Dinasti Dayun dari generasi ke generasi memiliki anggota keluarga kekaisaran yang mempelajari ilmu Tao. Namun begitu seseorang mempraktikkan ilmu spiritual, mereka harus melepaskan hak atas takhta. Apalagi darah Kaisar selalu mengandung sedikit energi naga sejati, membuat latihan Tao menjadi sangat sulit. Tapi Paman Kaisar ini sejak muda telah menunjukkan tekad baja dan bakat dalam belajar Tao. Ia berguru pada banyak imam perang, akhirnya menciptakan ilmu Tao unggulan: teknik (memadatkan energi jahat) & (memurnikan energi Gang) hingga mencapai tingkat Elixir Emas.
Setelah berhasil mencapai Elixir Emas, sifat Paman Kaisar berubah drastis. Ia tak lagi peduli pada praktik spiritual, malah fokus mendukung kekuasaan Dinasti Dayun. Tanpa dukungannya, sang Kaisar yang temperamental dan kurang kompeten itu pasti sudah digulingkan para bangsawan - bahkan haremnya habis dijarah.
Paman Kaisar bersama Xu Hongzu (paman Xu Shu) dijuluki Dua Mahaguru Besar Dinasti Dayun, atau Rohaniwan Negara dalam sebutan rakyat. Namun kemampuan magisnya jauh lebih unggul dari Xu Hongzu. Ia bagaikan pilar utama dinasti, bahkan masuk dalam daftar 10 Elixir Emas Jalan Benar.
Pikiran Chen Qi berputar kencang. Mengingat trik sang wanita assassin, ia tak bisa menahan keterkejutan. Dalam hati ia berpikir: "Jika Paman Kaisar hanya ahli Elixir Emas biasa, mungkin masih bisa ditolerir. Tapi jelas ia telah melatih banyak anak buah, bahkan mempersiapkan Fu kelas enam tak terhitung. Kekuatan ini sepenuhnya untuk pertumpahan darah - sama sekali berbeda dengan aliran Tao konvensional."
Chen Qi mengutarakan semua tebakannya. Xu Li dan Ying Ying yang juga memiliki kecerdasan luar biasa saling mendiskusikan. Tiba-tiba mata Ying Ying terbuka lebar, kilatnya secepat listrik, membentak: "Apakah paman kaisar ini ingin memberantas semua sekte jalan suci di dunia?"
Chen Qi terkejut ringan, berkata: "Bagaimana Om Ying bisa menyimpulkan kesimpulan yang sensasional seperti ini? Belum lagi berapa banyak MAHIR di Tiga Sekte Enam Jalan, dunia ini begitu luas, berbagai aliran ilmu gaib dan murid aliran Buddha dan Zen begitu banyak, mana mungkin mudah diberantas?"
Xu Li dan Ying Ying saling memandang sejenak, keduanya mengangguk perlahan. Ying Ying menekan suaranya seraya berkata: "Bhiksu Penakluk Harimau dan kami saudara seperguruan, juga dua orang dari garis perguruan Master Zen Api, semua datang karena misi rahasia. Sikap berpura-pura mendukung pemerintah hanyalah kedok. Seperti Tuan Tujuh yang sedang menyelidiki Siluman Jenderal Li Chihai, kami pun punya tugas serupa. Qingcheng Sect adalah aliran pertapaan yang jarang ikut campur urusan duniawi atau perubahan politik. Tapi jalan Buddha berbeda, banyak murid harus menjelajahi dunia menyebarkan ajaran, memanusiakan umat. Karena itu, guru kami bersama Raja Dharma Gajah Putih dan Master Zen Api perlahan menemukan kejanggalan di wilayah Dinasti Dayun. Misalnya, sering terjadi kasus hilangnya ratusan anak sekaligus. Atau kemunculan peramu energi dengan kekuatan luar biasa tapi asal-usul dan pergerakannya misterius. Padahal garis keturunan sekte-sekte besar sudah stabil, mustahil tiba-tiba banyak pewaris peramu energi kuno bermunculan..."
Xu Li menyela: "Jadi kami curiga ada ajaran sesat yang sedang tumbuh di Dinasti Dayun, dan sumbernya sangat mungkin berasal dari dalam istana kekaisaran sendiri."
Chen Qi gemetar, bergumam pelan: "Jangan-jangan orang itu salah paham mengira aku sedang menyelidikinya, makanya tiba-tiba menyerang?"
Xu Li dan Ying Ying serentak terkejut, juga menyadari kemungkinan ini.
Latar belakang Chen Qi tidak terlalu baik, sejak berlatih Tao ia harus mencari jalan sendiri, hampir tidak pernah bersentuhan dengan berbagai aliran ilmu gaib. Oleh karena itu, ia nyaris buta terhadap perubahan besar di dunia. Xu Li dan Ying Ying sangat berbeda dengannya. Meski mereka baru berguru belakangan, Raja Mangkuk Emas sebagai salah satu Tiga Biksu Suci dunia, meski hanya memiliki tujuh murid langsung dan beberapa cucu murid, namun pengikut Buddha tersebar luas - mulai dari pedagang kaki lima hingga keluarga pejabat, terutama para nyonya bangsawan dan pelacur kelas atas, hampir bisa dikatakan memiliki mata-mata di seluruh dunia.
Terutama saat ini ketika jalan Buddha merosot, Tiga Raja Biksu saling mendukung erat, membuat jaringan informasi Buddha semakin gesit. Inilah yang membuat mereka menyadari arus bawah yang bergolak ini.
Setelah bertukar pendapat dengan Xu Li dan Ying Ying, Chen Qi diam-diam terkejut dalam hati, menyadari pengetahuannya yang minim tentang urusan para Peramu energi dunia, apalagi masalah pemerintahan.
Setelah berdiskusi lama, Xu Li dan Ying Ying serempak berkata: "Kami akan melaporkan hal ini ke garis guru terlebih dahulu. Tuan Tujuh juga harus mengirim rahasia Li Chihai kembali ke Qingcheng. Untuk penyesuaian lebih lanjut, biarlah garis guru kita masing-masing yang memutuskan setelah memberi respons."
Chen Qi mengangguk, bisa mendapatkan informasi tentang latar belakang Siluman Jenderal Li Chihai dari Xu Li, tugasnya sudah hampir selesai. Melaporkan ini ke atas sebenarnya sudah cukup. Bagaimanapun, Siluman Jenderal Li Chihai adalah salah satu dari 10 Jalan Sesat, mendekati dan menyelidiki rahasia terdalamnya merupakan hal yang sangat sulit.
Setelah menyusun strategi dengan Xu Li dan Ying Ying, Chen Qi mengantarkan mereka keluar. Dengan sikap ramah tamah, ia mengantar hingga ke gerbang Kuil Shoushou Wanjin sambil berbisik: "Jangan bocorkan hubungan kita. Mari kita sesuaikan keterangan masing-masing, mungkin rahasia kecil ini bisa memberi keuntungan di kemudian hari."
Xu Li tertawa Pshh: "Kami takkan bocorkan bahwa Biksu Zhiguan adalah samaranmu, Tuan Tujuh tidak perlu khawatir. Ketika kita bertemu lagi nanti dengan identitas asli, baru kita minum bersama."
Chen Qi menyaksikan Xu Li dan Ying Ying memasuki Kuil Shoushou Wanjin. Ia segera berbalik ke timur, setelah melewati gerbang Kota Wan Yun, langsung menggunakan Langkah Teratai Suci. Setelah berlari kencang selama lebih dari satu shichen, barulah hatinya merasa sedikit lega.
Di depan mata hanya ada sebatang pohon, Chen Qi melangkah masuk ke dalam hutan, duduk di tempat yang bersih sambil menarik nafas, dalam hati bergumam: "Awalnya aku tak tahu siapa yang ingin membunuhku, masih berani tinggal di Kuil Naga Surgawi. Tapi setelah Xu Li dan Ying Ying memberitahu bahwa dalangnya mungkin Paman Kaisar dinasti ini, salah satu dari 10 Elixir Emas Jalan Benar, tinggal di ibu kota jelas berisiko. Setelah sampai di depan, aku akan kembali ke wujud asliku si pencuri kecil, sehingga tak ada yang tahu ke mana Biksu Zhiguan menghilang."
Saat meninggalkan Kuil Naga Surgawi, Chen Qi kembali berubah wujud menjadi Biksu Zhiguan. Karena tak butuh identitas itu lagi, dia ingin kembali ke sosok bajingan kecilnya yang asli.
Saat Chen Qi mempertimbangkan risiko rencana ini, tiba-tiba indra keenamnya bergetar. Tanpa pikir panjang, dia mengeluarkan Tongkat Siluman Huang Quan dan Pisau Angker Lima Mata, menggambar sembilan karakter di udara yang memecah dimensi, menghancurkan mantra siluman musuh hingga tujuh orang berbaju hitam terpaksa muncul.
Tujuh perempuan muda berbaju hitam ini memancarkan aura tingkat Ning Sha. Chen Qi menyipitkan mata, berbisik: "Rupanya kalian masih belum mau melepaskanku. Tapi bagaimana mungkin bisa mengejar Langkah Teratai Suci-ku? Dan tahu arah pelarianku?"
Tujuh assassin perempuan ini diam seribu bahasa. Mereka membentuk formasi aneh, lalu tujuh cahaya pedang menyala membentuk jaring energi yang menyambar ke arah Chen Qi.
Jaring pedang ini terjalin rapat, sama sekali tidak memiliki celah. Chen Qi yang melihatnya pun hanya bisa terkejut dalam hati. Tongkat Siluman Huang Quan dan Pisau Angker Lima Mata menyerang bersamaan. Setelah melalui pertempuran tak terhitung, ilmu bela dirinya terasah di ujung hidup dan mati. Meski tak memiliki pola tetap, terkandung keindahan kesederhanaan nan agung. Satu tongkat dan satu pisau, masing-masing berevolusi menjadi dua aliran. Tongkat Siluman Huang Quan bagai menyeret ratusan kati lumpur, setiap gerakannya lambat dan kikuk. Sedangkan Pisau Angker Lima Mata selicin bulu, mengambang ringan tanpa bobot, memicu dorongan untuk muntah darah bagi yang menyaksikannya.
Peramu energi tingkat Ning Sha, meski bisa mempelajari berbagai mantra, dalam pertarungan sengit masih mengandalkan trik mirip pendekar. Sebab praktisi level ini, kecuali mendapat warisan sejati dari sekte resmi, belum tentu bisa menguasai mantra serangan jarak jauh kuat. Banyak mantra jarak dekat tak sepraktis ilmu bela diri.
Namun bahkan ilmu bela diri duniawi biasa, selama mengendalikan energi negatif, tetap memiliki kegunaan tak terduga yang tak terbayangkan oleh pendekar biasa.
Formasi pedang yang dipelajari tujuh wanita ini adalah mahakarya puncak Penyatuan Ilmu Bela Diri dan Sihir. Dengan level dan kemampuan mereka, meski masih tak bisa menjebak praktisi besar tingkat Lian Gang, terhadap Ning Sha hampir selalu membasmi seketika tanpa sisa celah. Bahkan tak memberi waktu untuk menyiapkan mantra.
Namun mereka juga bertemu dengan Chen Qi yang aneh ini, tidak hanya mantra-nya mendalam, bahkan keterampilan bela dirinya pun luar biasa hebat.
Tongkat Siluman Huang Quan dan Pisau Angker Lima Mata dalam sekejap mata telah bertarung habis-habisan dengan tujuh pedang panjang ratusan kali. Chen Qi tiba-tiba menemukan dengan ngeri bahwa dalam ilmu pedang ketujuh assassin wanita ini, tersembunyi kekuatan yang sangat seram yang berulang kali mencoba menyusup ke titik akupuntur tubuhnya. Kekuatan angker ini begitu familiar, membuat Chen Qi hampir tanpa berpikir langsung berseru kencang: "Ini adalah Xiaocheng Mofa!"
Ketujuh assassin wanita itu mendengar teriakan Chen Qi, serentak gemetar, lalu mengangkat tangan putih mereka dengan anggun, melepaskan tujuh pedang terbang yang saling bertabrakan di udara, mengeluarkan suara ding-dong yang merdu seperti musik elegan. Hanya momentum pedangnya yang lebih ganas sepuluh kali lipat dibanding sebelumnya. Jika sebelumnya mereka hanya ingin membunuhnya, kini ketujuh assassin wanita ini telah berubah menjadi sosok yang bahkan rela mengorbankan nyawa sendiri demi memastikan kematiannya.
Perubahan seperti ini membuat Chen Qi semakin yakin, tebakannya sebelumnya tepat. Kekuatan magis seram itu menyebar dari pedang terbang sang pembunuh wanita, berubah menjadi api hijau lesu. Chen Qi teringat penuturan Gu Guiling tentang beberapa dari 72 ilmu magis tingkat rendah yang paling termasyhur. Kali ini ia tidak mengucapkannya keras-keras, tapi dalam hati melafalkan: "Ini... Kutukan Api Netherworld! Rupanya yang ahli ilmu magis tingkat rendah bukan Siluman Jenderal Li Chihai, melainkan sang Paman Kaisar ini... Syukurlah, aku yang menguasai Mantra Raja Vajra akhirnya punya kambing hitam."
Ternyata yang terpikir oleh Chen Qi saat ini justru pikiran yang tidak masuk akal seperti ini.
