Chen Qi menghentikan peramuan dengan Taisang Hualong Jue karena menemukan bahwa Taihao Wuguang Lun harus diramu dengan mantra petir. Jika menggunakan Taisang Hualong Jue, dikhawatirkan sifat spiritual aslinya akan hilang.
Yang lebih penting, Chen Qi memiliki mantra petir yang bisa digunakan untuk meramu Taihao Wuguang Lun.
Teknik Longhu Zongshe Tongyu Wanshou Zhenfa menghasilkan Yuan Qi yang sangat kompleks. Baik teknik api, air, petir, tanah, logam, awan... ratusan mantra ini mungkin agak berlebihan disebut serba ada, tapi tepat dikatakan lengkap. Semua mantra yang seharusnya ada, sudah tercakup di sini. Tentu termasuk beberapa mantra petir.
Mantra petir Sekte Qingcheng sebagian besar diciptakan secara eksklusif, namun bukan berarti tidak ada mantra warisan dari sekte lain sejak zaman kuno yang dikumpulkan, dimana pencipta aslinya bukan senior Qingcheng. Contohnya Chilei Zhenjie, diciptakan oleh seorang pertapa kuno yang kemudian menghilang tanpa jejak. Namun mantra ciptaannya secara bertahap menyebar dan akhirnya jatuh ke tangan seorang senior Qingcheng yang mengembangkannya menjadi salah satu Lima Mantra Petir warisan sejati Qingcheng.
Di antara berbagai mantra petir dalam Longhu Zongshe Tongyu Wanshou Zhenfa, terdapat satu teknik bernama Yiqi Chilei Fa yang satu sumber dengan Chilei Zhenjie Qingcheng. Meski Yiqi Chilei Fa hanya mantra tempur tanpa kandungan filosofi Jalan Suci seperti Chilei Zhenjie, namun sifat mantra petir yang dilatih sangat mirip.
Sebelumnya, Chen Qi hanya melatih mantra ular api tak tertandingi dari Longhu Zongshe Tongyu Wanshou Zhenfa, tanpa menyentuh mantra lain. Selain ular api, dia hanya membangun fondasi dasar untuk mantra lainnya. Meski bisa mengendalikannya dengan lancar, tidak cukup untuk melawan MAHIR sejati. Makhluk Yuan Qi raksasa yang dikendalikannya terlihat mengesankan, namun sebenarnya hanya umpan untuk mengalihkan perhatian dari serangan mematikan yang sesungguhnya, tak mampu menahan serangan total kultivator selevel.
Chen Qi awalnya juga tidak berniat merebut teknik Jalan dan alat ritual Sekte Qingcheng. Namun ketika Yin Xue Se salju mengeluarkan Lima Cakram Cahaya Taihao, tiba-tiba terlintas dalam pikirannya: "Aku ini juga murid Qingcheng, tapi tak menguasai mantra petir, pasti reputasiku akan tercela jika tersiar. Orang lain yang tak tahu rahasiaku, pasti menganggapku kayu bakar tak berguna dalam Tao, atau mengira aku bukan pewaris sejati Qingcheng. Lalu muncul berbagai sikap meremehkan, tatapan sinis disertai cibiran, ludah dan telunjuk berhamburan. Meskipun tuannya juga tidak peduli, tapi selalu diremehkan dulu baru menunjukkan kekuatan untuk membuat lawan segan, itu sungguh melelahkan."
Karena niat inilah Chen Qi ingin meramu Lima Cakram Cahaya Taihao. Dengan begitu saat melawan musuh, ia bisa menghindari bocornya rahasia aslinya, atau situasi memalukan dimana murid Tao justru menggunakan kemampuan kecil aliran Buddha.
Adapun syarat lima mantra petir untuk meramu ulang Lima Cakram Cahaya Taihao, bagi Chen Qi sama sekali bukan masalah. Ia bahkan tak berniat mendalami mantra petir sampai level tinggi, hanya ingin memakainya sebagai penghias penampilan. Jika benar-benar ingin meramu, cukup gunakan Taisang Hualong Jue. Meski akan menghilangkan ciri khas alat ritual ini, meningkatkan daya penghancurnya bukan hal sulit.
Pemikiran Chen Qi dan Yin Xue Se salju bertolak belakang. Yang satu pusing karena terlalu banyak alat ritual sampai bingung memilih, sementara yang lain hanya punya satu alat yang tak bisa dipakai. Kesulitan Yin Xue Se salju sama sekali tak dirasakan si bajingan kecil Chen Qi ini.
Chen Qi menyimpan Taihao Wuguang Lun, setelah mendaratkan cahaya pelarian, dalam hati berpikir: "Taihao Wuguang Lun ini bisa menyerang, bertahan, dan terbang cepat, benar-benar alat ritual yang sempurna. Lagipula hanya level tiga, cocok dengan level kultivasiku. Beberapa hari ini tidak ada urusan, latihan teknik Tao lain juga tidak banyak kemajuan, lebih baik fokus melatih Yiqi Chilei Fa ini. Tidak perlu mencapai level tinggi, cukup sepadan dengan level persepsi energiku, tidak akan memakan waktu lama."
Di Istana Yuding, karena kemalasan gurunya, Chen Qi justru bertindak seperti tuan rumah.
Chen Qi berlatih sesuka hatinya, bersantai sepuasnya. Pendeta Ma tidak menegurnya, membuat si pencuri kecil semakin lancang. Ia merasa hidup di sini lebih bebas dan bahagia dibanding di Gunung Lima Qi, perlahan mulai merasa memiliki ikatan dengan Sekte Qingcheng.
Ratusan mantra dalam Longhu Zongshe Tongyu Wanshou Zhenfa lebih sederhana namun lebih dahsyat dibanding mantra masa kini. Sebelumnya Chen Qi tidak punya patokan untuk menilai kekuatan mantranya. Setelah bergabung dengan Qingcheng, meski jarang bergaul, cukup melihat murid-murid yang lalu-lalang di langit setiap hari, tingkat kekuatan magis mereka jelas terlihat. Dengan perbandingan ini, barulah ia memahami sebenarnya kemampuan mantranya sendiri.
Secara sederhana, mantra-magis yang berasal dari Longhu Zongshe Tongyu Wanshou Zhenfa semuanya mengikuti prinsip "satu teknik-satu formasi". Setiap mantra meski tampak sederhana, namun mengandung formasi magis dengan daya penghancur luar biasa. Contohnya mantra Huo She Wushuang, Chen Qi pernah melihat catatan tentang mantra ini dalam sebuah kitab Tao di ruang eliksir Pendeta Ma. Namun versi dalam kitab tersebut hanya memuat teknik ular api biasa yang memanggil satu ekor ular api, mana bisa dibandingkan dengan versi aslinya yang mampu melepaskan 49 ular api sekaligus?
Bahkan terhadap Chilei Zhenjie, setelah merenungkan beberapa hari dan mengamati tingkat kultivasi beberapa murid Qingcheng yang lewat, Chen Qi mulai bisa membedakan banyak perbedaan mendasar.
Chilei Zhenjie merupakan teknik Tao tingkat tinggi yang menyatukan mantra petir dengan raga. Dengan memurnikan tubuh menggunakan energi petir, pada tingkat Gangsha seseorang bisa membentuk Leidian Yaoguang Ti - tubuh bercahaya petir yang kekuatannya menyamai Jingang Zhenzhen aliran Buddha, bahkan melampauinya dalam hal daya serang berkat sinar petir yang menyelimuti tubuh.
Wang Lingguan yang telah menguasai teknik ini berhasil menghancurkan Li Xuanyi dengan satu pukulan. Prestasi tempur ini membuktikan betapa dashyatnya kekuatan destruktif yang terkandung dalam Chilei Zhenjie.
Metode Satu Nafas Guntur yang telah dimodifikasi oleh dewa purba tak dikenal ini, meski tetap merupakan teknik latihan fisik, tidak seperti Chilei Zhenjie yang hanya memurnikan tubuh. Teknik ini menjadikan tubuh sebagai pusat formasi kilat raksasa, mampu terus menyedot petir dari Sembilan Langit selama pertarungan - pertama untuk meningkatkan daya penghancur, kedua untuk memulihkan energi diri. Menggabungkan keunggulan Metode Segel Petir Sembilan Langit Sekte Qingcheng dan nuansa Teknik Petir Ruang Kosong, dengan metode manipulasi kilat yang jauh lebih kompleks daripada Chilei Zhenjie.
Dalam konteks pembuktian Jalan Suci, metode murni seperti Satu Nafas Guntur ini jelas kalah jauh dibanding Chilei Zhenjie. Demi daya maksimal, kilatnya terlalu ganas sehingga kehilangan fungsi pemurnian tubuh dan peningkatan level spiritual. Tapi sebagai senjata pertempuran, teknik ini tak tertandingi, lebih multifungsi daripada Chilei Zhenjie biasa.
Latihan Longhu Zongshe Tongyu Wanshou Zhenfa Chen Qi telah mencapai puncak Tingkat Tiga Latihan Qi: Persepsi. Hambatan utama hanya kurangnya energi negatif untuk pemadatan. Latihan teknik Satu Nafas Guntur ini relatif mudah bagi si pencuri kecil - hanya dalam 2-3 bulan ia mencapai 27 lapis sekaligus menyelesaikan ritual Taihao Wulun Lun.
Setiap kali Chen Qi menginjakkan kaki di Taihao Wuguang Lun ini, terbang melintasi langit, ia semakin merasa bahwa transaksi dengan Yin Sexue ini sangat berharga. Meskipun Taihao Wuguang Lun bukan alat ritual khusus untuk terbang, kecepatannya mencapai ribuan li dalam sehari semalam, jauh melebihi kecepatan mereka yang baru mencapai tingkat kondensasi energi jahat. Namun alat terbang tingkat ketiga ini hanyalah level biasa saja.
Si pencuri kecil ini mempraktikkan mantra petir satu napas sambil meramu Taihao Wuguang Lun. Di luar, beberapa peristiwa besar terjadi berturut-turut. Tapi Chen Qi selain gurunya sendiri, tidak memiliki kontak dengan orang lain. Bahkan sang guru, Pendeta Ma, dalam kondisi setengah mati dan jarang meninggalkan Yu Ding Gong. Maka si pencuri kecil ini sama sekali tidak tahu perubahan apa yang terjadi di luar.
Gu Guiling menguji pedangnya ke seluruh dunia. Setelah berkali-kali gagal menemukan Mi Xinniang, akumulasi energi dendamnya meluap ke orang lain. Ia menghancurkan beberapa markas pusat dan cabang sekte sesat, tak disangka membangkitkan kemarahan sekte misterius yang baru terbentuk. Sekte misterius ini beranggotakan wanita muda dengan kemajuan latihan spiritual yang luar biasa cepat.
Setelah Gu Guiling membunuh puluhan orang, sekte misterius ini mulai menunjukkan kekejaman, bahkan mengutus ratusan murid dan dipimpin oleh sembilan MAHIR tingkat Lian Gang yang beberapa kali menyergapnya. Ratusan Peramu energi biasa sulit membunuh seseorang dengan tingkat kultivasi lebih tinggi, apalagi perbedaan antara penyempurnaan Eliksir dan realm Lian Gang sangat besar, seharusnya mustahil mengancam Gu Guiling. Tapi mereka ahli Formasi, bisa menyatukan kekuatan magis ratusan murid ditambah sembilan MAHIR tingkat Lian Gang. Meski Formasi mereka selalu dihancurkan Gu Guiling dengan sekali tebasan pedang, ini memberi tekanan besar padanya.
Pada satu kesempatan, pemimpin mereka menggunakan jebakan misterius yang berhasil melukai Gu Guiling. Kini Gu Guiling menghilang untuk memulihkan luka dan tak ada kabar dalam waktu lama. Sekte misterius ini terus meneror murid-murid Qingcheng yang sedang mengembara, menandai pernyataan perang resmi terhadap Sekte Qingcheng.
Sekte misterius ini, meskipun kualitas murid-muridnya tidak merata, unggul dalam jumlah. Setiap anggota terlatih dalam formasi pertempuran kooperatif. Murid Qingcheng yang terpisah dari kelompok biasanya tak bisa lolos. Serangan mereka kejam tanpa menyisakan satu pun selamat. Tak hanya murid biasa, bahkan Fang Ziyan salah satu dari Tujuh Roh Qingcheng pun terjebak dalam penyergapan dan pulang dengan luka parah. Kemarahan seantero Sekte Qingcheng memuncak, bahkan Sang Raja Pedang Gu Mengxian yang telah lama tak turun tangan pun menerobos ilusi. Namun sekte misterius ini licin seperti belut, markasnya tersembunyi dalam-dalam. Meski Gu telah membunuh beberapa anggota, inti organisasi tetap utuh.
Karena insiden ini, permintaan pil penyembuh dan penguat Qi di Qingcheng melonjak drastis. Meski Ahli Pil Qing tak pelit membuka gudang, tetap tak cukup untuk memenuhi kebutuhan semua murid. Walau Pendeta Ma juga ahli meracik pil, tak ada yang berpikir untuk meminta bantuannya - reputasi kemalasan dan keputusasaannya yang setara Gu Guiling telah menjadi rahasia umum.
Situasi berubah ketika Yin Sexue tiba-tiba menukar puluhan butir Ningzhen Dan dengan alat ritual warisan seorang kultivator independen. Barulah mata orang-orang beralih ke Pendeta Ma.
