“《Perjanjian Antartika》.”
Liu Feng melanjutkan perkataan Du Yao:
“Dengan penjelasan Ibu Du Yao ini, saya menjadi paham. Tidak ada tempat di bumi yang lebih khusus daripada Antartika, ini memang merupakan 【satu-satunya wilayah absolut murni】 di bumi selama ratusan tahun.”
“Selain Benua Antartika, semua wilayah lain di bumi telah diklaim kedaulatannya atau diduduki oleh suatu negara; Termasuk wilayah Arktik, juga sudah lama dibagi habis oleh negara-negara di lingkaran Arktik.”
“Tapi, tahun 1959, 《Perjanjian Antartika》 yang ditandatangani negara-negara besar dunia secara fundamental membatasi pengembangan dan pendudukan manusia di Antartika, semua aktivitas apapun yang dilakukan di Antartika dikontrol secara ketat.”
"Analisa Ibu Du Yao memang benar. Saat ini, bahkan puncak Himalaya, titik Nemo, dan dasar Palung Somalia pun sudah dibangun menjadi objek wisata dan terhubung jaringan komunikasi. Tak ada sejengkal tanah pun di bumi ini yang masih menjadi rahasia bagi manusia... kecuali [Antartika]!"
"Benar."
Cheng Qian mengangguk:
"Antartika memang tempat yang paling mudah terlewatkan. Bahkan aku dan VV pun tak bisa melakukan pemindaian mendalam di sana. Soalnya... karena batasan 《Pakta Antartika》, semua pembangunan bangunan non-ilmiah dilarang di sana. Makanya tidak ada jaringan, server, atau ruang server transit."
"Pos-pos penelitian di pinggiran Antartika memang bisa disusupi via jaringan satelit. Tapi tempat-tempat itu sudah lama diselidiki VV, dan juga tidak ada petunjuk tentang Galileo. Kebanyakan cuma laboratorium posko berbagai negara."
"Hm..."
Jusk mendengarkan perdebatan kerumunan sambil mengusap dagu, tenggelam dalam perenungan:
"Tapi bagaimanapun, Antartika tetap lokasi paling mungkin untuk persembunyian Galileo. Kurasa cara berpikir Ibu Du Yao ini tetap valid."
"Lagipula, 《Pakta Antartika》 itu ibarat pertahanan sempurna, perlindungan alami bagi Galileo. Seperti Brooklyn tempo dulu yang... Hmm... batuk-batuk."
Jusk buru-buru menutupi dengan batuk, nyaris membocorkan rahasia.
Maksudnya sebenarnya, selama ratusan tahun ini, kalau saja dia tidak membeli seluruh tanah Brooklyn, bahkan tempat persembunyian di bawah Peternakan Einstein pun pasti sudah ketahuan manusia.
Penggunaan lahan kota memang seperti ini, tak terhindarkan setiap puluhan tahun mengalami penggalian dan rekonstruksi; ditambah dengan ledakan populasi dunia sekarang yang membuat hampir semua area telah terjamah manusia, masih ingin menyembunyikan tempat perlindungan bawah tanah seperti di abad ke-21 adalah hal yang mustahil, sangat mudah terpapar.
Jadi.
Inilah alasan mengapa Elon Jusk berpikir kemungkinan besar Galileo bersembunyi di Antartika.
Alasan menggunakan batuk untuk menutupi tempat perlindungan rahasia Einstein adalah karena saat Lin Xian menceritakan kisah tahun 1952 tadi, dia juga menghindari inti masalah dan sama sekali tidak menyebutkan keberadaan tempat perlindungan ini.
Lin Xian tidak menyebut, Elon Jusk tentu juga tidak akan menyebut.
Sampai saat ini, ladang Einstein di Brooklyn Lama dan tempat perlindungan di bawahnya masih hanya diketahui oleh tiga orang: Lin Xian, VV, dan Elon Jusk.
……
Lin Xian melirik Elon Jusk, tentu memahami mengapa dia tiba-tiba berhenti.
Saat "menceritakan semua fakta" tadi, banyak bagian dalam kisah panjang ini yang hanya disinggung secara singkat.
Begitulah kisah tentang Einstein.
Sang pendiri Klub Jenius, orang tua yang berniat awal baik dan mulia namun tertipu ini, Lin Xian juga tidak menceritakan secara detail peristiwa saat dia menghilang.
Einstein sendiri sudah cukup menderita.
“Awalnya ingin menyelamatkan dunia dan masa depan, namun dimanfaatkan oleh kekuatan misterius sehingga berubah menjadi pendorong kiamat. Hal ini terlalu menyakitkan bagi Einstein. Lin Xian juga tidak ingin memperparah lukanya, jadi tidak mengungkapkan keberadaan tempat perlindungan bawah tanah.”
“Biarlah rahasia tetap menjadi rahasia.”
“Itu bisa dianggap sebagai sisa muka terakhir Einstein.”
“Jika demikian, mari kita jalankan dua misi secara bersamaan.”
Lin Xian mengangkat tangan, memberi isyarat agar kerumunan tenang untuk menyampaikan kesimpulan akhir:
“Saat ini, kita punya dua masalah yang harus diselesaikan: segera menemukan Galileo dan segera mengungkap kebenaran cahaya putih penghancuran dunia.”
“Sampai saat ini, banyak informasi masih berupa dugaan tanpa bukti. Untuk benar-benar memverifikasi jawaban, kita harus menemukan bukti terkait. Inilah target yang harus dicapai dalam beberapa bulan ke depan.”
“Peluncuran roket deteksi partikel ruang-waktu dan pencarian dini cahaya putih penghancuran dunia diserahkan kepada Jusk, Liu Feng, dan Akademisi Gao Wen.”
“Pencarian Galileo di wilayah Antartika akan dilakukan bersama oleh VV, Cheng Qian, dan Du Yao.”
“Mengenai lokasi persembunyian Galileo, sebenarnya saya punya wawasan...”
Lin Xian melirik sekeliling, lalu berkata perlahan:
“Waktu hibernasi Galileo lebih awal sedikit sebelum wabah virus Gauss merebak, juga lebih awal dari waktu hibernasi kita.”
“Ini membuktikan bahwa jika Galileo berencana berhibernasi di pangkalan rahasia Antartika, berarti pangkalan rahasianya telah dipersiapkan dan siap digunakan kapan saja.”
“Saya bahkan punya alasan untuk percaya, Galileo di tahun 2024 sudah menguasai metode untuk memicu bencana super besar, bahkan sudah selesai mengerahkan. Waktu peluncuran bencana super besar ini sepenuhnya bergantung pada perasaannya.”
“Entah tahun 2400 maupun 2600, semuanya adalah tahun bilangan bulat. Jelas rencana Galileo tidak terpengaruh faktor lain. Kalau dipaksakan mencari perbedaan antara dua bencana super besar ini... sepertinya daya rusak bencana tahun 2400 tidak sebesar tahun 2600, alasannya tidak diketahui.”
“【Jadi, mari kita pikirkan, dengan adanya batasan 《Konvensi Antartika》, mungkinkah Galileo memiliki kemampuan untuk membangun tempat perlindungan bawah tanah di area Antartika sebelum tahun 2024?】”
Du Yao menggelengkan kepala:
“Secara logika, ini tidak realistis. 《Konvensi Antartika》melarang siapapun melakukan pembangunan konstruksi di Antartika dengan alasan apapun, kecuali untuk penelitian ilmiah.”
“Tapi kegiatan penelitian pasti tercatat resmi, VV dan Cheng Qian tidak mungkin tidak menemukan dokumen terkait.”
“Jadi... ini juga menjadi titik kontradiksi. Jika Galileo benar-benar bersembunyi di Antartika, bagaimana tempat persembunyiannya dibangun?”
Lin Xian tersenyum tipis:
“Inilah hal yang ingin saya ingatkan pada kita semua——”
“《Konvensi Antartika》ditandatangani tahun 1959 dan mulai berlaku pada tahun 1961. Semua batasan dan aturan yang kita diskusikan tadi hanya membatasi tindakan setelah tahun 1961.”
“Perlu diketahui, eksplorasi manusia terhadap Antartika sudah dimulai sejak lama. Periode paling gila dan kacau seharusnya terjadi selama Perang Dunia II.”
“Di era penuh perang dunia itu, pasukan Jerman pernah beberapa kali diam-diam menjelajahi benua Antartika. Dokumen sejarah tidak mengetahui tujuan mereka, berbagai penjelasan bermunculan, bahkan beberapa di antaranya terdengar sangat fantastis.”
“Tapi kita tak perlu ikut campur. Saya yakin, di masa kacau tanpa batasan《Perjanjian Antartika》itu, pasukan Jerman - bahkan negara-negara lain - pasti melakukan ekspedisi yang tidak teratur dan kacau ke Antartika.”
“Maka, fasilitas pangkalan dan bawah tanah yang digali selama periode ini, semuanya termasuk rahasia negara masing-masing, tersembunyi dengan baik; meskipun banyak lokasi sudah ditinggalkan, tapi jika dijadikan pangkalan rahasia hibernasi Galileo, bukankah ini merupakan berkah tak terduga?”
Seketika, kerumunan tersadar.
“Alur berpikir yang brilian!”
Elon Jusk mengangkat jempol ke Lin Xian:
“Maksudmu - 【Galileo bukan membangun tempat perlindungan sendiri, tentu saja, setelah《Perjanjian Antartika》aktif, dia juga tak punya kemampuan itu; jadi, dia mencari jalan pintas dengan langsung menemui pangkalan eksplorasi Antartika negara tertentu yang ditinggalkan sejak Perang Dunia II, lalu menjadi benalu di sarang burung tekukur - menguasainya untuk dijadikan lokasi hibernasinya!】”
“Luar biasa... Dengan pemikiran ini, semua menjadi masuk akal. Memiliki pendekatan ini, pencarian kita terhadap Galileo di Antartika yang luas ini akan lebih terfokus.”
“Memang benar.”
Cheng Qian juga mengangguk setuju:
“Dalam kondisi Galileo tidak memiliki kemampuan membangun pangkalan rahasia Antartika, mencari pangkalan bawah tanah peninggalan Perang Dunia II yang telah ditinggalkan memang merupakan pilihan terbaik.”
“Selain itu, dari sudut pandang ini, Galileo sebenarnya sudah bisa mulai bertindak sejak lama. Tidak heran dia berhasil mempersiapkan pangkalan rahasia bawah tanah ini sebelum tahun 2024 dan siap dioperasikan kapan saja.”
VV mengangkat capitnya tinggi-tinggi:
“Pada masa Perang Dunia II, belum ada internet maupun perangkat penyimpanan elektronik. Semua dokumen rahasia berbentuk fisik kertas; dan Jerman melakukan pembakaran besar-besaran terhadap dokumen rahasia sebelum menyerah, membuat banyak sejarah menjadi kabur dan tak terpecahkan...”
“Jika dokumen yang dibakar itu benar-benar mengandung informasi tentang pangkalan rahasia Antartika, maka lokasi-lokasi yang ditinggalkan ini benar-benar menjadi misteri dunia yang tak diketahui keberadaannya, apalagi menemukan titik pastinya.”
“Mengerti! Tuan Besar Cheng Qian, Ibu Du Yao, mari kita ikuti saran Lin Xian untuk menyelidiki tempat persembunyian Galileo dari sudut ini! Bagaimanapun... Benua Antartika sangat luas. Jika harus melakukan pemindaian acak tanpa tujuan, sampai kapan kita bisa menemukannya?”
Du Yao dan Cheng Qian menyetujui rencana Lin Xian dan VV, lalu menerima tanggung jawab besar ini.
Hingga di titik ini.
Pertemuan pertama Klub Jenius Baru resmi berakhir.
Meski belum menghasilkan banyak kemajuan, setidaknya mereka sudah mulai berjalan di jalur yang benar dengan perencanaan terorganisir.
……
Setelah semua anggota pergi, hanya tersisa Lin Xian, VV, dan Liu Feng di ruang rapat.
Liu Feng menatap Lin Xian dengan senyum tipis:
“Aku pikir kau akan menyisakan tempat untuk Gao Yang. Bagaimanapun juga, klub kita ini sendiri hanyalah imitasi dan pengisi kekosongan. Menambahkan Gao Yang sebagai hiasan pun tak ada salahnya.”
“Lagipula Gao Yang adalah teman pertamamu, teman masa kecilmu, orang yang paling kau percayai sekaligus orang yang paling mempercayaimu. Jadi... aku cukup terkejut Gao Yang tidak datang ke perkumpulan Klub Jenius hari ini.”
Lin Xian menghela napas pelan:
“Aku sudah mengundangnya, tapi kau tahu... seperti biasanya Gao Yang yang enggan ikut diskusi kita sebelumnya... Dia punya kesadaran diri yang tinggi. Dia tahu tak bisa membantu, jadi memilih tak merepotkan kita dan menolak undanganku.”
“……”
Mengingat mantan sekutu dan partner ini, Liu Feng merasa getir, bingung, dan tercekat.
Selama ini dia selalu memperhatikan Gao Yang, mengawasi kondisi spiritualnya.
Di era ini.
Tahun 2504 yang jauh.
Bahkan para "jenius" sejati yang memikul misi pun sering merasakan kesepian, ketidakselarasan dengan dunia.
Apalagi... orang biasa seperti Gao Yang yang seharusnya hidup di era lama?
Tak pernah ada yang ingin mengisolasi Gao Yang.
Tapi...
Selalu gagal menemukan posisinya.
“Sudahlah.” Lin Xian menepuk bahu Liu Feng.
Mereka sudah menjadi partner pertarungan selama ratusan tahun. Bagai cacing di kandungan yang saling memahami, mana mungkin tak tahu isi hati satu sama lain?
Lin Xian tentu melihat kekhawatiran Liu Feng. Dia menghiburnya:
“Kau tak perlu khawatir sama Gao Yang. Dia seperti tardigrada, Si Kecoak yang tak bisa mati, dan kemampuan adaptasinya sangat kuat.”
“Mimpi kita mungkin mulia, seperti menyelamatkan dunia atau masa depan umat manusia. Tapi bagi Gao Yang... sebenarnya mimpi terbesarnya hanyalah berjualan mobil di dealer 4S. Hanya karena waktu itu ikut ke luar angkasa menangkap Partikel Ruang-Waktu dan melihat langsung Chu Anqing melompat dari pesawat, barulah muncul kegigihan 'harus menyelamatkan Chu Anqing' ini.”
“Sebenarnya Gao Yang sama sekali tak peduli dunia ini seperti apa, tak peduli masa depan, tak peduli Hukum Ruang-Waktu maupun konstanta alam semesta 42. Dia hanya ingin menyelamatkan Chu Anqing, melihat kembali senyum adik tingkat itu, lalu hatinya akan puas tanpa penyesalan.”
“Aku dan dia tumbuh besar bersama, aku sangat mengerti dirinya. Jangan lihat penampilannya yang sembrono dan tak berhati-hati, sebenarnya hatinya sangat peka dan punya rasa tanggung jawab. Masalah Chu Anqing melompat dari pesawat... sama sepertimu, itu selalu menjadi simpul di hati yang tak teruraikan baginya.”
“Hah.”
Liu Feng menggaruk kepala, lalu menggelengkan:
“Aku juga tahu Gao Yang takkan begini, tapi tetap saja, rasanya dulu kita bersama berhibernasi ratusan tahun demi tujuan yang sama, bertarung sepanjang jalan. Tapi sekarang, hanya Gao Yang yang semakin menjauh dari kita.”
“Jangan bilang aku cari perhatian, kau paham...”
Dia mengangkat bahu, memandangi Lin Xian:
“Aku cuma punya kalian beberapa orang sebagai teman. Jadi... setiap satu pun, sangat berharga bagiku.”
“Tenang saja.”
Lin Xian berkata dengan lembut:
“Gao Yang adalah saudaraku, sekali pun dia tidak datang ke rapat penting, semua hal ini tak pernah aku rencanakan untuk menyembunyikannya darinya.”
……
Setengah bulan kemudian, Universitas Rhein, kantin.
Gao Yang mengenakan seragam komandan tim satpam, memilih sebutir kacang tanah, lalu menunjuk Lin Xian dengan sumpit:
“Kau mau ke Antartika?!”
“Hm.”
Lin Xian meletakkan gelas anggur:
“VV, Cheng Qian, Du Yao bertiga bekerja sama, ketemu banyak dokumen kuno, akhirnya mengunci posisi di satu area—24 buah situs peninggalan instalasi militer Jerman era Perang Dunia II. Kami curiga Pangkalan Hibernasi Galileo tersembunyi di salah satunya.”
“Bukan itu.”
Gao Yang mengerutkan alis:
“Antartika, Kakak!”
“Ada apa dengan Antartika?”
Lin Xian menuangkan anggur penuh untuk Gao Yang, tersenyum sinis:
“Ini zaman apa lagi? Sekarang teknologi sudah begitu maju, kau masih berpikir ada bahaya? Wisata ke Antartika sama seperti ke Jiuzhaigou, cuma bajunya lebih tebal sedikit.”
“Tidak berbahaya?” Gao Yang mengangkat gelasnya.
“Tentu tidak.” Lin Xian juga mengangkat gelas.
Keduanya menyentuhkan gelas, lalu menenggak habis.
“Siapa saja yang pergi?” Gao Yang terus mengejar.
“Tim ekspedisi ilmiah dari pihak Elon Jusk, personel dan peralatannya sangat megah; lalu dari pihak Universitas Rhein juga ada tim besar; dari kalangan teman kita... aku, Elon Jusk, Du Yao, dan VV.”
"Ah, VV sebenarnya pergi atau tidak tidak ada bedanya, dia kan aliran data, ada jaringan pasti ada dia. Tempat sampah paduan hafnium itu tetap di Universitas Rhein. Kita bawa terminal jaringan satelit, sembunyikan VV di dalamnya saja."
Gao Yang mengecap bibir:
"Ini kan perjalanan jauh... Bahkan kalau dihitung dengan penerbangan luar angkasa dulu, ini tetap jalan terjauh yang kau tempuh seumur hidup."
Lin Xian tertawa terhibur:
"Apa-apaan ini? Kok tiba-tiba jadi mudah cemas begini."
……
Gao Yang memutar-mutar gelas alkoholnya, diam membisu.
Lama sekali.
Baru perlahan membuka mulut:
"Belakangan ini, aku sering mimpi buruk."
"Mimpi seperti apa?"
"Semua jenis ada."
Gao Yang berkata:
"Aku danmu kan berbeda, selalu mimpi yang sama terus. Mimpi burukku bermacam-macam, siang nonton film apa, malamnya mimpi serupa. Semua genre ada, tapi setiap mimpi bikin aku ketakutan."
"Dulu kau tidak pernah takut." Lin Xian terkekeh pendek.
"Itu dulu lah!"
Gao Yang merintih:
"Dulu itu zaman kita, penuh rasa aman. Bangun tidur langsung merasa berpijak di bumi."
"Tapi sekarang... Ah, bagaimana ya... Rasanya hidup ini seperti berkibar-kibar, dunia nyata pun tak beda dengan mimpi."
"Sudah-sudah! Jangan bicara ini lagi! Ayo minum! Ayo minum!"
Dia mengangkat gelas, menyodorkannya ke depan wajah Lin Xian:
“Kita sudah lama tidak minum bersama, hari ini harus mabuk sampai puas! Minum!”
“Minum.”
“Minum!”
……
Cahaya bulan tengah malam menyinari Universitas Rhein, menyelimuti patung giok putih Yingjun dan Yu Xi dengan lapisan kabut tipis.
Gao Yang semakin mabuk sambil terus minum, tangan kiri menggenggam botol alkohol, tangan kanan menarik lengan Lin Xian, memaksa berlari ke depan patung di gerbang Universitas Rhein sambil berteriak-teriak.
Lin Xian pun tidak bisa mendengar jelas omelan Gao Yang yang tak karuan.
Diam-diam menatap ke atas, memandangi patung yang sunyi, mengamati ibu dan anak perempuan yang membeku.
“Lin Xian!”
Gao Yang tiba-tiba berbalik badan, berjalan terhuyung-huyung mendekat, merangkul bahu Lin Xian:
“Dengerin aku, soal ekspedisi Antartika kali ini... jangan ikut.”
“Kau bercanda apa ini.”
Lin Xian tertawa pendek:
“Aku sebagai pemimpin proposal, masa diri sendiri malah mengundurkan diri?”
“Aku mohon.”
Lengan kekar Gao Yang semakin erat merangkulnya:
“Seumur hidup cuma ini permintaanku padamu. Mobil yang kau janjikan tak usah dibeli, dealer 4S yang kau janjikan tak perlu dibuka... kau tak perlu penuhi janji apapun, tapi untuk kali ini, kumohon... jangan pergi ke Antartika.”
Lin Xian diam, menatap Gao Yang yang mabuk berat.
Ia tak tahu apakah Gao Yang benar-benar mengkhawatirkannya;
Atau di bawah bayang patung Yingjun dan Yu Xi, tak ingin dia mengambil risiko;
Juga tak yakin, apakah besok setelah sadar, Gao Yang masih akan ingat semua omongan ngawur ini.
“Heh.”
Lin Xian terkekeh pendek:
“Seperti kata sebelumnya, Gao Yang, saya harus pergi... Kalau bukan saya, siapa yang bisa menggantikan?”
“Saya!”
Gao Yang menggelengkan kepala sambil berkata:
“Keluarga kalian sudah terlalu banyak berkorban untuk dunia ini. Tak mungkin semua risiko dan masalah selalu kalian tanggung sendirian.”
“Aku juga selalu ingin membantu... Tapi kau tahu sendiri, kemampuanku terbatas. Tak bisa berbuat banyak.”
“Sejujurnya, mimpi burukku belakangan ini membuatku sangat khawatir padamu. Apalagi rencanamu ke Antartika yang jauh itu. Lagipula, kau adalah pemimpin, komandan utama klub. Jika benar ada bahaya di sana... Bagaimana kelanjutan Klub Jenius jika sesuatu terjadi padamu?”
“Jadi...”
Gao Yang bersendawa alkohol, membuka mata merahnya yang lelah, menatap patung giok putih Zhao Yingjun dan Yu Xi:
“Jadi, Lin Xian... Biarkan aku juga berbuat sesuatu untuk dunia ini, untuk masa depan umat manusia, untuk keluargamu... dan untuk Chu Anqing.”
Tatapannya penuh tekad, berdiri tegak sambil menepuk dadanya:
“【Kali ini, tinggallah di sini. Aku yang akan ke Antartika menggantikanmu!】”
