Chen Qi terkejut sesaat namun tak menemukan keanehan. Selama beberapa hari ini ia kerap duduk sendirian di puncak tembok kota, mengamati perubahan angin dan awan. Barusan indra keenamnya menangkap getaran samar, namun saat dicermati tak ada secercah tanda apapun.
Chen Qi termenung sejenak, lalu kembali larut dalam latihan. Sinar matahari menyelimuti tubuhnya, berubah menjadi bayangan naga keemasan. Bersamaan itu, puluhan bola api dan mantra-mantra tak terhitung mengitarinya, menjadikan area seluas puluhan zhang di sekeliling Chen Qi bagai wilayah asing. Fenomena ini menunjukkan Chen Qi kini mampu mengkultivasi dua metode sekaligus, bahkan karena Menara Vajra yang dirajut oleh Taisang Hualong Jue, Metode Samādhi Vajra pun bisa dilatih bersamaan.
Taisang Hualong Jue dan Huo Ya Zhen, dua metode Dao ini memiliki aliran energi dan jalur meridian yang berbeda. Chen Qi hanya bisa melatih satu metode di pagi hari dan satu lagi di sore hari, atau berganti setiap hari. Kadang Taisang Hualong Jue menelan sesuatu sehingga lebih fokus padanya, kadang Huo Ya Zhen menaklukkan burung gagak api baru sehingga lebih banyak dilatih, tanpa pola tetap.
Namun sejak Chen Qi meruntuhkan hambatan mentalnya, pemahamannya tentang ilmu Tao semakin matang. Secara alami, seperti air yang mengalir ke lembah, ia mampu menyatukan dua metode ini. Kemajuan Hati Dao ini tampak tak terkait tingkat kultivasi, namun mempengaruhi banyak aspek latihan. Pemahaman Chen Qi yang terus bertambah membuat proses kultivasinya kini lebih mudah dibanding sebelumnya.
Meskipun Chen Qi menarik semua pasukan dari kota kembali ke Gunung Fuling, warga Kabupaten Xiaopei justru merasakan ketenangan yang lebih dibanding sebelumnya. Tidak hanya energi kehidupan semakin terasa di kota kabupaten ini, setiap hari juga ada pengungsi yang berdatangan untuk menetap. Chen Qi tidak mengurus urusan ini, membiarkan warga mengatur diri sendiri.
Hilangnya kekuatan pemerintah di Kabupaten Xiaopei justru membuat wilayah ini semakin makmur, menyerupai surga duniawi yang terisolasi.
Taisang Hualong Jue dan mantra formasi burung gagak api terus menelan Yuan Qi langit-bumi dan daya api matahari. Awalnya Chen Qi merasa metode ini lebih lambat dibanding menelan darah kehidupan atau menaklukkan burung gagak api. Namun perlahan ia menyadari, kekuatan magis yang terkumpul melalui latihan ini bertambah setiap hari. Mulanya alirannya lambat, tapi semakin lama Yuan Qi langit-bumi dan daya api matahari mengalir deras bagai sungai yang meluap, diserap oleh Energi Naga Sejati dan 72 benih api sejati, menyatu sempurna ke dalam tubuhnya.
Tiga hari sebelum terganggu, Chen Qi sudah tidak bergerak sama sekali. Ia telah membangun hubungan spiritual dengan Yuan Qi dalam radius 100 li dan matahari di langit, meski hubungan ini kadang terputus-putus. Namun hal ini tidak mengganggu prosesnya mengoperasikan Taisang Hualong Jue untuk menelan Yuan Qi langit-bumi, maupun mengaktifkan mantra formasi burung gagak api menggunakan 72 benih api sejati untuk menyerap daya matahari.
Ketika Chen Qi kembali hening, Luan Xi dan Diao Xue sudah sejak lama saling bertarung lebih dari sepuluh jurus menggunakan teknik rahasia perguruan masing-masing. Luan Xi telah mencapai tingkat pertama energi jahat Mieqing, tingkat kultivasinya sedikit lebih tinggi dari Diao Xue. Namun Diao Xue memegang Pedang Pemutus Hasrat, pedang terbang rahasia Wangqing Dao yang hampir mencapai tingkat kesadaran spiritual. Pedang ini menyatu dengan kekuatan magis Diao Xue, mengirimkan energi pedang dan niat membunuh ke tubuh Luan Xi yang berada puluhan li jauhnya.
Ketika tingkat kultivasi mencapai tahap merasakan langit dan bumi, praktisi Tao dapat memperluas kesadarannya hingga beberapa li bahkan puluhan li. Namun bagi praktisi Tao biasa, kemampuan ini terbatas pada merasakan aura dari kejauhan, masih jauh di bawah indra penglihatan, pendengaran, penciuman dan perasa, sama sekali tidak bisa mempengaruhi apapun. Meski tahap ini dianggap pintu masuk ilmu mengendalikan pedang hingga ratusan langkah dalam legenda, tanpa mantra rahasia dan waktu bertahun-tahun untuk memelihara pedang terbang hasil ramuan, takkan ada yang bisa menggerakkan senjata ini.
Namun baik Sekte Mieqing maupun Wangqing Dao, keduanya memasuki Jalan melalui emosi, masing-masing memiliki metode rahasia unik untuk menyerang dari jarak jauh.
Bibir kecil Diao Xue mengembung seperti sedang sangat marah. Meski menggunakan kekuatan Pemutus Hasrat untuk mengirimkan tiga belas gelombang niat membunuh berturut-turut, Luan Xi entah menggunakan metode apa berhasil menetralisir semuanya dengan tenang, bahkan menyisakan kekuatan balik. Namun serangan balik Luan Xi langsung dipukul mundur oleh energi pedang Pemutus Hasrat begitu sampai di dekat Diao Xue, sama sekali tidak bisa melukai murid Wangqing Dao ini.
“Luan Xi ini, ternyata lebih dulu melangkah dariku, mulai memadatkan energi negatif Mieqing. Formula Larya Wangqing milikku masih kekurangan satu figur kunci, tak bisa mulai memadatkan energi negatif, sungguh membuatku jengkel! Tapi untuk membentuk energi negatif Mieqing, dia pasti harus menanam benih cinta. Pemilihan benih cinta oleh Sekte Mieqing sangat krusial, harus perawan yang memiliki tingkat kultivasi - mana mungkin dia menemukan wanita seperti itu? Melihat tingkat energinya, setidaknya sudah mencapai lapisan pertama. Entah dia menemukan benih cinta dengan kultivasi luar biasa, atau jumlahnya banyak... Keduanya sama-sama sulit.”
Luan Xi juga diam-diam kesal. Sebagai anak emas langit yang dibawa ke Sekte Mieqing sejak kecil, dengan Shifu Luo Bingxin sebagai pemimpin sekte. Formula Hati Mieqing yang dia terima adalah satu dari tiga formula utama sekte, bahkan formula pertama saat sekte ini berdiri. Dalam perjalanan kali ini, Luan Xi mendapat kesempatan emas untuk mencapai terobosan dalam merasakan langit dan bumi. Dengan pencapaian ini, jalan menuju kultivasi berikutnya terbuka lebar hingga merampungkan Elixir Emas.
Tak lama setelah terobosan kultivasi Qi-nya, Luan Xi bertemu dua murid perempuan dari Gunung Lingjiu. Proses pembentukan energi negatif Mieqing-nya berjalan mulus, seolah takdir mempermudah pencarian kandidat benih cinta.
Rangkaian keberuntungan ini memomba keyakinan Luan Xi. Bahkan dia yakin bisa menjadi individu teratas generasi muda Tiga Sekte Enam Jalan, lalu membentuk Elixir Emas dan menguasai Pintu Sekte Mieqing.
Tapi dia terus mengalami kegagalan di tempat Chen Qi, kini menghadapi musuh besar dari Sekte Mieqing, murid Wangqing Dao pun tak mampu mengalahkan lawan. Bagaimana Luan Xi yang berkarakter tinggi hati seperti ini bisa menerima? Namun Luan Xi juga telah menguji bahwa Diao Xue memiliki alat ritual yang kuat, dia menyadari kecuali menggunakan dua energi pedang Mieqing yang disegel Shifu dalam tubuhnya, mustahil menang melawan Diao Xue yang membawa Pedang Pemutus Cinta. Dengan sigap dia memutus hubungan indra dengan Diao Xue, mundur sejauh sepuluh li, membuat Diao Xue tak bisa lagi merasakan keberadaannya.
Chen Qi belum mencapai tingkat ketiga latihan energi (indra), tapi teknik Tao kuno yang dipelajarinya sangat misterius, tetap memiliki sedikit kepekaan. Namun Chen Qi hanya menghentikan latihannya sekali di awal, setelah itu tidak pernah menghiraukan lagi.
Akumulasi Chen Qi dalam dua mantra besar sebenarnya sudah sangat mencukupi. Setelah menghancurkan ketidakjelasan dan memurnikan Hati Dao, semua persiapan sebelumnya perlahan berubah menjadi kemampuan nyata.
Baik Taisang Hualong Jue maupun Huo Ya Zhen, dalam menyerap Yuan Qi langit-bumi dan Api Sejati Matahari, menggunakan metode yang hampir seperti perampokan. Saat Chen Qi benar-benar fokus, kekuatan sejati kedua mantra ini pun terungkap. Taisang Hualong Jue yang semakin ganas menyerap Yuan Qi langit-bumi masih bisa dimaklumi. Energi Naga Sejati dari mantra ini juga memperkuat perampokan terhadap Menara Vajra yang telah menjadi satu kesatuan melalui ritual.
Taisang Hualong Jue tidak pernah berhenti mengikis Yuan Qi sejak menelan Pagoda Kuno ini, namun karena tingkat kultivasi Chen Qi terlalu rendah sementara tingkat Pagoda Vajra terlalu tinggi, meski teknik ini terus merampas energi magis pagoda setiap hari, progresnya tetap minim.
Tapi kini, seiring makin gencarnya proses penyerapan Yuan Qi langit-bumi oleh Taisang Hualong Jue, muncul fungsi misterius yang mulai menembus lapisan kekangan lebih dalam Pagoda Vajra. Walau seharusnya batas maksimal Chen Qi hanyalah meramu sampai lapisan ke-16, energi Naga Sejati dari teknik ini terus menginfiltrasi pagoda tanpa henti.
Perubahan fundamental dalam tingkat kultivasi Chen Qi meningkatkan daya penghancur Taisang Hualong Jue. Pagoda Vajra yang sudah diramu oleh teknik ini sama sekali tidak melawan. Kesadaran Chen Qi yang tenggelam di Dantian bahkan bisa melihat pagoda ini perlahan "menjadi hidup".
Tak terhitung mantra terlepas dari Pagoda Kuno ini. Mantra-mantra tersebut terbang keluar namun tidak menghilang, melainkan menyatu ke dalam Energi Naga Sejati. Chen Qi tidak melepaskan lebih dari 20 ribu jing kelelawar yang terus-menerus melantunkan mantra di Pagoda Vajra karena alasan tertentu. Mantra yang dilantunkan dan kekuatan ikhlas yang disumbangkan jing-jing kelelawar ini setiap hari akan terkondensasi menjadi tiga keping Fu. Kini di dalam Pagoda Vajra telah terkumpul lebih dari 1.200 keping Fu yang berkilauan emas, terwujud dari energi Buddha, tergolong sebagai uang janin dalam delapan tingkatan Fu.
Seekor jing kelelawar berbulu putih sedang khusyuk melantunkan mantra tiba-tiba menjerit aneh. Seluruh rangka tubuhnya berbunyi "plik-plok" bagai kayu retak. Dengan tubuh berguling-guling, ia berubah menjadi seorang samanera remaja yang tampan. Setelah berubah wujud manusia, wajahnya memancarkan kegembiraan luar biasa. Namun setelah menengok ke kiri-kanan dan melihat ribuan kerabatnya masih sibuk melantunkan mantra tanpa memperhatikannya, ia pun duduk bersila dan kembali bergabung dalam barisan pelantun mantra.
Jing kelelawar berbulu putih ini bukanlah yang pertama kali berubah wujud manusia. Di dalam Pagoda Vajra telah ada tujuh delapan remaja pria-wanita. Namun setiap kali jing kelelawar berhasil berubah wujud, mereka selalu menjadi samanera atau bhiksuni muda. Inilah salah satu alasan Chen Qi tidak menyerahkan jing-jing kelelawar ini kepada Fu Ji, sang patriark klan, untuk dibawa pergi.
Dengan tambahan seorang samanera muda ini, akumulasi kekuatan ikhlas di Pagoda Vajra mencapai titik kritis. Tanpa disadari, jumlah Fu yang dihasilkan setiap hari di dalam pagoda telah meningkat menjadi empat keping.
Jing kelelawar yang tak henti melantunkan mantra ini telah menyatu dengan Pagoda Vajra, namun Chen Qi tak tahu alasannya. Makhluk-makhluk ini tak lagi bisa lepas dari pagoda kuno ini. Bahkan jika ia melepaskan kelelawar kecil ini, mereka akan kembali tanpa sadar ke sisinya, seolah tak ada hal lain selain lantunan mantra yang bisa menggerakkan hati duniawi mereka.
Dengan tambahan lebih dari 20 ribu Jing kelelawar kecil ini, kekangan di dalam Pagoda Vajra tampak semakin dalam dan berliku. Meskipun Taisang Hualong Jue telah mengikis habis kekuatan magis dalam jumlah masif, pagoda kuno ini sama sekali tidak menunjukkan kerusakan, tetap mempertahankan wujudnya yang seluas samudera dan tak terukur.
Hanya saja Pagoda Vajra yang awalnya setinggi ratusan zhang, kini telah mengembang hingga 150 zhang. Tubuh pagoda yang semula 24 lantai, kini secara misterius berubah menjadi 28 lantai.
