Siluman dan iblis yang menerobos masuk kali ini bertubuh panjang persis seperti naga air, hanya saja berwarna abu-abu kehitaman menyerupai belut lumpur. Di tubuh mereka tumbuh ratusan bola mata, jumlahnya hampir seratus.
Ketika Chen Qi tiba di medan perang, Gu Guiling sudah bertarung dengan gerombolan siluman ini.
Siluman dari luar wilayah ini terlihat mirip Wu Yan Shen, namun kekuatan magisnya jauh lebih seram. Ratusan mata di tubuh mereka memancarkan kekuatan halusinasi yang menarik hati manusia.
Jika digantikan dengan Peramu energi lain yang tingkat kultivasinya setara dengan Gu Guiling, diperhatikan oleh ribuan mata jahat para iblis langit ini, kemungkinan roh sucinya bisa tercabut dari tubuh. Namun Gu Guiling telah lama menempa seluruh tubuh dan pikirannya dengan Mantra Raja Vajra, sehingga tak ada kekuatan luar yang bisa menggoyahkan. Meski ilmu hitam para siluman ini mengerikan, pertarungan jarak dekat bukanlah keahlian mereka. Ketika mantra mata jahat mereka tak berdaya dan terperangkap dalam formasi pedang Gu Guiling, harapan mereka pun pupus seketika.
Saat Chen Qi mengendalikan Teratai Hitam Najis Tertinggi dan menerobos sampai ke dekat Gu Guiling, murid senior Sekte Qingcheng ini telah membasmi habis semua naga siluman bermata jahat itu, mengubah seluruh kekuatan magisnya menjadi Metode Teratai Api Murni yang diserapnya hingga tuntas.
Setelah membunuh lebih dari seratus siluman dari luar wilayah, bahkan mata Gu Guiling memancarkan cahaya merah menyala. Ketika hendak mencari kelompok ketiga siluman itu, Chen Qi menyadari keadaan tak biasa. Segera ia memerintahkan Naga Siluman Sungai Kuning mengaum rendah. Dengan cakar menggapai udara, postur tubuh Gu Guiling langsung terkunci membeku. Chen Qi mengerahkan Nyanyian Naga Buddha dan berseru keras: "Kakak seperguruan Gu, cepat sadar! Jangan sampai kebablasan!"
Gu Guiling yang diteriaki Chen Qi seketika sorot matanya menjadi jernih. Ia segera bersila di ruang kosong, menyatukan kembali kekuatan Teratai Merah ke dalam tubuh. Mantra Dewa Pedang Mengendalikan Petir warisan asli Sekte Qingcheng mulai berputar, semburan energi pedang yang murni melesat dari tubuh Gu Guiling, membentang ribuan zhang sebelum akhirnya stabil.
Melihat Gu Guiling telah pulih kesadaran, Chen Qi segera memanggil kembali Naga Siluman Sungai Kuning dan menempatkannya diam-diam di sisi sang senior untuk meredam situasi.
Proses meditasi Gu Guiling berlangsung selama dua-tiga shichen. Untuk mengisi waktu, Chen Qi mempelajari formasi pedang Teratai Merah yang diajarkan sebelumnya. Meski dari 19 perubahan formasi ia hanya bisa menguasai 3 variasi dasar setelah berjam-jam berlatih.
Meski level Naga Siluman Sungai Kuning setara dengan Gu Guiling dan energi spiritualnya luar biasa kuat, makhluk ini masih baru lahir. 41 kemampuan kecil, Tubuh Neraka Iblis, maupun Sinar Neraka Agung Brahma yang dikuasainya belum mencapai keselarasan sempurna dengan tingkat Tao-nya.
Formasi Pedang Teratai Merah yang diciptakan Gu Guiling membuka situasi baru, tidak sama dengan semua mantra yang pernah dipelajari Chen Qi. Sebenarnya selain teknik menggerakkan pedang, sebagian besar kuncinya tetap berakar pada karakteristik Mantra Raja Vajra ini.
Sifat paling mendasar dari Xiaocheng Mofa adalah kemampuan mengikis habis Cerminan Mantra untuk memperkuat diri sendiri. Cerminan Mantra yang tak terhitung jumlahnya ditanam dalam tubuh orang lain, tumbuh seiring peningkatan kekuatan magis target. Saat korban akhirnya mati, semua cerminan ini kembali membawa seluruh energi darah kehidupan.
Dengan prinsip serupa, seluruh Cerminan Mantra tidak hanya dikendalikan oleh roh kutukan induk, tapi juga bisa saling memakan untuk meningkatkan daya penghancur.
Meski Formasi Burung Gagak Api Chen Qi dengan 72 benih api sejati juga menggunakan trik dengan memanfaatkan kekuatan burung gagak piaraan untuk mempercepat peningkatan tingkat kultivasi, praktik ini tidak sesesat Xiaocheng Mofa yang bisa mencemari semua makhluk hidup. Penggabungan dua benih api pun tidak bisa langsung meningkatkan daya penghancur ke level berikutnya.
Tapi Xiaocheng Mofa sama sekali tak memiliki batasan ini. Asalkan berupa makhluk hidup, semua bisa dicemari kekuatan iblis untuk menyerap energi darah kehidupan. Cerminan Mantra bisa terpisah-pisah sesuka hati, juga bisa menyatu tanpa batas.
Karena itulah Xiaocheng Mofa harus terus-menerus melahap makhluk hidup dan melakukan pembunuhan berantai tanpa henti. Begitu terlahir, ilmu ini langsung menjadi bencana besar bagi semua praktisi Tao.
Dalam formasi pedang Teratai Merah yang diajarkan Gu Guiling kepada Chen Qi, terdapat kunci untuk menggabungkan Cerminan Mantra guna meningkatkan daya penghancurnya. Meski darah kehidupan Naga Siluman Sungai Kuning sudah sangat melimpah, kekuatan magisnya masih terbatas pada level indra peraba jalan Buddha. Dengan metode yang diajarkan Gu Guiling, Chen Qi memisahkan 200-300 cerminan mantra dari mantra siluman dalam tubuh naga tersebut.
Cerminan mantra ini memiliki tingkat energi mulai dari level Ning Sha tertinggi hingga level masuk titik akupuntur terendah, semuanya berubah menjadi Bunga Teratai Api Murni yang mengambang di ruang kosong.
Chen Qi merapalkan mantra formasi pedang Teratai Merah, mengaktifkan transformasi untuk meramu bunga-bunga api suci menjadi benang pedang teratai merah keemasan. Bunga Teratai Api Murni yang terkonsolidasi dari Mantra Raja Vajra ini mudah berubah menjadi benang pedang. Dengan mengalirkan ratusan benang pedang ini sambil menguji berbagai perubahan formasi, Chen Qi perlahan memahami daya penghancur benang Teratai Merah.
Setiap benang Teratai Merah mampu menelan cerminan mantra lain atau makhluk hidup dengan kekuatan magis yang luar biasa untuk meningkatkan kemurnian kualitasnya.
Setiap kali Gu Guiling membunuh siluman dari luar wilayah, ia menarik kembali Sutra Pedang Teratai Merah ke dalam tubuhnya untuk dimurnikan, mengubah energi darah kehidupan siluman yang dibunuh dengan sempurna. Setiap kali ia menyerang, jumlah Sutra Pedang Teratai Merah hampir sama, namun kualitasnya terus meningkat. Dibandingkan metode kasar Chen Qi, ratusan sutra pedang Gu Guiling sebagian besar terbentuk dari cerminan mantra tingkat Ning Sha, sebagian kecil sudah mencapai tingkat Lian Gang. Meski hakikat cerminan mantra ini hanyalah gumpalan energi kutukan yang tak setara pedang terbang asli, daya penghancur sutra-sutra ini setara pedang terbang biasa tingkat 3-4. Jumlahnya yang banyak membuat lawan terkepung formasi tak terduga saat dilepas, bahkan musuh setara level Gu Guiling akan terperangkap Formasi Pedang Teratai Merah dan tercincang menjadi seribu keping.
Chen Qi takjub akan kekuatan formasi pedang ciptaan Gu Guiling, namun juga waspada akan keangkeran Mantra Raja Vajra.
Saat Chen Qi merancang perubahan keempat Formasi Pedang Teratai Merah, tiba-tiba lengkingan aneh bergema dari ruang kosong. Begitu Chen Qi mengerahkan pengetahuan mata untuk menyisir sekeliling, terlihat ribuan siluman dari luar wilayah berbentuk burung yang telah mengepung mereka dan Gu Guiling.
Gu Guiling masih tenggelam dalam latihan spiritualnya. Chen Qi sadar tak bisa mengandalkan kakak seperguruannya ini, apalagi piringan ritual yang melekat di tubuh Gu Guiling pun tak bisa kabur ke Gunung Lima Qi. Ia hanya bisa mengerahkan formasi pedang teratai merah yang baru dikuasainya - ratusan benang pedang langsung membentuk perisai, melindungi dirinya dan Gu Guiling.
Gu Guiling menggunakan kekuatan magis yang luar biasa dengan teknik menjebak musuh, mengurung lawan di pusat formasi pedang untuk dibantai. Chen Qi yang tak memiliki kekuatan magis seperkasa Gu Guiling, hanya bisa memanfaatkan formasi pedang teratai merah sebagai perlindungan, menjaga diri mereka berdua. Bersamaan itu ia mengaktifkan perubahan pertama formasi pedang teratai merah——Mingjing Zhishui (Cermin Tenang)!
Perubahan ini bekerja dengan menyusun formasi pedang yang akan bereaksi sesuai serangan musuh, laksana cermin jernih yang menangkap segala gempuran lawan lalu memantulkannya kembali satu per satu.
Di antara misteri ini, Chen Qi juga tidak sepenuhnya memahami. Saat ini ia hanya meniru persis, menampilkan ilmu pedang ini dalam prototipe kasar. Namun yang menguasai formasi pedang adalah Chen Qi, sedangkan sumber kekuatan magis formasi pedang berasal dari Naga Siluman Huang Quan. Kekuatan magis naga siluman ini begitu perkasa dan melimpah. Jika hanya mengandalkan kekuatan Chen Qi sendiri, sama sekali tidak akan mampu bertahan dari konsumsi energi formasi pedang yang begitu dahsyat ini.
Kekuatan magisnya memang cukup perkasa, namun pembukaan alam kesadarannya belum memadai, sehingga niatnya pun tidak dapat terpisah sedemikian rumit.
iblis langit yang berbentuk burung siluman ini terbang dengan kecepatan luar biasa, menggelegar dan mengepakkan sayap, seketika mengurung Chen Qi dan Gu Guiling tanpa celah, lalu bersama puluhan iblis langit langsung menerjang formasi pedang teratai merah yang telah disiapkan Chen Qi.
Chen Qi sengaja melakukan percobaan untuk melihat hasil formasi pedang yang baru saja dipelajarinya. Ia segera mengaktifkan perubahan pertama——Mingjing Zhishui (Cermin Tenang) dengan lembut, setiap helai benang pedang bagai tali busur yang langsung memantul saat diserang siluman, dalam sekejap bertarung sengit dengan puluhan iblis langit berbentuk burung yang memimpin serangan.
Meskipun Chen Qi menggunakan kekuatan Naga Siluman Huang Quan, alam kesadarannya dan tujuh niatnya harus memikul kalkulasi tak terhitung dari perubahan ilmu pedang. Satu cahaya pedang, walau memiliki perubahan tak terbatas, tetap memiliki batas——paling hebat mengandung puluhan variasi dalam satu jurus sudah dianggap rumit. Namun saat jumlah cahaya pedang mencapai ratusan, variasi masing-masing cahaya pedang saja sudah sangat kompleks. Kerjasama antara setiap dua cahaya pedang menciptakan variasi tambahan yang tak terhingga. Ketika jumlah cahaya pedang bertambah lagi, variasi perubahan hampir menjadi tak terbatas.
Chen Qi hanya bertahan sejenak, setidaknya sudah muncul 70-80 titik goyah yang luput dari perhitungannya. Semakin ia berusaha memperbaiki dengan puas-puan, justru semakin banyak celah yang muncul karena ritme perubahan yang kacau. Membongkar dinding timur untuk menambal dinding barat, si pencuri kecil ini tiba-tiba merasa kalang kabut, bahkan sedikit panik. Namun siluman-siluman burung iblis langit itu jelas tak mampu menembus semua perubahan Chen Qi, bahkan banyak celah pun tak terlihat oleh mereka. Mereka hanya mengandalkan raga perkasa dan kekuatan magis, membenturkan diri ke dalam formasi pedang dengan keras.
Karena metode serangan siluman burung ini terlalu kasar, Chen Qi mendapat banyak kesempatan untuk menyesuaikan formasi pedangnya dan menghalangi satu per satu makhluk jahat itu. Seiring semakin banyaknya siluman burung langit yang menerjang, Hati Dao Chen Qi justru menjadi semakin jernih. Pada akhirnya, ia mulai memahami kunci mengendalikan formasi pedang teratai merah. Ia tak lagi sibuk memperbaiki celah-celah formasi, karena kebanyakan kelemahan itu tak terdeteksi oleh para iblis itu. Kini ia mampu membedakan mana celah yang harus dihindari, dan mana yang bisa diabaikan.
Jika ada orang yang melihat dari kejauhan, mereka hanya akan melihat banyak siluman burung terbang naik turun, menerjang sekuat tenaga. Pusat serangan para siluman burung ini adalah sebuah kepompong cahaya yang menyerupai benang. Ribuan benang pedang bergerak bagai naga berubah bentuk, merembes dan berkeliaran. Awalnya benang-benang pedang ini masih terlihat kaku, namun seiring waktu, mereka mulai menunjukkan kelincahan yang makin sempurna.
Chen Qi tiba-tiba merasakan hembusan angin tajam di atas kepalanya. Saat ini Hati Dao-nya telah tenang, tanpa pikir panjang ia langsung membalikkan tangan dan mengucapkan mantra. Seekor Makhluk Yuan Qi raksasa muncul, dengan kekuatan penuh menghempaskan siluman burung yang menyerang itu. Bersamaan, Formasi Pedang Teratai Merah yang dikendalikan Chen Qi akhirnya membentuk aura pembunuhan pertama. Tujuh cahaya pedang teratai merah menggerus ke bawah, seketika menghancurkan siluman burung langit yang hampir menembus pertahanan berlapis dan menyentuh tubuhnya hingga tak tersisa sebutir debu.
