Persiapan Chen Qi untuk penyempurnaan Elixir Emas sebenarnya sudah lengkap. Jika bukan karena Longhu Zongshe Tongyu Wanshou Zhenfa yang terakhir menyentuh Xiantian Wutai - wilayah yang seharusnya tak terjangkau praktisi energi vital - ia seharusnya sudah mencapai penyempurnaan Elixir Emas, bahkan mungkin sudah membangun dasar Jalan, memulai stabilisasi level yang lebih tinggi.
Xiantian Wutai, yang terlahir sebelum alam semesta, seharusnya tidak muncul pada makhluk hidup yang menjalani kultivasi pascakelahiran. Hanya karena alam semesta ini baru saja tercipta, bahkan Xiantian Wutai pun belum sempat lahir, sehingga para ahli spiritual dari alam semesta lain memanfaatkan kesempatan saat Tian Huang sedang merenungkan Empat Pintu Penciptaan dan mengembangkan empat harta murni Yang bawaan ini untuk merebut kekuasaan atas Xiantian Wutai.
Bagi Tian Huang, setelah menciptakan alam semesta, mutlak diperlukan untuk menguasai Empat Pintu Penciptaan dan mengunci Lima Cermin Agung agar tidak dapat berubah atau kabur. Urusan lainnya hanyalah remeh-temeh, siklus hidup dan mati bagaikan kabut yang berlalu. Namun meski berkemampuan tinggi, proses pengembangan empat portal dan lima cermin setelah penciptaan alam semesta tetap membutuhkan waktu yang sangat lama. Selama masa itu, tanpa sembilan harta murni Yang bawaan yang menjaga, Tian Huang dan pasukannya harus menanggung beban menstabilkan alam semesta baru ini agar tidak kolaps, sehingga memberi celah bagi pihak lain untuk menyusup.
Energi moral yang menyatu dengan Pola Taiji seketika menyatu dengan diagram ini, mendorong transformasi berlapis-lapis. Meski Longhu Zongshe Tongyu Wanshou Zhenfa mengandung prinsip jalan suci ini, sejak zaman kuno tak ada yang berhasil menguasainya, bahkan sang pencipta metode ini pun gagal melangkah di jalan tersebut. Saat eliksir Chen Qi terbentuk, muncul fenomena aneh: langit dipenuhi awan timbal yang retak mengeluarkan 72 jenis iblis yang berusaha menyusup ke Pola Taiji, mengacaukan Yin-Yang, dan menghancurkan fondasi spiritual si pencuri kecil.
72 jenis iblis ini, masing-masing memiliki kekuatan magis yang mendalam, terus-menerus menggoda Chen Qi dengan Gu-huo. Asalkan semua mereka diolah ke dalam Pola Taiji, maka gulungan Pola Taiji ini akan menjadi tak terkalahkan di dunia, memiliki mantra tak terhitung. Namun Chen Qi tetap tak tergoyahkan, hanya mengerahkan Pola Taiji untuk menghancurkan iblis-iblis ini satu per satu. Anehnya, setelah dihancurkan, iblis-iblis ini langsung berubah menjadi kekosongan, tak menyisakan sedikitpun Chaos Yuan Qi.
Chen Qi sedang memproses energi moral, tiba-tiba sekumpulan energi listrik yang tertekan di Dantian menerjang keluar. Dalam kilat petir, samar terlihat sosok pemuda berbaju putih dengan senyum dingin, hendak merobek Pola Taiji sekaligus. Chen Qi menggigit gigi bertahan, tetap mengaktifkan Pola Taiji untuk melawan kilat ini. Tak lama kemudian, beberapa aliran kekuatan lain bergabung, seolah ingin mengganggu pembentukan Elixir Emas-nya. Si pencuri kecil awalnya mengira ini adalah pemandangan normal saat Elixir terbentuk, namun perlahan menyadari sesuatu yang tidak beres.
Ia tiba-tiba berseru kencang: "Mereka yang mengganggu pembentukan Elixirku hari ini, jika suatu hari nanti aku berhasil meraih jalan suci, pasti akan kualihkan menjadi Chaos Yuan Qi! Seluruh ilmu Tao mereka akan lenyap, roh terbang berhamburan, takkan bisa bangkit kembali selamanya!"
Chen Qi meneriakkan dengan keras, gangguan kekuatan magis yang mengganggunya, dua atau tiga aliran mulai ragu-ragu lalu mundur. Tujuh puluh dua iblis malah semakin ganas menerjang, eksistensi mereka berada di antara ada dan tiada, hanya seberkas kesadaran yang mustahil dihindari, sangat sulit dihadapi. Terutama gumpalan kilat itu yang tiba-tiba menguat, seolah pemilik asli mengirimkan bala bantuan kekuatan dari jarak jauh.
Untungnya setelah gumpalan kilat itu terlempar, kekuatan magis raga Chen Qi sepenuhnya pulih. Taisang Hualong Jue dikerahkan, seluruh tubuhnya berubah menjadi naga keemasan yang menerjang sengit kekuatan magis yang datang melintasi ruang tak terhingga. Pertarungan sengit ini berlangsung lebih dari sepuluh hari, tiba-tiba Pola Taiji bergetar hebat. Nada-nada moral surgawi yang tak terhitung berevolusi menjadi berbagai alam semesta, menembus ruang kosong tak terukur. Semua mantra yang pernah dipelajari Chen Qi menyatu erat dengan kesadaran dirinya, akhirnya mengkristal menjadi pil transparan yang menelan seluruh Pola Taiji.
Begitu Elixir Emas terbentuk, Chen Qi langsung menjadi salah satu Peramu Energi terkuat di Dunia Tujuh Phoenix. Kesadaran yang sebelumnya bisa menjangkau ribuan li, kini mampu merasakan hingga sepuluh ribu li. Terutama pada momen kritis pembentukan elixir, Pola Taiji menelan semua serangan magis yang kini terkungkung dalam elixir ini, perlahan-lahan diramu dan dialihkan.
"Kekuatan magis ini datang dari segala arah. Meskipun karena keunikan Dunia Tujuh Phoenix, mereka hanya bisa mentransmisikan energi dari kejauhan tanpa bisa memasuki wilayah tersebut secara fisik, namun kekuatannya tidak kalah dengan pemuda berbaju putih itu. Belasan aliran energi ini secara berurutan dipindahkan, terurai menjadi Chaos Yuan Qi yang luar biasa besar, menyuburkan ratusan mantra Fu dalam Pola Taiji hingga mengalami fisi dan pembaruan. Termasuk teknik 'Kekacauan Tanpa Pemimpin', 'Formasi Burung Gagak Api', 'Baihu Qisha', 'Tian Di Honglu', dan lebih dari sepuluh mantra lain yang paling rajin dilatih Chen Qi, semuanya menembus batas 45 lapis. Terutama Baihu Qisha yang bahkan menerobos tiga level sekaligus. Cahaya putihnya yang murni dan aura pedangnya yang menusuk dingin seolah mampu memusnahkan segala sesuatu, menyimpan niat membunuh yang misterius dan tak terukur."
"Sebutir Elixir Emas tertelan ke perut, nyawaku kini ditentukan sendiri bukan oleh langit! Hari ini baru kusadari pepatah kuno tak berbohong!"
Chen Qi menyimpan elixir tersebut, energi magisnya bergelora bak tsunami. Matanya menyapu delapan penjuru, sembilan mudra besar terbentuk, mengguncang langit dan memutus semua pandangan mata-mata yang masih mengintai. Segala upaya kekuatan magis yang mencoba menyeberangi ruang kosong untuk membasminya, semua dihamburkan. Meski Chen Qi belum layak menjelajah luar angkasa untuk menghadapi para penyergap, setidaknya di Dunia Tujuh Phoenix, kekuatan orang lain tak lagi mudah menekannya.
Butir Elixir Emas yang tampak transparan itu berputar-putar di dalam tubuh Chen Qi. Setiap kali melewati titik akupuntur, energi Yin-Yang digunakan untuk memperkuatnya. Setelah mencapai tingkat penyempurnaan Elixir dalam Longhu Zongshe Tongyu Wanshou Zhenfa, Taisang Hualong Jue tak lagi menunjukkan kemajuan. Namun Chen Qi pernah mendengar bahwa jika berhasil membuktikan Jalan hingga mencapai semangat dan melepaskan diri dari raga, tubuh fisik ini masih bisa diolah menjadi alat ritual atau bahkan diubah menjadi avatar luar tubuh.
Tak ada yang lebih cocok dengan semangat selain tubuh fisik sendiri. Jika benar mencapai tingkat itu, Chen Qi tak akan ragu untuk mengolah tubuhnya sendiri.
Saat Elixir Yin-Yang telah bergulir melalui semua titik akupuntur di tubuhnya, Chen Qi menggerakkan badannya hingga struktur tulangnya mengeluarkan suara letupan kecil 'plik-plik'. Raga ini telah menjadi luar biasa kuat setelah meramu Pagoda Vajra dan menelan alat ritual lainnya, kini semakin mengerikan setelah dimurnikan kembali oleh butir Elixir Emas ini.
Namun karena Chen Qi telah melatih Longhu Zongshe Tongyu Wanshou Zhenfa hingga tingkat Dan Cheng, ia tak lagi mempedulikan kemajuan Taisang Hualong Jue. Setelah mengasah tubuhnya, ia melangkah mantap dan masuk paksa ke Kota Mo Hai.
He Lingbing si gadis dingin ini, menyaksikan tuannya sendiri mencapai penyempurnaan Eliksir Qi, sorot matanya juga dipenuhi kekaguman yang tak terucapkan. Perlu diketahui meskipun Chen Qi telah berhasil menyempurnakan Eliksir Qi, walau dia sendiri punya banyak takdir ajaib, langkah ini masih membutuhkan waktu lama. Setidaknya pemurnian Hati Dao-nya masih belum bisa menyaingi Chen Qi, masih memerlukan banyak waktu.
