Xu Li dan Ying Ying meski pernah melihat Chen Qi berubah menjadi Burung Gagak Api, juga menyaksikan Raja Siluman mengendalikan Cahaya Awan Emas Hitam, namun pengalaman duduk di atas awan sambil memandang tanah di bawah, masih pertama kalinya bagi mereka.
Meski Sesepih Li dari Sekte Persik berhati jahat, alat ritual Kain Persik Beracun Lima ini diramu dengan sangat misterius, memakan banyak usaha. Dari luar, Kain Persik Beracun Lima ini hanya tampak sebagai gumpalan awan merah muda seluas belasan hektar, menyembunyikan orang di dalamnya dari terpaan angin keras langit. Dari dalam, rasanya seperti berada di rumah yang terbuat dari awan, dengan dinding lembek dari kabut persik beracun yang terkumpul, terdapat banyak lubang jendela transparan. Entah metode apa yang digunakan Sesepih Li, dari dalam lubang jendela ini pemandangan tak terhalang, bisa melihat tanah di bawah dan langit nun jauh, namun setiap angin pun tak bisa masuk. Terutama awan yang dibentuk Kain Persik Beracun Lima ini bagian dalamnya sangat lembek, baik berbaring maupun telentang terasa nyaman. Xu Li merasakannya sambil berkagum-kagum, lalu berkata pada Chen Qi: "Tuan Tujuh, nanti aku juga mau meramu alat ritual semenarik ini. Ini jauh lebih nyaman daripada mengendarai pedang terbang sambil diterpa angin di langit."
Sesepih Li tertawa menggoda, wajahnya bersemu merah seperti bunga persik, memancarkan pesona yang sensual. Meskipun usianya sudah tergolong tua setingkat nenek sihir, Aliran Bunga Persik memiliki berbagai rahasia peremajaan wajah sehingga penampilannya masih seperti gadis berusia 27-28 tahun. Dengan sorot mata yang memesona, ia berkata sambil tertawa: "Semua teknik pelarian awan di dunia ini berasal dari Metode Larangan Awan Xiaozhutian, hanya saja setiap sekte memiliki variasi tersendiri. Kamu ingin belajar teknik pelarian awan ini? Biar kakak yang ajari, bagaimana?"
Xu Li langsung berseru setuju, segera berpindah dari samping Chen Qi dan Ying Ying ke dekat Sesepih Li. Sebelum pergi, ia masih sempat menoleh dan membuat wajah hantu yang penuh makna ke arah dua saudara tersebut. Ying Ying yang sudah bersama Xu Li sejak kecil tentu paham maksud di balik sikapnya. Chen Qi dalam hati merasa lucu, namun tetap menunjukkan wajahnya berubah muram untuk memberikan sedikit dukungan pada Xu.
Xu Li dan Ying Ying yang berasal dari latar belakang pengemis selalu menganggap pemborosan sebagai hal memalukan. Jika ada yang bersedia mengajarkan mantra, mana mungkin mereka menolak? Adapun niat tersembunyi Sesepih Li, Xu Li sebenarnya sudah menembusnya, namun hanya memanfaatkan situasi yang ada belaka.
Chen Qi sebelumnya meski telah memulihkan luka dalamnya dan energi Zhen-nya sudah 80-90% pulih, namun semakin lama dia melatih energi, semakin banyak manfaat yang didapat. Maka setelah Xu Li kabur untuk menemui Sesepih Li, dia pun menenangkan hati dan mulai mengedarkan dua teknik kultivasi utamanya. Latihan sebelumnya terburu-buru, hanya memastikan tidak ada masalah dalam tubuh. Kali ini dengan penuh perhatian dia mengalirkan energi Zhen-nya, memurnikan titik akupuntur satu per satu. Barulah tiba-tiba dia menyadari, energi dalam tubuhnya ternyata mengalami sedikit perubahan.
Awalnya Chen Qi mengira Sesepih Li dan Sesepih Diao dari Sekte Persik yang melakukan trik licik. Tapi saat dia mencermati dengan seksama, energi asing ini ternyata memiliki kemiripan dengan Energi Zhen Burung Gagak Api, namun lebih murni. Ini juga merupakan kekuatan magis elemen api yang berfondasikan api sejati matahari - salah satu dari Tujuh Api Sejati.
Chen Qi terkejut, mencoba mengontrol energi liar ini dengan sebagian kesadarannya. Namun energi ini sangat ganas. Meski bisa dikendalikan, saat bertemu Energi Zhen Burung Gagak Api langsung ingin melahapnya, bahkan dengan Energi Naga Sejati pun saling bertahan tak mau mengalah.
"Dari mana asalnya seberkas energi Zhen yang sangat ganas ini? Pasti bukan dari ajaran Tao Sekte Bunga Persik. Mungkinkah..." Hati Chen Qi berdesir. Ia segera menyelami dantian-nya, dan benar saja melihat perubahan pada halaman kitab emas yang mencatat jurus Tun Ri Shen Yuan Bian. Halaman tipis ini kini memancarkan cahaya gemilang, dikelilingi energi Zhen merah menyala yang berpijar dan mengembang-menyusut, bagaikan ular api yang menari liar.
"Ternyata benar. Meski tak pernah serius melatih Tun Ri Shen Yuan Bian, aku sudah menghafal mantra ini di luar kepala. Kadang kucoba jalankan beberapa kali tanpa maksud khusus. Gerakan-gerakan spontan itu ternyata membangun fondasi. Kali ini saat kumemencarkan energi Zhen Burung Gagap Api untuk menyuburkan Taisang Hualong Jue, sisa-sisa energinya diserap oleh energi Zhen Penelan Matahari, membuat seberkas energi ini tumbuh subur."
Chen Qi mulai mengalirkan energi asing ini sesuai mantra Tun Ri Shen Yuan Bian. Energi itu merespons dengan gesit, menunjukkan efek magis yang kuat. Baru beberapa menit bersirkulasi, seluruh tubuhnya terasa panas membara, setiap titik akupuntur penuh oleh sensasi menggembung yang menyengat. Sebagai ahli api sejati, ia dengan cepat membedakan karakteristik energi Zhen Burung Gagak Api dan Penelan Matahari - dua teknik yang sama-sama berbasis api surya namun memiliki perbedaan mendasar.
Api Sejati Matahari, Api Sejati Bulan, Api Sejati Bintang, Api Sejati Qian Yan, Api Sejati Tanah, Api Li Ming Selatan, Api Tiga Dharma dan tujuh api sejati lainnya, disebut sebagai Benih Api Xiantian, api paling murni yang dapat meningkatkan kekuatan api tanpa batas. Namun praktisi Tao biasanya hanya bisa melatih tujuh api ini hingga batas tertentu, tak bisa melanjutkan peningkatan lagi. Jika tidak, Tujuh Benih Api Xiantian ini bahkan bisa membakar habis sang pemiliknya sendiri.
Para praktisi ilmu api Tao, untuk meningkatkan daya penghancur api yang dilatih, menggunakan berbagai trik kreatif. Ada yang menggabungkan dua atau tiga jenis api, ada yang mencampurkan berbagai energi Zhen asing, agar bisa meningkatkan kekuatan api sesuai level yang bisa ditoleransi tubuh. Energi Zhen Burung Gagak Api melatih Api Sejati Hari Kelinci yang sedikit di bawah tujuh api sejati. Api Sejati Hari Kelinci adalah gabungan Api Tiga Dharma dan Api Sejati Matahari, menggunakan api hati untuk mengendalikan api Yang, sudah menjadi benih api paling dominan di antara Tiga Belas Nyala Berharga. Sedangkan Transformasi Kera Dewa Penelan Matahari justru benar-benar melatih Api Sejati Matahari paling murni, sehingga lebih dominan daripada Energi Zhen Burung Gagak Api.
Namun Api Sejati Matahari jauh lebih sulit dikendalikan dibanding Api Sejati Hari Kelinci. Bahkan untuk mencapai level yang sama, diperlukan usaha keras berkali-kali lipat, plus menghadapi risiko api liar yang bisa membakar habis tubuh sang praktisi. Hanya segelintir teknik Tao yang menggunakan Api Sejati Matahari paling murni sebagai dasar. Tapi tradisi ini sangat sulit dilatih hingga level tertinggi. Sepanjang sejarah, hampir tak pernah terdengar ada orang yang berhasil mencapai jalan suci melalui metode Api Sejati Matahari paling murni.
Tun Ri Shen Yuan Bian tidak diketahui bagaimana sang pencipta tiba-tiba mendapat pencerahan surgawi, merumuskan metode yang sama sekali tidak konvensional. Pertama, menggunakan api sejati matahari sebagai sumber energi, ia meramu sebuah tungku dewa matahari. Kemudian dalam tungku ini, ia mengembangkan intisari api sejati hingga terbentuk peri api sejati matahari. Latihan fisik memiliki keterbatasan dalam mengendalikan api sejati matahari, namun tungku matahari ini tidak perlu ditingkatkan ke daya penghancur tertinggi. Dengan tungku sebagai segel, memungkinkan pengembangan api matahari yang lebih kuat dan lebih ganas di dalamnya, karena terkungkung oleh tungku yang memadatkan energi ini.
Mengenai mengapa peri api yang lahir dari tungku matahari bukan burung gagap api atau naga api yang terkenal sebagai perwujudan api matahari, melainkan kera hidup penelan matahari, bahkan sang senior pencipta teknik Jalan ini mungkin tidak bisa menjelaskan secara rinci. Chen Qi tidak memilih mantra Tun Ri Shen Yuan Bian ini, sehingga tidak terlalu memperhatikannya. Saat tanpa sengaja melatih energi Zhen penelan matahari, ia mengalirkan teknik Jalan untuk memasukkan semua api matahari murni itu ke dalam halaman Kitab Emas, lalu mengabaikannya.
Setelah proses penempaan ini, Chen Qi merasakan energi dalam tubuhnya semakin murni. Ketika membuka kedua matanya, kilatan emas menyambar seperti listrik yang lahir dari ruang kosong, lalu menghilang.
Meskipun Sesepih Li dan Sesepih Diao tidak menganggap Chen Qi sebagai lawan, dan yakin bahwa si pencuri kecil ini berasal dari "Sekte Qingcheng", namun level kekuatan magisnya yang masih lemah dan tingkat kultivasinya yang rendah membuatnya tak layak diperhatikan. Tapi kemajuan signifikan yang dicapai Chen Qi hanya dengan sekali latihan membuat kedua sesepih Jiao Taohua ini diam-diam terkejut. Terutama Sesepih Li yang bergumam dalam hati: "Untung aku cepat bertindak menanamkan Bunga Persik Terbang padanya. Jika dibiarkan tumbuh beberapa puluh tahun lagi, mana ada jalan hidup untuk kita?"
Sesepih Li dan Sesepih Diao saling memandang, membaca rasa lega dalam pandangan masing-masing. Namun meski kejam dan licik, mereka tak menyangka bahwa yang dipraktikkan Chen Qi bukanlah ilmu Qingcheng, melainkan ilmu Tao kuno dengan dua teknik kultivasi luar biasa yang telah menghancurkan Bunga Persik Terbang mereka.
Seluruh tubuh Chen Qi bergetar disertai suara pliak-pliak halus dari persendiannya. Ilmu Tulang Besinya telah mencapai puncak lapisan kesembilan - level yang sulit ditaklukkan dalam kultivasi gaib, apalagi di dunia persilatan. Chen Qi sama sekali tak berniat melanjutkan ke lapisan kesepuluh, mengingat dua teknik Tao yang dipelajarinya jauh lebih misterius. Untuk mencapai tingkat merasakan langit-bumi (setara keadaan Xiantian dalam persilatan), prioritasnya tetap pada Taisang Hualong Jue dan Formasi Burung Gagak Api.
Namun ilmu Tulang Besi yang ditopang oleh Taisang Hualong Jue dan Formasi Burung Gagak Api telah mencapai batas lapisan kesembilan. Chen Qi meregangkan tulang-tulangnya sedikit, memancarkan aura garang dan perkasa bak binatang buas yang siap menerkam. Aura mengerikan ini muncul sesaat lalu lenyap, namun tak seorang pun di atas Kain Persik Beracun bisa mengabaikan si pencuri kecil ini.
Terutama Wan Qi, sejak naik ke Wanhua Lou ia diperlakukan bak "orang kosong". Bahkan adiknya sendiri tak menghiraukannya. Awalnya selain mengundang dua kultivator independen, Wan Qi juga ingin membawa beberapa saudara angkatnya. Namun Wan Fang telah mengingatkan bahwa yang datang kali ini adalah Pintu Sekte besar, bukan tempat orang biasa. Bagaimanapun juga Wan Qi tak diizinkan membawa Delapan Pahlawan Yangzhou. Hanya demi menjaga muka kakaknya, ia diizinkan naik bersama dua kultivator independen.
Wan Qi yang telah menyaksikan kemampuan Chen Qi dan kewibawaan dua sesepih Sekte Bunga Persik, merasa tidak rela dan mulai merancang berbagai rencana. Dalam hati ia bergumam: "Kami Delapan Pahlawan Yangzhou semuanya manusia pilihan, mengapa kami tidak sebanding dengan mereka? Mengapa tak ada yang mau menerima kami sebagai murid dan mengajarkan ilmu gaib? Kali ini dengan susah payah memanfaatkan adik perempuannya untuk mendekati Ma Yuan dari Sekte Bunga Persik, tapi siapa sangka Ma Yuan langsung dipukul sampai tak jelas nasibnya. Dua sesepih yang dikirim Sekte Bunga Persik pun tak berani berbuat apa-apa pada si pembunuhnya. Ternyata Tiga Sekte Enam Jalan-lah yang benar-benar sekte ilmu gaib. Bagaimana caraku mendekati tiga pemuda ini? Asal bisa masuk Sekte Qingcheng, dengan bakatku, pasti aku bisa melampaui mereka! Untuk sementara merunduk tak apa, nanti giliran mereka yang akan tunduk menyembahku. Setelah aku kuasai ilmu Tao, akan kuantarkan semua saudara seperguruanku masuk Sekte Qingcheng. Delapan Pahlawan Yangzhou mungkin akan berganti nama menjadi Delapan Bintang Qingcheng..."
