Tepat saat Chen Qi memproses alat ritual ketujuh, akhirnya utusan dari Sekte Qingcheng datang.
Kegagalan Gu Guiling membawa Chen Qi kembali ke gunung tidak menjadi prioritas sekte. Bagaimanapun ia hanya murid nominal yang tak bisa datang ke gerbang gunung untuk berguru, sehingga tak ada yang memperhatikan - menganggapnya telah menyerah pada takdir besar ini.
Namun seiring kesuksesan Gu Guiling menguji ilmu pedangnya, Sekte Qingcheng baru tersadar telah muncul lagi seorang MAHIR Elixir Emas di lingkungan mereka. Dalam sukacita, mereka berulang kali berusaha memanggil Gu Guiling kembali ke gunung tapi tak kesampaian, akhirnya teringat bahwa sebelumnya Gu Guiling berlatih di Gunung Lima Qi sambil menekan gua tanah Sungai Yin, dan secara tak langsung teringat pada Chen Qi.
Kali ini Sekte Qingcheng yang mengutus untuk membimbing Chen Qi adalah wanita yang sebelumnya menugaskannya menyelidiki Siluman Jenderal Li Chihai. Sejak awal wanita ini sudah meremehkan Chen Qi, hanya karena menghormati Gu Guiling, sikapnya masih acuh tak acuh. Kini tanpa perantaraan Gu Guiling, standar seleksinya langsung melambung tinggi, terasa sekali aroma arogannya.
Chen Qi menyambut wanita utusan Qingcheng ini di Gua Emas-Perak. Meski tak menyukainya, setelah berlatih bertahun-tahun Hati Dao-nya sudah kokoh tak tergoyahkan, tak terpengaruh hal sepele. Ia hanya tersenyum ramah sambil menyuguhkan teh.
Ia hanya tahu wanita ini bermarga Situ, tak tahu nama asli atau gelar Dao-nya. Maka dipanggilnya "Shijie Situ", dilayani dengan sangat hormat.
Situ Qingxue awalnya meremehkan Chen Qi. Namun ia tahu Chen Qi telah berjasa besar dan ditunjuk dewan sesepuh untuk memiliki shifu, statusnya akan setara dengannya. Ditambah senyum manis dan sopan santun Chen Qi, Situ Qingxue hanya menunjukkan ekspresi arogan tanpa bertindak kasar.
Chen Qi menyuruh siluman kecil bawahannya menyajikan teh. Awalnya Situ Qingxue mengerutkan alis tak ingin meminum. Namun warna teh hijau bening itu memancarkan aroma mistis yang membuat jiwa tenang. Tak tahan ia menyesap sedikit. Aroma harum memenuhi lidah, dari tenggorokan hingga paru-paru mengalir rasa sejuk yang memberi kenyamanan tak terkira.
Situ Qingxue meneguk seteguk, seketika merasakan pikiran menjadi jernih. Tanpa disadarinya, ia terkejut dan tak kuasa bertanya: "Aku juga pernah mencicipi teh berkualitas, tapi mengapa tak pernah melihat penampakan seperti ini? Dari mana adik seperguruan mendapatkan daun teh ini?"
Daun teh milik Chen Qi ini memang memiliki asal-usul khusus. Diperolehnya dari Wǔqì Zàohuà Dǐng yang tersimpan di gua Dewa Kuno. Di dalam kuali ajaib ini tidak hanya terdapat banyak lahan obat, tapi juga 3.001 Batu Bintang. Sebagian besar batu-batu ini telah dibudidayakan. Katak Emas Kecil yang menjaga kuali sangat serius dengan pekerjaannya, mengelola Wǔqì Zàohuà Dǐng dengan sangat baik. Ada ribuan ramuan langka dan tak terhitung tanaman biasa.
Teh ini diproduksi di Wǔqì Zàohuà Dǐng, bernama Tunas Salju Penyuci Hati. Berasal dari pohon teh spiritual yang telah berusia tiga ribu tahun. Selain rasanya yang luar biasa, teh ini juga memiliki efek menyucikan hun dan meningkatkan kecerdasan. Pohon teh purba ini dijaga ketat oleh Katak Emas Kecil yang memanen daunnya setiap tahun dengan teknik penyimpanan khusus. Bagi Chen Qi, benda ini sama sekali tidak asing, dengan persediaan mencapai ribuan kati.
Chen Qi langsung mengada-ada, "Benda ini merupakan produk dari Gunung Lima Qi milikku. Dulu ketika Sungai Yin meluap, hampir semua makhluk hidup musnah, bahkan pohon teh ini pun terkena polusi air Sungai Yin sehingga tak lagi punya tanda kehidupan. Aku hanya menyimpan sedikit. Jika Kak masih suka, anak buahku bisa memberimu satu kati, semuanya warisan terbaik yang kusimpan."
Chen Qi dengan santai mengacungkan tangannya, Raja Taring Emas segera berubah menjadi naga dan terbang mendekat. Chen Qi berseru mantap, katak emas kecil langsung meneriakkan suara aneh: "Tuannya ada perintah apa?" Chen Qi tersenyum: "Shijie-ku menyukai Tunas Salju Penyuci Hati ini, ambil yang kualitas terbaik, keluarkan satu kati!"
Katak emas kecil yang baru saja menerima instruksi gaib dari Chen Qi segera berseru: "Tuannya tidak ingat jumlah, bukankah Xiao Jin pernah bilang sebelumnya, Tunas Salju Penyuci Hati masih ada delapan sembilan kati, tapi teh kualitas terbaik daun sebelum Qingming hanya tersisa sembilan tahil, sudah tidak cukup satu kati? Jika harus persis satu kati, hanya bisa pakai kualitas kedua untuk memenuhi kuota."
Chen Qi sengaja tersenyum sambil memaki: "Kamu biasanya mengelabuiku juga sudah kumaafkan, tapi berani mengelabui Shijie Situ? Keluarkan sembilan tahil terbaikmu, jangan pakai barang kualitas kedua buat menyelesaikan kuota!" Katak Emas Kecil mengangguk patuh. Sejenak kemudian, sebuah kotak giok terbang keluar dari Wǔqì Zàohuà Dǐng. Chen Qi membuka kotak itu, melirik isinya lalu berkata dengan malu: "Ini salahku, ternyata stok yang tersisa tidak sampai satu kati. Kuharap Shijie tidak marah."
Situ Qingxue mendengar, malah semakin senang, sedikit lebih berbaik hati pada Chen Qi, lalu berkata: "Adik seperguruan telah mengorbankan semua yang kau miliki, benda ini sudah punah, sungguh berharga. Bagaimana mungkin Shijie akan marah? Aku datang untuk membawamu ke wilayah pegunungan sekte kami. Segera siapkan barang-barangmu, ikut aku sekarang."
Chen Qi mengangguk setuju, mengibaskan lengan jubahnya, berbisik memberi perintah: "Xiao Jin, setelah kepergianku, kau yang paling kuat di sini. Kendalikan Raja Taring Emas dengan baik, lindungi Nyonya Istana dan kekuasaan kita." Gunung Lima Qi milik Chen Qi kini telah memiliki lebih dari dua ribu pasukan siluman, Pagoda Vajra berisi enam Cacing Raja, ditambah katak emas kecil, benar-benar tembok besi yang tak tertembus. Selama tidak ada orang pintar tingkat terbentuknya eliksir, praktisi energi Gang biasa meski datang dua tiga orang pun takkan mampu menerobos. Karena itu dia tenang meninggalkan tempat itu, berangkat bersama Situ Qingxue.
Situ Qingxue mengendalikan cahaya pedang terbang di depan, sementara Chen Qi berubah menjadi Burung Gagak Api mengikuti dari belakang.
Si pencuri kecil ini juga punya kewaspadaan. Setelah terbang beberapa saat, dia memperhatikan cahaya pedang Situ Qingxue melambat, kemudian baru meningkatkan kecepatan lagi. Dalam hati dia berpikir: "Shijie Situ Qingxue ini meski memiliki tingkat kultivasi energi Gang, tapi ilmu pedangnya payah. Jauh tak bisa dibandingkan dengan Shixiong Gu Guiling, bahkan sedikit lebih lemah dari Hua Liu Mo atau Dewa Alis Putih..."
Ia sudah punya rencana dalam hati, lalu tersenyum ringan dan berkata: "Shijie Situ, anak buah memelihara beberapa Burung Gagak Api. Lebih baik kita gunakan sebagai kendaraan sambil mengobrol di perjalanan, pasti lebih santai daripada terburu-buru begini."
Sebenarnya Situ Qingxue tidak separah ini. Dia terbang langsung dari gerbang sekte Qingcheng, sempat bertemu musuh bebuyutan di jalan dan bertarung sengit tanpa istirahat sebelum melanjutkan perjalanan, sehingga Energi Zhen-nya terkuras. Mendengar perkataan Chen Qi, Situ Qingxue mengangguk setuju. Chen Qi segera melepaskan dua Burung Gagak Api untuk mereka tunggangi.
Dengan anggun Situ Qingxue bersila di punggung burung api. Energi pedang yang lembut melindungi tubuhnya rapat-rapat, cahaya pedangnya membelah angin kencang yang menerpa, terlihat tenang tanpa satu helai rambut pun berantakan.
Chen Qi tak punya kemampuan seperti itu. Hanya mengandalkan fisik kuatnya menahan angin, dalam sekejap rambutnya sudah kusut-masai. Dalam hati ia tersenyum getir, berpikir: "Seandainya aku pakai transformasi Burung Gagak Api, tubuh burung punya bulu pelindung yang halus menaklukkan angin, pasti tak seruwet ini. Atau pakai Langkah Suci Setiap Langkah Menumbuhkan Teratai untuk bepergian, juga tak perlu terkena angin kencang - itu teknik lain yang misterius. Meski kekuatan Situ Qingxue jauh di bawah Shixiong Gu Guiling, tapi dia sudah meramu Energi Positif yang bisa melindungi dari terpaan angin langit."
Chen Qi merenung sejenak, sedang berpikir bagaimana memulai percakapan dengan Situ Qingxue untuk menanyakan berbagai situasi Sekte Qingcheng. Namun Situ Qingxue lebih dulu membuka mulut, bertanya: "Adik seperguruan Chen Qi, tahukah kamu mengapa Shixiong Gu Guiling bahkan tidak ingin membawamu kembali ke gunung, langsung pergi mencari Mi Xinniang untuk duel pedang?"
Chen Qi tidak berani mengungkap rahasia Gu Guiling dan dirinya, hanya bisa berbicara samar: "Sejak kembali dari ibu kota, aku hampir tidak bertemu Shixiong Gu Guiling. Pada suatu hari tiba-tiba cahaya pedang menyembur dari tubuhnya disertai pertanda baik, lalu dengan gemuruh ia mengendalikan cahaya pedang dan terbang pergi. Aku masih belum tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Shixiong Gu Guiling? Ia juga belum mengatakan apapun tentang memintaku pergi ke markas sekte kita."
Situ Qingxue mendengar dengan perasaan sedih, berkata pada Chen Qi: "Shixiong Gu Guiling, sejak diutus ke Gunung Lima Qi, telah berlatih dengan sangat giat. Beberapa waktu lalu ia bahkan berhasil menembus level penyempurnaan Elixir Emas di Tingkat Enam latihan energi. Beberapa hari terakhir ini sedang menguji ilmu pedangnya ke seluruh dunia, sudah mengalahkan tiga ahli Elixir Emas dari Jalan Benar dan Sesat, sekarang sedang menantang pendekar pedang Jalan Sesat nomor satu, Nu Lian Mi Xinniang. Hanya saja Mi Xinniang sulit dilacak, mereka belum sempat bertarung."
Chen Qi terkejut, bertanya: "Walau ilmu pedang Shixiong Gu Guiling sudah mencapai tingkat dewa, tapi baru saja naik level ke Elixir Emas. Bagaimana mungkin sudah sehebat ini, bahkan bisa mengalahkan tiga ahli Elixir Emas?"
Situ Qingxue tersenyum dan berkata: "Meskipun di dunia ini ada konsep 10 Elixir Emas Jalan Benar dan 10 Jalan Sesat, namun banyak di antaranya yang mencapai kekuatan Elixir Emas dengan bantuan eksternal, padahal level sebenarnya belum mencapai itu. Meskipun Shixiong Gu Guiling baru saja naik level ke Elixir Emas, ini murni hasil usahanya sendiri, tidak bisa disamakan dengan Elixir-Elixir palsu itu. Makanya ia langsung terkenal dalam satu pertempuran, mengalahkan lawan secara berturut-turut. Tapi Mi Xinniang bukanlah Elixir palsu seperti itu - orang ini bisa masuk lima besar di antara ahli Elixir Emas dunia. Meski reputasinya kalah dari Siluman Jenderal Li Chihai, ilmu pedangnya benar-benar menggetarkan dunia. Pertarungan Shixiong Gu Guiling melawan Mi Xinniang ini situasinya cukup suram. Kali ini sekte kami memanggilmu ke gerbang gunung, selain untuk prosesi berguru, juga ingin menanyakan beberapa hal tentang Shixiong Gu Guiling untuk menyiapkan strategi penanggulangan."
Chen Qi tertegun sejenak, dalam hatinya mulai merancang beberapa rencana.
"Kenaikan level Shixiong Gu Guiling ke Elixir Emas telah membuatnya menjadi figur penting di Sekte Qingcheng, bahkan sebanding dengan tingkat Tiga Sesepih. Para sesepih Qingcheng yang memanggilku mungkin ingin menanyakan perkiraan peluang menang Shixiong Gu Guiling. Jika peluangnya lebih dari 50%, mereka akan mendorong duel pedang ini. Jika di bawah 50% tapi masih di atas 30%, mereka akan mengirim ahli untuk mengawasi pertarungan agar Shixiong Gu Guiling kalah tapi tidak tewas. Kalau di bawah 30%, mungkin mereka akan membujuknya untuk mengurungkan niat."
Chen Qi yang telah melalui berbagai cobaan, juga bisa dikatakan memiliki Hati Dao yang jernih. Hanya dengan satu putaran pikiran, ia telah menganalisis sepenuhnya sikap Sekte Qingcheng. Pikirannya berputar cepat, diam-diam merenung: "Apa yang harus kukatakan untuk bisa membantu Shixiong Gu Guiling secara maksimal?" Setelah lama berpikir, Chen Qi akhirnya menghela napas pelan dan memutuskan untuk bercerita jujur. Bagaimanapun, hal ini telah melampaui kemampuannya untuk menilai. Baik berlebihan maupun menyembunyikan fakta, keduanya berpotensi menimbulkan konsekuensi tak terduga.
## BAB 279 Awan Bergulung Sepanjang 10.000 Li Seperti Samudra, Qingcheng Berdiri Megah di Pusat Awan
Gerbang utama Sekte Qingcheng terletak di wilayah Yanzhou, namun tidak berada di gunung manapun. Ia berdiri megah di tengah lautan awan Qingcheng.
Lautan Awan Qingcheng adalah alat ritual tingkat tinggi berkelas sembilan. 72 lapis Larangan Disha telah disatukan dan diolah menjadi satu Larangan Tiangang. Bukan hanya menjadi gerbang sekte, ini juga merupakan alat ritual terbang paling termasyhur di dunia ini.
Di atas awan lima warna yang membentang ratusan ribu hektar, sebuah kota raksasa berwarna hijau membaring di antara awan. Sejak zaman kuno ada pujian: "Gelombang awan membentang 10.000 li bagai samudra, Qingcheng berdiri gagah di pusat awan" yang menggambarkan kemegahan Lautan Awan Qingcheng. Tanpa penunjuk jalan, mustahil seseorang bisa naik ke Lautan Awan Qingcheng atau menemukan posisinya.
"Kota raksasa di awan ini, setiap saat terus mengubah posisi, hanya murid Qingcheng yang memegang Dingxingpan bisa menemukan lokasi Qingcheng di lautan awan. Sebelum Chen Qi datang ke Sekte Qingcheng, meski Gu Guiling sering berbagi cerita dengannya, tak pernah menyebutkan wujud pintu gerbang Qingcheng. Jadi saat Situ Qingxue menunjuk ke lautan awan di depan dan berkata itulah gerbang Sekte Qingcheng, kota biru raksasa di lautan awan itu adalah tempat tinggal biasa Qingcheng, hati Chen Qi tetap bergetar hebat, hampir tak percaya.
"Sungguh megah Qingcheng di awan, sungguh gerbang dewa yang agung! Masuk ke Qingcheng untuk belajar, hidup Chen tidak sia-sia!"
Chen Qi memuji dengan suara lantang. Meski tidak sepenuhnya tulus, tapi di telinga Situ Qingxue tetap terdengar menyenangkan. Dengan senyum kecil di bibir, dia berkata: "Adik seperguruan Chen Qi begitu terkesan? Mari ikut aku masuk gerbang dulu, temui Sidang Sesepuh, sembah guru, baru lanjut mengagumi pemandangan gerbang sekte kami."
Chen Qi menjawab panggilan, mengikuti Situ Qingxue terbang menuju Qingcheng di Lautan Awan. Saat mereka mendekat, sebuah lengkingan naga menggema. Bayangan Naga Hijau sepanjang 300 zhang melesat ke langit. Chen Qi tertegun melihatnya, namun si pencuri kecil ini sudah membuka kemampuan mata Buddha. Dengan mata yang menyala, ia segera menyadari: naga ini bukanlah naga sejati, melainkan gumpalan energi hijau yang terkonsolidasi. Hanya sisik dan cakarnya yang terlihat hidup seperti nyata. Orang tanpa kemampuan khusus seperti dirinya takkan bisa melihat kelemahan ini.
Naga raksasa itu membuka mulutnya mengaum: "Shimei Situ, kenapa kau bawa orang luar ke sini?"
Situ Qingxue di atas Burung Gagap Api memberi hormat: "Oh, Shixiong Feng Lingzi. Chen Qi ini adalah murid dalam yang ditunjuk resmi oleh Dewan Sesepih. Bukan saya sembarangan melanggar aturan."
Naga Hijau itu tiba-tiba bubar menjadi pria besar berjanggut dikelilingi 100 lebih siluman bersenjata. Feng Lingzi memandang sinis: "Jadi ini 'Zhi Guan palsu' yang bikin keributan di ibu kota sampai bisa breakthrough ke Indra Keempat Buddhisme? Bagus! Kau memang berbakat. Nanti main-main ke tempatku. Shimei Situ, silakan masuk. Aku masih harus jaga pertahanan, tidak bisa meninggalkan pos."
Situ Qingxue dengan penuh hormat memberikan penghormatan ringan pada Feng Lingzi, lalu membawa Chen Qi terbang menuju Qingcheng di tengah lautan awan. Sepanjang perjalanan, Situ Qingxue berkata pada Chen Qi: "Shixiong Feng Lingzi adalah salah satu dari Tujuh Roh sekt kami, tingkat dan kekuatan magisnya merupakan yang terkemuka di kalangan generasi muda dunia... Meski tidak sehebat Shixiong Gu Guiling, tapi tetap termasuk ahli kelas satu, posisinya jauh di atas kami, sifatnya paling tegas dan tak kenal kompromi. Lain kali kau bertemu, jangan sampai melakukan kesalahan sekecil apapun."
Chen Qi terus-menerus mengangguk, menerima niat baik Situ Qingxue. Setelah terbang cukup jauh, tiba-tiba hatinya bergetar. Ketika menoleh ke belakang, dilihatnya sepasang mata besar Feng Lingzi yang bersinar tajam, sedang menatap punggungnya. Hati Chen Qi berdebar kencang, entah mengapa tiba-tiba teringat rahasia terbesar yang ada di tubuhnya sendiri. Tapi setelah melalui berbagai latihan, keteguhan hatinya luar biasa, Hati Dao-nya kokoh bagai pegunungan. Ia hanya tersenyum tipis, mengangguk ringan pada Feng Lingzi, lalu memalingkan muka tanpa menoleh lagi.
Feng Lingzi baru tersenyum kecut setelah bayangan Chen Qi dan Situ Qingxue benar-benar hilang. Dengan suara datar ia berkata: "Chen Qi ini cukup menarik. Pantas saja Shixiong Gu Guiling sebelum meninggalkan gunung, memintaku untuk merawatnya dengan baik. Baiklah! Aku akan lihat apakah dia punya kebijaksanaan untuk mewarisi ilmu Tao warisan sejati Sekte Qingcheng."
Awan Laut Qingcheng memiliki wilayah yang sangat luas, bahkan lebih besar dari kompleks istana kekaisaran hingga kota awan Wan Yun di ibu kota. Di bawah pimpinan Situ Qingxue, Chen Qi terbang cukup lama di Awan Laut Qingcheng sebelum akhirnya mendarat di puncak gunung yang dikelilingi kabut awan. Chen Qi menarik kembali dua Burung Gagak Api-nya, merapikan pakaiannya, kemudian mengikuti Situ Qingxue memasuki puncak gunung tersebut.
Di dalam puncak gunung yang dipenuhi awan ini terdapat ruang yang sangat luas. Di atas sebuah platform tinggi, belasan pendeta Tao tua telah menunggu kedatangan Chen Qi. Sesuai etiket, Chen Qi segera bersujud. Seorang pendeta yang tampak sebagai pemimpin tersenyum ringan: "Anda Chen Qi? Kali ini kinerjamu bagus. Sesuai janji Shixiong An, kami setuju menerimamu sebagai murid. Tubuhmu terkontaminasi energi kotor, jadi pertama-tama harus kami bersihkan. Namun belakangan Shixiong An sedang sibuk, jadi dia telah mencarikanmu seorang guru yang juga sesepih ahli meramu pil di sekte kami, keahliannya hanya di bawah Shixiong An. Di bawah bimbingannya, kamu bisa sekaligus menyelesaikan dua masalah."
Chen Qi mengucapkan terima kasih pada sosok yang jelas-jelas merupakan pemimpin aliran Qingcheng ini, lalu membalas hormat pada An Shiqing. Melihat kesopanan Chen Qi, Zhang Zhengyi tersenyum lalu berkata pada seorang pendeta berjubah abu-abu di sebelah kirinya: "Kalau begitu, anak ini akan merepotkan Shixiong Ma."
Seorang pendeta Tao berjubah abu-abu memiliki wajah persegi yang terkesan berwibawa meski tanpa ekspresi marah, namun alis dan janggutnya kusut seperti benang kusut. Entah sudah berapa tahun tidak membersihkan diri, wajahnya pun penuh debu rokok sehingga terlihat sangat jorok. Meski Chen Qi masuk Sekte Qingcheng dengan niat tersembunyi dan tidak peduli siapa yang akan menjadi gurunya, melihat penampilan sang pendeta yang jorok ini, hatinya tak bisa tidak bergumam: "Kenapa pendeta ini mirip dengan Shixiong Gu Guiling beberapa waktu lalu, sama-sama terlihat patah hati seperti orang yang lebih memilih mati daripada hidup? Baiklah, aku toh memang tidak perlu melatih penghilangan Energi Kotor. Berguru pada seorang guru yang malas mungkin bukan hal buruk."
Chen Qi segera bersujud penuh hormat, membenturkan delapan kali kepalanya ke lantai di hadapan semua orang sambil menyembah sang shifu. Melihat ini, Zhang Zhengyi pemimpin aliran Qingcheng tersenyum tipis dan berkata: "Mulai sekarang, Chen Qi kamu resmi menjadi murid dalam Sekte Qingcheng. Di sini ada Dingxingpan (piringan navigasi) yang memungkinkanmu masuk-keluar Yunhai Qingcheng sesukamu. Juga ada peta lengkap Yunhai Qingcheng. Beberapa area penting merupakan wilayah terlarang sekte kami yang tak boleh kamu masuki, selain itu tempat lain boleh kamu jelajahi. Kultivasi jalan dewa sepenuhnya bergantung pada usaha sendiri. Guru membimbingmu masuk pintu, pencapaian sepenuhnya bergantung pada diri sendiri. Karena itu peraturan sekte kami longgar, tidak membatasi gerak-gerik murid. Tapi jika kamu terus terbelenggu urusan duniawi dan menyia-nyiakan waktu, tak ada yang bisa menghalangimu. Ujian tahunan jika tingkat kultivasimu tak menunjukkan kemajuan, bahkan mundur, sekte akan memberikan hukuman: murid dalam yang malas akan diturunkan jadi murid luar, murid luar akan diusir dari gerbang gunung. Bahkan murid sejati pun jika kultivasinya tak memenuhi ekspektasi shifu, akan diturunkan statusnya atau bahkan dikurung dalam penjara magis."
Chen Qi menjawab singkat. Namun di lubuk hatinya, ia tak terlalu mempedulikan nasihat Zhang Zhengyi pemimpin Sekte Qingcheng. Sejak awal ia bukan orang yang malas, upaya kultivasinya pun sudah maksimal. Bagi orang sepertinya, peraturan sekte ini bagaikan tak ada artinya.
Zhang Zhengyi melambaikan tangannya, para pendeta Tao segera berubah menjadi cahaya pelarian, menghilang ke segala penjuru. Chen Qi yang menyaksikan shifu yang baru saja ia sembah mengendarai cahaya pelarian terbang ke angkasa, terpana dan diam-diam berpikir: "Apakah Shifu Ma ini lupa bahwa ia baru saja menerima murid?" Si pencuri kecil ini berteriak: "Shifu Ma, muridmu Chen Qi ada di sini! Jika Guru pergi, ke mana aku harus mencarimu?"
Pendeta Tao bermarga Ma itu akhirnya mendengar teriakan Chen Qi. Ia memperlambat cahaya pelariannya. Ketika Chen Qi mengira shifu ini akan memanggilnya naik untuk bersama-sama, Pendeta Ma malah hanya melemparkan satu kalimat: "Temui aku di Istana Giok Kuali!" sebelum kembali mempercepat cahaya pelariannya, lenyap tak berbekas dalam sekejap.
Situ Qingxue yang menyaksikan ekspresi keterkejukan Chen Qi tak bisa menahan tawanya: "Shibo Ma memang seperti itu. Bahkan pemimpin aliran pun tak bisa berbuat apa-apa. Konon dulu Shibo Ma pernah menjadi bintang sekt kami. Teknik meramu pilnya bahkan melebihi Shibo An Shiqing. Namun setelah sebuah kecelakaan saat meramu pil yang menyebabkan kuali ramuannya meledak dan melukai titik akupunturnya, tingkat kultivasinya turun satu level. Sejak itu, Shibo Ma mulai bertingkah gila. Kadang ia masih bisa menghasilkan pil bagus, tapi lebih sering hasilnya sampah. Makanya reputasinya semakin memudar."
Chen Qi bertanya ragu: "Kalau Shifu Ma sudah terpuruk seperti ini, bagaimana mungkin ia bisa membimbing kultivasiku?"
“Situ Qingxue tersenyum lalu berhenti, kali ini tidak melanjutkan percakapan. Ia hanya berkata, 'Kamu ingin pergi ke Istana Kuali Giok, peta lengkap Qingcheng di Lautan Awan ada di Piringan Bintang. Aku masih ada urusan, jadi tidak bisa lama menemani adik seperguruan.' Situ Qingxue mengibaskan lengan bajunya, cahaya hijau menyelimuti tubuhnya. Energi pedangnya membelah atmosfer, seketika menghilang tanpa jejak, meninggalkan Chen Qi sendirian di tempat itu.
'Kenapa semua anggota Sekte Qingcheng begitu aneh? Baiklah, aku akan ke Istana Kuali Giok dulu, menemui Shifu ini, baru kemudian membuat keputusan lebih lanjut.'
Chen Qi tidak terburu-buru. Kali ini ia sengaja tidak menggunakan transformasi Burung Gagak Api, juga tidak memanggil burung gagak piaraannya. Sebaliknya, ia mengeluarkan Cahaya Awan Emas Hitam, mengikuti petunjuk dari Piringan Bintang, menyusuri jalan menuju Istana Kuali Giok. Lautan Awan Qingcheng sangat luas, tapi jumlah murid Qingcheng tidak banyak. Sebagian besar ruangan istana kosong, suasana sepi terasa di mana-mana, jauh lebih dingin dibanding pemandangan dari luar kota, memberikan kesan yang sama sekali berbeda.
Chen Qi mengendarai Cahaya Awan Emas Hitam, terbang melintasi lebih dari seratus istana sebelum yakin tidak salah jalan. Di depan terlihat sebuah kuali giok raksasa setinggi 300 meter. Di badan kuali terpasang sepasang kaligrafi: sisi kiri bertulis 'Naga dan Harimau Berkumpul dalam Kuali', sisi kanan 'Gemuruh Pedang dalam Lengan', sedangkan bagian tengah bertuliskan tiga aksara segel 'Istana Kuali Giok'.
Chen Qi mengelilingi "Istana Giok Ding" ini tiga kali putaran penuh, baru yakin bahwa istana ini benar-benar tidak memiliki pintu. Ia segera menaikkan Cahaya Awan Emas Hitam-nya, melihat ke bawah dari atas, tiba-tiba merasa pemandangan dalam giok ding ini sangat familiar. Tampaknya mirip dengan Kuali Penciptaan Lima Qi, hanya saja tanaman obat spiritual di dalamnya kualitasnya jauh lebih rendah, jumlahnya juga jauh lebih sedikit, dan ruang dalamnya lebih sempit.
