Iblis Jun Wu Tong dan Chen Qi nyaris bergerak bersamaan. Sang iblis melemparkan lima sinar hijau sepanjang satu kaki yang berkelap-kelip dengan gerakan tak menentu, memancarkan suara lengkingan yang menusuk seketika diluncurkan. Kecepatannya bahkan beberapa kali lebih cepat daripada pedang terbang Chen Qi. Namun tepat saat sinar-sinar itu dilepaskan, Chen Qi tiba-tiba menghilang.
Chen Qi tidak sempat merasakan serangan sang iblis. Saat menembus ruang kosong dengan Bilah Giok Ungu, hanya satu tekad yang berkecamuk dalam pikirannya: serangan ini harus mematikan, tanpa memberi Iblis Jun Wu Tong secercah kesempatan untuk bernapas. Si pencuri kecil ini tahu, tak akan ada kesempatan kedua. Meski kemampuan teleportasi Bilah Giok Ungu sangat hebat, tapi bukan berarti tak terkalahkan di dunia ini.
Bahkan Chen Qi sendiri, setelah mencapai terobosan level "Merasa Langit dan Bumi", bisa merasakan perubahan aliran Qi dalam radius seratus li di sekitarnya. Saat Bilah Giok Ungu menembus dimensi, pasti menimbulkan gelombang energi Yuan Qi. Dengan sekali pengalaman saja, bagi Peramu Energi level Raja Siluman Empat Besar, memprediksi dari mana musuh akan muncul adalah hal yang mudah seperti membalik telapak tangan.
Chen Qi memilih Iblis Jun Wu Tong yang paling lemah, bermaksud menghabisi satu musuh besar dengan satu serangan mematikan. Jika memilih target seperti Dewa Alis Putih yang kekuatan magisnya tak terukur, dikhawatirkan justru akan mempermalukan diri sendiri dan membuka kartu rahasianya tanpa hasil.
Kemampuan terkuat Chen Qi saat ini tetap adalah "Api Ular Tak Terkalahkan", yang hampir menjadi mantra terkuat di Tingkat Tiga Latihan Qi. Tapi si pencuri kecil ini jelas punya pilihan lebih baik. Saat tubuhnya menghilang, dua sinar pedang kristal kemurnian itu juga lenyap seketika, membuat Raja Siluman Segala Hukum yang sedang mengendalikan 24 bola cahaya kristal terkejut bukan main.
Dewa Alis Putih dan Hua Liu Mo sedang sibuk mengendalikan Formasi, bahkan tidak sempat bereaksi. Iblis Jun Wu Tong yang sedang fokus total mengeluarkan lima sinar hijau, tak sempat mengalihkan perhatian. Yuan Qi langit-bumi di tempat ini telah dikacaukan oleh Formasi Pengunci Naga Empat Fenomena seperti letusan gunung berapi. Hanya teknik Longhu Zongshe Tongyu Wanshou Zhenfa yang dipelajari Chen Qi yang paling ahli mengendalikan Yuan Qi langit-bumi, bahkan bisa merasakan perubahan halus di dalamnya. Iblis Jun Wu Tong tidak pernah menyangka si pencuri kecil ini masih bisa membalikkan situasi di hadapan empat Raja Siluman-nya dan Formasi Pengunci Naga yang telah mengunci segalanya.
Seberkas cahaya ungu merekah di belakang Iblis Jun Wu Tong. Dua cahaya pedang menyambar secepat kilat. Andai dia waspada, dua pedang tingkat enam yang belum sempurna ini takkan bisa melukainya. Tapi saat ini, tanpa persiapan apapun, alat ritual andalannya yang paling berharga justru digunakan untuk menyergap Chen Qi. Dalam ketergesaannya, dia tak bisa menariknya kembali. Saat cahaya pedang menyinari alam kesadarannya seperti obor, Iblis Jun Wu Tong hanya sempat mengerahkan seluruh energi positif (Zhengqi) hasil tapa seumur hidupnya. Dengan segala kemampuan, dia mengubahnya sembilan kali berturut-turut.
Hanya saja tempat kemunculan Chen Qi terlalu dekat dengannya, dan si pencuri kecil itu sudah mempersiapkan momentum sepenuhnya. Meskipun tidak mahir dalam ilmu pedang, dia sangat peka terhadap perubahan aliran Qi. Iblis Jun Wu Tong yang terburu-buru mengubah energi positifnya sembilan kali, semuanya terdeteksi oleh persepsi Chen Qi yang menyeluruh. Namun cahaya pedangnya tidak menyesuaikan perubahan karena bagi pemula seperti Chen Qi, mengubah jurus pedang saat ini hanya akan melemahkan momentum yang telah lama dipersiapkan, sama sekali tidak bisa menandingi perubahan energi positif Iblis Jun Wu Tong yang dikendalikan secara presisi.
Karena itu Chen Qi memilih cara yang paling sederhana - biarkan musuh mengubah ribuan jurus, aku hanya perlu menebas sekali!
Dua bilah pedang terbang Bi Gang dan Bai Hong bagai sinar pelangi sepanjang sepuluh ribu zhang. Saat menebas energi pelindung Iblis Jun Wu Tong, mereka hanya terhenti sejenak sebelum membelah langit tanpa usaha. Cahaya hijau dan putih dari pedang itu bagai galaksi gemilang yang melayang anggun di angkasa. Meski kedua sinar ini tidak memancarkan aura mematikan, nyawa Iblis Jun Wu Tong telah benar-benar direnggut.
Setelah kematian Iblis Jun Wu Tong, perubahan Formasi Pengunci Naga Empat Fenomena yang dikendalikannya mengalami jeda yang sangat tidak tepat. Hampir tanpa berpikir dua kali, Chen Qi segera menggerakkan Bilah Giok Ungu untuk menyambar mayat Iblis Jun Wu Tong yang telah terpotong tiga bagian oleh cahaya pedang. Bersamaan dengan itu, lima sinar hijau setinggi satu kaki yang ditarik kembali oleh Iblis Jun Wu Tong saat merasa situasi memburuk, juga kembali terbang menghampiri.
Chen Qi hampir langsung menyadari bahwa memaksakan diri menyimpan lima cahaya hijau ini pasti akan memakan waktu satu kejap (15 menit). Keterlambatan kecil ini... bisa membuat Dewa Alis Putih dan yang lainnya sempat bereaksi. Dengan segera, cahaya ungunya berputar dan menghilang, membiarkan lima sinar hijau itu merobek angkasa. Setelah tidak merasakan aura pemiliknya, sinar-sinar itu mencoba terbang menghilang.
Hua Liu Mo yang paling dekat dengan Dewa Lima Komunikasi menggerakkan tangannya, menangkap lima cahaya hijau di telapak tangan. Meski Formasi Kunci Naga Empat Fenomena kehilangan satu anggota, tiga Raja Siluman yang tersisa masih memiliki kekuatan magis yang perkasa. Namun, buat apa mempertahankan formasi besar ini jika target yang ingin mereka jebak sudah kabur?
Dewa Alis Putih mengaum marah, energi Gang dan Sha di tubuhnya menyapu ke segala penjuru. Kini ia paham bahwa Chen Qi masih menyimpan alat ritual yang bisa menembus dimensi. Barulah di saat genting, si pencuri kecil ini tiba-tiba menggunakannya untuk mengakali mereka. Bukan hanya kabur dengan mudah, Chen Qi bahkan membunuh Iblis Jun Wu Tong dan mengeruk keuntungan besar. Kini Sang Dewa tersadar: alasan Chen Qi tetap bertahan di Kota Prefektur Fuyang meski tahu tak mampu melawan empat bersaudara mereka, tak lain karena si bajingan ini—selain transformasi Burung Gagak Api—masih menyimpan senjata rahasia untuk bertahan hidup ini.
Hanya saja saat ini penyesalan sudah terlambat, Dewa Alis Putih juga telah melepaskan kendali atas perubahan Formasi Kunci Naga Empat Fenomena. Berpusat di Kota Prefektur Fuyang, Yuan Qi langit dan bumi dalam radius ratusan li tiba-tiba runtuh, menyebabkan gemuruh menggelegar di angkasa - suara ledakan akibat gesekan tak terkendali antara energi-energi kosmik tersebut.
Setelah lebih dari seratus dentuman guntur berturut-turut, tiba-tiba sebuah kilat raksasa menyibak langit tak bertepi. Hujan lebat seolah sungai langit terbalik menyirami lahan subur ribuan li di sekitar Prefektur Fuyang. Konsentrasi Yuan Qi di wilayah ini telah menarik uap air dan awan badai. Kini saat energi kosmik tak lagi dikendalikan Formasi Kunci Naga Empat Fenomena, hujan pun turun membasahi bumi.
Pertarungan antar praktisi energi selalu melibatkan manipulasi Yuan Qi langit-bumi - baik untuk menelan energi ke dalam tubuh, mengaktifkan mantra, maupun mengisi ulang energi vital. Setelah pertarungan, konsentrasi energi di lokasi tersebut biasanya 100 kali lebih padat karena praktisi tingkat tinggi telah menyedot energi dari wilayah yang jauh.
Uap air merupakan unsur paling melimpah di atmosfer. Namun praktisi aliran air sangat langka, sehingga ketika Yuan Qi mencapai kepadatan kritis, akumulasi kelembaban pun mencapai tingkat ekstrem. Perubahan fenomena langit selama atau setelah pertarungan spiritual seringkali memicu hujan badai besar.
"Kali ini Empat Raja Siluman menggunakan formasi sakti seperti Empat Fenomena Mengunci Naga, mengerahkan Yuan Qi langit-bumi dalam radius ratusan li. Seluruh energi vital dalam 1.500 li disedot habis, memadatkan Yuan Qi dan uap air hingga mencapai titik jenuh. Saat formasi pengunci naga ini melepas kendali, hujan pun semakin deras mengguyur."
"Iblis Jun Wu Tong telah gugur, tinggal menyisakan Dewa Alis Putih, Hua Liu Mo, dan Raja Siluman Segala Hukum. Tiga raja siluman ini masing-masing memiliki pelindung energi Zhengqi yang tak tertembus oleh hujan badai sekalipun. Namun wajah ketiganya tampak suram, terutama Dewa Alis Putih yang wajahnya kebiruan dengan sorot mata penuh kekejaman."
"Tak kusangka sebuah gua dewa kuno malah menewaskan tiga dari enam raja siluman kita. Kini dari 19 Perampok Besar dunia, hanya tersisa 16 raja siluman. Meski jalan depan berliku, apa lagi pilihan kami? Dalam perjalanan menuju keabadian yang panjang ini, tak ada cara lain selain nekat menerjang! Hai bajingan kecil, antara aku Dewa Alis Putih danmu takkan ada kata damai. Mari kita lihat seberapa besar nasibmu lolos dari trikku. Hua Liu Mo, Raja Segala Hukum, mulai hari ini aku akan bertapa keras untuk menguasai teknik pelarian awan. Lain kali takkan ada musuh yang bisa lolos dari genggamanku dengan trik pelarian remeh seperti ini!"
Hua Liu Mo dan Wanfa Yaowang juga merasa sedih seperti rubah yang melihat kematian kelinci. Setelah lama berdiam diri, Wanfa Yaowang akhirnya berkata pelan: "Aku memiliki seluruh set Fu dari Metode Larangan Awan Xiaozhutian. Saat Kakak datang meminta sebelumnya, aku terlalu pelit. Kali ini aku bersedia menyerahkan semuanya." Hua Liu Mo memandang lima paku hijau bercahaya di tangannya, lalu menghela nafas: "Aku juga bersedia mengikuti Shenxiong Bai Mei untuk bersama-sama melatih teknik pelarian awan ini. Lima Paku Tanya Hati Raja Iblis ini adalah alat ritual paling berharga Jun Wu Tong. Kali berikutnya, aku akan menggunakan alat ini untuk menusuk dada si bajingan itu."
Meski Chen Qi memiliki banyak mantra yang tak ada habisnya, tingkat kultivasinya tak bisa disembunyikan. Banyak mantranya belum mencapai tingkat penguasaan yang sempurna, membuat Tiga Raja Siluman bisa melihat dengan jelas. Bahkan dalam pertarungan setara, belum tentu ia bisa membunuh Jun Wu Tong. Jika Jun Wu Tong tahu ia memiliki trik memindahkan ruang kosong, dengan kekuatan magisnya yang mendalam dan Paku Tanya Hati Raja Iblis, bukan tak mungkin Jun Wu Tong malah bisa membunuh Chen Qi.
Saat ketiga pihak telah merobek muka terakhir, yang paling membuat Bai Mei Shen frustasi adalah kemahiran Chen Qi dalam transformasi Burung Gagak Api dan kepemilikan alat ritual penembus dimensi. Selama si pencuri kecil ini tak mau bertarung dengan Tiga Raja Siluman, meski kekuatan ketiga raja siluman dilipatgandakan, mereka tetap tak bisa berbuat apa-apa.
Kecuali ketiganya masing-masing menguasai teknik penghilangan diri tingkat tinggi yang bisa menekan transformasi Burung Gagak Api Chen Qi, barulah mereka bisa benar-benar membunuh si pencuri kecil ini.
Dewa Alis Putih yang terkenal tegas segera mengambil keputusan. Sebagai salah satu yang terkuat di antara 19 Perampok Besar dengan harga diri tinggi, ia tahu mustahil mengalahkan Chen Qi di Kota Prefektur Fuyang. Justru bisa semakin memalukan. Bagaimana mungkin raja siluman yang sombong ini bisa menerimanya?
"Lebih baik mundur dan menjaring daripada iri melihat ikan di jurang!" Dalam kemarahan, Dewa Alis Putih memutuskan kembali ke pertapaan gunung untuk melanjutkan latihan mantra awan.
Hua Liu Mo dan Raja Siluman Segala Hukum saling bertukar pandang. Hua Liu Mo menghela napas halus: "Iblis Jun Wu Tong dan Bujang Bangau Putih, sisa pasukan Leluhur Kera Sakti, tariklah semuanya. Aku dan Dewa Alis Putih adalah penyendiri, tak pernah membawa beban tambahan ini. Setelah kau menenangkan pasukan siluman ini, datanglah ke tempat latihan kami bersama kakak Dewa Alis Putih. Kita semua harus melatih trik untuk membunuh bajingan kecil ini."
Raja Siluman Segala Hukum menggerakkan pergelangan tangannya, seberkas cahaya awan emas hitam melesat keluar. Seketika cahaya itu menyelimuti tubuhnya saat mendarat ke tanah, tepat di lokasi pasukan siluman bawahannya berkumpul. Hua Liu Mo juga memutar cahaya pelariannya, menembus langit sambil membuntuti Dewa Alis Putih dengan ketat, dalam sekejap menghilang di kejauhan.
