Setelah mengalahkan Wei Wuliao, Chen Qi mulai mengolah tiga aliran energi suci hasil rampasan di luar Istana Xi Huang Matahari Agung.
Tiga energi suci ini mengandung siluman dari luar wilayah seperti Siluman Ruyi, Siluman Penelan Awan, dan Naga Angker Bermata Seratus yang terus menyerap energi suci sekaligus memurnikannya. Di antara ketiganya, Sinar Suci Pencabut Jiwa Tak Berwujud paling perkasa, mengandung tujuh lapis Larangan Tiangang - senjata ampuh andalan Wei Wuliao yang telah ditempa dengan kekuatan luar biasa.
Energi Suci Shangxuan Jiuxiao menyimpan lima lapis Larangan Tiangang, Energi Suci Xuanyi Seratus Transformasi juga memiliki lima lapis Larangan Tiangang yang identik.
Tiga aliran energi suci ini selaras dengan tingkat kultivasi Taisang Hualong Jue Chen Qi, sekaligus mampu melahirkan siluman dari luar wilayah, membuat Chen Qi terkejut namun senang. Saat memadatkan ketiga energi ini, ia merasakan dukungan mereka membuat kultivasi Taisang Hualong Jue-nya bertambah kuat hampir dua kali lipat, 81 aliran energi Xuanhuang yang berhasil dikultivasikan juga mengalami peningkatan daya penghancur eksponensial.
Chen Qi telah memindahkan klan Naga Emas, meningkatkan Shen Fan Tianlong Babu ke level pusaka. Dengan Shen Fan Tianlong Babu sebagai sumber, energi Xuanhuang yang dikeluarkan kini mampu menyaingi dewa sejati Yuan Shen. Perampasan tiga aliran energi suci dari Wei Wuliao memberi tiga sumber tambahan bagi energi Xuanhuang. Meskipun masing-masing energi suci hanya mengandung satu Larangan Tiangang - tidak seperti saat memindahkan Naga Emas yang memberinya belasan Larangan Tiangang - energi Xuanhuang tetap menjadi lebih padat dan perkasa.
Setelah menguji coba, Chen Qi menyadari: meskipun ketiga energi suci ini kuat saat digunakan terpisah, namun daya penghancurnya jauh lebih dahsyat ketika dikombinasikan dengan Shen Fan Tianlong Babu sebagai sumber energi Xuanhuang.
Taisang Hualong Jue pada dasarnya mengubah semua titik akupuntur tubuh menjadi alat ritual, lalu mengekstrak kekuatan alat-alat tersebut untuk menyediakan kekuatan magis. Begitu alat-alat ini naik tingkat menjadi pusaka gaib, daya penghancur Taisang Hualong Jue langsung melonjak drastis. Energi Xuanhuang memang lebih tajam daripada mantra mana pun, jadi alat-alat ini sama sekali bukan untuk pertarungan internal, melainkan berfungsi sebagai sumber kekuatan magis bagi Taisang Hualong Jue.
Chen Qi sebelumnya belum bisa memahami tingkat ini, namun setelah menyerap tiga energi suci dari Wei Wuliao, ia langsung mendapat banyak pencerahan. Dalam hati ia bergumam: "Taisang Hualong Jue tidak hanya bisa mengembangkan banyak alat ritual, tapi juga menggunakan alat-alat tersebut sebagai sumber kekuatan. Dengan pola seperti ini, bukankah aku harus meramu semua alat dalam tubuhku ke level pusaka gaib sebelum bisa merampungkan semangat ke tingkat dewa?"
Jalan kultivasi semacam ini sungguh mengejutkan dan belum pernah terdengar. Perlu diketahui bahwa meramu pusaka gaib tidak lebih mudah daripada melatih semangat dewa. Di zaman kuno, pusaka gaib bahkan lebih langka daripada para dewa. Meramu satu pusaka saja sudah sulit bukan main, apalagi meramu lebih dari 300 alat ritual sekaligus menjadi pusaka. Jalan kultivasi ini ibarat mengatakan pada seseorang: "Kau harus memakan pil keabadian ini selama satu juta tahun, tak boleh terputus sehari pun, baru bisa mencapai umur sejuta tahun." Keduanya sama-sama lelucon yang membuat orang antara ingin menangis dan tertawa, namun tak bisa membantah.
Chen Qi menarik kembali tiga aliran energi suci ke dalam tubuhnya, mengubahnya kembali menjadi Harta Iblis. Perasaan tak tergambarkan kembali menyelimuti hatinya. Meski kekuatan magisnya kini telah mencapai level setara dengan semangat, jalan untuk membentuk semangat tetap tak jelas. Setelah berpikir sejenak, Chen Qi mengarahkan cahaya pelariannya menuju Istana Xi Huang Matahari Agung. Pertemuan intimnya dengan ketiga istrinya tadi terpotong, membuat api angker di hatinya masih belum padam.
Begitu tiba di Istana Xi Huang Matahari Agung, Chen Qi bergegas mencari ketiga istrinya. Namun saat melangkah masuk, seberkas cahaya pedang menyambar. Dari dalam cahaya itu terdengar suara panik sang Pemilik Istana - sosok yang biasanya tenang bagai Gunung Tai.
"Chen Qi! Kekacauan kembali melanda Istana Langit. 72 iblis leluhur telah membiakkan iblis hati baru dan melepaskannya untuk mencemari Istana Langit. Dengan sembilan konstelasi bintang dan praktisi energi vital ribuan kali lebih banyak dari Dunia Tujuh Phoenix, jika iblis ini berhasil mencemari jutaan orang dan memperkuat 72 iblis leluhur, mereka bisa menghancurkan ikatan Istana Langit dan mencemari Dunia Tujuh Phoenix. Saat itu tiba, hanya tujuh istana yang kami kendalikan yang akan tersisa, seluruh makhluk hidup akan berubah menjadi iblis!"
Chen Qi sedikit terkejut, lalu bertanya: "Apa hubungannya denganku? Apa yang bisa kulakukan?"
Pemilik Istana Matahari Agung Xi Huang membentak: "Kulihat kau punya jiwa kesatria, meski urusan ini tak ada kaitannya denganmu, tapi dengan satu gerakan tangan bisa menyelamatkan dunia, mengapa tak mau membantu? Kami tujuh harus menjaga istana langit masing-masing untuk menekan 72 iblis leluhur, jadi tak bisa turun tangan. Hanya bisa meminta kau membunuh iblis hati itu."
Chen Qi agak heran, setelah merenung sejenak bertanya: "Sebelumku, pasti pernah ada yang berhasil menciptakan iblis hati di Istana Langit. Saat itu kalian juga tak bisa membagi diri, lalu bagaimana cara mengatasinya?"
Pemilik Istana Matahari Agung Xi Huang tersenyum dingin: "Bagaimana lagi? Biarkan iblis itu mengamuk sebentar, lalu Harta Murni Yang Bawaan yang menjaga dimensi ini akan bertindak sendiri - entah membunuh iblis itu atau mengurungnya di Istana Matahari seperti 72 iblis leluhur. Tapi beberapa tahun terakhir, gerak-gerik harta pusaka itu semakin kecil, hampir tak mau mengurus para peramu energi yang dirasuki iblis. Malah lebih fokus menghalangi para penjelajah dengan berbagai trik."
Chen Qi mendengar penjelasan panjang dari Pemilik Istana Matahari Agung Xi Huang, dan sedikit memahami bahwa penjara ini mengalami banyak perubahan. Misalnya, Harta Murni Yang Bawaan semakin aneh, sementara kekuatan 72 Iblis Leluhur semakin perkasa. Para dewa sejati yang berpandangan jauh bisa merasakan seolah mereka duduk di atas gunung berapi yang sewaktu-waktu bisa meletus dengan perubahan nasib dahsyat yang tak terkendali, menghancurkan semua orang hingga berkeping-keping.
Oleh karena itu, di antara Tujuh Dewa Sejati, ada yang mati-matian mencari jalan keluar, khawatir akan menjadi tumbal pengorbanan. Setelah berpeluh darah bertahun-tahun dalam pencerahan spiritual dan mengalami berbagai penderitaan, mana mungkin mereka mau diam menyaksikan diri perlahan-lahan terjerumus ke jurang tak terduga, hingga akhirnya tewas dan ilmunya lenyap?
Setelah mendengar beberapa kalimat dari Pemilik Istana Matahari Agung Xi Huang, Chen Qi merenung sejenak di dalam hati lalu dengan tegas menyetujui. Bagaimanapun ia lahir di Dunia Tujuh Phoenix, mengetahui sang pemilik istana telah berusaha keras melindungi dunia itu. Meskipun serangan ke Istana Langit ini utamanya untuk mengatasi ancaman 72 Iblis Leluhur, yang lebih penting adalah melindungi Dunia Tujuh Phoenix sebagai tanah asal usul umat manusia.
Apapun yang dipikirkan Pemilik Istana Matahari Agung Xi Huang, Chen Qi merasa ini adalah tanggung jawab yang tidak bisa dielakkan. Alasan untuk bertindak sudah lebih dari cukup.
