Sebenarnya tidak ada satupun penghuni Istana Xi Huang Matahari Agung yang mengetahui mantra apa saja yang dipelajari Chen Qi. Selain He Lingbing yang sedikit memahami 20-30% ilmu Tao-nya, tak seorang pun di dunia ini yang benar-benar mengenal latar belakang Chen Qi—tentu saja orang dari dunia lain tidak termasuk.
Maka ketika Chen Qi meledakkan ribuan mantra sekaligus, di tengah keterkejutan, anggota Sekte Qingcheng justru merasa senang. Sesepih yang mengendalikan mantra petir segera membentak, "Dia pasti sudah kepepet sampai menggunakan trik menyakiti diri sendiri dengan melepaskan banyak mantra. Sehebat apapun triknya, mustahil bertahan lama menanggung beban mantra sebanyak ini. Kita hanya perlu bertahan, melewati dua tiga putaran saja, pasti dia sudah kehabisan akal!"
Sebagian besar anggota Sekte Qingcheng setuju dengan pandangan ini, meskipun mereka memikirkan sampai kepala pecah pun tak mengerti bagaimana Chen Qi bisa melepaskan begitu banyak mantra. Tingkat kultivasi mereka semua luar biasa - di bawah Formasi Pedang Ilusi, sudah lama teruji bahwa ribuan mantra ini bukan ilusi, melainkan mantra sungguhan. Namun mereka sama-sama percaya pada "realita": bahkan dewa sejati pun kekuatan magisnya akan habis jika terus memuntahkan mantra seganas ini, apalagi Chen Qi yang belum mencapai tingkat dewa.
Karena itu, anggota Sekte Qingcheng ini menunggu dengan kesabaran, berharap kekuatan magis Chen Qi akan habis. Mereka justru menggunakan trik "paling aman" yaitu bertahan dan menunggu.
Mana mungkin anggota Sekte Qingcheng membayangkan, Chen Qi menggunakan Pola Taiji untuk menopang bintang tak bernama, terus-menerus memindahkan energi bintang menjadi Chaos Yuan Qi. Kekuatan magisnya hampir tak ada habisnya. Hanya dalam sebatang dupa, Chen Qi sudah melepaskan ratusan gelombang mantra - setiap gelombang berisi ribuan mantra sekaligus - menghantam Formasi Pedang Ilusi Qingcheng bagai daun tertiup angin, bunga diterpa hujan. Tak terhitung murid Qingcheng yang diam-diam mengeluh, tak paham mengapa kekuatan magis Chen Qi masih belum habis.
Awalnya Chen Qi belum menguasai trik melancarkan ribuan mantra sekaligus. Ia hanya bisa melemparkan semua mantra yang dipelajari secara membabi buta, hanya bisa sedikit mengendalikan arah. Namun setelah meledakkan ratusan gelombang berturut-turut, si pencuri kecil ini mulai mendapatkan pengalaman dan mulai menyesuaikan kombinasi berbagai mantra. Dengan menggabungkan beberapa mantra sekaligus, daya penghancurnya langsung meningkat beberapa kali lipat.
Perlu diketahui bahwa banyak mantra sakti sebenarnya terdiri dari beberapa mantra sederhana. Kombinasi beberapa mantra sakti bahkan bisa membentuk mantra baru atau langsung menyusun formasi. Beberapa mantra yang digabungkan dengan perhitungan matang dan saling mendukung akan menghasilkan efek puluhan hingga ratusan kali lebih dahsyat dibanding mantra tunggal.
Chen Qi tidak kekurangan kecerdasan dalam menyusun kombinasi mantra. Bagaimanapun ia memiliki Pola Taiji yang kini telah berkembang menjadi bagua. Melalui interpretasi ramalan, ia bisa menyimpulkan misteri dalam banyak mantra. Sebelumnya hanya kurang kesempatan untuk menguji trik-trik ini. Kali ini ketika sekte Qingcheng datang membalas dendam, Chen Qi yang sudah tak ragu lagi langsung memakai semua kombinasi mantra yang pernah dirumuskannya. Akibatnya, ribuan mantra yang diluncurkan Pola Taiji menjadi semakin aneh dan beragam, namun tak ada satupun yang tidak semakin mengerikan kekuatannya.
Setelah Chen Qi melancarkan hampir seribu mantra, justru anggota Sekte Qingcheng yang mulai kehabisan kekuatan magis. Para penuntut balas dendam ini adalah elit Sekte Qingcheng, namun kemampuan magis mereka bervariasi. Yang lebih kuat masih bisa mengaktifkan Formasi Pedang Ilusi dengan sisa tenaga, sementara yang lebih lemah setelah bertahan lama mulai kehabisan energi, banyak yang tak lagi mampu menyuplai energi ke formasi.
Tujuh Sesepih langsung geram. Seorang sesepih memimpin upaya menerobos jaring mantra Chen Qi untuk mengepung musuh besar ini. Tapi Chen Qi yang telah menguasai ribuan mantra tak mengizinkan pendekatan. Dengan menata ulang Pola Taiji dan menyusun mantra yang saling melengkapi menjadi berbagai formasi, ia memaksa Sekte Qingcheng terpaku di tempat tanpa bisa bergerak maju.
Chen Qi merasa pertarungan ini sangat memuaskan. Dalam hati ia berpikir: "Untung mereka kurang cerdik sampai terperangkap seperti ini. Meski bintang ini tak terlalu besar, tapi cukup untuk kutembaki terus selama ratusan tahun tanpa berkurang. Asal kubisa terus menghujani, mustahil kekuatan magis Sekte Qingcheng tak akan habis!"
Chen Qi telah memantapkan hatinya, sama sekali tak memberi ampun. Formasi mematikan yang telah ia susun ulang melesat bagai anak panah menghantam Formasi Pedang Ilusi yang disusun anggota Sekte Qingcheng.
Setelah pertempuran magis berlangsung beberapa hari dan malam, kekuatan magis anggota Sekte Qingcheng telah terkuras parah. Belasan anggota tak lagi mampu menyuplai energi ke Formasi Pedang Ilusi, menyebabkan daya penghancur formasi besar yang susah payah mereka susun mulai melemah.
Beberapa sesepih Qingcheng menyadari situasi genting, wajah mereka dipenuhi keterkejutan. Mereka tahu betul kekuatan magis si pencuri kecil ini telah melampaui batas nalar, tak mirip dengan tradisi spiritual manapun. Sejak zaman kuno tak pernah ada monster yang bisa menguasai begitu banyak mantra dan menghujani serangan tanpa henti berhari-hari.
Seorang sesepih Qingcheng utama tiba-tiba menarik napas dalam lalu berseru mantap: "Kekuatan si bajingan ini terlalu aneh! Kita tidak boleh melanjutkan pertempuran ini. Mundur ke Istana Xi Huang Matahari Agung dulu! Baru setelah menganalisis rahasia kekuatannya, kita bisa kembali membunuh monster ini!" Para sesepih ini bukanlah orang bodoh. Melihat Chen Qi semakin garang sementara pertahanan mereka mulai goyah, pilihan jadi jelas.
Chen Qi melihat anggota Sekte Qingcheng yang berbulu itu hendak kabur, segera mengendalikan cahaya pelarian, mengejar mereka. Ia berniat mengandalkan kekuatan magisnya sendiri untuk membelenggu seluruh Sekte Qingcheng, setidaknya membasmi semua musuh besar ini. Namun saat Chen Qi menggempur dengan berbagai mantra, membentuk lautan jimat Fu berkilauan lima warna, anggota Sekte Qingcheng ternyata sudah siap. Entah siapa yang mengaktifkan trik memindahkan ruang kosong, seketika mereka menghilang ke antariksa ruang kosong, langsung kembali ke Istana Xi Huang Matahari Agung.
Walau Chen Qi berniat mengejar, namun mengingat ilmu pedang pemilik Istana Xi Huang Matahari Agung, akhirnya ia tersenyum kecut dan mengurungkannya. Ia tahu jika orang-orang ini berhasil kabur, lalu ia mengejar ke markas mereka, itu akan sangat tidak menghormati muka pemilik istana. Lagipula, dirinya sendiri telah melanggar larangan yang ditetapkan sang pemilik istana, sehingga ditangkap basah oleh anggota Sekte Qingcheng yang ingin mengerahkan seluruh sekte untuk membunuhnya di tempat.
Chen Qi tersenyum kecut, menarik kembali Pola Taiji. Dengan mengangkat bahu, ia melepaskan Sepuluh Panji Raja Iblis. Memandang alat ritual sakti ini, hatinya mulai merenung dalam-dalam.
