Saat Chen Qi masih merenung, He Lingbing di sampingnya tiba-tiba berkata: "Anak ini wajahnya sangat mirip denganmu. Bukan anak haram hasil hubungan gelapmu dulu yang kau tinggalkan begitu saja?"
Chen Qi kaget setengah mati. Setelah diamati lebih seksama, memang ada kemiripan wajah antara dirinya dengan Chen Xiaoshan. Dengan senyum getir dia bergumam: "Bagaimana mungkin? Semua istriku ada di sini, tak satu pun pernah hamil. Mana mungkin ada anak haram?" Tapi si pencuri kecil ini merasa ada keanehan yang menggelitik, meski tak percaya pada hal absurd, diam-diam mengaktifkan Pola Taiji untuk melakukan kalkulasi. Tak lama kemudian hatinya berdesir - interpretasi ramalan menunjukkan kesimpulan paling mustahil itulah kebenarannya.
Chen Qi baru teringat bahwa dahulu ia pernah terlibat hubungan dengan sepasang saudari seperguruan dari Gunung Lingjiu. Saat itu watak perampoknya masih melekat - setiap perempuan cantik ingin direbut untuk dijadikan istri perampok. Maka tanpa basa-basi, ia menaklukkan kedua saudari itu. Kemudian karena konflik dengan Luan Xi dari Sekte Mieqing, hubungannya dengan kedua saudari itu pun retak. Kini setelah waktu berlalu, bahkan nama mereka hampir terlupakan.
"Jangan-jangan anak licik ini ternyata putraku? Ini masalah besar..."
Chen Qi merenung sejenak, dalam hati berujar: "Lupakan yang lain, taklukkan dulu anak ini."
Chen Qi lalu berkata pada Chen Xiaoshan: "Aku adalah Taois Bai Sun, bertapa ratusan tahun. Kini ingin mencari penerus. Aku lihat struktur tulangmu jelas, bakat luar biasa. Maukah jadi muridku?"
Melihat aura jahat Chen Qi, Chen Xiaoshan menolak: "Sudah punya garis guru. Walau Senior baik hati, hamba tak berkhianat pada asal-usul." Chen Qi mengancam: "Tak masalah! Nanti aku basmi seluruh anggota garis gurumu. Dengan begitu kau bisa bebas jadi muridku. Cepat beri tahu markas gurumu di mana?"
Chen Xiaoshan terkejut, dalam hati berpikir: "Orang tua ini begitu kejam, aku pasti tidak boleh masuk ke garis perguruannya. Tapi melihat dia baru saja membunuh anggota sekte misterius itu, serangannya kejam, mantra-mantranya sangat tinggi, sepertinya di Gunung Lingjiu kami belum ada ahli sehebat ini. Jika dia benar-benar memunahkan seluruh garis Gunung Lingjiu, orang lain tidak aku pedulikan, tapi keselamatan ibu harus diwaspadai..."
Chen Xiaoshan masih ingin membujuk, tapi Chen Qi adalah leluhur dalam hal pintar berbicara. Ia tidak ingin memberi harapan palsu pada Chen Xiaoshan. Dengan gerakan tangan, Bunga Teratai Hitam Najis Tertinggi melepaskan ribuan Burung Gagak Api Hijau Gelap yang berputar-putar di udara, berevolusi menjadi formasi besar yang penuh dengan bahaya tak terlihat.
Chen Qi menunjuk Formasi Burung Gagak Api Kegelapan sambil berkata: "Ilmu mantraku mengandung misteri tak tertandingi. Apapun musuh besar yang dihadapi, bisa langsung menganalisis mantra lawan dan menggunakannya dengan lebih lihai. Jika kau masuk garis guruku, kau bisa mempelajari ilmu Tao ini. Jika tidak mau, menurutmu garis gurumu bisa bertahan dari serangan sepuluh ribu Burung Gagak Api Kegelapan ini?"
Chen Xiaoshan memandang dengan jantungnya berdebar ketakutan, dalam hati berpikir: "Biksu Tao tua ini begitu kejam? Di dunia ini ternyata ada mantra sejahat ini. Jika benar-benar menggunakan formasi ini untuk mengepung Gunung Lingjiu, mungkin sektaku benar-benar akan dibasmi habis. Demi Ibu, lebih baik aku menyerah saja."
He Lingbing menyaksikan Chen Qi menaklukkan remaja bernama Chen Xiaoshan, namun tidak berkomentar. Kitab Lima Keberuntungan Purba yang dipelajarinya tidak memiliki metode deduksi ilmu moral, sehingga ia benar-benar tak menyangka bahwa anak ini ternyata memiliki hubungan darah dengan Chen Qi.
Setelah menaklukkan Chen Xiaoshan, Chen Qi tak peduli dengan raut wajah pahitnya, memaksanya bersujud sebagai murid. Dengan sikap royal palsu ia berkata: "Kulihat ilmu yang kau pelajari sangat lemah, tak mampu meramu kekuatan dewa sejati. Aku akan menghapus semua kekuatanmu dan mengajarkanmu metode tertinggi."
Chen Xiaoshan gemetar ketakutan, ingin menolak. Namun Chen Qi yang tahu ini anaknya, tentu akan memberinya keuntungan. Ilmu Gunung Lingjiu memang terbaik di Dunia Tujuh Phoenix, tapi di mata Chen Qi masih banyak kekurangan - terutama setelah terbentuknya eliksir tak ada kelanjutan, ditambah proses kultivasinya sulit. Maka ia berniat mengajarkan kitab Tao tingkat tinggi.
Jika Chen Qi membujuk Chen Xiaoshan untuk melepaskan kekuatan internalnya dan memulai kembali latihan metode kultivasi tingkat tinggi, Chen Xiaoshan yang telah bersusah payah mencapai level pemurnian energi Gang mana mungkin rela melepas kekuatan magis ini? Maka Chen Qi pun tak berdebat lagi, langsung menghancurkan kekuatan magis Chen Xiaoshan dan meruntuhkan fondasi kultivasinya.
Chen Qi menggoyangkan Pola Taiji, semua kekuatan magis dalam tubuh Chen Xiaoshan berubah menjadi Chaos Yuan Qi. Bahkan mantra inti Fu-nya tertekan oleh energi Yin-Yang. Seluruh kekuatan magisnya lenyap seketika, hanya menyisakan tubuh yang sedikit lebih gesit dari orang biasa. Merasa kekuatannya dihancurkan dengan mudah, Chen Xiaoshan sangat kecewa. Tapi sebagai orang bijak, ia tahu melawan kekuatan Chen Qi yang luar biasa adalah tindakan bodoh. Dengan wajah masam ia berkata: "Kekuatanku ini kuperoleh setelah berlatih keras lebih dari sepuluh tahun. Shifu menghancurkannya hanya dengan sekali gerakan. Kasihanilah jerih payahku siang dan malam... Jika Shifu sudah sekejam ini, setidaknya berikanlah muridmu beberapa imbalan. Mantra kelas rendah tak kuinginkan."
Chen Qi merenung sejenak lalu tersenyum: "Tentu saja aku akan mengajarimu ilmu Tao yang sedikit lebih rendah. Melihatmu yang baru sebentar berlatih Tao tapi sudah punya kekuatan sehebat ini, bakatmu memang luar biasa. Sepertinya kau bisa mempelajari mantra yang lebih kompleks." Ia mengangkat tangannya, "Ini metode kultivasiku. Latihlah dengan baik!"
Chen Qi menguasai banyak mantra, namun setelah merenung panjang, ia memilih enam dari 72 bagian warisan sejati dewa-iblis untuk diajarkan ke Chen Xiaoshan. Pilihannya jatuh pada Enam Teknik Petir Xiantian. Konon jika keenam warisan petir ini berhasil dikultivasi di tempat ini, mereka bisa menyatu menjadi Kekuatan Iblis Surgawi Taishang yang sepuluh bahkan ratusan kali lebih kuat dari teknik Tao biasa.
Dari 72 warisan dewa-iblis, beberapa mantra intinya bisa dipadukan. Pada tahap akhir, penyatuan beberapa teknik ini akan menghasilkan transformasi baru dengan daya penghancur puluhan hingga ratusan kali lipat. Namun bagi peramu energi biasa, menguasai satu warisan saja sudah sulit, butuh puluhan sampai ratusan tahun. Mencoba membagi konsentrasi untuk beberapa warisan justru biasanya membuat semuanya gagal.
Chen Qi justru yakin pada Chen Xiaoshan. Menurutnya si anak licik dan curang ini cocok belajar banyak mantra untuk menempa karakternya.
