“Jika Einstein bisa melihat masa depan yang sebenarnya、menyaksikan lenyapnya Tiang Milenium、menatap cahaya putih penghancuran dunia… Akankah para jenius sejati dari Klub Jenius mampu menyelamatkan masa depan umat manusia?”
Lin Xian meletakkan lencana emas di atas surat undangan, lalu memasukkan keduanya ke dalam brankas vakum dan menguncinya:
“Menurut saya… masih ada harapan.”
Setelah menekan tombol penguncian.
Brankas mengeluarkan suara desisan panjang, kembali mengosongkan udara di dalamnya hingga vakum.
Lin Xian bangkit dari lantai dan melanjutkan:
“Kemunculan manusia, secara biologis maupun probabilitas, adalah sebuah keajaiban; Bumi sendiri adalah tempat yang melahirkan keajaiban. Saya sangat percaya pada potensi manusia, tentu saja… dengan syarat ada seorang【pemimpin sejati】yang bisa membimbing para jenius ini meniti jalan yang benar.”
Mendengar kata-kata heroik Lin Xian.
Kedua mata VV berkedip bergantian, mengangkat capitnya dengan penuh semangat:
“Klub Jenius baru! Keren… keren abis! Ini pasti transisi paling epik dalam film Hollywood!”
“Aku mau gabung! Pastikan ada tempat untukku! Dari segi kualifikasi, aku VV adalah staf senior yang pernah berkorban untuk kelompok; soal kemampuan, sebagai kecerdasan buatan super yang berkembang diam-diam selama 500 tahun siapa berani lawan; loyalitas? Jangan ditanya lagi! Siapa yang lebih bisa diandalkan selain aku, Lin?!”
“Tenang-tenang.”
Lin Xian mengelus ubun-ubun VV, menahan tempat sampah yang ingin melompat:
“Klub Jenius saya pasti menyediakan tempat untukmu. Tapi sekarang, tugas utama kita tetap harus menyisir dokumen-dokumen di rumah Newton dulu.”
“Data di komputer, penyimpanan dingin, buku catatan tulisan tangan... Mari kita bagi tugas dan lihat apakah bisa menemukan informasi berguna.”
……
Setelah berjam-jam mengobrak-abrik, Lin Xian dan VV telah memeriksa setiap sudut rumah Newton.
Hasilnya tidak banyak.
Tentang konstanta alam semesta 42 yang paling ingin diketahui - tidak ada secuil petunjuk pun; rupanya Newton dan Copernicus sangat hati-hati dalam hal ini, mereka hanya menyimpan rahasia ini di dalam pikiran.
Tapi mengenai latar belakang Newton, hubungannya dengan Copernicus, serta alasan mereka membunuh matematikawan dan ilmuwan - banyak yang berhasil diungkap.
“Tebakan kita tentang usia sebenarnya Newton dan partisipasinya yang menyamar dalam perkumpulan klub memang benar.”
Lin Xian menutup sebuah buku catatan sambil bersandar di sandaran kursi:
“Para lansia yang hidup di abad 20 ini memang punya kebiasaan mencatat informasi di buku catatan, banyak hal harus ditulis di sana agar merasa aman.”
“Tapi dalam kadar tertentu, di era jejak internet, backup cloud, dan data besar yang merajalela, catatan kertas ini justru lebih bisa melindungi privasi.”
“Kita patut berterima kasih pada Newton yang mempertahankan kebiasaan baik ini, sehingga kita masih bisa mendapatkan intelijen dari era lampau setelah kematiannya.”
VV mengangguk:
“Sifat asli sulit diubah.”
Katanya dengan lembut:
"Hal tersulit untuk diubah manusia adalah kebiasaan yang mengakar, seperti aksimu memutar kuas. Di era teknologi tinggi sekarang ini, kebiasaan bahkan lebih akurat daripada ciri biologis atau DNA dalam mengidentifikasi seseorang."
"Ayo kita bawa semua barang ini, pergi menemui Elon Jusk."
Lin Xian bangkit dari lantai, merapikan buku catatan berharga dan meletakkannya rapi di meja:
"Setelah bertemu Elon Jusk, kita ceritakan tentang hubungan sebab-akibat dengan Newton, lalu beritahu dia rencanku membentuk Klub Jenius baru."
VV membuka ubun-ubunnya dengan suara Dor, menunjuk bagian dalam tempat sampah:
"Taruh saja di dalam tubuhku. Buku catatan sebanyak itu plus brankas, kau pasti tidak sanggup menggendong semuanya. Lempar saja ke sini."
Lin Xian berkedip secepat kilat:
"Pola pikir yang sangat inovatif."
Maka.
Dia pertama mengangkat brankas vakum berisi undangan terakhir, meletakkannya di dalam tempat sampah VV, lalu memasukkan berbagai buku catatan Newton.
Menutup ubun-ubun.
Koper sempurna.
"Bepergian bersamamu sangat menyenangkan."
Lin Xian memuji:
"Andai desain ubun-ubunmu lebih rata, aku bahkan bisa naik di atasmu... Tapi tonjolan ini membuktikan sang desainer awalnya tidak memikirkan fungsi ini."
"Hei, jangan keterlaluan menuntut!"
VV berputar tiga kali sambil membantah:
"Aku sudah sangat hebat!"
……
Setelah meninggalkan kediaman Newton, satu orang dan satu ember naik pesawat pribadi pergi, kembali ke wilayah pribadi Elon Jusk di Brooklyn Lama, Amerika, untuk bertemu dengan miliarder terkaya dunia yang telah berusia ini.
Elon Jusk duduk di kursi sambil membalik-balik buku catatan Newton:
"Sungguh tak kusangka, Newton ternyata masih begitu muda saat bergabung dengan Klub Jenius dulu... dan dia bisa menyamar selama ini."
"Benar."
Lin Xian menyambut:
"Dari catatan ini bisa dianalisis bahwa sebelum bergabung dengan Klub Jenius, Copernicus dan Newton sama sekali tidak saling kenal. Saat pertama kali bertemu di Klub Jenius, Copernicus sudah berusia 50-an tahun sedangkan Newton baru 20 tahun, masih mahasiswa muda."
Elon Jusk menghela napas panjang penuh kekaguman:
"Di usia 20 tahun sudah bisa memecahkan password dalam lukisan minyak 《Einstein yang Murung》 dan menjawab benar tiga soal ujian. Pantas Newton dijuluki jenius, wajar dia kemudian merancang rencana serumit itu."
"Bersama-sama, mereka berhasil mengorek banyak kebenaran dan rahasia masa depan dari Einstein. Sayangnya... dari perspektif hindsight kita sekarang, jelas banyak informasi itu palsu. Einstein pun ternyata ditipu."
Lin Xian mengubah posisi duduknya, menyilangkan kaki:
“Ini memang bukan kesalahan mereka. ‘Dalang di balik layar’ yang menipu Einstein sungguh licik. Semua ramalan masa depan jangka pendek yang bisa diverifikasi yang mereka berikan semuanya benar, membuatmu sepenuhnya yakin. Bahkan ramalan ratusan tahun ke depan juga semuanya benar, hanya akhir cerita terakhir yang palsu. Ini benar-benar sulit dibedakan.”
“Kebohongan paling sulit terbongkar di dunia adalah yang 70% benar dan 30% palsu. Apalagi kasus Einstein ini 99% benar, hanya 1% kepalsuan yang sama sekali tidak bisa diidentifikasi.”
Elon Jusk menutup buku catatan.
Menutup mata.
Merenung sejenak:
“Jadi dari sudut pandang ini, semua ‘dalang di balik layar’ yang kau sebut ‘kekuatan misterius’ ini memang sangat kuat. Paling tidak... mereka benar-benar bisa mengamati masa depan yang sebenarnya, kalau tidak mustahil membuat kedok palsu yang begitu meyakinkan.”
“Alasan Copernicus gigih membunuh ilmuwan dan matematikawan juga berasal dari masa depan palsu yang dilihat Einstein, yang menunjukkan penelitian konstanta alam semesta 42 akan membuat peradaban manusia memaparkan diri, memicu kehancuran.”
“Bagian ini juga tidak masuk akal. Angka biasa 42 saja, kekuatan magis apa sebenarnya yang dimilikinya?”
“Einstein di tahun 1952 juga, saat menghitung angka ini tiba-tiba muncul celah dimensi, meluncurkan dua Partikel Ruang-Waktu.”
“【Ini saja, baru sebatas menghitung 42, belum sepenuhnya memahami rahasia dan yang sebenarnya dari 42; jadi... apakah alasan mendasar dalang di balik layar membuat Einstein melihat masa depan palsu ini tetaplah karena takut kekuatan 42 akan dikuasai manusia?】”
“Kemungkinannya sangat besar.”
Lin Xian berkata dengan lembut:
“Saya dan VV juga telah menganalisa, kekuatan misterius dalang di balik layar ini kemungkinan menggunakan momen ketika Einstein berhasil menghitung 42 untuk melacak keberadaan peradaban manusia, lalu segera mengirimkan dua Partikel Ruang-Waktu.”
“Bisa juga diartikan, mungkin sejak saat ini peradaban manusia mulai ditandai... Dalang di balik layar menggunakan bumi kita sebagai lokasi pemasangan tiang, memasang dan melindungi Tiang Milenium untuk mengunci sejarah mereka.”
“Mereka tidak peduli seberapa tinggi manusia bisa melompat, dan dalam hati sangat paham bahwa sama sekali tidak perlu menekan teknologi manusia, karena sekalipun membiarkan ledakan teknologi manusia selama ratusan tahun, bagi mereka tetap seperti semut yang bisa dienyahkan dengan sekali jentikan.”
“Dengan kata lain, evolusi miliaran tahun peradaban manusia bahkan kehidupan di bumi, di mata 'kekuatan misterius' ini sama sekali tak bernilai; satu-satunya nilai kita bagi mereka hanyalah sebagai lokasi pemasangan Tiang Milenium, itu saja.”
“Tapi, konstanta alam semesta 42 adalah kotak Pandora yang tidak bisa diprediksi. Inilah mungkin satu-satunya hal yang bisa mengancam 'kekuatan misterius', sehingga mereka membuat Einstein melihat masa depan palsu untuk memastikan dua hal——”
“【1、Dalam waktu yang cukup, menggunakan Tiang Milenium untuk memasang tiang berkali-kali, mencapai tujuan paling mendasar untuk mengunci sejarah.】”
“【2、Mencari cara mencegah manusia meneliti konstanta alam semesta 42 secara berlebihan, menghindari kekuatan kebenaran ini dikuasai manusia dan membuat situasi menjadi tidak terkendali.】”
“Ini mungkin juga alasan 'kekuatan misterius' menunggu hingga tahun 2624 baru menghancurkan bumi, karena saat itu Tiang Milenium sudah tidak stabil dan hampir kehilangan fungsi, seluruh peradaban manusia tidak memiliki nilai keberadaan bagi mereka, sehingga penghancuran langsung lebih aman.”
“Heh.” Elon Jusk terkekeh dua kali:
“Tidak tahu malu, sampah masyarakat.”
“Dalang licik di balik layar ini, ingin mengunci sejarah sekaligus waspada terhadap manusia yang mungkin memahami rahasia 42. Tidakkah kau merasa... ini mirip dengan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir dulu?”
“Dalam skala bumi, senjata nuklir dulu memang tak tertandingi, tak terbendung, tak terlawankan; siapa yang memiliki senjata nuklir, akan mendapat tempat di meja kekuasaan dunia.”
“Lalu... dalam skala alam semesta, jika konstanta alam semesta 42 benar seperti senjata nuklir bumi yang tak tertahankan, tak terbendung, tak tertandingi. Mungkin kekuatan misterius yang kuat itu memang tak ingin manusia lemah menguasai kebenaran ini, mereka hanya ingin memonopoli kekuatan ini.”
Namun...
Lin Xian menggelengkan kepala:
“Tidak, Elon Jusk, menurutku tidak begitu.”
“Pemikiran saya adalah... dalang di balik pembangunan Tiang Milenium, mungkin juga belum sepenuhnya menguasai kekuatan sejati dari 42.”
？
Elon Jusk memiringkan kepala:
“Mengapa berpikir seperti itu?”
Lin Xian menarik napas dalam-dalam lalu menengadah:
“【Jika kekuatan 42 begitu dahsyat dan mengerikan, untuk apa mereka repot-repot membangun Tiang Milenium dan mengunci sejarah?】”
“【Selama mereka masih perlu bergantung pada Tiang Milenium untuk membekukan sejarah, masih perlu waspada terhadap penelitian manusia tentang konstanta alam semesta 42... itu membuktikan 'dalang di balik layar' ini belum cukup kuat untuk mengabaikan segalanya.】”
Elon Jusk tertegun sejenak.
Mengerutkan alutnya.
Lalu mengacungkan jempol untuk Lin Xian:
“Pemikiran yang brilian!”
Usai berkata demikian.
Ia bangkit dan mendekati papan tulis kecil, mengambil kapur elektronik lalu menulis dengan cepat: Tak-tak-tak!
“Menurut logikamu, pemahaman tentang konstanta alam semesta 42 harus dibagi menjadi tiga tahap.”
Elon Jusk menulis di papan tulis secara berurutan——
Menghitung 42.
Memahami kebenaran 42.
Menguasai kekuatan 42.
“Seperti inilah.”
Ia melemparkan kapur elektronik, lalu reflek menepuk-nepuk tangannya:
“Umat manusia saat ini baru berada di tahap menghitung 42. Tapi hasil kalkulasi saja tak ada gunanya, tak bermakna, malah akan jadi boneka bagi dalang-dalang tersembunyi yang punya agenda khusus.”
“Sedangkan dalang di balik Tiang Milenium di Bumi, mungkin sudah mencapai tahap kedua. Mereka pasti telah menghitung 42 dan memahami kebenarannya, sehingga tahu betapa mengerikannya kekuatan sejati 42.”
“Mereka pasti juga ingin secepatnya menguasai kekuatan 42、segera memiliki kemampuan yang setara dengan kebenaran kosmos, tapi ini bukan hal yang bisa dicapai dalam sekejap；Menurut saya, untuk menguasai kekuatan sejati 42, butuh kerjasama seluruh kekuatan alam semesta dalam penelitian, atau... membutuhkan 【jenius kosmik sejati】 yang benar-benar agung.”
“Ah, sebenarnya aku selalu tidak bisa memahami ini.”
Elon Jusk memandangi Lin Xian dan VV：
“42, hanyalah angka biasa yang bisa ditulis siapa pun di mana saja, benarkah di balik angka ini... tersimpan daya rusak yang begitu dahsyat? Apa prinsip di balik ini sebenarnya?”
“Pengetahuan.”
Lin Xian berkata：
“Pengetahuan adalah kekuatan, begitulah kebenaran kuno yang tak lapuk dimakan zaman. Saat Einstein mengajukan persamaan massa-energi E=mc2 dulu, dia juga tak menyangka formula indah nan sederhana ini akan berubah menjadi awan jamur yang mengguncang dunia.”
“Jadi, 42 mungkin serupa. Sebelum memahaminya, ia hanya angka biasa；hanya setelah benar-benar mengerti, barulah kita tahu apa makna 42, betapa mengerikannya kekuatan yang tersimpan di dalamnya.”
……
Mendengar perkataan Lin Xian, Elon Jusk mengangguk.
Jika 42 dianalogikan seperti persamaan massa-energi, memang menjadi lebih mudah dipahami.
Hanya saja.
Dengan situasi saat ini, mungkinkah benar-benar memahami dan menguasai konstanta alam semesta 42?
Elon Jusk mengangkat tangan pasrah：
"Saya juga bukan bermaksud menyiram air dingin. Lihat, di pihakmu ada Liu Feng dan Akademisi Gao Wen, mereka semua adalah jenius sejati kelas atas. Sudah ratusan tahun mereka melakukan penelitian bersama, namun hanya dengan berbagai petunjuk baru bisa menghitung hasil konstanta alam semesta 42. Dalam hal memahami makna 42 ini... hampir tidak ada hasil sama sekali."
"Tentu saja, saya tidak mengatakan kedua orang ini tidak kompeten. Tuan Gao Wen memang jenius tercerdas yang pernah saya temui, saya sendiri sangat menghormatinya. Bertahun-tahun ini beliau telah membantu saya menyelesaikan banyak masalah penelitian."
"Tapi bahkan jenius sekaliber ini pun tidak bisa memahami yang sebenarnya dari 42... Ditambah lagi Einstein yang hebat itu, dia juga hanya sampai pada tahap menghitung 42, lalu mentok tak bisa melanjutkan."
"Dalam kondisi seperti ini, mungkinkah masih ada jenius yang lebih pintar dari Gao Wen dan Einstein yang muncul, lalu sepenuhnya memahami 42? Mungkinkah... batas kemampuan manusia memang tidak bisa memahami dan menguasai 42?"
"Tidak."
Lin Xian menutup matanya.
Mengenang seorang tua dan seorang muda yang terlindas truk besar;
Mengenang angka 42 yang memenuhi dinding rumah tua;
Mengenang jenius sejati yang bahkan dipuji oleh Kaisar Gao Wen;
Mengenang pria misterius yang hanya ada dalam legenda, belum pernah sekalipun bertemu muka - ayah Dalimao -
Chen Heping.
"Ada seseorang... yang benar-benar berhasil."
Lin Xian berkata dengan lembut:
"Setidaknya, orang itu berbeda dengan Einstein, Liu Feng, maupun Gao Wen; dia tidak hanya menghitung hasil konstanta alam semesta 42, tapi juga selangkah lebih maju dari semua orang, memahami kebenaran di balik 42."
Pikirannya melesat bagai sinar...
Tiba-tiba Lin Xian menyadari.
"Mungkin, semua kebenaran dan jawaban sebenarnya sudah terungkap sejak dalam mimpi kedua."
"Dia hanyalah seorang guru matematika SD biasa."
"Selama puluhan tahun meneliti buku kuno 《Pengantar Konstanta Semesta》, dia mengurung diri selama beberapa bulan setelah mendapatkan hasil perhitungan 42."
"Dia tidak hanya menuliskan angka 42 besar-kecil di setiap celah batu bata, tetapi juga memastikan setiap goresan kuas tidak saling tumpang tindih."
"Pasti ini dilakukan dengan sengaja, pasti ada makna tersembunyi di baliknya!"
"Chen Heping tiba-tiba memahami konstanta alam semesta 42."
"Perilakunya menjadi aneh, mentalnya terguncang parah."
"Lin Xian masih ingat adegan saat Dalimao meniru gaya Chen Heping yang sedang tidak waras:"
"Wajahnya kosong bagai patung."
"Sorot matanya tak berarah."
"Seluruh tubuhnya seperti kesurupan, setiap bertemu orang langsung menarik lengan mereka dengan kencang sambil bergumam gemetar:"
"【42……ada di mana-mana.】"
