Saat senja tiba, Chen Qi sudah bisa menggandeng tangan jernih sang gadis, berjalan-jalan menikmati pemandangan kota Nanli dan situs bersejarah.
Meski tak ada pikiran kotor, si pencuri kecil kewalahan menghadapi kegerahan perempuan Da Que yang berpakaian minim. Gesekan tubuh di jalan membuat pipinya memerah. Dalam hati: "Untung Pagoda Vajra dan Istana Awan Api kusegel, tak ada yang lihat pemandangan mesra ini."
Shi Xiaoxian tak banyak berpikir. Hanya beberapa shichen mengobrol, hatinya sudah direbut bujuk rayu Chen Qi. Ia yakin telah menemukan jodoh, suaranya penuh sukacita.
Chen Qi meski penuh tenaga, setelah menemani Gu Guiling minum-minum dan berkelahi, lalu mengantar Shi Xiaoxian berkeliling Kota Nanli, mulai merasa sedikit menyesal telah menyia-nyiakan pelajarannya hari ini. Perlu diketahui, si pencuri kecil ini sejak mendapatkan tiga lembar buku emas, setiap ada waktu luang pasti akan berlatih, hampir tak pernah melewatkan satu hari pun. Jika ada urusan lain mungkin tidak masalah, tapi menemani Shi Xiaoxian jalan-jalan yang mengganggu latihannya, membuat si pencuri kecil agak kesal. Melihat mereka hampir menjelajahi semua sudut Kota Nanli, Chen Qi pun mengusulkan untuk membuat janji lagi besok.
Shi Xiaoxian baru teringat bahwa besok Chen Qi harus menantang Empat Raja Langit Pedang Terbang bersama Bai Fanghua. Hatinya merasa bersalah, lalu buru-buru bertanya: "Kamu menginap di mana? Besok aku akan mencarimu!" Chen Qi langsung menjawab tanpa pikir panjang: "Tentu kembali ke kedai minuman itu, bersama shixiong Gu Guiling." Mata Shi Xiaoxian berkedip-kedip, ia tertawa terkekeh: "Kurasa shixiongmu tak punya waktu untukmu. Lagipula kedai itu meskipun terkenal di Kerajaan Daque, pengunjungnya sangat ramai sampai malam. Tinggal di situ mana bisa tidur nyenyak? Kalau tidak cukup istirahat, besok saat bertarung dengan para sesepuh, bukankah kamu sudah kalah sebelum mulai? Tak jauh dari sini ada tempat peristirahatan keluargaku yang sangat sepi dan nyaman. Menginaplah di sana semalam untuk mengumpulkan tenaga, besok saat menantang para sesepuh bersama Bai Fanghua, kamu akan lebih percaya diri."
Chen Qi sebenarnya tidak terlalu mempedulikan apakah dirinya tidur malam ini atau tidak. Bagaimanapun, ia telah menguasai ilmu Tao, sehingga meskipun tidak tidur selama setahun, penampilannya tetap segar. Bukan seperti pendekar biasa yang bisa disamakan. Namun karena Shi Xiaoxian bersikeras menahannya, Chen Qi pun tidak enak menolak dan akhirnya memanfaatkan situasi dengan menyetujui. Meskipun latar belakang keluarga Shi Xiaoxian tidak sehebat Bai Fanghua yang merupakan cucu Kaisar Martial Chi dengan fondasi kuat, keluarga mereka tetap termasuk keluarga bela diri ternama di Kerajaan Daque, sehingga memiliki beberapa tempat peristirahatan tambahan bukanlah hal aneh.
Tempat peristirahatan tambahan keluarga Shi ini khusus digunakan untuk menerima tamu. Biasanya tidak ada penghuni tetap, hanya dikirim pelayan untuk membersihkan ketika ada tamu yang datang, sedangkan di hari biasa pintunya selalu terkunci. Saat membawa Chen Qi ke tempat peristirahatan tersebut, Shi Xiaoxian baru teringat bahwa ia tidak membawa kunci. Gadis ini cukup nakal - alih-alih menggunakan pintu utama, ia mengajak si pencuri kecil untuk memutar ke tembok belakang dan menghasut Chen Qi untuk melompat masuk, menciptakan kesan mirip aksi perampokan. Melihat tutur kata gadis itu yang lucu dan penuh semangat, Chen Qi tidak bisa menahan tawa, akhirnya mengikuti kemauannya untuk kembali melakukan "pekerjaan lamanya".
Tempat peristirahatan keluarga Shi ini, karena sering dibersihkan, terlihat rapi dan bersih. Shi Xiaoxian yang sangat familiar dengan area keluarganya langsung membawa Chen Qi ke paviliun paling sepi di taman belakang. Karena Kerajaan Daque terletak di dekat khatulistiwa Planet Luodu, cuacanya sangat panas. Penduduk di sini biasanya membangun rumah hanya dengan atap, empat dinding yang terbuka, dan lebih suka menggunakan bahan bambu atau kayu. Angin malam yang bertiup melalui daun-daun lebar di pepohonan sekitar yang lebih besar dari manusia menciptakan suasana yang cukup nyaman.
Shi Xiaoxian yang awalnya ingin segera pergi setelah mengantar Chen Qi ke paviliun ini, menjadi enggan berpisah setelah lama mengobrol. Chen Qi sengaja banyak bertanya tentang Istana Dewa Illusi, hingga tanpa terasa hari sudah larut malam. Saat Shi Xiaoxian tampak enggan pergi, Chen Qi tersenyum tipis dan berkata: "Karena di sini banyak kamar, lebih baik Nona Xiaoxian menginap saja di sini. Tak perlu repot pulang ke rumah."
Meski perkataan Chen Qi terdengar serius, wajah Shi Xiaoxian tiba-tiba memerah. Gadis yang biasanya percaya diri ini tiba-tiba menjadi gagap dan malu-malu.
Chen Qi hendak menjelaskan sesuatu ketika tiba-tiba merasakan gelombang energi spiritual dari kejauhan, disusul cahaya magis yang melesat ke langit. Saat menoleh, si pencuri kecil ini melihat pancaran cahaya redup dari kompleks keluarga Shi. Dengan gerakan cepat, sepasang lingkaran emas menerobos jendela sebuah rumah dan mendarap di tangannya sebagai dua sinar keemasan.
Chen Qi menatap sejenak, tak bisa menahan senyuman kecil. "Di sini ternyata ada dua benda langka ini, dari mana asal-usulnya ya?"
Shi Xiaoxian melihat Chen Qi tiba-tiba menyerang dan menyambar cincin emas berkilau itu, terkikik berkata: "Bagaimana Tuan Ketujuh bisa merasakan keanehan benda ini? Qian Kun Wan Xiang Quan ini dulunya adalah senjata leluhur keluarga Shi, setelah beberapa kali berpindah tangan, akhirnya ditaruh di sini sebagai hiasan. Waktu kecil aku suka sekali dengan senjata ini, tapi terlalu berat. Tenagaku lemah, sama sekali tak bisa mengendalikannya, terpaksa kubuatkan Cincin Meteor sebagai pengganti."
Di pinggang ramping Shi Xiaoxian tergantung sepasang cincin perak ringan berukir, ketika tertiup angin mengeluulkan suara merdu bagai melodi. Setelah bertanya beberapa hal tentang asal-usul Qian Kun Xiang Quan itu, Chen Qi tersenyum kecut sambil bergumam dalam hati: "Rupanya keluarga Shi tak tahu rahasia sejati benda ini, hanya menggunakannya sebagai senjata biasa."
Pasangan Cincin Qian Kun Wan Xiang ini bukanlah alat ritual. Perlu diketahui, betapapun kuatnya alat ritual, pada dasarnya hanya memiliki sedikit sifat spiritual, tidak bisa seperti pusaka gaib yang bisa menyerap Yuan Qi langit-bumi dan berlatih sendiri. Kemampuan pasangan cincin ini dalam menelan energi spiritual berasal dari sesuatu yang tersegel di dalamnya. Chen Qi membagi sebagian niatnya dan menenggelamkannya ke dalam Cincin Qian Kun Wan Xiang. Tak lama kemudian, ia menemukan 16 benda sekeras cangkang yang tercetak di dalam cincin, membuat senjata ini menjadi sangat kokoh dan layak menjadi pilihan pasukan spiritual.
Si pencuri kecil ini memainkannya sejenak, lalu berkata pada Shi Xiaoxian: "Cincin Qian Kun Wan Xiang ini terlihat ringan, namun beratnya hampir dua hingga tiga ratus kati. Setiap cincin melebihi berat orang dewasa biasa. Tidak heran Xiaoxian tidak bisa menggunakannya. Tapi aku punya cara agar kau bisa mengendalikan senjata ini, meski mungkin harus sedikit mengubah bentuknya."
Shi Xiaoxian langsung tersenyum mendengarnya: "Senjata ini memang sudah tidak berguna. Meski berat, terlalu banyak ornamennya sehingga hanya cocok untuk wanita. Pria di Keluarga Shi tidak mau memakainya, sementara wanita tidak cukup kuat. Katanya dulu beratnya hanya belasan kati, entah mengapa bertambah berat tiap tahun. Sekarang hanya jadi hiasan. Tuan Ketujuh silakan ubah saja."
Chen Qi memutar niat, dengan kekuatan magis melepaskan 16 potongan kecil dari Batu Bintang dalam Wǔqì Zàohuà Dǐng, masing-masing berukuran sama dengan sudut-sudut tajam. Kemudian dia berpura-pura memutar tangannya dan mengeluarkannya dari lengan bajunya. Si pencuri kecil berlagak berkata kepada Shi Xiaoxian: "Aku perhatikan Cincin Qian Kun dan Delapan Fenomena ini masing-masing dihiasi delapan biji seperti buah dan bunga. Kebetulan sebelumnya dalam pengembaraanku ke berbagai negeri, aku mendapatkan sekantong kecil Batu Bintang. Benda ini jika dipasang pada senjata, bisa membuat senjata seberat ratusan kati menjadi ringan seperti bulu, bahkan ikat pinggang pun tak akan putus saat dibawa. Meski bobot aslinya tak berubah, saat digunakan tetap seperti semula. Ini benar-benar barang yang sangat langka."
Shi Xiaoxian segera berseru: "Bagus, bagus! Tuan Ketujuh, cepatlah berganti sekarang!"
Chen Qi segera mengerahkan tenaga jarinya, mematahkan keenam belas biji satu per satu, lalu memasang kembali potongan kecil batu bintang. Saat melepaskan Lingkaran Qian Kun Wan Xiang ini, kedua senjata itu jatuh perlahan seperti bulu, mendarat di lantai paviliun tanpa mengangkat debu sama sekali. Shi Xiaoxian yang penasaran mengambil lingkaran itu dan memainkan beberapa gerakan bela diri di tangannya. Dengan pengalaman bela diri bertahun-tahun dan tujuh belas delapan titik akupuntur yang telah terbuka di tubuhnya, meski masih kalah dari Bai Fanghua dan Putri Yue Lingdang, ia tetap merupakan pendekar perempuan yang mahir. Hampir tanpa kesulitan, ia menguasai keseimbangan senjata ini, memahami karakternya, lalu memainkannya dengan gesit. Gerakannya yang anggun bagaikan dewi bulan turun melayang untuk menemui kekasih duniawi.
Chen Qi yang menyaksikan adegan ini merasa hati Dao-nya bergetar, dunia dalam kesadarannya tiba-tiba dipenuhi kelembutan. Sebelumnya, alam semesta yang tercipta dari Hati Dao-nya di alam kesadaran hanya berisi unsur Yang murni - seluruh makhluk di gunung, monster, bahkan tumbuhan semuanya berjenis kelamin jantan. Sesuai prinsip "Yin soliter tak tumbuh, Yang tunggal tak berkembang", dunia ciptaannya selalu kekurangan keseimbangan Yin-Yang. Meskipun harmonis, belum mencapai kesempurnaan sejati.
Setelah Chen Qi berhasil meramukan energi Yin-Yang, ia mulai sedikit menyadari adanya ketidaksesuaian dalam evolusi Hati Dao-nya. Namun terbatas oleh level kultivasinya, ia tak mampu memahami misteri sejati di balik ini. Kunci terakhir Hati Dao ini hanya bisa direnungkan saat mencapai tingkat sembilan latihan energi dan mengalami breakthrough semangat.
Berkat energi Yin-Yang dan mempelajari Kitab Suci Tao Te Ching yang diajarkan Arhat Terkutuk Bunga Teratai Merah, si pencuri kecil ini mendapat pencerahan. Setelah berdiskusi semalaman dengan Shi Xiaoxian, tiba-tiba hatinya tergerak. Di alam kesadarannya, energi Yin-Yang terpisah, dan dalam sekejap tercipta ribuan makhluk hidup yang memperluas alam kesadarannya lebih dari sepuluh kali lipat.
Energi Yin-Yang di Dantian-nya pun ikut berevolusi, menyerap semua aksara dari Kitab Suci Tao Te Ching yang dimilikinya. Prinsip-prinsip moral yang dijelaskan dalam kitab itu tiba-tiba menjadi jelas, berbeda dengan sebelumnya ketika Chen Qi hanya membaca sekilas tanpa memahami manfaatnya.
Shi Xiaoxian menggerakkan Lingkaran Fenomena Qian Kun sampai berkeringat. Sejak kecil ia menyukai senjata ini, meski tenaganya tak cukup untuk menggunakannya. Bahkan Cincin Meteor miliknya merupakan tiruan dari Lingkaran Fenomena Qian Kun.
Setelah Chen Qi menukar 16 biji itu dengan Batu Bintang, Qian Kun Wan Xiang Quan ini menjadi seimbang beratnya. Shi Xiaoxian pun berpikir, dengan senjata ini kemampuan bela dirinya akan meningkat tiga kali lipat. Bahkan Bai Fanghua dan Putri Yue Lingdang belum tentu bisa menjadi lawannya. Mimpi masa kecil yang tiba-tiba menjadi kenyataan membuat hatinya dipenuhi kepuasan, sorot matanya ke Chen Qi pun memancarkan sesuatu yang tak terucapkan.
Saat ini, Shi Xiaoxian sedang berpikir: "Dia tadi menyuruhku tidur di sini. Aku tidur? Atau tidak?"
