Begitu niat Chen Qi bergerak, dua puluh tiga benih api sejati langsung beterbangan masuk ke dalam tubuh dua puluh ekor unggas itu.
Dua puluh tiga ekor unggas yang mendapatkan benih api sejati ini ramai berkicau kacau. Meski Beast Taming Sect tergolong sekte jalan suci, selain ilmu menjinakkan binatang mereka tak menguasai mantra lain. Inilah sebabnya mereka hanya bisa bertarung sengit dengan sekte kelas tiga seperti Heshan Dao tanpa ada yang bisa mengalahkan.
Meskipun Xiao Pingnan adalah murid sangat berbakat dari Beast Taming Sect, burung-burung peliharaannya tidak ada yang istimewa—hanya memiliki sedikit Energi Zhen, bahkan lebih buruk dari siluman bawahan Dawang. Satu-satunya keunggulan Beast Taming Sect adalah dalam memilih burung: mereka hanya memilih burung dengan bakat spiritual bawaan atau keunikan khusus, tidak ada burung biasa. Dalam hal bakat alami, burung-burung ini jauh melebihi siluman burung yang ditaklukkan Chen Qi.
Dua puluh tiga benih api sejati yang masuk ke tubuh mereka juga mengukir mantra Formasi Burung Gagak Api ke dalam diri burung-burung ini. Energi siluman tipis dalam tubuh burung-burung itu langsung tercerai-berai, tubuh mereka diramu oleh Energi Zhen Burung Gagak Api.
Tiga puluh Burung Gagak Api yang sebelumnya ditaklukkan Chen Qi, karena perbedaan bakat, memiliki sedikit variasi dalam bentuk transformasi—terutama dalam level kemampuan dan ukuran tubuh, tapi penampilan dasarnya serupa. Namun dua puluh tiga burung Xiao Pingnan ini semuanya istimewa: ada yang berbulu indah bak awan berwarna, ada yang bertubuh raksasa dan garang, atau memiliki spiritualitas yang lebih cerdas dari spesies sejenis. Saat Energi Zhen Burung Gagak Api menyusuri tulang dan mengubah bulu, perubahan pada dua puluh tiga burung ini tampak benar-benar berbeda.
Lima di antaranya mengalami transformasi paling mencengangkan.
Seekor burung yang awalnya mirip merak, setelah berubah memiliki aliran api menyala di tubuhnya. Di ujung ekornya, sembilan lidah api membentuk kipas, sementara lima bara api di kepalanya menyatu menjadi mahkota burung—tampak seperti bangsawan di dunia unggas, kemegahannya tak terlukiskan.
Masih ada satu ekor yang awalnya berbentuk seperti burung Peng raksasa, dengan tatapan perkasa menguasai kawanan burung. Setelah berubah menjadi Burung Gagak Api, warna bulunya yang hitam berkilau keemasan, kedua sayapnya terkembang dengan bulu-bulu besar yang memancarkan cahaya api berkilauan. Terdapat sekitar tujuh delapan gumpalan api yang mengambang-ambang di kedua sayapnya.
Ada satu ekor lagi yang awalnya berbulu lima warna. Setelah dimurnikan tulangnya dan diubah bulunya oleh Energi Zhen Burung Gagak Api, sementara burung-burung api lainnya berwarna hitam atau kemerahan, hanya dia yang tetap mempertahankan warna aslinya. Seluruh tubuhnya diselimuti nyala api yang bergulir-gulir di atas bulunya, bahkan wujud aslinya tak terlihat lagi. Hanya terlihat sesuatu seperti batu akik lima warna yang berguling dalam bola api, terlihat sangat misterius.
Dua ekor burung lainnya yang sebelumnya tak diperhatikan Chen Qi. Setelah berubah wujud, bulu mereka justru menjadi hitam legam. Biasanya burung gagak api yang baru bertransformasi hanya memiliki satu lapisan kekuatan magis, tapi kedua ekor ini seolah mendapat berkah khusus dengan harmonisasi istimewa terhadap kekuatan api sejati. Dalam sekejap, kekuatan mereka langsung menembus dua tingkat, bahkan menunjukkan tanda-tanda akan terus naik. Karena penasaran, Chen Qi memberikan mereka dua butir benih api sejati tambahan - toh dalam beberapa hari dia bisa memproduksi kembali. Kedua burung ini, dengan bantuan benih api tersebut, benar-benar mengalami terobosan hingga mencapai tingkat kelima kekuatan Formasi Burung Gagak Api.
Meskipun Burung Gagak Api yang baru ditaklukkan ini kualitasnya lebih rendah daripada tiga puluh ekor yang sebelumnya dijinakkan Chen Qi, si pencuri kecil ini tetap sangat gembira. Setelah tiga ekor Burung Gagak Api-nya dibunuh oleh Luan Xi, dengan tambahan dua puluh tiga ekor ini, total hewan peliharaannya kini mencapai lima puluh ekor. Dengan lima puluh Burung Gagak Api yang menemani latihannya, kecepatan latihan Chen Qi bisa lima puluh kali lebih cepat dari praktisi biasa.
Dengan tambahan dua puluh tiga Burung Gagak Api, dalam waktu kurang dari setengah hari Chen Qi berhasil menyempurnakan peracunan tujuh puluh dua gumpalan benih api sejati.
Meski Chen Qi masih bisa meracun lebih banyak benih api sejati, ia tidak melanjutkan untuk membuat lebih banyak, melainkan mulai berfokus meningkatkan setiap gumpalan benih api ke tingkat kekuatan magis yang lebih tinggi.
Huo Ya Zhen sendiri merupakan sebuah tradisi Jalan yang tidak memiliki tingkatan khusus. Dengan mengikuti langkah-langkah standar praktiknya, seseorang bisa melewati sembilan tahap melatih energi: (gerakan janin), (masuk ke meridian), (indra keenam), (memadatkan energi jahat), (memurnikan energi Gang), (terbentuknya eliksir), (dasar Jalan), (melepaskan karma), dan (pemurnian terakhir), hingga akhirnya mencapai pencerahan dan terbang ke langit. Namun berbagai mantra turunan dari Huo Ya Zhen semuanya memiliki tujuh puluh dua tingkat daya penghancur.
Kehebatan suatu mantra terutama ditentukan oleh tingkat daya penghancur yang telah dicapai dalam pelatihannya.
Contohnya kekuatan Panah Bulu Api, meskipun jumlahnya mempengaruhi efek mengalahkan musuh, tapi peningkatan tingkat mantra Panah Bulu Api memiliki dampak yang jauh lebih langsung. Jika Chen Qi bisa meningkatkan Benih Api Sejati ke tingkat keenam belas, kekuatan satu Panah Bulu Api saja sudah melebihi puluhan panah dengan mantra tingkat satu yang ditembakkan bersamaan.
Meski menggunakan 72 Panah Bulu Api, dia gagal menahan Luan Xi. Tapi jika tingkat mantranya mencapai di atas dua puluh, satu Panah Bulu Api saja cukup memberi pelajaran seumur hidup pada Luan Xi.
Setelah meramu Kitab Emas Formasi Burung Gagak Api, Chen Qi memiliki tujuan latihan yang sangat jelas. Dia memilih strategi optimal untuk menghindari pemborosan tenaga sedikitpun.
Li Yan-yan mengira Chen Qi akan bertingkah mesra bahkan melakukan hal memalukan untuk melampiaskan energi api saat dibawa ke kamar. Namun ternyata Chen Qi langsung sibuk berlatih. Setelah menunggu lama dan yakin tak ada niat mesra, rasa malu membuatnya pergi memerintahkan anak buah menyiapkan makanan. Sebagai putri bangsawan yang tak pernah menyentuh pekerjaan rumah, keterampilan masaknya nol, tapi memerintah pelayan dengan perhatian hangat adalah keahliannya.
Setelah memberikan beberapa instruksi pada anak buahnya, Li Yanyan hendak kembali ke kamar untuk menemui Chen Qi. Tiba-tiba hembusan angin tajam menyambar wajahnya. Dari sudut matanya, ia melihat sosok penyerang dan segera mengumpulkan energi Zhen sambil berteriak: "Hati-hati Chen Lang, Luan Xi datang menyergap lagi..." Pedang dan pisau menyembul dari lengan bajunya. 19 serigala abu-abu dan 6 roh burung suci terbang membentuk formasi atas-bawah, masing-masing mengaum dan melengking keras. Li Yanyan sadar kekuatan magisnya jauh di bawah Luan Xi, maka ia lebih mengandalkan teriakan prajurit roh ini sebagai alarm bagi Chen Qi.
Segala upaya Li Yanyan ini semata untuk melindungi Chen Qi. Si pencuri kecil yang selalu waspada ini langsung melepaskan 36 Panah Bulu Api begitu mendengar keributan di luar, meski tubuhnya belum sempat bergerak.
Mata Luan Xi dingin tanpa jejak rasa takut. Tangan mungilnya menggambar lingkaran lalu menepuk, melepaskan energi pedang yang dahsyat dan presisi. Sebagai kultivator tingkat awal, mustahil ia bisa menghasilkan energi sekuat ini. Ternyata Luan Xi menggunakan salah satu dari lima energi pedang warisan gurunya dengan tekad baja.
Luan Xi awalnya bermaksud menyisakan nyawa Chen Qi. Pertama-tama, biarkan Li Yanyan dan Shijie Yun secara sukarela menyerah dalam pelukan, terlibat asmara terlarang yang membara. Setelah mengumpulkan benih cinta yang sepenuhnya mekar dari kedua wanita ini, barulah memurnikan energi jahat Mie Qing Sha ke tingkat yang lebih dalam, baru kemudian mengambil nyawa Chen Qi. Bagaimanapun, standar dua wanita dari Gunung Lingjiu juga tinggi. Hanya pria dengan pondasi tertentu yang bisa membangkitkan benih cinta dalam diri mereka. Tidak semua pria bisa sepenuhnya mengkatalis benih cinta ini.
Namun setelah mengalami kerugian di siang hari, Luan Xi mengubah keputusannya. Baru setengah hari ia melatih energi untuk menekan luka-lukanya secara paksa, langsung menyasar untuk membunuh Chen Qi.
Kali ini Luan Xi tidak lagi meremehkan Chen Qi. Lima pedang Qi Mie Qing yang ditanamkan Shifu Luo Bingxin ke titik akupunturnya, dikeluarkannya satu lagi. Bertekad untuk menghabisi si bajingan Chen Qi dalam satu serangan.
Tiga puluh enam Panah Bulu Api yang dikeluarkan Chen Qi, semuanya berasal dari benih api sejati yang telah menaklukkan Burung Gagak Api. Daya penghancurnya jauh melebihi Panah Bulu Api biasa, hampir setara dengan 72 panah yang ditembakkan bersamaan. Tapi pedang energi Mie Qing yang dikeluarkan Luan Xi hanya berputar ringan, menyedot semua panah api ke dalam pusarannya. Dengan sekali hempasan energi pedang, semua panah itu hancur menjadi awan api berkabut. Dengan mengumpulkan tenaga, Luan Xi memuntir balik semua aliran api ini ke arah Chen Qi.
Panah Bulu Api Chen Qi menyambar lebih dulu, sedikit lebih cepat dibandingkan energi burung suci dari Pedang Lingjiu Li Yanyan dan roh serigala abu-abu di Pisang Serigala, bertabrakan dengan energi pedang pemusnah cinta Luan Xi. Meski Luan Xi ingin segera membunuh Chen Qi, benih cinta yang telah sepenuhnya terbangun dalam tubuh Li Yanyan adalah kunci latihannya. Maka awan api yang dipantulkan kembali energinya meleset sedikit, luput dari Li Yanyan.
Li Yanyan tahu dirinya tak sebanding Luan Xi, namun tetap melompat sambil mengeluarkan jurus pamungkas dengan pedang dan pisau. Sekte Lingjiu sangat menekankan seni bela diri murid-muridnya. Kemampuan pedang dan pisau Li Yanyan jauh melebihi Chen Qi. Ditambah Pedang Lingjiu dan Pisau Serigala yang termasuk alat ritual berkualitas, Luan Xi pun tak berani membiarkan serangan Li Yanyan mengenai dirinya. Dengan gerakan jari halus, ia mengalihkan senjata Li Yanyan, tubuh mungilnya berputar lincah menghindar lalu langsung menerjang Chen Qi di dalam kamar.
Melalui koneksi dengan Panah Bulu Api, Chen Qi telah menyadari niat jahat Luan Xi. Ia tak tahu bahwa dalam tubuh Luan Xi masih ada lima energi pedang pelindung dari Shifu. Hatinya berguncang melihat gadis ini yang dalam beberapa shichen saja level kekuatannya sudah meningkat secara tak terduga. Tanpa pikir panjang, ia segera berubah menjadi Burung Gagak Api, mengepakkan sayap menghancurkan atap lalu terbang tinggi.
Luan Xi mana mungkin membiarkannya kabur? Cahaya pedang berbelok, langsung mengejar. Di belakang, Li Yan Yan juga melompat sekuat tenaga ingin menolong Chen Qi. Kali ini Luan Xi tak ingin diganggu lagi. Jari mungilnya menuding, mengaktifkan mantra Menghapus Energi Cinta. Li Yan Yan tiba-tiba merasakan sesuatu dalam tubuhnya bergerak, seolah semua perasaan di tubuh dan pikirannya terlepas dari raga.
Chen Qi sudah mengerahkan lima puluh Burung Gagak Api peliharaannya. Meski tanpa mereka, mantra Panah Bulu Api-nya hanya bisa mengandalkan 22 benih api sejati yang belum matang, mengurangi kekuatannya. Tapi dia tak tega melihat Li Yan Yan dibunuh Luan Xi, juga tak yakin bisa mengalahkan kecepatan terbang Luan Xi yang mengendarai energi pedang.
Lima puluh Burung Gagak Api membentangkan sayap, seketika menutupi langit. Chen Qi terbang tinggi, meski sayapnya masih kaku, memaksakan diri mencapai ketinggian 300 meter.
Di saat yang sama, Luan Xi meraih dengan kedua tangan, sepercik api cinta keperakan sudah berada di genggamannya. Senyum dinginnya penuh keyakinan.
