sekarang."
Setelah jeda sebentar.
Dia dan istri saling berpandangan, lalu menoleh kembali dan melanjutkan:
"Kami sudah menyimpan uang yang cukup di akun hibernasi untuk kebutuhan seumur hidup. Karena itu, saya berencana menyerahkan Shanhe Group pada kalian untuk dikelola, ini juga... bentuk dukungan kami untuk karier dan Rencana kalian."
"Apa yang kalian lakukan sangat mulia. Meski tak tahu detailnya, saya yakin ini pasti usaha yang sangat terhormat."
"Saya tidak paham penelitian mesin penjelajah waktu, tapi pastinya butuh biaya besar? Walau tahu kalian tidak kekurangan uang, ini merupakan niat baik keluarga kami. Tolong jangan ditolak. Dukungan finansial adalah satu-satunya cara kami bisa membantu."
"Kalau mau menggabungkan Shanhe Group dengan perusahaan kalian atau cara lain... Saya serahkan sepenuhnya pada kalian. Kepercayaan penuh ini berarti saya tak akan ikut campur lagi."
“Lin Xian, kau juga jangan terlalu merasa terbebani. Kami bisa menunggu di cabin hibernasi. Saat kau berhasil menemukan An Qing, bawalah dia bersama…untuk membuka cabin hibernasi kami.”
Membayangkan adegan bahagia itu.
Chu Shanhe juga menunjukkan senyuman yang sudah lama tak terlihat:
“【Keinginan terbesarku saat ini adalah…saat membuka mata setelah terbangun, langsung melihat senyuman putriku.】”
