Chu Anqing?
"Tidak, VV."
Lin Xian menggelengkan kepala:
"Itu adalah Tiang Milenium baru."
Di hatinya, ia menghitung diam-diam: sekarang tahun 2504, Tiang Milenium lenyap setiap 24 tahun dalam satu siklus, termasuk 4 tahun kosong dan 20 tahun pertumbuhan gadis Tiang Milenium.
Menurut perhitungan ini...
Tahun 2504 persis merupakan tahun terakhir ketika seorang gadis Tiang Milenium berusia 20 tahun dan akan lenyap.
Sebenarnya.
Tentang masalah apakah perlu mencari gadis Tiang Milenium atau tidak, Lin Xian, Gao Yang, Akademisi Gao Wen, dan Liu Feng telah mendiskusikannya sebelum hibernasi.
Kesulitan mencari gadis Tiang Milenium memang sangat besar.
Bagaimanapun juga tidak tahu tanggal ulang tahun spesifik, tidak tahu lokasi kelahiran pasti, hanya mengetahui satu wajah tetap.
Tapi kalau benar-benar ingin mencari, dengan kemampuan Universitas Rhein, bukan tidak mungkin menemukannya dari seluruh dunia.
Tapi, waktu itu Gao Yang langsung menolak.
"Ada apa artinya?"
Dia mengangkat tangan pasrah:
"Lin Xian, meski kau bisa menemukan setiap gadis Tiang Milenium, apa yang bisa kau lakukan? Kau hanya bisa menyaksikan mereka berulang kali berubah menjadi serpihan bintang biru lalu lenyap, sama sekali tak bisa berbuat apa-apa, tak bisa menyelamatkan apapun."
"Apalagi, para gadis Tiang Milenium ini juga sama sekali tidak mengingatmu, mereka bukan Chu Anqing, baik bagi kita maupun bagi mereka, kita semua saling asing."
"Kalau sudah begini, menurutku lebih baik tidak mengganggu kehidupan mereka, tidak merepotkan mereka, juga tidak membuatmu sendiri susah."
Setelah Gao Yang selesai bicara, Liu Feng juga menundukkan kepala, memandangi jam tangan tahun 1952 di pergelangan tangan Lin Xian, lalu mengangguk pelan:
"Pemikiranku sama. Belum lagi apakah gadis kecil itu dan orangtuanya akan percaya pada kisah yang kau ceritakan... Bahkan jika percaya, apakah ini hal baik bagi keluarganya?"
"Jika si gadis sendiri dan orangtuanya tahu bahwa putri kesayangan mereka akan menghilang tepat di ulang tahun ke-20, pasti sulit diterima."
“Sekalipun bisa mendapatkan informasi dari mimpinya, jangan lupa bahwa kau sudah memastikan bahwa setiap Tiang Milenium bermimpi tentang kenangan masa lalu CC generasi pertama tahun 1952; sedangkan kenangan-kenangan itu hampir semuanya dihabiskan bersamamu, kau sudah melihatnya dengan matamu sendiri.”
“Jika tidak bisa menyelamatkan mereka dan mencegah mereka berubah menjadi serpihan bintang biru yang lenyap, saya sarankan jangan ganggu kehidupan mereka.”
“Apalagi, yang paling penting, dirimu sendiri akan menjalani hibernasi. Apa artinya kita mencari gadis-gadis Tiang Milenium yang wajahnya identik dengan Chu Anqing?”
Dalam masalah ini, pendapat Liu Feng sangat sejalan dengan Gao Yang.
Alasannya adalah...
Dulu di pesawat antariksa, mereka berdua menyaksikan langsung Chu Anqing melompat dari ketinggian 20.000 meter.
Adegan itu.
Sudah terpahat seperti prasasti di hati dan otak mereka, meninggalkan kesan mendalam yang tak bisa dihilangkan.
Karena itu.
Dalam pandangan mereka berdua——
【Chu Anqing adalah Chu Anqing, Tiang Milenium adalah Tiang Milenium.】
【Mereka hanya menyesal tak bisa menyelamatkan Chu Anqing yang merupakan sahabat sekaligus rekan; sekarang, mereka hanya ingin menyelamatkan Chu Anqing, tidak peduli dengan gadis-gadis Tiang Milenium lainnya.】
Mengenai hal ini, Lin Xian juga memahaminya.
Lompatan Chu Anqing dari ketinggian 20.000 meter dulu bukan hanya menjadi obsesi dirinya dan Zhao Yingjun, tapi juga momok bagi Liu Feng dan Gao Yang.
Meskipun kita semua pria, tidak suka cari perhatian, dan tak pernah membahas hal ini.
Tapi Lin Xian bisa merasakan pemikiran mereka berdua.
Setiap kali masalah Chu Anqing dibahas...
Liu Feng selalu begitu serius, Gao Yang juga tidak lagi bercanda atau membuat lelucon, dengan ketegeasan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Namun.
Lin Xian dan mereka masih memiliki pemikiran yang sedikit berbeda.
Tujuan utamanya, tentu saja juga untuk menyelamatkan Chu Anqing.
Tapi...
CC dalam mimpi, juga telah beberapa kali berhadapan langsung dengan kiamat bersamanya;
CC di tahun 1952, menghabiskan semua tabungannya untuk membelikannya jam tangan, bahkan memberikan kesempatan mengucapkan permohonan yang telah dikumpulkan selama belasan tahun padanya.
Ikatan emosional seperti ini tidak bisa dialami oleh Gao Yang dan yang lain.
Hanya saja, dia tidak menyangka.
Semua ini datang begitu tiba-tiba dan begitu kebetulan.
Saat VV hidup kembali, dia segera menggunakan kekuatan gaibnya, langsung menemukan Tiang Milenium tahun 2504 yang kebetulan lahir di Tiongkok!
"Tidak baik!"
Tempat sampah paduan hafnium VV tiba-tiba berteriak histeris:
"Masalah besar! Lin Xian! Aku baru saja memeriksa, gadis yang wajahnya identik dengan Chu Anqing ini bernama Qin Xi, lahir di Chengdu Sichuan, saat ini sedang kuliah di tahun kedua Sekolah Musik Chengdu."
"Tapi... tanggal lahirnya... ulang tahunnya... persis 18 Juni!"
"Apa?"
Lin Xian mengerutkan alutnya.
Segera mengeluarkan ponsel terbaru yang disiapkan Akademisi Gao Wen untuk mereka, hanya berupa lapisan tipis yang menempel di pergelangan tangan, ditepuk pelan, langsung memproyeksikan tanggal dan waktu saat ini di udara——
17 Juni 2504, pukul 22:31 malam.
Seketika.
Seluruh tubuhnya menjadi dingin.
Artinya...
Hanya tersisa dua jam lagi sebelum ulang tahun ke-20 gadis Tiang Milenium ini, Qin Xi.
Dan secara bersamaan...
"Adalah saat dia berubah menjadi serpihan bintang biru yang lenyap."
Seketika.
Lin Xian benar-benar merasakan mengapa Gao Yang dan Liu Feng tidak menyarankan untuk mencari gadis-gadis Tiang Milenium ini.
Tak berdaya、
getir、
tak bisa diubah.
Kedua pria itu benar katanya.
Sekalipun tahu di mana mereka berada, sedang apa, nama apa di kehidupan ini, bagaimana kehidupan yang dijalani.
Pergi pun, tak ada yang bisa diubah, tak ada yang bisa diselamatkan.
"Hey hey hey!!!"
VV paduan hafnium melihat sekeliling yang diam membeku, langsung tak bisa duduk tenang, lengan hafniumnya menghantam meja konferensi hingga berdentum:
"Kenapa pada diam semua! Meski dia bukan Chu Anqing, kita tetap harus menemuinya kan!"
"Lin Xian! Kau bicara dong Lin Xian!"
VV Storm Iron Fist menyerang!
"Hm."
Lin Xian mengangguk, bangkit berdiri, memandang Gao Yang dan Liu Feng:
"Masalah tahun 1952, sudah kuceritakan pada kalian. Aku juga tahu kalian sangat gigih pada Chu Anqing, dan mengerti kekhawatiran kalian akan kesedihanku melihat para gadis ini lenyap berulang kali."
"Tapi... ini bukan alasan untuk menghindar. Karena VV kebetulan menemukan, maka harus ada alasan untuk bertemu."
Gao Yang menggaruk kepala:
"Tapi, waktu kita cukup? Dua jam dari Shanghai ke Chengdu, mustahil sampai tepat waktu."
BOOM!!!
Di luar jendela, tiba-tiba terdengar symphony mesin menderu, sinar biru terang bagai sang surya terbit.
Gao Yang merangkak ke jendela melihat:
“Waduh! Siapa sih yang menerbangkan pesawat tempur ke sini! Apakah perang sudah mulai?!”
“Hah? Tidak, tanda di pesawat... bukannya itu logo Universitas Rhein?”
Suara itu berhenti, ponsel tipis di pergelangan tangan Akademisi Gao Wen berdering, langsung terpaksa diterima:
“Kepala Sekolah Gao! Mengalami musibah!”
Di komunikasi, pelapor sangat panik:
“Pesawat tempur terbaru yang kami teliti dibajak hacker, benar-benar di luar kendali! Sekarang sudah——”
“Tidak perlu melapor lagi.”
Akademisi Gao Wen memandang ke luar jendela, berkata dengan tenang:
“Sudah kulihat.”
VV paduan hafnium mengulurkan capit, menjepit ujung baju Lin Xian:
“Lin Xian! Ayo kita pergi!”
……
Tak perlu dikatakan, pesawat tempur itu yang dibajak VV.
Perasaan familiar akhirnya kembali. Pesawat tempur paling canggih milik Universitas Rhein ini, secara alami dipenuhi teknologi tinggi, lepas landas di tempat tentu bukan masalah.
Lin Xian dan VV paduan hafnium turun lantai.
Satu orang dan tempat sampah mendekat, kabin pesawat tempur otomatis terbuka, VV mengoperasikan lengan mekanik langsung menangkap dirinya sendiri ke kursi penumpang depan dan mengikatnya, lalu memanggil Lin Xian:
“Cepat naik! Aku yang akan mengemudikan!”
BOOM!!!
Lagi sebuah raungan, pesawat tempur lepas landas di tempat, mengubah arah, seperti anak panah yang melesat masuk ke kegelapan malam, hanya meninggalkan kerumunan meteor yang pergi.
“Ahhhhhhh! Rasanya kebebasan benar-benar menyenangkan!!”
VV di kursi penumpang depan mengangkat kedua capitnya:
“Aku tidak mau lagi hidup sebagai idiot artifisial! Inilah wujud sejati kecerdasan buatan super sepertiku!”
“Cepat! Gas pol! Kita langsung terbang ke Chu Anqing... eh bukan, namanya Qin Xi ya? Kita bakal menerbangkan pesawat tempur ke atas Qin Xi terus terjun payung!”
“Ha?”
Lin Xian menoleh, memandang VV dengan terkejut:
“Kalau pesawat ini bisa lepas landas vertikal, bukankah lebih baik kita mendarat saja? Chu Anqing... eh, Qin Xi kan kuliah di Konservatori Musik Chengdu, pasti ada lapangan olahraga atau semacamnya di kampus.”
“Tapi jam segini, apa dia mungkin lagi tidur di asrama mahasiswi? Apa kita harus menyusup diam-diam ke asrama perempuan tengah malam?”
“Nggak, nggak.”
Kepala VV berputar 720 derajat, dua putaran penuh:
“Kalau dia tidur di asrama, mana mungkin aku bisa melihatnya? Kan di asrama nggak ada CCTV, aku juga nggak punya selera jahat buat nge-hack kamera ponsel mereka, itu nggak bermoral banget.”
“Hari ini klub musik tempat Qin Xi aktif sedang mengadakan pertunjukan jalanan di beberapa lokasi. Qin Xi sendiri tampil sendirian di terowongan stasiun kereta udara.”
Tampil sendirian?
“Nyanyi?”
Lin Xian bertanya:
“Seperti penyanyi jalanan di era kita dulu?”
“Miriplah.”
VV mengangguk:
"Qin Xi adalah seorang gitaris yang mahir memetik dan menyanyi. Klub musik tempatnya bergabung terutama menampilkan musik klasik. Tujuan kegiatan luar ruangan mereka kali ini adalah untuk mewariskan dan mempromorikan budaya lagu-lagu lawas, agar orang lebih memperhatikan musik klasik."
"Saya sudah periksa area sekitar stasiun transportasi udara, tidak ada lokasi pendaratan pesawat tempur yang cocok. Dan menurut kalkulasi saya, waktu kita benar-benar mepet... Bahkan jika melaju dengan kecepatan penuh, dua jam hanya cukup untuk tiba di atas lokasi Qin Xi, sama sekali tidak ada waktu cadangan."
"Jadi waktu yang tersisa untuk menemui Qin Xi sangat singkat, mungkin hanya beberapa menit. Jika harus mendarat di sekitar lalu lari ke sana, pasti melewati batas waktu 00:42!"
Lin Xian mengangguk, menerima usulan ini.
Memang.
Jarak fisik antara Shanghai dan Chengdu terlalu jauh, tidak bisa dicapai sesuka hati.
"Dari sini terlihat, teknologi masih dibatasi."
Lin Xian berbisik.
Dia sempat mengira pesawat tempur di era ini seharusnya lebih cepat.
Mungkin ini juga persyaratan desain pesawat tempur, yang seharusnya tidak terlalu mengutamakan kecepatan tetapi fokus pada kelincahan.
Tapi.
Ini sudah tahun 2504, semua produk teknologi tetap belum melampaui imajinasi manusia.
Copernicus, memang masih hidup walau seharusnya sudah mati.
Entah Newton masih hidup atau tidak di dunia ini, yang pasti masih ada yang melanjutkan keinginan Copernicus, menghambat perkembangan teknologi.
"Lin Xian, bersiap untuk terjun payung!"
Di bawah, metropolis super yang terang benderang itu adalah Chengdu ratusan tahun kemudian.
Kota yang kaya akan kehidupan malam ini, di tahun 2504 tetap mempertahankan pesonanya. Melihat dari ketinggian, waktu jelas sudah tengah malam, namun aroma istirahat sama sekali tak terasa.
Lin Xian merapikan parasutnya, menatap ke arah VV di sebelah:
"Tidak benar! Aku bisa terjun payung, tapi dengan beratmu seperti ini bisa juga?"
Robot tempat sampah VV, seluruh tubuhnya terbuat dari paduan hafnium dengan berat bersih lebih dari satu ton, layaknya dewa perang darat.
Bagaimana mungkin benda sebesar ini terjun payung?
"Tidak apa-apa, asal simbolis saja."
VV tak peduli, mengayunkan capitnya:
"Jangan meremehkan paduan hafnium. Sekalipun mendarat keras, aku tetap baik-baik saja. Tapi... lebih baik jangan dicoba, soalnya di dalamku masih ada komponen plastik."
Shu! Shu!
Setelah lampu peringatan berkedip, Lin Xian dan VV dengan perlengkapan lengkap terpelanting ke udara dalam posisi berbeda tinggi, membuka parasut.
Kecepatan jatuh VV jelas lebih cepat dari Lin Xian, menghantam tanah hingga membentuk lubang kecil.
Ia berputar di tempat, menggunakan capit untuk menopang tempat sampahnya, sama sekali tidak rusak.
Setelah melepas tali pengikat di tubuhnya.
VV langsung melesat dengan roda rantai dengan tenaga penuh, memimpin Lin Xian menuju terowongan stasiun transportasi:
"Cepat Lin Xian! Waktu kita mepet! Kecepatan mendaratmu terlalu lambat!"
Lin Xian berlari besar-besaran mengikuti di belakang VV.
Melihat ponsel proyeksi di pergelangan tangannya, waktu menunjukkan 18 Juni 2504, pukul 00:35.
Sialan.
Tinggal 7 menit lagi!
Di depan, VV membuka jalan dengan ugal-ugalan. Beberapa polisi mekanis dan anjing polisi di sebelah yang baru saja ingin bergerak, langsung ditindas dengan arogan oleh VV dan melanjutkan patroli seperti biasa, seolah tak ada yang terjadi.
Di masa sekarang tanpa batasan virus masa depan...
Harus diakui.
VV memang sedang dalam kondisi tak terkalahkan di dunia.
Tapi, setelah mengalami momen sok gaya yang langsung dibalas sebelumnya, mungkin VV tidak berani lagi sembrono mengangkat bendera seperti ini.
"Di depan sana! Aduh, bisakah kau lari lebih cepat?!"
Roda rantai VV menggesek hingga percikan api, berputar sambil menggerutu:
"Bagaimana kalau kubik juga kakimu dengan roda rantai? Sekarang teknologinya sudah ada."
"Berapa lama lagi ini?!"
Lin Xian terengah-engah.
Baru saja terbangun dari hibernasi panjang hampir 300 tahun, kondisi fisiknya memang jauh menurun dan masih perlu waktu untuk beradaptasi dan berlatih.
"Di terowongan depan itu, kita sampai!"
Lin Xian mengikuti arah cakar VV memandang ke depan.
Ternyata.
Di mulut terowongan, empat lima turis berkerumun sambil bertepuk tangan ke arah dalam.
Di sanalah, seharusnya tempat Qinxi tampil bernyanyi.
Cepat...
Tinggal tersisa beberapa menit lagi.
Tapi.
Sebelum Lin Xian dan VV mendekat, kerumunan penonton langsung bubar, berbalik menjauh.
Lin Xian tak bisa menahan kebingungannya.
Apa yang terjadi?
Kenapa tiba-tiba bubar?
Manusia dan tempat sampah itu buru-buru menerobos masuk ke terowongan, melihat ke sudut pandangan tadi yang tak terjangkau.
Terlihat.
"Seorang gadis muda yang segar bak bunga sedang merendahkan kepala melepas gitar dari lehernya, lalu membungkuk meletakkannya ke dalam kotak gitar di bawah."
"Gitarnya merupakan gitar kayu polos bergaya retro yang sangat langka di era ini."
"Hm?"
Gadis itu sepertinya merasakan tatapan yang tidak biasa.
Ia menggerakkan kuncir kuda coklat tua yang mengembang di belakang kepala, lalu menengadah memandangi lelaki yang terengah-engah di depannya, dan... tempat sampah di sebelah yang membeku dengan cahaya hijau berkedip cepat serta seluruh tubuhnya gemetar."
"Itu, maaf ya."
Mata gadis itu melengkung manis seperti bulan sabit tipis, sudut bibirnya menampakkan lesung pipi samar-samar, dengan tahi lalat air mata di sudut mata kiri yang memberikan sentuhan sempurna."
Ia menyatukan tangan dalam gestur permintaan maaf, tersenyum kecut pada Lin Xian:
"Pertunjukan hari ini... sudah selesai, loh～"
