Chen Qi melihat He Lingbing, lalu berbisik keras: "Kita harus segera pergi. Sedikit saja terlambat, Perubahan Nasib besar akan terjadi."
He Lingbing mengangguk, langsung ditarik paksa oleh si pencuri kecil ini. Mereka melesat dengan cahaya pelarian, dalam sekejap telah terbang ribuan li. Tepat setelah Chen Qi dan He Lingbing pergi, di langit samar-samar muncul istana langit. Dari istana ini menghujam ribuan energi pedang, memotong Kota Mo Hai bagai papan catur menjadi 19 aliran melintang-membujur, membentuk ratusan petak kecil.
Ajaibnya, energi pedang yang begitu ganas ini sama sekali tidak melukai satupun makhluk hidup di Kota Mo Hai. Perubahan yang begitu presisi, kontrol niat pedang yang telah mencapai tahap sempurna ini, sudah berada di level yang tak terbayangkan oleh manusia biasa.
Orang di Istana Dewa misterius itu mengeluarkan decitan heran, jelas merasa aneh karena Chen Qi sudah tidak ada. Istana langit ini seketika menghilang kembali ke langit, tak lama kemudian muncul seribu li jauhnya. Setelah beberapa kali menghilang dan muncul, akhirnya berhasil melacak posisi Chen Qi dan He Lingbing yang tidak jauh. Melihat Istana Dewa misterius ini mendekat, Chen Qi tahu mustahil melarikan diri dengan teknik penghilangan dirinya. Dengan teriakan keras, tubuhnya berubah menjadi naga keemasan sambil berkata pada He Lingbing: "Cepat masuk ke dalam Pola Taiji-ku! Bantu aku dengan teknik pedang tanpa nama!"
He Lingbing yang tak punya pilihan tergulung masuk ke dalam Pola Taiji. Setelah menenangkan kewarasannya, dia mengeluarkan teknik pedang tanpa nama yang dipelajari dari versi terbalik Kitab Lima Keberuntungan Purba. Teknik pedang ini seolah mengandung seluruh logika mendasar Jalan Pedang di dunia. Tak ada ilmu pedang yang bisa lolos dari pagar teknik tanpa nama ini. Meski ilmu pedang yang dikuasai Chen Qi tidak banyak, setidaknya ada tujuh delapan jenis. Ditambah dengan ilmu Tao yang dipelajari He Lingbing di Istana Dewa Illusi, perlahan mereka berdua berhasil menganalisis beberapa misteri teknik pedang tanpa nama ini.
Saat itu Chen Qi memerintahkannya untuk menggunakan Jurus Pedang Tanpa Nama dalam melawan musuh, He Lingbing sama sekali tidak ragu. Setelah menyelinap masuk ke dalam Pola Taiji Yin-Yang, dia mengubah energi pedangnya sendiri. Di bawah kendali Chen Qi, Pola Taiji memusatkan kekuatan ratusan mantra Fu ke dalam satu energi pedang He Lingbing. Dengan bantuan kekuatan magis Pola Taiji, daya penghancur energi pedang He Lingbing terus menembus level demi level, dalam sekejap mencapai kekuatan puncak lapisan kesembilan kultivasi Qi.
Chen Qi sendiri juga mengerahkan seluruh potensi raganya. Meski tingkat kultivasi raga ini hanya mencapai puncak tahap Gang Qi, namun karena telah memindahkan banyak alat ritual—termasuk Arhat Terkutuk Bunga Teratai Merah yang hanya selangkah lagi dari pembentukan tubuh emas Buddha—daya penghancurnya yang dahsyat tak kalah dari energi pedang yang dikeluarkan He Lingbing.
Istana langit misterius itu seolah terhenti sejenak menyaksikan perlawanan mati-matian Chen Qi dan He Lingbing. Namun kemudian, sebuah niat pedang yang sublim dan sempurna melesat bagai pisau jagal membelah celah-celah retakan dalam ribuan mantra Pola Taiji. Seketika itu pula perubahan Pola Taiji terhenti, membuat energi pedang yang sedang dikendalikan He Lingbing langsung kolaps.
Chen Qi melihat Pola Taiji dikendalikan oleh niat pedang yang luar biasa. Saat ia hendak memberanikan diri untuk maju, niat pedang itu terpecah menjadi ribuan jalur. Meski tubuh naga Xuan Huang sangat kuat, energi pedang ini tetap menembus titik akupunturnya. Ribuan energi pedang ini membentuk formasi-formasi kecil yang menekan semua titik akupuntur di tubuh Chen Qi. Bahkan Arhat Terkutuk Bunga Teratai Merah pun tak luput, ditindas oleh sebuah formasi pedang dan langsung disegel di tempat. Si pencuri kecil ini kehilangan semua kekuatan magisnya dan terjatuh dari udara.
"Sial! Kekuatan orang ini sungguh mengerikan. Pantas disebut sebagai dewa sejati, benar-benar di luar kemampuan ku saat ini untuk melawan."
Baru sekarang Chen Qi menyadari betapa besar jurang antara tingkat dewa sejati dengan puncak kultivasi energi. Jika lawannya adalah praktisi tingkat sembilan kultivasi, meski kalah, kekalahannya tak akan separah ini. Hanya dengan satu niat pedang, seluruh kekuatan magisnya sudah dikuasai, tanpa sedikit pun kesempatan untuk melawan.
Setelah menguasai Chen Qi dan He Lingbing, suara dingin yang misterius terdengar dari Istana Langit. Suara itu berkata datar: "Aku adalah penguasa Istana Matahari Agung dan Phoenix, yang bertanggung jawab mengawasi Dunia Tujuh Phoenix. Ada aturan di dunia ini: semua praktisi yang mencapai fondasi Jalan di tingkat tujuh kultivasi energi harus pindah ke Istana Matahari Agung dan Phoenix untuk berlatih. Yang melawan akan dihukum mati tanpa ampun. Pilih mati atau hidup, putuskan sekarang. Jangan banyak bicara."
Chen Qi awalnya mengira pemilik istana langit misterius ini hendak membunuhnya. Mendengar ucapan pria itu, dalam hatinya bergumam: "Ternyata Dunia Tujuh Phoenix punya aturan seperti ini. Tapi aku belum mencapai breakthrough ke tingkat tujuh kultivasi energi, kenapa harus dipaksa pindah?" Tentu saja Chen Qi tidak punya pilihan lain, apalagi berdebat. Pikiran ini hanya melintas sejenak sebelum ia menjawab: "Aku patuh pada perintah Pemilik Istana Xi Huang. Lingbing, ikutlah bersamaku."
Chen Qi membawa He Lingbing terbang masuk. Istana Xi Huang Matahari Agung langsung terbuka, mengizinkan mereka masuk. Chen Qi mengira akan langsung bertemu sosok pemilik niat pedang legendaris itu. Namun saat mereka memasuki istana misterius ini, yang terlihat hanya kehampaan dingin. Pandangan mata menjangkau kompleks istana seluas tak terukur dengan paviliun dan menara, dihiasi sungai-sungai dan pegunungan samar, membentuk dunia kecil yang sama sekali berbeda dari gambaran istana langit biasa.
Setelah hening sejenak, semburat sinar hitam muncul di depan mereka. Itu adalah alat ritual berbentuk piring. Chen Qi mengenalinya - persis seperti yang pernah dimilikinya dulu. Hanya saja yang ini masih utuh, sementara miliknya sudah hancur oleh mantra petir Pemuda Baju Putih.
“Benda ini bernama Huatian Pan, di dalamnya terdapat denah geografis Istana Dàrì Xīhuáng, serta tanda tempat tinggal para penghuni istana. Kau bisa memilih tempat yang tidak berpenghuni untuk menetap, atau mencari leluhur generasi sebelumnya dari sekte Qingcheng-mu. Di Istana Dàrì Xīhuáng sering ada misi yang diutus, juga dikirim melalui benda ini. Jika ada yang tidak dimengerti, kau bisa menanyakanku.”
Suara yang keluar dari Huatian Pan kini sudah berubah menjadi suara wanita, dengan nada bicara yang sama sekali berbeda dari sosok berwibawa sebelumnya, jelas dua karakter yang berbeda. Chen Qi mendengarkan beberapa kalimat, tiba-tiba merasa familiar. Setelah merenung sejenak, ia teringat dan bergumam dalam hati: "Bukankah ini suara yang kudengar di lapisan atmosfer Tiangang saat melatih Energi Gang dulu?"
Si pencuri kecil segera menjawab: "Terima kasih atas bimbingan Nona Dewi. Jika ada aturan yang tidak kupahami, pasti akan kutanyakan."
Suara wanita itu tertawa kecil dan berkata: "Aku baru pertama kali melihat seseorang terbang ke Istana Langit sambil membawa istri. Kau memang menarik, tapi ingatlah bahwa pemilik istana ini tidak pernah ikut campur urusan. Jika ada yang mengganggumu, kau bisa minta tolong padaku." Setelah mengucapkan itu, suara wanita itu menghilang. Chen Qi tersenyum kecut sambil berpikir: "Kecuali bertemu orang pintar tingkat dewa sejati, mana mungkin aku mudah diganggu?"
