Satu bunga satu dunia, satu pohon satu Bodhi. Satu pikiran membelah dua dunia, hati yang kosong menjelma sepuluh penjuru.
Chen Qi hanya merasa di dalam hatinya seolah ada sesuatu yang pecah, alam kesadarannya dipenuhi ribuan pancaran cahaya. Sebuah bukit kecil namun konkret muncul dengan gemuruh, membuka "keadaan Jalan" dalam hatinya. Namun jalan yang ditempuhnya berbeda dengan Xu Li, sehingga keadaan Jalan yang berevolusi pun berbeda. Bukit ini setengah awan setengah kabut, seolah melayang di ruang kosong. Di atasnya cahaya keemasan berkilauan, tampak banyak tumbuhan dan bunga-bungaan, burung serta binatang. Tapi seiring perubahan pikiran, tiba-tiba bukit itu tampak gundul tanpa tanda kehidupan. Bahkan Chen Qi sendiri tak tahu bagaimana pemandangan sebenarnya di dalam gunung - mana yang nyata, mana yang palsu, mana ilusi, mana kebenaran.
Chen Qi bangkit dengan teriakan panjang penuh kemenangan. Xu Li dan Ying Ying kebetulan juga membuka mata mereka pada saat yang sama. Ketiga orang saling bertatapan, semua yang tak terucap tersirat dalam diam. Chen Qi dengan santai memutar tangannya, mengeluarkan Pagoda Vajra. Ia memasukkan kedua rekannya ke dalam pagoda, lalu berubah wujud menjadi seekor Burung Gagak Api, terbang menuju kota prefektur Fuyang.
Enam Perempuan Luofu yang berasal dari seperguruan: Shijie senior Mo Qiwen dijuluki "Sayap Menyentuh Awan", Shijie kedua Xu Qing dijuluki "Pedang Bunga", Lao San Bian Wanqing dijuluki "Dewi Pembantai Naga", Lao Si Wan Fang dijuluki "Dewi Peony". Dua adik junior lainnya belum memiliki julukan karena baru bergabung. Lao Wu Jin Lingxi dan Lao Liu Yang Qingqing. Setelah bersekutu dengan Chen Qi dkk, mereka sempat khawatir akan urusan Sekte Persik. Namun tak lama, Ma Yu—kepala pengurus Sekte Persik di Kota Prefektur Fuyang—datang sendiri ke Kediaman Wan membawa kartu nama, menyatakan masalah telah berlalu dan mengundang Enam Perempuan Luofu untuk menghadiri jamuan Chen Qi di Wanhua Lou.
Enam Perempuan Luofu awalnya heran, namun kemudian paham setelah mengingat status Chen Qi sebagai "Murid Qingcheng". Saat waktunya tiba, mereka bersiap diri dengan mengenakan senjata masing-masing, lalu berangkat ke Wanhua Lou. Bahkan kakak Wan Fang—Wan Qi—ikut serta dengan dua praktisi sekte kecil yang direkrutnya.
Setelah bertemu Chen Qi, Ma Yu menggunakan seluruh kekuatannya untuk berkomunikasi dengan markas besar. Namun ayah Ma Yuan adalah sesepih Sekte Persik, sehingga meski telah menjelaskan risiko, Sekte tetap mengirim dua sesepih. Hasil akhir masih harus menunggu keputusan kedua sesepih tersebut.
Saat Chen Qi membawa Xu Li dan Ying Ying mendarat di sudut sepi Prefektur Fuyang, menengadah ke arah Menara Ratusan Bunga, hatinya pun bergemeretak. Dua sesepih yang dikirim Sekte Bunga Persik kali ini memiliki tingkat kultivasi pemurnian energi Gang tingkat kelima, telah puluhan tahun tidak turun gunung. Keikutsertaan "murid Qingcheng" dalam peristiwa ini memaksa kedua sesepih keluar dari meditasi.
Metode pemadatan energi jahat dan pemurnian energi Gang Sekte Bunga Persik berasal dari zaman kuno, telah mengalami banyak penyempurnaan. Meski masih disebut Sha Persik dan Gang Persik, keindahan kelopak persik berhamburan dari legenda kuno telah hilang. Energi jahatnya mengandung racun kabut, hanya saat mencapai tingkat energi Gang warna akan berubah menjadi merah persik. Puncak tertinggi kultivasi akan menumbuhkan kuncup persik dalam energi Gang, terkonsolidasi menjadi Gang Petir Persik.
Kedua sesepih ini telah bertapa hampir tiga ratus tahun. Meski terbatas bakat dan metode, tidak mencapai Elixir Emas, kedalaman kultivasinya luar biasa. Energi Gang Persik mereka telah mulai menumbuhkan kuncup-kuncup samar. Di atas kepala masing-masing, energi Gang merah muda menjulang laksana asap, menembus atap Menara Ratusan Bunga, mencapai ratusan zhang di langit, tetap matang tak berhamburan.
Chen Qi memandang dari kejauhan, mengetahui bahwa hari ini Wanhualou kedatangan sosok hebat. Dua sesepih Sekte Persik sengaja melepaskan energi positif (Zhengqi) tanpa menahannya, sebagai peringatan bagi "murid Qingcheng" yang telah membunuh Ma Yuan. Meski Chen Qi telah mencapai tingkat kultivasi "memasukkan energi ke titik akupuntur", dan memiliki berbagai trik untuk menghadapi siluman besar atau praktisi tingkat keempat yang memadatkan energi jahat, namun terhadap sosok yang telah meramu energi positif (Zhengqi) di tingkat lebih tinggi, hanya ada satu kemungkinan: ia pasti akan kalah dan mundur.
Xu Li dan Ying Ying juga melihat ke arah Wanhualou, di mana dua pilar asap merah persik menjulang tegak setinggi 300 meter. Setelah mendapat petunjuk Chen Qi, mereka memahami makna pertanda ini dan sama-sama menunjukkan ekspresi ngeri. Ying Ying berkata dengan nada tak percaya: "Hanya karena membunuh sampah tak tahu diri, Sekte Persik sampai mengerahkan formasi besar seperti syuting film. Mereka benar-benar terlalu serius."
Xu Li berkata: "Masih belum pasti apakah Ma Yuan mati atau tidak, cuma si brengsek itu yang sudah mencapai level Ningsha, tapi bisa dipukul oleh Tuan Ketujuh sampai tak jelas nasibnya. Sekte Tao Hua pasti tidak berani lagi mengirim murid dengan tingkat Ningsha, wajar jika mereka mengirim karakter kuat yang sudah meramu energi Zhengqi. Tapi kita juga tidak tahu pasti apakah Ma Yuan sudah mati atau belum. Jika dia sudah mati, mungkin acara ini adalah perangkap Hongmen, kita pergi berarti masuk jerat sendiri. Jika Ma Yuan belum mati, tapi kita tidak berani datang, justru menunjukkan ketakutan kita, bisa-bisa Sekte Tao Hua juga berbalik memusuhi."
Chen Qi hanya diam sejenak, lalu tersenyum memperlihatkan gigi: "Jika kita tidak pergi, itu sama saja mengaku bukan murid Qingcheng dan takut pada Sekte Tao Hua. Mereka pasti akan berbalik memusuhi. Meski aku benar-benar bukan murid Qingcheng, tapi tidak mau diremehkan. Tuan Xu, Tuan Ying, mari kita berangkat."
Meski ada beberapa hal yang masih enggan dibicarakan dengan Xu Li dan Ying Ying, Chen Qi tidak bermaksud menyembunyikan latar belakangnya. Tidak mengatakan berbeda dengan berbohong. Yang pertama bisa dimaklumi antar saudara sejati, sedangkan yang kedua berarti memperlakukan orang sebagai idiot atau tidak menganggapnya sebagai teman. Setelah bergaul dengan Xu Li dan Ying Ying, Chen Qi tahu kedua sahabat ini layak diajak bertumbuh, sehingga sudah menjelaskan asal-usulnya sejak awal.
Xu Li dan Ying Ying juga adalah karakter yang nekat. Meskipun mereka tahu perjalanan ini berbahaya, mereka juga memahami bahwa pengalaman menghadapi krisis besar dan tetap maju meski sulit akan membawa imbalan tak tertandingi, bahkan membantu menghancurkan hambatan dalam hati dan memurnikan Hati Dao. Bahkan pendekar biasa pun akan mengalami banyak terobosan dalam seni bela diri setelah sekali pertarungan hidup-mati. Praktisi Tao yang melakukan hal-hal belum pernah dialami sebelumnya juga akan mendapat manfaat besar yang sulit diungkapkan untuk kultivasinya.
Chen Qi membawa Xu Li dan Ying Ying berjalan perlahan menuju luar Menara Wanhua. Meski ini hanya kunjungan kedua mereka, Menara Wanhua yang dulu begitu menggetarkan kini tak lagi mampu menggoyahkan jiwa mereka. Ini bukan hanya karena pernah berkunjung sebelumnya, tapi juga karena wawasan ketiganya telah jauh berbeda.
Terutama Chen Qi dan Xu Li yang baru membuka embrio keadaan Jalan dalam alam kesadaran. Kapan pun mereka mau, mereka bisa memasukkan kesadaran diri ke dalam keadaan Jalan tersebut, mempercepat aliran waktu ribuan kali lipat di dalamnya. Mereka mengalami takdir hidup-mati, kesepian sunyi, perubahan zaman dalam sekejap. Tak mudah lagi menggugah hati manusia seperti mereka. Namun ketika kesadaran diri telah masuk ke dalam keadaan Jalan di alam kesadaran, semua hubungan dengan dunia luar terputus. Teknik ini hanya bisa digunakan untuk pencerahan, bukan pertarungan. Seandainya seseorang bisa menjaga kewarasan tetap di keadaan Jalan selama pertarungan, pasti tak terkalahkan.
Tapi begitu Chen Qi menginjakkan kaki di lantai paling atas Menara Wanhua, dia melihat dua "orang tua" yang berwajah seperti anak-anak, berkulit kemerahan, terlihat seperti gadis remaja 17-18 tahun. Perasaan ini sangat ganjil, namun nyata adanya. Mata Chen Qi melihat dua wanita muda berparas cantik, bertubuh jangkung, berkulit halus, berambut panjang yang melayang-layang - satu mengenakan pakaian ungu, satunya lagi rok bunga lima warna. Namun melalui pengetahuan mata dan kebijaksanaan pendengaran, Chen Qi bisa "melihat" dan "mendengar" "kenyataan" yang berbeda. Dua sesepih Sekte Bunga Persik ini memancarkan aura kerentaan, napas kehidupan yang perlahan memudar tanpa bisa diputar balik.
Meskipun di Menara Wanhua masih ada Enam Gadis Luofu, Wan Qi dan dua praktisi sekte sampingan yang diundangnya, serta manajer besar Sekte Bunga Persik di Prefektur Fuyang - Ma Yu. Namun lama setelah Chen Qi naik ke lantai tertinggi, matanya hanya tertuju pada dua sesepih Sekte Bunga Persik ini. Kontras antara penampilan dan hakikat mereka yang saling bertolak belakang, membuat Chen Qi seolah memahami sekilas prinsip kelahiran, ketuaan, penyakit dan kematian, serta ketidakkekalan segala sesuatu di dunia. Bahkan dia bisa merasakan tekad baja kedua sesepih ini yang rela mengorbankan segalanya demi mempertahankan nyawa dan waktu. Namun meski memiliki kekuatan magis dahsyat dan kekuasaan atas ribuan pengikut Sekte Bunga Persik, mereka tetap tak bisa menahan sedetik pun kehidupan yang hampir punah.
Dua sesepih Aliran Taohua juga memandangi Chen Qi, Xu Li, dan Ying Ying dengan senyuman. Mereka tidak menyangka Chen Qi bisa memahami banyak hal hanya dalam sekejap, sehingga tertarik pada "murid Qingcheng" legendaris ini. Sesepih berbaju ungu itu membuka bibir cerinya, terkikik lalu berkata: "Tuan Tujuh memang berbakat di usia muda, membuat hatiku berdebar. Kelak, Qingcheng pasti akan bersinar terang berkat Tuan."
Ma Yu sempat khawatir kedua sesepih akan berbalik memusuhi. Jika janjinya batal, bukan hanya akan menyinggung Chen Qi dan Ma Yuan, tapi juga membuat posisinya di Aliran Taohua semakin sulit. Namun setelah mendengar tutur kata lembut Sesepih Li, ia pun lega: "Rupanya mereka takut bermusuhan dengan Qingcheng, makanya bersikap baik."
Tapi Chen Qi merasakan aura pembunuhan dan kedengkian yang menyengat dari sesepih berbaju ungu yang berwajah muda itu - bertolak belakang dengan kata-katanya. Ia yakin, satu kalimat salah dari dirinya akan membuat Sesepih Li langsung menyerang dan menyiksanya sampai mati.
Chen Qi hanya tersenyum tipis: "Senior terlalu memuji. Banyak shixiong dan adik seperguruan di Qingcheng yang lebih berbakat dariku."
Chen Qi baru saja selesai bicara, Sesepih Li langsung tersenyum tipis dan berkata: "Oh begitu rupanya. Tampaknya Qingcheng punya banyak talenta. Jadi kehilangan satu dua murid yang tidak terlalu penting pun takkan membuat kalian Berbalik memusuhi Sekte Bunga Persik kami. Awalnya kupikir jika Tuan Ketujuh terlalu penting di Qingcheng, kami harus pertimbangkan hubungan antar-sekte. Tapi karena Tuan sendiri mengaku masih kalah dari banyak saudara seperguruan, membunuhmu pun tak masalah. Benar kan, Ma Yu?"
Ma Yu terdiam, tak menyangka sesepih ini bisa Berbalik memusuhi secepat ini. Belum sempat ia mencari alasan, sesepih lain yang mengenakan gaun bunga lima warna sudah menyipitkan mata mengeluarkan sinar dingin—sekelopak bunga persik berwarna-warni pun melesat...
