"Ah!!!"
Gao Wen diikat di kursi pengekang, memakai helm setrum syaraf otak berbentuk gurita, menjerit dengan suara yang mengerikan.
Seluruh tubuhnya gemetar, matanya terbalik putih.
Gambaran seperti lentera berputar di otaknya terus bermunculan—
"Ah!!"
Dengan jeritan terakhir.
Gao Wen berhenti gemetar, lampu merah di helm setrum syaraf otak berubah menjadi hijau.
Dia terengah-engah.
Menengadah.
Membuka mata lebar-lebar, memandangi ketiga pria di depannya:
"Terima kasih, aku... memang sudah memulihkan ingatan sebelum hibernasi, tapi dalam ingatanku, aku tidak mengenal kalian sama sekali."
"Kalian ini siapa? Dari penampilan kalian, sepertinya bukan pegawai pusat hibernasi... kalian ini siapa sebenarnya?"
Lin Xian tersenyum tipis, maju ke depan dan membuka tali pengikat di kursi pengekang Gao Wen:
"Siapa kami tidak penting, yang penting... Gao Wen, apa yang ingin kau lakukan sekarang."
Setelah semua ikatan dilepaskan.
Dia mundur selangkah, memandangi Gao Wen yang masih ketakutan:
"Apakah kau punya mimpi?"
Gao Wen seketika menahan napas, pupil matanya bergetar:
"Pernah, dulu pernah. Tapi setiap kali nasib bermain kejam, semua bidang yang kuminati selalu diambil orang lebih dulu, dan kebetulan yang aneh... cara berpikir mereka persis sama denganku."
“Termasuk helm setrum syaraf otak ini. Bentuk dan prinsip kerjanya jelas-jelas identik dengan konsep yang saya bayangkan, tapi... ini bukan penemuan saya. Alat ini sudah dibuat 200 tahun sebelum saya lahir.”
“Kalau cuma sekali dua kali mungkin masih bisa dimaklumi, tapi kalau terus-terusan begini, sungguh seperti ada tangan hitam takdir yang sedang mempermainkan saya! Karena itu saya masuk ke cabin hibernasi, ingin menghindari tangan hitam ini, pergi ke masa depan untuk mencari... makna hidup saya yang sesungguhnya.”
Di belakangnya.
Liu Feng dan Gao Yang mengencangkan bibir, berusaha menahan tawa agar tidak merusak suasana muram ini.
Lin Xian menepuk bahu Gao Wen.
Dengan nada berwibawa dia berkata:
“Benar, Gao Wen, inilah tujuan kedatanganku.”
“Sekarang, masa depan umat manusia, dunia kita ini, telah mencapai momen genting yang membutuhkan kehadiranmu; makna dan nilai hidupmu jauh lebih penting dari yang kau bayangkan.”
“Namaku adalah Lin Xian.”
Dia menggenggam tangan Gao Wen, membuat pertemuan bersejarah ini melintasi ruang-waktu dan menjelma dalam kenyataan.
Kemudian menatap mata Gao Wen, berkata dengan khidmat:
“Bergabunglah dengan kami, Gao Wen! Mari bersama-sama meneliti mesin penjelajah waktu, bersama-sama... menyelamatkan masa depan!”
……
Gao Wen mengedipkan mata dengan cepat.
Saudara sejiwa.
Saudara sejiwa!
Tak disangka, di detik pertama setelah terbangun dari hibernasi, dia langsung bertemu orang yang paling memahami dirinya!
“Mesin penjelajah waktu? Kalian juga meneliti mesin penjelajah waktu?”
Gao Wen semakin bersemangat:
“Ini juga keinginan saya sebelum hibernasi! Jujur saja, saya memang punya beberapa penelitian sekilas tentang mesin penjelajah waktu dan beberapa pemikiran yang belum matang... Benar-benar tak menyangka kalian juga sevisi misi.”
“Bolehkah saya tahu sampai tahap mana pembangunannya? Bisakah... bisakah kalian memberitahu atau memperlihatkannya? Lin Xian, saya sangat ingin bergabung dengan tim kalian. Semua peraturan kerahasiaan akan saya patuhi, saya hanya berharap bisa meneliti penemuan yang benar-benar berguna di era ini, mewujudkan cita-cita dan ambisi saya.”
“Tidak masalah.”
Lin Xian melambaikan tangan besar-besaran, menarik Liu Feng mendekat, lalu memperkenalkannya pada Gao Wen:
“Ini adalah penanggung jawab laboratorium Universitas Rhein, Liu Feng. Proyek mesin penjelajah waktu selalu menjadi tanggung jawabnya.”
Gao Wen dengan sopan membungkuk kepada Liu Feng:
“Guru Liu.”
“Tidak tidak tidak tidak tidak!”
Liu Feng kaget dibuatnya, mana berani menerima bungkukan dari sang Kaisar! Level kepantasannya tak sampai segini!
Buru-buru membungkuk lebih dalam:
“Guru Gao, Guru Gao, Andalah yang benar-benar seorang master dan senior!”
“Guru Liu, Anda terlalu memuji. Saya hanya junior.” Membungkuk X2
“Guru Gao! Anda adalah Kaisar!” Membungkuk X3
“Guru Liu.” Membungkuk X4
“Guru Gao!” Membungkuk X5
Lin Xian segera menarik keduanya:
“Sudah-sudah, mari kita berangkat. Ke laboratorium Universitas Rhein dulu, lihat prototipe mesin penjelajah waktu baru bicara.”
Kemudian.
Rombongan empat orang keluar, naik mobil, menuju Kampus Rhein.
Lin Xian menanyakan beberapa hal tentang Akademisi Gao Wen, terutama mengenai usianya yang terlihat hanya tiga puluhan, jauh lebih muda dari yang dibayangkan.
Ini juga merupakan Akademisi Gao Wen termuda yang pernah dilihat Lin Xian.
Mungkin karena masih muda, Gao Wen saat ini belum memiliki aura kaisar yang menguasai ribuan zaman, maupun keberanian seperti ayah baptis Kota Dosa.
Manusia semua perlu berkembang dan mengendap, tak terkecuali seorang kaisar.
"Gao Wen."
Lin Xian menoleh dari kursi depan, memandangi kaisar di masa kecilnya:
"Berapa usiamu sekarang?"
"Saya masuk cabin hibernasi di usia 35 tahun," jawab Gao Wen.
Lin Xian menghitung dalam hati.
Gao Wen lahir tahun 2182, melakukan hibernasi tahun 2217.
Penulis novel nggak laku itu mendeskripsikan bahwa manusia sama sekali tidak memiliki strategi menghadapi virus penekan hibernasi, dan juga tidak punya motivasi untuk melawannya. Jadi dalam sekitar 200 tahun, virus semakin melemah toksisitas dan penularannya, akhirnya punah dengan sendirinya.
Tahun 2025, 200 tahun, seharusnya tahun 2225.
"Jadi Gao Wen, sejak lahir kamu tidak pernah terinfeksi virus penekan hibernasi?"
"Bukan begitu."
Gao Wen menjelaskan:
"Meskipun di tahun 2182 saat saya lahir, toksisitas dan penularan virus penekan hibernasi sudah sangat lemah, tapi masih punya tingkat penularan sekitar 20%. Saat lahir saya memang terinfeksi, tapi tidak mempermasalahkannya."
“Selanjutnya, toksisitas virus semakin melemah, dan sudah jarang ditemukan di seluruh dunia. Mereka yang terinfeksi juga sembuh satu per satu karena melemahnya toksisitas secara terus-menerus... Memasuki abad kedua puluh tiga, virus penghambat hibernasi telah menjadi begitu lemah sehingga hampir mustahil bertahan hidup di luar lingkungan laboratorium.”
“Virus apapun bisa membunuhnya, sedikit saja suhu tinggi atau rendah langsung mati, sangat rapuh. Apalagi sistem imun dalam tubuh manusia, begitu lewat sedikit, virus penghambat hibernasi langsung terbunuh.”
“Saat saya masih kuliah, senior di lab virus setiap hari gemetaran membiakkan virus penghambat hibernasi dalam cawan petri. Siapa pun yang bisa membuatnya terus bertahan hidup pasti layak dapat penghargaan atau langsung diterima program doktoral.”
“Tapi... setelah bertahun-tahun bermutasi, virus penghambat hibernasi menjadi terlalu lemah. Bahkan di lingkungan pertumbuhan virus terbaik pun dia mati seenaknya tanpa alasan, membuat senior-seniorku putus asa.”
“Pada akhirnya, seperti awalnya manusia tak bisa menghentikan wabah virus, 200 tahun kemudian mereka juga tak bisa membuat virus bertahan hidup... Lucu juga kalau dipikir.”
Memang.
Lin Xian mengangguk.
Dari sisi ini, Gauss benar-benar menerapkan kesetaraan sampai ke akar-akarnya.
Manusia akan menua dan melemah, virus juga demikian.
Manusia punya batas kematian alami, virus pun punya.
【Kematian, memang merupakan kesetaraan paling mendasar bagi semua kehidupan; manusia, virus, bintang, alam semesta... semuanya memiliki batas usia yang telah ditetapkan sendiri.】
Dari sudut pandang pribadi, Lin Xian memang membenci Gauss.
Tetapi dari perspektif kesetaraan, dia juga tidak bisa mengatakan Gauss melakukan kesalahan apa pun.
"Aku mengerti."
Lin Xian berkata:
"Jadi, virus di dalam tubuhmu juga perlahan mati dan sembuh dengan sendirinya."
"Benar."
Akademisi Gao Wen mengangguk:
"Aku juga tidak tahu kapan sembuhnya, virus ini sama sekali tidak memengaruhi kesehatan tubuh, jika tidak hibernasi tidak ada Efek Samping sama sekali, jadi umumnya, tidak ada yang memperhatikannya."
"Bagaimanapun, ketika aku mulai putus asa terhadap dunia ini, kecewa, dipermainkan oleh tangan hitam tak kasat mata, dan berencana hibernasi... virus di tubuhku sudah lama hilang."
Sampai di sini, ia tak bisa menahan decak kagum, menghela napas:
"Lin Xian, sungguh berterima kasih padamu, telah mengizinkanku bergabung dengan tim mesin penjelajah waktu-mu."
"Bertemu denganmu hatiku jadi tenang, aku tidak lagi bertarung sendirian. Kurasa... tangan hitam yang mempermainkan takdirku itu, seharusnya tidak akan pernah muncul di sekitarku lagi."
"Hmm... tenang saja."
Lin Xian menenangkan:
"Tangan hitam itu, seharusnya juga tidak punya cara lagi untuk mengganggu."
Setelah berkata demikian.
Ia menoleh, memandangi deretan mobil yang melesat cepat di depan, mengingat usia beberapa orang saat ini.
Usia Liu Feng menjadi yang tertua, 37 tahun.
Tapi dia memang sejak awal yang tertua, karena lahir lebih dulu.
Berikutnya Gao Wen, 35 tahun.
Kemudian diri sendiri dan Gao Yang, 26 tahun.
"Elon Jusk tetap berusia lebih dari 50 tahun."
"Du Yao belum terbangun dan masih berusia 27 tahun."
"Inilah seluruh kekuatan yang ada di timku saat ini. Meski sedikit, kualitas lebih penting dari kuantitas. Setiap anggota adalah elite, setiap orang adalah peserta termasyhur!"
"Ah tidak."
"Dia menolehkan kepala, memandangi Gao Yang yang mendengkur di kursi pengemudi."
"Kecuali bocah gemuk itu."
……
"Tiba di laboratorium rahasia Universitas Rhein."
"Akademisi Gao Wen melihat mesin penjelajah waktu berwarna putih, langsung berlari cepat menghampirinya."
"Dia mengelus bodi pesawat."
"Memuji desain yang sangat brilian ini:"
"'Luar biasa, sungguh luar biasa... Terlalu sempurna, terlalu indah! Ini benar-benar [identik] dengan mesin penjelajah waktu yang kubayangkan!'"
"Batuk-batuk."
"Lin Xian maju ke depan, mencairkan kecanggungan:"
"'Begini maksudnya, para jenius selalu punya pandangan serupa. Keindahan selalu seragam, hanya keburukan yang beragam bentuknya.'"
"Akademisi Gao Wen langsung melewati Lin Xian, kedua tangannya menggenggam tangan Liu Feng erat-erat:"
"'Guru Liu, Yang Mulia benar-benar jenius sejati! Bakat langka di dunia!'"
"'Tidak-tidak-tidak.'"
"Liu Feng menggelengkan kepala keras-keras."
"Dia merasa sangat canggung. Andai kata Lin Xian tidak melarangnya memberitahu kebenaran pada Akademisi Gao Wen agar tidak patah semangat, Liu Feng sudah tidak sabar ingin mengungkapkan fakta sebenarnya."
"Sekarang..."
"Dirinya yang 'pencuri akademik' ini malah dipuja-puja buta oleh 'pemilik asli akademik' di sini. Alih-alih merasa senang, dia justru merasa sedang dipermainkan."
“Liu Feng berlinang air mata, melontarkan pandangan bertanya pada Lin Xian……bertanya kapan akhirnya bisa memberitahu yang sebenarnya pada Akademisi Gao Wen.”
“Lin Xian menggelengkan kepala.”
“Tentu harus diberitahu, tapi sekarang bukan saat yang tepat.”
“Gao Wen, mesin penjelajah waktu ini masih ada beberapa bagian kecil yang belum selesai. Modul kalibrasi perlu menunggu komet tiga bulan kemudian, sementara modul lainnya masih ada masalah desain kecil. Kami harap kau bisa membantu kami memecahkan badai ini.”
“Tidak masalah!”
Gao Wen menggulung lengan bajunya, sudah tak sabar ingin mengganti baju lab dan menunjukkan kemampuannya:
“Tenang saja, Lin Xian, Guru Liu Feng! Aku tidak akan mengkhianati kepercayaan kalian!”
……
Selanjutnya tinggal menunggu penyelesaian mesin penjelajah waktu dan kedatangan komet ke bumi.
Dua hal ini, Lin Xian sama sekali tak bisa membantu; Dalam mimpi pun sama, tak ada perubahan dari sebelumnya. Lin Xian masih mengendarai motor menjelajah ke arah lain, tetap tanpa hasil.
Dua bulan siang hari.
Setiap hari dia datang ke Kampus Rhein, berdiri di depan patung giok putih Zhao Yingjun dan Yu Xi. Bersama tempat sampah paduan hafnium berkilau perak VV, duduk di pot bunga depan sambil menatap mereka berdua seharian.
Seringkali, Gao Yang juga datang menemani.
Hari ini, cuaca cerah.
Dua manusia dan satu tong sampah duduk tenang di pot bunga, memandangi patung Zhao Yingjun dan Yu Xi yang saling bergandengan tangan menatap jauh ke depan.
Penuh keyakinan, tekad, dan keteguhan.
Matahari senja terbenam.
"Cahaya oranye hangat menyinari dua rektor Universitas Rhein, seolah membalut mereka dengan gaun tipis yang berkibar-kibar ditiup angin malam."
Gao Yang menyeringai, mematikan puntung rokok, lalu membuka tutup tempat sampah paduan hafnium VV dan melempar puntung rokok ke dalamnya.
Kemudian menghembuskan asap putih panjang sambil berbisik:
"Apa kau merindukan mereka?"
"Tentu saja."
Lin Xian tetap membeku:
"Awal-awal bangun dari kabin hibernasi dulu, aku belum terlalu merasakannya karena... di alam bawah sadarku, rasanya baru kemarin aku berpisah dari mereka, belum ada rasa nyata perpisahan."
"Tapi sekarang berbeda. Hari demi hari berlalu, perasaan terpisah ini semakin nyata."
Ia menggigit bibirnya, lalu melantunkan kisah dari mimpi ketiga yang pernah dibicarakannya dengan VV di depan patung kota langit:
"Jiwa tak lagi bertemu, bagai bintang yang tak bersua; Malam ini, malam apa lagi, bersama dalam cahaya lilin ini."
Jiwa tak lagi bertemu.
Inilah jarak terjauh.
Lebih jauh dari alam semesta, lebih jauh dari waktu, melampaui segalanya.
"Sebenarnya... ada satu hal lagi yang tak pernah kubicarakan."
Lin Xian menengadah, memandang patung Lin Yu Xi.
Yu Xi muda yang tergambar sedang menggenggam tangan ibunya, sama teguhnya menatap ke kejauhan.
Beberapa kali ragu untuk mengungkapkan.
Akhirnya Lin Xian berkata:
"【Yu Xi... apakah dia tidak memaafkanku, sangat membenciku?】"
Gao Yang tertegun:
"Kenapa kau berkata begitu?"
“Menurut saya pemikiranmu keliru, Lin Xian. Jika Yu Xi benar-benar membencimu, mengapa dia mau menjadi rektor Universitas Rhein? Jelas-jelas dia melakukan ini demi kamu.”
“Universitas Rhein didirikan oleh Zhao Yingjun, tapi yang benar-benar mengembangkannya adalah Yu Xi. Dia sangat paham arti penting universitas ini di masa depan dan betapa besar bantuannya bagimu.”
“Pasti dia sangat memahamimu, tahu bahwa ayahnya adalah pahlawan yang terpaksa pergi ke masa depan untuk menyelamatkan dunia. Makanya dia mengabdikan hidupnya mengelola universitas sebagai pondasi rencana masa depan kita.”
Lin Xian menggelengkan kepala:
“Bukan begitu maksudku, Gao Yang. Keputusan yang Zhao Yingjun dan saya buat dulu adalah dari perspektif orang dewasa, tanpa mempertimbangkan perasaan anak kecil.” “Dulu Kak Wang pernah bilang, dunia batin anak-anak itu sangat sederhana. Dunia dan hal-hal yang mereka miliki hanya segelintir... Justru karena sedikit itulah setiap helai dan detil menjadi sangat berharga bagi mereka.”
“Saya sepenuhnya memahami perasaan Yu Xi. Tidak masalah berapapun kebenciannya, sekalipun saya benar-benar menjadi pahlawan penyelamat dunia, umat manusia, dan masa depan seperti kata Zhao Yingjun... Tapi saya tetaplah bukan ayah yang kompeten.”
Gao Yang menepuk bahu Lin Xian:
“Kalau menurut logikamu, semua ayah yang pergi ke garis depan saat Tiongkok dalam masa perang dulu juga bukan ayah yang kompeten... Masak bisa seenaknya bicara seperti itu?”
“Yu Xi pasti akan memahamimu, kau harus percaya padaku. Bencana dan kehancuran negara adalah tanggung jawab setiap orang. Jika semua orang mengelak dan berkata akan mengorbankan dunia demi putri mereka, lalu siapa yang akan mengurus dunia? Kalau benar-benar perang, mau suruh siapa maju?”
“Saat negara kita sedang kesulitan dulu, para pahlawan yang menyembunyikan identitas di gurun untuk meneliti senjata nuklir—mana ada yang tidak meninggalkan istri dan anak? Mana ada yang tidak hilang kontak dua tiga puluh tahun dengan nasib tak diketahui? Tanpa pengorbanan mereka, mana mungkin kita bisa hidup seperti sekarang?”
Lin Xian tidak berbicara, terkekeh pendek:
“Aku tentu paham semua yang kau katakan. Ucapan hari ini hanya untuk kau dengar, sekadar curhat saja.”
“Alasan aku berpikir seperti ini karena Yu Xi tidak meninggalkan apapun untukku... Coba pikir, Yingjun meninggalkan surat yang membuatku tersentuh.”
“Tapi Yu Xi tidak meninggalkan apapun, bahkan sepucuk surat atau sepatah kata pun tidak... Aku sama sekali tidak tahu apa pemikirannya, ada yang ingin dia sampaikan padaku.”
“【Faktanya memang Yu Xi tidak meninggikan surat apapun untukku.】”
Gao Yang menggaruk kepala.
Mengangkat tangan pasrah:
“Ah, kalau begitu... Aku tidak tahu alasannya. Soalnya aku cuma bangun sebulan lebih awal darimu, dan sebelumnya juga tidak tahu Zhao Yingjun meninggalkan surat untukmu. Tempat sampah ini baru bisa diakses dengan password setelah bertemu denganmu.”
“Oh iya! Kalau mau tahu apakah Yu Xi meninggalkan sesuatu, bertanya pada siapa pun tidak akan berguna. Kau harus tanya pada ini——”
Sambil berkata, Gao Yang mengangkat tangan kanannya, mengulurkan jari telunjuk, menunjuk ke tempat sampah paduan hafnium VV:
“Dia menjaga di sisi Zhao Yingjun dan Yu Xi selama 200 tahun penuh, apakah Yu Xi benar-benar mengirim surat untukmu, pasti dia tahu!”
Seketika.
Lin Xian dan Gao Yang sama-sama menoleh, memandangi tempat sampah paduan hafnium VV yang terus membisu di sebelah.
Hm?
Siapa sangka!
Kali ini reaksi VV sangat aneh.
Dia tidak berteriak "sampah-sampah", juga tidak tetap dalam kondisi hang.
Melainkan...
Gemetar-gemetar, tersendat-sendat membalikkan badan, berusaha kabur diam-diam seperti tikus.
“Waduh!”
Gao Yang berteriak kencang:
“Dia merasa bersalah! Ternyata dia menyimpan rahasia! Cepat tangkap!”
Gao Yang melompat, menampar keras tempat sampah paduan hafnium itu.
Brak!
Suara berat bergema, Gao Yang menjerit-jerit sambil berguling-guling di lantai:
“Sakit sakit sakit sakit sakit! Pergelangan tanganku kayaknya patah! Gagasan siapa ini sih, buat tempat sampah pakai paduan hafnium buat apa?!”
Lin Xian buru-buru berdiri.
Dia juga menyadari keanehan VV!
Reaksi ini terlalu tidak wajar!
Kalau VV sebelumnya, pasti lagi-lagi mengandalkan tubuh paduan hafniumnya yang tak rusak, menabrak dirinya seenaknya, lalu memarahinya sebagai sampah.
Tapi perilaku kabur karena rasa bersalah seperti sekarang...
Mungkin benar seperti kata Gao Yang!
“VV! Berhenti!”
“Lin Xian melompat dua langkah besar ke depan, menarik tempat sampah paduan hafnium.”
“Kemudian jongkok, memeluk kedua sisinya, menatap mata VV yang memancarkan cahaya hijau:”
“Apakah Yu Xi sebenarnya juga menulis surat untukku?”
Tidak ada respons.
Tempat sampah paduan hafnium VV kembali seperti dalam keadaan hang.
“Kau bicaralah, Ah!”
Lin Xian tampak bersemangat, mencoba menggoyang VV, namun tetap tak bergerak.
Gao Yang menggeram dengan gigi terkunci sambil bangkit dari lantai, berdiri di belakang Lin Xian:
“Aku sudah tahu mesin sampah ini punya niat jahat! Pertemuan pertama langsung menabraku hingga terlempar! Lihat, sekarang dia merasa bersalah, pasti menyembunyikan sesuatu darimu!”
“【Dari reaksi tempat sampah brengsek ini, pasti Yu Xi juga menulis surat untukmu! Entah dimakan sendiri, atau dia main akal-akalan supaya kau tidak melihat!】”
“Tidak.”
Lin Xian menggelengkan kepala, berkata dengan tekad:
“VV sengaja melakukan ini.”
“Ah?”
Gao Yang penuh tanya:
“Maksudmu apa.”
Lin Xian berdiri, mengusap dagu sambil merenung:
“Gunakan otakmu, VV cuma robot tempat sampah. Jika benar-benar ingin menyembunyikan sesuatu, perlukah [berpura-pura] menunjukkan reaksi bersalah seperti ini? Apa bedanya dengan mengaku sendiri tanpa disiksa?”
“Jadi... tidak sulit dianalisa, VV sengaja melakukan ini! Dengan akting payahnya, dia ingin kita menemukan sesuatu, menyadari sesuatu!”
Gao Yang tercengang.
Mengerti:
"Aduh, kau benar juga. Cuma... aktingnya terlalu norak dan kaku. Tapi namanya juga robot idiot artifisial, ya segitu lah kemampuannya."
"Sampah! Sampah! Terdeteksi sampah!"
Tong sampah paduan hafnium VV menyeruduk liar, langsung menghantam Gao Yang hingga terpelanting ke pot bunga, lalu menjepit kertas kecil di tanah dengan capitnya dan memasukkan ke ubun-ubunnya sendiri.
Lin Xian memicingkan mata...
Tak mungkin salah.
Dia terlalu memahami VV.
Si drama queen ini, kalau benar-benar mau menyembunyikan sesuatu, pasti akan diam membeku pura-pura hang.
VV jelas-jelas sengaja dan disengaja.
Kalau begitu.
Apa alasannya?
Lin Xian kembali jongkok, menatap bagian kandungan VV - ruang penyimpanan tempat surat Zhao Yingjun sebelumnya disimpan.
Ia mencoba membukanya, tapi tentu saja gagal. Ini kan paduan hafnium.
“VV。”
Dengan lembut dia berkata:
"Yu Xi... pasti juga menulis surat untukku, kan?"
Robot idiot artifisial VV tetap tak bereaksi.
Lin Xian tahu.
Diam berarti mengiyakan.
"Baik."
Ia menatap mata bercahaya hijau tong sampah hafnium itu:
"Artinya, Yu Xi memang meninggalkan surat untukku. Tapi kau tak mau memberikannya sekarang. Atau mungkin ini bukan keinginanmu, tapi perintah Yingjun yang memasang program idiot artifisial agar surat itu tak sampai ke tanganku."
“Mungkin kau ingin memberikan【Surat Yu Xi】padaku, toh dalam kode dasarmu, prioritasku jauh melebihi Yingjun.”
“Hanya saja sekarang kau sedang menyamar sebagai idiot artifisial, jadi beberapa hal meski ingin dilakukan tak bisa... Kalau tidak, begitu kecerdasanmu terbuka, virus masa depan di jaringan akan menganggapmu sebagai target pemusnahan dan melenyapkanmu.”
“Apakah karena alasan ini VV? Kau juga ingin memberikan surat Yu Xi padaku, tapi sebagai idiot artifisial sekarang, kau tak bisa melawan program yang dibuat Yingjun dengan kemauan sendiri.”
Krek.
Capit paduan hafnium tempat sampah menjepit pergelangan kaki Lin Xian, suaranya sangat keras:
“Sampah! Sampah! Menemukan sampah!”
Hah?
Lin Xian menggelengkan kepala:
“Tidak? Kalau begitu aku akan menebak lagi.”
Dia melanjutkan perenungan dengan menunduk.
Sekarang, dia dan kecerdasan buatan super VV yang sedang menyamar sebagai idiot artifisial telah menjalin kesepahaman, bisa berkomunikasi.
VV diam, itu artinya setuju, menandakan tebakannya benar.
Jika VV berteriak "sampah", artinya tebakannya salah dan harus menebak ulang.
Bagus.
Saat Lin Xian mengetahui Yu Xi memang meninggalkan surat untuknya, perasaannya langsung membaik dan pikirannya cepat aktif.
Ada titik balik!
Bagaimanapun dilihat, surat yang ditinggalkan Yu Xi untuknya pasti tidak sederhana!
“Aku akan menebak lagi.”
Lin Xian mengelus ubun-ubun VV, merasa senang ditemani VV saat ini.
Otaknya mulai menganalisa dengan cepat.
"Jika."
Surat yang Yu Xi tinggalkan untuk dirinya sendiri, isinya tidak berbeda dengan yang ditulis Yingjun, sehingga seharusnya bisa langsung diperlihatkan padanya.
Entah Yu Xi membencinya, memaafkannya, mendorongnya, atau menerimanya... tidak ada alasan untuk menyembunyikannya.
Dia adalah putrinya dan aku ayahnya - ini hak komunikasi normal antara ayah dan anak. Yingjun pasti tidak akan dan tidak perlu menghalangi.
"Karena itu, bisa disimpulkan bahwa surat Yu Xi ini pasti berisi sesuatu yang luar biasa dan sangat penting."
"【Surat Yu Xi mungkin bukan sekadar komunikasi denganku, tapi juga menyimpan rahasia krusial!】"
Setelah menyampaikan dugaannya, Lin Xian menatap tempat sampah paduan hafnium.
Ternyata.
Pihak lawan dalam kondisi hang.
Artinya tebakannya benar.
"Sekarang, mari kita tebak alasannya."
Lin Xian berkata:
"Tadi kau bilang, alasan tidak menyerahkan surat itu bukan karena perintah Yingjun. Seharusnya ada cara untuk memperlihatkan surat Yu Xi padaku."
"Tapi meski begitu, kau tetap mematuhi Yingjun dan tidak memberikannya padaku. Ini berarti—"
"【Kamu dan Yingjun sepakat bahwa surat Yu Xi sama sekali tidak boleh diperlihatkan padaku di waktu sekarang, kalau tidak... akan menimbulkan konsekuensi serius.】"
Tempat sampah paduan hafnium tetap hang, seperti Ershazi.
Lin Xian tersenyum tipis.
Sepertinya dia mulai menemukan jejak.
Melalui kode rahasia dengan VV tadi, dia telah menganalisa beberapa poin kunci terkait《Surat Yu Xi》——
1、Yingjun jelas mengetahui isi《Surat Yu Xi》, namun menurutnya, dirinya sekarang tidak seharusnya melihat konten ini pada waktu ini. Ini mungkin alasan VV meningkatkan peralatan menjadi Dewar Paduan Hafnium, dirinya sama sekali tidak punya cara untuk mendapatkan《Surat Yu Xi》lebih awal... Apa harus membongkar paksa VV? Yingjun sangat paham bahwa dirinya tidak akan melakukan hal seperti itu.
2、Apa konten yang tidak boleh ditunjukkan sekarang? Yang bisa dipikirkan Lin Xian hanyalah【Hukum Ruang-Waktu】,【peristiwa besar yang mempengaruhi arah masa depan】,【informasi yang mengganggu rencananya】... Ini berarti, dalam kisah hidup Yingjun dan Yu Xi, pasti ada kejadian ajaib! Sama sekali tidak biasa seperti yang dideskripsikan sejarah!
3、Yingjun selalu orang yang sangat cerdas dan hati-hati, setiap tindakannya telah direncanakan matang-matang. Dia bahkan memiliki semua informasi yang dibagikan, sehingga... Keputusan Yingjun harus dipercaya mutlak, larangannya untuk melihat《Surat Yu Xi》sekarang pasti memiliki maksud yang sangat penting dan perlu.
“VV。”
Lin Xian berkata dengan lembut:
"Aku hanya perlu menanyakan satu pertanyaan terakhir."
"Aku ingin tahu, apa rencana Yingjun untuk《Surat Yu Xi》. Apakah dia akan memperlihatkannya saat waktunya tepat, atau... tidak pernah berencana memperlihatkannya sama sekali?"
Krek!
Capit paduan hafnium mengunci erat pergelangan kaki Lin Xian, tempat sampah mengeluarkan suara dengan volume yang belum pernah terjadi sebelumnya:
“Sampah！！Sampah！！Temukan sampah！！”
Lin Xian menepuk ubun-ubun VV.
Bangkit dari lantai.
Melihat ke atas patung giok putih mereka berdua:
"Saya mengerti."
Gao Yang merangkak keluar dari pot bunga, badannya penuh lumpur, mendekati Lin Xian:
"Sebenarnya apa yang terjadi? Kau mengerti apa?"
Lin Xian menghela napas panjang dari hidungnya.
Perlahan berkata:
"Yingjun mungkin telah menetapkan titik waktu atau syarat tertentu untuk VV, hanya setelah mencapai tahap itu saya bisa melihat 《Surat Yu Xi》."
"Ngapain sih!"
Gao Yang kesal:
"Surat putrimu untukmu, kenapa harus didahului oleh istrimu dan tempat sampah ini?"
Lin Xian menggelengkan kepala:
"Kalau Yingjun melakukan ini, pasti ada alasannya."
"Yang bisa saya katakan, Gao Yang, selama 200 tahun ini... tepatnya, dalam hidup Yingjun dan Yu Xi, pasti terjadi sesuatu yang sangat penting. Mereka juga memperoleh informasi yang sangat krusial."
"Tapi informasi ini, sama seperti gangguan terhadap masa depan dan garis dunia, sama sekali tidak boleh saya ketahui sebelumnya."
Gao Yang mengusap tanah di wajahnya:
"Lalu kapan baru boleh kau baca? Dasar... dibuat misterius begitu! Apa salahnya kalau kau tahu duluan? Ada hal apa yang lebih baik diketahui belakangan?"
Lin Xian tersenyum tipis.
“Dengan IQ Gao Yang, mungkin butuh waktu lama untuk menjelaskan logika ruang-waktu ini padanya, dan... mungkin akhirnya tetap tidak akan dimengerti seperti orang mengoceh tak karuan.”
“Kalau begitu, biarkan dia perlahan menyaksikan sendiri di hari-hari mendatang.”
“Aku tentu juga tidak tahu apa isi sebenarnya《Surat Yu Xi》itu, tapi...”
Tatapan Lin Xian penuh tekad:
“Aku memilih untuk percaya pada mereka, percaya pada Yingjun, percaya pada Yu Xi, percaya pada masa depan yang kami bangun bersama seluruh keluarga, percaya pada keajaiban yang tersimpan dalam surat Yu Xi ini...”
Dia berbalik badan:
“Ayo pergi.”
Tempat sampah paduan hafnium VV memutar roda rantainya, mengikuti Lin Xian dari belakang.
Gao Yang datang sambil marah-marah:
“Kau benar-benar mirip Huang Que, akhirnya jadi orang yang berbicara dengan teka-teki juga.”
“Tidak! Bukan hanya kau! Seluruh keluargamu, dari istri sampai para gadis, semuanya tukang teka-teki! Hei, hei, hei! Tunggu dua tong besi ini! Mau ke mana kalian?!”
“Melihat ke depan.”
Membelakangi senja, Lin Xian melambaikan tangan sambil terus melangkah:
“Yingjun yang sekarang mengetahui semua rahasia, dalam suratnya dengan tegas memberitahuku——”
“【Melihat ke depan, jangan menoleh, berani melangkah.】”
“【Masih ada seorang gadis yang terkurung dalam waktu, menungguku di ujung dunia.】”
“Kalau sudah dikatakan seperti ini, masih apa yang kita ragukan? Dia jelas tahu lebih banyak dari kita, tahu banyak informasi yang menjadi mata rantai penting. Jadi...dengarkan perkataannya, jangan curiga, maju saja dengan berani.”
Dia menengadah.
Melihat ke ufuk yang jauh:
“Besok, adalah hari di mana komet yang membawa Astatine-339 akan tiba di bumi.”
“Kita melawan waktu...”
“Mari berangkat!”
