Menghadapi krisis terbesar sepanjang sejarah ini, kesadaran diri Chen Qi justru semakin jernih. Dalam sekejap, ribuan niat tercurah ke dalam Pola Taiji. Dengan mengandalkan kekuatan Pisau Terbang Ruyi yang telah menyamai kekuatan pusaka gaib biasa, ia mulai mengalirkan manifestasi energi ini. Dengan tingkat Hati Dao yang telah mencapai puncak, ia mulai merancang taktik perang.
Dewa sejati level Yuan Shen telah terbebas dari belenggu raga. Kecepatan berpikir mereka seratus kali lebih cepat dari Peramu energi. Pertarungan antara Yuan Shen dan Peramu energi biasanya bukan ditentukan oleh tingkat mantra atau kehebatan pusaka, melainkan karena Yuan Shen bisa melepaskan ribuan mantra dalam sekali berpikir, sementara Peramu energi bahkan belum selesai satu pikiran. Sebelum sempat muncul keinginan untuk bertahan atau melawan, mereka sudah terbunuh hidup-hidup.
Keandalan terbesar Chen Qi dalam pertarungan internal melawan Yue Yu adalah Pola Taiji-nya dan level Hati Dao mencapai puncak. Dengan tingkat pencapaian ini, ia bisa memanfaatkan kemampuan kalkulasi Pola Taiji untuk meningkatkan kilatan pikirannya ke tingkat semangat dewa. Hanya dengan kecepatan perubahan niat yang setara, barulah ia bisa dianggap memiliki modal untuk menghadapi Yue Yu.
Saat Pola Taiji mengeluarkan seluruh daya penghancurnya, bahkan Chen Qi sendiri terkejut. Alam semesta tiba-tiba terasa melambat di matanya. Kecepatan pikiran yang biasanya seperti gerobak tua yang reot, dengan bantuan Pola Taiji berubah menjadi kilat petir yang melesat tak terduga. Kecepatan perubahan niatnya sungguh di luar pemahaman.
Menghadapi 36 sinar listrik yang membentang sepuluh ribu li ini, Chen Qi memutar tubuhnya menyatu dengan Pedang Qingyu. Setelah menyatu tubuh-pedang, cahaya pedang ini berubah menjadi untaian energi yang bergerak lincah di antara 36 aliran listrik. Bagai rumput kecil yang terombang-ambing dalam badai, ia menggunakan kelemahan tubuhnya untuk menetralisir kekuatan destruktif yang ganas. Berakar kuat di tanah, tetap tegak meski diterjang hujan lebat dan angin kencang.
Yue Yu melepaskan tiga puluh enam sinar petir berjarak sepuluh ribu li ini. Meskipun aura dan kekuatannya sangat mengesankan serta dominan, namun justru karena skalanya yang terlalu besar, terdapat banyak celah yang bisa dieksploitasi. Hanya Chen Qi yang memiliki tingkat kultivasi Hati Dao yang mencapai puncak, ditambah dukungan Pola Taiji untuk membantu kalkulasi, yang mampu menemukan celah-celah yang hanya ada selama seperseribu detik ini. Hanya dengan senjata suci seperti Pedang Cinta yang Telah Disempurnakan di tangannya, barulah bisa menggunakan ilmu pedang legendaris "Menempa Pedang Menjadi Benang" untuk terus bergerak lincah di antara celah-celah kecil seukuran butir beras ini.
Chen Qi mengendalikan cahaya pedang Cinta yang Telah Disempurnakan, berenang bebas di lautan petir dan listrik tak bertepi. Setiap detik, pedangnya bisa terkena bombardir kilat, namun selalu pada momen genting terakhir, cahaya pedang berkelit dan menghindar tepat waktu.
Chen Qi juga pernah bertarung dengan lawan yang level kultivasinya lebih tinggi, pertarungan paling sengit adalah melawan Mi Xinniang. Meskipun ilmu pedang Mi Xinniang sudah mencapai kesempurnaan, dia baru menyempurnakan Elixir Emas dan sama sekali tak sebanding dengan Yue Yu. Bagaimanapun, Yue Yu adalah salah satu dari Tujuh Dewa Sejati yang menjaga sistem penjara ini, telah menguasai metode Semangat Utama. Setiap mantra petir yang digunakannya, meski beraura mulia dan agung, memiliki daya penghancur yang jauh melampaui mantra petir Sekte Qingcheng. Hanya Enam Mantra Petir Xiantian dari Tujuh Puluh Dua Warisan Makhluk Vajra yang bisa menyainginya.
Sayangnya, Teknik Enam Petir Xiantian milik Chen Qi masih berada di tingkat Dishas, sama sekali tidak bisa menyaingi mantra dewa sejati. Mantra yang digunakan para dewa sejati semuanya merupakan larangan tingkat Tiangang, di mana satu larangan Tiangang setara dengan 72 larangan Dishas yang disatukan. Perbedaan kualitas yang fundamental ini membuat si pencuri kecil mustahil melawan dewa Yuan Shen meski memiliki cadangan energi magis melimpah. Senjata andalannya hanyalah Pisau Terbang Ruyi dan Pedang Cinta Huaqing, ditambah mantra "Transformasi Kera Dewa Penelan Matahari" yang telah mencapai larangan Tiangang serta "Hukum Penghancur Jalan Suci Lima Unsur Terbalik" hasil rampasan dari Pedang Pembasmi Hukum.
Seandainya Chen Qi bisa meningkatkan Teknik Enam Petir Xiantian ke tingkat Tiangang, ia bisa menggunakan mantra petir untuk mengimbangi mantra petir lawan. Namun saat ini, ia harus mencari cara lain. Sambil menghindar di tengah samudra petir dan kilat, si pencuri kecil ini telah menyusun strategi balasan. Tapi sebelum menyerang, ia harus menemukan tubuh asli Yue Yu terlebih dahulu.
Mencari wujud nyata Yue Yu di tengah lautan petir tak bertepi mustahil hanya mengandalkan indra biasa, bahkan pengetahuan mata dan kebijaksanaan pendengaran aliran Buddha pun tak mampu. Namun dengan kalkulasi Pola Taiji, Chen Qi berhasil melacak inti pengendali 36 aliran kilat sepanjang sepuluh ribu li ini. Ia yakin sumber energi 36 kilat raksasa itu pasti menunjukkan lokasi persembunyian Yue Yu.
Si pencuri kecil ini telah menghitung dan menganalisis cukup lama, setelah tujuh kali verifikasi, barulah pisau terbang Ruyi berhasil dilepaskan dari Diagram Taiji, berubah menjadi Macan Putih Bersayap. Teknik pedang maut Baihu Qisha digerakkan hingga puncaknya, mengkombinasikan empat metode: Tahun yang Berlalu, Musim Berganti, Waktu Berharga, dan Diri yang Lalu. Kilau pedang yang tak tertandingi ini seolah merobek dimensi waktu, dalam sekejap mata telah muncul di hadapan Yue Yu.
Yue Yu yang berasal dari sekte kuno besar memiliki pengalaman pertempuran magis yang luar biasa. Meski menghadapi Chen Qi, ia tetap mengambil posisi seperti singa menerkam kelinci dengan kesiapan penuh. Namun metode kultivasinya, 36 Mantra Petir Rahasia Lei Fu Sembilan Langit, sangat mengandalkan momentum awal - serangan pertama harus langsung menghujamkan petir dan membentuk formasi kilat. Tiga puluh enam kilat ini bisa dengan mudah diubah menjadi Formasi Induk Lei Fu Sembilan Langit untuk menjebak musuh sebelum menghancurkannya. Momentum awal yang terlalu kuat justru memberi celah bagi Chen Qi untuk bergerak lincah dan melancarkan serangan balik.
Saat Pisau Terbang Ruyi muncul di hadapan Yue Yu, dewa sejati dari sekte kuno ini mengerutkan alis dan langsung melepaskan 36 kilat yang saling menjalin, dalam sekejap membentuk formasi kilat mini sempurna. Andai formasi ini sempat terbentuk, meski Pisau Ruyi memiliki tujuh lapisan kekangan dan tambahan Larangan Tiangang dari Mantra Pembasmi Jalan Terbalik Lima Unsur, tetap akan terkunci mati. Sampai Chen Qi hancur total oleh serangan Yue Yu, senjata terbang ini takkan bisa digunakan lagi.
Chen Qi hampir dalam sekejap telah menghitung kemungkinan ini. Mana mungkin ia membiarkan Ruyi Fei Dao terjebak oleh Yue Yu? Seketika itu, niatnya muncul dan lenyap, dari kejauhan ia menggerakkan satu jurus. Ruyi Fei Dao tiba-tiba berubah tak terduga. Teknik Baihu Qisha memang memiliki keajaiban tak terbatas. Kilatan pedang menyambar, lalu menghilang dari posisi semula, muncul di sisi lain Yue Yu, menghindari formasi kilatnya, dan tetap menerjang dewa sejati yang berasal dari sekte kuno ini.
Taktik penyesuaian Chen Qi juga cukup mengejutkan Yue Yu. Ia mengendalikan kilat untuk menjebak Ruyi Fei Dao, namun Chen Qi mengandalkan ilmu pedang Baihu Qisha yang luar biasa, menggerakkan pisau terbang ini dengan presisi yang mengagumkan. Untuk sementara, pertarungan mereka seimbang. Meski si pencuri kecil ini tampak belum kalah, dalam hati ia mulai cemas dan diam-diam memaki: "Dewa sejati memang jauh lebih hebat dariku. Aku memisahkan niatku di dua tempat - satu mengendalikan Ruyi Fei Dao, satu lagi mengalirkan Pola Taiji untuk mengkalkulasi variasi ilmu pedang - baru saja mulai kewalahan. Dia juga membagi pikirannya ke dua aspek - satu menggempurku dengan kilat, satu lagi mengendalikan kilat untuk menghadapi Ruyi Fei Dao - tapi mengapa sama sekali tak terlihat kerepotan?"
Chen Qi menyadari kekuatan magisnya masih belum menyamai para dewa sejati, dan kedua senjata pusaka miliknya yang hanya memiliki satu lapis Larangan Tiangang yang baru diramu secara dasar. Untuk mengeluarkan daya penghancur penuh, masih kurang sedikit. Dirinya sendiri juga tidak sepenuhnya tanpa cela. Oleh karena itu selama pertarungan internal, ia selalu berhati-hati, melakukan kalkulasi berulang kali sebelum menyerang, daripada langsung menggunakan mantra sesuai keinginan hati.
Kehati-hatian kecil inilah yang pada momen paling genting menyelamatkan Chen Qi dari takdir tewas. Saat mengendalikan pisau terbang Ruyi untuk melawan kilat Yue Yu, ia secara samar merasakan adanya formasi diagram yang sangat misterius dalam kilat tersebut. Sebenarnya mustahil baginya untuk menghitung formasi paling misterius di alam semesta ini dalam waktu terbatas. Namun kebetulan saat melewati ujian api sembilan langit dulu, ia telah merenungkan Formasi Diagram Total Prefektur Api Sembilan Langit yang seakar dengan Formasi Diagram Total Prefektur Petir Sembilan Langit. Begitu mulai mengkalkulasi, tiba-tiba semuanya menjadi jelas. Hatinya dipenuhi keringat dingin, tanpa pikir panjang lagi untuk membunuh Yue Yu, ia segera memanggil kembali pisau terbang Ruyi dan menyatukannya dengan cahaya pedang suci Huaqing, lalu menerjang keluar dari lingkaran petir.
Mantra petir yang digunakan Yue Yu, semakin besar daya penghancur yang dilepaskan, semakin sulit dikendalikan dalam perputaran. Meskipun memiliki kekuatan magis setingkat semangat, untuk mengubah 36 aliran petir sepanjang sepuluh ribu li menjadi formasi, tetap membutuhkan waktu yang tidak singkat. Karena alasan ini, perubahan kilat sebelumnya memiliki sedikit celah yang memungkinkan Chen Qi untuk sementara menghindar. Namun ketika 36 aliran petir ini menyatu menjadi Formasi Diagram Total Prefektur Petir Sembilan Langit, bahkan jika Chen Qi memiliki kemampuan supernatural sehebat apapun, hanya bisa menerima eksekusi dengan penuh kebencian. Kecuali kekuatan magisnya melebihi Yue Yu, baru bisa merusak formasi ini dengan kekuatan yang lebih perkasa.
Chen Qi menyimpulkan dari 36 aliran kilat yang dilepaskan Yue Yu—yang diperkecil berkali-kali lipat untuk menangkap Pisau Terbang Ruyi—bahwa mantra petir lawan ternyata memiliki variasi sedemikian rupa. Guncangan di hatinya tentu bisa dibayangkan. Mana mungkin ia mau berlama-lama di lautan petir dan listrik tak bertepi ini? Dengan menyatukan dua pusaka gaib tingkat pisau terbang dan pedang terbang, ia bergegas ingin menerobos keluar dari bahaya maut sebelum formasi besar mantra kilat Yue Yu sempat terbentuk.
Pertarungan antara Yue Yu dan Chen Qi terjadi secepat kilat. Meski hanya berlangsung selama setengah batang dupa, seluruh jagad antara langit dan bumi telah mengalami kehancuran tak terkira. Dalam radius sepuluh ribu li sekitar lokasi pertarungan, 700-800 desa kuno, puluhan kota kecil, tujuh kota tingkat kabupaten, serta belasan puncak gunung telah musnah total. Seluruh makhluk hidup dalam area tersebut punah tak bersisa. Segala sesuatu yang sedikit saja mencuat dari permukaan tanah - entah pegunungan, rumah-rumah, maupun aliran sungai - semuanya dihancurkan rata oleh kilat Yue Yu, menyisakan tanah tandus menghitam legam tanpa jejak kehidupan.
Pertarungan internal tingkat dewa sejati memang sekejam ini, jauh lebih merusak lingkungan dibandingkan pertarungan antar peramu energi biasa, mencapai puluhan juta kali lipat.
Chen Qi sama sekali tak mampu melihat bagaimana keadaan langit dan bumi yang telah dihancurkan petir ini, hanya ingin kabur dari lautan kilat tak berujung ini. Yue Yu yang merasakan hal ini, segera memindahkan 36 aliran petir sepanjang sepuluh ribu li, terus menjebak Chen Qi di tengahnya. Pertarungan antara mereka berdua dalam sekejap telah mencapai titik kritis antara hidup dan mati.
