Tak lama kemudian, dari tubuh siluman harimau ini tumbuh dua tanaman aneh. Seluruh darah kehidupan siluman harimau itu telah menjadi nutrisi bagi kedua tanaman misterius ini. Hanya dalam setengah shichen, kedua tanaman aneh itu telah tumbuh sempurna. Mereka menggoyangkan tubuh masing-masing, lalu berubah menjadi dua anak kecil berkulit sehalus giok.
Chen Qi sangat terkejut, akhirnya menyadari bahwa kedua anak ini adalah makhluk angker, bukan ramuan langka yang menjadi siluman. Namun si Bajingan justru semakin tertarik, dalam hati berpikir: "Lebih baik aku menaklukkan kedua bujang ini untuk membantu proses meramu pil."
Chen Qi menarik kembali Istana Yinjing, menampakkan wujud aslinya di depan kedua bujang. Dengan suara keras ia berseru: "Kalian dua siluman kecil! Berani menyiksa makhluk hidup di sini! Cepat takluk padaku, atau akan kubasmi level kalian!" Kedua bujang melihat Chen Qi tiba-tiba muncul, sama sekali tidak takut. Dengan senyum mereka berteriak: "Dari mana datangnya pendeta berbulu ini? Tak tahukah kau, bahkan anak buah Pangeran Chongtian tak berani mengganggu kami! Kau datang untuk bunuh diri? Di Gua Siluman ini hanya ada iblis, mana ada pendeta? Wujud aslimu sama seperti kami, buat apa berpura-pura jadi orang pintar Pintu Sekte? Lebih baik kembalilah ke bentuk iblis dan jadilah santapan malam kami!"
Dua bujang serentak berteriak. Chen Qi hendak mengendalikan kekuatan magisnya, tiba-tiba merasakan sesuatu menusuk dari bawah kakinya. Saat diangkat perlahan, terlihat rumput-rumput runcing seperti mata bor menusak dari tanah. Beruntung tubuh Chen Qi telah ditempa ribuan kali - raga baja yang tak bisa disamakan dengan peramu energi biasa - sehingga lolos dari jebakan dua bujang ini.
Melihat Chen Qi tak terluka, dua bujang itu terkejut. Ilmu siluman bawaan lahir mereka yang bisa menghancurkan besi ternyata tak mampu menembus dagingnya. "Dasar Taois siluman!" bentak mereka serempak. "Jangan-jangan kau hanya orang lemah yang berlatih sampai kulit tebal dan daging kasar? Mari kita lihat apakah organ dalammu juga sekuat itu!" Keduanya mengibaskan tangan, menyebarkan serbuk seperti tepung sari. Saat Chen Qi menghirupnya, biji-bijian halus bagai debu langsung berkecambah di dalam tubuhnya, berusaha berakar dan menyedot nutrisinya.
Bila ada Peramu energi lain yang awalnya tidak tahu rahasia kedua bujang ini, menghirup udara sehingga benih-benib bunga sehalus debu masuk ke dalam tubuh dan berakar di paru-paru, dalam waktu satu kejap, pasti akan kehilangan separuh daging dan darahnya lalu tewas dan ilmunya lenyap. Namun Chen Qi yang memurnikan Taisang Hualong Jue—metode yang angkuh—dengan energi Xuanhuang yang berputar di dadanya, berhasil melahap habis semua tanda kehidupan dalam benih-benih debu itu. Setelah menghirup beberapa kali energi Zhen, ia justru merasa setiap tarikan napas penuh vitalitas, jauh lebih kaya dari Yuan Qi langit-bumi biasa, membuatnya semakin bersemangat.
"Trik kotor begini cuma bisa menipu siluman kelas kambing. Berani-beraninya pamer di hadapanku? Jika masih membangkang, aku akan BUNUH kalian!"
Meski kedua bujang ini licik, Chen Qi sama sekali tidak menghormati. Dengan teriakan halus, ratusan bunga Udumbara beterbangan. Jika kedua siluman kecil itu tetap keras kepala, ia siap menekan mereka. Tapi melihat Chen Qi kebal terhadap mantra mereka, kedua bujang saling memandang lalu berteriak serentak: "Orang ini sakti! Kabur sekarang!"
Dua bujang itu masing-masing mengkerutkan tubuh, lalu bersama-sama menyelam ke dalam tanah, sekejap mata tak tersisa jejak. Chen Qi tersenyum tipis, dalam hati berpikir: "Mana mungkin semudah ini kalian kabur?" Ia menepukkan kedua tangannya, seberkas energi Xuanhuang menembus ke dalam tanah. Dalam sepuluh tarikan napas, suara lengkingan naga bergemuruh dari bawah tanah. Dua bujang itu dengan wajah ketakutan muncul kembali dari lokasi tak jauh.
Sejak menjadi siluman, dua bujang ini belum pernah diperlakukan sekejam ini. Mereka mengandalkan trik khusus, bahkan kerap unggul melawan musuh yang lebih sakti. Jika kalah, selalu bisa kabur lewat tanah. Tak pernah terbayang akan terpojok hingga berantakan begini.
Melihat mereka muncul kembali, Chen Qi segera menghujani mereka dengan ratusan bunga Udumbara. Dua bujang itu langsung tertekan. Si pencuri kecil berteriak mantap: "Masih belum mau menyerah?" Dalam hati sudah memutuskan: jika tetap membangkak, akan langsung dikurung dalam Formasi Vajra-Garbha Dua Dunia Sepuluh Arah, tanpa basa-basi lagi.
Dua bujang ini cukup sadar, segera berseru: "Tuanku, kami bersaudara rela menjadi murid Paduka. Segera bebaskan kami!"
Chen Qi tersenyum tipis, menjentikkan jarinya. Dua gumpalan api hijau pekat melesat dan mendarat di dahi kedua bujang itu, langsung menembus tubuh sebelum menghilang seketika. Kedua bujang ini mengerahkan kekuatan siluman sekuat tenaga, berusaha melacak energi magis yang Chen Qi tanamkan. Namun bagaimana mungkin mereka bisa mendeteksi Kutukan Api Netherworld yang begitu misterius? Awalnya mereka masih menyimpan sedikit harapan, namun kini sadar segalanya telah berakhir. Trik Chen Qi terlalu tinggi bagi mereka untuk dilawan. Dengan pasrah mereka bersujud delapan kali, menandakan resmi menjadi bujang peramu pil di bawah naungannya.
Setelah menaklukkan kedua bujang ini, Chen Qi bertanya, "Apa kalian mengenal Dawang Elang itu? Tahu ke mana dia pergi? Aku perlu mencarinya untuk suatu urusan." Mendengar ini, kedua bujang serentak tertawa, "Dawang Elang ingin merdeka total, berusaha mati-matian kabur dari Gua Siluman. Dia sering berkeliling mencari siluman penyendiri, entah dibujuk atau dipaksa masuk ke barisannya. Meski kami tak tahu persis keberadaannya sekarang, pasti dalam beberapa hari dia akan mengirim utusan lagi untuk mengajak kami bergabung. Tuanku cukup menunggu di sini. Entah menangkap utusan itu atau menggunakan cara lain, semuanya hal yang mudah dilakukan."
Chen Qi mengangguk, lalu baru sempat bertanya, "Nama kalian siapa? Siluman apa wujud asli kalian?"
Dua bujang ini kemudian berkata serempak: "Sejak kami lahir, hidup sendiri. Tak tahu apa itu nama, apalagi asal-usul kami. Hanya melihat banyak tumbuhan yang tak mirip dengan kami bersaudara!"
Chen Qi memanggil kedua bujang itu, mengerahkan Taisang Hualong Jue untuk memeriksa tubuh mereka. Ia terkejut dan berpikir dalam hati: "Sejak zaman kuno, peri tumbuhan sulit berubah wujud tanpa bimbingan Peramu energi. Bagaimana mereka bisa berubah menjadi manusia di tingkat persepsi energi? Tubuh mereka pun sangat aneh, bukan siluman kayu biasa."
Chen Qi belum bisa memahami sepenuhnya. Tiba-tiba ia mendapat ide: "Mereka juga perlu memadatkan energi jahat, sama seperti aku. Cocok untuk uji coba mantra." Ia mengibaskan jubahnya, menggulung kedua bujang ke Istana Awan Api sambil membentak: "Kuberi nama Mu Qingfeng dan Mu Lingfeng. Untuk sementara jadilah bujang di istana ini. Nanti akan kuatur tugas kalian."
Mu Qingfeng dan Mu Lingfeng, dua orang bujang, serentak menyahut. Mereka melihat di dalam Istana Awan Api, meski ruangannya luas, selain beberapa hektar lahan obat, hanya ada kekosongan. Tak tertahan mereka berpikir: "Rupanya tuanku ini orang miskin, pantasan saat melihat kami bersaudara langsung berniat menyelundupkan manusia. Kalau begini, meski kami jadi bujang, gaji bulanan pasti tak ada. Entah apakah makanan masih disediakan sampai kenyang..."
Chen Qi yang telah menerima kedua bujang ini, dalam hati merenung sejenak lalu mengerahkan Taisang Hualong Jue. Seketika tubuh si pencuri kecil berubah menjadi siluman kayu yang kaku, dengan banyak akar berbelit di tubuhnya seolah transformasinya tak sempurna. Sesungguhnya wujud seperti Chen Qi inilah ciri khas siluman kayu biasa. Justru Mu Qingfeng dan Mu Lingfeng yang bisa berubah sempurna menjadi dua bujang tampan adalah fenomena langka di antara siluman kayu.
Chen Qi pun menunjukkan kesabaran. Selama beberapa hari ia menunggu di depan gubuk Mu Qingfeng dan Mu Lingfeng. Kadang ada beberapa siluman mendekat, tapi si pencuri kecil ini bersikap seratus kali lebih kejam dari kedua bujang. Cuma dengan mengangkat tangan sedikit, asap hitam langsung menyambar disertai jeritan mengerikan, hingga tak tersisa mayat maupun nyawa.
Tidak sampai beberapa hari, siluman-siluman di sekitar sini sudah tahu bahwa dua bujang berpenampilan aneh itu sudah menghilang, malah muncul siluman kayu yang lebih aneh lagi, seratus kali lebih ganas dari dua bujang sebelumnya. Orang-orang yang tidak tahu kisah Chen Qi dengan dua bujang Mu Qingfeng dan Mu Lingfeng ini, perlahan menyebarkan kabar bahwa dua bujang itu menyatu lalu saling memakan, akhirnya berubah menjadi wujud aneh ini dengan kekuatan magis yang jauh meningkat.
Pada hari keenam Chen Qi menunggu di sana, benar-benar muncul angin siluman yang tiba-tiba membawa sekelompok pasukan. Meski Chen Qi tidak mengenal mereka, dia yakin pasti ini adalah anak buah Raja Siluman Chongtian. Chen Qi buru-buru menyembunyikan suaranya yang serak dan bertanya: "Apa tujuan kalian datang ke sini? Masih mau merekrutku?"
Pemimpin siluman itu yang sudah mendengar kabar tentang dua bujang yang menyatu menjadi satu, awalnya masih ragu. Tapi bagaimana mungkin tiba-tiba muncul siluman baru? Melihat Chen Qi mengaku sebagai hasil penyatuan, dia langsung tertawa panjang: "Raja Chongtian kami sudah menaklukkan hampir semua siluman yang tersisa di Gua Wan Yao. Kalian bersaudara... Oh, sekarang kau masih mau tinggal lama di sini? Ikut kami keluar, alam semesta luas, hidup bebas lebih baik."
Chen Qi sengaja menggelengkan kepala, berkata: "Aku memang siluman kayu, di mana pun bisa melakukan latihan spiritual? Di Gua Siluman lebih tenang, tidak banyak hal yang menyebalkan, juga tak ada yang mengganggu. Ngapain harus keluar, tidak hanya mempertaruhkan hidup-mati, setelah keluar pun belum tentu lebih baik dari sini."
Mendengar penolakan Chen Qi, kepala siluman itu segera berubah raut wajah: "Sang Penguasa kami Chong Tianwang sudah bilang, kalau kau masih enggan menyerah, kali ini akan membunuhmu. Jangan kau kira teknik mantramu bisa abadi tak terkalahkan? Jangan salah pikir, kedatanganku kali ini pasti akan menangkapmu!"
