Setelah Chen Qi menerobos ilusi, ia hanya perlu menyebarkan pikiran untuk segera merasakan bahwa lantai pertama Istana Langit yang dikuasainya telah berubah drastis dari kondisi sebelumnya.
He Lingbing telah menyatukan Sekte Mieqing, Wangqing Dao, dan Qingcheng, merekrut banyak murid, secara diam-diam membentuk strata baru di istana langit ini. Nyonya Gu Tian ditunjuk sebagai Ratu Negeri, mengelola rakyatnya dengan tertib. Meski populasi hanya sekitar 700-800 ribu, tercipta dinamika energi baru. Lima anggota Enam Gadis Luofu yang tersisa menjabat sebagai menteri perempuan, inspektur perempuan, sekretaris perempuan di bawah pemerintahan Nyonya Gu Tian...
Si pencuri kecil juga tak ingin mengganggu mereka. Setelah berpikir sejenak, ia mengirim pesan spiritual kepada He Lingbing dan Nyonya Gu Tian: jika ada anggota yang membangkang atau penjahat di negeri mereka, bisa dikirim ke tempatnya. Formasi Vajra-Garbha Dua Dunia Sepuluh Arah milik Chen Qi secara alami membentuk negeri Buddha yang masih kekurangan pasukan dan penganut. Makhluk hidup seberingas apapun yang dimasukkan ke dalam formasi ini akan sepenuhnya dimanusiakan menjadi penganut Buddha paling taat, sekaligus menyediakan kekuatan magis tak terbatas bagi Formasi Vajra-Garbha Dua Dunia Sepuluh Arah.
Chen Qi kini telah meramu Pagoda Vajra ke dalam tubuhnya. Istana Awan Api juga tidak lagi cocok untuk menampung orang-orang asing, sehingga seluruh murid-murid, keluarga, serta puluhan ribu anggota setia Keluarga Kelelawar dipindahkan ke Baju Pelindung Dewa milik He Lingbing. He Lingbing meramu Lautan Awan Qingcheng ke dalam Baju Pelindung Dewa, yang kini telah memiliki 36 istana dan 72 aula. Berbagai binatang langka dan buas yang hidup di lantai pertama istana langit, serta ramuan-ramuan spiritual yang tumbuh di sana, semuanya telah dipindahkan oleh para pengikut He Lingbing ke dalam Baju Pelindung Dewa. Wilayahnya yang luas ini kini tak kalah dengan lantai pertama istana langit yang dikuasai Chen Qi, mampu menampung jutaan jiwa.
Chen Qi menyapu seluruh lantai pertama istana langit, kemudian menarik kembali semua niatnya. Kesadarannya yang sejati menyatu menjadi satu entitas, tenggelam ke dalam Pola Taiji.
si pencuri kecil diam-diam berpikir dalam hati: "Ilmu Tao yang kupraktikkan ini aneh. Berdasarkan kemajuan saat ini, selama aku bisa meramu Pola Taiji sampai tingkat tertentu dan berubah menjadi Semi Penjelmaan Roh, itu sudah bisa dianggap sebagai terlaksananya Jalan Keabadian. Dibandingkan orang lain yang harus membuktikan Jalan hingga mencapai semangat, aku menghemat satu langkah, toh kesadaran diriku sudah terkumpul di inti Pola Taiji, tak perlu melewati tahap melepaskan raga. Hanya saja sampai tingkat apa Pola Taiji harus diramu, dan sampai kapan harus berlatih, aku tidak begitu yakin... Baiklah! Untuk sementara akan kufokuskan pada ilmu inti Pola Taiji yaitu Ilmu Tungku Langit dan Bumi, Baihu Qisha, Formasi Burung Gagak Api, dan Kekacauan Tanpa Pemimpin, sampai mencapai Larangan Tiangang. Hanya saja keempat mantra ini kini mengalami perubahan baru, membuat proses latihannya tidak segampang dulu."
Setelah Chen Qi melewati sembilan lapis api karma, semua teknik api telah menyatu menjadi Formasi Diagram Total Prefektur Api Sembilan Langit, termasuk Formasi Burung Gagak Api, Transformasi Kera Dewa Penelan Matahari, Ilmu Tungku Langit dan Bumi, mantra ular api, dan lain-lain. Kerumitannya jauh melampaui jenis mantra apa pun, sementara cara melatihnya pun membuat Chen Qi pusing tujuh keliling.
Baihu Qisha yang mendapat nutrisi dari Pisau Terbang Ruyi justru menunjukkan kemajuan pesat siang-malam. Menggabungkan 72 lapis Larangan Disha dan meramunya menjadi kekuatan magis Tiangang ternyata tidak terlalu sulit.
Mantra Kekacauan Tanpa Pemimpin, karena Chen Qi telah melatih Shen Fan Tianlong Babu dan sembilan metode naga sejati dari 72 warisan sejati dewa-iblis, juga menjadi semakin kompleks tak terhingga, melebihi Formasi Diagram Total Prefektur Api Sembilan Langit. Mantra ini awalnya jarang digunakan Chen Qi, dan saat ini semakin bingung bagaimana memulainya.
Karena Formasi Burung Gagak Api telah dikikis habis oleh Formasi Diagram Total Prefektur Api Sembilan Langit, muncul peningkatan ilmu Tao lain - Formasi Diagram Total Prefektur Petir Sembilan Langit yang direnungkan Chen Qi setelah duel dengan Yue Yu, menyatu dengan Enam Teknik Petir Xiantian membentuk Kolam Petir Serba Guna. Kini Pola Taiji-nya telah berubah total: Api-Petir saling menghidupi, Naga-Harimau berpelukan erat, dengan empat mantra inti sebagai akar dan 4.000 mantra cabang yang terintegrasi rapat. Banyak mantra kini tidak mandiri, tapi membentuk formasi-formasi magis dengan mantra lain.
Setelah bertapa keras kali ini, teknik Longhu Zongshe Tongyu Wanshou Zhenfa dan Taisang Hualong Jue milik Chen Qi masing-masing menunjukkan kemajuan. Kali ini bahkan ia yakin, meski tanpa Pisau Terbang Ruyi atau Pedang Huaqing, maupun mengandalkan kekuatan Shen Fan Tianlong Babu, ia bisa bertarung ratusan ronde melawan Yue Yu. Terutama peningkatan daya penghancur Pola Taiji yang jauh melampaui perkiraannya, sekaligus membuat langkah kultivasinya berikutnya terasa lebih sulit. Bagaimanapun, jumlah mantra yang dipelajarinya terlalu banyak. Untuk melatih semuanya hingga tuntas, dibutuhkan umur yang hampir tak terbatas. Namun tanpa membuktikan Jalan hingga mencapai semangat, tingkat latihan energi maksimal hanya memberi ratusan tahun usia - kontradiksi yang sangat nyata.
Begitu Chen Qi keluar dari retret dan langsung menciptakan fenomena langit sebesar itu, He Lingbing dan yang lain tentu merasakannya. Kini He Lingbing telah resmi menduduki posisi "istri utama", sehingga ia memimpin Wan Fang, Xun Yuzao si rubah kecil, murid-murid perguruan Chen Qi, serta muridnya sendiri untuk menyambut sang suami keluar dari meditasi.
Chen Qi mengeluarkan Istana Awan Api, menyambut semua orang masuk. Pertama kali ia melihat Diao Xue yang sedang menatapnya dengan pipi kembung, seolah menyimpan sedikit energi dendam. Chen Qi teringat berbagai pertengkaran saat pertama kali bertemu Diao Xue, tak bisa menahan senyum kecil. Dalam hati ia bergumam: "Perselisihan dulu itu kini terlihat seperti anak kecil bermain rumah-rumahan. Tak kusangka setelah berliku-liku, dia malah jadi murid di garis perguruank. Meski resmi belajar di bawah Ling Bing, tetap harus memanggilku Guru Besar... Kalau bisa menaklukkan Luan Xi juga, punya dua gadis ini melayani di sampingku, pasti bisa membuatku bangga menebus kejadian masa lalu. Oh... Kabarnya Luan Xi punya saudari kembar bernama Yuan Xi. Kalau begitu, harus cari satu murid perempuan lagi untuk menemani Diao Xue, baru seru."
Begitu pikiran ini muncul, Chen Qi melihat di samping He Lingbing ada seorang gadis dengan aura heroik memancar dari alisnya. Ia tidak mengenal Ling Yuexue, juga tak tahu bakat gadis ini di Wangqing Dao setara Diao Xue. Kini ia telah beralih mempelajari Langkah Lupa Cinta Langya ciptaannya, kecepatan peningkatan tingkat kultivasinya tak kalah dari Diao Xue, hanya kurang mantra-mantra yang diberikan Chen Qi pada Diao Xue.
Posisi He Lingbing berbeda. Setelah duduk di Istana Awan Api, ia langsung sejajar dengan Chen Qi.
Chen Qi duduk di kursi utama dengan kewibawaan seorang Leluhur Tao, memandangi ratusan murid di bawahnya dengan perasaan haru. Ia tahu harus berbicara sesuatu, namun karena masing-masing murid mempelajari ilmu Tao yang berbeda, tidak mungkin memberi petunjuk seragam. Maka ia pun memulai ceramah tentang Kitab Suci Tao Te Ching, menjelaskan prinsip-prinsip paling mendalam dari Jalan Suci dengan bahasa sederhana. Ceramah yang berlangsung setengah hari ini memberi pencerahan pada semua murid. Setelahnya, ia menanyai kemajuan masing-masing murid dan memberi bimbingan khusus.
Yang mengejutkan Chen Qi adalah perkembangan murid-muridnya. Jika murid perempuan He Lingbing masih sesuai perkiraan, tiga murid laki-lakinya justru di luar dugaan. Terutama Chen Xiaoshan yang telah menguasai enam mantra petir warisan Sekte Iblis sampai level 3-4. Di 365 titik akupuntur tubuhnya, terkumpul energi listrik berbentuk cincin yang hampir sempurna, meski masih butuh banyak latihan.
Sebagai ahli mantra petir, Chen Qi langsung menyadari ambisi Chen Xiaoshan: menciptakan Kolam Petir Mini di setiap titik akupuntur. Jika berhasil, energi petir di seluruh tubuhnya akan menyala tak terbatas, kekuatan magisnya yang perkasa dan angkuh ini bisa menguasai dunia.
Namun jalan yang ditempuh Chen Xiaoshan benar-benar terlalu sulit, dalam berlatih juga membutuhkan sepuluh kali lipat lebih banyak tenaga dibandingkan metode biasa. Awalnya dia sudah menguasai energi positif (Zhengqi), namun saat memulai latihan ulang kemajuannya hanya sebatas ini, membuktikan betapa sulitnya jalan kultivasi ini.
Chen Qi merenung sejenak, lalu memerintahkan semua orang untuk bubar, hanya menyisakan Chen Xiaoshan.
Chen Xiaoshan yang melihat sekelilingnya—banyak saudari seperguruan dan saudara seperguruan dengan mantra yang sangat hebat—semula merasa sangat tak pantas. Saat ditahan oleh Chen Qi, dia tidak tahu hukuman apa yang akan diberikan sang guru, jantungnya berdebar-debar. Tiba-tiba Chen Qi mengangkat tangan dan menuangkan Chaos Yuan Qi yang tersimpan dalam Pola Taiji ke tubuhnya. Meski Chen Xiaoshan telah banyak menyerap Yuan Qi langit-bumi melalui latihan Enam Teknik Petir Xiantian, dia tidak memiliki kemampuan Chen Qi yang bisa menelan segala sesuatu dan mengubahnya menjadi Yuan Qi. Karena itu dia sering kekurangan energi. Kini dengan Chaos Yuan Qi yang mengalir deras dari Chen Qi, dia tiba-tiba merasakan Enam Teknik Petir Xiantian yang biasanya sangat sulit dikendalikan menjadi ringan bagai bulu.
Dia mencoba membangun Kolam Petir Wanhua di titik akupuntur sesuai pemikirannya. Begitu energi Zhen-nya berputar, langsung muncul momentum aliran energi yang tak terputus. Hanya dalam beberapa tarikan napas, embrio Kolam Petir Wanhua di titik akupuntur itu mulai terbentuk. Tidak hanya berhenti menjadi penyedot energi besar, tapi juga menunjukkan tanda-tanda bisa menyedot petir dari jarak jauh dan mengisi ulang energi Zhen-nya.
Chen Xiaoshan belum sempat bersukacita, aliran Chaos Yuan Qi yang terus mengalir dari Chen Qi masih belum berhenti. Dalam sekejap, kekuatan petir di titik akupuntur lain tubuhnya telah terkondensasi menjadi Kolam Petir Wanhua kedua. Baru saat ini Chen Xiaoshan menyadari sang Shifu bermaksud membantunya. Ia segera memfokuskan diri, perlahan menjalankan Enam Teknik Petir Xiantian. Entah berapa lama, puluhan titik akupuntur dalam tubuhnya telah membentuk Kolam Petir Wanhua di bawah banjir Chaos Yuan Qi. Meski masih berupa embrio, saat diaktifkan bersama, kolam-kolam ini membuat Energi Zhen-nya tak pernah kekurangan lagi, malah memancarkan aliran energi tak terputus yang menyejukkan.
Chen Qi akhirnya menghentikan bantuannya dan berkata: "Kau telah memadatkan puluhan titik akupuntur dengan Kolam Petir Wanhua. Ke depan tak perlu bantuanku lagi. Dengan usaha sendiri, kau bisa menyempurnakan 365 titik akupuntur. Metode latihan ini bahkan belum pernah kubayangkan. Setelah semua titik terbentuk, cukup kuasai satu teknik petir sampai level kelima, maka kau boleh pulang menjenguk keluarga."
Chen Xiaoshan yang dulu diculik Chen Qi ini meski diperlakukan baik, tetap merindukan rumah. Mendengar izin pulang untuk bertemu ibunya, anak ini langsung bersuka ria, terus-menerus membungkuk berkali-kali memberi hormat.
Chen Qi melambai tangan, dalam hati bergumam: "Begitu pulang nanti, mungkin dia akan tahu siapa sebenarnya aku baginya..."
