Wei Wuliao berjuang mati-matian dengan momentum berbeda. Karena memang tak menguasai ilmu pedang, pedang terbangnya ditarik kembali. Delapan setengah energi semi-dewa dikerahkan, cahaya suci dan awan-awan energi berputar, mega berapi-api berterbangan, bertekad membunuh si pencuri kecil.
Chen Qi juga mengerahkan segala triknya, dalam hati berpikir: "Orang ini memang setingkat semangat, benar-benar hebat. Sembilan aliran energi suci ini luar biasa. Jika diganti orang lain, mungkin sudah lama dikalahkannya. Hanya aku yang punya banyak trik bisa bertahan. Tapi sembilan energi suci ini adalah harta berharga. Jika bisa merebut satu dua aliran lagi, tingkat kultivasi Taisang Hualong Jue-ku akan meningkat ke tingkat yang tak terbayangkan..."
Tapi Chen Qi sudah menggunakan Pola Taiji untuk menebas energi suci Shangxuan Jiuxiao Wei Wuliao. Ketika ingin mengulang taktik yang sama, Wei Wuliao sudah waspada. Beberapa kali mencoba mengincar, tak berhasil mendapat imbalan.
Wei Wuliao sejak awal mengira, setelah mencapai tingkat Yuan Shen, menghadapi praktisi level latihan energi pasti semudah mengalahkan musuh. Namun setelah serangkaian pertempuran sengit, rasa terkejut di hatinya semakin memuncak. Diam-diam ia bergumam, "Ilmu Tao apa yang dipelajari bajingan ini? Bagaimana bisa begitu misterius? Bahkan sembilan aliran energi suciku tak bisa menembusnya, bahkan tadi tanpa kusadari, satu aliran energi Shang Xuan Jiu Xiao-ku tertebas olehnya. Kini saat sembilan energi suciku kulepaskan bersamaan, dia tetap tak gentar. Terutama 81 aliran energi yang dikendalikannya, serta harta pusaka berbentuk lukisan itu, entah dari mana asalnya, bahkan tak kalah dengan pusaka seperti Pisau Terbang Ruyi. Jika terus begini, tak usah bicara membunuhnya, jika lengah sedikit mungkin aku malah kalah. Tapi meski mantra-nya kuat dan didukung pusaka sakti, soal kedalaman dan ketahanan energi, mana mungkin menyaingi dewa sejati Yuan Shen sepertiku? Asal bertempur dalam jangka panjang, pasti bisa menghabiskan energinya hingga tetes terakhir, sementara aku masih punya sisa tenaga. Saat itu tiba, kemenangan akan mudah kuraih. Tak perlu bertarung mati-matian dengannya, cukup habiskan tenaganya saja."
Keduanya bertarung sengit dengan gerakan yang tak terhitung jumlahnya. Chen Qi perlahan menyadari Wei Wuliao mulai mengurangi serangan frontal. Sembilan aliran energi suci lebih banyak digunakan untuk pertahanan. Hatinya berdesir, dalam hati berpikir: "Ini ujian ketahanan energi! Tapi bagaimana dia tahu cadangan energiku sangat besar? Bahkan saat menghadapi Yue Yu pun tak kalah. Baiklah, kalau begini niatnya, kugunakan trik ini untuk menjebaknya."
Chen Qi mengguncang Pola Taiji tiga kali, memaksa Wei Wuliao mundur. Energi Xuanjiu Xiao ditarik kembali, Pisau Terbang Ruyi pun menyusut menjadi lingkaran pelangi untuk menghemat energi. Dengan Pola Taiji dan energi Xuanhuang, ia melancarkan serangan demi serangan. Setengah hari berlalu, taktiknya berubah dengan memadukan kedua kekuatan tersebut secara bergantian.
Setelah beberapa kali pengujian, Wei Wuliao yakin strateginya berhasil. Ia mengira cadangan energi Chen Qi hampir habis. Sembilan aliran energi suci dilepaskan sekaligus, membentuk sangkar tahanan yang mengurung Chen Qi. Dari banyak pertarungan sebelumnya, Chen Qi tahu energi Wei Wuliao memang lebih dalam dari Yue Yu, dan sembilan energinya penuh misteri. Namun tanpa kekuatan segel dari Formasi Lei Fu Zong Gang di Sembilan Langit, pertarungan ini hanya berubah jadi adu ketahanan energi. Karenanya ia tak khawatir, membiarkan dirinya terkurung dalam sangkar itu.
Melihat situasi ini, Wei Wuliao sangat gembira. Ia menyilangkan sembilan aliran energi suci, memanfaatkan perbedaan kekuatan magis setiap aliran untuk membentuk penggiling penghancur bersembilan bilau tajam, bertekad menghancurkan Mantra Pelindung Chen Qi dan menggerus nyawanya perlahan-lahan.
Chen Qi sudah memiliki rencana matang di hati. Dengan tenang ia mempertahankan Pola Taiji di lapisan luar sambil mengerahkan energi Xuanhuang ke dalam, fokus pada pertahanan. Sesekali sengaja menciptakan celah ketidakstabilan pertahanan, membuat Pola Taiji bergetar tak menentu seolah-olah sebentar lagi akan runtuh.
Wei Wuliao tak menyadari tipu muslihat Chen Qi. Mengira kekuatan magis Chen Qi hampir habis, ia semakin bersemangat mendorong delapan setengah aliran energi suci. Sorot mata kejamnya berpendar saat sembilan aliran energi berputar ganas seperti sembilan roda penggiling bermata pisau, mengguncang Pola Taiji hingga akhirnya dengan gemuruh dahsyat, diagram itu terlempar paksa dari cengkeraman Chen Qi.
Wajah panik terpancar dari Chen Qi yang berulang kali merentangkan tangan mencoba memanggil kembali Pola Taiji. Wei Wuliao tentu tak memberi kesempatan ini. Dua aliran energi suci dikerahkan untuk menekan diagram itu, namun meski terlepas dari kendali Chen Qi, Pola Taiji tetap menunjukkan sifat membangkangnya dengan melepaskan diri dari tekanan dua aliran energi tersebut.
Melihat situasi ini, Wei Wuliao juga merasa serakah di hatinya. Namun, benda pusaka semacam ini tidak bisa ditaklukkan secara paksa. Selama roh asli pusaka tidak mau, meski dia bisa menghancurkan rohnya, tetap tidak bisa meramunya untuk digunakan sendiri. Bahkan jika roh pusaka menyerah, karena perbedaan metode kultivasi, harus memulai dari awal melatih ilmu gaib. Bagi mereka yang telah mencapai tingkat Yuan Shen, lebih berharga dan mudah memperkuat ilmu sendiri dengan menambahkan satu lapis Larangan Tiangang.
Karena alasan inilah beberapa dewa sejati Yuan Shen yang menjaga penjara ini tidak merebut senjata pusaka sekte Tiga Sekte Enam Jalan. Sebab hasil rampasan pun tidak bisa diramu. Sosok langka seperti Chen Qi yang muncul sekali dalam ribuan tahun, menguasai Pengetahuan Lisan Buddha untuk meyakinkan roh pusaka, ditambah metode Taisang Hualong Jue dan Longhu Zongshe Tongyu Wanshou Zhenfa yang kompatibel dengan semua aliran, baru bisa langsung meramu setelah meyakinkan roh pusaka.
Ketika Pola Taiji berulang kali melepaskan diri dari dua energi suci yang dikeluarkannya, Wei Wuliao memutuskan untuk menarik kembali kedua energi suci itu untuk menekan Chen Qi. Begitu dua energi suci ditarik, Pola Taiji yang terbebas tiba-tiba mengembang ribuan kali, memblokir ruang sejauh ribuan li. Ribuan mantra menghujani Wei Wuliao hingga limbung, tanpa sadar melepaskan delapan setengah energi suci untuk bertahan di segala penjuru.
Wei Wuliao sangat yakin bahwa Chen Qi sudah tak berkutik. Meski silau oleh Pola Taiji, dia tak panik. Dengan sembilan aliran energi suci pelindungnya, yakin Chen Qi takkan bisa menembus pertahanannya. Tanpa sadar, dia memisahkan sembilan aliran tersebut. Melihat jebakannya berhasil, Chen Qi melepaskan energi Xuanxiao ke-9 untuk membelit separuh energi musuh sementara Pola Taiji bergetar menangkap aliran energi Xuanji ke-100. Sembilan puluh sembilan aliran energi Xuanhuang menjuntai, mengikat erat cahaya Shenguang yang jahat itu.
"Pendeta miskin ini tak tamak," geram si pencuri kecil, "Tapi semakin banyak persembahan Tuan, semakin baik!"
Sudah lama dia mengawasi ketat sembilan aliran energi Wei Wuliao. Begitu ada celah, serangan dilancarkan. Separuh energi Xuanxiao yang sebelumnya ditebas Pola Taiji kini tak berdaya menghadapi energi sejenis yang lebih besar. Dengan Teknik Taisang Hualong Jue, Chen Qi meramu energi ini dengan ribuan Siluman Penelan Awan plus energi Xuanhuang. Begitulah separuh energi musuh itu ditelan bulat-bulat bagai ikan besar melahap kecil.
Mengenai aliran energi suci Xuanji Seratus Perubahan yang terjebak dalam Pola Taiji, Chen Qi segera menghitung titik lemah energi tersebut. Dengan tubuh bergetar, sekawanan iblis langit baru muncul. Iblis-iblis ini bernama Siluman Ruyi, mahir meniru bentuk berbagai alat ritual. Kemiripannya dengan energi Xuanji Seratus Perubahan membuat mereka langsung menyusup ke dalam energi tersebut dan mulai melahap dengan ganas.
Cahaya Suci Wuxiang Gouhun yang lain diserahkan pada Naga Angker Bermata Seratus untuk dihadapi. Wei Wuliao yang terkejut, pertama-tama kehilangan koneksi dengan energi suci Xuanxiao Kesembilan Langit yang setengah jalan. Beberapa saat kemudian, koneksi dengan energi Xuanji Seratus Perubahan pun mulai terputus-putus, hanya Cahaya Suci Wuxiang Gouhun yang masih terasa kuat.
Wei Wuliao mana mungkin rela kehilangan kekuatan magis ini? Segera ia mengaktifkan enam aliran energi suci lainnya untuk menyelamatkan. Meski yakin energi Xuanxiao Kesembilan Langit yang setengah jalan sudah tak tertolong, dua energi lain - Cahaya Suci Wuxiang Gouhun dan Xuanji Seratus Perubahan - yang telah lama diramunya, diyakini tak mudah diambil alih Chen Qi dalam waktu singkat. Dengan usaha penyelamatan gencar dari dalam dan luar, bukan saja memulihkan dua energi tersebut bukan hal mustahil, bahkan menghancurkan dua senjata ampuh andalan Chen Qi untuk pertahanan diri pun mungkin tercapai.
Namun yang tak pernah terbayangkan oleh Wei Wuliao adalah, setelah Chen Qi menelan separuh energi suci Xuan Jiu Xiao, sementara menekan dua aliran energi sucinya yang lain, ia segera mengaktifkan Metode Cahaya Waktu. Dalam sekejap, tubuhnya melesat ribuan li menjauh, sama sekali tak berniat melanjutkan pertarungan dan langsung kabur. Wei Wuliao tentu tak mau melepas si pencuri kecil ini. Ia mengejar tanpa henti. Kejar-kejaran mereka di ruang kosong membentuk lingkaran raksasa berdiameter 100.000 li. Meski terus mengejar, hati Wei Wuliao semakin sesak: Chen Qi sengaja berputar-putar di sekitar Istana Xi Huang Matahari Agung sebagai pusatnya. Setiap putaran melemahkan ikatannya dengan dua energi sucinya. Saat melihat dua sinar menyilaukan tiba-tiba memancar dari tubuh Chen Qi, menyapu ratusan li dan aura energinya menjulang ke langit, Wei Wuliao sadar segalanya telah berakhir.
Chen Qi telah berhasil meramu dua energi sucinya. Dari sembilan energi andalan Wei Wuliao, tiga di antaranya berhasil direbut si pencuri kecil dalam pertempuran ini. Keseimbangan kekuatan mereka telah berubah drastis. Wei Wuliao yang bukan orang bodoh segera menghela nafas panjang, matanya memancarkan kebencian mendalam. Cahaya pelariannya melesat dan menghilang tanpa jejak.
Chen Qi baru saja menyelesaikan perampungan dua aliran energi suci, tiba-tiba melihat cahaya pelarian Wei Wuliao meningkat kecepatannya berkali-kali lipat. Jelas sang lawan telah mengaktifkan rahasia sekte yang mengorbankan semangat tanpa mempedulikan konsekuensi, sehingga mampu melarikan diri lebih cepat dari kecepatan pengejaran sebelumnya. Sadar tak mungkin mengejar, Chen Qi memilih tak membuang energi. Dalam pertempuran sengit ini, ia meraih kemenangan mutlak - tak hanya mengusir Wei Wuliao sang dewa penjaga, tapi juga merebut 30% kekuatan magis lawan. Dengan bangga ia bergumam dalam hati: "Dengan tambahan tiga aliran energi suci ini, kekuatanku hampir dua kali lipat. Andai saja si kakek tak cepat menyadari bahaya, pasti akan kujadikan tumbal... Ah! Meski bisa mengalahkannya, enam dewa sejati lainnya pasti langsung turun tangan. Bagaimanapun tujuh dewa diperlukan untuk menekan tempat ini. Mengejar pun percuma."
Dalam sekejap, pikiran Chen Qi kembali berputar menyusun strategi baru.
