Si pencuri kecil yang sudah memulihkan 30-40% kekuatan magisnya mulai merencanakan "urusan SDM".
Tapi tentu ia tak akan langsung blak-blakan. Saat berdiskusi dengan He Lingbing tentang hal memalukan ini, dengan wajah khidmat ia berkata, "Di luar galaksi, aku bertemu dewa sejati yang menjaga Dunia Tujuh Phoenix dan Istana Langit. Hampir saja aku hancur lebur, tewas dan ilmunya lenyap. Meski berhasil kabur, energi listrik dalam tubuhku tak kunjung bisa kuhalau. Jika dibiarkan, ini akan menghambat kultivasiku. Ada satu metode untuk memindahkan energi listrik ini lebih cepat, tapi butuh bantuanmu, Istriku!"
He Lingbing mana tahu niat tersembunyi Chen Qi. Ia langsung bertanya, "Apa caranya? Aku pasti mau membantu Suamiku."
Chen Qi segera menciptakan citra penuh belas kasih terhadap dunia dan berjiwa heroik, berkata: "Suamiku telah merenungkan Kitab Suci Tao Te Ching karya Leluhur Tao Lao Qiu dari langit ketujuh, perlahan memahami prinsip pertumbuhan Yin-Yang dan hukum saling melahirkan. Kebetulan Lingbing mempraktikkan Kitab Lima Keberuntungan Terawal, yang bisa membentuk siklus kecil dengan energi Yin-Yang dan energi Xuanhuangku untuk memindahkan energi listrik ini. Pasti tidak akan terlalu sulit."
Chen Qi segera mengajarkan sebuah ilmu Tao yang diklaim sebagai hasil perenungan pribadinya kepada He Lingbing. Meski berwatak dingin, gadis itu mendengarkan sampai seluruh tubuhnya terasa terbakar dan pipinya memerah. Karena sudah mengakui Chen Qi sebagai suami, meski malu ia tak bisa menolak. Di bawah bimbingan Chen Qi, ia mulai mempraktikkan "teknik Jalan" yang mengandung 108 posisi dan prinsip alam Yin-Yang ini dengan sungguh-sungguh.
Si pencuri kecil itu dengan sengaja menekankan: "Metode ini harus dilakukan dengan maju tanpa kompromi. Sekali tidak cukup, lebih baik diulang beberapa kali."
Bahkan saat Chen Qi mencapai puncak "latihan", ribuan benang perasaan yang lama terpendam di dasar alam kesadarannya tiba-tiba bergolak. Kini ilmu Tao-nya jauh lebih hebat dari dulu. Dengan gerakan pikiran, ia mengalirkan semua kenikmatan bersama He Lingbing ke arah itu. Setelah Diao Xue berkali-kali menggunakan benang perasaan untuk mendekatinya secara romantis, kali ini si pencuri kecil ingin membuat gadis itu merasakan pahitnya.
"Diao Xue sedang bertapa keras di gerbang gunung Wangqing Dao, tiba-tiba seluruh tubuhnya panas. Berbagai gambaran hubungan intim pria-wanita membanjiri kesadarannya, menghancurkan mantra yang sedang dia usahakan hingga berkeping-keping. Seluruh tubuhnya lemas seperti kapas, tak kuasa menahan erangan. Ilmu Tao Wangqing Dao mengajarkan masuk ke Jalan melalui cinta, lalu melupakannya. Benang perasaan ini begitu kuat, sekali terjerat, harus ada satu pihak yang menyerah. Yang kalah pasti akan hancur dasar Jalan-nya, mengabulkan kemenangan pihak lain."
"Dulu saat Diao Xue memilih Chen Qi untuk menanam benang perasaan, masih ada keraguan. Saat itu tingkat kultivasi Chen Qi terlalu rendah, sama sekali tak masuk radar-nya. Kalau bukan karena persaingan dengan Luan Xi dan potensi Chen Qi yang menarik, mungkin dia tak akan memilih Chen Qi. Tapi setelah terpilih, berbagai ikatan perasaan ini, seiring peningkatan kultivasi Chen Qi, memberi Diao Xue banyak imbalan. Levelnya melesat cepat, sudah mencapai tahap harmonis dalam latihan Zhengqi."
"Sekarang retretnya hanya untuk menyelaraskan salah satu mantra Wangqing Dao dengan level kultivasinya agar saling melengkapi."
"Chen Qi mengirimkan semua emosi dan sensasi dari latihan 'Ilmu Tao Yin-Yang' dengan He Lingbing melalui benang perasaan. Diao Xue hanyalah gadis muda yang belum pernah 'mengurus SDM'. Berbagai perasaan tak terdefinisi yang seperti air pasang ini, meski hati Dao-nya sudah ditempa, tetap membuatnya bereaksi memalukan."
"Si pencuri kecil ini kenapa? Tiba-tiba main trik begini mengendalikanku?"
Diao Xue berusaha keras menahan rasa malu, mengirimkan seberkas kesadaran. Namun saat dia "melihat" adegan yang "sangat mengejutkan" itu, rasa malu dan marahnya memuncak hingga nyaris pingsan. Dia memaki: "Chen Qi bajingan, berani-beraninya menggunakan hal ini untuk mempermainkanku..." Chen Qi yang sudah lama merasakan kesadaran yang dikirim Diao Xue segera mengirimkan kembali 108 posisi duduk Tao ciptaannya beserta segala pencerahannya. Kini ilmu Tao Chen Qi sudah melampaui Diao Xue, sekalipun Diao Xue ingin memutus benang perasaan, mustahil baginya melakukannya.
Gadis ini merasakan segala sensasi yang dialami He Lingbing. Setelah sesi latihan, Chen Qi merasa sangat puas. Latihan yang awalnya hanya akal-akalan ini justru membuat niatnya semakin jelas. Dengan memanfaatkan Energi Ungu Taichu milik He Lingbing dan persepsi mistis benang perasaan Diao Xue, dia berhasil membebaskan energi listrik yang terikat dalam teknik Kekacauan Tanpa Pemimpin. Begitu mantra Fu teknik ini bebas, bersama mantra Fu Baihu Qisha, mereka berubah menjadi roda penggiling energi Yin-Yang yang perlahan mengasah energi listrik.
Teknik Kekacauan Tanpa Pemimpin dan Baihu Qisha pada dasarnya adalah fondasi Pola Taiji. Dengan sedikit mengaktifkan kedua teknik ini, fungsi Pola Taiji sudah bisa dipulihkan sekitar satu dua persen, tidak lagi kacau-balau seperti sebelumnya.
He Lingbing setelah pertempuran ini hanya bisa sepenuhnya setia pada Chen Qi, mengingat mereka bahkan telah melaksanakan kewajiban pernikahan. Setelah Chen Qi puas, dia membantu He Lingbing berdiri dan berpakaian. Wanita dingin ini pun menunjukkan sedikit rasa malu. Meski Chen Qi menggunakan berbagai trik untuk mendapatkannya, dia tetap menunjukkan belas kasih, menghiburnya dengan kata-kata manis sepanjang hari sebelum melanjutkan latihan.
Berita pendudukan Kota Mo oleh Chen Qi mulai menyebar. Kota yang termasuk wilayah kekuasaan Shenlang Gong ini biasanya menyetor emas-perak-perhiasan dan kebutuhan lain. Pemutusan pasokan ini membuat murid Shenlang Gong yang mengelola melaporkan situasi ke atasan.
Pemilik Shenlang Gong sedang bertapa untuk mencapai Elixir Emas. Enam Sesepih kini mengurus urusan sehari-hari. Mendengar murid Buddha menduduki Kota Mo, melantunkan mantra siang-malam dan menaklukkan berbagai orang, mereka merasa aneh lalu berdiskusi beberapa kali.
Reputasi Vihara Vajra Agung di wilayah barat memang sangat besar. Enam Sesepih Shenlang Gong yang mendengar hubungan Chen Qi dengan Buddha pun enggan memicu konflik. Meski Kota Mo makmur, bagi wilayah barat yang lebih luas dari Dinasti Dayun, ini hanya secuil tanah. Pendudukan Chen Qi tak dianggap serius.
Hanya membiarkan Chen Qi menguasai daerah ini tanpa reaksi dari Shenlang Gong juga tidak baik. Setelah berdiskusi beberapa hari, enam sesepuh memutuskan mengutus seorang murid sejati untuk menyelidiki situasi di Haicheng. Jika benar ada murid Vihara Vajra Agung yang muncul, cukup tanyakan alasan mereka menduduki Haicheng. Bila hanya ingin tempat latihan tanpa niat mengancam Shenlang Gong, kota itu boleh diberikan sebagai hadiah untuk menjalin hubungan baik dengan Vihara Vajra Agung.
Naga Surgawi
